• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Bacaan Surah Al-Fâtihah Driver Go-Jek (Studi Living Qur`an di Kota Serang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kualitas Bacaan Surah Al-Fâtihah Driver Go-Jek (Studi Living Qur`an di Kota Serang)"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

KUALITAS BACAAN SURAH AL-FÂTIHAH DRIVER GO-JEK (STUDI LIVING QUR`AN DI KOTA SERANG)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

SUAROH NIM. 16210795

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1442 H/2020 M

(2)

KUALITAS BACAAN SURAH AL-FÂTIHAH DRIVER GO-JEK (STUDI LIVING QUR`AN DI KOTA SERANG)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

SUAROH NIM. 16210795

Dosen Pembimbing:

Ali Mursyid, M.Ag.

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1442 H/2020 M

(3)

1

Skripsi dengan judul “Kualitas Bacaan Surah Al-Fâtihah Driver Go-Jek (Studi Living Qur`an di Kota Serang)” yang disusun oleh Suaroh Nomor Induk Mahasiswa: 16210795 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 27 Agustus 2020 Pembimbing,

Ali Mursyid, M.Ag.

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Kualitas Bacaan Surah Al-Fâtihah Driver Go-Jek (Studi Living Qur`an di Kota Serang)” oleh Suaroh dengan NIM 16210795 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2020. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).

Jakarta, 29 Agustus 2020 Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., M.A.

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., M.A. Mamluatun Nafisah, M.A.

Penguji 1, Penguji II,

Hj. Muthmainnah, S.Th.I., M.A. Hj. Istiqomah, M.A.

Pembimbing

Ali Mursyid, M.Ag.

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Suaroh

NIM : 16210795

Program Studi : Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Fakultas : Ushuluddin dan Dakwah

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi dengan judul

“Kualitas Bacaan Surah Al-Fâtihah Driver Go-Jek (Studi Living Qur`an di Kota Serang)” adalah merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya.

Apabila ternyata di kemudian hari Penulis Skripsi ini Plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata terbit yang berlaku di Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tidak dipaksakan.

Jakarta, 29 Agustus 2020

Suaroh

(6)

iv MOTTO

ا ًر ْسُي ِر ْس ُعْلا َعَم َّنِا

sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.

(QS. Al-Insyirâh [94]: 5-6)

(7)

v

PERSEMBAHAN

Untuk mama dan bapak serta adik-adikku dan seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa yang tak pernah putus.

Untuk guru-guru dan teman-temanku yang senantiasa ikhlas memberi dukungan dan mendoakan setiap langkah yang ku tapaki.

Semoga semua kebaikan dan doa mendapatkan balasan dari Allah swt serta selalu mendapatkan ampunan dari-Nya. Âmîn

(8)

vi

ًميًحهرلٱ ًنَٰىۡحهرلٱ ًهللَّٱ ًم ۡسًب

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tiada kata yang pantas terungkap pada awal pengantar ini selain ungkapan rasa syukur sedalamnya ke hadirat Allah swt. Tuhan yang telah memberikan rahmat dan karunia kepada penulis, yang telah memberikan kasih sayang berupa nikmat sehat, sehingga dengan izin dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang sangat sederhana ini.

Merupakan suatu anugerah terindah, rasa lega dan bahagia yang dirasakan penulis saat ini, karena luasnya kasih sayang-Mu. Semoga apa yang telah penulis kerjakan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan menjadikan jalan untuk lebih mendekatkan diri dan berserah diri hanya pada-Mu.

Sholawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin yang paling baik, sabar, bijak, dan pemimpin yang selalu dikagumi yaitu Nabi Muhammad saw, yang telah memberikan tuntunan petunjuk jalan suci yang akan menghantarkan kebahagian bagi umatnya di dunia dan di akhirat. Âmîn.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak hadir begitu saja, namun telah banyak yang ikut berkontribusi dalam penulisan ini, maka perlu kiranya penulis menyampaikan rasa terima kasih secara khusus. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan menjadi amal tersendiri untuk mengumpulkan kita bersama umat Nabi Muhammad saw di sisi Allah nanti. Âmîn. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, Lc, M.A. Rektor Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, M.Hum., selaku Warek I, Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, S.E., M.Si., Ak., CPA.,

(9)

vii

selaku Warek II, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag., selaku Warek III Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc, M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, beserta Staf Tata Usaha Fak. Ushuluddin dan Dakwah atas bantuannya selama ini.

3. Bapak KH. Haris Hakam, S.H., M.A., selaku ketua Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, beserta sekretaris Prodi IAT, Ibu Mamluatun Nafisah, M.Ag atas semua bantuannya.

4. Bapak Ali Mursyid, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi penulis, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan kritik demi terselesainya skripsi ini.

5. Ibu Hj. Muthmainnah, S.Th.I., M.A., dan Ibu Hj. Istiqomah, M.A, sebagai penguji I dan II pada sidang munaqasyah penulis.

6. Bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, M.A., Ibu Hj. Muthmainnah, M.A., Ibu Hj. Istiqomah, M.A, Ibu Hj. Atiqah, S.Th.I., Kak Herni, S.Pd., Kak Mayadah Hanawi, M.A., Kak Rifdah Farnidah, M.Ag., dan Kak Ameliatul Khoiriyah, S.Ag., selaku Instruktur dan pembimbing tahfid yang sabar dalam membimbing dan memotivasi penulis dalam menghafal dan memurajaahkan hafalan Al-Qur`an selama penulis menduduki bangku kuliah dari awal hingga akhir.

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al- Qur`an (IIQ) Jakarta, yang selama ini telah mengajarkan berbagai mata kuliah dari awal semester hingga akhir dengan semangat dan kesabaran yang menjadi tauladan dan pelajaran penting bagi penulis.

8. Perpustakaan IIQ Jakarta, Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan UIN Jakarta, Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Pusat Studi Qur`an (PSQ), yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk mengkaji dan menelaah dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

(10)

viii

9. Mama dan bapak tercinta yang selalu mendoakan tanpa henti, selalu mendukung, memberi semangat dan berjuang untuk membiayai serta rela melepaskan anaknya untuk pergi menimbah ilmu. Semoga pengorbanan beliau dibalas Allah swt dengan surga-Nya dan kita dikumpulkan kembali di surga-Nya kelak. Âmîn.

10. Teman-teman IIQ angkatan 2016 khususnya Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir yang seperjuangan, teman- teman kost ku terimakasih atas motivasi, semangat dan bantuannya selama ini.

Dalam penulisan skripsi ini berbagai upaya telah penulis lakukan untuk memaksimalkan skripsi ini menjadi karya ilmiah yang baik. Namun keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis ucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya dan dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi karya yang lebih baik lagi. Walau begitu adanya, penulis berharap tulisan ini dapat memberi manfaat dan kontribusi pengetahuan baru terhadap masyarakat.

Jakarta, 27 Agustus 2020

Suaroh

(11)

ix DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... xiii

ABSTRAK ... xvii

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Permasalahan ... 7

1. Identifikasi Masalah ... 7

2. Pembatasan Masalah ... 8

3. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

D. Tinjauan Pustaka ... 9

E. Kerangka Teori ... 14

F. Metodologi Penelitian ... 15

(12)

x

1. Jenis Penelitian ... 15

2. Metode Penelitian ... 16

3. Sumber Data ... 16

4. Teknik Pengumpulan Data ... 16

5. Teknik Analisis Data ... 18

G. Teknik dan Sistematika Penelitian ... 19

BAB II: TINJAUAN UMUM TENTANG KUALITAS BACAAN AL- QUR`AN DAN SURAH AL-FATIHAH ... 21

A. Kualitas Bacaan Al-Qur`an ... 21

1. Definisi Kualitas ... 21

2. Definisi Bacaan ... 22

3. Definisi Al-Qur`an ... 23

4. Standarisasi Bacaan Al-Qur`an ... 25

B. Metode Maisȗrâ Sebagai Parameter Penilaian Kualitas Bacaan Al- Qur‟an ... 27

C. Kategori kesalahan Bacaan (Lahn) ... 37

D. Surah Al-Fâtihah ... 38

1. Keutamaan Surah Al-Fâtihah ... 38

2. Nama Lain Surah Al-Fâtihah ... 43

3. Surah Al-Fâtihah Sebagai Bacaan Wajib Dalam Shalat ... 47

BAB III: TINJAUAN TENTANG TRANSPORTASI BERBASIS APLIKASI ONLINE DAN PROFIL PARA DRIVER GO-JEK ... 50

A. Transportasi Berbasis Aplikasi Online...50

(13)

