• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH METODE MUROJA’AH TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN JUZ 30 SISWA KELAS V MI AL HIJRAH 01 NGAWI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of PENGARUH METODE MUROJA’AH TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN JUZ 30 SISWA KELAS V MI AL HIJRAH 01 NGAWI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

P-ISSN

2548-6063

KURIKULA: JURNAL PENDIDIKAN VOLUME: 7 NO. 1 TAHUN 2022

https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/kurikula/

index

E-ISSN

2746-4903

PENGARUH METODE MUROJA’AH TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN JUZ 30

SISWA KELAS V MI AL HIJRAH 01 NGAWI

Imam Wahyudi, Uswatun hasanah Institut Agama Islam Ngawi

MI Al Hijarah 01 Ngawi Imamwahyudi055@gmail.com

uswatun.lathifah@gmail.com Article history

Submitted

17/09/2022

Accepted 22/09/2022

Published 30/09/2022

ABSTRAK : Kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat kehawatiran orang tua ter- hadap pribadi dan pendidikan anak-anaknya. Adanya kegiatan menghafal Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah mampu memecahkan problematika yang ada di masyarakat sehing- ga menyebabkan motivasi, minat belajar, kemampuan menghafal, prestasi belajar dan ubudiyah anak-anak menjadi berkurang. Metode yang digunakan adalah muroja’ah, me- tode muroja’ah merupakan metode yang sangat efektif pada program tahfidzul qur’an.

Penelitian ini menggunakan metode Quantitative , dengan pendekatan eksperimen awal.

Tekhnik pengumpulan data berupa ujian lisan yang telah diujikan dan dianalisis menggunakan va- liditas dan reliabilitas. Hasil penelitian menggunakan metode muroja’ah memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan menghafal juz 30. Analisis data awal menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis menggunakan one way ANOVA.

Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode muroja’ah terhadap peningkatan kemampuan menghafal juz 30, berdasarkan hasil inter- prestasi hipotesis ANOVA, maka nilai 0,018 ≤ 0,05 dengan persentase peningkatan sebesar 27%

terhadap hasil pots-test pada metode muroja’ah, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima maka di- simpulkan bahwa terdapat pengaruh metode muroja’ah terhadap peningkatan kemampuan meng- hafal juz 30 siswa kelas V di MI Al Hijrah 01 Ngawi.

Kata Kunci : Metode muroja’ah, Kemampuan menghafal, Anova

ABSTRACT : Rapid technological advances make parents worry about their children’s per- sonal and education. The existence of Al-Qur’an memorization activities at Madrasah Ibtidai- yah can solve the problems that exist in society, causing the children’s motivation, interest in learning, memorization ability, learning achievement, and Ubudiyah to decrease. The method used is Muroja’ah, the Muroja’ah method is very effective in the Tahfidzul Qur’an program.

11-19

(2)

this study used a quantitative method, with a pre-experimental approach. Data collection techniques in the form of oral exams that have been tested and analyzed using validity and reliability. The results of Muroja’ah method have a significant positive effect on the ability to memorize chapter 30. Initial data analysis used normality tests, homogeneity tests, and hypothesis testing using one-way ANOVA.

The results of data analysis can be concluded that there is a significant effect between the Muroja’ah method on increasing the ability to memorize chapter 30, based on the results of the interpretation of the ANOVA hypothesis, the value is 0.018 0.05 with a percentage in- crease of 27% on the results of the Pots-test on the Muroja’ method. ah, so that Ho is reject- ed and Ha is accepted, it is concluded that there is an influence of the Muroja’ah method.

Keywords: Muroja’ah method, Memorization ability, ANOVA PENDAHULUAN.

Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu keutamaan yang sangat besar dan selalu diimpikan oleh semua orang yang bersungguh-sungguh dan bercita-cita tulus untuk mendapatkan kemul- yaan di sisi Allah Swt serta mengharap pada kenikmatan ukhrawi (Sa’dulloh, 2008:23). Untuk penghafalan Al-Qur’an tidak semudah seperti penghafalan text yang tidak ada makna implisit di dalam-Nya. maka dalam hal ini tenaga pendidik yaitu seorang guru atau ustadz membutuhkan metode yang efektif dan efisien untuk diterapkan dalam pembelajaran, agar dapat tersampaikan sesuai dengan kaidah-kaidah pembelajaran Al-qur’an.

