• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintah"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh

LAILATUR ROHMAH NPM. 21601083302

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MALANG

2020

(2)

pegawai Bidang Akuntansi dan Penatausahaan Aset Daerah di BPKAD Kota Malang, berjumlah 69 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik Purposive Sampling. Sampel yang dipilih sebanyak 42 responden. Data diambil dengan menggunakan metode kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 20 (Produk Statistik dan Solusi Layanan versi 14). Data uji yang digunakan adalah uji hipotesis simultan (f), koefisien determinasi (R2), dan uji hipotesis parsial (t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji parsial tiga variabel memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah (sig = 0,002), Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah (sig = 0,031) dan sistem pengendalian internal (sig = 0,000) berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Kata kunci: Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Pengendalian Internal dan Kualitas Laporan Keuangan

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of understanding government accounting standards, the utilization of regional financial accounting information systems and internal control systems on the quality of financial reports in Malang city government. The population in this study were employees of the Accounting and Administration Division of Regional Assets in BPKAD Malang, totaling 69 people. The technique used in sampling is purposive sampling technique. The sample chosen was 42 respondents. Data was collected using a questionnaire method. The data analysis method used is multiple regression analysis with the help of SPSS software version 20 (Product Statistics and Service Solutions version 14). The test data used is the simultaneous hypothesis test (f), the coefficient of determination (R2), and the partial hypothesis test (t). The results showed that simultaneous independent variables significantly influence the dependent variable. Based on the results of the partial test three variables have an influence on the quality of financial statements, Understanding of Government Accounting Standards (sig = 0.002), Utilization of Regional Financial Accounting Information Systems (sig = 0.031) and internal control systems (sig = 0,000) affect the quality of financial statements.

Keywords: Understanding of Government Accounting Standards, Utilization of Regional Financial Accounting Information Systems, Internal Control Systems and Quality of Financial Statements

(3)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuntutan terhadap terciptanya good governance menjadi kehendak sebagian besar masyarakat di Indonesia. Untuk menanggapi tuntutan itu, pemerintah terus berupaya untuk bersikap lebih transparan dalam pertanggungjawaban publiknya.

Peraturan Pemerintah Nomor 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang diluncurkan oleh Wakil Presiden pada hari Rabu, tanggal 6 Juli 2005 yang sekarang diubah menjadi Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah antara lain understandability, relevance, reliability, comparability. Apabila informasi yang terdapat di dalam laporan

keuangan pemerintah daerah memenuhi kriteria karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah seperti yang disyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, berarti pemerintah daerah mampu meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah tersebut.

Fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini adalah menguatnya akuntabilitas publik terhadap lembaga-lembaga publik yang berada di pusat maupun di daerah.

Akuntabilitas dapat diartikan sebagai suatu bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan terhadap pelaksanaan kegiatan apakah telah mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui

(4)

suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2002).

Pemahaman standar akuntansi pemerintahan adalah proses untuk mengerti betul tentang standar akuntansi pemerintahan yang berlaku umum dalam rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD sehingga dapat memberikan laporan keuangan pemerintah yang berkualitas dan relevan.

SAP merupakan prinsip-prinsip penyusunan dan penyajian sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Tujuan diberlakukannya hal tersebut agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat maupun daerah (Udiyanti et al, 2014). Dengan demikian, maka diharapkan bentuk dan isi laporan keuangan daerah disusun dan disajikan secara andal dan relevan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Suwardjono (2005) menyatakan bahwa tujuan utama dalam pelaporan keuangan organisasi non bisnis seperti unit-unit pemerintahan yaitu untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan-keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi tersebut. Peningkatan kualitas laporan keuangan dimaksudkan agar dapat meningkatkan kredibilitasnya, menyajikan informasi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan pemakai, dan pada gilirannya akan dapat mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah.

