• Tidak ada hasil yang ditemukan

meta analisis pengaruh model pembelajaran kooperatif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "meta analisis pengaruh model pembelajaran kooperatif"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh Nuning Febriyani NIM: 160.104.012

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2020

(2)

ii

META ANALISIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Student Teams Achievement Division (STAD) TERHADAP

BERPIKIR KRITIS DAN RETENSI SISWA SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Mataram untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Nuning Febriyani NIM: 160.104.012

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2020

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “Meta Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Terhadap Berpikir Kritis dan Retensi Siswa” disusun oleh Nuning Febriyani, Nim: 160104012 telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji

(4)

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram, Hal : Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Mataram

Assalamu‟alaikum,. Wr. Wb.

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi Saudari

Nama NIM

Jurusan/Prodi Judul

: Nuning Febriyani : 160.104.012

: Pendidikan IPA Biologi

: Meta Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Terhadap Berpikir Kritis Dan Retensi Siswa

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.

Wassalamu‟alaikum, Wr. Wb

(5)

vi

PENGESAHAN

Skripsi oleh: Nuning Febriyani, NIM: 170104012 dengan judul “Meta-Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Berpikir Kritis Dan Retensi Siswa,” telah dipertahankan di depan dewan penguji jurusan Tadris IPA Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal

Dewan Penguji Dr. Nining Purwati, M,Pd

(Ketua Sidang/Pemb.I)

Mukminah M.PH

(Sekertaris Sidang/Pemb.II)

Nurdiana, SP., MP Penguji I

Ervina Titi Jayanti, M.Sc Penguji II

Mengetahui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Dr. Hj. Lubna, M.Pd NIP. 1968123119930322008

(6)

vii MOTTO













































Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(Q.S Al-Imran, 191)1.

1 Al qur’an At-Tayyib dan terjemahnya penerbit Cipta Bagus Segara, Halaman 75

(7)

viii

PERSEMBAHASAN

“ Kupersembahkan skripsi ini untuk kedua orang

tua terhebatku Bapak Muhidin dan Ibu suti, almamaterku, serta semua guru dan dosenku.”

KATA PENGANTAR

(8)

ix

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghagaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut:

1. Ibu Dr. Nining Purwati M.Pd sebagai pembimbing I dan Ibu Mukminah M.PH sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetai, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih baik dan cepat selesai;

2. Ibu Nurdiana, SP., MP sebagai penguji 1 dan Ibu Ervina Titi Jayanti sebagai penguji II yang telah memberikan saran konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini;

3. Dr. Ir. Edi M Jayadi, MP sebagai ketua Jurusan

4. Ibu Dr. Hj. Lubna, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 5. Bapak Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Mataram.

6. Semua pihak yang telah membantu. Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.

Mataram, Penulis,

Nuning Febriyani

DAFTAR ISI

(9)

x

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

D. Definisi Operasional... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

A. Keterampilan Berpikir Kritis ... 14

B. Retensi ... 17

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 20

D. Konsep Meta Analisis ... 28

E. Kerangka Berpikir ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

(10)

xi

C. Kriteria Eksklusi dan Inklusi ... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

B. Analisis Data dan Pembahasan ... 39

BAB V KESIMPULAN... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 61 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rubrik keterampilan berpikir kritis, 16 Tabel 4.1 Effect size inklusi keseluruhan, 37

Tabel 4.2 Data Model Meta Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap berpikir kritis, 38

Tabel 4.3 Data Model Meta Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap retensi, 39

Tabel 4.4 Data Model Meta Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap berpikir kritis pada jenjang pendidikan, 40

Tabel 4.5 Data Model Meta Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap retensi pada jenjang pendidikan, 44

Tabel 4.6 Data Perbandingan Model Meta Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap berpikir kritis dan retensi, 47

(12)

xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka berpikir meta analisis, 30