Sekarang ini, Metode dalam penghafalan Al-qur’an sangat banyak dan setiap metode mempunyai tujuan bagaimana penghafalan lebih mudah terapkan dan cepat di terima oleh peserta didik, seperti metode tikrar (metode membaca berulang), metode wahdah, metode kitabah, meto- de muroja’ah, dan lain-lain. Pada artikel ini penulis meneliti salah satu dari bebergai metode yang di gunakan oleh guru/ustadz dalam menghafal Al-Qur’an yaitu metode muroja’ah (Mengulang- ulang).

Muroja’ah berarti mengulang-ulang hafalan, dengan bermaksud agar hafalan menjadi kuat. baik hafalan baru maupun hafalan yang sudah lama yang disetorkan kepada asatidz, sesama siswa, atau keluarganya. Karena jika siswa tidak menyetorkan kepada orang lain terkadang terda- pat kesalahan yang tidak disadari tanpa diketahui namun jika melibatkan orang lain, maka kesa- lahan-kesalahan yang terjadi akan mudah diketahui dan kemudian diperbaiki. (Kholilur Rohman : 2018) menyebutkan bahwa dalam proses menghafal Al-Qur’an seringkali terjadi ketidak lancaran dalam mengucapkan hasil hafalannya. Metode muroja’ah merupakan salah satu metode yang diterapkannya untuk mengatasi gangguan dalam mengingat (interferensi retroaktif) yang dialami oleh beberapa siswa dikarenakan kurangnya waktu dalam memaksimalkan hafalan.

Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang jelas kebenarannya, karena di dalamnya terdapat kandungan-kandungan yang mengatur kehidupan manusia menjadi manusia yang berbudi luhur baik dari perkataan dan perbuatan, maka dari itu setiap manusia wajib belajar dan juga mengajarkan Al-Qur’an. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.,

Rasulullah saw. Bersabda yang artinya

, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR.

Bukhori No. 5027)

Berdasarkan hadits di atas bahwa sangatlah besar keutamaan seseorang yang membaca Al-Quran dan mengamalkannya, Allah menjadikan Al-Qur’an sebagai naungan bagi orang-orang yang membaca dan menghafalnya. Orang yang paling mulia diantara manusia adalah yang berju-

(3)

ang melawan nafsunya dalam menghafal Al-Qur’an, memahami maknanya dan tafsir ayat-ayat- nya, kemudian mengajarkannya, menerangkan isinya dan menyeru orang lain untuk mengamal- kannya (An-Nawawi, 2019:24) . Umat muslim diwajibkan belajar sejak dini termasuk belajar membaca dan menghafalkan Al-Qur’an, sebab apabila pembelajaran tersebut dilaksanakan sejak dini agar memudahkan anak dalam mengingatnya, karena ingatan anak masih kuat dan hatinya dalam keadaan suci dan bersih.

Berdasarkan data penghafal Al-Qur’an terdapat peningkatan baik secara keseluruhan atau- pun sebagian. Menurut harian (Yuwanto, dikutip oleh Andy Wiyarto,2010) , terdapat 7 juta jiwa di Pakistan yang menghafal Al-Qur’an dari sekitar 134 juta penduduk, terdapat 60 ribu jiwa di jalur Gaza Palestina, di Libya 1 juta jiwa dari 7 juta penduduk, di Arab Saudi 6 ribu jiwa, dan Indonesia diperkirakan jumlah penghafalnya 30 ribu dari sekitar 250 juta penduduk”. Menurut (KH. Khusnul Hakim, 2017) Dewan Penasihat Nusantara Mengaji dalam surat kabar jawapos menyatakan bahwa jumlah penghafal Al-Qur’an di Indonesia baru 30 ribu orang. Menurut (Sta- tistik Department of Islamic Development Malaysia, 2019) lebih dari 815 sekolah tahfidz yang terdaftar di lembaga publik dan swasta Malaysia. Pada tahun 2019, diperkirakan jumlah huffadz sudah mencapai 47.474 siswa, dengan 5.426 guru tahfiz.

