• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pembelajaran discovery learning terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pembelajaran discovery learning terhadap"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Diantara beberapa model pembelajaran yang ada, model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran discovery. Model pembelajaran discovery learning merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa. Model pembelajaran Discovery Learning menawarkan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran.

Dengan model pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat lebih terlibat secara aktif, sehingga dapat mengembangkan aspek emosional dan psikomotoriknya. Penelitian ini hanya mengkaji pengaruh model pembelajaran ditinjau dari sikap ilmiah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Hal tersebut dapat dijadikan alternatif bagi Madrasah dalam menerapkan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa khususnya pada mata pelajaran IPA. Diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pendidik (guru) bagaimana mempermudah siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA sehingga standar kompetensi dan kompetensi inti pada mata pelajaran IPA dapat tercapai secara optimal.

Sebagai calon guru diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya, menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai penerapan melalui model Discovery Learning.

Definisi Operasional

Hal tersebut dapat dijadikan alternatif bagi Madrasah dalam menerapkan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa khususnya pada mata pelajaran IPA. 2) Guru. Siswa akan termotivasi untuk mempelajari sesuatu jika apa yang akan dipelajarinya dirasa berguna dan berharga bagi kehidupannya serta memiliki tujuan yang jelas. Dengan tujuan yang jelas, siswa akan terdorong untuk melakukan suatu kegiatan dengan sebaik-baiknya guna mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya atau mengungguli orang lain.

Berpikir kritis adalah kemampuan seseorang untuk berpikir secara logis dan mendalam tentang suatu masalah yang memunculkan ide-ide baru. 13Euis Istianah, "Meningkatkan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis dengan Model Pendekatan Aktivitas (meas) pada Siswa Sekolah Menengah, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung", Vol. 2, Nomor 1, Februari 2013, hal.

KAJIAN PUSTAKA

Waktu dan Tempat Penelitian

Variabel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Karang Kebon Barat untuk siswa kelas VII semester genap tahun pelajaran 2020/2021.

Desain Penelitian

Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian

Validitas atau validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang hendak diukur 53 Setiap data harus diukur dengan alat ukur yang tepat agar hasilnya dapat dipercaya. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes, untuk mengukur validitas setiap butir tes peneliti menguji validitas instrumen dengan menggunakan SPSS 24. X SMA Panjura Malang”, Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Volume, 1, Nomor 2, 2015, Halaman 247.

Reliabilitas adalah pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut baik. Menurut Sutrisno Hadi dalam Juliansyah Noor, observasi merupakan proses yang kompleks, proses yang terdiri dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua yang terpenting adalah proses observasi dan hafalan.56 Observasi lebih menekankan pada proses observasi yang dilakukan oleh peneliti.

Lembar observasi ini digunakan untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran dan sebagai acuan untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada kelas eksperimen.

Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian

Untuk mendapatkan data, peneliti memberikan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) kepada seluruh siswa kelas VII yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menjadi sampel penelitian. Pretest yang diberikan kepada siswa berfungsi untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal siswa sebelum mereka melakukan pembelajaran. Postes diberikan setelah mengikuti pembelajaran “Tes yang diberikan identik dengan yang diberikan pada tes awal, jadi perbedaannya terletak pada waktu dan fungsinya.”58.

Dalam proses pengumpulan data peneliti mengamati secara langsung semua objek sasaran kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dalam penerapan model pembelajaran discovery learning dari awal hingga akhir pembelajaran sesuai dengan format pembelajaran. kurikulum. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengukur keterlaksanaan Discovery Learning dan pembelajaran konvensional yang diamati oleh observer. Sebagian besar data yang tersedia berupa surat, catatan harian, memorabilia, laporan, artefak dan foto.59 Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh berupa dokumen, foto kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti dari awal sampai akhir. selesai, disertai dokumentasi yang mengacu pada semua hal yang menyempurnakan penelitian.

Teknik Analisis Data

Hipotesis alternatif (Ha) digunakan dalam hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII Dusun Karang Kebon Barat tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII Dusun Karang Kebon Barat tahun pelajaran 2020/2021. Adakah pengaruh discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII Dusun Karang Kebon Barat tahun ajaran 2020/2021.

Discovery Lesson Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII Dusun Karang Kebon Barat Tahun Pelajaran 2020/2021. Pada penelitian ini terlihat dari hasil pengujian yang diperoleh bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran discovery terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII di Dusun Karang Kebon Barat. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model Discovery Learning lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran ceramah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning sebagai faktor eksternal dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII di Dusun Karang Kebon Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Discovery Learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII Dusun Karang Kebon Barat.

