Pengaruh Modul Pembelajaran dan Motivasi terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA N I Pranap Kecamatan Pranap. Puji syukur puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Modul Pembelajaran dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Geografi Kelas X di SMAN 1 Peranap Kab.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Masalah utama yang dihadapi dalam proses pembelajaran di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu adalah sangat rendahnya daya serap mata pelajaran IPS oleh siswa dan khususnya mata pelajaran Geografi. Proses pembelajaran yang didominasi oleh guru (dengan guru di tengah) membuat siswa pasif dan hanya menerima apa yang diberikan oleh guru.
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dapat diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik dari diri siswa sendiri maupun dari faktor lingkungan. Hal ini dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan modul diharapkan dapat membantu guru meningkatkan motivasi siswa untuk mencapai tingkat pemahaman materi yang lebih tinggi dan hasil belajar yang baik.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Perbedaan hasil belajar geografi siswa bermotivasi tinggi menggunakan modul dan hasil belajar siswa bermotivasi tinggi menggunakan non modul. Perbedaan hasil belajar geografi siswa dengan motivasi belajar rendah yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa dengan motivasi belajar rendah yang menggunakan non modul.
Manfaat Penelitian
Landasan Teoretis
- Pembelajaran Modul
- Motivasi Belajar
Hasil belajar adalah upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan nilai akhir yang diperoleh siswa pada saat proses pembelajaran terjadi yang diikuti dengan perubahan tingkah laku dan prestasi belajar. Hasil belajar adalah upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan nilai akhir yang diperoleh siswa pada saat proses pembelajaran terjadi yang diikuti dengan perubahan tingkah laku dan prestasi belajar.
Hasil Penelitian yang relevan
Siswa yang belajar dengan cara mencapai hasil belajar lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan non modul. Siswa yang berminat belajar dengan modul mencapai hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah dengan non modul.
Kerangka berpikir
Dapat disimpulkan dari berbagai kajian pembelajaran dengan modul di atas bahwa pembelajaran dengan bantuan modul dapat meningkatkan hasil belajar. Mempertimbangkan hal tersebut di atas, dirancang penelitian eksperimen semu tentang pengaruh pembelajaran dengan modul dan motivasi terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.
Hipotesis Penelitian
Jenis Penelitian
Dengan menggunakan kelas X5 dipilih kelompok yang diajar dengan modul (kelompok eksperimen) yang terdiri dari 32 orang dan kelas X2.
Definisi Operasional
- Rencana Pembelajaran
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar sedangkan tes digunakan untuk melihat hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran geografi berkaitan dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol sebelum mempelajari modul eksperimen. A1B2 : Siswa dengan motivasi belajar tinggi pada kelompok kontrol A2B1 : Siswa dengan motivasi belajar rendah pada kelompok eksperimen.
Teknik Pengumpul Data
- Uji Coba Instrumen Motivasi dan Hasil Belajar
Tes Motivasi dan Tes Hasil Belajar dilakukan oleh siswa Kelas X SMA Negeri Peranap 1 Kabupaten Indragiri Hulu. Untuk mendapatkan butir soal yang baik dilakukan analisis soal yang meliputi daya pembeda, tingkat kesukaran, dan fungsi pengecoh. Daya beda soal adalah proporsi siswa kelompok cakap atau lebih tinggi dan kelompok siswa kurang cakap atau lebih rendah yang menjawab soal dengan benar.
Teknik Analisis Data
- Deskripsi Data
- Pengujian Persyaratan Analisis
Sudjana (1984) mengatakan bahwa jika menggunakan uji beda rata-rata, data harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan data kelompok varian yang homogen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, yaitu uji statistik kesamaan rata-rata dua kelompok populasi, hipotesis pertama, hipotesis kedua, dan hipotesis ketiga. Jika nilai thitung yang dihasilkan lebih kecil dari ttabel, berarti perbedaan yang terjadi tidak signifikan atau tidak signifikan, dan jika.