xi

1. Pengertian Transportasi ... 50

2. Sejarah Jasa Transpotasi Berbasis Aplikasi Online di Indonesia .... 51

3. Tujuan dan Manfaat Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online ... 58

B. Profil Go-Jek Kota Serang ... 59

1. Profil Go-jek Kota Serang ... 59

2. Profil Driver Go-Jek Kota Serang ... 61

BAB IV: ANALISIS KUALITAS BACAAN SURAH AL-FÂTIHAH DIVER GO-JEK DI KOTA SERANG ... 71

A. Analisis Kualitas Bacaan Al-Qur`an ... 71

1. Belajar Al-Qur`an di Pesantren ... 72

2. Belajar Al-Qur`an di TPA/TPQ ... 75

3. Belajar Al-Qur`an secara privat dengan Orang tua ... 86

4. Belajar Al-Qur`an di Madrasah Tsanawiyah (Mts) ... 87

5. Tidak pernah belajar Al-Qur`an (Ilmu Tajwîd) ... 87

B. Hasil Analisa Data ... 96

BAB V: PENUTUP ... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100

BERITA WAWANCARA ... 106

LAMPIRAN ... 111

(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kesediaan Penguji Munaqasyah Lampiran 2 Hasil Wawancara

Lampiran 3 Hasil Dokmentasi

(15)

xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, transliterasi Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

أ

: a

ط

: th

ب

: b

ظ

: zh

ت

: t

ع

: „

ث

: ts

غ

: gh

ج

: j

ؼ

: f

ح

: h

ؽ

: q

خ

: kh

ؾ

: k

د

: d

ؿ

: l

ذ

: dz

ـ

: m

ر

: r

ف

: n

ز

: z

ك

: w

س

: s

ق

: h

ش

: sy

ء

: ‟

ص

: sh

م

: y

ض

: dh

(16)

xiv 2. KonsonanVokal

Vokal tunggal Vokal panjang Vokal rangkap Fathah : a

: â

ٍم ... ﹶ

: ai

Kasrah : i

م

: î

ٍم ... ﹶ

: au

Dhammah : u

ك

: û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif-lam )

ؿ ا

( qamariyah

Kata sandang yang diikuti alif-lam ( (

ؿا

qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

ةرقبلا

: al-Baqarah

ةنيدلما

: al-Madînah

b. Kata sandang yang diikuti alif-lam )

ؿا

( syamsiyah

Kata sandang yang diikuti alif-lam )

ؿا

( syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

جرلا

ل

: ar-rajul

ةديسلا

: as-Sayyidah

سمشلا

: asy-syams

يمرادلا

: ad-Dârimî c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang

(ﹽ),

sedangkan untuk alih aksara ini dilambang dengan huruf, yaitu dengan

(17)

xv

cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf- huruf syamsiyah. Contoh:

ًاللًبِ ىاٌنىمىأ :

Âmannâ billâhi

يءاىهىفُّسلا ىنىمىأ

: Âmana as-Sufahâ`u

ىنٍيًذٌلا هفًإ :

Inna al-ladzîna

ًعهكُّرلاىك :

wa ar-rukka‟i

d. Ta Marbûthah

) (ة

Ta Marbûthah

) (ة

apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh:

ًةىدًئٍفىٍلْا

: al-Af`idah

يةهيًم ىلٍَسًٍلْىا يةىعًماىٍلْىا

: al-Jâmi‟ah al-Islâmiyyah

Sedangkan ta marbûthah ) yang diikuti atau disambungkan (di-

ة

( washal) dengan kata benda (ism), maka dialihaksarakan menjadi huruf

“t”. Contoh:

هةىبًصىنَ هةىلًماىع

: „Âmilatun Nâshibah

(18)

xvi

لىرٍػبيكٍلا ىةىيىٍلْا

: al-Âyat al-Kubrâ

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Pedoman Umum Ejaan Indonesia (PUEBI), seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada PUEBI berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh:

„Alî Hasan al-„Âridh, al-„Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya.

Khususnya untuk penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al- Fâtihah dan seterusnya.

(19)

xvii ABSTRAK

Suaroh NIM 16210795. Judul “Kualitas Bacaan Surah Al-Fâtihah Driver Go-Jek (Studi Living Qur’an di Kota Serang).” Program Studi Ilmu Al- Qur’an dan Tafsir. Tahun 2020

Al-Qur`an merupakan Firman Allah yang penuh dengan kesucian dan sakralitas yang tinggi. Oleh karena itu umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur`an. Akan tetapi bukan hanya sekedar membaca juga harus bisa membacanya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah Ilmu Tajwid. Sebagaimana dalam ayat Al-Qur‟an pada surat Al-Muzammil ayat 4.

Adapun salah satu surah Al-Qur`an yang wajib dibaca dalam shalat adalah surah Al-Fâtihah. Namun hal ini sering tidak diperhatikan oleh sebagian orang, termasuk para pekerja Go-Jek yang menghabiskan waktunya di jalanan. Maka di sinilah penulis menganggap suatu masalah, karena surah Al-Fâtihah merupakan salah satu syarat sah nya shalat seseorang. Selain penelitian ini, pada tahun-tahun sebelumnya juga terdapat penelitian yang sejenis terkait kualitas bacaan Al-Qur`an, namun perbedaannya terletak pada objek yang digunakan yaitu driver Go-jek.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian Kualitatif Studi Living Qur`an. Sumber data yang penulis gunakan adalah sumber data primer dan skunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, adapun teknik pengambilan datanya adalah dengan teknik sampling snowball.

Setelah diteliti dan dianalisis, standar bacaan para driver Go-Jek dikelompokkan berdasarkan kesalahan bacaannya, yaitu kesalahan pada Makhrârijul Hurûf terdapat 12 orang, kesalahan pada Shifâtul Hurûf terdapat 8 orang, Kesalahan bacaan pada hukum Izhhar Halqiy terdapat satu orang, Kesalahan bacaan pada Mad Thâbi‟i terdapat 12 orang, Kesalahan dalam penggantian huruf terdapat 5 orang, Kesalahan bacaan pada Mad „Ârid Lis Sukûn terdapat 3 orang, Kesalahan bacaan terhadap hukum Mad Lazim Kilmiy Mutsaqqal terdapat 4 orang. Adapun faktor yang melatar belakangi bacaan Al-Qur`an para ojol tersebut adalah pengetahuan atau tingkat pemahamannya tentang Ilmu Tajwid. Penulis juga mengambil kesimpulan bahwa kebiasaan dalam membaca Al-Qur`an juga dapat melatar belakangi hasil bacaan Al-Qur`an seseorang.

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu sumber utama agama Islam adalah Al-Qur`an. Al- Qur`an bukanlah perkataan manusia, bukan juga perkataan Nabi Muhammad SAW ataupun malaikat Jibril, akan tetapi Al-Qur`an merupakan kalamullah atau perkataan Allah yang penuh dengan kesucian dan sakralitas yang tinggi. Dalam Al-Qur`an berisi tentang pesan-pesan kehidupan untuk umat manusia sebagaimana sifat-Nya yang Rahman dan Rahim.1 Dalam Al-Qur`an juga terdapat petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Ajaran dan petunjuk Al-Qur‟an berkaitan dengan berbagai aspek yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia dan di akhirat.2

Untuk dapat menyerap inti sari dan pesan yang terkandung dalam Al-Qur‟an maka langkah pertama yang di perlu dilakukan adalah membaca dan memahami kandungan isinya secara pasti dan untuk itu maka setiap orang perlu membaca dan memahami Al-Qur‟an secara baik dan mendalam. Dalam hal ini kemampuan membaca Al-Qur‟an dan mengkajinya adalah kegiatan yang penting untuk dapat memahami Al- Qur‟an. Oleh karena itu sangatlah rasional apabila Al-Qur‟an mendapat porsi yang besar untuk dijadikan bahan pembelajaran disertai jenjang pendidikan bagi umat Islam di Indonesia.

1 Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur`an, (Jakarta Selatan: PT Qaf Media Kreativa, 2017), Cet Ke-1, h.13

2 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012). h.68

(21)

Sehubungan dengan ini, dalam sebuah hadits di nyatakan bahwa Rasulullah saw. telah bersabda tentang keutamaan membaca Al- Qur`an sebagai berikut: “Ibadah yang paling utama bagi umat-Ku yaitu membaca Al-Qur`an” (HR. Abu Naim).3

Selain keutamaan diatas terdapat keutamaan-keutamaan lainnya salah satunya adalah hadis yang menyatakan bahwa “Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari ayat Al-Qur`an, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat”.4 Membaca Al-Qur`an sudah termasuk amal yang sangat mulia walaupun tidak memahami artinya, bahkan akan mendapat pahala yang berlipat ganda sebab yang dibaca adalah kitab suci Allah SWT.5 Begitu mudahnya kita untuk mendapatkan ganjaran/pahala, dan dimungkinkan lebih susah mencari uang.

Ayat Al-Qur`an yang sering dibaca oleh setiap umat Islam salah satunya adalah surah Al-Fâtihah. Surah Al-Fâtihah merupakan surah pertama dalam urutan mushaf Al-Qur`an dan surah pertama yang diwahyukan secara utuh tanpa terpenggal-penggal, yang terdiri dari tujuh ayat yang diturunkan di Mekah. Al-Fâtihah berarti pembuka.

Sebagaimana diketahui, surah ini merupakan Ummul Kitab, Induk Kitab, atau Ummul Qur`an.6 Selain nama-nama tersebut Al- Fâtihah juga memiliki beberapa nama lain, yaitu al-Kanz (simpanan), al-Wâfiyah (yang sempurna), asy-Syâfiyah (penyembuh), al-Kâfiyah (memberi

3 Santri Madrasah Diniyah Mu‟allimin Mu‟allimat Darut Taqwa, Shabilul Muttaqin (Jalan orang-orang Taqwa), (Pasuruan: Yayasan Darut Taqwa, 2012), h. 115

4 Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al- Qur`an, (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2006), Cet Ke-1, h.27

5 A Muhaimin Zen, Metode Pengajaran Tahfidz Al-Qur`an Di Pondok Pesantren, Tsanawiyah, Aliyah dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Percetakan Online.com, 2012), Cet Ke- 1, h.10

6 Muhammad Amin Aziz, Kedahsyatan Al-Fatihah, (Semarang: Pustaka Nuun, 2008), h. 156

(22)

kecukupan), al-Hamd (pujian), al-Asas (dasar), al-Shalâh (doa),7 al- Syukr (kesyukuran), al-Du‟â (permohonan), al-Munâjâh (mohon keselamatan), an-Nûr (cahaya), Al-Qur`an al-„Azhîm (bacaan mulia), dan al-Tafwîdh (pelimpahan).8

Imam Syafi‟i dan Imam Ahmad mengemukakan bahwa wajib membaca basmalah bersama dengan Al-Fâtihah dalam shalat, baik shalat sirriyyah (Zhuhur dan Ashar) maupun jahriyyah (Maghrib, Isya` dan Subuh).9 Kewajiban membaca surah Al-Fâtihah dalam shalat pada setiap rakaatnya, membuat setiap umat muslim laki-laki dan perempuan, baik tua maupun muda sejak kanak-kanak sudah menghafalkan surah al- Fâtihah ini.10 Pernyataan-pernyataan di atas sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bertanya kepada Ubay bin Ka‟ab, “Apa yang kamu baca dalam shalat?” dia menjawab,

“Aku membaca Ummul al-Kitab.” Lalu, beliau bersabda, “Demi Tuhan yang diriku dalam kekuasaan-Nya, tidak pernah ada, baik dalam Taurat, Injil, Zabur, maupun Al-Qur`an sendiri surah yang dapat menandinginya. Ia adalah tujuh ayat yang diulang-ulang dalam Al- Qur`an al-Azhîm yang diberikan kepadaku” (HR Al-Tirmidzi dan al- Darimi).11

7 Ibrâhim „Ali as-Sayyid „Ali „Isa, Hadis-Hadis dan Atsar Yang Berkaitan Dengan Keutamaan Surah-Surah Al-Qur`an, (Jakarta: PT SAHARA Intisains, 2010), Cet Ke-1, h.

109

8 Abdul Halim Mahmud, Hidup Bahagia Bersama Al-Qur`an, (Bandung: Al-Bayan PT Mizan Pustaka, 2005), Cet Ke-1, h. 145

9 Ibrâhim „Ali as-Sayyid „Ali „Isa, Hadis-Hadis dan Atsar Yang Berkaitan Dengan Keutamaan Surah-Surah Al-Qur`an, h. 111

10 Djohan Effendi, Pesan-Pesan Al-Qur`an, h. 47

11 Abdul Halim Mahmud, Hidup Bahagia Bersama Al-Qur`an, h. 147

(23)

Seperti yang kita ketahui, dalam ayat Al-Qur`an pada surat Al- Muzammil telah diperintahkan oleh Allah SWT. bahwa dalam membaca Al-Qur`an diupayakan untuk membacanya dengan tartil.

ا ً

لْيِح ْرَح ن َ ٰ ا ْر ق ُ ْ

لا ِلِ ح َرَو

"...Dan bacalah Al-Qur`an dengan perlahan-lahan" (QS. Al-Muzammil (73): 4)12

Hal itu memberikan petunjuk bahwa kita sebagai umat Islam yang mempunyai pedoman Al-Qur`an harus bisa membacanya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah Ilmu Tajwid. Ilmu Tajwid merupakan bagian dari „ulûm Al-Qur`an yang perlu dipelajari.13 Pemahaman Ilmu Tajwid juga merupakan salah satu komponen bagi seseorang dalam membaca Al-Qur`an, baik tanpa lagu maupun dilagukan dengan indah dan merdu.14 Memahami hukum-hukum bacaan yang ada dalam Ilmu Tajwid seperti hukum bacaan nûn mati dan tanwin, hukum mîm mati, ghunnah, hukum mad, dan sifat huruf adalah merupakan kriteria dalam membaca Al-Qur`an.15

Membaca Al-Qur`an atau bisa disebut dengan mengaji Al- Quran sejak dulu telah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Namun, akhir-akhir ini mengaji Al-Qur`an sudah mulai ditinggalkan. Umat Islam lebih asik mengikuti aktifitas dunia seperti nonton sinetron dan film serta

12 Al-Qur‟an Word Kemenag

13 Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfa Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid, (Surabaya:

Karya Abditama, 1995), Cet Ke-1, h. 17

14 Ahmad Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur`an dan Pembahasan Ilmu Tajwid, (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2010), Cet Ke-1, h.17

15 Milatuchulwiyah, “Pengaruh Pemahaman Ilmu Tajwid Terhadap Kemampuan Membaca Al- Qur‟an Siswa Mata Pelajaran Tahsinul Qur‟an Mts Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Mathla‟ul Huda Ambarawa Pringsewu Tahun Pelajaran 2016/2017”, Skripsi, (Metro: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, 2018), h.v, Tidak Diterbitkan (t.d)

(24)

main HP seraya duduk berlama-lama di depan televisi daripada membuka mushaf Al-Qur`an.16 Seseorang lebih betah berlama-lama dengan HP yang di dalamnya terdapat berbagai aplikasi online (daring) daripada membaca Al-Qur`an.