(5)

Laporan keuangan daerah yang dihasilkan oleh pemerintah daerah akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi yang terdapat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) harus akuntabel, bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai. Pemerintah daerah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi yang terdapat didalam laporan keuangan pemerintah daerah harus memenuhi beberapa karakteristik kualitatif yang sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Pemerintahan No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu relevan, andal dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

Laporan keuangan pemerintah kemudian disampaikan kepada DPR/DPRD dan masyarakat umum setelah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Adapun komponen laporan keuangan yang disampaikan tersebut meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (Nurillah, 2014).

Selain pemahaman terhadap SAP, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah juga sangat penting dalam menciptakan laporan keuangan yang berkualitas. Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah, penggunaan teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, untuk membantu pengelolaan data yang lebih cepat, efektif dan efisien. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah merupakan penerapan sistem mulai dari pengelompokan, penggolongan, pencatatan

(6)

dan pemrosesan aktivitas keuangan pemerintah daerah ke dalam sebuah laporan keuangan sebagai suatu informasi yang nantinya dapat digunakan oleh pihak tertentu dalam pengambilan keputusan oleh BPKAD dalam proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.

Saat ini BPKAD memanfaatkan teknologi informasi yang menghasilkan suatu sistem informasi, dimana menyediakan informasi mengenai keuangan daerah yang dapat diakses, dikelola dan didayagunakan oleh berbagai pihak dan masyarakat luas.

Sistem informasi tersebut dikenal dengan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD).

Pemanfaatan SIKD dapat mempercepat proses kerja dalam pengelolaan keuangan daerah dan menyediakan informasi keuangan daerah yang komprehensif kepada masyarakat luas (Ahmad, 2008).

Proses penyusunan laporan keuangan merupakan proses terpenting dari suatu organisasi untuk mengetahui bagaimana kinerja atau eksistensi suatu organisasi dalam satu periode. Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dinilai setiap tahunnya oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor pemerintah. Badan pemeriksa keuangan dapat memberikan empat jenis opini terhadap laporan pertanggungjawaban yang disajikan oleh pemerintah, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) termasuk Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas (WTP-DPP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Wajar (TW) dan Tidak Memberikan Pendapat (TMP).

Ketika BPK memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), artinya dapat dikatakan bahwa laporan keuangan suatu entitas pemerintah daerah tersebut disajikan dan diungkapkan secara

(7)

wajar dan berkualitas. Representasi kewajaran dituangkan dalam bentuk opini dengan mempertimbangkan kriteria kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas pengendalian internal (BPK, 2014 dalam Indriasih, 2014). Setelah itu, laporan keuangan pemerintah disampaikan kepada DPR/DPRD.

Perkembangan Opini Kota Malang Tahun 2016-2018 Entitas

Pemerintah Daerah

OPINI

2016 2017 2018

Kota Malang WTP WTP WTP

Sumber: www.bpk.go.id

Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI perwakilan Provinsi Jawa Timur dinyatakan bahwa Kota Malang berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari tahun 2016-2018. Hasil ini tentunya sangat membanggakan, sebab Pemko Malang selama 3 tahun berturut-turut berhasil memperoleh predikat opini WTP sejak tahun 2016. Kesuksesan mempertahankan opini WTP ini merupakan hadiah prestasi wujud akuntabilitas kinerja pemerintah yang baik. Kepala perwakilan BPK Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa dalam pemeriksaan atas LKPD tahun 2018 ini masih menemukan kelemahan pengendalian dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan namun permasalahan itu tidak mempengaruhi kewajaran atas

(8)

penyajian LKPD. Harapan BPK atas LKPD yang telah diperiksa oleh BPK dapat disajikan dasar pengambilan keputusan terutama terkait dengan penganggaran.

Safrida (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, dan peran internal audit terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, yang dilakukan pada 35 SKPD yang berada di Kota Banda Aceh. Dapat diperoleh kesimpulan bahwa perubahan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan harus didukung dengan kemampuan sumber daya yang memadai, salah satu adalah meningkatkan pemahaman yang cukup mengenai pemahaman akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan. Namun, dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat banyak pegawai yang masih rendah pemahamannya terhadap tugas dan fungsinya serta hambatan dalam pengelolaan keuangan juga dapat berdampak pada peningkatan kualitas laporan keuangan, salah satunya adalah keterlambatan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Penelitian Yuliani (2010) pada pemerintahan kota Banda Aceh bahwa pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan peran internal audit berpengaruh signifikan positif baik secara parsial maupun simultan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fikri (2011), yang meneliti mengenai penerapan sistem informasi keuangan daerah pada instansi pemerintah Kota Padang, dia menyatakan bahwa sistem informasi keuangan daerah berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

