• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Elta Zahara

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JIMS - Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 7 No. 2 Juni 2019

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Bambang Siswanto.

ABSTRACT

This study aims to determine the motivation variables have a significant effect on performance and work discipline has a significant effect on performance. The sample in this study was 30 respondents and used multiple linear regression analysis with the following regression equation Y Y = 4.604 + 0.476X1 + 0.336X2 + e. From the regression equation it can be seen that the work motivation variable is stated to have a significant influence on employee performance. It can also be said that the more work motivation will affect employee performance. Work discipline variables have an influence on employee performance (Y). This means, every time there is an increase in work discipline will improve employee performance..

Keywords: motivation, discipline, performance

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan displin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden dan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan regresi sebagai berikut Y Y = 4,604 + 0,476X1 + 0,336X2 + e. Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa variabel Motivasi kerja dinyatakan terdapat pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Dapat pula dikatakan bahwa semakin motivasi kerja maka akan mempengaruhi kinerja karyawan. Variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini berarti, setiap ada peningkatan disiplin kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.

Kata kunci: motivasi, disiplin, kinerja

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi yang pesat saat ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis. Memajukan usaha bisnis tersebut diperlukan manajemen yang tepat. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan agar dapat bertahan dan berkembang dalam operasinya. Persaingan yang ketat menyebabkan perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu antisipasinya adalah dengan

(2)

78

pengembangan sumber daya manusia yang lebih terampil dan berkualitas. Motivasi kerja merupakan hal yang penting dalam meningkatkan suatu efektifitas kerja, karena orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan berusaha dengan sekuat tenaga agar pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sandhira dengan (2013) dengan judul Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan mengatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan. Disiplin juga merupakan suatu hal yang penting di dalam perusahaan, karena di dalam menjalankan setiap aktifitas atau kegiatan sehari-hari, disiplin kerja sangat perlu agar para karyawan dapat memenuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Upaya dalam memberikan disiplinan tersebut pada dasarnya merupakan suatu upaya dalam meningkat kinerja karyawan pada perusahaan. Penelitian ini akan mengkaji dan berusaha untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA Motivasi Kerja

Menurut Dhian Gering (2017) motivasi berkaitan dengan usaha dan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang dimana dilakukan untuk memenuhi semua tujuan yang diinginkan oleh seseorang sehingga mencapai ke arah tujuan yang ditujukan. Karyawan yang memiliki motivasi dalam bekerja akan membantu hasil kinerja dari karyawan tersebut. Darmawan (2007) menyebutkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan untuk mengarahkan bawahan agar mau bekerja secara produktif untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Teori ERG dalam Gunawan (2015) menyebutkan ada tiga hal kategori kebutuhan individu, yaitu eksistensi (existence), keterhubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini mengemukakan kebutuhan manusia menjadi tiga kelompok yaitu : (1) kebutuhan eksistensi ini untuk kebutuhan dalam bertahan hidup, kebutuhan fisik; (2) kebutuhan keterhubungan adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain; (3) kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan pengembangan diri untuk menjadi produktif dan kreatif. Kesimpulan motivasi seseorang dapat dilihat dari kebutuhan hidup yang dimulai mencari kebutuhan yang lebih tinggi. Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan.

Disiplin Kerja

Menurut Nitisemito (2011), kedisiplinan merupakan suatu hal yang memiliki fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena semakin baik disiplin karyawan maka semakin tinggi pula hasil kinerja yang dicapainya. Ada beberapa pendapat para ahli tentang pengertian disiplin kerja seperti menurut Rahayu Mahyanaila (2016) bahwa disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Sedangkan menurut Darmawan (2019) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para

(3)

manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kinerja

Hasibuan (2016) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Dharma Surya (2005) mengemukakan kata kinerja, jika dilihat asal katanya adalah terjemahan dari kata performance yang berasal dari akar kata to perform yang berarti melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab. Menurut Darmawan (2008) kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data pendukung.

Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah pengaruh motivasi dan kedisiplinan terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, peneliti melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil penelitian berupa tesis dan jurnal-jurnal melalui internet. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian dari Samsul Arifin et al. (2017) menyebutkan bahwa kedisiplinan, kompetensi, dan motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian Darmawan (2016) menyatakan adanya peranan motivasi kerja, komitmen organisasi dan budaya organisasi terhadap pembentukan kepuasan Kerja guru. Penelitian Mardikaningsih (2016) menyatakan bahwa kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian Darmawan (2016) lainnya menyebutkan bahwa ada hubungan berarah negatif dari stres kerja dan kinerja dosen. Penelitian Sinambela et al. (2019) menyatakan bahwa kedisiplinan dan komunikasi kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.

