Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada remaja putri kelas XII di SMAN 2 Pangkalan Bun. Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada remaja putri kelas XII di SMAN 2 Pangkalan Bun.
Rumusan Masalah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber data baru dan memberikan perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian kesehatan tentang pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) menggunakan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara di remaja putri di SMAN 2 Pangkalan Bun. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) menggunakan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada remaja putri di SMAN 2 Pangkalan Bun.
Keaslian Penelitian
Definisi SADARI
Tindakan ini dilengkapi dengan langkah khusus untuk deteksi dini kanker payudara guna mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada payudara. Keunggulan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah deteksi dini adanya kelainan pada payudara wanita usia subur.
Definisi Pendidikan Kesehatan
Menurut (Notoatmojo, 2012), ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan promosi kesehatan dalam melakukan penyuluhan kesehatan, diantaranya yaitu. Hal ini sejalan dengan pendapat (Herditiya, 2018) yang menyatakan bahwa “media flipboard dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa karena memiliki tampilan gambar yang menarik siswa untuk lebih semangat menggali informasi dan memecahkan masalah untuk dipecahkan. ."
Definisi Pengetahuan
Tingkat pengetahuan ini melibatkan mengingat bagian tertentu dari materi yang dipelajari atau stimulus yang diterima. Yaitu sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi yang nyata (sebenarnya).
Definisi Remaja
Pada masa ini remaja berada pada rentang usia 11-14 tahun, pada masa ini terjadi laju pertumbuhan yang pesat, laju pertumbuhan puncak, muncul ciri-ciri seksual sekunder. Pada masa ini remaja berada pada rentang usia 15-17 tahun, remaja pada masa ini mengalami pertumbuhan yang lambat pada remaja putri, tinggi badan mencapai 95% dari tinggi dewasa, ciri-ciri seksual sekunder berkembang dengan baik. Remaja pada periode ini berusia 18-20 tahun, terjadi kematangan fisik, pertumbuhan struktur dan reproduksi hampir sempurna (Wong, 2008).
Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan diikuti dengan munculnya ciri-ciri seksual primer, pada masa pubertas semua organ kewanitaan tumbuh. Kulit, seperti pada pria, menjadi lebih kasar, lebih tebal, pori-pori membesar, tetapi berbeda dengan pria, wanita masih lebih lembut.
Kerangka Teori
Hipotesis
Desain Penelitian
Kerangka Kerja
Kriteria inklusi adalah kriteria penelitian yang harus dipenuhi oleh anggota populasi untuk dijadikan sampel dalam penelitian (Notoatmodjo, 2012) Kriteria inklusi tersebut adalah: 1) Siswa kelas XII yang bersedia menjadi responden. Menurut (Notoatmodjo, 2012), kriteria eksklusi adalah karakteristik anggota populasi yang tidak dapat dijadikan sampel dalam penelitian. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: 1) Responden yang tidak hadir pada saat pengambilan data 2) Responden yang tidak berpartisipasi dalam penelitian sampai selesai 3. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proporsional stratified random sampling dimana peneliti mengambil anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2011).
Setiap anggota populasi diberi kesempatan untuk mengikuti undian dengan nomor yang disediakan, jika kertas yang diambil berisi angka maka akan dipilih anggota populasi tersebut, dan jika anggota populasi lainnya diberi kertas yang tidak berisi nomor. nomor, maka mereka tidak akan dipilih sebagai responden.
Instrumen Penelitian
Rumus yang digunakan untuk mengukur persentase tanggapan yang diperoleh dari kuesioner menurut Arikunto (2013) yaitu. Pada pertanyaan poin pertama tentang apa yang dimaksud dengan SADARI, poin kedua hingga keempat tentang kapan waktu yang tepat untuk melakukan SADARI, poin kelima hingga kelima belas tentang langkah-langkah melakukan SADARI. Payudara phantom adalah alat peraga atau media buatan yang berguna sebagai media pembelajaran yang menarik, sehingga mampu memusatkan perhatian responden ketika peneliti memberikan contoh gerakan atau langkah saat melakukan SADARI (Pringadi, 2017).
