• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi Syariah

N/A
N/A
apa bae lah

Academic year: 2025

Membagikan "Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi Syariah"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten

Proposal Skripsi

Diajukan untuk Menyusun Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh:

MUHAMMAD ILHAM RASYID NIM: 181410133

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SILAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN TAHUN 2022 M / 1443

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... i

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Batasan Masalah... 8

D. Rumusan Masalah...8

E. Tujuan Masalah...9

F. Manfaat/Signifikasi Peneliti...9

G. Penelitian Terdahulu yang Relafan...11

H. Kerangka Pemikiran...21

I. Hipotesis penelitian...22

J. Metodologi Penelitian...23

K. Sistematika Pembahasan...31

Daftar Pustaka...33

(3)

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten

A. Latar Belakang Masalah

Banyak pengangguran di Indonesia merupakan salah satu penyebab terjadinya ketidakseimbangan jumlah lapangan pekerjaan dengan pertumbuhan penduduk usia produktif. Melihat data BPS pada Agustus 2021 menunjukan bahwa masih terdapat 9,10 juta penduduk yang pengangguran. Dampak dari krisis keungan global telah tercermin dari berbagai hal, namun yang menarik ialah pengangguran terbanyak terjadi di tingkat kelulusan dari perguruan tinggi.

Paradigma berfikir lulusan yang masih berorientasi pada jobseeker merupakan Titik Permasalahan dari tingginya angka pengangguran ditingkat pendidikan.

Selain itu, dampak yang lain dari krisisi tersebut telah menciptkan wacana untuk bisnis kurang efektif dan efisien.1

Untuk kemakmuran suatu negara dan generasi kerja, kewirausahaan merupakan indikator yang penting. Namun, peran pemerintah juga penting dalam memberi pengaruh di tingkat aktivitas kewirausahaan, membina dan mempromosikan cara berfikir melalui pendidikan. Pendidikan kewirausahaan memiliki kurikulum dan kursus sejak awal tahun 80an. Institusi akademis telah berupaya keras dalam mengembangkan program pendidikan kewirausahaan dan

1. Wira Bharata, 2019. “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha Terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Muhamadiyah Ponorogo” Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 2 ( No. 2)

(4)

bisnis yang sesuai. Meskipun sejarahnya begitu singkat, pendidikan kewirausaahan telah menjadi area pengajaran yang diakui secara luas dan diakui di Universitas dan sekolah bisnis. Nammun, petanyaan tentang keefektifan program pendidikan kewirausahaan dan bagaimana strategi yag dirancanng untuk memaksimalkan keefektifanya, tetapi belom terjawab.2

Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara bekembang wajib meperkenalkan kewirausahaan. Di Indonesia, Kewirausahaan baru dipelajari dipelajari hanya beberapa sekolah dan perguruan tinggi tertentu.

Seiring dengan berjalanya perkembangan zaman dan tantangan, pemahamann masyarakat Indonesia terkait dengan kewirausahaan semakin berkembang karena pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan dilapisan masyarakat semakin disebar luaskan.

Pemerintah menyelenggarakan berbagai jalur pendidikan, baik jalur formal, informasl, maupun non formal sebagai manifestasi fungsi pendidikan nasional. Masih menurut Undang–Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Formal adalah Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Menurut keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor. 961/KEP/M/XI/1995 menyebutkan bahwa wirausaha adalah orang yang

2. Roy Wahyuningsih, (2020) “ Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Jombang” Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 3 Hal. 512-521

(5)

mempunyai semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan.

Wirausaha atau wiraswasta atau yang sering dipadankan dengan entrepreneur merupakan orang yang berani membuka lapangan pekerjaan dengan kekuatan sendiri, yang nantinya tidak saja menguntungkan dirinya sendiri, tetapi juga menguntungkan masyarakat, karena dapat menyerap tenaga kerja.

Jenis usaha yang dapat dimasuki oleh para wirausaha yaitu pertanian, pertambangan, Perdagangan (perdagangan kecil, grosir, agen, membuka usaha restoran, kosmetik, dan perdagangan lainnya), Jasa perorangan (salon, percetakan, loundry, sablon, dll), Jasa pendidikan (meliputi membuka lembaga pelatihan atau kursus-kursus), Jasa transportasi (meliputi pengangkutan, pergudangan, dan distribusi barang), dll. Untuk dapat menjadi wirausaha harus dimulai dari minat berwirausaha. Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta ketersediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa rasa takut dengan risiko yang akan terjadi serta selalu belajar dari kegagalan yang dialami.3

Pendidikan Kewirausahaan mempengaruhi minat mahasiswa dalam berwirausaha. Satu-satunya perjuangan atau cara untuk mewujudkan manusia yang mempunyai moral, sikap, dan keterampilan wirausaha adalah dengan pendidikan. Pendidikan membuat wawasan individu menjadi lebih percaya diri,

3. Firlian Erma Inayati, Skripsi : Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan Keluarga, Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Pada Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yang Memiliki Usaha Pribadi), ( Yogyakarta : Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Indonesia, 2018)

(6)

bisa memilih, dan mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan kreativitas dan inovasi, membina moral, karakter, intelektual, serta peningkatan. Menurut Wibowo (2011), pendidikan kewirausahaaan merupakan upaya menumbuhkan jiwa dan mental kewirausahaan bagi seseorang melalui institusi pendidikan maupun institusi lain seperti lembaga pelatihan, training, dan sebagainya.

Dilanjutkan Saroni (2012) yang menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan adalah program pendidikan yang menyediakan beberapa aspek kewirausahaan sebagai bagian penting dalam pembekalan knowledge anak didiknya. Pendidikan kewirausahaan dirancang untuk menanamkan kompetensi, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan dalam mengenali peluang bisnis, mengatur, serta memulai usaha baru. Hal ini didukung dalam penelitian Syaifudin (2016), Atmaja (2016), dan Permatasari (2016) yang menyatakan bahwa semakin baik pembelajaran mengenai pendidikan kewirausahaan yang diterima mahasiswa, maka akan semakin baik pula minat berwirausaha pada mahasiswa.

Motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Motivasi dirumuskan sebagai suatu dorongan, baik faktor dari dalam maupun dari luar untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan kebutuhan demi kelancaran suatu kegiatan. Menurut Manulang (2001) mengatakan, “Motive is a something within the individual which incities him to action.” Pengertian ini menyatakan bahwa motif adalah dorongan yang menjadi pangkal seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan. Jika motivasi kerja tinggi otomatis semangat hidupnya otomatis akan tinggi juga, karena adanya

(7)

suatu hubungan yang erat antara motivasi kerja dengan hidup. Motivasi berwirausaha yang memadai akan mendorong untuk berperilaku aktif dalam berwirusaha sesuai yang dilakukan Nabi Muhammad dalam berdagang. Motivasi juga berfungsi untuk mempengaruhi minat berwirausaha. 4

Berdasarkan Latarbelakang Masalah diatas, maka dengan ini penulis melakukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang akan menjadi pokok pemikiran dan pembahasan adalah bagaimana Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten, Yaitu :

1. Mahasiswa yang berminat berwirausaha terbilang sedikit.

2. Kurangnya Motivasi Usaha sehingga melemahkan mahasiswa untuk berusaha.

3. Mahasiswa kurang mendapatkan Pendidikan Kewirausahaan sehinggga menyebabkan profesi wirausaha kurang diminati.

4 . Firlian Erma Inayati, Skripsi : Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan

Keluarga, Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Pada Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yang Memiliki Usaha Pribadi), ( Yogyakarta : Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Indonesia, 2018)

(8)

4. Mahasiswa kurang berminat berwirausaha karena teman kampus sedikit yang mengikuti kewirausahaan.

B. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas dari yang diharapkan, maka permasalahan dibatasi dengan sebagai berikut:

1. Adanya faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada mahasiswa.

Maka, peneliti membatasi masalah hanya menggunakan 2 faktor yaitu pendidikan kewirausahaan dan motivasi usaha.

2. Dalam Penelitian responden pada mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten

C. Rumusan Masalah

1. Apakah Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN SMH Banten ?

2. Bagaimana Penerapan Pendidikan Kewirausahaan di Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten ?

3. Apakah Motivasi Usaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN SMH Banten ?

4. Bagaimana Minat Usaha Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten ?

(9)

D. Tujuan Masalah

1. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap minat Berwiruasaha Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN SMH Banten.