Berbicara tentang aplikasi online, salah satu yang sering digunakan masyarakat adalah aplikasi Go-Jek guna untuk memudahkan berbagai kepentingan mereka. Dikarenakan penelitian ini berjudul

“Kualitas Bacaan Surah Al-Fâtihah Driver Go-jek (Ojol) Di Kota Serang”, maka penulis akan sedikit menjelaskan terkait Ojek Online itu sendiri. Seiring berkembangnya teknologi terutama internet di era globalisasi ini, ternyata transportasi juga tidak luput terkena imbas positifnya. Kini, transportasi lebih mudah didapatkan melalui aplikasi yang telah terpasang di smartphone konsumen. Masyarakat umum menyebutnya dengan ojek online.17

Ojek online adalah transportasi yang memungkinkan calon penumpang tidak perlu datang ke sebuah pangkalan ojek. Seperti, Go- Jek merupakan salah satu transportasi publik yang sudah berkembang pesat di Jakarta bahkan di Indonesia. Gojek menawarkan banyak fitur jasa layanan yang bisa dimanfaatkan oleh para pelanggannya yaitu Go- Send (Pengantaran Barang), Go-Ride (Jasa Angkutan Orang), Go-Food (Pesan Makanan), Go-Pulsa (Counter 24 Jam), Go-Car (Jasa angkut orang min 4 orang, maks 6 orang), Go-Points, Go-Bluebird (Taksi), Go- Box (Mindahin Barang), Go-Tix (pesan tiket nonton), Go-Nearby, Go-

16 Gunawan, “Pelatihan Pembelajaran Membaca Alquran Dan Kenal Huruf Alquran Bagi Para Driver Ojek Online Ghost Riders Family Medan” dalam Jurnal: Penelitian Medan Agama Vol. 10, No. 1, 2019, h.41

17 M. Nur Romadhon, “Dampak Ojek Online Terhadap Kesejahteraan Sosial (Studi Kasus Pada Komunitas Independent Gojek Di Yogyakarta)”, Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2018), h.2 Tidak Diterbitkan (t.d)

(25)

Bills (Bayar Tagihan), Go-Games, Go-Play (Tayangan Ekslusif), Go- Med (Beli obat dari Apotik terdekat), Go-Mart (Pesan Jajanan, belanja harian dan bulanan), Go-Shop (Belanja), Go-Clean (Membereskan Rumah), dan Go-Massage (Jasa Tukang Pijat). Ojek online beberapa tahun terakhir ini sudah menjadi pekerjaan yang menjanjikan bagi banyak orang baik pria maupun wanita. Hadirnya transportasi berbasis aplikasi online mampu menyerap tenaga kerja yang tinggi. Hal ini dapat mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia.18

Akan tetapi jika dilihat dari fenomena, pekerjaan seperti ini sangat menyita banyak waktu yang dihabiskan di jalanan untuk mengojek di sepanjang harinya, dan terkadang lupa akan kewajibannya sebagai umat Muslim, seperti shalat dan membaca Al-Qur`an. Dalam hal ini pula ketika banyak orderan dan tidak sempat untuk membaca Al- Qur`an terkadang lupa cara membaca Al-Qur`an dengan baik dan benar seperti apa, atau bahkan belum mengetahui kaidah-kaidah tajwidnya, seperti dalam hal tempo panjang bacaan pada Mad Thabi‟i, Mad Wâjib Muttashil, Mad Jâiz Munfashil, Mad Lâzim Kilmy Mukhaffaf, Mad Lâzim Kilmy Mutsaqal, Mad Lâzim Harfiy Mukhaffaf, Mad Lâzim Harfiy Mutsaqal, bacaan nûn mati dan tanwin seperti Izhar, Idgham bi Ghunnah, Iqlab, dan Ikhfa, juga bacaan mîm mati dan tanwin.

Kesalahan-kesalahan seperti ini masih sering penulis temukan pada sebagian orang baik yang tidak belajar ilmu tajwid ataupun yang belajar ilmu tajwid karena lupa.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam tentang bacaan Al-Qur`an para

18 M. Nur Romadhon, “Dampak Ojek Online Terhadap Kesejahteraan Sosial (Studi Kasus Pada Komunitas Independent Gojek Di Yogyakarta)”, h.5

(26)

driver ojek online khususnya di Kota Serang. Hal ini dikuatkan pula dari beberapa berita yang muncul di sosial media yang mengaji ketika membawa penumpangnya, driver ojek online mengaji dengan suara merdu, dan lain sebagainya. Dari berita diatas pula, maka penulis bertambah yakin untuk meneliti kualitas bacaan driver ojek online yang berada di Kota Serang. Oleh karena itu, penulis mengambil penelitian ini dengan judul “Kualitas Bacaan Surah Al-Fâtihah Driver Go-Jek (Studi Living Qur`an Di Kota Serang)”

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

a. Secara teoritis membaca Al-Qur`an itu harus tartil dan berdasarkan Ilmu Tajwid akan tetapi di masyarakat banyak yang membaca Al-Qur`an dengan tidak tartil dan tidak memakai tajwid.

b. Secara teori, membaca Al-Fâtihah dengan tartil ketika shalat itu penting, akan tetapi masyarakat kurang menyadarinya.

c. Untuk mengetahui kesadaran masyarakat akan pentingnya tartil dalam membaca Al-Qur`an, khususnya tartil dalam membaca Al- Fâtihah sebagai kewajiban dalam shalat perlu diselenggarakan penelitian. dan kenyataannya penelitian ini belum banyak.

d. Ada kelompok profesi misalnya ojek online (Ojol) yang sangat sibuk setiap harinya, perlu kiranya ini diteliti tentang kemampuan kefasihan membaca Al-Qur`annya, khususnya surah Al-Fâtihah

(27)

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, dan agar permasalahan penelitian ini lebih terarah dan fokus, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi hanya pada masalah

“Kualitas Bacaan Surah Al-Fâtihah Driver Go-Jek di Kota Serang”, penulis juga membatasi bacaan surah Al-Fâtihah dengan ruang lingkup pembahasan ilmu tajwid hanya pada pokok pembahasan Makhârijul huruf, shifâtul huruf, Hukum Nûn mati dan Tanwîn, Mad Thabi‟i, Mad Lazim, dan Mad „Ârid Lis Sukûn dengan menggunakan buku tajwid Metode Maisura sebagai tolak ukur bacaannya. Selain itu pembatasan driver Go-Jek yang penulis gunakan adalah driver Go- Jek Motor saja.

3. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kualitas bacaan Al-Qur`an Driver Ojek Online (Ojol) dalam membaca Al-Qur`an surah Al-Fâtihah?

b. Bagaimana latar belakang sosio historisnya driver Go-jek sehingga dapat berpengaruh dalam pengetahuannya tentang Ilmu Tajwid dan bacaan Al-Qur`annya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisa bacaan Al-Qur`an driver ojek online pada surah Al- Fâtihah

2. Mengetahui latar belakang sosio historisnya driver ojek online (Ojol) sehingga dapat berpengaruh dalam pengetahuannya tentang ilmu tajwid dan bacaan Al-Qur`annya.

(28)

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keislaman dan pengembangan pengetahuan Islam khususnya dalam bidang ilmu tajwid.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perhatian dalam upaya meningkatkan dan memperdalam ilmu tajwid baik dari segi teori maupun praktiknya, khususnya bagi para driver Go-Jek laki-laki yang tentunya akan menjadi imam atau bahkan sudah menjadi imam dalam keluarganya dan umumnya bagi masyarakat sekitar.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari kesamaan pembahasan penelitian ini dengan penelitian lain dan untuk mengetahui posisi penelitian ini di hadapan penelitian-penelitian terdahulu, maka peneliti melakukan tinjauan pustaka terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Dan berdasarkan penelusuran sementara peneliti, berikt ini adalah penelitian- penelitian terdahulu yang terkait:

1. Skripsi yang ditulis oleh Rizki Rambe, Mahasiswi Institut Ilmu Al- Qur`an (IIQ) Jakarta. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir (IAT) ditulis pada tahun 2019 dengan judul “Kualitas Bacaan Imam Masjid di Kecamatan Ciputat Timur”. Dalam skripsi tersebut penulis meneliti tentang kualitas bacaan Al-Qur`an imam-imam masjid ketika shalat di Kecamatan Ciputat Timur, dan peneliti mengkategorikan bacaan imam tersebut dengan tiga kategori, yaitu sangat baik, baik, dan cukup. Dengan berbagai latar belakang maka hasil bacaan para imam masjid

(29)

tersebut berbeda-beda, karena latar belakang seseorang terhadap bacaan Al-Qur`annya.

Persamaan antara penelitian di atas dengan penelitian ini adalah, sama-sama membahas tentang kualitas bacaan Al-Qur`an, dan adapun perbedaannya terletak pada objek penelitiannya. Dalam skripsi di atas peneliti fokus pada kualitas bacaan imam-imam masjid, sedangkan penulis fokus pada kualitas bacaan Al-Qur`an para driver Go-Jek.

2. Skripsi yang berjudul “Analisis Bacaan Al-Qur`an Dai/ah Selebriti Menurut Standar Bacaan Metode Maisûrâ (Study Living Qur`an)”

yang ditulis oleh Mustika Septiana Sari, mahasiswi Institut Ilmu Al- Qur`an (IIQ) Jakarta. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir (IAT) ditulis pada tahun 2019. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menganalisa bacaan Al-Qur`an para dai/ah di televisi atau di media sosial, Tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan membaca Al- Qur`an setiap dai berbeda, tergantung kepada siapa para dai menimba ilmu dan metode apa yang digunakannya. Peneliti juga menyimpulkan bahwa yang melatar belakangi para dai berbeda-beda dalam membaca Al-Qur`an adalah diantaranya para dai tersebut bermaksud untuk menyampaikan isi ceramahnya dengan menggunakan ayat Al-Qur`an sebagai penguat isi ceramahnya, bukan berniat semata-mata membaca Al-Qur`an saja. Peneliti juga menganggap bahwa bacaan Al-Qur`an para dai tersebut terbawa atau mengikuti nada ceramah yang dilakukan, latar belakang suku (jawa, sunda, aceh, dll.), bahasa sehari-hari, dan perbedaan qira`at.

Skripsi tersebut memiliki kesamaan dalam hal metode penelitian, yaitu menggunakan metode kualitatif dan kegiatan yang

(30)

dilaksanakan, yaitu meneliti bacaan Al-Qur`an. Perbedaan yang signifikan juga terletak pada objek yang digunakan masing-masing penelitian, yaitu dai selebriti dan driver Go-Jek (mengenai bacaan Al-Qur`an).

3. Skripsi dengan judul Peran Program Pembelajaran Tahsin Qiraah Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur`an Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di LTTQ Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah yang ditulis oleh Sulastri Rahayu pada tahun 2016.

Skripsi dengan judul tersebut memiliki sedikit persamaan pada pembahasan utamanya, yaitu kualitas bacaan Al-Qur`an (tahsin Al- Qur`an). Di dalam skripsi tersebut dibahas secara rinci mengenai hukum-hukum ilmu tajwid, keutamaan membaca Al-Qur`an dengan menggunakan kaidah tajwid yang baik dan benar, lalu dijelaskan juga mengenai makhârij al-hurûf dan shifât al-hurûf.

Hasil penelitian diatas mengungkapkan bahwa tahsin yang dilaksanakan di LTTQ Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah berjalan dengan 16 kali tatap muka dan terhitung dalam 14 hari dengan hasil pencapaian kurang lebih 5% peningkatan setelah adanya kegiatan tahsin tersebut. Namun yang menjadi perbedaan adalah penelitian tersebut menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan mengumpulkan data, sedangkan penulis menggunakan penelitian dengan metode kualitatif. Perbedaan yang signifikan juga terletak pada objek yang digunakan masing-masing penelitian, yaitu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah dan driver Go- Jek. Namun, persamaan terdapat pada kegiatan yang dilaksanakan, yaitu bacaan Al-Qur`an.

3. Penelitian yang diteliti oleh Lembaga Pentashihan Mushaf Al- Qur`an (LPMQ) yang berjudul “Kemampuan Baca Tulis Al-Qur`an

(31)

Mahasiswa UIN Bermasalah”. Pemaparan hasil penelitian ini disampaikan di hotel Santika, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Ceger, Jakarta pada Rabu, 6 November 2019. Penelitian tersebut dilakukan di 14 UIN di seluruh Indonesia dengan 700 responden.

Masing-masing kampus diambil sampel 50 mahasiswa, 25 mahasiswa dari program studi agama dan 25 lagi dari program studi umum.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan mahasiswa UIN berada di skala 3,19 untuk membaca yang hanya pada level mengenal huruf hijaiyah, dan 3,20 untuk menulis ini baru sampai pada menyambung huruf hijaiyah yang telah tersedia, sementara untuk menyambung huruf hijaiyah tanpa ada huruf satuan terlebih dulu rata-rata belum mampu apalagi untuk menulis ayat Al- Qur`an. Semua itu karena mahasiswa yang masuk memiliki latar belakang yang beragam, yakni 43 persen dari SMA/SMK nonpesantren, 25 persen MA nonpesantren, 22 persen MA pesantren, 9 persen SMA/SMK pesantren, dan 1 persen pesantren muadalah. Dikatakan juga bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kemampuan BTQ mahasiswa UIN bermasalah, yakni faktor luar, meliputi lingkungan dan instrumental, dan faktor dalam yang mencakup fisiologis umum dan psikologis. Selain dua faktor tersebut, faktor lain yang juga mempengaruhi persentase itu adalah jalur masuk mereka. 34,4 persen dari jalur mandiri, 20,5 persen dari UMPTKIN, 17,4 persen dari SPAN PTKIN, 16,1 Persen dari SNMPTN, dan 11,6 persen dari SBMPTN.

Penelitian tersebut memilik kesamaan dengan penelitian ini yaitu tentang kualitas atau kemampuan membaca Al-Qur`an seseorang. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitian

(32)

yang digunakan, yaitu mahasiswa UIN dan driver Go-Jek. Selain itu penelitian tersebut bukan hanya menilai dari segi bacaannya saja tetapi juga cara menulis Al-Qur`annya.

4. Skripsi yang ditulis oleh Sadam Husein Lubis, Mahasiswa Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta, Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah. Ditulis pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Metode Maisûrâ Terhadap Kualitas Tartil Pembaca Al-Qur`an”. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu peneliti membahas tentang buku Metode Maisûrâ termasuk profil penulis, dan sebuah majelis yang diberi nama Majelis Sanad Maisûrâ yang dipimpin langsung oleh pemilik karya Metode Maisûrâ yaitu Dr.

KH. Ahmad Fathoni, Lc., MA. Pengajian ini diselenggarakan sekali dalam seminggu, yaitu pada hari senin. Kemudian peneliti menganalisis bacaan Al-Qur`an pada jama‟ah majelis ini, sebelum mereka mengikuti pengajian Sanad Maisûrâ dan sesudah mereka mengikuti pengajian tersebut.

Dari pembahasan skripsi Sadam Husein Lubis, terlihat bahwa terdapat persamaan dengan skripsi yang sedang diteliti oleh peneliti, yaitu membahas Metode Maisûrâ yang merupakan kitab tajwid yang lengkap dan jelas sumbernya yang ada di Nusantara.

Sedangkan perbedaannya yaitu peneliti membahas terkait pengaruh Metode Maisûrâ terhadap kualitas bacaan Al-Qur`an para jama‟ah Majelis Sanad Metode Maisûrâ, sedangkan penulis akan menganalisa dan menilai bacaan Al-Qur`an para driver Go-Jek di Kota Serang yang menjadikan Metode Maisûrâ sebagai tolak ukur dalam bacaan Al-Qur`an tersebut.

(33)

E. Kerangka Teori

Sesuai dengan masalah yang sedang diteliti dalam penelitian ini, maka kerangka teori yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini adalah teori ilmu tajwid.