Gambar 4.1 Model pembelajaran kooperati tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berpikir kritis pada jenjang pendidikan, 41

Gambar 4.2 Model pembelajaran kooperati tipe Student Teams Achievement Division (STAD) retensi pada jenjang pendidikan, 45

Gambar 4.3 Perbandingan pengaruh model pembelajaran kooperati tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berpikir kritis dan retensi siswa, 48

(13)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data effect size berdasarkan keseluruhan, 61

Lampiran 2 Data model Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap berpikir kritis pada jenjang pendidikan, 63

Lampiran 3 Data model Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap retensi pada jenjang pendidikan, 64

(14)

xv

META ANALISIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Student Teams Achievement Division (STAD) TERHADAP BERPIKIR

KRITIS DAN RETENSI SISWA Oleh:

Nuning Febriyani NIM 160104012

ABSTRAK

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD)telah banyak dilakukan, pada seluruh jenjang pendidikan untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Namun belum diketahui efektifitas model pembelajaran Student Teams Achievement Divisios (STAD) terhadap berpikir kritis dan retensi dalam lingkup yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap berpikir kritis dan retensi siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah meta analisis. Populasi penelitian yang digunakan seluruh publikasi hasil penelitian terkait pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sampel yang digunakan 10 publikasi ilmiah berupa jurnal penelitian yang tergolong pada kriteria inklusi. Hasil meta analisis menunjukkan bahwa: 1) Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dengan rata-rata effect size 0,70 berpengaruh sedang. 2) Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) berpengaruh terhadap retensi siswa dengan rata-rata effect size 1.85 pengaruh sangat tinggi. 3) Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) lebih efektif diterapkan pada retensi siswa dengan rata-rata effect size 1.85 pengaruh sangat tinggi, dibandingkan keterampilan berpikir kritis dengan rata-rata effect size 0,70 berpengaruh sedang.

Kata Kunci: Meta-analisis, Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD), effect size, Berpikir Kritis, Retensi

(15)

xvi

META ANALYSIS OF THE EFFECT OF THE Student Team Achievement Division (STAD) TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL ON

CRITICAL THINKING AND STUDENT RETENTION Oleh:

Nuning Febriyani NIM 160104012

ABSTRACT

The cooperative learning model of the Student Teams Achievement Divisions (STAD) type has been widely implemented, at all levels of education to support the teaching and learning process in schools. However, the effectiveness of the Student Teams Achievement Division (STAD) learning model for critical thinking and retention in a wider scope is not yet known. This study aims to determine the cooperative learning model type Student Teams Achievement Divisions (STAD) for critical thinking and student retention. The type of research used is meta-analysis.

The research population used all the publication of research results related to the effect of the STAD cooperative learning model. The samples used were 10 scientific publications in the form of research journals that belong to the inclusion criteria.

The results of the meta-analysis show that: 1) The cooperative learning model of the Student Teams Achievement Divisions (STAD) type has an effect on critical thinking skills with an average effect size of 0.70 having a moderate effect. 2) The Student Teams Achievement Divisions (STAD) cooperative learning model has an effect on student retention with an average effect size of 1.85 with a very high effect. 3) The Student Teams Achievement Divisions (STAD) cooperative learning model is more effective in applying to student retention with an average effect size of 1.85 with a very high effect, compared to critical thinking skills with an average effect size of 0.70 having moderate effect.

