• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni eksperimen semu (Quasi Eksperiment design). Jenis penelitian ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak sepenuhnya berfungsi untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan jenis sampling insidental. Sampling insidental adalah suatu teknik dalam pengambilan sampel secara kebetulan, artinya siapapun siswa kelas VII yang di temukan di Dusun Karang Kebon Barat digunakan sebagai sampel.

Teknik insidental yang peneliti gunakan adalah dengan cara mencari dan mengumpulkan siswa kelas VII di Dusun Karang Kebon Barat yang digunakan sebagai sampel penelitian. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 siswa kelas VII yang ditemukan di Dusun Karang Kebon Barat.

Penelitian ini dilaksanakan pada hari jumat, 5 Maret 2021 di Dusun Karang Kebon Barat selama satu bulan. Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan menguji cobakan tes bentuk uraian kepada 20 siswa yang menjadi sampel penelitian. Dari 20 siswa tersebut selanjutnya terbagi menjadi 2

kelompok, ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun kelompok eksperimen berjumlah 10 orang dan kelompok kontrol berjumlah 10 orang. Dalam hal ini instrumen tes yang dilakukan untuk mengukur hasil kemampuan berpikir kritis siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan pada dua kelas, yakni ada yang bertindak sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas kontrol.

Sebelum diberi perlakuan kedua kelas diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal dari kedua kelas tersebut. Setelah itu kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran ceramah dalam proses pembelajaran. Setelah kelas eksperimen diberikan perlakuan maka peneliti memberikan posttes kepada kedua kelas tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menguji pengaruh kelas yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan kelas yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ceramah yang selama ini biasa digunakan oleh guru dengan maksud untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa.

Dalam deskripsi hasil penelitian ini, akan memaparkan data-data hasil penelitian yang telah dilakukan di Dusun Karang Kebon Barat, tentang pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII pada materi pencemaran lingkungan. Materi yang diajarkan adalah pencemaran lingkungan, untuk mengumpulkan data-

data pengujian hipotesis, peneliti mengajarkan materi pencemaran lingkungan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak 2 kali pertemuan.

Pada tanggal 5 Maret 2021 sebelum peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning, terlebih dahulu memberikan soal pretest kepada kelas eksperimen sedangkan pada tanggal 6 Maret 2021 setelah memberikan perlakuan peneliti memberikan soal post test di kelas eksperimen. Pada tanggal 9 Maret 2021 sebelum peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran konvesional, terlebih dahulu memberikan soal pretest kepada kelas eksperimen sedangkan pada tanggal 10 Maret 2021 setelah memberikan perlakuan peneliti memberikan soal post test di kelas kontrol tes yang digunakan adalah uraian dengan jumlah soal 8 yang sudah melalui proses uji validitas dan uji reliabilitas.

Berikut akan diuraikan data-data hasil penelitian terkait dengan hasil uji validitas, uji reliabilitas instrument, data keterampilan berpikir kritis siswa, uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis. Untuk menghitung peneliti menggunakan aplikasi SPSS 24.

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen a. Validitas Instrumen

Sebelum digunakan untuk penelitian, tes tersebut divalidasi oleh validator ahli, dalam penelitian ini yang menjadi validator adalah ibu Nurdiana, SP. MP beliau adalah dosen Biologi di UIN Mataram, soal yang divalidasi adalah soal uraian sebanyak 8 butir.

Ada 5 aspek yang dinilai oleh validator dengan skor 1-5, skor 1

= tidak baik, 2 = kurang baik, 3= cukup baik, 4 = baik, 5 = sangat baik.

Sehingga nilai validasi ahli adalah 40. Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh validator sudah termasuk kedalam kategori yang sangat baik, sehingga instrumen layak untuk digunakan.

Sebelum tes digunakan sebagai instrumen penelitian, tes terlebih dahulu di uji validitasnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui kelayakan instrumen.

Adapun hasil perhitungan dibantu dengan menggunakan Microsoft excel dan program SPSS 24. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba tes kemampuan berpikir kritis menunjukan dari 8 butir soal yang disebar semuanya valid seperti yang terlihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Y) No Soal r hitung r table Keterangan

1 0,636 0,30 Valid

2 0,642 0,30 Valid

3 0,632 0,30 Valid

4 0,643 0,30 Valid

5 0,692 0,30 Valid

6 0,651 0,30 Valid

7 0,805 0,30 Valid

8 0,748 0,30 Valid

Hasil uji validiatas instrumen kemampuan berpikir kritis siswa menunjukan bahwa nilai r hitunyan lebih besar daripada r tabel untuk butir soal nomor 1 sampai 8. Artinya tes instrumen kemampuan berpikir kritis yang diuji semuanya valid dengan taraf signifikan 5%.