Ilmu tajwid menurut Abdullah Asy‟ari adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri maupun huruf dalam rangkaian.19 Jadi pengertian ilmu tajwid adalah ilmu cara membaca Al-Qur`an dengan tepat, yaitu dengan mengeluarkan bunyi huruf dari asal tempat keluarnya (makhraj) sesuai dengan sifatnya dan konsekuensi dari sifat yang dimiliki huruf tersebut, dan mengetahui waqf ibtida` nya.20

Menurut KH. Ahmad Fathoni dalam buku tajwidnya Petunjuk Praktis Tahsin Al-Qur`an Metode Maisûrâ, dijelaskan bahwa untuk mencapai bacaan Al-Qur`an yang bertajwid atau tingkat bacaan tartil yang berkualitas unggul bermuara pada 3 (tiga) pilar utama, yaitu teori, praktik dan informatif. Adapun bab-bab yang di maksud adalah: Shifât Hurûf Lazimah yang kuat dan yang lemah, Makhrâj dan Shifât, pegaruh dialek ke-daerahan di dalam pengucapan Huruf Hijâiyyah, Latihan praktik pengucapan Hurûf Hijâiyyah, sesuai dengan Makhrâj dan Shifâtnya, IDBILABIKH FÂSYAMÎGHUN (Idgham bi Ghunnah, Iqlâb, Ikhfâ` Ikhfâ` Syafawiy, Idgham Mîmiy, Ghunnah), Latihan praktik IDBILABIKH FÂSYÂMIGHUN, Mad Thabi‟i dan latihan praktiknya, Mad Wâjib Muttashil, dan latihan praktiknya, Mad „Ârid lis Sukûn dan latihan praktiknya, Mad Lîn dan latihan praktiknya, Mad Lâzim dan

19 Abdullah Asy‟ari, Pelajaran Tajwid, (Surabaya: Apollo Lestari, 1987), h.7

20 Ahmad Shams Madyan, Peta Pembelajaran Al-Qur‟an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 106

(34)

latihan praktiknya, Idgham Mutamâtsilein dan praktiknya, Idgham Mutajânisaein dan praltiknya, Idgham Mutaqâribein dan praktiknya, Saktah dan praktiknya, Tafkhîm dan Tarqîq Râ` serta praktiknya, Waqâf dan Ibtidâ` serta praktiknya, Musykilâtul Kalimât dan praktiknya, Arti Lahn (kesalahan membaca), contoh perbedaan penulisan Al-Qur`an terbitan Indonesia dan Mushaf al-Madînah al-Munawwarah menurut Rimayat Hafsh juga contoh penulisan Mushaf Al-Qur`an dari berbagai macam Riwayât. Akan tetapi dalam penelitian ini, ruang lingkup pembahasan ilmu tajwid hanya dibatasi pada pokok pembahasan Makhârijul huruf, shifâtul huruf, Hukum Nûn mati dan Tanwîn (Izhhar, Idghâm bi Ghunnah, Idghâm bila Ghunnah, Iqlâb, dan Ikhfâ`), Mad Thabi‟i, Mad „Ârid lis Sukûn, dan Mad Lâzim.

F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Berdasarkan judul penelitian dan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan dengan menggunakan metode Living Qur`an.

Penelitian lapangan ialah mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi sosial, individu, kelompok, lembaga dan masyarakat.21 Sedangkan Living Qur`an adalah gabungan dari dua kata yang berbeda, yaitu living yang berarti hidup atau menghidupkan22 dan Qur`an yaitu kitab suci umat Islam. Secara sederhana, istilah Living Qur`an bisa diartikan dengan “(Teks) Al- Qur`an yang hidup di tengah kehidupan manusia.” Dengan kata lain,

21 Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 5

22 Ahmad Ubaydi Hasbillah, Ilmu Living Qur`an-Hadis, (Tangerang Selatan:

Maktabah Darus-Sunnah, 2019), h. 20

(35)

ilmu ini mengkaji tentang Al-Qur`an dari sebuah realita bukan dari ide yang muncul dari penafsiran teks Al-Qur`an.23

Sebagai kajian yang berangkat dari fenomena, maka pendekatan yang penulis lakukan adalah pendekatan fenomenologi.

Kata fenomenologi berasal dari bahasa Yunani phaenesthai yang berarti menunjukkan dirinya sendiri, menampilkan.24 Jadi, fenomenologi adalah ilmu mengenai sesuatu yang tampak atau yang nyata.

2. Metode Penelitian

Peneliti menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif analisis. Metode kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari seseorang yang dapat diamati.25

3. Sumber Data

Untuk mendapatkan data dalam penulisan ini, maka penulis menggunakan sumber data yang relevan dengan tema yang dibahas.

Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari lapangan dengan cara wawancara. Sedangkan data sekundernya ialah buku-buku, kitab-kitab, dan artikel-artikel yang terkait dengan penelitian penulis.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang di gunakan penulis adalah sebagai berikut:

23 Ahmad Ubaydi Hasbillah, Ilmu Living Qur`an-Hadis, h. 22

24 Hasbiansyah, “pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi”, dalam Jurnal MediaTor, Vol. 9, No. 1, 2018, h. 166

25 Juju Saepudin, dkk, Membumikan Peradaban Tahfidz Al-Qur`an, (Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta. 2015), h.17

(36)

a. Observasi

Observasi adalah tehnik pengumpulan data yang mementingkan pengamatan indra dan hal-hal yang penting yang dipandang perlu sebagai data yang mendukung dan menggunakan data sistematis, dan metode ini dipergunakan sebagai metode bantu.26 Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi untuk memetakan keberadaan para driver ojek online di masing-masing pangkalannya.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan tanya jawab. Wawancara ini dilakukan sebagai metode untuk mendapatkan informasi langsung di lapangan dari beberapa orang yang dianggap relevan dengan pokok pembahasan, ini dilakukan untuk mendapatkan data yang valid.27 Sedangkan wawancara yang penulis lakukan adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang tidak membutuhkan pedoman wawancara secara detail, tetapi semacam rencana umum untuk menanyakan pendapat atau komentar responden tentang suatu topik sesuai tujuan pewawancara.28 Dalam pelaksanaanya penulis sebagai pencari data di lapangan berhadapan langsung dengan narasumber yakni para Driver Ojek Online. Adapun untuk menentukan siapa saja yang penulis wawancara, penulis tidak menggunakan teknik populasi sampel, karena jumlah ojek online sulit di ketahui baik Internasional

26 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, ( Bandung: Rosda Karya, 2009 ) h.153

27 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Psikologi UGM,1983), h. 193

28 Prasetyo Irawan, dkk, Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h.

6.22

(37)

maupun per-daerah, maka dari itu penulis menggunakan teknik pengambilan data berupa teknik sampling snowball.

Teknik sampling snowball adalah suatu metode untuk mengidentifikasi, memilih, dan mengambil sampel dalam suatu jaringan atau rantai hubungan yang menerus. Teknik sampling snowball juga dapat diartikan suatu teknik yang multitahap, yang dianalogikan sebagai bola salju yang kecil kemudian membesar secara bertahap karena penambahan salju ketika digulingkan dalam hamparan salju. Begitu juga penelitian ini, di mana sampel diperoleh melalui proses bergulir dari satu responden ke responden yang lainnya sehingga tercapailah jumlah sampel yang dibutuhkan.29

c. Dokumentasi

Selain teknik pengumpulan data di atas, terdapat pula teknik pengumpulan data yang berkaitan dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik dokumentasi.

Teknik dokumentasi adalah mengumpulkan data melalui catatan peristiwa, yang berupa gambar, video, rekaman dan lain sebagainya.30

5. Teknik Analisis Data

Sudah dijelaskan di bagian teori, bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan Ilmu Tajwid sebagai teori untuk menganalisa obyek yang diteliti, untuk menganalisa kualitas bacaan

29 Nina Nurdiana, “Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan”, (Jakarta Barat: BINUS University), dalam Jurnal: ComTech, Vol. 5, No. 2, Desember 2014, h. 1113-1114

30 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 240

(38)

Surah Al-Fâtihah para driver Go-Jek. Dalam teknik analisa datanya, peneliti akan melakukan tahapan-tahapan berikut:

a. Analisa Content, yaitu peneliti menganalisa isi bacaan Al-Fâtihah para driver Go-Jek

b. Analisa Makhârijul Huruf dan Shifâtul Huruf

c. Analisa panjang bacaan mad, baik mad thabi‟i, mad wajib, mad jaiz, ataupun mad lazim.

d. Analisa bacaan sesuai dengan hukum mîm mati

e. Analisa bacaan sesuai dengan hukum nûn mati dan tanwin G. Teknik dan Sistematika Penelitian

Teknik dan sistematika penulisan dalam proposal ini merujuk pada buku-buku pedoman penulisan proposal dan skripsi Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta tahun 2017. Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis membagi pembahasannya dalam beberapa bab. Dengan rincian sebagai berikut:

Bab pertama, berupa tentang pendahuluan yang meliputi uraian tentang judul penelitian, latar belakang masalah, permbatasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, selanjutnya teknis dan sistematika penulisan.