Uji Validitas dan Reabilitas 1. Validitas
Pengumpulan Data dan Pengolahan Data 1. Pengumpulan data
Analisis Data
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap setiap variabel, dan hasil penelitian serta analisis yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel frekuensi. Analisis bivariat adalah analisis yang mempertimbangkan sifat-sifat dua variabel dalam hubungannya satu sama lain (Nursalam, 2015). Data yang diperoleh tidak berdistribusi normal 0,000 yaitu < 0,05 maka metode analisis statistik yang digunakan adalah Wilcoxon.
Etika Penelitian
Masalah etik keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pendataan atau hasil penelitian yang akan disajikan. Kerahasiaan, yaitu tidak menginformasikan data dan temuan penelitian berdasarkan data individual, tetapi data dilaporkan berdasarkan kelompok (Hidayat, 2014).
Keterbatasan Penelitian
Bab ini memaparkan hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) menggunakan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada remaja putri kelas XII di SMAN 2 Pangkalan Bun.
Gambaran umun lokasi penelitian
Data Umum
Data khusus akan disajikan hasil tabulasi pengaruh penyuluhan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) menggunakan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada remaja putri Kelas XII di SMAN 2 Pangkalan Bun. a) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri Kelas XII tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebelum penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media papan tulis. Tabel 5.4 menunjukkan bahwa menurut hasil survei pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan media flipchart, sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 31 responden (54,4%). b) Menentukan tingkat pengetahuan remaja putri XII. kelas pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setelah melaksanakan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media flipchart. Tabel 5.6 menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri XII. kelas SADARI sebelum pelaksanaan penyuluhan kesehatan dengan media flipchart sebagian besar tingkat pengetahuan responden berada pada kategori cukup yaitu 31 responden perempuan (54,4%). ).
Tingkat pengetahuan responden setelah diberikan informasi kesehatan dengan menggunakan media flipchart sebagian besar berada pada kategori baik sebanyak 44 responden (77,2%). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada remaja putri kelas XII di SMAN 2 Pangkalan Bun.
Pembahasan Hasil Penelitian
Identifikasi tingkat pengetahuan remaja putri kelas XII tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebelum pemberian
Pemeriksaan SADARI dapat dilakukan dengan cara melihat payudara, meraba seluruh payudara serta memeriksa dan memencet puting susu (Suryaningsih 2015). Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan kuesioner, sebagian besar responden masih belum mengetahui tentang tujuan SADARI, sebanyak 41 responden, saat SADARI sebanyak 47 responden, SADARI tahap 2 sebanyak 47 responden, SADARI tahap 3 sebanyak 55 responden. SADARI tahap 4 sebanyak 45 responden, SADARI tahap 5 sebanyak 45 responden. Kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI disebabkan kurangnya minat responden untuk mencari informasi tentang kanker payudara dan cara pengendalian SADARI baik melalui internet maupun media massa.
Pengetahuan tentang cara SADARI sangat penting bagi responden, karena cara SADARI sangat membantu dalam menemukan benjolan di payudara. Untuk itu remaja yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup maupun kurang tentang deteksi dini kanker payudara selalu mencari informasi dari berbagai media baik media cetak maupun elektronik, atau dengan mengikuti kegiatan pendidikan di sekolah maupun di masyarakat.
Identifikasi tingkat pengetahuan remaja putri kelas XII tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sesudah pemberian
Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri Kelas XII tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setelah pemberian dosis. 2016) bahwa sebagian besar pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan SADARI masuk dalam kategori baik dan juga sejalan dengan penelitian Widayanti (2018) bahwa tingkat pengetahuan remaja putri pasca penyuluhan kesehatan SADARI masuk dalam kategori baik. Kanker payudara merupakan penyakit yang tidak mengenal usia, sehingga deteksi dini kanker payudara sangat dianjurkan. Kemajuan teknologi akan menyediakan berbagai media yang dapat mempengaruhi pengetahuan remaja putri terhadap inovasi baru (Notoadmodjo, 2011).
