PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Bagaimana kemampuan menemukan unsur-unsur esensial teks drama dengan menggunakan metode konvensional (metode ceramah) siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 02 Medan tahun ajaran 2016-2017. Adakah pengaruh metode pembelajaran two stay two terhadap kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 02 Medan tahun ajaran 2016-2017.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORETIS
Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray
Setelah diskusi kelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompok keluar dari kelompok untuk mengunjungi kelompok lain. Menurut Huda, langkah dari dua metode pembelajaran tetap nyasar (dua tetap dua tamu), yaitu. Setelah selesai, dua anggota dari masing-masing kelompok diminta keluar dari kelompok dan masing-masing mengunjungi dua anggota kelompok lainnya.
Dua orang yang "tinggal" dalam grup tersebut bertugas untuk berbagi informasi dari pekerjaan mereka dengan tamunya. Kemampuan siswa untuk memberikan informasi kepada teman lain di luar kelompoknya dan sebaliknya ketika siswa kembali ke kelompoknya masing-masing. Kemampuan siswa untuk menyatukan ide dan gagasannya tentang materi yang didiskusikan dalam kelompok dan ketika ditransfer kepada siswa di luar kelompok.
Pembelajaran tidak akan membosankan karena siswa selalu berinteraksi dalam kelompok maupun di luar kelompok. Selain kelebihan, metode two stand two lose juga memiliki kekurangan.
Metode Konvensional (Metode Ceramah)
Pengertian Kemampuan
Terdapat pengaruh metode pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap kemampuan menemukan unsur-unsur esensial teks drama siswa kelas VIII. kelas SMP Muhammadiyah 02 Medan selama tahun pelajaran. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran dua residu terhadap kemampuan menemukan unsur internal teks drama siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 02 Medan tahun ajaran 2016-2017. Variabel (X1): Kemampuan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray untuk menemukan unsur-unsur penting dalam teks drama.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk esai yaitu tes deskriptif untuk menemukan unsur intrinsik teks drama dengan menggunakan metode pembelajaran two stay two stray, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Memahami bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 02 Medan. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah variabel X1 yaitu kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama dengan menggunakan metode pembelajaran two stay two stray dan variabel X2 yaitu kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah).
Pada tabel di atas, nilai tertinggi penulisan teks drama oleh siswa yang diajar dengan metode pembelajaran two stay two stray adalah 93,33 dan terendah adalah 66,66. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan metode Two Stay Two Stray mempengaruhi kemampuan siswa dalam menemukan unsur intrinsik teks drama. Dalam hal ini penelitian membandingkan hasil kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan hasil kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama dengan menggunakan metode konvensional (ceramah).
Dengan menghitung data awal diperoleh hasil penelitian tentang kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 02 Medan tahun ajaran 2016-2017 sebagai berikut. Kemudian variabel kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dengan thitung 1,85 > 1,677 dengan taraf signifikan α = 5%, maka keputusan Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran Two Stay Two Stray berpengaruh signifikan terhadap kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 02 Medan tahun ajaran 2016-2017.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran two stay two stray terhadap kemampuan menentukan unsur intrinsik teks drama diperoleh t tabel = 1,677. Kemudian Ha diterima dengan hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh metode pembelajaran terhadap kemampuan menentukan unsur intrinsik teks drama pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 02 Medan Tahun Pelajaran 2016-2017”. Setelah diperoleh hasil penelitian ini, selanjutnya dibahas mengapa metode pembelajaran two go two wayward berpengaruh terhadap penentuan unsur intrinsik teks drama.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran two stay two wandering terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam menentukan unsur-unsur yang melekat pada teks drama. Nilai rata-rata siswa menentukan unsur-unsur yang melekat pada teks drama yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) adalah 65,23 yang dikategorikan cukup, dan diketahui sebagian besar siswa memperoleh nilai 56-65 yaitu 21,42%.
Unsur-unsur Intrinsik Teks Drama
Kerangka Konseptual
Dengan demikian, kerangka konseptual merupakan landasan pemikiran mendasar untuk menentukan beberapa rencana bersama peneliti yang akan memaparkan konsep-konsep dasar yang sejalan dengan pembahasan yang akan dikaji sebagai landasan untuk menyempurnakan masalah yang diteliti. Setelah diskusi dalam kelompok, dua orang dari masing-masing kelompok keluar dari kelompok dan mengunjungi kelompok lain. Anggota rombongan yang tidak ditunjuk sebagai duta (tamu) wajib menerima tamu dari rombongan.
Setelah kembali ke kelompok semula, baik siswa yang bertanggung jawab atas kunjungan maupun yang bertanggung jawab untuk menjamu para tamu cocok dan mendiskusikan pekerjaan yang telah mereka lakukan. Prolog berarti pembuka atau pengantar yang diucapkan oleh tokoh utama dalam sebuah lakon Epilog berarti bagian penutup lakon untuk menyampaikan atau menafsirkan maksud lakon.
