• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh metode pengolahan terhadap mutu biji lada putih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh metode pengolahan terhadap mutu biji lada putih"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vii

PENGARUH METODE PENGOLAHAN TERHADAP MUTU BIJI LADA PUTIH

Nama Mahasiswa / NIM : Nur Pebrianti Rahayu / 05161056 Wynne Rosa / 05161078

Dosen Pembimbing : Memik Dian Pusfitasari, S.T., M.T.

ABSTRAK

Pengolahan biji lada putih secara tradisional menyebabkan penurunan mutu pada biji lada putih yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena waktu perendaman yang lama menyebabkan tingginya kadar mikroorganisme serta hilangnya bau khas lada. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pelunakan kulit buah lada, penggunaan asam sitrat sebagai zat anti browning, cara pengeringan biji lada putih, menganalisis mutu biji lada putih, mengkaji efisiensi waktu pengolahan, dan menganalisis aspek ekonomi. Tahapan pada penelitian ini meliputi tahap pelunakan kulit buah lada, tahap pengupasan, tahap perendaman di dalam asam sitrat, dan tahap pengeringan. Perlakuan yang dikaji pada tahap pelunakan yaitu pada perlakuan fisika dengan lama waktu perendamaan (1, 2, dan 3 hari) dan perlakuan biologi dengan perendaman di dalam 1% enzim pektinase (1, 2, 3, dan 5 hari), perlakuan kimia dengan menggunakan asam sitrat (0% dan 2%) serta cara pengeringan (sinar matahari dan oven). Sampel pembanding yang digunakan pada penelitian berasal dari perlakuan tradisional dan modifikasi tradisional. Parameter yang akan diujikan yaitu mutu warna secara visual, bau, derajat kecerahan, kadar lada berwarna kehitam-hitaman, Salmonella, E.coli, Total Plate Count, minyak atsiri, dan kadar air. Hasil mutu warna secara visual yang memenuhi standar biji lada putih kontrol yaitu pada perlakuan fisika (perendaman selama 3 hari dan perebusan selama 30 menit) dan pada perlakuan biologi (perendaman 1% enzim pektinase selama 3 hari), tanpa perendaman asam sitrat dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari. Berdasarkan SNI 0004:2013 dan International Pepper Community, semua perlakuan kecuali modifikasi tradisional telah memenuhi persyaratan. Hal ini dikarenaka pada modifikasi tradisional tidak memenuhi persyaratan kadar air. Pengolahan dengan menggunakan perlakuan fisika dan biologi mampu mempersingkat waktu pengolahan sebanyak 11 hari.

Jika ditinjau dari aspek ekonomi maka perlakuan biologi mempunyai biaya pabrikasi paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Kata Kunci :

lada putih, asam sitrat, enzim pektinase, pencoklatan, pengeringan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Lama Penyulingan Lada Segar dengan Metode Air dan Uap terhadap Rendemen Minyak dan Mutu Lada Putih yang Dihasilkan.. Dosen Pembimbing

Daya terima keripik biji nangka dengan lama perebusan biji nangka terhadap warna, rasa, aroma, tekstur dan kesukaan keseluruhan yang paling disukai adalah keripik dengan

Untuk mengatasi hal tersebut, maka peren- daman butiran lada dalam antioksidan (asam sitrat 2% selama 1 jam) setelah proses pengupasan dapat menghasilkan lada putih

Grafik Pengaruh Perendaman dan Perebusan Terhadap Kadar HCN Pada Biji Karet Berdasarkan hasil analisis kadar HCN, untuk waktu perendaman yang sama, perubahan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpul- kan bahwa lada putih penelitian memiliki mutu lebih baik dengan menggunakan teknologi pengolahan yang telah diperbaiki yaitu

Tabel ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata skoring warna pada sawi hijau dengan perlakuan frekuensi pencelupan 3 kali dengan perebusan selama 3 menit memiliki tingkat

Dari hasil pengamatan pemberian ZPT Rotoone F dan perendaman selama 5 menit terhadap pertumbuhan panjang tunas dan jumlah daun stek lada menunjukkan bahwa perlakuan P1 yaitu

Pada Tabel 4.1 perlakuan perendaman biji pala selama 24 jam mampu mempercepat waktu berkecambah menjadi 23,7 hari setelah tanam dibandingkan dengan perlakuan kontrol yaitu 28,2 hari