Keywords: Meta-analysis, Cooperative Learning Model Type Student Student Teams Achievement Divisions (STAD), Effect size, Critical Thinking, Retention

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kemampuan berpikir kritis merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap siswa, untuk memahami suatu tindakan yang akan dilakukan2, mampu menyusun ulang pengetahuan yang telah diperoleh3, serta mampu melakukan evaluasi dengan terampil. Keterampilan berpikir kritis merupakan bagian dari keterampilan proses sains4 evaluasi yang terampil dan mampu menuntut siswa untuk lebih aktif5 dalam pembelajaran. Keterampilan berpikir kritis siswa dapat diukur melalui tes yang diberikan pada siswa setelah melakukan proses pembelajaran6. Kemampuan berpikir kritis sangat penting digunakan dalam memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Tingkat keterampilan berpikir kritis siswa diyakini mampu menumbuhkan hasil belajar yang lebih tinggi,

2 Lapasere, S., Pasaribu, M., & Kendek, Y. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Mind mapping Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Sisw Pada Konsep Gerak Lurus di SMA Negeri 1 Ampibabo. JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), 5(3), 1-5.

3 Kariasa, W., Ardana, I. M., & Sadra, I. W. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Penalaran Formal. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 3(1).

4Lailiyah, S. R. (2016). Pengembangan Prototipe Buku Guru dan Buku Siswa Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 2(2), 204- 213.

5 Khalistyawati, M., & Muhyadi, M. (2018). Pengaruh model STAD dan jigsaw terhadap karakter kerja sama, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar kognitif. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(2).

6 Juwita, C. N., Samingan, S., & Sarong, M. A. (2017). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) Berbasis Multimedia Terhadap Berpikir Kritis Siswa SMAN 1 Sakti Kabupaten Pidie Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, 2(2), 83-87.

(17)

sehingga kemampuan berpikir kritis siswa dapat diukur dari kemampuan mengingat materi yang sudah jelasakn oleh guru.

Berpikir kritis sering kali mencakup konsep menganalisis informasi, menerapkan, strategi untuk memutuskan, kesiapan untuk mempertimbangkan ide, menggunakan inkuiri logis, membuat kesimpulan, menilai bukti, menguji kesimpulan, membuat penilaian yang akurat dan menganalisis asumsi. Berpikir kritis adalah kemampuan menganalisis dan mengevaluasi informasi, merumuskan masalah dengan jelas, mengumpulkan serta menilai informasi yang relevan, menggunakan ide-ide yang abstrak berpikir terbuka, dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain 7.

Masalah rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa tersebut perlu dicarikan solusi agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang optimal dan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Salah satu solusinya adalah menggunakan model pembelajaran yang mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan berdasarkan kerjasama/organisasi dan memotivasi mereka untuk berpikir secara kritis8. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist riwayat Bukhori Muslim.

7 Wulandari, T. S. H., Amin, M., Zubaidah, S., & IAM, M. H. (2017). Students' Critical Thinking Improvement through" PDEODE" and" STAD" Combination in the Nutrition and Health Lecture. International Journal of Evaluation and Research in Education, 6(2), 110-117.

8 Surata, I. G., Agung, A. G., & Sudarma, K. (2013). Pengaruh Model Kooperatif STAD Berorientasi Open-Ended Problem Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Ipa Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Mimbar Pgsd Undiksha, 1(1).

(18)

ا ع س ه أ رْ رْ ه ْ بأ ْ ع إ ب ْ ز ْ ف ت م ْ ا ب م ت دْ عْ ا إ : ْ ق م س ه ع ه ص ْ

) ر خ ا هجرخأ (ه ع تم) . رْغ ْ ا رْش ْ ا ْ ب م دعْبأ ر ا 7477

)م سم,(

2922 (

Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, bahwasannya Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu kata yang tidak dipikir (apakah ia baik atau buruk), sehingga dengan satu kata itu, ia terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat.’’

(Muttafaq „alaih) (Shahih Bukhari: No 6477, Shahih Muslim: No 2988)

Hadist di atas menjelaskan bahwa sangat penting jika seseorang ingin mengatakan sesuatu pada orang lain, untuk memikirkan terlebih dahulu perkataannya sebelum dilontarkan untuk orang lain. Disebabkan perkataan yang dikeluarkan dari lisan sangat berbahaya, mampu menghapus pahala sesorang hanya karena perkataan yang keluar dari lisannya. Perkataan yang sudah menyinggung seseorang maka tidak akan bisa dilupakan dengan mudah, bahkan akan diingat seumur hidupnya.