b. Reliabilitas

Setelah memenuhi ktiteria validitas tiap-tiap butir soal maka hal yang selanjutnya yang harus dilakukan yakni menguji reliabilitas dari instrumen tes tersebut. Dalam hal ini uji coba reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana alat pengukur dapat dikatakan konsisten. Maksudnya, jika dilakukan pengukuran berulang-ulang maka alat pengukurnya menunjukan hasil yang sama. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen tes ini yaitu dengan rumus Alfa Cronbach dengan bantuan SPSS 24.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai reliabilitasnya sebesar 0,828. Dari hasil nilai uji reliabilitas, data tersebut dinyatakan reliabel, karena nilai yang diperoleh sebesar 0,828.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas nilai rhitung sebesar 0,828 sedangkan rtabel sebesar 0,456. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak karena nilai rhitung ≥ rtabel. Adapun tingkat reliabilitas dari instrumen tersebut tergolong tinggi, karena nilai interpretasinya berkisar dari 0,70 ˂ r ≤0,90 sesuai dengan tabel 3.4.

2. Data Kemapuan Berpikir Kritis

Adapun hasil pre test dan post test kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari penyebaran soal tes tersebut, antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Perolehan Nilai Tes Kemampuan Berpikir Pre Tes dan Post Test Kelas Eksperimen

Kelas Eksperimen

No Nama Responden Pre Test Post Test

1 Ria Armayanti 52 78

2 Sari Andriani 63 78

3 Helmani 57 73

4 Nur Ainadini 47 68

5 Arini Astari 63 78

6 Nadira Putri 57 63

7 Dian Lestari 42 73

8 Yulia 63 78

9 Diana 57 68

10 Rehan 52 73

∑ 553 730

Rata-rata 55,3 73

Max 63 78

Min 52 63

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa data kemampuan berpikir kritis siswa kelompok eksperimen menunjukan hasil dari pre tes dengan rata-rata 55,3, maksimal 63 dan minimal 52 sedangkan hasil

postest menunjukan nilai rata-rata sebesar 73, maksimal 78 dan minimal 63.

Tabel 4.3

Hasil Perolehan Nilai Tes Kemampuan Berpikir Pre Tes dan Post Test Kelas Kontrol

Kelas Kontrol

No Nama Responden Pre Test Post Test

1 Ihda Yanatul 42 47

2 Zahliya Royana 52 57

3 Dahlia Aprianti 52 57

4 Ayudia Martiwi 47 52

5 Sistiana Ernawati 52 57

6 Mila Indah 52 57

7 Salwatun Najwa 52 57

8 Humdatun Safina 47 52

9 Ismawati 52 57

10 Dina Amelia 42 63

∑ 500 550

Rata-rata 50 55

Max 52 57

Min 42 47

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa data kemampuan berpikir kritis siswa kelompok kelas kontrol menunjukan hasil dari pre tes dengan rata-rata 50, maksimal 52 dan minimal 42 sedangkan hasil postest menunjukan nilai rata-rata sebesar 55, maksimal 57 dan minimal 47.

3. Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran

Data hasil keterlaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, pengambilan hasil keterlaksanaan pembelajaran ini untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning di kelas eksperimen dan model pembelajaran ceramah di kelas kontrol. Rata-rata hasil aktivitas pada setiap pertemuan di kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4:

Tabel 4.4

Rata-rata Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Pada Pertemuan Ke 1 dan Ke 2

Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pertemuan ke 1 79 % 75%

Pertemuan ke 2 79 % 70%

Presentase 79 % 72,5%

Pada pertemuan pertama kelas eksperimen nila keterlaksanaan pembelajaran yaitu 79%, sedangkan pertemuan kedua adalah 79%, berdasarkan penilaian pada pertemuan pertama dan ke dua tersebut, hasil presentase keterlaksanaan pembelajaran selama menerapkan model pembelajaran Discovery Learning adalah 79%. Sedangkan kelas kontrol nilai rata-rata adalah 72,5%, sehingga hasil presentase kelas eksperimen untuk setiap pertemuan lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Data hasil observasi untuk keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti di kelas eksperimen menggunakan 6 deskriptor, sedangkan di kelas kontrol menggunakan 6 deskriptor. Adapun tingkat kriteria penilaian observasi keterlaksanaan pembelajaran tersebut tergolong baik, karena interpretasi observasi keterlaksanaan pembelajaran baik dengan rentang nilai berkisar dari 61% - 80%.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji t, sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut diuraikan uji prasyaratnya:

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan uji normalitas menunjukan bahwa data pre test maupun post test baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol semuanya berdistribusi normal.

