• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pendapatan, religiusitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh pendapatan, religiusitas"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDAPATAN, RELIGIUSITAS, KEPERCAYAAN, DAN PENGETAHUAN TERHADAP

MINAT MUZAKKI MENGELUARKAN ZAKAT MELALUI LEMBAGA AMIL ZAKAT DI KOTA

MALANG

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Nabila Akhiris Rakhmania 145020501111001

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2018

(2)

THE EFFECT OF INCOME, RELIGIOSITY, BELIEF, AND KNOWLEDGE ON MUZAKKI’S PREFERENCE FOR GIVING ALMS THROUGH ALMS AGENCY IN

MALANG CITY

SCIENTIFIC JOURNALS

By:

Nabila Akhiris Rakhmania 145020501111001

Submitted in Partial Fulfillment of the Requirements for the Attainment of the Degree of Bachelor of Economics

DEPARTMENT OF ECONOMICS FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS

UNIVERSITY OF BRAWIJAYA MALANG

2018

(3)
(4)

Pengaruh Pendapatan, Religiusitas, Kepercayaan, Dan Pengetahuan Terhadap Minat Muzakki Mengeluarkan Zakat Melalui Lembaga Amil Zakat Di Kota Malang

Nabila Akhiris Rakhmania

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang Email: nabila.akhiris@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan, religiusitas, kepercayaan, dan pengetahuan terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Kota Malang. Zakat yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu zakat fitrah dan zakat maal.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi logistik binomial.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu incidental sampling.

Adapun sampel dari penelitian ini berjumlah 100 masyarakat muslim di Kota Malang yang mengeluarkan zakat, baik melalui LAZ ataupun institusi lain (BAZNAS, panti asuhan, pondok pesantren, masjid, dan langsung ke mustahiq). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Pengaruh Pendapatan, Religiusitas, dan Kepercayaan berpengaruh secara signifikan positif, dan Pengaruh Pengetahuan berpengaruh secara siginifikan negatif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui Lembaga Amil Zakat di Kota Malang.

Kata kunci: zakat fitrah, zakat maal, LAZ, pendapatan, religiusitas, kepercayaan, pengetahuan.

A. PENDAHULUAN

Ketentuan zakat didasarkan pada sumber hukum Islam, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah.

Menurut Mus'ab (2011) mengatakan bahwa "Kewajiban yang dibebankan kepada setiap muslim salah satunya ialah zakat yang telah memenuhi kriteria tertentu”. Didalam Al-Qur'an terdapat 32 kata zakat, dan 82 kali diulang dengan menggunakan istilah dari kata zakat, yaitu shadaqah dan infaq. Salah satu ayat yang menjelaskan mengenai pentingnya menunaikan zakat terdapat pada QS. Al-Baqarah ayat 43 yang artinya:

“dan dirikanlah Shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’”.

Di dalam As-Sunah juga banyak dijelaskan tentang kewajiban zakat. Salah satunya adalah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari sebagai berikut:

“Rasulullah bersabda, ”Siapa yang dikaruniai Allah kekayaan tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat nanti ia akan didatangi oleh seekor ular jantan gundul yang sangat berbisa dan sangat menakutkan dengan dua bintik di atas kedua matanya”.

Selain landasan Al-Qur’an, Indonesia juga memiliki landasan konstitusional mengenai zakat.

Sistem pengelolaan zakat di Indonesia terdapat dalam Undang-undang tersebut diganti oleh Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang menjelaskan bahwa lembaga zakat di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengelola zakat secara nasional. BAZNAS selain dibentuk oleh pemerintah pusat, dapat juga dibentuk pada tiap provinsi dan kabupaten/kota untuk melakukan pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah pada wilayahnya masing-masing.

Untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang tujuannya adalah untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat. Dalam mengelola zakat, LAZ tersebut harus bisa menerapkan tiga aspek, yaitu amanah, profesional dan transparan.

Tiga aspek kunci tersebut dinamakan prinsip “Good Organization Governance.” Dengan penerapan ketiga aspek kunci tersebut maka sebuah organisasi atau lembaga pengelola zakat akan dapat lebih dipercaya oleh masyarakat luas (Satrio dan Siswantoro, 2016).

Provinsi Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota dengan Surabaya sebagai ibukota provinsi. Salah satu kota terbesar di provinsi Jawa Timur yaitu kota Malang. Penduduk di kota Malang terdiri atas berbagai agama, namun mayoritas penduduk Malang beragama Islam, diikuti dengan Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu. Sekitar 80% dari 902.568 jiwa penduduk Malang memeluk agama Islam (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

(5)

Malang, 2017), sehingga secara tidak langsung menunjukkan bahwa kota Malang memiliki potensi zakat yang besar. Hal tersebut telah dibuktikan oleh perkembangan dana zakat yang berhasil dihimpun oleh BAZNAS Kota Malang dan dibantu oleh LAZ Kota Malang yang ditunjukkan dalam gambar 1.1

Gambar 1.1 Dana Zakat Yang Terkumpul Di Malang Tahun 2014-2016

Sumber: Baznas kota Malang, 2016

Berdasarkan gambar 1.1 menunjukkan bahwa dana zakat yang terkumpul di Malang pada tahun 2014 hingga 2016 mengalami kenaikan. Tahun 2014 penerimaan dana zakat sebesar Rp.