Berdasarkan data yang dihasilkan selama penelitian, diperoleh hasil bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII di Dusun Karang Kebon Barat. Arif Muttaqiin, Wahyu Sopandi, Pengaruh Model Discovery Learning Dengan Sisipan Critical Reading Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Meidinda Frisca, Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII, Volume 1, Oktober 2018.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi pada dua kelas yaitu kelas yang berperan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian, kelas eksperimen diberi perlakuan sesuai dengan model pembelajaran Discovery Learning, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Dalam uraian hasil penelitian ini, beliau akan memaparkan data dari hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Karang Kebon Barat mengenai pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII. kelas materi pencemaran lingkungan.

Pada tanggal 5 Maret 2021 sebelum peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning terlebih dahulu diberikan soal pretest kepada kelas eksperimen, sedangkan pada tanggal 6 Maret 2021 setelah diberikan perlakuan peneliti memberikan soal posttest kepada kelas eksperimen. dimiliki kelas eksperimen. Pada tanggal 9 Maret 2021 sebelum peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional terlebih dahulu diberikan soal pretest kepada kelas eksperimen, sedangkan pada tanggal 10 Maret 2021 setelah diberikan perlakuan peneliti memberikan soal postes kepada kelas eksperimen. kelas kontrol. Tes yang digunakan adalah uraian dengan jumlah soal sebanyak 8 soal yang telah melalui proses uji validitas dan uji reliabilitas. Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa data keterampilan berpikir kritis siswa kelompok eksperimen menunjukkan hasil pre-test dengan rata-rata 55,3, maksimal 63 dan minimal 52 sementara hasilnya.

Pada pertemuan pertama kelas eksperimen nilai keterlaksanaan pembelajaran sebesar 79%, sedangkan pertemuan kedua sebesar 79%, berdasarkan penilaian pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran selama pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran Penemuan. modelnya adalah 79%. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 72,5%, sehingga persentase skor kelas eksperimen setiap pertemuan lebih tinggi dari kelas kontrol. Data observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan peneliti pada kelas eksperimen menggunakan 6 deskriptor, sedangkan pada kelas kontrol 6 deskriptor.

Hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan bahwa data pre dan post test baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol semuanya berdistribusi normal. Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa nilai uji normalitas menunjukkan nilai pretest kelas eksperimen yaitu 0,736 >. Dalam hal ini tes yang digunakan berupa uraian yang dibagikan kepada 20 siswa kelas VII di Dusun Karang Kebon Barat yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.7  Uji Hipotesis
Tabel 4.7 Uji Hipotesis

Pembahasan

Hasil dari kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Persentase kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen mendapat kriteria “kritis”, sedangkan kelas kontrol mendapat kriteria. Setelah dilakukan Independent Sample Test diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,00 < 0,05 artinya ada pengaruh model pembelajaran discovery terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII Dusun Karang Kebon Barat tahun ajaran 2020/ akademik tahun 2021.

Hal ini membuat siswa lebih aktif dan memungkinkan siswa untuk memahami materi yang diberikan oleh guru, sehingga mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen, karena model ceramah tidak memasukkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Diantoro, Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Integrasi Tutor Sebaya Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, UNNES, 2014).

69 Sofan Amri, Implementasi Pembelajaran Aktif dalam Kurikulum 2013 (Jakarta: Prestasi Pustaka Raya, 2015), hlm. Salah satu keterampilan berpikir kritis adalah penggunaan model Discovery Learning dalam pembelajaran, termasuk pembelajaran biologi. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII pada materi IPA, hendaknya mengimplementasikan model pembelajaran Discovery Learning lebih optimal lagi selama proses pembelajaran di kelas. Haeruman Dhianti Leny, DKK, Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Self-Covidence dalam Merevisi Kemampuan Awal Matematika Siswa SMA di Bogor Timur, Vol.

Diantoro, Dampak Inquiry-Guided Learning Integrating Peer Instruction terhadap Penguasaan Konseptual dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA Kelas VIII MTSN Libureng Kabupaten Bone. Normaya, Karim, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah”, Jurnal Pendidikan Matematika EDU-MAT, Vol.

Nugrahaeni Amalia, I Wayan Redhana, I Made Arya Kartawan, “Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, Vol. Keterampilan berpikir kritis dan konsep diri dengan hasil belajar PKn siswa kelas V sekolah dasar.

Gambar 1  Gambar 2
Gambar 1 Gambar 2

PENUTUP

Gambar

Tabel 4.7  Uji Hipotesis
Gambar 1  Gambar 2
Gambar 5  Gambar 6

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan Behan Togas Dosen Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 Dilingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas Biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat