• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan manajemen pendidikan terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan manajemen pendidikan terhadap"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan manajemen pendidikan terhadap kinerja guru di SMPN 27 Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan manajemen pendidikan terhadap kinerja guru SMPN 27 Makassar. Hasil penelitian dengan analisis korelasi menunjukkan bahwa penerapan manajemen pendidikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja guru sebesar 66,71%.

Dan menunjukkan implementasi manajemen pendidikan terhadap kinerja guru dari hasil angket masing-masing berada pada kategori tinggi variabel x sebesar 68,95 dan variabel y sebesar 71,33. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terbukti terdapat peningkatan dampak penerapan manajemen pendidikan terhadap kinerja guru.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kepala sekolah sebagai manajer mampu mengetahui betapa pentingnya manajer dalam lembaga pendidikan sangat mempengaruhi proses pendidikan dalam mencapai tujuan organisasi pendidikan. Oleh karena itu, maju mundurnya kegiatan esensial suatu organisasi sekolah terutama ditentukan oleh tugas, peran dan fungsi kepala sekolah dalam manajemen sekolah serta peningkatan kinerja guru secara berkesinambungan. Direktur sebagai seorang pendidik mampu memahami pelaksanaan manajemen pendidikan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengarahan.

Kepala sekolah mampu mengatur dan membantu guru dalam merumuskan perbaikan pengajaran di sekolah dalam pembentukan program yang utuh serta mendorong dan membimbing guru dan personel sekolah lainnya agar bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam upaya sekolah dalam mencapai tujuan. rangka mencapai tujuan sekolah. agar siswa efektif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi awal di SMPN 27 Makassar diketahui bahwa kinerja kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah kurang adanya pengawasan dan bimbingan kepada guru dalam kegiatan pembelajaran hingga membuat rencana pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, dan kinerja guru yang belum mengalami peningkatan. dalam proses pembelajaran dalam hal ini ditandai dengan kurangnya kedisiplinan internal guru.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kajian Pustaka

  • Penelitian yang Relevan
  • Manajemen
  • Kinerja Guru

Griffin (Suparlan, 2015:3) menjelaskan manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan dengan efisien, efektif dan efisien. Sedangkan Hasibuan (2007:1) manajemen adalah ilmu dan seni mengelola proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Kesimpulan yang dapat diambil dari perbedaan definisi tersebut adalah bahwa manajemen adalah suatu rangkaian kegiatan yang didalamnya terdapat proses-proses yang berbeda yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengendalian sehingga dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Manajemen pendidikan adalah penerapan prinsip, konsep, dan teori manajemen dalam kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah manajemen pendidikan. Menurut Syafaruddin, manajemen pendidikan adalah suatu usaha penerapan prinsip-prinsip dan teori-teori manajemen pada kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Perencanaan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, mempertimbangkan secara matang segala hambatan yang ada, dan merumuskan semacam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan. Perencanaan yang kata dasarnya adalah “rencana” i, pada dasarnya adalah tindakan memilih dan menentukan seluruh kegiatan dan sumber daya yang akan dilaksanakan dan digunakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada memikirkan dan memutuskan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana hal itu akan dilakukan, dan apa yang akan disediakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut guna mencapai tujuan secara optimal.

Pengorganisasian adalah proses menentukan, mengelompokkan dan mengatur berbagai kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang dalam setiap kegiatan tersebut, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menentukan kekuasaan yang relatif ditransfer kepada setiap individu yang akan melakukan kegiatan tersebut. . Orientasinya adalah agar seluruh anggota kelompok siap bekerja sama dan bekerja dengan ikhlas dan penuh semangat untuk mencapai tujuan sesuai dengan upaya yang direncanakan dan organisasi. Pengendalian adalah mengukur dan meningkatkan kinerja bawahan agar rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan dapat terwujud.

Sejauh mana implementasi kepemimpinan pedagogik yang telah dilakukan oleh kepala sekolah sebagaimana dijelaskan di atas dan dapat dilaksanakan? Sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi pembelajaran sesuai dengan desain pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya.

Tabel 2.1 Penerapan  Manajemen Menurut Para Ahli
Tabel 2.1 Penerapan Manajemen Menurut Para Ahli

Kerangka Pikir

Kami berharap hasil penelitian ini bermanfaat dalam upaya peningkatan profesionalisme kepala sekolah. Kepemimpinan yang terorganisir pada suatu lembaga pendidikan akan meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dan meningkatkan efektivitas guru.