(9)

Perbedaan hasil penelitian pengaruh Sistem Pengendalian Internal (SPI) terhadap kualitas Laporan keuangan yaitu menurut Afiah dan Dien (2014) yaitu Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan, bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Sedangkan menurut Yensi, dkk (2014) bahwa sistem pengendalian internal tidak mempengaruhi kualitas laporan keuangan.

Berdasarkan fenomena yang ada dan mengacu pada penelitian terdahulu mendorong penulis ingin melakukan penelitian ulang kepada variabel kualitas laporan keuangan. Dimana penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yuliani (2010) pada Pemerintah Kota Banda Aceh, penelitiannya menggunakan teknik purposive sampling.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, penelitian ini penulis memberi judul “Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintah, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kota Malang?

(10)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintah, sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta lebih mendalami dan memahami lagi mengenai kualitas laporan keuangan khususnya di pemerintahan daerah.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan sebagai masukan dan tambahan pengetahuan di bidang pemerintahan, khususnya pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pemanfaatan Sistem Informasi Keuangan Daerah, dan Sistem Pengendalian Internal terhadap kualitas laporan keuangan di pemerintahan daerah.

c. Bagi Pemerintah

Diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi pemerintah daerah Kota Malang untuk mengetahui arti pentingnya pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pemanfaatan Sistem Informasi Keuangan Daerah, dan Sistem Pengendalian Internal pada Pemerintah Keuangan Daerah Kota Malang.

(11)

54 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian ini, sebagai berikut:

1. Pemahaman standar akuntansi pemerintah, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, dan sistem pengendalian internal secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang, di mana nilai signifikansi hitung F lebih kecil daripada nilai signifikansi yang ditentukan (0,000 < 0,05), serta konstanta sebesar 10,117 yang berarti jika nilai variabel standar akuntansi pemerintah, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, dan sistem pengendalian internal dianggap konstan maka nilai variabel kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Daerah Kota Malang sebesar 10,117.

2. Pemahaman standar akuntansi pemerintah secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang, dimana nilai signifikan hitung t lebih kecil daripada nilai signifikansi yang ditentukan (0,002 < 0,05), serta koefisien regresi variabel pemahaman standar akuntansi pemerintah sebesar 0,273, yang berarti semakin tinggi pemahaman pegawai tentang standar akuntansi pemerintah maka semakin meningkatkan kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang sebesar 0,273.

(12)

3. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang, dimana nilai signifikan hitung t lebih kecil daripada nilai signifikansi yang ditentukan (0,031 < 0,05), serta koefisien regresi variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah sebesar 0,238, yang berarti semakin tinggi pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah maka semakin meningkatkan kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang sebesar 0,238.

4. Sistem pengendalian internal secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang, dimana nilai signifikan hitung t lebih kecil daripada nilai signifikansi yang ditentukan (0,000 < 0,05), serta koefisien regresi variabel sistem pengendalian internal sebesar 0,314, yang berarti semakin tinggi sistem pengendalian internal maka semakin meningkatkan kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang sebesar 0,314.

5.2 Keterbatasan

Penelitian yang telah dilakukan ini masih memiliki banyak kekurangan atau keterbatasan, sebagai berikut:

1. Populasi penelitian ini terbatas hanya pada satu instansi pemerintah daerah saja yaitu BPKAD Kota Malang, sehingga kurang mencangkup luas semua instansi pemerintah daerah.

2. Variabel pada penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu pemahaman standar akuntansi pemerintah, pemanfaatan sistem informasi

(13)

akuntansi keuangan daerah, dan sistem pengendalian internal yang dianalisis pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

5.3 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian dan implikasinya seperti diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan saran-saran, sebagai berikut:

1. Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya menggunakan populasi atau sampel dari beberapa instansi, misalnya meneliti instansi (BPKAD) di seluruh Pemerintah Kota/ Kabupaten di Jawa Timur atau dalam skala nasional sehingga dapat memperkuat hasil penelitian ini.