Penelitian Darmawan et al (2019) menyatakan adanya pengaruh yang signifikan dari varaibel pendidikan, kemampuan kerja dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian Maulana Yusuf (2013) menyebutkan bahwa lingkungan kerja

(4)

80

dan motivasi berpengaruh terhadap disiplin kerja dan kinerja guru. Penelitian Darmawan (2011) menyebutkan bahwa perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Kerangka konseptual

Gambar 1 Kerangka Konseptual Hipotesis

H1 : Motivasi Kerja (X1), berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) H2 : Disiplin Kerja (X2), berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian verifikatif yaitu penelitian yang membutuhkan pengujian, untuk mengetahui pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain yang menjadi subyek penelitian, yaitu motivasi kerja merupakan variabel (X1), disiplin kerja variabel (X2), dan kinerja pegawai merupakan variabel (Y), dengan menggunakan peralatan statistik yang relevan. Menurut Darmawan (2015) data adalah segala sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bias memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan data kuesioner yang diedarkan kepada pegawai, dan data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) seperti referensi buku, artikel dari media massa, jurnal serta data-data instansi bersangkutan. Adapun metode pengumpulan data yang

(5)

digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuesioner sehingga dapat diperoleh data tentang motivasi dan disiplin kerja pegawai. b) Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian, dan c) Studi Pustaka,merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap-tahap teknik pengolahan data sebagai berikut: Editing merupakan proses pengecekan dan penyesuain yang diperoleh terhadap data penelitian untuk memudahakan proses pemberian kode dan pemrosesan data dengan teknik statistik, Coding merupakan kegiatan pemberian tanda berupa angka pada jawaban dari kuesioner untuk kemudian dikelompokkan ke dalam kategori yang sama. Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban, Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk kuantitatif, dan Tabulating yaitu menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses tabulating selesai dilakukan, kemudian diolah dengan program komputer SPSS 25.

Penelitian ini melibatkan 30 responden dari sebuah perusahaan di kota Bandung yang tidak bisa disebutkan namanya. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Kuesioner menggunakan skala Likert dan data yang terkumpul akan diproses menggunakan analisis regresi linier berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dan suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,600 (Darmawan, 2015).

Tabel 1 Uji Reliabilitas

No Variable Crobach Alpha Batasan Ket.

1 Motivasi 0,882 0.6 Reliabel

2 Disiplin 0,745 0.6 Reliabel

3 Kinerja 0,823 0.6 Reliabel

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,600 sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Dengan demikian butir (indikator) pada masing-masing variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

(6)

82

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner (Darmawan, 2015). Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Tabel 2 Uji Validitas

Variabel Indikator Nilai r Ket

Motivasi X1.1 0.805 Valid

X1.2 0.834 Valid

X1.3 0.798 Valid

X1.4 0.811 Valid

X1.5 0.732 Valid

Disiplin X2.1 0.677 Valid

X2.2 0.897 Valid

X2.3 0.773 Valid

Kinerja Y.1 0.877 Valid

Y.2 0.791 Valid

Y.3 0.765 Valid

Y.4 0.802 Valid

Y.5 0.689 Valid

Y.6 0.884 Valid

Sumber : Output SPSS

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Darmawan, 2015).

Tabel 3

Sumber : Output SPSS

(7)

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0<R2<1. Koefisien determinasi yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Darmawan, 2005). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4

Sumber : Output SPSS

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Darmawan, 2015).

Tabel 5

Sumber : Output SPSS

Model Summary

.680

a

.463 .423 .79615

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Cons tant), X2, X1

a.

(8)

84

Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan bahwa F hitung sebesar 11,637 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Kinerja Karyawan (Y) atau dikatakan bahwa seluruh variabel independen yaitu Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2), secara bersama- sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan.

Uji Signifikansi (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan berdasarkan probabilitas (signifikansi). Apabila probabilitas lebih besar dari α (0,05), maka variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja. Dan apabila probabilitas lebih kecil dari α (0,05), maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja. Hasil uji statistik secara individu dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6 Uji t

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan tabel hasil uji t diatas, pada kolom t dapat dibaca pembuktian hipotesis sebagai berikut: Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan secara parsial sebesar 0,476 dengan signifikansi 0,006 yang lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial sebesar 0,336 dengan signifikansi 0,028 yang lebih besar dari 0,05. Maka, H0 ditolak dan H1 diterima.

Model regresi

Dari tabel 6 diketahui persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = 4,604 + 0,476X1 + 0,336X2 + e

(9)

PENUTUP Kesimpulan

Berikut temuan yang diperoleh dari hasil analisis data penelitian untuk menjawab hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya

1. Variabel Motivasi kerja menyatakan terdapat pengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Dapat pula dikatakan bahwa semakin motivasi kerja maka akan mempengaruhi Kinerja Karyawan.

2. Variabel disiplin kerja dinyatakan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini berarti, setiap ada peningkatan disiplin kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.

Saran

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan motivasi kerja, Jika perlu motivasi para karyawan lebih diperhatikan lagi agar kinerja karyawan lebih meningkat dari periode sebelumnya.

2. Diharapkan dapat lebih memperhatikan hak-hak para karyawan dalam upaya meningkatkan disiplin kerja dan perusahaan diharapkan lebih mengefisienkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan standar yang sudah ada

3. Disarankan untuk dapat menggunakan variabel lain untuk diteliti selain motivasi, disiplin kerja terhadap kinerja pegawai yaitu seperti variabel pengembangan karier yang dijelaskan pada penelitian yang dilakukan oleh M. Harlie (2012) dan masih terdapat variabel lain yang didukung oleh teori dan jurnal terbaru.

(10)

86

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Gunawan. 2015. Perilaku Organisasi. Gramedia. Jakarta.

Alex S. Nitisemito. 2011, Manajemen Personalia (Manajemen Sumber. Daya Manusia, Edisi Kelima, Cetakan Keempat Belas, Ghalia.

Apsari Puspitaning Ati. 2010. Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Melalui Motivasi Kerja (Studi pada Pegawai Tidak Tetap Depo Farmasi RSU Dr. Saiful Anwar Malang). Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Arif. Ramdhani. 2012. Penilaian Kinerja. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa.

Avin Fadilla Helmi. 1996. Disiplin Kerja. Buletin Psikologi (No.2 tahun IV Edisi Khusus). Yogyakarta

Darsono dan Tjantjuk Siswandoko. 2012. Sumber Daya Manusia Abad 21. Jakarta:

Nusantara Consulting.

Dewi Andriyani. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Disiplin Kerja Pegawai PT Hasco Multi Kimindo Sidoarjo. Jurnal Aplikasi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. No. 4 Bulan November Vol 8. Hlm. 971-983.

D. L. Nelson and J.C. Quick. 2012. Understanding organizational behavior (4th ed.).

Mason, OH: South-Western/Cengage Learning

Dharma Surya. 2005. Performance Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Dhian Gering. 2017. Motivasi Kerja, Pustakamedia, Jakarta.

Dian Saputra P. 2012. Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja. PT. Pustakamedia, Jakarta

Dianni Juni Suwatno dan Priansa. 2013. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Didit Darmawan. 2007. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Pustakamedia

Didit Darmawan. 2008. Psikologi Konsumen. Addar Press, Jakarta

Didit Darmawan. 2011. Pengaruh Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan, Metromedia

Didit Darmawan. 2015. Metodelogi Penelitian, Metromedia

Didit Darmawan. 2016. Peranan Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Guru. Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Indonesia, Volume 2, No 3

Didit Darmawan. 2016. Hubungan Stres Kerja dan Kinerja Dosen. Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Indonesia, Volume 2, No 1

(11)

Didit Darmawan.2019. Pengantar Manajemen. Revka Prima Media, Surabaya Didit Darmawan, Samsul Arifin, Rahayu Mardikaningsih, Moch. Irfan. 2019. Pengaruh

Pendidikan, Kemampuan Kerja Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Ebis, Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol.12 No.1 Januari, 35-47

Doni Bachtiar. 2016. Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Analisis Manajemen. Universitas Negeri Semarang.

Semarang.

Dwi Irawati, dan Noor Mustakim. 2014. Pengaruh Komitmen Organisasional, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja pegawai Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang. Majalah Ekonomi Tahun XXII, No. 1 April 2014

Ella Anastasya Sinambela, Yusuf Rahman Al Hakim, Moch Irfan. 2019. Pengaruh Kedisiplinan dan Komunikasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Relasi - Jurnal Ekonomi, Vol. 15 No.2, 308-320

Fred Luthans. 2014. Organizational Behavior. Irwin/McGraw-Hill. New York. United Stated of America.

Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Keith Davis dan John W. Newstrom. 2011. Perilaku dalam Organisasi. Jilid 1.

Erlangga. Jakarta

Malayu S.P. Hasibuan. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.

Maulana Yusuf. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Motivasi Terhadap Disiplin Kerja Implikasinya Pada Kinerja Guru Studi Di SMK 1 Purwakarta. Tesis.

Universitas Pasundan.

Moh. As'ad. 2011. Psikologi Industri, Cetakan 2, Liberty, Yogyakarta.

Panji Anoraga. 2010. Psikologi Kerja, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Prawirosentono Suryadi. 2008, Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta, BPFE.

Rahayu Mardikaningsih. 2016. Variabel Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan. Management & Accounting Research Journal, Volume 1 No 1, 55-62

Rahayu Mahyanaila. 2016. Manajemen. Addar Press. Jakarta.

Samsul Arifin, Rahayu Mardikaningsih, Yusuf Rahman Al Hakim. 2017. Pengaruh Kedisiplinan, Kompetensi, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, Management & Accounting Research Journal, Vol. 2 No.1, 43-50

Referensi

Dokumen terkait

d) Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini berarti bahwa apabila disiplin kerja meningkat maka kinerja karyawan akan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lingkungan kerja (X1), disiplin kerja (X2) dan komitmen organisasi (X3), berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)

Hasil penelitian ini adalah gaya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dan disiplin

Hasil penelitian dan analisis data menunjukan bahwa variabel motivasi kerja (X1), disiplin kerja (X2) dan lingkungan kerja (X3) secara parsial berpengaruh positif

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muslimat & Wahid, 2021 menghasilkan bahwa Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan H2 : Disiplin kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel beban kerja X1, pelatihan kerja X2, dan motivasi kerja X3 berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.. Hasil uji F

Berdasarkan kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : Kepemimpinan X1 diduga berpengaruh terhadap semangat kerja Y Pengaruh Beban Kerja X2 Terhadap

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hipotesis 2 H2, yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bintang Super Market Ubud