Bab kedua, penulis akan menjelaskan tentang definisi kualitas, definisi bacaan, dan definisi Al-Qur`an. selain itu penulis juga sedikit menjelaskan buku yang menjadi parameter penilain bacaan Al- Qur`an. Kemudian penulis juga akan menjelaskan terkait surah Al-

(39)

Fâtihah, seperti nama lain dari surah Al-Fâtihah, dan fadhilah membaca surah Al-Fâtihah.

Bab ketiga, penulis akan mendeskripsikan tentang bagaimana pertama kali transportasi berbasis aplikasi online (daring) ini muncul dan bagaimana perkembangannya, sehingga menjadi kebutuhan bagi banyak orang. Selanjutnya penulis juga akan mendeskripsikan profil para driver Go-Jek, sekaligus sedikit membahas perjalanan intelektualnya yang bisa jadi mempengaruhi dalam bacaan Al-Qur`annya.

Bab keempat, setelah data-data terkumpul yang berupa teori- teori, wawancara, observasi dan dokumentasi yang dikumpulkan dan disusun dengan rapi kemudian penulis akan mengolah dan memaparkan secara narasi hasil dari pada data-data yang telah terkumpul tadi. Yakni kualitas bacaan driver Go-Jek.

Bab kelima, penutup yang memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dan juga memuat saran-saran yang diperlukan. Bab ini berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada perumusan masalah sehingga para pembaca dapat mengetahui jawaban dari masalah tersebut.

(40)

21 BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG KUALITAS BACAAN AL-QUR`AN DAN SURAH AL-FATIHAH

A. Kualitas Bacaan Al-Qur`an 1. Definisi Kualitas

Berikut ini adalah definisi kualitas menurut para ahli, antara lain:

Menurut KBBI, Kualitas adalah tingkat baik buruknya sesuatu, dalam arti lain kualitas juga merupakan kadar, derajat atau taraf (kepandaian, kecakapan, dan sebagainya), dan mutu.31

Kotler (1997), mendefinisikan kualitas sebagai keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang mendukung kemampuan untuk memuaskan kebutuhan.32

Menurut ISO-8402 (Loh, 2001:35), Kualitas adalah totalitas fasilitas dan karakteristik dari produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan, tersurat maupun tersirat.

Kadir (2001:19), Menyatakan bahwa kualitas adalah tujuan yang sulit dipahami, karena harapan para konsumen akan

31 https://kbbi.web.id/. Diakses pada tanggal 03 September 2020

32 https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kualitas/. Diakses pada tanggal 03 September 2020

(41)

selalu berubah. Dalam pandangan ini, kualitas adalah proses dan bukan hasil akhir (meningkatkan kualitas kontinuitas).33

Dari beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kualitas adalah baik buruknya sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang atau bagus tidaknya sesuatu (barang, jasa dan lain-lain) yang dapat memenuhi kepuasan seseorang.

2. Definisi Bacaan

Kata dasar bacaan yaitu baca yang di beri kata imbuhan akhiran „an‟.34 Dalam KBBI, bacaan memiliki tiga arti yaitu pertama, bacaan merupakan (buku dan sebagainya) yang dibaca, kedua bacaan adalah cara membaca, dan ketiga arti lain dari bacaan adalah penafsiran makna sebuah kalimat.35

Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, pikiran, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual, membaca merupakan proses menterjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai proses berfikir, membaca mencakup aktivitas

33 https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kualitas/. Diakses pada tanggal 03 September 2020

34 Ramlan A Gani, dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Disiplin Berbahasa Indonesia, (Ciputat: FITK Press, 2011), Cet Ke-2, h.31

35 https://kbbi.web.id/. Diakses pada tanggal 03 September 2020

(42)

pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif.36

Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.37 Jadi membaca adalah suatu bentuk latihan melisankan apa yang tertulis, dimana seseorang bisa mengalami perubahan dalam dirinya.

3. Definisi Al-Qur`an

Dilihat dari segi bahasa (etimologi) Al-Qur`an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan” atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Kata Al-Qur`an adalah bentuk mashdar dari kata kerja

ىأىرىػق

yang artinya membaca, dan

ىةىءا ىرًق

berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih.38 Kemudian, kata

يفأٍريقلا

ini dijadikan nama untuk firman Allah SWT dengan mengubahnya menjadi makna maf‟ȗl, yakni maqrû`un )

هءٍكيرٍقىم

(artinya yang dibaca.39

Adapun secara terminologi, para ulama mengemukakan berbagai persepsinya dalam mendifinisikan makna Al-Qur`an.

Beberapa diantaranya sebagai berikut:

36 Muhammad Fauzil Adhim, Membuat Anak Gila Membaca, (Bandung: Mizan, 2007), h.26

37 https://kbbi.web.id/. Diakses pada tanggal 03 September 2020

38 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 1102

39 Manna Al-Qaththan, Dasar-Dasar Ilmu Al-Qur`an, h. 32

(43)

a. Al-Qur`an adalah salah satu sumber utama agama Islam. Al- Qur`an bukanlah perkataan manusia, bukan juga perkataan Nabi Muhammad SAW ataupun malaikat Jibril, akan tetapi Al-Qur`an merupakan kalamullah atau perkataan Allah yang penuh dengan kesucian dan sakralitas yang tinggi.40

b. Al-Qur`an adalah mukjizat yang abadi, yang diturunkan kepada Rasȗlullâh saw. sebagai hidayah bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang batil.41

c. Al-Qur`an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. tertulis dalam mushaf, disampaikan secara mutawâtir42 dan membacanya dinilai pahala.43

d. Al-Qur`an merupakan Kalam Allah yang di turunkan kepada Rasul-Nya dan penutup para Nabi-Nya, yaitu Muhammad saw. yang diawali dengan surah Al-Fâtihah dan diakhiri dengan surah An-Nâs.44

e. Al-Qur`an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah saw. sebagai mukjizat terbesar baginya dan dapat dijadikan hujah (argumentasi) untuk memperkuat kebenaran beliau sebagai Rasul-Nya.45

40 Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur`an, h.13

41 Ahmad Fathoni, Kaidah Qira`at Tujuh 1 & 2, jilid 2 (Tangerang Selatan:

Yayasan Bengkel Metode Maisura, 2016), h. 1

42 Mutawatir adalah periwayatan sejumlah banyak orang yang menurut kebiasaan mereka terhindar dari melakukan dusta mulai dari awal hingga akhir sanad.

43 Manna Al-Qaththan, Dasar-Dasar Ilmu Al-Qur`an, h. 34

44 Abu Umar Basyier, Samudera Al-Fatihah, (Surabaya: Shafa Publika, 2017), Cet Ke-3, h. 47

45 M. Ali Hasan, Perbandingan Madzhab, (Jakarta Utara: PT RajaGrafindo Persada,1995), cet. Ke-1, h. 9

(44)

Dari beberapa definisi di atas tentang makna Al- Qur`an dapat di simpulkan bahwa, Al-Qur`an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

sebagai mukjizat baginya yang diawali dengan surah Al- Fâtihah dan di akhiri dengan surah An-Nâs dan membacanya merupakan ibadah.

Jadi, menurut hemat penulis kualitas bacaan Al-Qur`an adalah tingkat bagus tidaknya bacaan Al-Qur`an seseorang dalam membaca Al-Qur`an.