MI Al Hijrah 01 Ngawi merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Islam (LPI) yang ber- ada dibawah naungan Kementrian Agama dan Yayasan Pondok Pesantren Al Hijrah Ngawi. Pro- gram tahfidzul qur’an adalah program unggulan yang telah dilakanankan di lembaga tersebut mu- lai tahun ajaran 2017/2018. Tujuan dilaksanakan program tahfidzul qur’an ini untuk membentuk Generasi Robbani yang berakhlaqul Qur’ani, agar siswa mampu membaca, memahami arti dan makna kandungan yang dalam Al-Quran, serta lebih lanjutnya untuk meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an yang lebih baik. Kemampuan tersebut harus dimiliki oleh siswa agar me- mahami dan mengikuti kegiatan menghafal Al-Qur’an dengan optimal. Oleh karena itu, metode muroja’ah menjadi peran yang penting bagi lembaga khususnya menghafal juz 30 dan surah pilihan sebagai syarat kelulusan.

Siswa MI Al Hijrah 01 Ngawi yang tidak mampu muroja’ah atau menghafal ayat-ayat Al- Qur’an dengan baik akan mengalami kesulitan dalam menghafal Al-Qur’an, sebab MI Al Hijrah 01 Ngawi adalah madrasah yang bercirikhaskan agama Islam berbasis Pondok Pesantren. Aki- batnya apabila siswa tidak dapat menguasai hal-hal tersebut, kemajuan menghafal mengalami ke- terlambatan jika dibandingkan dengan siswa lain yang tidak mengalami kesulitan dalam metode muroja’ah Al-Qur’an.

Kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat kehawatiran orang tua terhadap pribadi dan pendidikan anak-anaknya. Adanya kegiatan menghafal Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah mampu memecahkan problematika yang ada di masyarakat. Dengan perkembangan teknologi tersebut mengakibatkan motivasi belajar, minat belajar, kemampuan menghafal, kemampuan mengingat, prestasi belajar dan mengaji anak-anak menjadi berkurang. MI Al Hijrah 01 Ngawi hadir dalam menjawab tantangan zaman dengan program ungguannya. Metode yang digunakan untuk menghafal Al-Qur’an di MI Al Hijrah 01 Ngawi yaitu metode tasmi’, dari permasalahan penelitian ini, metode tasmi’ belum efektif, hal ini dibuktikan belum semua siswa dapat mengha- fal dengan baik. Peneliti mencoba menerapkan metode muroja’ah, hal ini dilakukan untuk me- ningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an juz 30. Selanjunya rumusan masalah pada artikel ini Apakah metode muroja’ah memiliki pengaruh terhadap peningkatan kemampuan menghafal Al-Qur’an juz 30 siswa kelas V MI Al Hijrah 01 Ngawi?

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan metode mu- roja’ah untuk kemampuan menghafal Al-Qur’an juz 30 di MI Al Hijrah 01 Ngawi dan peneliti menuliskan hipothesis sejalan dengan hasil penelitian (Ibrahim Rasulil Azmi 2019) mengata-

(4)

kan dalam penelitiannya mengatakan bahwa metode muroja’ah merupakan metode yang sangat efektif pada program tahfidzul qur’an. Sehingga bunyi dari hypothesis dari penelitian ini adalah Siswa kelas V MI Al Hijrah Ngawi yang menghafal Juz 30 menggunakan metode muroja’ah cenderung memiliki kemampuan menghafal lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan metode muroja’ah Maka dari itu, berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti menulis judul Pengaruh Metode Muroja’ah Terhadap Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Juz 30 Siswa Kelas V Mi Al Hijrah 01 Ngawi.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif, dengan pendekatan pre-experimental atau eksperimen awal. (Sugiyono, 2018:107) mengatakan metode penelitian pre-experimental dapat diartikan sebagai metode penelitian yang masih melibatkan variabel luar dan ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Dimana dalam pe- nelitian ini hasil evaulasi dari guru mata pelajaran yang akan di jadikan nilai control group .