Media flipchart adalah media cetak yang berisi lembaran-lembaran gambar yang bolak-balik sehingga praktis dan dapat dilakukan dengan mudah. Penggunaan media ini juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan membuat siswa tetap fokus pada materi yang disampaikan melalui media flipchart yang berisi gambar-gambar menarik sesuai dengan materi yang sedang dibahas.
Analisis pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan media flipchart terhadap pengetahuan
Menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara remaja putri kelas XII di SMAN 2 Pangkalan Bun. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada remaja putri kelas XII di SMAN 2 Pangkalan Bun, diketahui bahwa pengetahuan tentang remaja putri kelas XII SMAN 2 Pangkalan Bun sebelum mendapatkan penyuluhan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan menggunakan media flipchart sebagian besar responden berada pada kategori cukup.
Pengetahuan remaja putri kelas XII SMAN 2 Pangkalan Bun setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan media flipchart menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden berada pada kategori baik. Ada pengaruh pendidikan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) menggunakan media flipchart terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara remaja putri kelas XII di SMAN 2 Pangkalan Bun.
SARAN
Disarankan pihak sekolah bekerja sama dengan puskesmas terdekat untuk memberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Dampak pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang kesadaran deteksi dini kanker payudara kelas X dan Xi di Sman 1 Kerinci Kanan Kabupaten Siak. Saputri, KH 2015, 'Tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta',.
Hubungan pengetahuan dengan tindakan deteksi dini kanker payudara pada remaja putri di SMAN 10 Pekanbaru. Judul: Pengaruh penyuluhan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan media flip-board terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada remaja putri kelas XII di SMAN 2 Pangkalan Bun.
DETEKSI DINI
DENGAN SADARI
Angkat tangan kiri
Gunakan 3 atau 4 jari untuk meraba payudara kiri dengan kuat, hati- hati dan menyeluruh (menggunakan tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah, dan jari
Mulailah pada tepi luar, tekan bagian datar dari jari tangan dalam
Pastikan untuk melakukannya pada seluruh payudara
Beri perhatian khusus pada area diantara payudara dan bawah lengan
Rasakan adanya benjolan atau yang tidak lazim di bawah kulit
Tahap 4 sebaiknya diulangi dalam posisi berbaring
Berbaringlah mendatar, terlentang dengan lengan kiri di bawah kepala dengan sebuah bantal atau handuk yang
Gunakan gerakan sirkuler yang sama seperti yang diuraikan diatas
Ulangi pada payudara kanan
Subtopik Pembahasan: SADARI Remaja Target/Target: Remaja Kelas XII Hari/Tanggal: Juli 2022.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah penyuluhan, peserta dapat memahami dan menambah pengetahuan tentang apa itu SADARI dan bagaimana cara melakukannya.
MATERI PENYULUHAN
KEGIATAN PENYULUHAN
- Anatomi kanker payudara
- Pencegahan kanker payudara a. Pencegahan Primer
- Definisi SADARI
- Langkah-langkah SADARI
Salah satu penyakit tidak menular yang sering terjadi di Indonesia adalah kanker, kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak normal menjadi sel kanker dan jaringan sehat. Kanker payudara adalah penyakit keganasan yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang selain kulit payudara. Jumlah penderita kanker semakin meningkat setiap tahunnya, salah satu kanker dengan angka kematian yang tinggi adalah kanker payudara.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanita, menyerang 2,1 juta wanita setiap tahunnya dan menyebabkan jumlah kematian terbesar akibat kanker payudara. Kanker payudara adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal yang dapat menjadi tumor ganas dan merusak sel dan jaringan yang sehat. Jika ada riwayat kanker payudara dalam keluarga, ada kemungkinan memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita lain yang tidak memiliki riwayat keluarga kanker payudara.
Jarang berolahraga atau kurang berolahraga, pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur, merokok dan konsumsi alkohol akan meningkatkan risiko kanker payudara.