2.313.500,00 dan mengalami kenaikan yang drastis pada tahun 2016 mencapai Rp.

508.465.689,08. Baznas Malang menargetkan pendapatan dari zakat sekitar Rp. 20.000.000.000,00 namun penerimaan zakat hingga tahun 2016 masih mencapai sekitar Rp. 508.465.689,08 (Baznas Kota Malang, 2016). Menurut Satrio dan Siswantoro (2016) kurang optimalnya jumlah zakat yang terkumpul disebabkan oleh beberapa hal, antara lain ketidaktahuan kewajiban membayar zakat.

Faktor lainnya adalah ketidakmauan membayar zakat. Selain itu, ketidakpercayaan masyarakat terhadap Lembaga Pengelola Zakat bisa juga menjadi salah satu penyebabnya.

Terdapat beberapa pengaruh terhadap minat muzakki dalam mengeluarkan zakat, yakni:

pendapatan, religiusitas, kepercayaan, dan pengetahuan. Dalam Islam telah diwajibkan untuk membayar zakat atas harta yang dimiliki termasuk zakat atas hasil pertanian, perdagangan, hasil peternakan, zakat emas dan perak dan zakat profesi. Pendapatan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh individu sebagai konsekuensi dari pekerjaan yang dikerjakan (Satrio & Siswantoro, 2016). Pendapatan yang diterima oleh individu wajib dikeluarkan zakatnya apabila harta yang dimiliki telah mencapai nishab dan haul. Pengaruh religiusitas memegang peranan penting karena berkaitan dengan kebiasaan seseorang dalam setiap lini kehidupannya, sehingga kebiasaan seorang muslim untuk mengeluarkan zakat dipengaruhi oleh religiusitas.

Ketidakpercayaan ataupun kurang percaya masyarakat terhadap lembaga amil zakat membuat sebagian masyarakat lebih memilih menunaikan ibadah zakat langsung kepada mustahiq zakat dari pada ke lembaga zakat. Oleh karena itu, pengelolaan zakat oleh suatu lembaga amil zakat yang lebih profesional, amanah dan transparan akan dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk menyalurkan zakatnya melalui lembaga tersebut (Rouf, 2011). Pengetahuan ilmiah merupakan suatu hasil ilmiah dari adanya kegiatan belajar melalui permasalahan yang ada pada lingkungan atau kehidupan sehari-hari berdasarkan teori-teori ilmu pengetahuan. Seseorang yang mempunyai informasi berupa pengetahuan mengenai LAZ berarti telah mengenal LAZ baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini disusun dengan judul “Pengaruh pendapatan, religiusitas, kepercayaan, dan pengetahuan terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui Lembaga Amil Zakat di Kota Malang”.

B.KAJIANPUSTAKA Zakat Fitrah

Zakat fitrah disyariatkan pada tahun kedua Hijriah bulan Syakban. Sejak saat itu zakat fitrah menjadi pengeluaran wajib yang dilakukan setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari keperluan keluarga yang wajar pada malam dan hari raya Idul Fitri, sebagai tanda syukur kepada Allah karena telah menyelesaikan ibadah puasa. Selain untuk membahagiakan hati fakir miskin pada hari raya Idul Fitri, juga dimaksudkan untuk membersihkan dosa-dosa kecil yang mungkin ada ketika seseorang melaksanakan puasa Ramadhan, supaya orang tersebut benar-benar kembali pada keadaan fitrah dan suci seperti ketika dilahirkan dari rahim ibunya (Yasin, 2012).

0 100 200 300 400 500 600

2014 2015 2016

Series 1Penerimaan Zakat Column1

(6)

Zakat Maal

Zakat maal (harta) adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara hukum (syara’).

Mustahiq Zakat

Pengertian mustahiq zakat ialah orang-orang yang berhak menerima zakat. Berikut merupakan kriteria 8 golongan yang wajib menerima zakat yakni : golongan orang-orang fakir, golongan orang-orang miskin, golongan amil (orang yang mengelola zakat), golongan muallaf (orang yang baru masuk Islam), golongan riqab(hamba sahaya), golongan gharim(orang yang memiliki hutang tapi bukan untuk kemaksiatan), golongan orang jihad fi sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), golongan ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan).