2. Mengungkap Bagaimana Pendidikan Kewirausahaan di Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten

3. Pengaruh Motivasi Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN SMH Banten.

4. Mengetahui Bagaimana Minat berwirausaha Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten

E. Manfaat/Signifikasi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dibedakan menjadi dua macam yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan kontribusi pada pengembangan terhadap literatur maupun penelitian di bidang Ekonomi Syariah

b. Penelitian ini diharapkan mampu menambah dan mengembangkan wawasan informasi, serta pengetahuan yang khususnya berkaitan dengan pengaruh pendidikan kewirausahaan dan motivasi usaha pada Mahasiswa Ekonomi Syariah

c. Penelitian ini diharapakan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis dan akademika lainnya,

(10)

khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulatan Maulana Hasanuddin Banten.

2. Secara Praktis 1. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dengan keadaan sebenarnya yang terjadi dilapangan.l.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu akan bermanfaat jika judul penelitian yang digunakan sebagai bahan pertimbangan memiliki hubungan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Beberapa dari penelitian terdahulu yang berhasil peneliti dapatkan memiliki kesamaan peneliti tentang pengaruh pendidikan kewirausahaan dan minat usaha terhadap minat mahasiswa berwirausaha, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah waktu penerapan dan tempat penelitian.

Penelitian Terdahulu No

.

Namadan Judul Metode

Analisis

Hasil Penelitian

(11)

Tahun 1. Roy

Wahyuningsi h (2020)

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Jombang

pendekatan statistik kuantitatif

Besar hubungan variabel minat berwirausaha dengan lingkungan keluarga yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,291 yang berarti ada hubungan positif, makin tinggi dorongan dari lingkungan keluarga maka makin tinggi pula minat berwirausahanya.

Tingkat signifikan koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari probabilitas) menghasilkan angka 0,000 atau praktik 0.

Oleh karena probabilitas jauh dibawah 0,05, maka korelasi di antara variabel pendidikan kewirausahaan,

lingkungan keluarga dan minat berwirausaha sangat nyata atau signifikan.

2. Wira Pengaruh Metode Semua variabel yang diuji

(12)

Bharata (2019)

Pendidikan Kewirausahaan dan Motivais Usaha Terhadap Minat

Berwirausaha

pendekatan kuantitatif

dalam model mempunyai hubungan yang positif.

Dapat dikatakan bahwa jika salah satu variabel.

mengalami kenaikan, maka memberikan pengaruh kenaikan juga pada variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha akan memberikan stimulus yang besar pada mahasiswa dalam kaitannya dengan Minat Berwirausaha.

3. Firlian Erma Inayati (2018)

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap,

Lingkungan Keluarga,Dan Motivasi

Terhadap Minat

menguraikan mengenai populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian,

Pendidikan Kewirausahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha pada mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Hal ini dibuktikan p-value=

(13)

Berwirausaha

(Studi Kasus pada Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia yang Memiliki Usaha Pribadi)

metode pengumpula

n data,

definisi dan pengukuran variabel penelitian serta metode analisis data.

0,049 dengan p<0,05.

Serta yang

paling berkontribusi dalam pembelajaran di Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Indonesia yaitu mata kuliah

Kewirausahaan yaitu sebanyak 37

mahasiswa dari 55 mahasiswa aktif yang memiliki usaha pribadi.

4. Fitri Niawati Waruhu (2020)

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Lingkungan Kampus dan Keluarga

Terhadap Minat Brwirausaha ( Studi Kasusu Pada

Mahasiswa

Metode kuantitatif

Pendidikan

kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha di UKM Center Panca Budi.

Lingkungan kampus secara parsial

berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap minat

berwirausaha di UKM Center Panca Budi.

(14)

UKM Center Panca Budi)

Lingkungan keluarga secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha di UKM Center Panca Budi.

Pendidikan kewirausahaan,

lingkungan kampus dan lingkungan keluarga secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Besarnya Adjusted R Square adalah sebesar 0,748. Hal ini dapat menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang diteliti oleh peneliti yaitu pendidikan kewirausahaan,

lingkungan kampus dan lingkungan keluarga menjelaskan

pengaruhnya sebesar 74,8% terhadap minat berwirausaha.Sedangkan sisanya 100% - 74,8% =

(15)

25,2% dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak diteliti. Seperti pendapatan, harga diri, perasaan senang dan lainnya.

5. Firdaus Akmal (2019)

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaa n Terhadap Minat

Berwirausaha Siswa Smp

Alam Ar-

Ridho Semarang

Metode Kuantitatif

Pendidikan

Kewirausahaan SMP Alam Ar–Ridho Semarang dilaksanakan melalui kegiatan proyek kewirausahaan. Proyek kewirausahaan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan.

