1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA
KELAS X SMAN 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
ARTIKEL
WIDIA NOFRI OKTARINA NIM. 08010339
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014
2
3
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI HANDOUT TERHADAP HSIL
BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh:
Widia Nofri Oktarina , RRP Megahati , Annika Maizeli Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research is motivated by the low learning outcomes biology student at SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. This is caused by several factors, including applied learning models teachers do not vary, discussions are not heterogeneous and used books limited to less support teaching and learning process. One way to improve learning outcomes is to use STAD cooperative learning model along with handouts on learning outcomes biology class X students of SMAN 1 Sutera. This type of research is experimental. The study design randomized control group only desaign with a population of tenth graders of SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan which consists of 8 classes. Sampling technique was done by purposive sampling so that the class as a class experiment X.2 and X.3 as the control class. The research instrument used was the ultimate test of learning outcomes in the form of an objective test. Data analysis was performed by t test. Based on the results of biological study gained an average student learning outcomes experimental class (62.37), higher when compared to the control group (58.59). From the analysis of the data obtained t was 1,320 while 1,676 TTable. Because tcalculation <ttable then the hypothesis is rejected. It can be concluded that there is no Influence Application Type STAD Cooperative Learning Model with Learning Outcomes Against Handouts Biology Class X SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Key words : Student Teams Achievement Division (STAD), cooperative Learning, and handout.
Pendahuluan
Biologi merupakan bagian dari mata pelajaran IPA dan mempunyai andil yang cukup besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang. Dimana yang menjadi tujuan pengajaran biologi adalah siswa memahami konsep-konsep biologi dan mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Pembelajaran biologi adalah pelajaran yang menuntut keaktian dan kreatif siswa karena pelajaran ini sangat mengandung ilmu-ilmu yang dapat menunjang perkembangan dunia dimasa depan. Dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan, mutu guru merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan sangat penting. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan guru harus bisa menggunakan metode, strategi, dan media supaya anak bisa aktif dalam proses belajar dan pembelajarandi sekolah.
Ketuntasan kriteria minimal (KKM) yang ditetapkan di SMAN 1 Sutera 80, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai Ulanagan harian 4 biologi siswa kelas X SMAN 1 Sutera tahun pelajaran 2014/2015 dapat dirincikan nilai rata-rata siswa, pada kelas X1=73,09 , X2=71,93,
4
X3=74,39, X4=73,51, X5=73,28, X6=68,90, X7=72,86, X8=69,71.
Dimana nilai hasil belajar ini berada di bawah (KKM) yang diterapkan sekolah yaitu 80. Rendahnya hasil belajar ini disebabkan karena guru masih menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, kelompok diskusi yang dilakukan biasanya tidak heterogen, jumlah buku yang terbatas sehingga proses pembelajaran tidak maksimal, sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Mengatasi masalah tersebut guru harus mampu memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dan meningkatkan aktivitas siswa, interaksi siswa, sehingga siswa termotivasi dalam pembelajaran, tidak cepat merasa bosan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah di atas adalah model pembelajaran koopertif tipe student teams achievement division (STAD).
Menurut Slavin dalam (Rusman, 2012:214).
Memaparkan bahwa model pembelajaran tipe STAD, dapat mengacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Menurut Ibrahim (2000:20) mengatakan bahwa dalam pembelajaran tipe STAD, siswa dalam suatu kelas dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Mengatasi keterbatasan buku sumber belajar maka digunakan maka digunakan handout untuk mempermudah siswa dalam belajar. Handout adalah bahan pembelajaran yang sangat ringkas. Bahan ajar ini diberikan pada peserta didik guna memudahkan mereka saat mengikuti proses pembelajaran (Prastowo, 2011:79).
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan peneli-tian tentang, pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) disertai handout terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Tujuan penelitian ini adalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) disertai handout terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Metode Penelitian.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen menggunakan pembelajara kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), sedangkan pada kelas kontrol dengan pembelajaran yang biasa diberikan guru. Model rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Control Group Post Only Design, Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Sutera.
Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan teknik purposive sampling dengan mempertimbangkan kesamaan nilai rata-rata. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan pengundian dan memperhatikan nilai rata-rata kelas yang mendekati sama.
Hasil dan Pembahasan.
Hasil penelitian tentang pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) disertai hndout terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Seltan , dapat dilihat pada gambar 1. Secara terperinci.
5
Gambar 1. Rata- rata Eksperimen dan Kelas Sampel.
Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD didapat hasil 62,37 lebih tinggi dari pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah didapat hasil 58,59. Setelah itu dilakukan uji hipotesis, sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap hasil tes akhir pada kedua kelas sampel. Hasil uji normalitas didapat pada kelas eksperimen Lt=1,645, L0=0,0495, Lt > L0 sehingga data berdistribusi normal dan kelas kontrol Lt > L0 dengan demikian data berdistribusi normal. Uji homogenitas dari kedua sampel didapat hasil Fhitung=0,61, Ftabel=1,84, jadi Fh < Ft sehingga kelas sampel memiliki varians yang homogen.