Kemampuan retensi merupakan suatu kemampuan untuk mengolah suatu konsep yang dipelajari ketika diperlukan9, kemampuan siswa dalam mengingat materi yang sudah dijelaskan pada siswa dalam jangka waktu yang cukup lama10. Retensi yang kuat mampu memudahkan sel otak siswa untuk berkoneksi satu sama lain. Untuk tetap memiliki tingkat retensi yang tinggi, diperlukan suatu kegiatan

9 Gambari, A. I., & Yusuf, M. O. (2017). Relative effectiveness of computer-supported Jigsaw II, STAD and TAI cooperative learning strategies on performance, attitude, and retention of secondary school students in physics. Journal of Peer Learning, 10(1), 76-94.

10 Nursyamsi, S. Y., & Corebima, A. D. (2016). The Effect Of Numbered Heads Together (NHT) Learning Strategy On The Retention Of Senior High School Students In Muara Badak, East Kalimantan, Indonesia. European Journal of Education Studies.

(19)

yang mampu membantu siswa tetap aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas11.

Kemampuan retensi sanagat penting dalam pembelajaran digunakan untuk mengingat ingatan kembali, pembelajaran tidak dapat dikatakan telah terjadi jika tidak ada retensi yang tepat. Kemampuan siswa untuk mengingat kembali konsep- konsep sains dasar yang telah dipelajari sebelumnya sebagai tujuan dari ilmu dasar12. Pada proses pembelajaran, retensi mempunyai peran yang sangat terkait dengan berkesinambungan konsep atau materi pembelajaran. Retensi merupakan suatu fase dalam tindakan belajar. Kemampuan mengingat (retensi) siswa juga dapat dipengaruhi oleh strategi atau model pembelajaran yang digunakan13, dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dans retensi siswa14.

11 Malahayati, E. N. (2016). Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Biologi Dan Retensi Siswa. Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 8(2), 131-148.

12 Samuel, I. R. (2018). Effects of jigsaw IV, group investigation and reversed jigsaw cooperative instructional strategies on basic science students’ achievement and retention. International Journal of Innovative Education Research, 6(2), 54-62.

13 Patty, Y., Matdoan, M. N., Liline, S., & Kurnia, T. S. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dipadu Dengan Reading, Questioning, And Answering Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Retensi Siswa Kelas Xi Sma Negeri 7 Ambon Pada Materi Sistem Ekskresi. Science Map Journal, 1(1), 9-15.

14 Nazliah, R. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Enerapan Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Dan Retensi Biologi Siswa Di Sma Negeri 1 Aek Kanopan Tahun Pembelajaran 2016/2017. Jurnal EduScience, 5(1), 22-28.

(20)

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan interaksi antar siswa yang baik, yang mampu meningkatkan sikap positif terhadap mata pelajaran, meningkatkan harga diri, peningkatan keterampilan interpersonal. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat memperluas sumber belajar dalam kelompok dikarenakan sebagian tinggi berprestasi berperan sebagai peran tutor, yang menghasilkan prestasi tinggi. Akhirnya, memungkinkan siswa menurut persyaratan masyarakat modern dengan mengajar mereka untuk bekerja dengan rekan mereka secara kompeten dan berhasil15.

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam mengembangkan berfikir kritis sudah dibuktikan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu menunjukkan bahwa, penggunaan Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran Biologi berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berfikir kritis siswa16. Pembelajaran kooperatif sangat memungkinkan siswa untuk berinteraksi antara siswa satu sama siswa yang lainnya dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif. Tingat interaksi siswa pada pembelajaran kooperatif sangat tinggi karena pada proses pembelajarannya

15 Khan, G. N., & Inamullah, H. M. (2011). Effect of student’s team achievement division (STAD) on academic achievement of students. Asian Social Science, 7(12), 211-215.