HipotesisPenelitian
Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray di Kelas Eksperimen Siswa Kelas VIII Muhammadiyah 02 Medan. Guru membimbing siswa mendiskusikan hasil diskusi dengan temannya setelah menemukan unsur-unsur dalam drama tersebut. Guru memberikan posttest yaitu siswa menemukan soal-soal yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang unsur dalam teks drama dan siswa menuliskan unsur dalam teks drama dengan ejaan yang benar.
Data penelitian adalah data hasil belajar menemukan unsur intrinsik teks drama, dan data penelitian diperoleh dari sampel penelitian. Melihat perbandingan skor rata-rata pada kedua kelas tersebut secara singkat dapat dijelaskan bahwa data yang diperoleh peneliti memiliki kecenderungan terhadap variabel penelitian yaitu kemampuan menemukan unsur intrinsik teks drama dengan menemukan metode Two Stay Two Stray dengan nilai rata-rata 81,51, sedangkan kemampuan siswa dalam menemukan unsur intrinsik teks drama menggunakan nilai rata-rata teks drama 6. Sehingga dapat diketahui bahwa thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak dengan hipotesis yang berbunyi “Ada Pengaruh Dua Tinggal Dua Metode Pembelajaran Stray pada Kemampuan Menentukan Unsur Intrinsik Teks Drama oleh Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 02 A6 Tahun Pelajaran-20107".
Siswa disarankan untuk lebih giat belajar terutama dalam menentukan unsur intrinsik teks drama, dengan melatih diri secara berulang-ulang agar lebih terlatih dalam menentukan unsur intrinsik teks drama dan materi lainnya. Guru memberikan post test yaitu siswa menemukan soal yang merupakan jawaban dari pertanyaan tentang unsur intrinsik teks drama dan siswa menuliskan unsur intrinsik teks drama dengan ejaan yang benar. Dengan mengikuti post test, siswa menemukan soal yang merupakan jawaban dari pertanyaan tentang unsur intrinsik teks drama dan siswa menuliskan unsur intrinsik teks drama dengan ejaan yang benar.
Alokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Sedangkan Sugiono mengatakan : “Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai sifat dan sifat tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Arikunto dalam menentukan sampel, jika populasi kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua, kemudian jika populasi lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. melalui sampel total.
Menurut Sugiono, sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel jika semua anggota populasi dijadikan sampel.
Metode Penelitian
Langkah-langkah metode konvensional (metode ceramah) pada siswa kelas VIII kontrol. kelas Muhammadiyah 02Medan.
Variabel Penelitian
Dapat dijelaskan bahwa metode pembelajaran two keep two wandering menjadikan siswa lebih aktif dan imajinatif, karena seorang siswa dituntut untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Selain itu, model pembelajaran two happy two lost berdampak positif bagi siswa yang hasil belajarnya rendah, dapat meningkatkan motivasi belajarnya lebih giat lagi dan mendorong siswa untuk berbuat. Nilai rata-rata siswa menentukan unsur intrinsik teks drama yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran two tetap two wandering sebesar 81,51 yang termasuk kategori sangat baik dan diketahui sebagian besar siswa memperoleh skor 80-100 yaitu 72,72%.
Definisi Operasional Variabel
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN
- Kemampuan Menemukan Unsur Intrinsik Teks Drama dengan
- Menghitung Mean dan Standar Deviasi X 1
- Kemampuan Menemukan Unsur Intrinsik Teks Drama dengan
- Menghitung Mean dan Standar Deviasi X 2
- Uji Persyaratan Analisi Data
- Diskusi Hasil Penelitian
- Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan perhitungan di atas, nilai rata-rata kelas eksperimen X1 adalah 81,51 dengan standar deviasi 17,47. Berdasarkan perhitungan di atas, nilai rata-rata kelas kontrol X2 adalah 65,23 dengan standar deviasi 12,38. Sedangkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur-unsur penting teks drama yang diajarkan dengan metode klasikal (ceramah) memiliki skor tertinggi 86,66 dan skor terendah 53,33, rata-rata kelas kontrol 65,23.
Kepala sekolah juga diharapkan dapat mendukung profesionalisme mengajar guru dengan melatih guru yang dapat memperluas wawasannya dalam penggunaan metode pengajaran dan strategi pembelajaran yang baik. Guru khususnya guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia harus bijak dalam memilih metode pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan terlaksana dengan baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Saran
Lella: “Kalian semua tahu, kemarin di kelas, kepala sekolah memintaku untuk membayar uang sekolahku yang menunggak 3 bulan. Nindia: “Kenapa murung sekali Lel, ada apa?” (sambil melihat wajah sedih Lella).