Hasil Penelitian
- Deskripsi Data Motivasi Kelas Eksperimen (Belajar dengan Modul) Tabel 5. Deskripsi Data Motivasi Kelas Eksperimen
Motivasi belajar diukur dengan menggunakan angket yang diisi oleh siswa di kelas eksperimen. Pembelajaran di kelas eksperimen dilakukan dengan menggunakan modul, sehingga selain belajar dengan pendidik, siswa dapat belajar secara mandiri baik di sekolah maupun di rumah. Motivasi siswa dalam pembelajaran dirangking pada kelas interval dari data motivasi kelas eksperimen di atas yang digambarkan dengan histogram di bawah ini.
Motivasi kelas eksperimen
Deskripasi Data Motivasi Tinggi Kelas Eksperimen (A1 B1)
Motivasi tinggi kelas eksperimen diperoleh dari skor motivasi siswa tertinggi dari hasil angket yang diisi, nilai-nilai tersebut kemudian diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah untuk mendapatkan dua batasan antara motivasi tinggi dan motivasi rendah pada kelas eksperimen. . Histogram data pengetahuan tinggi kelas eksperimen Dari tabel 6 distribusi frekuensi di atas diketahui rentang nilai tertinggi pada skor motivasi tinggi kelas eksperimen adalah 66-70 dengan jumlah 8 orang sebanyak 50%. .
Deskripsi Data Motivasi Rendah Kelas Eksperimen (A2 B1)
Motivasi Tinggi Kelas Eksperimen
Deskripsi Data Motivasi Belajar Kelas Kontrol
Kelas kontrol dalam penelitian ini berjumlah 32 siswa dengan metode pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah yaitu pembelajaran dengan guru sebagai sumber belajar utama dan tidak menggunakan modul dalam pembelajarannya. Guru menjelaskan mata pelajaran dan siswa mengajukan pertanyaan jika ada mata pelajaran yang tidak mereka pahami.
Motivasi Rendah Kelas Eksperimen
Dari Tabel 8 distribusi frekuensi motivasi belajar kelas kontrol di atas dapat disimpulkan bahwa frekuensi terbesar berada pada kelas interval 51-55 dan 61-69, sedangkan frekuensi terbesar diketahui berada pada kelas interval 51-55. dan 61-69 sebanyak 9 siswa, dengan persentase distribusi frekuensi 28,13% untuk motivasi belajar kelas kontrol. Untuk lebih jelas perbandingan interval kelas kontrol motivasi belajar dapat dilihat pada Gambar 5 histogram di bawah ini. Tabel 8 distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa skor total adalah 1963, dengan skor tertinggi 75 dan skor terendah 51, sedangkan rata-rata kelas 61,34.
Motivasi Kelas Kontrol
- Deskripsi Data Motivasi Tinggi Kelas Kontrol (A1 B2) Tabel 9. Distribusi Frekwensi Motivasi Tinggi Kelas Kontrol
- Deskripsi Data Motivasi Rendah Kelas Kontrol (A2 B2)
- Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen
- Deskripsi Data Hasil Belajar Tinggi Kelas Eksperimen
- Deskripsi Data Hasil Belajar Rendah Kelas Eksperimen
- Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol
Dari tabel 12 sebaran nilai belajar tinggi untuk kelas eksperimen di atas terlihat bahwa total skor yang diperoleh siswa adalah 1426,64 dengan rata-rata nilai 89,78 dan total skor yang diperoleh siswa adalah 1426,64 dengan rerata skor 89,78 dan standar deviasi sebesar 9 .44 dan modus 87.12 dengan mean 88.89. Data rendahnya hasil belajar kelas eksperimen diperoleh dari hasil belajar siswa yang berada pada taraf sedang (No. 16) hingga siswa yang memperoleh hasil belajar paling akhir (No. 32). Setelah siswa belajar dengan metode pembelajaran tanpa perlakuan di kelas, siswa kelas kontrol juga diuji hasil belajarnya untuk mengetahui seberapa sukses siswa dengan soal yang sama.
Hasil Belajar Rendah Kelas Eksperimen
Deskripsi Data Hasil Belajar Tinggi Kelas Kontrol
Data hasil belajar tinggi pada kelas kontrol diperoleh dengan mengurutkan siswa dari nilai tertinggi sampai terendah, sehingga siswa pada peringkat 1 sampai 16 adalah siswa dengan hasil belajar tinggi pada kelas kontrol.
