PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI
SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
Ayu Wandira Juita1, Diyan Permata Yanda², Ricci Gemarni Tatalia2
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
2Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research is motivated by, first, students do not understand the structure of exposition text. Second, the lack of students ability to connect sentence per sentence. Third, the vocabulary used by students is still low. Fourth, teaching methods applied by teachers, lectures, frequently asked questions, and demonstrations. The purpose of this study is to describe the ability of writing exposition text before and after using the Complete Sentence model of VIII grade students at MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan. The design of this research is One Group Pretest-Posttest Design. Sampling technique using Simple Random Sampling. The result of this research is, First, the ability of writing exposition text of grade VIII students of MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan before using Complete Sentence learning model get average value 56,11 which qualified Medium or Sedang (S). Second, the ability of writing exposition text of grade VIII students of MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan after using the Complete Sentence learning model obtains the average value of 81,48 that is qualified Good or Baik (B). Third, there is a significant the effect of the Complete Sentence learning model on the ability of writing exposition text of grade VIII students of MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan because thitung> ttabel(6,07>1,70).
Keywords: effect, complete sentence, exposition text writing ability
PENDAHULUAN
Kemampuan menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang aktif dan produktif.
Sebab keterampilan menulis bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan ide dan menyusunnya menjadi tulisan yang
lebih rinci agar mudah dipahami oleh pembaca. Bentuk keterampilan menulis yang diajarkan oleh guru beraneka ragam, salah satu keterampilan menulis yang diajarkan kepada siswa di sekolah adalah keterampilan menulis teks eksposisi.
Pada dasarnya teks eksposisi
merupakan teks yang disusun untuk memberikan pengetahuan maupun informasi kepada orang lain agar bertambah pengetahuannya.
Dalam kurikulum 2013, keterampilan menulis merupakan salah satu pelajaran dalam bahasa Indonesia yang harus diajarkan.
Salah satu jenis keterampilan yang dituntut di sekolah adalah keterampilan menulis teks eksposisi.
Menulis teks eksposisi adalah salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas VIII semester I. Hal ini dapat dilihat pada Kompetensi Inti (KI).4
“Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori dengan Kompetensi Dasar (KD) ke-4.6. KD yang terkait dengan “Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial dan atau keragaman budaya,
dan lain-lain) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan”.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di sekolah, beberapa permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut. (1) Guru jarang memberikan apersepsi dalam membuka pembelajaran di kelas, setelah mencek kehadiran siswa, guru langsung memulai pelajaran. (2) Metode pembelajaran yang diterapkan guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. (3) Siswa sering meribut di kelas menyebabkan proses belajar mengajar (PBM) jadi terganggu. (4) Siswa sering mengantuk dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dikarenakan penyajian materi yang kurang menarik perhatian siswa.
Dalam menulis teks eksposisi, kesulitan utama yang dialami oleh siswa adalah dalam membentuk kata-kata menjadi kalimat pada teks eksposisi. Siswa sangat kesulitan dalam pemilihan diksi serta penggunaan tanda baca yang tepat dalam menulis teks.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
salah seorang guru bahasa Indonesia kelas VIII Ibu Watni Efrita, S. Pd pada tanggal 18 Februari 2017 di MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan, masalah yang ditemukan yaitu rata-rata nilai yang diperoleh siswa belum mencapai KKM. Sedangkan KKM yang ditetapkan di sekolah adalah 75.
Hal ini terbukti bahwa nilai keterampilan menulis, khusunya menulis teks eksposisi siswa masih rendah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru bahasa Indonesia MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan, ditemukan beberapa permasalahan dalam keterampilan menulis, terutama dalam menulis teks eksposisi, yaitu (1) siswa kurang memahami struktur teks eksposisi, (2) kurangnya kemampuan siswa dalam menghubungkan kalimat per kalimat untuk membentuk teks eksposisi, (3) kosakata yang digunakan siswa masih rendah, dan (4) mungkin penyajian materi yang diberikan kurang menarik, siswa merasa bosan dan tidak tertarik mengikuti pelajaran.
Selain itu wawancara juga dilakukan dengan salah seorang siswa MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu Suci Mulia, diperoleh informasi tentang kendala yang dialami dalam menulis teks eksposisi. Kendala yang ditemukan adalah sebagai berikut.
(1) Siswa merasa pembelajaran menulis teks eksposisi itu sedikit rumit. (2) Siswa kesulitan dalam mengembangkan ide-ide atau gagasan dalam teks eksposisi.
Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan penyajian materi yang bervariasi dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Salah satu cara yang dianggap tepat adalah dengan menggunakan model pembelajaran Complete Sentence.