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas sampel didapat data berdistribusi normal dan homogen. Setelah itu dilakukan uji hipotesis didapat hasil Ttabel=1,676 sedangkan Thitung= 1,320 berarti Th < Tt dengan demikian hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai handout terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan tipe STAD hasilnya tinggi dari pada menggunakan metode ceramah, namun tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena kedua kelas sampel tidak ada yang mencapai KKM.
Persentase hasil belajar kelas eksperimen 0% dan kelas kontrol 0%, hal ini terdapat bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi kingdom animalia siswa kelas eksperimen tidak berjalan secara maksimal sehingga kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Sesuai menurut Djamara (2010:107) bahwa apabila bahan pelajaran kurang dari 60% dikuasai oleh siswa jadi tingkat keberhasilan kurang.
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena tidak semua siswa ikut serta dalam berperan aktif dalam pembelajaran dan kurangnya motivasi siswa dalam belajar. Hal ini terlihat saat diskusi kelompok hanya beberapa anggota kelompok yang ikut membaca handout dan berdiskusi untuk menjawab tugas yang diberikan dalam kelompok. Selain itu ketika persentasi tidak semua siswa yang terlibat aktif untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang tampil.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD menuntut adanya kerjs sama dan kreatifitas anak dan mengeluarkan ide dan gagasan terhadap pemecahan masalah. Sementara karakteristik dari siswa mencerminkan kurang adanya interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya. Selain itu kurangnya keaktifan siswa dan motifasi dalam belajar. Hal inilah yang menyebabkan penerapan model pembelajaran tipe STAD tidak bisa diterapkan terhadap kondisi dan karakteristik siswa kelas X SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Selain itu yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah dari segi karakteristik materi. Materi kingdom animalia menuntut siswa dapat memahami ciri-ciri, klasifikasi, fungsi dan peranannya.
Sementara pada model pembelajaran STAD 58.56
62.37
56 57 58 59 60 61 62 63
Kelas Kontrol Kelas Experimen
6
dituntut kreativitas siswa dalam mengeluarkan gagasan dan ide terhadap materi. Pada materi kingdom animalia banyak menuntut siswa supaya mampu
memahami, menjelaskan dan
mengidentifikasi semua yang ada pada materi. Materi kingdom animalia ini cukup banyak dan penjelasannya susah dimengerti oleh siswa. Berarti pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak sesuai dengan kriteria materi kingdom nimalia pada kelas X SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Menurut Suryabrata (dalam Lufri 2005:137) jika hipotesis ditolak ada beberapa kemungkinan penyebab diantaranya sampel dan dari variable-variabel luaran.
Penyebablain tidak terjadinya peningkatan yang berarti pada hasil belajar siswa yaitu kemungkinan pada proses pembelajaran siswa tidak belajar dirumah, sehingga memberikan hasil belajar yang tidak optimal.
Pada saat guru melakukan Tanya jawab dengan siswa hanya beberapa siswa yang ikut berpartisipasi dan umumnya siswa yang sama. Menurut Suprijono (2009:1) dalam proses pembelajaran guru hendaknya menumbuhkan suasana yang menarik sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya dan mengemukakan pendapat.
Menurut Lufri (2007:1) untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu adanya interaksi edukasi, artinya interaksi ini terjadi antara guru dengan anak didik dan antara anak didik sesamanya serta anak didik dengan lingkugannya.
Adapun kendala yang dihadapi pada kelas eksperimen seperti waktunya tidak sesuai yang dinginkan dengan menggunakan STAD, siswa susah diatur, dan penulis kurang menguasai kelas pada saat anak melakukan diskusi. Pada saat guru menjelaskan materi siswa banyak mengobrol dan kurang memperhatikan. Guru tidak berhasil menggunakan STAD dengan materi kingdom Animalia di kelas X SMAN 1Sutera sehingga berdampak pada nilai siswa kelas X SMAN 1 Sutera kabupaten pesisir selatan rendah.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe student teams achievemen division (STAD) di sertai handout terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Daftar Pustaka
Djamara, 2010. Strategi belajar mengajar.
Rineka Cipta: Jakarta.
Ibrahim, 2000.Model-Model Pembelajaran.
Bumi aksara: Jakarta.
Lufri, 2005. Buku Ajar Metodologi Penelitian. UNP Press: Padang.
Lufri, 2007. Kiat Memahami Metode dan Melakukan Penelitian. UNP Press:
Padang
Prastowo, Andi, 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Bangun tapan: Jogjakarta.
Rusman, 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Raja grafindo persada:
Jakarta.
Suprijono, Agus, 2009. Kooperatif Learning.
Pustaka Pelajar: Jakarta.