Hasil Belajar Kelas Kontrol
Deskripsi Data Hasil Belajar Rendah Kelas Kontrol
Data hasil belajar rendah pada kelas kontrol dapat diperoleh dengan mengurutkan siswa dari titik tengah yang tidak masuk dalam nilai tinggi kelas kontrol hingga terendah, sehingga siswa pada peringkat 16 sampai 32 adalah siswa dengan hasil belajar rendah pada kelas kontrol. kelas kontrol.
Hasil Belajar Tinggi Kelas Kontrol
Pengujian ini dilakukan terhadap masing-masing variabel penelitian yang menyangkut motivasi siswa, hasil belajar siswa, baik untuk kelas dengan metode pembelajaran menggunakan modul (kelas eksperimen) maupun kelas tanpa modul (kelas kontrol).
Hasil Belajar Rendah Kelas Kontrol
- Uji Homogenitas
- Uji Hipotesis
- Hipotesis Pertama
- Hipotesis Kedua
- Hipotesis Ketiga
- Hipotesis ke Empat
- Pembahasan
- Kesimpulan
- Implikasi
- Saran
Variabel hasil belajar rendah kelas kontrol dari hasil uji normalitas diperoleh Lhitung 0,23 dan Ltabel. Hasil belajar siswa bermotivasi tinggi dengan menggunakan modul lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa bermotivasi tinggi dengan menggunakan non modul. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran menggunakan modul dan non modul terhadap hasil belajar geografi siswa.
GEOGRAFI
KELAS
BIDANG STUDI GEOGRAFI SMA NEGERI 1 PERANAP
KATA PENGANTAR
Menumbuhkan sikap, dan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sumber daya toleransi terhadap keragaman sosial budaya masyarakat
DAFTAR ISI
HALAMAN KATA PENGANTAR
Deskripsi
Modul pembelajaran litosfer, pedosfer, atmosfer dan hidrosfer ditujukan untuk siswa kelas X SMA semester genap, berisi kegiatan pembelajaran yang meliputi materi konsep dari struktur lapisan litosfer, bentuk permukaan bumi, pembentukan tanah faktor kerusakan tanah dan penanggulangan disertai dengan evaluasi serta Lembar Kerja Siswa pada modul yang diberikan kepada siswa. Agar siswa dapat mengukur sendiri tingkat prestasi belajar yang diharapkan, sebaiknya siswa mengulangi kegiatan belajarnya. Cepat atau lambatnya penyelesaian kegiatan belajar tersebut sangat bergantung pada keseriusan dan ketekunan Anda dalam mempelajarinya.
Cara Belajar
- Pahami deskripsi modul sehingga siswa dapat mengetahui secara garis besar isi modul 2. Pahami indikator pembelajaran dan pokok-pokok uraian materi dengan seksama
- Bacalah rangkuman modul untuk mengingatkan kembali isi pokok modul 5. Kerjakanlah soal-soal evaluasi dengan baik
Dalam modul ini terdapat beberapa topik dalam setiap kegiatan pembelajaran, siswa harus mempelajari pokok-pokok materi pertama yang langsung mengerjakan tugas kemudian dilanjutkan dengan topik berikutnya.