Model pembelajaran Complete Sentence adalah salah satu model pembelajaran yang berusaha mempertimbangkan kemampuan siswa untuk memprediksi fragmen- fragmen teks yang ditugaskan kepada mereka. Complete Sentence memiliki serangkaian proses pembelajaran yang diawali dengan penyampaian materi ajar oleh guru, analisis modul yang telah dipersiapkan, pembagian
kelompok yang tidak boleh lebih dari tiga orang dengan kemampuan yang heterogen, pemberian lembar kerja yang berisi paragraf yang belum lengkap, lalu pemberian kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan diakhiri dengan pengambilan kesimpulan. Model pembelajaran Compelete Sentence ini sesuai dengan pembelajaran menulis teks eksposisi. Di sini siswa akan berpikir lebih kreatif untuk mencocokkan kata kunci yang telah disediakan guru dengan teks eksposisi yang paragrafnya belum lengkap. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu menyampaikan informasi ataupun pesan dalam tulisan eksposisi yang mereka tulis.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penting untuk dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Complete Sentence terhadap Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan”.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Mendeskripsikan keterampilan menulis teks eksposisi
siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran Complete Sentence. (2) Mendeskripsikan keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence. (3) Mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Complete Sentence terhadap keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan.
Priyatni (2014:91) mengemukakan bahwa teks eksposisi merupakan teks yang digunakan untuk meyakinkan pembaca terhadap opini yang dikemukakan dengan sejumlah argumen pendukung. Teks eksposisi biasanya memuat suatu isu atau persoalan tentang topik tertentu dan pernyataan yang menunjukkan posisi penulis dalam menanggapi isu atau persoalan tersebut. Teks eksposisi bertujuan untuk menjelaskan, mengklarifikasi atau
mengevaluasi sebuah persoalan atau isu tentang topik tertentu.
Menurut Shoimin (2014:35), pembelajaran Complete Sentence adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kata kunci jawaban yang tersedia.
Selanjutnya, menurut Istarani dan Ridwan (2014:131), pembelajaran tipe Complete Sentence merupakan suatu cara penyampaian materi ajar dengan melengkapi suatu kalimat atau paragraf sehingga kalimat atau paragraf tersebut dapat sempurna sebagaimana yang diharapkan.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:107), metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan bentuk eksperimen
yang Pre-Experiment dengan rancangan One Group Pretest- Posttest Design. Menurut Noor (2011:115), One Group Pretest- Posttest Design pengembangannya ialah dengan cara melakukan satu kali pengukuran di depan (pre-test) sebelum adanya perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post-test). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa kelas VIII yang terdaftar pada tahun pelajaran tersebut adalah 180 orang siswa yang tersebar dalam enam kelas. Pada penelitian ini hanya dibutuhkan satu kelas sampel. Cara penarikan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2011:120), simple random sampling dilakukan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama, variabel bebas “Model Pembelajaran
Complete Sentence”. Kedua, variabel terikat “Menulis Teks Eksposisi”.
Terkait dengan variabel penelitian, data dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu sebagai berikut. Pertama, skor dari hasil tes keterampilan menulis teks eksposisi sebelum menggunakan model pembelajaran Complete Sentence kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan. Kedua, skor dari hasil tes keterampilan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja.
Tes unjuk kerja yang digunakan untuk keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan.
Pengumpulan data yang akan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, dilakukan melalui langkah- langkah berikut. Pertama, guru menjelaskan materi tentang teks eksposisi. Guru memberikan tes awal (pretest) menulis teks eksposisi dengan tema Olahraga. Kedua, guru menjelaskan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Complete Sentence dengan langkah- langkah sebagai berikut. (1) Terlebih dahulu guru menyediakan contoh teks eksposisi yang kalimatnya belum lengkap. Setelah itu guru menyampaikan kompetensi dasar (KD) 4.6 dan tujuan pembelajaran.
(2) Guru menyampaikan materi tentang struktur dan unsur kebahasaan teks eksposisi. (3) Setelah itu guru membentuk kelompok secara heterogen. Masing- masing kelompok terdiri 3 orang siswa. (4) Guru membagikan contoh teks eksposisi pada setiap kelompok yang kalimatnya belum lengkap.
Kalimat yang belum lengkap tersebut merupakan bagian dari struktur teks eksposisi. (5) Guru membagikan kunci jawaban kepada siswa. Siswa saling bekerja sama dalam menentukan kunci jawaban yang cocok untuk melengkapi kalimat dalam teks eksposisi tersebut. (6) Guru menugaskan satu atau dua kelompok untuk menyampaikan teks eksposisi yang telah dilengkapi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. (7) Setelah jawab didiskusikan, guru bersama siswa
mencocok jawaban siswa dengan kunci jawaban yang diberikan guru.
Jawaban siswa yang salah dapat diperbaiki. (8) Guru bersama siswa membuat kesimpulan atau menegaskan kembali struktur teks eksposisi berdasarkan paragraf yang dilengkapi oleh kelompok.