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Chi-Squere Test

Pre Test Eksperimen

Post Test Eksperimen

Pre Test Kontrol

Post Test Kontrol Chi Square 2.000a 2.000b 3.200c 6.800b

Df 4 3 2 3

Asymp. Sig. .736 .572 .202 .079

Berdasarkan data tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai uji normalitas menunjukkan nilai pre test kelas eksperimen yaitu 0,736 >

0,05 dan nilai post test kelas eksperimen yaitu 0,572 > 0,05, sedangkan nilai pre test kelas kontrol yaitu 0,202> 0,05 dan nilai post

test kelas kontrol yaitu 0,079> 0,05. Dapat disimpulkan bahwa semua data terdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Uji Homogenitas ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah varian ke dua sampel homogeni atau tidak. Untuk melihat homogenitas varian dibantu dengan program SPSS 24 seperti yang yang terlihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 menunjukan bahwa nilai signifikasinya sebesar 0,827 artinya kedua kelompok data memiliki varian yang sama.

Tabel 4.6

Test of Homogeneity of variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.306 3 36 .287

Dari tabel of homogeneity of variances diatas dapat diketahui bahwa hasil signifikan sebesar 0,287. Nilai ini menunjukan bahwa nilai sig = 0,287 > 0,05, jadi kesimpulannya kedua kelompok data mempunyai varians yang sama (homogen).

3) Uji t

Uji hipotesis dilakukan untuk mengambil keputusan yang didasarkan dari analisis data. Setelah melakukan uji normalitas dan uji homgenitas, selanjutnya akan melakukan uji hipotesis menggunakan SPSS 24 dengan membandingkan nilai pre test dan post test kelas

kontrol dan nilai pre test post test kelas eksperimen dengan taraf signifikan 5% atau (0,05). Dalam penelitian hipotesis yang digunakan adalah hipotesis alternatif (Ha) yaitu ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII Di Dusun Karang Kebon Barat Tahun Pelajaran 2020/2021.

Tabel 4.7 Uji Hipotesis

Independent Samples Test

T Df Sig.

(2tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Post Test

Eksperimen

8,089 18 .000 17,400 12,881 21,919 Post Test

Kontrol

8,089 17,303 .000 17,400 12,868 21,932 Data hasil uji hipotesis menunjukan bahwa nilai Sig. (2-tailed)

sebesar 0,00. Jika nilai (Sig) < 0,05 artinya Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII di Dusun Karang Kebon Barat tahun pelajaran 2020/2021.

5. Pengumpulan Data dan Penyajian Data

Setelah dilaksanakan perhitungan data penelitian, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan yakni pengumpulan data dan penyajian data. Pengumpulan data dan penyajian data merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Adapun teknik yang digunakan sebagai pengumpulan data dan penyajian data ini, sebagai berikut:

a. Penyebaran Tes

Dalam hal ini, tes yang digunakan berbentuk uraian yang disebarkan kepada 20 siswa kelas VII di Dusun Karang Kebon Barat yang terbagi ke dalam dua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen bejumlah 10 orang dan kelas kontrol berjumlah 10 orang.

b. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi dalam penelitian ini dengan cara mengamati langsung proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran yang telah dirancang di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilaksanakan oleh peneliti.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini pengumpulan data dapat diperoleh dalam bentuk dokumen-dokumen, foto dari kegiatan pembelajaran yang

dilakukan peneliti dari awal sampai akhir, beserta dokumentasi yang berhubungan dengan segala hal yang memperkuat penelitian.

6. Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang telah diajukan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini seperti yang telah di rumuskan pada bab I dan II yang berbunyi:

“Apakah Ada Pengaruh Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII Di Dusun Karang Kebon Barat Tahun Ajaran 2020/2021”. Sedangkan hipotesis yang diajukan yaitu Hipotesis Alternatif (Ha) berbunyi: “Ada Pengaruh Pembelajaran

Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII Di Dusun Karang Kebon Barat Tahun Ajaran 2020/2021

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis statistik dan analisis deskriptif. Analisis statistik merupakan analisis yang berbentuk angka-angka sedangkan analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk menilai karateristik dari sebuah data. Untuk menjawab permasalahan dari penelitian ini sebagaimana hipotesis yang telah diajukan yaitu menggunakan rumus uji t yakni dengan SPSS. Hal ini bermanfaat untuk menentukan signifikan peningkatan kemampuan berpikir kritis kelompok eksperimen dan kontrol.

Dokumen terkait