2. Perlu menambahkan variabel lain untuk memprediksi pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, misalnya menambah variabel kapasitas sumber daya manusia, peran lembaga audit, implementasi standar akuntansi pemerintah, dan kompetensi staf akuntansi sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih baik lagi.

(14)

56

Afiah, Nunuy Nur, dan Dien Noviany Rahmatika, 2014. Factors Influencing the Quality of Financial Reporting and Its Implications on Good Government Governance (Research on Local Government Indonesia), International Journal of Business, Economics and Law, Vol. 5. hal. 111-121.

Ahmad, Yani. 2008. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Artana, Arlia Sari, 2016. Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Astuti. 2012. Pengaruh Sistem Informasi Keuangan Daerah Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Pasaman Barat). Skripsi. FE UNP.

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi sektor publik. Jakarta: Erlangga.

Darise, Nurlan. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah (Akuntansi Sektor Publik).

Jakarta: PT Indeks

Dian, Irma Diani. 2014. Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Kota Pariaman. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indriasih, D. 2014. The Effect of Government Apparatus Competence and the Effectiveness of Government Internal Control Toward the Quality of Financial Reporting in Local Goverment. Research Journal of Finance and Accounting. Vol.5, No.20 ISSN 2222-2847

Johnson, B and Christensen, L. 2012. Educational Research: Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches. London: SAGE Publications, Inc.

(15)

Mahaputra, I Putu Upabayu Rama, dan I Wayan Putra, 2014. “Analisis Faktorfaktor yang mempengaruhi Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Volume 8 Nomor 2 hal. 230-244.

Nasrudin, Fadilah. 2008. Pengaruh pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja terhadap kualitas penyajian informasi akuntansi pada PT. BNI, Tbk. Jurnal Ichsan Gorontalo. Vol 3 No. Februari- April 2008.

Nurillah, As Syifa Dan Dul Muid. 2014. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Skpd Kota Depok)”. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 3 No.2.

Issn (Online): 2337-3806.

Noor, Juliansyah. 2014. Analisis Data Penelitian Ekonomi dan Manajemen.

Grasind: Jakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Perangkat Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Edisi Ketiga. Balai Pustaka.

Ramadhan, Febrian Haty. 2018. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Sistem Pengngendalian Internal, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Kompetensi Staf Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Dearah Kota Surakarta). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(16)

Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada DinasDinas di Pemerintah Kabupaten Jembrana). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1. Volume 2 No. 1.

Sugiyono, 1999. Metode penelitian.CV. Alfabeta: Bandung

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitataif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitataif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sukmaningrum, Tantriani. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Semarang). Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. BPFE- YOGYAKARTA: Yogyakarta.

Wulandari dan Muhammad. 2014. Teori, Konsep, dan Aplikasi Sektor Publik.

Salemba Empat: Jakarta.

Yensi, Desy Sefri, Amir Hasan, dan Yuneita Anisma, 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, dan Sistem Pengendalian Intern (Internal Audit) terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kabupatean Kuantan Singingi). JOM FEKON. Vol. 1 No.1.

Yuliani, Syafrida. 2010. Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keungan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Banda Aceh). Jurnal telaah dan riset akuntansi Vol 3 No 2 hal 206-220.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Pengelolaan Keuangan Daerah berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja SKPD

Hasil penelitian ini menunjukkan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Staf Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pemerintah hasil dari penelitian Sari (2014) pemahaman standar akuntansi. pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan Standar Akuntansi Pemerintah, pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, dan pelatihan pegawai memiliki pengaruh

Penelitian Yuliani 2010 pada pemerintahan kota Banda Aceh bahwa pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan peran internal audit berpengaruh

Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel pemahaman akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan sedangkan variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi,

Hasil dari penelitian ini adalah variabel Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan Sitem Informasi Akuntansi, dan Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh secara simultan dan