PETUNJUK BELAJAR
- Yakinkan diri siswa bahwa siswa untuk belajar
- Tenangkan pikiran siswa dan pusatkan pikiran siswa pada modul yang akan siswa pelajari
- Usahakan tempat belajar cukup tenang dan nyaman karena akan mempengaruhi siswa dalam belajar tetapi jika siswa lebih merasa bersemangat belajar dengan diiringi musik
- Percaya pada diri siswa sendiri bahwa apa yang akan siswa pelajari itu bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dan keberhasilan siswa sebagai siswa SMA kelas X
- Siapkan alat-alat tulis
- Berdoalah sesuai dengan agama dan keyakinan Saat belajar
- Bacalah sekilas daftar isi dari modul
- Pahami deskripsi dari isi setiap modul agar siswa dapat mengetahui apa yang harus di pelajari dari keseluruhan isi modul
- Baca dan pahami tujuan belajar dan pokok-pokok materi setiap kegiatan belajar
- Tanyakanlah kepada guru pembimbing atau teman-teman mengenai materi yang belum siswa pahami
- Jangan lewatkan siswa memahami setiap gambar, bagan, peta, atau ilustrasi yang ada didalam buku karena akan lebih memudahkan siswa pada materi yang diuraikan
- Bacalah kata-kata penting pada setiap akhir kegiatan belajar
- Setelah sebuah materi siswa pahami jawablah latihan dan cocokkan jawabannya pada bagian akhir modul ini
- Jika nilai siswa belum memuaskan jangan putus asa cobalah lebih giat lagi untuk belajar
- Sebagai bahan pengayaan materi yang sedang siswa pelajari jika ada tugas-tugas yang pada akhir belajar. Kerjakanlah dan sampaikan hasilnya pada guru pembimbing atau diskusikan
- Hapalkan pengertian atau kata-kata yang penting
- Semakin sering siswa belajar dan menghapal akan menghantarkan siswa sukses belajar
- Pengukuran Kemampuan Belajar
- Jawablah pertanyaan pada latihan setiap akhir kegiatan belajar
- Cocokkanlah jawaban siswa dengan kunci jawaban pada akhir modul ini
- Hitunglah jawaban siswa yang benar kemudian gunakan rumus dibawah ini
- Setelah siswa mempelajari seluruh kegiatan belajar pada modul ini cobalah siswa sekali lagi mengerjakan latihan pada setiap kegiatan belajar dan hitunglah
- Jika secara keseluruhan siswa telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka anda sudah siap menempuh ujian
- Petunjuk Belajar
- Pendahuluan
Setelah siswa memahami materi, jawab latihan dan cocokkan jawaban di bagian akhir modul ini. Jika siswa mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, siswa dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, tetapi jika nilai siswa di bawah 80%. Setelah siswa mempelajari semua kegiatan pembelajaran dalam modul ini, mintalah siswa untuk mencoba satu kali mengerjakan latihan untuk setiap kegiatan pembelajaran dan menghitung satu kali lagi untuk melakukan latihan untuk setiap kegiatan pembelajaran dan menghitung jawabannya dengan menggunakan rumus di atas.
MODUL
LITHOSFER
Struktur lapisan kulit bumi
- Bariesfer (inti bumi)
- Lapisan pengantara (astenosfer/mantel)
- Lithosfer
Yang terdiri dari inti dalam dan inti luar, pada posisi 1 pada gambar menunjukkan inti dalam dan posisi 2 inti luar. Lapisan pengantar disebut juga astenosfer (mantel), suatu bahan cair yang bersuhu tinggi dan berpijar pada gambar yang ditunjukkan pada posisi 3.
Materi Pembelajaran
- Batuan beku Dalam
BATUAN BEKU
BATUAN BEKU DALAM
BATUAN BEKU GANG
BATUAN BEKU LUAR
Batuan beku gang/celah
Inilah yang disebut batuan beku gang karena proses pendinginannya lebih cepat, akibatnya kristalnya ada yang berukuran besar dan ada yang berukuran kecil.
Batuan beku Luar
Gambar 3. Contoh batuan beku luar
Batuan Sedimen atau Endapan
Batuan sedimen Mekanik/Klastis
BATUAN SEDIMEN
BATUAN SEDIMEN KLASTIS/MEKANIK
BATUAN SEDIMEN KIMIAWI
BATUAN SEDIMEN ORGANIS
- Batuan Sedimen Kimiawi
- Batuan Sedimen Organis
- Batuan Metamorf atau Malihan
- Dinamo Metamerfosa
Asal kimiawi batuan sedimen adalah hasil pemecahan batuan beku yang larut dalam air. Pada umumnya batuan sedimen kimia tersusun atas garam-garam yang larut dalam air, seperti NaCl, KCl, MgSO4, CaCO4, dan CaCO3.