X Treatment Y

Metode Muroja’ah √ Peningkatan Kemampuan

Menghafal Juz 30

Tabel : 1 Langkah Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Al Hijrah 01 Ngawi tahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 20 siswa, 10 laki-laki dan 10 perempuan. Dalam penelitian ini peneliti meng- ambil seluruh siswa yang ada di kelas V. selanjutnya, Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu observsi terstruktur, questioner, dokumentasi. Instrument yang di gunakan oleh peneliti yaitu soal test untuk pengetaui kemampuan awal, materi dengan metode muroja’ah, dan soal untuk mengetaui kemampuan setelah mendapatkan perlakukan/ treatment. Sebelum melaku- kan obsevasi seluruh instrument sudah melalui proses validasi, reliabilitas, dan sudah di periksa oleh expert.

Variabel Indikator Nomor Item Pertanyaan

Muroja’ah

Hafalan Surah Juz 30

1,2,3,4,5

Sambungan Ayat Juz 30

6,7,8 Kemampuan Mengh-

afal Juz 30

Hukum Bacaan Tajwid 9,10,11,12

Susunan Ayat Juz 30

13,14,15 Tabel :2 Kisi-Kisi Instrument Penelitian

Variabel Indikator Nomor Item Per- tanyaan

Muroja’ah

Hafalan Surah

Juz 30

1,2

Sambungan Ayat

Juz 30

3,4

(5)

Kemampuan Menghafal

Juz 30

Hukum Bacaan

Tajwid 5

Susunan Ayat

Juz 30

6,7

Tabel 3 Kisi-kisi instrumen pre-test dan post-test penelitian

Teknik pengolahan data

Pada penelitian ini penulis mengolah data menggunakan software SPSS 22 (Statistical Package for the Social Sciences.22) dimana tingkat ketelitianya sangat akurat dimana index toleransinya 0.05. pada pengolahan data ini peneliti menggunakan ANOVA untuk menganalisa pengaruh dari ke dua variable. dimana teknik ini dipilih karena peneliti ingin mengetahui perban- dingan kemampuan menghafal juz 30 siswa yang dihasilkan melalui metode muroja’ah. Sebelum data dianalisis menggunakan ANOVA satu jalur, maka data harus diuji terlebih dahulu mengguna- kan uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Hasil Uji Normalitas

(Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah, 2013: 92) mengatakan Peneliti melakukan uji norma- litas bertujuan untuk mengetahui bahwa sebaran data penelitian berdistribusi normal atau tidak.

Adapun kriteria dalam pengujian normalitas ini dengan leve signifikasnsi = 0,05, sebagai berikut:

. Ho diterima; Ha ditolak jika nilai Sig. ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal

. Ho ditolak; Ha diterima jika nilai Sig. ≤ 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Jika signifikansi ≤ 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi ≥ 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.

Tests of Normality Kelas

Statistic

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

df Sig. Statistic df Sig.

Pretest Nilai Kontrol ,125 20 ,200* ,957 20 ,493

Nilai Eksper-

iment ,141 20 ,200* ,934 20 ,186

Posttest Nilai Kontrol ,168 20 ,141 ,943 20 ,271

Nilai Eksper-

iment ,135 20 ,200* ,952 20 ,394

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.4 Hasil Uji Normaitas

Dari output SPSS pada tabel Tests of Normality diatas, diperoleh nilai shapiro-wilk. Untuk hasil uji pre-test siswa pada kelas kontrol sebesar 0,493 dan kelas eksperimen sebesar 0,186. Se- dangkan hasil uji post-test siswa pada kelas kontrol sebesar 0,217 dan kelas eksperimen sebesar 0,394. Berdasarkan pada kriteria keputusan uji normalitas, maka data diatas ≥ 0,05 dengan demi- kian, dapat disimpulkan bahwa data diatas berdistribusi normal.