Jenis dan Desain Penelitian

  • Populasi
  • Sampel

Populasi Sugiyono merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Artinya populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang diteliti dalam kaitannya dengan masalah penelitian.

Tabel 3.1 Keadaan Populasi Kepala Sekolah SMPN 27 Makassar
Tabel 3.1 Keadaan Populasi Kepala Sekolah SMPN 27 Makassar

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengutip atau mencatat data dari dokumen objek penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Ada dua skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala pelaksanaan manajemen dan skala kinerja guru. Skala penerapan manajemen dikembangkan berdasarkan pernyataan George R. Terry yang menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Skala kinerja guru dibuat berdasarkan pendapat Supardi yang menjelaskan bahwa kinerja guru adalah kemampuan dan kinerja guru dalam melaksanakan tugas mengajar, yang menunjukkan beberapa dimensi antara lain: penyusunan RPP, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran ( Supardi.

Tabel 3.3 Skor Jawaban Skala
Tabel 3.3 Skor Jawaban Skala

Teknik Analisis Data

  • Penerapan Manajemen Pendidikan Di SMPN 27 Makassar ( X )
  • Kinerja Guru Di SMPN 27 Makassar ( Y )
  • Pengaruh Penerapan Manajemen Pendidikan Terhadap Kinerja Guru Di SMPN 27 Mak assar

Berdasarkan tabel tanggapan responden dapat disimpulkan bahwa sekitar 52% (32 orang) guru menyatakan sangat setuju bahwa kepala sekolah telah melakukan perencanaan sesuai visi sekolah, sedangkan 22,5% Guru menyatakan setuju bahwa kepala sekolah melaksanakan perencanaan sesuai visi sekolah sebanyak 14 orang, 9 orang guru atau 14,5% menyatakan sangat tidak setuju dan 7 orang atau 11% menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan tabel tanggapan responden dapat disimpulkan bahwa sekitar 18 guru atau 30% guru menyatakan sangat setuju kepala sekolah membuat rencana berdasarkan aspek akademik, administrasi sekolah, 24 guru atau 38,7% menyatakan bahwa mereka setuju. Tidak setuju sebanyak 11 guru atau 17,7%, Direktur telah membuat rencana berdasarkan aspek akademik, administrasi sekolah dan 9 guru atau 14% menyatakan tidak sepenuhnya setuju.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar kepala sekolah yang dikaitkan dengan rendahnya penilaian terhadap sumber daya sekolah menjawab sangat setuju, jawaban responden sebanyak 21 guru atau 33,8% yang menjawab sangat setuju. , 9 orang atau 14,6% yang menjawab setuju, 15 orang atau 24,1% menyatakan tidak setuju dan 17 orang atau 27,5% menyatakan tidak setuju sama sekali. Berdasarkan tabel jawaban responden dapat disimpulkan bahwa sebanyak 28 guru atau 45,2% guru menyatakan sangat setuju kepala sekolah melibatkan staf dan guru dalam pelaksanaan program, 16 guru atau 25,8% guru menyatakan demikian setuju. Sebanyak 7 guru atau 11,3% tidak setuju kepala sekolah melibatkan pekerja dan guru dalam pelaksanaan program, dan 11 guru atau 17,7% sama sekali tidak setuju.

Berdasarkan tabel persentase terlihat bahwa 25 orang guru atau 40,4% guru menyatakan sangat setuju, dan 20 orang atau 32,3% menyatakan setuju kepala sekolah bekerja secara bertanggung jawab dalam meningkatkan profesionalisme kinerjanya sebagai kepala sekolah, sehingga pembelajaran lebih efektif, 13 orang atau 20,9% menyatakan tidak setuju dan 4 orang atau 6,4% menyatakan sangat tidak setuju. Tabel tersebut menunjukkan bahwa kepala sekolah aktif memberikan saran kepada guru, sehingga terlihat dari 62 orang guru sebagai responden yang menjawab, 13 orang atau 20,9% menjawab sangat setuju, 25 orang atau 40,4% tetapi menjawab setuju. . 19 orang atau 14,5% menyatakan tidak setuju, dan 15 orang atau 24,4% menyatakan tidak setuju sama sekali. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pernyataan saya menyiapkan rencana pengembangan alat ajar sesuai materi pokok, sehingga terlihat dari 62 orang guru sebagai responden yang memberikan jawaban, 30 orang atau 48,4% menyatakan sangat setuju, 22 orang atau 35,5% menyatakan setuju, 6 orang atau 9,6% menyatakan tidak setuju, dan 4 orang atau 6,5% menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel persentase menunjukkan bahwa 9 orang guru atau 14,5% guru menjawab sangat setuju, dan 22 orang atau 35,5% menjawab setuju karena saya tidak menyiapkan rencana pemilihan media yang akan digunakan sesuai dengan materi pokok, 22 orang atau 35,5% menyatakan tidak setuju dan 9 orang atau 14,5% menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan tabel jawaban responden dapat disimpulkan bahwa 16 guru atau 25,8% guru, 9 guru sangat setuju. Berdasarkan tabel jawaban responden dapat disimpulkan bahwa 13 guru atau 20,9% guru sangat setuju, dan 18 guru atau 29% guru menyatakan setuju.