16 Andi, A., Sumardi, S., & Herianto, H. (201 9). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad Bermedia Audio Visual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran PPKn Di SMPN 1 Narmada. Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia, 1(1), 1-6.

(21)

siswa diatur secara berkelompok. Salah satu jenis yang dapat mendorong kepercayaan dan partisipasi siswa termasuk Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) 17.

Penelitian tentang penggunaan dan penelitian ragam model pembelajaran terhadap retensi telah banyak dilaporkan, termasuk mengenai penelitian pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan berpikir kritis dan retensi.

merupakan suatu model pembelajaran, dengan menggunakan kelompok-kelompok yang kecil terdiri dari 4-5 siswa, siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda18, dan mampu mengaktifkan siswa secara keseluruhan dalam satu kelas selama proses pembelajaran19. Selain meningkatkan prestasi belajar juga memiliki dampak pengiring seperti relasi sosial, penerimaan peserta didik yang kurang, harga diri, penghargaan waktu dan menolong yang lain20. Proses pembelajarannya dengan kritria kelompok, memiliki pengetahuan lebih tinggi sehingga dapat

17Maonde, F., Bey, A., Salam, M., Suhar, L., Anggo, M., & Tiya, K. (2015). The Discrepancy of Students‟ Mathematic Achievement through Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages and Science. International Journal of Education and Research, 3(1), 141-158.

18Triyanto, N., Hakim, R. F., & Firdaus, A. R. (2018). Improving The Process And Results Of Mathematical Learning Using Three Dimensional Learning Media In Beam And Cube Space Materials Through Stadd Type Cooperative Learning Model. Collase (Creative of Learning Students Elementary Education), 1(6), 369-381.

19 Sudiarsini, M., Agung, A. A. G., & Parmiti, D. P. (2016). Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Stad Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Ipa Kelas V SD. MIMBAR PGSD Undiksha, 4(1).

20Lailiyah, S. R. (2016). Pengembangan Prototipe Buku Guru dan Buku Siswa Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 2(2), 204- 213.

(22)

membantu anggota kelompok yang memiliki pengetahuan yang lebih rendah21. Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD)merupakan model yang menekankan pada aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal22. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) membantu para siswa merasa lebih baik akan diri sendiri23, serta mampu berinteraksi antara teman sekelas24.

Dalam penelitian terdahulu model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) lebih efektif dari pada model pembelajaran kooperatif tipe lainnya. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil pencapaian standar kompetensi, keterampilan siswa dalam berkomunikasi, dan kemampuan berpikir siswa25. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

21 Rachmawati, L. A., Supriyanto, T., & Doyin, M. (2019). The Effectiveness of Learning to Write Poetry with The Student Team Achievement Division (STAD) Model. Journal of Primary Education, 248-253.

22Juwita, C. N., Samingan, S., & Sarong, M. A. (2017). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) Berbasis Multimedia Terhadap Berpikir Kritis Siswa SMAN 1 Sakti Kabupaten Pidie Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, 2(2), 83-87.

23 Khalistyawati, M., & Muhyadi, M. (2018). Pengaruh model STAD dan jigsaw terhadap karakter kerja sama, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar kognitif. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(2).

24Maonde, F., Bey, A., Salam, M., Suhar, L., Anggo, M., & Tiya, K. (2015). The Discrepancy of Students‟ Mathematic Achievement through Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages and Science. International Journal of Education and Research, 3(1), 141-158.

25Samura, A. O. (2018). A Comparison Between Stad-Type And Tps-Type Cooperative Learning In Middle School Students‟geometry Learning. Infinity Journal, 7(1), 7-14.