Pengelolaan Zakat

Aktifitas pengelolaan zakat telah diajarkan oleh Islam dan telah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW dan penerusnya yaitu para sahabat. Pada zaman Rasulullah SAW dikenal sebuah lembaga yang disebut Baitul Mal yang bertugas dan berfungsi mengelola keuangan negara. Pemasukannya bersumber dari dana zakat, infaq, kharaj, jizyah, ghanimah dan sebagainya. Kegunaannya untuk mustahiq yang telah ditentukan, kepentingan dakwah, pendidikan, kesejahteraan sosial, pembuatan infrastruktur dan sebagainya. Sistem pengelolaan zakat di Indonesia terdapat dalam Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, menjelaskan bahwa lembaga zakat di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengelola zakat secara nasional. Lembaga Amil Zakat (LAZ) merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat yang tujuannya adalah mengumpulkan, mendistribusi, dan mendayagunakan zakat.

Perilaku Konsumen Konvensional

Menurut Engel, et al (1968) perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan tersebut.

Engel et al menjelaskan dalam modelnya komponen proses pengambilan keputusan ada lima tahap yaitu: Pertama, pengenalan masalah adalah tahapan yang terjadi apabila konsumen menyadari perbedaan diantara situasi yang berbeda dengan situasi yang diharapkan. Kedua, penelusuran informasi adalah tahapan yang terjadi meliputi kecepatan dan keleluasaan dalam memunculkan kembali informasi yang ada dalam ingatan dan pengalaman mengenai masalah. Ketiga, evaluasi alternatif adalah membandingkan informasi tentang sebuah produk melalui proses penelusuran kriteria evaluasi. Keempat, pilihan dan hasil adalah bagian terakhir sebagai penentu outcome apakah konsumen itu puas atau tidak. Kelima, seperti yang dijelaskan sebelumnya outcome tersebut bisa berupa satisfaction atau dissonance.

Perilaku Konsumen Islami

Perilaku konsumen dalam Islam menekankan pada sikap untuk mendahulukan kepentingan orang lain sebelum kepentingan pribadi. Berbeda dengan konsumsi secara konvensional, perilaku konsumsi islami tidak hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan jasmani yang optimal, tetapi juga memenuhi kebutuhan rohani sehingga seorang muslim mengutamakan syariat Islam.

Pengaruh Pendapatan

Pendapatan seseorang sangat mepengaruhi untuk mengeluarkan zakat. Karena pendapatan memiliki hubungan mengenai apakah harta tersebut sudah mencapai nishab atau belum, disamping pula berpengaruh terhadap besar jumlah zakat yang akan dikeluarkan oleh muzakki.

Pengaruh Religiusitas

Religiusitas berasal dari bahasa latin religio, yang berakar dari kata religare yang berarti mengikat (Kahmad, 2009). Religius merujuk pada sesuatu yang dirasakan oleh individu berkaitan dengan keinginan untuk taat dan pemberian imbalan sehingga mengikat seseorang dalam suatu agama. Agama disini mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi. Ikatan yang

(7)

dimaksud disini adalah ikatan yang memiliki andil besar terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Jalaluddin, 2010). Dari beberapa pendapat para ahli mengenai faktor yang digunakan untuk mengukur religiusitas, menurut pendapat Glock, yakni: Keyakinan, Pengamalan, Penghayatan, Pengetahuan, Konsekuensi.

Pengaruh Kepercayaan

Kepercayaan terhadap lembaga zakat dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemauan muzzaki untuk mengandalkan lembaga zakat untuk menyalurkan zakatnya kepada mustahiq zakat karena muzzaki yakin lembaga tersebut profesional, amanah dan transparan. Disamping akan menumbuhkan rasa kepercayaan tinggi masyarakat terhadap lembaga zakat, dana zakat yang terkumpul juga akan lebih optimal dalam segi pemanfaatan.

Pengaruh Pengetahuan

Muzakki dalam membayar zakat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang zakat. Semakin banyak pengetahuan muzakki tentang zakat maka dapat meningkatkan kesadaran mereka dalam membayar zakat.

Minat Mengeluarkan Zakat

Minat adalah dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Minat yang besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk membangkitkan semangat untuk melakukan tindakan yang diminati dalam hal ini yaitu mengeluarkan zakat di LAZ di Kota Malang.

C.METODEPENELITIAN Jenis Dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2016) menyatakan penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik, kemudian dilengkapi dengan penjelasan secara deskriptif mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan serta mengungkapkan penemuan-penemuan di lapangan. Definisi tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui minat muzakki di Kota Malang dalam hal mengeluarkan zakat melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ), zakat yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu zakat fitrah maupun zakat maal.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilangsungkan di Kota Malang Provinsi Jawa Timur, pada tanggal 23 Maret 2018 sampai selesai. Hal ini dikarenakan terkendalanya peneliti dalam keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki oleh peneliti.

Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi adalah semua masyarakat muslim di Kota Malang yang mengeluarkan zakat, baik zakat fitrah atau zakat maal. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik insidental sampling, Sampel berasal dari responden keseluruhan masyarakat muslim di Kota Malang yang mengeluarkan zakat melalui LAZ ataupun melalui institusi lain (BAZNAS, panti asuhan, pondok pesantren, masjid, langsung ke mustahiq). Jumlah responden yang dikumpulkan sebanyak 100 responden.

Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner, sedangkan data sekunder berupa penelitian terdahulu, buku dan jurnal. Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu data hasil pengisian kuisioner oleh masyarakat Kota Malang.

Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Model skala likert yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pernyataan positif dan menggunakan skala 4

(8)

point. Setelah skor diperoleh kemudian mengubah data ordinal menjadi data interval menggunakan metode suksesif interval atau Method of Successive Interval (MSI).

Metode Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Penggunaan analisis deskriptif pada penelitian dimaksudkan untuk memberi penjelasan yang memudahkan peneliti dalam menginterprestasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Analisis statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta penyajiannya yang biasanya dalam bentuk tabulasi baik secara grafis atau numerik. Dalam tujuan penelitian pertama ini statistik deskriptif yang digunakan antara lain penyajian data dalam tabel atau gambar, persentase, rata-rata dan lain-lain.

2. Pengujian Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas: adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Tolak ukur validitas yang digunakan apabila koefisien kolerasi r terhitung > r table pada taraf signifikan 5% (0.05) maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas: bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Jika koefisien reliabilitas hasil perhitungan menunjukkan angka lebih besar 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang bersangkutan dinyatakan reliable.

3. Method of Succesive Interval

Data yang diperoleh dalam penelitian ini salah satunya terdapat data yang berskala ordinal atau menggunakan skala likert sehingga data tidak dapat langsung dianalisis. Diperlukan transformasi data dari ordinal menjadi interval untuk memenuhi sebagian syarat analisis statistika parametrik.

Oleh karena itu data ordinal harus ditransformasi terlebih dahulu menggunakan Metode Successive Interval (MSI).

4. Analisis Regresi Logit

Analisis regresi adalah teknik statistika yang digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independent dimana variabel dependen berupa variabel kategorikal sedangkan variabel independen dapat bersifat kontinyus maupun kategorikal (Gudono, 2012). Model regresi logit yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + µi Dimana:

Y = Minat muzakki dalam mengeluarkan zakat melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Kota Malang, dengan nilai

Y = 0 untuk muzakki yang tidak mengeluarkan zakat melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Kota Malang

Y = 1 untuk muzakki yang mengeluarkan zakat melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Kota Malang

α = Konstanta

β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi

X1 = Faktor Pendapatan

X2 = Faktor Religiusitas

X3 = Faktor Kepercayaan

X4 = Faktor Pengetahuan

µi = galat stokastik

D.HASILDANPEMBAHASAN Hasil Analisis Data

Dari hasil uji validitas disimpulkan bahwa karena nilai sig. r item pertanyaan lebih kecil dari 0.05 (α = 0.05) yang berarti tiap-tiap item variabel adalah valid, sehingga item-item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Sedangkan hasil uji reliabilitas disimpulkan bahwa

(9)

nilai dari alpha cronbach untuk semua variabel lebih besar dari 0,6. Dari ketentuan yang telah disebutkan sebelumnya maka semua variabel yang digunakan untuk penelitian sudah reliabel.

Menguji Kelayakan Model

Hasil pengujian dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 1 Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test Step Chi-square df Sig.

1 .995 8 .998

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2018

Berdasarkan hasil pada tabel 1 di atas, pengujian menunjukkan nilai Chi-square sebesar 0.995 dan degree of freedom sebesar 8 dengan signifikansi (p) sebesar 0.998. Berdasarkan hasil tersebut, karena Sig Chi-square (0.998) lebih besar daripada tingkat signifikansi yang digunakan 0,10.

Maka dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan mampu memprediksi nilai observasinya.

Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model (overall model fit). Tabel berikut menunjukkan hasil perbandingan antara -2LL awal dengan -2LL akhir.

Tabel 2 Perbandingan Nilai -2LL awal dengan -2LL akhir

-2LL Nilai

1. Awal block (0) 110.216 2. Akhir block (1) 15.995 Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 2 di atas, nilai -2LL awal adalah sebesar 110.216. Setelah dimasukkan kesepuluh variabel independen maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 15.995. Penurunan likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

Adapun hasil probabilitasnya masing-masing responden dan distribusi hasil peluang untuk menunjukkan kecenderungan variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Nilai Prediksi Model Terhadap Responden Classification Tablea

Observed

Predicted

Minat muzakki mengeluarkan zakat .998 Mengeluarkan

Zakat Di Intitusi Lain

Mengeluarkan Zakat Di LAZ

Percentage Correct Step 1 Y Mengeluarkan Zakat

Di Intitusi Lain 22 2 91.7

Mengeluarkan Zakat

Di LAZ 1 75 98.7

Overall Percentage 97.0

a. The cut value is .500

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.22 di atas, menunjukkan bahwa dari 100 responden, terdapat 24 responden yang mengeluarkan zakat di institusi lain, tetapi setelah diprediksi oleh model regresi logistik binomial, hanya 22 responden. Berarti tingkat kebenaran prediksi responden yang mengeluarkan zakat di institusi lain adalah 91.7%. Sedangkan untuk responden yang mengeluarkan zakat di LAZ Kota Malang berjumlah 76 responden, tetapi diprediksi oleh model regresi logistik binomial, hanya 75 responden. Berarti tingkat kebenaran prediksi responden yang mengeluarkan zakat di LAZ Kota Malang adalah 98.7%. Hasil akhir analisis di atas menunjukkan overall percentage sebesar 97.0% yang berarti secara keseluruhan ketepatan model penelitian ini dalam memprediksi minat responden mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang atau di tempat lain sebesar 97.0%.

