• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pendidikan agama islam dalam keluarga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pendidikan agama islam dalam keluarga"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana pendidikan agama Islam diterapkan pada keluarga siswa SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Apa pengaruh pendidikan agama islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil uji hipotesis pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap moral siswa sekolah menengah muhammadiyah lajoa. Apa dampak pendidikan agama islam dalam keluarga terhadap moral siswa sekolah menengah muhammadiyah lajoa kecamatan liliriaja kabupaten soppeng.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam merupakan upaya yang dilakukan secara sistematis dan pragmatis untuk membentuk peserta didik agar hidup sesuai dengan ajaran Islam. Pendidikan agama Islam merupakan pengembangan pembentukan karakter anak agar mampu mencapai tujuan hidup sesuai dengan ajaran Islam.

Landasan Pendidikan Agama Islam

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Dalam pelaksanaannya pengajaran ini berarti proses kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan agar yang diajar mempunyai akhlak yang baik. Ruang lingkup moralitas pada umumnya mencakup berbagai aspek yang menentukan dan menilai wujud batin seseorang.

Fungsi pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam

Keluarga juga merupakan penanaman utama landasan moral anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai panutan bagi anak. Anak hendaknya dibiasakan pergi ke mesjid bersama-sama, menunaikan ibadah, mendengarkan khotbah atau ceramah, kegiatan seperti ini sangat besar pengaruhnya terhadap kepribadian anak.

Akhlak

  • Pengertian Akhlak
  • Macam-Macam Akhlak
  • Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan akhlak
  • Metode Pembinaan Akhlak

Menurut Ibnu Miskawih, akhlak adalah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong kita untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan. Menurut al-Ghasal, akhlak adalah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang menimbulkan berbagai jenis perbuatan dengan mudah dan tanpa susah payah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.24. Ibrahim Anisa mengatakan, akhlak adalah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, dengan lahirnya berbagai macam perbuatan baik dan buruk, tanpa perlu adanya pemikiran dan pertimbangan.25.

Daripada definisi di atas dapat disimpulkan bahawa ciri-ciri perbuatan akhlak ialah perbuatan yang tertanam dalam diri seseorang sehingga membentuk keperibadian tanpa paksaan dari luar. Untuk melaksanakan perintah Allah dan tuntunan Nabi Muhammad SAW, setiap muslim hendaklah bertingkah laku seperti berikut: Sabar, Tidak marah, Pemaaf, Tidak pendendam, Tidak pengecut dan takut, Amanah, Tawadhu (lemah lembut), Bersikap jujur, Lembut hati. . 3) Berbudi pekerti sesama manusia.

Kerangka Berfikir

Islam di lingkungan berjalan dengan baik, begitu pula dengan akhlak peserta didik yang tergolong baik, dan pendidikan agama Islam di keluarga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap akhlak remaja.37. Dari jurnal-jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam dalam keluarga sangat penting dalam membentuk akhlak peserta didik, khususnya bagi peserta didik yang sudah memasuki usia remaja, sehingga hendaknya orang tua lebih memperhatikan akhlak peserta didik. Maka dalam hal ini pendidikan agama Islam dalam keluarga sangat penting dan diperlukan untuk mengatasi dan menjadi pedoman bagi perkembangan dua hal di atas yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain pendidikan agama Islam di keluarga, pendidikan agama di sekolah juga penting dalam pembentukan akhlak. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam dalam keluarga sangat diperlukan dalam pembentukan akhlak sejak dini, mengingat remaja merupakan generasi penerus bangsa yang kelak diharapkan dapat berperan aktif dalam membangun dan memajukan bangsa ini. Artinya mudah tidaknya suatu bangsa maju ditentukan oleh kemudahannya.

Hipotesis

Untuk memahami secara utuh penjelasan penulis dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Terhadap Akhlak Siswa SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng”. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Berikut gambaran sarana dan prasarana yang ada di SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.