(23)

Achievement Divisions (STAD) mempunyai pengaruh yang lebih signifikan dan positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional26. Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam diskusi, tanya jawab, mencari jawaban, saling bekerjasama, berdiskusi, menyampaikan ide, dan menghargai pendapat teman27.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap berpikir kritis dan retensi siswa dari jenjang pendidikan, materi pembelajaran. Seperti umumnya penelitian sejenis, meta analisis ini diharapkan dapat bermanfaat dalam bidang pendidikan khususnya pada pembelajaran biologi28. Meta analisis merupakan suatu teknik statistika yang mengabungkan dua atau lebih penelitian sejenis sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Dilihat dari prosesnya, meta-analisis merupakan suatu studi

26 Rahmawati, A. S. (2019). Pengaruh pembelajaran stad dan inquiry terhadap kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah di SMA. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 4(1).

27Gustia, D. E., Mawardi, M., & Astuti, S. (2019). Implementation Of Stad Learning Models To Improve 5th Students‟critical Thinking Skills And Mathematics Learning Outcomes. Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika, 7(1), 102-112.

28 Chandra, E. (2011). Efektivitas Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Biologi (Meta Analisis Terhadap Penelitian Eksperimen dalam Pembelajaran Biologi). Holistik, 12(1).

(24)

observasional retrospektif, dalam artian peneliti membuat rekapitulasi data tanpa melakukan manipulasi eksperimental29.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Adakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa?

2. Adakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap retensi siswa?

3. Adakah perbandingan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap berpikir kritis dan retensi siswa?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui.

a. Efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

b. Efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap retensi siswa.

29 Sawitri, Y., & Azis, H. (2020). Meta Analisis: Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 6(1).

(25)

c. Efektifitas perbandingan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap berpikir kritis dan retensi siswa.

2. Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis.

a. Manfaat Teoritis

1. Dapat memberikan informasi awal tentang meta-Analisis penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap kemampuan berpikir kritis dan retensi siswa.

2. Dapat menambah refrensi dalam penelitian menggunakan Meta-Analisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap kemampuan berpikir kritis dan retensi siswa.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi siswa, sebagai acuan untuk dapat memahami konsep dengan baik dan meningkatkan berfikir kritis siswa.

2. Bagi guru, diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk lebih meningkatkan hasil penelitian pada Meta-Analisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement

(26)

Divisions (STAD) terhadap kemampuan berpikir kritis dan retensi siswa.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah sebagai masukan untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar.

4. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat manambah informasi, wawasan dan pengetahuan terutama mengenai masalah yang terkait dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).

5. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat merangsang peneliti berikutnya untuk meneliti lebih mendalam tentang upaya dalam meningkatkan pemahaman konsep dan berfikir kritis siswa terhadap mata pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA.

D.Definisi Operasional

1. Kooperatif tipe Student Teams Achiesvement Division (STAD)

Model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Acheivement Divisions (STAD) adalah salah satu kelompok kecil model pembelajaran antara 4-5 orang, dengan latar belakang yang berbeda dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan bersama30. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) siswa diberi kesempatan untuk

30Harjono, A., & Sahidu, H. (2018, April). Improving students‟ creativity using cooperative learning with virtual media on static fluida concept. In Journal of Physics: Conference Series (Vol.

1006, No. 1, p. 012016). IOP Publishing.

(27)

mendiskusikan tugas mengingat menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah masing-masing anggota yang terdiri dari 4-5 siswa heterogen31. 2. Keterampilan berfikir kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara efektif yang dapat membantu seseorang untuk membuat,evaluasi, dan membuat keputusan sesuai dengan apa yang di percaya, pemikiran kritis dapat menyimpulkan, serta mampu mengelolanya ketepatan yang akan memunculkan pada pemikiran tersendiri.32

3. Retensi

Retensi atau daya ingat merupakan kemampuan untuk menahan, menyimpan atau mengingat pengalaman masa lalu dan mereproduksi konsep yang dipelajari sesuai kebutuhan33.