(10)

Koefisien Determinasi (R2)

Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterprestasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda dan hasilnya adalah:

Tabel 4 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 15.995a .610 .914

a. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates change by less than .001.

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4 di atas, hasil uji regresi logistik binomial diperoleh nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.914 yang berarti variabel dependen (minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ) 91.4% dapat dijelaskan oleh variabel independen (pendapatan, religiusitas, kepercayaan, dan pengetahuan), sedangkan sisanya sebesar 8.6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas memberikan pengaruh sebesar 91.4%

terhadap variabel terikat.

Uji Hipotesis

Untuk menguji apakah variabel pendapatan, religiusitas, kepercayaan terhadap LAZ Kota Malang, dan pengetahuan tentang zakat berpengaruh signifikan terhadap minat muzakki dalam mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang maka digunakan uji signifikansi. Uji signifikansi mencakup signifikansi secara simultan dan signifikansi secara parsial.

Uji Signifikansi Simultan

Adapun hasil pengujian signifikasi secara simultan dilakukan dengan cara membandingkan nilai Omnibus Test of Model Coefficients yaitu nilai Sig chi square hitung dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan yaitu 10% (0,10).

Tabel 5 Hasil Uji Signifikansi (Omnibus Test) Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 94.220 4 .000

Block 94.220 4 .000

Model 94.220 4 .000

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 5 di atas, diperoleh nilai Sig chi square sebesar 0.000 yang lebih kecil dari (α) 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan, religiusitas, kepercayaan terhadap LAZ Kota Malang, dan pengetahuan tentang zakat berpengaruh signifikan secara simultan terhadap minat muzakki dalam mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang atau hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti diterima.

Uji Signifikansi Parsial

Uji sig parsial untuk regresi logistik mengunakan uji Wald. Hasil uji Wald yang telah dilakukan disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Regresi Logit Binomial Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a X1 .000 .000 5.321 1 .021 1.000

X2 .950 .394 5.813 1 .016 2.584

X3 1.617 .862 3.524 1 .061 5.039

X4 -1.179 .560 4.432 1 .035 .307

Constant -27.311 14.084 3.760 1 .052 .000 a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS, 2018

Berdasarkan Tabel 4.25 di atas, hasil pengujian menghasilkan model regresi sebagai berikut:

(11)

Y = -27.311 + 0.000 X1+ 0.950 X2+ 1.617 X3 + -1.179 X4 + µi

Uji sig parsial dilakukan dengan membandingkan nilai Sig Wald dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan yaitu 10% (0,10) dan hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Variabel pendapatan (X1) mempunyai nilai Sig sebesar 0.021 yang lebih kecil dari 0,10, maka hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel pendapatan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat muzakki dalam mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang (Y).

b. Variabel religiusitas (X2) mempunyai nilai Sig sebesar 0.016 yang lebih kecil dari 0,10, maka hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel religiusitas (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat muzakki dalam mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang (Y).

c. Variabel kepercayaan terhadap LAZ Kota Malang (X3) mempunyai nilai Sig sebesar 0.061 yang lebih kecil dari 0,10, maka hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel kepercayaan terhadap LAZ Kota Malang (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat muzakki dalam mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang (Y).

d. Variabel pengetahuan tentang zakat (X4) mempunyai nilai Sig sebesar 0.035 yang lebih kecil dari 0,10, maka hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel pengetahuan tentang zakat (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat muzakki dalam mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang (Y).

E. PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan, religiusitas, kepercayaan, dan pengetahuan terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendapatan, religiusitas, kepercayaan terhadap LAZ Kota Malang, dan pengetahuan tentang zakat secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat muzakki dalam mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang.

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 ini, menyatakan bahwa hampir seluruh responden yaitu muzakki di Kota Malang telah mengeluarkan zakat melalui LAZ. Sebanyak 100 sampel yang diambil terdapat 76 responden atau sebesar 76% berminat dalam mengeluarkan zakat melalui LAZ dan sisanya yakni 24 responden atau sebesar 24% mengeluarkan zakat melalui institusi lain. Hal ini bisa terjadi karena tingkat pendapatan yang dimiliki untuk mengeluarkan zakat yaitu untuk zakat maal, dimana pendapatan yang dimiliki belum mencapai nishab atau haul atau pendapatan tersebut sudah mencapai nishab tapi belum mencapai haul dan sebaliknya.