Implementasi Pendidikan Agama Islam Pada Keluarga Siswa SMPM Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng Kecamatan Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Uji ini mencakup penggunaan regresi linier jika ingin menggunakan regresi linier berdasarkan data pengaruh pendidikan agama islam pada keluarga (X) terhadap akhlak siswa sekolah menengah muhammadiyah lajoa kecamatan liliriaja kabupaten. Dengan demikian dapat digunakan model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa pola pengaruh pendidikan agama Islam pada keluarga (X) terhadap akhlak siswa SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng mempunyai pola linier.

Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendidikan agama Islam pada keluarga (X) terhadap semangat kerja siswa (Y) Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja. Implementasi pembelajaran agama Islam dalam keluarga pada siswa SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng berjalan dengan baik. Pengaruh pendidikan agama islam dalam keluarga terhadap moral siswa sekolah menengah muhammadiyah lajoa kecamatan liliriaja kabupaten soppeng yaitu mempunyai pengaruh yang terbukti dari perhitungan r hitung (5,01) lebih besar dari r Tabel (4.95) yang menunjukkan bahwa pengaruh pengajaran agama Islam dalam keluarga berpengaruh signifikan terhadap akhlak siswa B.

Tabel II
Tabel II

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Variabel Penelitian

Pendidikan agama Islam dalam keluarga, sebagai variabel independen yaitu yang mempengaruhi hasil.

Defenisi Operasional Variabel

Populasi dan Sampel

SMA Muhammadiyah Lajoa Soppeng Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng didirikan pada tahun 1984 sebagai salah satu ikhtiar amal Muhammadiyah di bidang pendidikan. Hal tersebut diungkapkan Masriadi, S.Pd.I, salah satu guru SMA Muhammadiyah Lajoa. 5 Wawancara dengan narasumber 1, Nurmiati orang tua siswa SMA Muhammadiyah Lajoa pada hari Rabu tanggal 5 Juli 2017 pukul 03.00 WITA.

Dari tabel diatas terlihat nilai T= 10,394 dengan nilai signifikansi 0,000<0,05, setelah itu Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh antara variabel pendidikan agama islam terhadap keluarga (X) terhadap Semangat Belajar Siswa (Y) di SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten. Jamur. Akhlak siswa di SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sudah baik, terlihat dari siswanya berpakaian bagus, tepat waktu, menghormati guru dan pegawai serta sesama siswa.

Instrument Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Bagaimana pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap akhlak peserta didik, apakah keduanya saling mempengaruhi atau hanya satu variabel saja yang berpengaruh, oleh karena itu perlu dilakukan observasi secara langsung. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara penelitian secara langsung maupun tidak langsung. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa, melalui wawancara dengan guru dan kepala sekolah PAI.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan responden serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab. Kuesioner dibagikan kepada responden untuk memahami dua variabel yaitu pendidikan agama Islam dalam keluarga dan akhlak santri.

Teknik Analisis Data

Dari tabel tersebut terlihat siswa SMP Muhammadiyah Lajoa selalu mengalami peningkatan meskipun hanya beberapa persen saja. Fasilitas yang dimiliki SMP Muhammadiyah Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng memadai untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. 1 Wawancara dengan narasumber 1, Masriadi, S.Pd.I, guru SMP Muhammadiyah Lajoa pada hari Rabu tanggal 14 Juni 2017 pukul 10.00 Wita.

3 Wawancara Narasumber 3, Guru SMA Muhammadiyah Sennnang Lajoa, Selasa 13 Juli 2017 pukul 10.30 WITA. 6 Wawancara dengan narasumber 2, Masriadi, Guru S.Pd di SMP Muhammadiyah Lajoa pada hari Rabu tanggal 05 Juli 2017 pukul 03.00 WITA.