31Triyanto, N., Hakim, R. F., & Firdaus, A. R. (2018). Improving The Process And Results Of Mathematical Learning Using Three Dimensional Learning Media In Beam And Cube Space Materials Through Stadd Type Cooperative Learning Model. Collase (Creative of Learning Students Elementary Education), 1(6), 369-381.

32Fuad, L. S. A., & Anggreini, D. (2019, March). The Effect of STAD Type Learning Model on the Results of Learning in Term of Critical Thinking Skills of Vocational School Students.

In Proceeding International Conference on Science and Engineering (Vol. 2, pp. 267-269).

33 Samuel, I. R. (2018). Effects of jigsaw IV, group investigation and reversed jigsaw cooperative instructional strategies on basic science students’ achievement and retention. International Journal of Innovative Education Research, 6(2), 54-62.

(28)

13 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A.Keterampilan Berpikir Kritis

1. Pengertian berpikir kritis

Berpikir kritis merupakan proses terorganisasi yang melibatkan aktivitas mental yang mencakup kemampuan merumuskan masalah, memberikan argumen, melakukan deduksi, melakukan induksi, melakukan evaluasi, memutuskan dan melaksanakan34. Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu kemampuan yang berorientasi pada suatu proses intelektual, yang melibatkan pembentukan konsep menilai informasi yang terkumpul (sintesis) atau dapat dihasilkan melalui pengamatan35. Berpikir kritis perlu dikembangkan dan diterapkan karena dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep yang diberikan. Selain itu, berpikir kritis dapat menunjang hasil belajar siswa.

Berpikir kritis tidak hanya dilakukan dengan menghapal konsep-konsep, melibatkan aspek-aspek kognitif seperti aplikasi, analisis, sintesis, dan

34 Ardana, I. K., Arnyana, I. B. P., & Setiawan, I. G. A. N. (2013). Studi Komparatif Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kinerja Ilmiah Biologi SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia, 3(1).

35 Arifin, N. R. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMA Informatika Ciamis). Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan dan Akuntansi), 4(4).

(29)

evaluasi36. Berpikir kritis dianggap sebagai pemikiran yang masuk akal dan reflektif ntuk menentukan apa yang diyakini atau dilakukan, dianggap sebagai proses analisis, evaluasi, kesimpulan, penalaran deduktif dan induktif, peka terhadap konteks, dan memberikan pemberdayaan intelektual37. Penerapan berpikir kritis perlu dicapai melalui strategi pembelajaran. Belajar untuk mengembangkan pemberdayaan keterampilan berpikir kritis dapat dicapai melalui pembelajaran konstruktivis strategi, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif38. Keterampilan berpikir kritis jangka panjang manfaat di bidang pendidikan karena dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi diproses pembelajaran dan penerapannya dalam keseharian39.

5 jenis keterampilan yang terdapat pada keterampilan berfikir kritis, antara lain yaitu :

1. Menganalisis adalah mengidentifikasi langkah-langkah logis yang digunakan dalam proses berpikir hingga sampai pada suatu kesimpulan

2. Sintesis adalah menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentuk atau susunan yang baru.

36 KARIASA, W., Ardana, I. M., & Sadra, I. W. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Penalaran Formal. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 3(1).

37 Zubaidah, S., Mahanal, S., Ramadhan, F., Tendrita, M., & Ismirawati, N. (2018, July). Empowering Critical and Creative Thinking Skills through Remap STAD Learning Model. In Proceedings of the 2nd International Conference on Education and Multimedia Technology (pp. 75-79).

38 Wulandari, T. S. H., Amin, M., Zubaidah, S., & IAM, M. H. (2017). Students' Critical Thinking Improvement through" PDEODE" and" STAD" Combination in the Nutrition and Health Lecture. International Journal of Evaluation and Research in Education, 6(2), 110-117.

39 Putra, B. K. B., Prayitno, B. A., & Maridi, M. (2018). The Effectiveness of Guided Inquiry and INSTAD towards Students’ Critical Thinking Skills on Circulatory System Materials. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 7(4), 476-482.