METAMERFOSA BATUAN
DINAMO METAMERFOSA
KONTAK METAMERFOSA
Kontak Metamerfosa
Proses perubahan bentuk Muka Bumi
- Tenaga endogen yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membangun, yang berupa tenaga
- Tektonisme adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal
- Pelengkungan (warping) 2. Pelipatan (folding)
- Retakan/diaklas (jointing)
- Vulkanisme adalah gerakan magma dari dalam bumi
- Instrusi magma (plutonisme) adalah aktivitas magma yang tidak sampai ke permukaan bumi
- Erupsi ekplosif, bila disertai tekanan gas yang kuat, sihingga menimbulkan suatu letusan atau ledakan
- Erupsi efusif, bila tekanan gas berkurang (kecil), sehingga tidak menghasilkan letusan, tetapi mengeluarkan suatu lelehan
- Erupsi campuran, menghasilkan erupsi eksplosif dan erupsi efusif secara bergantian
- Erupsi magmatik, terjadi semata-mata oleh kegiatan magma yang mnerobos ke permukaan bumi
- Erupsi freatik, terjadi karena uap sebagai akibat adanya air yang bersentuhan secara langsung dan tidak langsung dengan magma
- Erupsi freatomagmatik, merupakan gabungan antara erupsi freatik dan magmatik
- Erupsi sentral yaitu erupsi gunung api yang terpusat di suatu tempat di muka bumi
- Erupsi linier yaitu erupsi gunung api yang terjadi melalui suatu rekahan memanjang
- Strato (campuran), terjadi ari pergantian perlapisan lelehan lava cair hasil dari erupsi efusif dengan perlapisan bahan lepas hasil erupsi
- Perisai, terjadi terutama di lapisan lelehan atau aliran lava encer oleh erupsi efusif berulang kali sehingga menghasilkan kubah landai
- Maar, terjadi oleh adanya satu kali erupsi eksplosif yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat
- Kaldera, terjadi sebagai akibat dari suatu erupsi eksplosif yang dahsyat sehingga puncak dari kerucut gunung api runtuh dan
- Gempa bumi (seisme) adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi
- Gempa tektonik yaitu gempa yang terjadi karena pergeseran kerak bumi (peristiwa tektonisme) atau patahan /sesaran
- Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi karena aktivitas vulkanisme, baik sebelum, sedang atau sesudah letusan
- Gempa runtuhan (terban) yaitu gempa yang disebabkan oleh adanya reruntuhan, termasuk di dalamnya adalah longsoran, akibat runtuhnya atap gua
- Gempa dalam, jika letak hiposentrum 300 – 700 km
- Gempa intermidier (menengah), jika hiposentrumnya terletak antara 100 km sampai 300 km
- Gempa dangkal, jika kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100km
- Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi Tenaga ini bersifat merusak berupa;
- Pelapukan
- Erosi/pengikisan
- Masswating
- Sedimentasi/pengendapan
- Lempeng lithosfer dapat dibedakan menjadi dua yaitu a. lempeng dasar laut dan lempeng perairan
- Batuan beku yang berasal dari resapan magma di antara dua lithosfer yang bentuknya seperti cermin cembung adalah
- Pelapukan batuan yang disebabkan oleh organisme, baik tumbuhan maupun hewan disebut
- Tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya pergeseran (diskolasi), lipatan (fold), sesar atau patokan (fault) pada kulit dan batuan disebut
Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang terjadi akibat pergeseran kerak bumi (peristiwa tektonik) atau patahan/sesar. peristiwa tektonik) atau patahan/ patahan. Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas vulkanisme, baik sebelum, selama, maupun setelah terjadinya letusan. Pelapukan kimia/kimia adalah pelapukan yang terjadi karena proses kimia, misalnya pelapukan di daerah karst.
Lengkapilah pernyataan berikut dengan pilihan jawaban di bawah ini!
- Tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebabkan oleh gerakan magma disebut
- Perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal disebut
- Batuan sedimen yang terdiri dari batu-batu yang bersudut-sudut tajam yang sudah direkat satu sama lain disebut
- Perubahan letak lapisan kulit bumi yang gerakannya lambat pada wilayah yang luas disebut
Batuan enapan yang terdiri daripada batu dengan bucu tajam yang telah dilekatkan bersama dipanggil
Isilah dengan benar titik-titik di bawah ini
- Lapisan lithosfer yang mempunyai berat jenis lebih besar karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral fero magnesium dan batuan basalt disebut
- Mantel (astenosfer) merupakan bahan cairan yang bersuhu tinggi dan pijar. Lapisan tersebut juga dinamakam lapisan
- Suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah yang relatif sempit disebut
- Peristiwa merendahnya atau menjadi ratanya kenampakan relatif permukaan bumi karena pengikisan dari suatu tempat ke tempat lain disebut
- Batuan yang terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal disebut
- Jawablah dengan benar pertanyaaan-pernyataan di bawah ini!
- Jelaskan susunan lapisan lithosfer dengan ketebalannya!
- Berdasarkan tenaga yang menyangkutnya, batuan sedimen terbagi menjadi tiga, sebutkan dengan memberikan contoh!
- Apa yang menyebabkan perubahan bentuk pada batuan metamorf
- Jelaskan tentang tenaga-tenaga endogen (berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membangun)
Memahami deskripsi isi setiap modul sehingga siswa dapat mengetahui apa yang perlu dipelajari dari keseluruhan isi modul Belajar dari keseluruhan isi modul. Setelah mengerjakan soal evaluasi, hitung jawaban yang benar untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dengan menggunakan rumus. Jika total siswa telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda siap mengikuti ujian.
Dinamika perubahan pedosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
- Proses pembentukan tanah di indonesia
PEDOSFER
MATERI PELAJARAN
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah
- Komponen-komponen pembentukan tanah
- Profil tanah dan PH tanah
- Tekstur dan kesuburan tanah
- Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi a. Curah hujan
- Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir yang sangat halus
- Daya infiltrasi tanah dipengaruhi oleh porositas dan kenampakan struktur tanah
- Kandungan bahan organik. Tanah dengan kandungan bahan organik kurang dari 2% umumnya peka terhadap erosi
- Mengalangi air hujan tidak jatuh langsung di permukaan tanah
- Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak infiltrasi air
- Dampak erosi terhadap kehidupan a. Kerusakan di tempat terjadinya erosi
- Usaha-usaha untuk mengurangi erosi tanah a. Untuk menjaga kesuburan tanah
- Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau
- Sistem irigasi yang baik, misalnya membuat bendungan-bendungan 3) Pada lereng-lereng gunung dibuat hutan cadangan
- Menanami lereng-lereng yang gundul
- Menyelenggarakan pertanian di daerah miring secara benar b. Usaha mengatasi erosi tanah pada lahan pertanian di daerah miring
- Terasering
- Contour farming
- Pembuatan tanggul pasangan (guludan) untuk menahan erosi
- Contour plowing, yaitu membajak searah garis contour sehingga terjadilah alur horizontal
- Contour strip croping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang-bidang tanah dalam bentuk sempit dan memanjang dengan
- Crop rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat di hisap terus oleh salah satu jenis
- Persebaran beberapa jenis tanah di Indonesia
- Mengidentifikasi degredasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan
- Yang dimaksud dengan lahan adalah permukaan dengan kekayaan berupa tanah, batuan, mineral benda cair, dan gas yang terkandung didalamnya
- Reboisasi, adalah penghutanan kembali tanah-tanah hutan yang gundul dengan ditanami-tanaman keras
- Penghijauan, adalah penanaman kembali tanah gundul
- sistem penanaman searah garis kontur adalah penanaman tanaman yang searah atau sejajar dengan garis kontur
- sistem terasering atau sengkedan. Cara terasering ini digunakan untuk mengurangi laju air yang mengalir di permukaan bumi
- pemulsaan (mulching) adalah menutupi permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman, yang biasanya digunakan untuk pemulsaan yaitu
Akumulasi bahan organik, siklus nutrisi dan pembentukan struktur tanah yang stabil sangat dipengaruhi oleh aktivitas organisme di dalam tanah. Karena proses pembentukan tanah berlangsung, bahan induk tanah berubah menjadi tanah muda, tanah matang dan tanah tua. Pembuatan teras pada lereng yang terjal memberikan pengaruh yang baik bagi masyarakat karena dapat mengurangi erosi.