(6)

b. Uji Homogenitas

uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan varians populasi pada setiap kelom- pok data yang berdistribusi normal. Adapun teknik yang digunakan adalah Teknik Uji Levene (Levent’s Test) yang setara dengan Adapun kriteria dalam pengujian homogenitas sebagai berikut:

a. Ho diterima; Ha ditolak jika nilai Sig. ≥ 0,05 maka data homogen b. Ho ditolak; Ha diterima jika nilai Sig. ≤ 0,05 maka data tidak homogen Kriteria pengujian di atas dapat dilihat berdasarkan nilai signifikan (α) = 5 % = 0,05. Data dapat dikatakan homogen apabila hasil Uji Levene lebih kecil dari 0,05 maka data dikatakan tidak homogen, sedangkan sebuah data dikatakan homogen apabila hasil Uji Levene lebih besar dari 0,05.

Test of Homogeneity of Variances Lev-ene

tisticSta- df1 df2 Sig.

Pretest Based on Mean 5,508 1 38 ,024

Based on Median 5,225 1 38 ,028

Based on Median and with ad-

justed df 5,225 1 35,380 ,028

Based on trimmed mean 5,518 1 38 ,024

Posttest Based on Mean ,511 1 38 ,479

Based on Median ,377 1 38 ,543

Based on Median and with ad-

justed df ,377 1 33,027 ,544

Based on trimmed mean ,482 1 38 ,492

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas

Berdasarkan pada tabel output SPSS Test of Homogeneity of Variances diatas, dapat di- ketahui nilai signifikansi atau probabilitas Based on Mean pada hasil pre-test pada kelas kontrol dan eksperimen adalah 0,24 dan hasil post-test pada kelas kontrol dan eksperimen adalah 0,479, maka berdasarkan pada pengambilan keputusan dalam uji homogenitas diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil pre-test adalah tidak homogen sedangkan hasil post-test pada kelas kontrol dan ek- sperimen adalah sama atau homogen.

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, barulah data diuji hipotesisnya. Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik ANOVA satu arah. ANOVA merupakan sing- katan dari Analysis of variance. ANOVA adalah sebuah analisis statistik yang menguji perbedaan rerata antar grup seperti yang tertulis di https://www.statistikian.com/2017/06/anova-sebagai-ana- lisis-statistik.html/. ANOVA digunakan sebagai alat analisis untuk menguji hipotesis penelitian yang menilai adakah perbedaan rerata antar kelompok dan untuk menguji independensi variabel terhadap dependensi variabel. ANOVA satu arah (one way ANOVA) digunakan apabila data yang akan dianalisis terdiri dari satu variabel terikat dan satu variabel bebas. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah terdapat satu variable bebas, yaitu metode muroja’ah dan variable terkaitnya

(7)

(dependen) adalah kemampuan menghafal juz 30. Berdasarkanan analisis menggunakan One Way ANOVA, diharapkan dapat menunjukan secara jelas dan rinci mengenai pengaruh pengaruh meto- de muroja’ah terhadap peningkatan kemampuan menghafal juz 30 siswa. Tujuan dari uji ANOVA satu jalur yaitu untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Dasar pengambilan keputusan dalam analisis ANOVAadalah, sebagai berikut:

. Jika nilai Probabilitas atau Signifikan (2-tailed) ≥ 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan, dan Ha ditolak sedang Ho diterima

. Jika nilai Probabilitas atau Signifikan (2-tailed) ≤ 0,05..maka ada perbedaan yang signifi- kan dan Ho ditolak sedang Ha diterima

ANOVA Posttest

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 511,225 1 511,225 6,131 ,018

Within Groups 3168,750 38 83,388

Total 3679,975 39

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis ANOVA

Berdasarkan pada output SPSS ANOVA diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,018 ≤ 0,05, ditarik hasil bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menun- jukkan terdapat perbedaan penggunaan metode muroja’ah terhadap peningkatan menghafal Al- Qur’an khususnya pada juz 30.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukannya analisis data penelitian, maka diperoleh hasil penelitian yang men- dasar kepada interprestasi kriteria keputusan uji normalitas, maka data diatas ≥ 0,05 dengan demi- kian, dapat disimpulkan bahwa data diatas berdistribusi normal. Selanjutnya pada pengambilan keputusan dalam uji homogenitas diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil pre-test adalah tidak homogen sedangkan hasil post-test pada kelas kontrol dan eksperimen adalah sama atau homo- gen. Kemudian data dianalisis menggunakan uji ANOVA. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh metode muroja’ah terhadap peningkatan kemampuan menghafal Al-Qur’an juz 30peserta didik di MI Al Hijrah 01 Ngawi yang signifikan.