Selanjutnya, Guru menugaskan siswa untuk membuat latihan melengkapi teks eksposisi dengan tema lingkungan. Ketiga, guru memberikan tes akhir (posttest) menulis teks eksposisi berdasarkan model pembelajaran Complete Sentence yang dibuat siswa untuk mencari tahu kemampuan akhir menulis teks eksposisi setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Complete Sentence dengan tema kesehatan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut.
Pertama, mengoreksi dan memberikan skor sesuai aspek yang diteliti. Kedua, menafsirkan keterampilan menulis teks eksposisi siswa berdasarkan rata-rata hitung.
Ketiga, mengklasifikasikan: (1) hasil keterampilan menulis teks eksposisi siswa (sebelum menggunakan model
pembelajaran Complete Sentence), dan (2) hasil post-test keterampilan menulis teks eksposisi siswa (setelah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence). Keempat, membuat diagram batang keterampilan menulis teks eksposisi siswa secara umum dan per indikator. Kelima, menyimpulkan hasil analisis data dan pembahasan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian hasil dan pembahasan akan diuraikan tentang keterampilan menulis teks eksposisi sebelum, sesudah, dan pengaruh menggunakan model pembelajaran Complete Sentence siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan.
a. Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupten Pesisir Selatan Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence
Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 56,11. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks eksposisi sebelum menggunakan model pembelajaran Complete
Sentence siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi Sedang (S). Selanjutnya pengklasifikasian keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran Complete Sentence berdasarkan skala 10.
Gambar 1. Histogram
Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence Siswa Kelas VIII MTs
Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan
Nilai yang diperoleh untuk keterampilan menulis teks eksposisi sebelum menggunakan model pembelajaran Complete Sentence siswa kelas VIII MTs
Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan berkisar antara 33,33- 100. Secara lengkap yaitu yang memperoleh nilai 33,33 sebanyak 6 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai 44,44 sebanyak 5 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai 50 sebanyak 4 orang, siswa yang memperoleh nilai 55,56 sebanyak 3 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 5 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai 77,78 sebanyak 4 orang siswa, dan siswa yang memperoleh nilai 83,33 sebanyak 3 orang siswa.
Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung 56,11.
Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks eksposisi sebelum menggunakan model pembelajaran Complete Sentence siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi Sedang (S).
b. Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence
14 107 1316 1922 2528 31
buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir cukup cukup lebih dari… baik baik sekali sempurna
Frekuensi
Kualifikasi
Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 81,48. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan 76-85% berkualifikasi Baik (B). Selanjutnya pengklasifikasian keterampilan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupeten Pesisir Selatan berdasarkan skala 10.
Gambar 2. Histogram
Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence Siswa Kelas VIII MTs
Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan
Nilai yang diperoleh untuk keterampilan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan berkisar antara 33,33- 100. Secara lengkap yaitu yang memperoleh nilai 55,56 sebanyak 4 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 3 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai 77,78 sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai 83,33 sebanyak 7 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai 94,44 sebanyak 5 orang siswa, dan siswa yang memperoleh nilai 100 sebanyak 5 orang siswa.
Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung 81,48.
Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada tingkat penguasaan 76-85% berkualifikasi Baik (B).
Menurut Shoimin (2014:35), pembelajaran Complete Sentence
14 107 1316 1922 2528 31
buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir cukup cukup lebih dari… baik baik sekali sempurna
Frekuensi
Kualifikasi
adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kata kunci jawaban yang tersedia. Dengan model pembelajaran ini siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran menulis termasuk dalam menulis teks eksposisi dengan hasil rata-rata kelas 81,48. Jadi model pembelajaran Complete Sentence sangat berpengaruh pada pembelajaran menulis teks, terutama teks eksposisi.
c. Pengaruh Model Pembelajaran Complete Sentence terhadap Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan nilai keterampilan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence dalam pembelajaran menulis teks eksposisi siswa sangat baik. Hal ini terbukti dari hasil menulis teks eksposisi sesudah mendapatkan perlakuan menggunakan model pembelajaran Complete Sentence lebih baik dibandingkan dengan sebelum menggunakan model pembelajaran Complete Sentence
yang hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, tingkat keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran Complete Sentence memperoleh nilai rata-rata 56,11 dengan klasifikasi 56%-65% yaitu Sedang.
Kedua, tingkat keterampilan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence pada posttest siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan memperoleh nilai rata-rata 81,48 dengan klasifikasi 76%-85% yaitu Baik.
Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap model pembelajaran Complete Sentence siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten
Pesisir Selatan karena thitung>ttabel (7,40>1,65). Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks eksposisi MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence lebih baik daripada sebelum menggunakan model pembelajaran Complete Sentence. Hal tersebut juga terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan suasana yang tenang dan fokus dalam pembelajaran menulis, khusunya menulis teks eksposisi.
DAFTAR PUSTAKA
Istarani dan Muhammad Ridwan.
2014. 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media Persada.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurkulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
ALFABETA.