Pengaruh religiusitas dan pengetahuan antara individu berbeda. Pengaruh lainnya yang juga berpengaruh yakni kepercayaan terhadap LAZ, yaitu masih adanya muzakki yang mengeluarkan zakat melalui institusi lain dikarenakan belum percaya terhadap lembaga amil yang tersedia, dan juga pengaruh kebiasaan turun temurun mengeluarkan zakat melalui institusi lain.

Pengaruh Pendapatan Terhadap Minat Muzakki Mengeluarkan Zakat Melalui LAZ

Secara individual pendapatan berpengaruh secara signifikan positif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat, artinya semakin tinggi pendapatan muzakki maka peluang minat muzakki mengeluakan zakat di LAZ Kota Malang semakin besar. Tanda koefisien pendapatan memiliki hasil yang positif hal ini berarti individu yang memiliki pendapatan yang tinggi atau memiliki harta yang berlebih berminat untuk mengeluarkan zakat melalui LAZ. Hal ini didukung pula dengan teori Keyness mengatakan bahwa kenaikan konsumsi individu dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini, jika pendapatan disposabel meningkat maka konsumsi juga meningkat, hanya saja peningkatan konsumsi tidak sebesar peningkatan pendapatan disposable (Mankiw, 2003), konsumsi disini termasuk dalam mengeluarkan zakat.

Pada penelitian ini, pendapatan yang tinggi akan mempengaruhi responden untuk melakukan konsumsi, konsumsi yang dilakukan yaitu menekankan pada mengeluarkan zakat, meski masih terdapat beberapa responden yang belum berminat untuk mengeluarkan zakat melalui LAZ, namun hanya sebagian kecil persentasenya dibandingkan dengan yang mengeluarkan zakat melalui LAZ sehingga penelitian yang dilakukan pada muzakki Kota Malang menunjukkan bahwa pendapatan masih memiliki andil yang besar dalam minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ. Pada kenyataannya meski responden memiliki pendapatan yang tinggi tidak selalu mempengaruhi pengeluaran amal ibadah seseorang. Bisa saja orang yang mengeluarkan zakat itu mampu dan mau

(12)

untuk mengeluarkan zakat karena adanya dorongan yang diberikan oleh lingkungan, pendidikan yang ditempuh, tempat pengelolaan zakat yang amanah, percaya terhadap pengelola zakat, pelayanan ditempat zakat yang cepat, program yang dimiliki lembaga amil, serta nilai-nilai religius yang dianut dan mau diamalkan.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Asdiansyuri (2016) dan Satrio dan Siswantoro (2016).

Pengaruh Religiusitas Terhadap Minat Muzakki Mengeluarkan Zakat Melalui LAZ

Secara individual religiusitas berpengaruh secara signifikan positif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat, artinya semakin tinggi tingkat religiusitas muzakki maka peluang minat muzakki mengeluakan zakat di LAZ Kota Malang semakin besar serta semakin tinggi pula tingkat kesadaran seseorang untuk membayar zakat. Tingkat religiusitas berperan penting dalam mendorong seseorang untuk membayar zakat. Seorang yang beriman tentunya memiliki keyakinan bahwa ia harus mengeluarkan zakat, ia sudah menyadari kedudukan zakat dalam agamanya. Seseorang yang memiliki tingkat keimanan yang baik akan lebih mudah untuk diajak mengeluarkan zakat daripada mereka yang memiliki tingkat keimanan yang rendah (Mukhlis dan Beik, 2013).

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Mus’ab (2011) dan Farida (2008) serta Satrio dan Siswantoro (2016).

Pengaruh Kepercayaan Terhadap Minat Muzakki Mengeluarkan Zakat Melalui LAZ Secara individual kepercayaan terhadap LAZ Kota Malang berpengaruh secara signifikan positif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat, artinya semakin tinggi kepercayaan muzakki terhadap LAZ Kota Malang maka peluang minat muzakki mengeluakan zakat di LAZ Kota Malang semakin besar. Tanda ini sesuai dengan teori yang diharapkan yaitu teori perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Kotler (2002), yang menyatakan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor pribadi yaitu gaya hidup. Gaya hidup dalam pandangan ekonomi menunjukkan bagaimana seseorang individu mengalokasikan pendapatannya dan bagaimana pola konsumsinya. Gaya hidup seseorang dipengaruhi oleh kelas sosial, pendidikan dan kepercayaan.

Kepercayaan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dan dipertahankan oleh sebuah lembaga pengelola zakat. Semakin masyarakat percaya terhadap lembaga pengelola zakat, maka masyarakat akan semakin menunjukan minat untuk membayarkan zakat di lembaga pengelola zakat tersebut. Secara empiris dilapangan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap LAZ Kota Malang relatif tinggi, sehingga minat muzakki untuk membayar di LAZ meningkat. Maka dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ Kota Malang.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Satrio dan Siswantoro (2016), serta Siswantoro (2012), Takidah (2004), Rizal (2006), dan Anugrah (2011).