Klasifikasi kemampuan lahan a. Kelas I
Topografi hampir datar 2. Ancaman erosi kecil
Mempunyai kedalaman efektif (solum) yang dalam 4. Drainase baik
Tidak terancam banjir b. Kelas II
Lereng landai
Ancaman erosi lebih besar 3. Struktur tanah kurang baik
Lereng miring dan bergelombang 2. Peka terhadap erosi
Drainase kurang baik
Kapasitas menahan air rendah d. Kelas IV
Lereng miring atau berbukit 2. Peka terhadap erosi
Topografi relatif rendah 2. Tergenang air
Biasanya tanah berbatu
Lereng agak curam 2. Ancaman erosi berat
Terletak pada lereng curam 2. Erosi sangat kuat
Solum dangkal
Untuk padang rumput atau hutan produksi terbatas h. Kelas VIII
Lereng sangat curam 2. Berbatu-batu
Kapasitas menahan air rendah 4. Harus dihutankan
Hutan bakau yang rusak
Pantai rawa
Dataran rendah yang tererosi
Lahan Tidur
Pegunungan kapur
Dampak degredasi lahan terhadap kehidupan
Alat dan Sumber
- Kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang terdiri dari bahan organik disebut
- Berikut ini yang bukan merupakan faktor-faktor topografi yang berpengaruh terhadap cara pembentukan tanah adalah
- Salah satu hal yang menyebabkan lahan atau tanah di permukaan bumi mempunyai kemampuan yang berbeda-beda ialah
- Lapisan tanah atas yang merupakan bagian optimal bagi kehidupan tumbuh- tumbuhan disebut
- Perbedaan warna tanah pada umumnya dipengaruhi oleh kandungan bahan organik
- Pada lapisan tanah bagian bawah, kandungan bahan organik rendah sehingga warna tanah dipengaruhi oleh banyaknya
- Cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah, baik ke arah horizon maupun ke arah vertikal disebut
- Bila tanah banyak mengandung bahan-bahan organik yang telah terurai, maka warna tanah berupa
- Salah satu cara untuk mengatasi erosi tanah pada daerah miring ialah dengan menanami lahan menurut garis kontur sehingga perakaran dapat tanah disebut
- Pegunungan di Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, Maluku dan jawa barat memiliki jenis tanah
- Tanah-tanah yang secara kualitatif sangat memungkinkan untuk dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kabutuhan manusia disebut
- Tempat tumbuhnya berbagai tanaman atau akumulasi tumbuh-tumbuhan alam yang bebas dan menduduki sebagian besar permukaan bumi disebut
- Ketebalan tanah yang menunjukkan berapa tebal tanah diukur dari permukaan sampai batuan induk disebut
- Bila tanah banyak mengandung bahan-nahan organis asam yang lapuk maka warna tanahnya adalah
- Menanam tanaman di daerah yang miring dengan sistem berteras-teras untuk mencegah erosi disebut
- Usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat terus diisap oleh salah satu jenis tanaman disebut
Pada lapisan tanah bawah, kandungan bahan organik rendah, sehingga warna tanah dipengaruhi oleh jumlahnya. Tanah yang secara kualitatif sangat mungkin dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut. Disebut upaya mengubah jenis tanaman agar tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat terserap oleh satu jenis tanaman.
Jawablah dengan benar pertanyaaan-pernyataan di bawah ini!
- Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah dan komponen pembentukan tanah!
- Jelaskan perbedaan tanah dengan lahan!
- Sebutkan empat hal yang dapat mempengaruhi warna tanah!
- Sebutkan dua cara mengubah PH tanah!
Salah satu cara untuk mengatasi erosi tanah pada lahan miring adalah dengan menanami tanah di sepanjang garis kontur sehingga akarnya dapat disebut tanah.
DAFTAR PUSTAKA