TABEL IV
TABEL IV

HASIL PENELITIAN/ PEMBAHASAN

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa terlihat dari cara siswa selalu berpakaian rapi ke sekolah, terlihat bahwa akhlak siswa SMP Muhammadiyah Lajoa sudah baik, dimana terlihat bahwa siswa selalu mematuhi peraturan yang ada. Dari tabel distribusi frekuensi diatas dan beberapa wawancara yang dilakukan oleh guru dan orang tua dapat disimpulkan akhlak siswa. Pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa mempunyai pengaruh yang sangat besar karena diketahui bahwa siswa telah membentuk akhlak dalam keluarga sebelum mereka masuk ke lingkungan sekolah dan di lingkungan sekolah itulah guru juga memberikan bimbingan spiritual dan perilaku kepada siswa. . pengajian di sekolah seminggu sekali sehingga guru juga mempunyai pengaruh terhadap pembentukan akhlak siswa6.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah juga berpengaruh terhadap pembentukan akhlak siswa, dimana guru di sekolah sebagai pengganti orang tua berhak memberikan wawasan tentang akhlak. kepada siswa atau memberikan hukuman ketika siswa melakukan kesalahan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap moral peserta didik. Oleh karena itu, keluarga dan guru hendaknya saling bahu membahu memperhatikan akhlak siswa agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada disekitarnya. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa.

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap akhlak pelajar.

Tabel diatas menunjukkan bahwa 78,26% menyatakan selalu orang tuanya  memperhatikan pendidikan  anak,  sedangkan  yang menyatakan  sering 21,73, yang  mengatakan jarang tidak  ada  dan tidak  pernah  tidak  ada
Tabel diatas menunjukkan bahwa 78,26% menyatakan selalu orang tuanya memperhatikan pendidikan anak, sedangkan yang menyatakan sering 21,73, yang mengatakan jarang tidak ada dan tidak pernah tidak ada

Akhlak Siswa SMP Muhammadiyah Lajao Kecamatan

Pengaruh Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga

Saya selalu mengenalkan pendidikan agama Islam kepada anak saya sejak kecil karena menurut saya pendidikan agama Islam mempunyai pengaruh yang besar terhadap akhlak siswa ketika sudah dewasa, bahkan saat ini anak saya sudah memasuki bangku SMA. meskipun saya sering sangat sibuk dengan pekerjaan.saya”5. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua tetap memperhatikan pendidikan anaknya meskipun anak sudah dewasa dan orang tua selalu beranggapan bahwa akhlak seorang siswa bergantung pada pendidikan yang diberikan kepadanya sejak kecil. Selain lingkungan keluarga, semangat kerja siswa juga dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dimana dia berada. Untuk menggambarkan hubungan antara variabel Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dengan variabel semangat kerja siswa, maka rata-rata skor setiap item angket dihitung dengan membagi total skor kategori jawaban dengan jumlah responden pada item angket.

Shochib Moch, 2010, Pola Asuh Orang Tua Untuk Membentuk Anak Mengembangkan Disiplin Diri, Jakarta: Rineka Cipta. Sutu'ah Muhaimin dan Nur Ali, 2010, Paradigma Pendidikan Agama Islam Upaya Efektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Pemuda Rosdakarya.

TABEL XXI Uji Linearitas Data
TABEL XXI Uji Linearitas Data

PENETUP

Saran

Hendaknya para orang tua memberikan perhatian yang lebih terhadap anak-anaknya yang telah memasuki usia remaja agar akhlak yang ditanamkan pada dirinya tidak luntur begitu saja karena pengaruh pergaulan. Kerjasama antara orang tua, masyarakat dan guru harus berjalan maksimal dengan terjalinnya komunikasi yang baik diantara ketiganya, dimana guru harus lebih proaktif dalam kaitannya dengan melibatkan orang tua sebagai pendidik pertama dan utama. Adriani Muhammad, 2005, Akhlak Tasawuf, Nilai/Ciri Akhlak Dalam Beribadah dan Tasawuf, Jakarta: CV Karya Mulia.

Uhbiyanti Nur, 2004, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia UU SIKDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3, Tentang Sistem Pendidikan.

Gambar

Tabel II
TABEL IV
Tabel VII
Tabel diatas menunjukkan bahwa 78,26% menyatakan selalu orang tuanya  memperhatikan pendidikan  anak,  sedangkan  yang menyatakan  sering 21,73, yang  mengatakan jarang tidak  ada  dan tidak  pernah  tidak  ada
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa dalam lingkungan keluarga harus ada nilai-nilai dasar yang ditanamkan oleh orangtua kepada anak seperti nilai-nilai sosial pendidikan intelek,