Tahap pertama dalam pelaksanaan proyek kewirausahaan adalah membentuk tim.

Masing–masing tim mendiskusikan dan merancang rencana

(16)

proyek kewirausahaan.

Tahap kedua adalah pembagian deskripsi tugas. Masing–masing peserta didik

melaksanakan tugasnya dalam proyek

kewirausahaan ini.

Puncak dari rangkaian proyek kewirausahaan ini adalah masing–

masing ini

memasarkannya dalam expo kewirausahaan yang diselenggarakan di sekolah. Nilai rata–rata Minat Berwirausaha siswa SMP Alam Ar–

Ridho Semarang sebesar 96,8 terletak pada interval 87–105,

(17)

artinya minat berwirausaha

siswa SMP Alam Ar–

Ridho Semarang dalam kategori tinggi. Minat Berwirausaha siswa SMP Alam Ar–Ridho Semarang dapat dipahami sebagai keinginan siswa SMP Alam Ar–Ridho

Semarang untuk bekerja mandiri (self

employed),berwirausah a atau menjalankan usahanya sendiri

G. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala- gejala yang menjadi obyek permasalahan. Kriteria utama dari kerangka berfikir

(18)

adalah alur-alur pikiran yang logis dari berbagai teori yang telah dideskripsikan yang selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan hubungan antar variabel yang diteliti untuk merumuskan hipotesis.5

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan belum didasarkan fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 89.

Pendidikan

Kewirausahaan (X1)

MotiVasi Usaha (X2)

Minat Berwirausaha (Y)

(19)

juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.6

Hipotesis yaitu kesimpulan atau perkiraan yang tajam yang dirumuskan data untuk sementara diterima untuk menjelaskan kegiatan- kegiatan peristiwa atau kondisi yang diperhatikan dan untuk membimbing peneliti lebih jauh. Berdasarkan fenomena dan hasil landasan teori yang dikemukakan sebelumnya, dapat dinyatakan hipotesis yaitu:

H1 = Pendidikan Kewirausahaan Perpengaruh Positif Terhadap Minat Berrwirausaha

H2 = Motivasi Usaha Berpengaruh Positif Terhadap Minat Berwirausaha

I. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel.

Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik (Noor, 2010).

6Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)”, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 99.

(20)

2. Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 15) objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Minat Berwirausaha Mahasiwa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten.

3. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Suryana, 2010). Jenis data yang digunakan berupa time series adalah data yang diperoleh dari rentetan waktu kewaktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian atau kegiatan dalam waktu tertentu.

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valid, maka ada beberapa metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengumpulan bahan-bahan tertulis berupa buku-buku, data-data yang tersedia dan laporan yang relevan dengan objek penelitian untuk mendukung data yang sudah ada.7 Selain itu pengambilan data

7Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2016), h. 33.

(21)

penelitian ini secara langsung ke tempat penelitian yaitu Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten.

b. Studi Pustaka

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teori guna mendukung data yang diperoleh selama penelitian. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dan mengambil data dari literatur terkait dan sumber- sumber lain seperti buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian terdahulu yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai penelitian ini.

5. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka dalam penelitian ini yang dijadikan populasi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMH Banten.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.8 Pengambilan sampel dalam penelitian

8Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015), h. 81.

(22)

ini menggunakan Sampling jenuh dengan dijadikan sampel Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN SMBH Banten. Sampling jenuh adalah penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

6. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti.

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini ada satu variabel terikat yang digunakan yaitu minat berwirausaha mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN SMBH Banten.

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendidikan Kewirausahaan dan Minat Usaha.

1) Pendidikan Kewirausahaan (X1) yaitu Pendidikan yang sangat penting untuk menciptakan pemahaman tentang kewiraswastaan, menengembangkan kemampuan terhadap identitas dan budaya pada

(23)

tingkat individum, kolektif dan sosial.

2) Minat Usaha (X2) yaitu Cerminan keadaan pikiran dan keinginan seorang untuk berwiraswasta dan bukan dipekerjakan.

7. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda. Analisis regresi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen baik secara parsial dan simultan. Sebelum melakukan uji regresi linear berganda, metode mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna medapatkan hasil yang terbaik.9 Tujuan dari asumsi klasik ini agar variabel bebas tidak sebagai estimator atau variabel terikat tidak bias.

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka peneliti menggunakan analisis regresi untuk membandingkan dua variabel yang berbeda. Pada analisis regresi untuk memperoleh model regresi yang bisa dipertanggung jawabkan, maka asumsi-asumsi berikut harus dipenuhi.