4. Standarisasi Bacaan Al-Qur`an

Membaca Al-Qur`an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah Ilmu Tajwîd adalah sebuah keharusan bagi umat Muslim sebagai kitab pedomannya. Tetapi berbicara mengenai kemampuan membaca Al-Qur`an dan pemahamannya terhadap Ilmu Tajwîd yang akan kita peroleh adalah hasil yang bervariasi. Terkadang ada orang yang mampu membaca Al- Qur`an dengan baik dan benar paham juga tentang Ilmu Tajwîdnya, ada yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata tapi paham Ilmu Tajwîd, bahkan ada juga yang bacaan Al- Qur`annya bagus tapi tidak paham akan Ilmu Tajwîd. Oleh karena itu para ulama Al-Qur`an mengemukakan bahwa mengetahui dan mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah, sedangkan hukum mengamalkan atau mempraktikkannya adalah fardhu „ain bagi setiap muslim.46 Perihal tersebut sesuai dengan uraian sebagai berikut;

46 Abdullah Kafabihi Mahrus, Masail Qur`an, (Lirboyo:Santri Salaf Press, 2017), Cet Ke-1, h. 24

(45)

ىا ٍل ًع ٍل يم ًب ًو ىػف ٍر يض ىف ىيا ًك ىك ٍلا ىع وة ىم يل ًب ىػف ٍر ًو يض ىع وٍي ىع يك ى ىل ًٌل ٍنًم وئًراىق يم ٍس

ًل وم ىك يم ٍس ًل ىم وة .

“Mempelajari ilmu tajwid (hukumnya) fardhu kifâyah dan mengamalkannya fardhu „aîn bagi setiap pemaca Al-Qur`an (qâri`) dari umat islam (laki-laki dan perempuan).”47

Hal tersebut telah Allah sampaikan pula melalui firman-Nya dalam surah Al-Muzammil ayat 4 dan Al-Furqân ayat 32;

نلَيًتٍرىػت ىفآٍريقٍلا ًلًٌتىرىك

"...Dan bacalah Al-Qur`an dengan tartil yang unggul"

(QS. Al-Muzammil [73]: 4)

ا ً

لْيِح ْرَح ُهٰن ْ لَّحَر َو

“...Kami membacakannya secara tartil (berangsur- angsur, perlahan dan benar).” (QS. Al-Furqân [25]: 32)

Firman diatas disebutkan lafadz Tartil yang sebenar- benarnya. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa yang dimaksud tartil dalam ilmu tajwid adalah:

ٍىت يٍي ًس يٍلا ير ٍك ىك ؼ ىم ٍع

ًر ىف ية ٍلا يو يػق ٍ و ؼ

“perbaikan bacaan huruf-hurufnya serta mengetahui tempat pemberhentian kalimat”48

Menurut Dr. Ahmad Fathoni, Lc, MA dalam bukunya Metode Maisûrâ bahwa yang dimaksud dengan tartil pada ayat di

47 Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfa Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid, h. 17

48 Ahmad Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur`an dan Pembahasan Ilmu Tajwid, h.17

(46)

atas adalah tartil yang unggul yakni melafadzkan ayat-ayat Al- Qur`an sebagus dan semaksimal mungkin, yang mana populer dengan ungkapan “membaca Al-Qur`an haruslah bertajwid”.

Untuk bertajwid haruslah menguasai keilmuannya, yaitu ilmu tajwid. Baik teori maupun praktik.49

Disiplin ilmu tajwid ini adalah hasil penelitian, pencermatan dan rumusan tentang cara serta hukum membaca Al-Qur`an agar mencapai kualitas bacaan tartil yang sebenar- benarnya oleh pakar Al-Qur`an dan ulama salaf pada zaman tabi‟in dan tabi‟ tabi‟in. Hal ini dibuktikan oleh pernyataan Ibnu al-Jazary dalam nazhamnya;

هًثاىء ىفأٍريقٍلا ًدًٌوىييُ ٍىلَ ٍنىم هـًزىلا همٍتىخ ًدٍيًوٍجهتلًبِ يذٍخىٍلْاىك

“Membaca Al-Qur`an bertajwid adalah wajib dan berdosa bagi pembaca yang tidak bertajwid.”50

Dapat disimpulkan bahwa membaca Al-Qur`an dengan tartil atau dengan bertajwid sesuai dengan perintah pada dalil di atas adalah wajib „ain, yang berarti mereka yang tidak melaksanakan perintah tersebut atau tidak membaca Al-Qur`an dengan tartil atau bertajwid adalah haram hukumnya.51

B. Metode Maisȗrâ Sebagai Parameter Penilaian Kualitas Bacaan Al-Qur’an

Metode Maisȗrâ adalah salah satu metode yang membahas tentang cara membaca Al-Qur`an dengan tartil sesuai dengan kaidah-

49 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur`an: Metode Maisura, h.6

50 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur`an: Metode Maisura, h.

179

51 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur`an: Metode Maisura, h.

177

(47)

kaidah yang telah ditetapkan oleh para Ulama. Sebagai perumpamaan bahwa buku Petunjuk Praktis ini boleh dikata sebagai jalan bebas hambatan untuk mencapai tujuan “optimalisasi bacaan tartil Al- Qur`an” dibanding buku-buku lain yang mempunyai visi dan misi sama. Sebab, apa yang dipaparkan dalam buku ini betul-betul langsung menukik pada bahasan hukum-hukum yang pada umumnya kurang diperhatikan oleh para pembaca Al-Qur`an, baik di dalam teori maupun praktik termasuk rujukan dan referensinya sehingga ke- tartilan bacaan mereka cenderung kurang berkualiats. Buku Metode Maisȗrâ memiliki judul lengkap yaitu Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur‟an Metode Maisȗrâ yang merupakan karya dari Dr. KH.

Ahmad Fathoni, Lc., MA.

Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., MA. adalah merupakan alumni dari Madînah Saudi „Ârabia yaitu Fakultas Al-Qur`an wa ad- Dirâsat Al-Islâmiyyah. Program S2 beliau adalah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1997-1999), dan pada tahun 2000 melanjutkan kuliah program S3 di Universitas yang sama dan meraih gelar doktornya pada tahun 2008. Pada saat itu, ia menjadi dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Disamping menjadi dosen tidak tetap di Institut PTIQ Jakarta, Sekolah Tinggi Kuliyyatul Qur`an Al-Hikam Depok, tenaga pengajar di Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur`an (LBIQ) SJI Jakarta, dan juga sebagai anggota Lembaga Pentashih Al- Qur`an Kementrian Agama. Beliau ahli dalam berbagai ilmu, diantaranya ahli ilmu Qirâ‟at as Sab‟ah, ilmu Rasm Ustmâni, dan ilmu tajwid, beliau juga adalah seorang Hâfidz Al-Qur`an 30 juz.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kuadran ini karyawan memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap kinerja aktual organisasi/perusahaan namun kinerja aktual organisasi/perusahaan dipersepsikan rendah oleh

Arah rotasi venus searah jarum jam (dari timur ke barat). Hal ini berbeda dengan planet-planet lain yang rotasinya berlawanan jarum jam. Sekali mengelilingi matahari, venus

Perbandingan Pengaruh Penggunaan Simulator Cisco Packet Tracer Dan Graphical Network Simulator 3 (GNS3) Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa

[r]

Sebagai contoh, hal tersebut dapat Kami lakukan apabila Anda tidak menghentikan langganan untuk menerima komunikasi tersebut dan diperbolehkan secara hukum, dimana Anda secara

Iklan Baris Iklan Baris BODETABEK Serba Serbi RUPA-RUPA Rumah Dijual Rumah Dikontrakan JAKARTA PUSAT JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR JAKARTA TIMUR JAKARTA UTARA

Dalam upaya mencegah teijadinya kebakaran perkotaan, lingkungan dan bangunan gedung pemerintah daerah dapat membentuk program pencegahan kebakaran dan menyelenggarakan sistem

Gempa )ulkanik yaitu gempa bumi sebagai akibat letusan gunung api. Gunung api yang akan meletus selalu diiringi dengan gempa yang menggetarkan..  permukaan bumi