Hal ini dibuktikan dengan tabel dibawah ini;

Interval Katagori Pre-Test Post-Test

F % F %

0 ≤ skor ≤ 34 Rendah 0 0% 0 0%

35 ≤ skor ≤

74 Sedang 5 25% 1 5%

75 ≤ sekor

≤105 Tinggi 15 75% 19 95%

Tabel 4.7 Hasil Perbandingan Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen

(8)

Berdasar pada tabel diatas siswa yang meraih nilai tinggi mengalami peningkatan dari 15 siswa menjadi 19 siswa, sedangkan untuk siswa yang mendapatkan nilai dengan katagori sedang mengalami peningkatan dari 3 siswa menjadi 1 siswa. Oleh Karena itu, metode muroja’ah pada kelas eksperimen mengalami peningkatan terhadap kemampuan menghafal peserta didik, maka metode ini dapat dijadikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan mengha- fal peserta didik, terutama juz 30.

PENUTUP

Berdasarkan temuan penelitian dan debat penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode muroja’ah berpengaruh cukup besar terhadap peningkatan kemampuan menghafal juz 30, dengan nilai 0,018 ≤ 0,05 dan persentase kenaikan 27% pada post-test. menghasilkan metode muroja’ah.

Akibatnya, pendekatan muroja’ah meningkatkan kemampuan menghafal siswa di kelas eksperi- men, dan metode ini dapat digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan mengha- fal siswa, khususnya juz 30.

DAFTAR PUSTAKA

Andy Wiyarto, (2012) “Motivasi Menghafal Al Qur’an Pada Mahasantri Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an di Surakarta,” Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, hlm. 1. Akses online pada 08 Maret 2022 pukul 19:23.

An-Nawawi.( 2019) Adab Membaca dan Menghafal Al-Qur’an, Terj: Muhammad FaridFahrud- di, cet. Ke- 1,. Jakarta Timur: Ummul Qura,.

Fuad bin Abdil Aziz Asy-Syalhub, (2016) Kumpulan Adab Islami, Terj: Abu Zakaria Al-Atsary, cet. Ke-4 Jakarta Timur: Griya Ilmu,

Imam An-Nawawi,( 2019) Adab Membaca dan Menghafal Al-Qur’an, Terj: Muhammad Farid Fahruddi, cet. Ke- 1, Jakarta Timur: Ummul Qura,

Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah(2013) , Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung:Al- fabeta.

Sa’dulloh, (2008)9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Depok: Gema Insani Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Penddikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Ibrahim Rasulil Azmi, “Optimalisasi Metode Muroja’ah dalam Program Tahfidz Al-Qur’an di SMAN 9 Rejanglebong,” al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, (Juni 2019).

Kholilur Rohman, (2018). “Implementasi Strategi Muroja’ah dalam Mengatasi Interferensi Ret- roaktif Siswa Pada Program Hafalan Al-Qur’an (Studi Kasus di Boarding School SMP IT Al-Islam Kudus),” Skripsi: Jurusan Tarbiyah IAIN Kudus

Nik Md Saiful Azizi Nik Abdullah, dkk “Exploring the Challenges ff Sustaining Qur’anic Memorization: a Case Study, Journal of Islamic Educational Research (JIER),” Vol.

6, (2021)

https://griyaalquran.id/indonesia-berpotensi-menjadi-negara-penghafal-al-quran, (2022) akses pada tanggal 07 Maret 2022 pukul 17.37.

(9)

https://www.statistikian.com/2017/06/anova-sebagai-analisis-statistik.html/ akses pada 01 Juni 2022, pukul 21.43 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil observasi yang telah dilakukan berkaitan dengan kemampuan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Qiro‟ah serta hasil belajarnya pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di MTs