9 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS (Semarang:

Universitas Diponegoro, 2011), h. 95.

(24)

Ada empat pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu : 1. Uji Normalitas

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau sebaliknya. Alat uji yang digunakan adalah model Kolmogorov smirnov hal ini bertujuan untuk memperkecil tingkat kesalahan baku dan mengetahui apakah data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak.

Dengan kriteria pengujian dilakukan dengan cara nilai probabilitas (sig) pada nilai a sebesar 0,05 (5%) jika nilai asymp sig KS > a maka Ho ditolak Ha diterima. Jika nilai asymp sig KS > a (0,5) maka Ho diterima Ha ditolak.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas maka terdapat problem multikolinearitas (multiko) pada model regresi tersebut.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak adanya

(25)

masalah autokorelasi. Metode yang digunakan dalam pengujian ini dengan melihat uji durbin-watshon (uji DW).

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual suatu periode pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot.

b. Teknik Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi merupakan teknik analisis untuk jenis penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif. Analisis regresi bertujuan untuk mempelajari pengaruh variabel bebas (predictor) terhadap variabel terikat (criterion).

1. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan derajat keabsahan 5%.

Pengambilan kesimpulan dengan ketentuan : a. Jika nilai sig < α maka H0 ditolak.

b. Jika nilai sig > α maka H0 diterima.

(26)

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak. Uji ini dilakukan untuk membandingkan pada tingkat nilai signifikansi dengan nilai α (5%) pada tingkat derajat 5%. Pengambilan keputusan dengan ketentuan : a. Jika nilai sig < α maka H0 ditolak.

b. Jika nilai sig > α maka H0 diterima.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

J. Sistematika Penulisan

Maksud dari sistematika penulisan adalah untuk menggambarkan secara menyeluruh isi dari skripsi ini yang disusun dengan komprehensif dan sistematis.

Adapun sistematika dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

(27)

Bab ini memuat latar belakang masalah yang memberikan penjelasan secara ringkas, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Pada bab ini berisikan landasan teori dan pengembangan hipotesis yang memuat teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Teori- teori tersebut dijelaskan dari yang paling umum sampai khusus. Temuan penelitian terkait, kerangka pemikiran dan pengembangan hipotesis penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini merupakan metode penelitian yang memuat penjelasan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan, tujuan serta arah penelitian.

Data dan teknik pengumpulan data, penjelasan mengenai variabel penelitian dari variabel terikat, variabel bebas dan penjelasan terkait metode analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat deskripsi objek penelitian, hasil analisis penelitian serta pembahasan secara mendalam tentang penelitian ini dan memuat proses analisis yang telah dikemukakan di bab sebelumnya, juga memberikan penafsiran terkait dari penelitian yang di analisis.

(28)

BAB V Penutup

Bab ini merupakan penutup dari pembahasan skripsi yang memuat kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Bharata, Wira 2019. “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha Terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Muhamadiyah Ponorogo” Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 2 ( No. 2)

(29)

Wahyuningsih, Roy, (2020) “ Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Jombang

Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 3 Hal. 512-521

Inayati, Firlian, Erma Skripsi : Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan Keluarga, Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Pada Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yang Memiliki Usaha Pribadi), ( Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, 2018)

Ghazali, Imam. 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS Semarang: Universitas Diponegoro

Nurul Huda dkk. 2012, Keuangan Publik Islam, Jakarta: Kencana

Sugiyono. 2015, “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)”, Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2015,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta

Suharismo Arikunto. 2016, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT. Rinekan Cipta

Wiratna Sujarweni. 2015, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pengetahuan kewirausahaan dan motivasi berwirausaha memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat

Dari uraian tersebut peneliti tertarik mengangkat judul Penelitian Skripsi tentang Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Motivasi Berwirausaha terhadap Minat Berwirausaha

penulisan skripsi dengan judul “ PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Motivasi Berprestasi tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha, apabila motivasi berprestasi yaitu : Upaya untuk berhasil, Keterlibatan ego individu dalam suatu tugas,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi dan pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Kampus Duta

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha dan motivasi berwirausaha mahasiswa

Dengan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan Keluarga, dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha” (Studi Kasus

84 PENGARUH PERSEPSI WAWASAN WIRAUSAHA DAN MOTIVASI WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA S1 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Mohammad Afiful