Pengaruh Pengetahuan Terhadap Minat Muzakki Mengeluarkan Zakat Melalui LAZ Secara individual pengetahuan tentang zakat berpengaruh secara signifikan negatif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat, artinya semakin tinggi pengetahuan tentang zakat yang dimiliki oleh muzakki maka peluang untuk memilih mengeluarkan zakat di LAZ Kota Malang semakin kecil. Hal ini berarti muzakki lebih mempertimbangkan faktor pengetahuan tentang zakat dalam mengambil keputusan untuk mengeluarkan zakat di LAZ Kota Malang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan berpengaruh secara signifikan negatif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang. Hal ini bisa disebabkan oleh Pertama, indikator yang ada belum menggambarkan variabel pengetahuan tentang zakat seperti terdapat golongan yang berhak menerima zakat serta cara pengelolaan zakat yang dikelola oleh lembaga pengelola zakat, tetapi lebih dari 80% sudah mengetahui bahwa zakat merupakan ibadah yang wajib ditunaikan bagi umat Muslim yang memiliki harta yang sudah mencapai nisab, mengetahui manfaat membayar zakat, mengetahui perbedaan zakat fitrah dan zakat maal, mengetahui cara menghitung dan paham bahwa pekerjaan yang dimiliki terkena kewajiban dalam membayar zakat maal. Kedua, pengetahuan mengenai cara penyaluran zakat, umat Muslim di Indonesia sebagian besar menganut mazhab Syafi’i, begitu pula dengan muslim yang ada di Malang. Menurut mazhab Syafi’i penyerahan zakat diserahkan kepada muzakki, muzakki boleh menyerahkan langsung kepada mustahiq atau membayar zakat di institusi zakat yang dibentuk oleh Pemerintah, hal ini berarti mazhab Syafi’i tidak mewajibkan muzakki

(13)

membayar zakat di institusi zakat yang dibentuk oleh Pemerintah termasuk zakat fitrah maupun zakat maal.

Tentunya dengan semakin baik pemahaman agama seseorang seharusnya membuat semakin termotivasi untuk menunaikan zakat. Karena sudah mengerti bahwa membayar zakat adalah sebuah kewajiban, mengetahui balasan-balasan kebaikan yang akan di dapatkan jika membayar zakat, dan mengetahui hukuman-hukuman bagi mereka yang tidak mau membayar zakat padahal mereka mampu (Mukhlis dan Beik, 2013).

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Sidiq (2015), tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ijma (2014).

F.KESIMPULANDANSARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dikemukan kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Dari 100 responden Kota Malang yang mengeluarkan zakat, menunjukkan sebanyak 76 responden mengeluarkan zakat melalui LAZ, dan 24 responden mengeluarkan zakat melalui institusi lain (BAZNAS, panti asuhan, pondok pesantren, masjid, langsung ke mustahiq). Tingkat pendapatan berpengaruh signifikan positif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang.

Pendapatan menjadi pengaruh terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat karena pendapatan merupakan harta yang diterima atau dimiliki oleh individu, untuk zakat maal pendapatan individu mempengaruhi karena dengan harta yang kita miliki dapat menentukan telah wajib dikeluarkan zakatnya apa belum. Tingkat pendapatan yang dimiliki dihitung, apabila telah mencapai nishab dan haul maka harta yang kita miliki wajib dikeluarkan zakatnya.

Religiusitas berpengaruh signifikan positif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang. Karena religiusitas merupakan pengabdian individu terhadap agama yang dianut, individu dalam bertindak didasarkan atas apa yang diketahui, berdasarkan atas apa yang diajarkan dalam pendidikan yang ditempuh. Dengan mengeluarkan zakat artinya individu telah mengamalkan atau melaksanakan apa yang telah diperintahkan serta memahami adanya konsekuensi dari setiap tindakan yang dilaksanakan.

Kepercayaan berpengaruh signifikan positif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang. Kepercayaan terhadap lembaga zakat dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemauan muzzaki untuk mengandalkan lembaga zakat untuk menyalurkan zakatnya kepada mustahiq zakat karena muzzaki yakin lembaga tersebut profesional, amanah dan transparan.

Pengetahuan berpengaruh signifikan negatif terhadap minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang. Karena terdapat paham yang mengatakan bahwa penyerahan zakat bisa diserahkan secara langsung kepada mustahiq maupun diserahkan kepada lembaga amil ataupun institusi zakat lainnya.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pegawai Kementrian Agama sendiri maupunn masyarakat. Adapun saran yang diberikan, antara lain:

1. Kepercayaan masyarakat terhadap LAZ di Kota Malang sekiranya perlu dipertahankan supaya masyarakat tetap berkomitmen membayarkan zakatnya melalui LAZ di Kota Malang.

2. Upaya sosialisasi yang intensif terutama berkaitan dengan manfaat membayar zakat melalui LAZ. Upaya ini ditempuh mengingat bahwa masih banyak masyarakat yang belum paham tentang manfaat membayar dana zakat melalui LAZ.

3. Untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai minat muzakki mengeluarkan zakat melalui LAZ di Kota Malang maupun di Kota-kota lain dengan menggunakan variabel bebas dan indikator lain yang dinilai lebih sesuai agar dapat memberikan informasi yang lebih lengkap.

4. Bagi Pemerintah Indonesia diharapkan dapat mempertegas lagi regulasi mengenai zakat yang mengatur pentingnya kewajiban membayar zakat untuk setiap orang yang memeluk agama Islam di Indonesia dan bisa dibayarkan melalui lembaga pemerintah maupun masyarakat (LAZ). Supaya tujuan serta manfaat zakat bisa tercapai.

(14)

UCAPANTERIMAKASIH

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.

DAFTARPUSTAKA Al-Qur’an dan terjemahannya.

Anugrah, G. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembayaran Zakat Penghasilan Pada Lembaga Amil Zakat Terdaftar Di Pemerintah Kota Tanjungpinang. Universitas Indonesia.

Asdiansyuri. 2016. Analisis Pengaruh Pengeluaran Zakat, Infak, dan Sedekah Terhadap Kesejahteraan Muzakki (Studi pada Baznas di Kabupaten Lombok Barat). International Journal of Social and Local Economic Governance, Vol.2, (No. 1)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang. 2017. Pertumbuhan Penduduk.

http://dispendukcapil.malangkota.go.id/category/pertumbuhan-penduduk/. Diakses 5 Januari 2018

Engel, J, F., Kollat, D. T., & Blackwell, R. D. 1968. Consumer Behavior. New York: Holt, RineHart, and Winston.

Farida, N., & Azizi, H. 2008. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Pembayaran Zakat Oleh Para Muzakki (Studi Kasus Pengelola Lembaga Keuangan Syariah di Kota Yogyakarta).

Journal of Islamic Business and Economics, Vol. 2, (No. 2)

Ijma. 2014. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembayaran Zakat Profesi Bagi PNS Muslim Pemda Kabupaten Tolitoli. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo.

Jalaluddin. 2001. Psikologi Agama. Jakarta: Grasindo.

Kahmad, D. 2009. Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosada Karya.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Benjamin Molan. Jakarta: Prenhallindo.

Mankiw, N. G. 2003. Teori Makroekonomi Edisi Kelima Terjemahan. Jakarta: Erlanggga.

Mukhlis, A., & Beik, I. S. 2013. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor. Jurnal al-Muzara’ah, Vol. I, (No. 1):

(83-106).

Mus'ab, A. 2011. Pengaruh Religiusitas, Tingkat Penghasilan, Dan Layanan Terhadap Minat Muzakki Untuk Membayar Zakat Maal Di LAZIS NU. Diakses Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta: Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Rizal, S. 2006. Pengaruh Tingkat Kepuasan Dan Kepercayaan Muzakki Kepada Lembaga Amil Zakat Terhadap Perilaku Ber Zakat Muzakki. (Master’s thesis). Jakarta: Universtas Indonesia.

Rouf, M. A. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Membayar Zakat Di Rumah Zakat Cabang Semarang.

Satrio, E., & Siswantoro, D. 2016. Analisis Faktor Pendapatan, Kepercayaan, Dan Religiusitas Dalam Mempengaruhi Minat Muzakki Untuk Membayar Zakat Penghasilan Melalui Lembaga Amil Zakat. Simposium Nasional Akuntansi XIX. Lampung: Research Gate, (1- 22).

Siswantoro, D., & Nurhayati, S. 2012. Factors Affecting Concern About Zakat As A Tax Deduction In Indonesia. Universitas Indonesia.

(15)

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Takidah. 2004. Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Badan Amil Zakat Nasional Pada Kepuasan Dan Kepercayaan Muzakki. (Master’s thesis). Jakarta: Universitas Indonesia.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Yasin, A. H. 2012. Panduan Zakat Praktis. Jakarta: Dompet Dhuafa Republika.

Referensi

Dokumen terkait

Secara parsial variabel kepercayaan merek berpengaruh positif dan tidak signifikan sedangkan advertising berpengaruh positif dan sigifikan terhadap loyalitas

Secara parsial variabel kepercayaan merek berpengaruh positif dan tidak signifikan sedangkan advertising berpengaruh positif dan sigifikan terhadap loyalitas

Waktu penggunaan biogas secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pendapatan masyarakat dan harga kotoran sapi secara parsial berpengaruh positif tidak

Hasil penelitian menemukan bahwa variabel Religiusitas dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung pada Bank Nagari Syariah KCP

Dari hasil analisis PROCESS, dari ketiga nilai plot religiusitas tersebut, semuanya secara signifikan memoderasi pengaruh pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi

Hipotesis keenam menyatakan bahwa pemahaman zakat, pendapatan, religiusitas, kepercayaan, dan lingkungan sosial berpengaruh secara bersama- sama terhadap minat membayar zakat

Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap belanja modal, Dana Alokasi Umum secara

Dan ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial kinerja perusahaan terhadap return on asset, sedangkan pajak penghasilan badan dan current ratio tidak berpengaruh signifikan