Berdasarkan tabel jawaban responden dapat disimpulkan bahwa 16 guru atau 25,8% guru menyatakan sangat setuju. bahan ajar terpenting, setuju 16 orang atau 25,8%, 4 orang atau 6,4%.

Tabel  :4.2  Kepala  Sekolah  Melakukan  Perencanaan  Sesuai  Visi Sekolah
Tabel :4.2 Kepala Sekolah Melakukan Perencanaan Sesuai Visi Sekolah

Pembahasan

Dengan demikian, penerapan manajemen pendidikan memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja guru di SMPN 27 Makassar yaitu sebesar 66,71%. Kita dapat menyiapkan perencana untuk jangka waktu tertentu yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pengorganisasian adalah tindakan seorang pelaku yang mengupayakan hubungan perilaku yang efektif di antara orang-orang agar mereka dapat bekerja sama secara efektif sehingga memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu. dengan adanya hubungan antara kepala sekolah dan guru untuk bekerja sama dan berinteraksi guna mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Selanjutnya penerapan fungsi manajemen dalam hal peningkatan kinerja guru dimana kepala sekolah memerintahkan seluruh guru untuk mau bekerja sama dan bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan dan menjadikan semua anggota kelompok mau bekerja sama dan bekerja dengan ikhlas dan penuh semangat untuk mencapai tujuan yang sesuai. untuk mencapai dengan upaya perencanaan dan pengorganisasian ditandai dengan adanya komunikasi yang baik antara kepala sekolah dan guru sehingga guru tidak bosan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Dengan cara ini, kepala sekolah mampu mengarahkan guru untuk bekerja sama dan bekerja dengan ikhlas untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini sangat berpengaruh untuk meningkatkan kerja guru secara efektif dan efisien guna menciptakan pendidikan yang lebih baik.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Skala Penerapan Manajemen Pendidikan
  • Skala Kinerja Guru

Politik Pendidikan Keagamaan di Era Pluralisme: Kajian Sejarah Kebijakan Pendidikan Keagamaan Beragama di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004. Syaroni, Pengaruh Kinerja Kepemimpinan dan Manajemen Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di Lingkungan Universitas Negeri Semarang Kabupaten Brebes: Hal. Muhammad Ziulhaq, Pengaruh Penerapan Fungsi Manajemen Terhadap Peningkatan Kinerja Guru di SD Inpres Kecamatan Bakung.

Bacalah dan pahami setiap pernyataan berikut, lalu jawablah semua pernyataan tersebut sesuai dengan situasi dan perasaan Anda yang sebenarnya. SS = Jika menurut Anda pernyataan yang disampaikan sepenuhnya setuju S = Jika menurut Anda pernyataan yang disampaikan setuju. KS = Jika menurut Anda pernyataan yang disampaikan Tidak Setuju STS = Jika menurut Anda pernyataan yang disampaikan Sangat Tidak Setuju 3.

8 Saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang mata pelajaran yang kurang jelas 9. Saya tidak mengatur penggunaan waktu dengan baik.

Gambar

Tabel 2.1 Penerapan  Manajemen Menurut Para Ahli
Tabel 2.2 Penerapan Manajemen Pendidikan Menurut Para Ahli:
Tabel 3.1 Keadaan Populasi Kepala Sekolah SMPN 27 Makassar
Tabel 3.2 Keadaan Populasi Guru SMPN 27 Makassar
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Persentase Data Berpikir Kritis Kriteria Total Frekuensi Persentase Sangat Setuju 4 56 48,70 Setuju 3 59 51,30 Tidak setuju 2 0 00,00 Sangat Tidak Setuju 1 0 0,00 Data