(30)

3. Memahami dan memecahkan masalah yakni menuntut siswa untuk memahami sesuatu dengan kritis dan mampu menangkap beberapa pikiran utama dan melahirkan ide-ide baru dari pemahamannya

4. Menyimpulkan adalah kegiatan akal pikiran siswa berdasarkan pengetahuan yang dimiliki untuk mencapai pengetahuan yang baru.

5. Mengevaluasi adalah menuntut pemikiran yang matang dalam menetukan nilai sesuatu dengan kriteria tertentu40.

Tabel 2.1 Rubrik keterampilan Berpikir Kritis41

Poin Deskripsi

5 a. Semua konsep benar, jelas dan spesifik

b. Semua uraian jawaban benar, jelas, dan spesifik, didukung oleh alasan yang kuat.

c. benar, argumen jelas alur berpikir baik, semua konsep saling berkaitan dan terpadu

d. Tata bahasa baik dan benar

e. Semua aspek tampak, bukti baik dan seimbang

4 a. Sebagian besar konsep benar, jelas namun kurang spesifik b. Sebagian besar uraian jawaban benar, jelas, namun kurang

spesifik

c. Alur berpikir baik, sebagian besar konsep saling berkaitan dan terpadu

d. Tata bahasa baik dan benar, ada kesalahan kecil e. Semua aspek tampak, namun belum seimbang 3 a. Sebagian kecil konsep benar dan jelas

b. Sebagian kecil uraian jawaban benar dan jelas namun alasan dan argumen tidak

c. Jelas alur berpikir cukup baik, sebagian kecil saling berkaitan

40 Ermayanti, E., & Dwi, S. (2016). Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik setelah Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

41 Zubaidah, S. (2018). Mengenal 4C: Learning and innovation skills untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. In 2nd Science Education National Conference (pp. 1-18).

(31)

d. Tata bahasa cukup baik, ada kesalahan pada ejaan e. Sebagian besar aspek yang tampak benar

2 a. Konsep kurang fokus atau berlebihan atau meragukan Uraian jawaban tidak mendukung

b. Alur berpikir kurang baik, konsep tidak saling berkaitan c. Tata bahasa baik, kalimat tidak lengkap

d. Sebagian kecil aspek yang nampak benar

1 a. Semua konsep tidak benar atau tidak mencukupi alasan tidak benar

b. Alur berpikir tidak baik c. Tata bahasa tidak baik

d. Secara keseluruhan aspek tidak mencukupi B.Retensi

1. Pengertian retensi

Kemampuan retensi merupakan kemampuan yang dimiliki siswa untuk menyimpan materi yang dipelajari dan mengungkapkannya kembali pada saat dibutuhkan42. Daya ingat atau retensi yang kuat membuat apa yang diketahui siswa akan tersimpan dalam memori jangka panjang. Siswa yang memiliki retensi yang lemah dapat berpengaruh buruk terhadap hasil belajarnya. Guru sering menanyakan materi pelajaran yang telah diajarkan pada setiap awal pembelajaran, namun kadang guru merasa kecewa karena tidak ada atau sedikit siswa yang mampu menjawab dengan benar sesuai dengan keinginan guru tersebut. Agar tingkat retensi siswa terhadap materi fisika tetap tinggi maka

42 Maharani, S. D. (2016). Perbandingan Potensi Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching dan Cooperative Script Dalam Memberdayakan Retensi Siswa Berkemampuan Akademik

Rendah. Wacana Didaktika, 4(2), 171-182.

(32)

diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu melibatkan siswa aktif selama proses belajar mengajar atau berpusat pada siswa43.

Retensi berarti mengingat pengetahuan, proses, dan keterampilan yang dipelajari sebelumnya dalam waktu. Keberadaan lembaga akademik berbasis luas adalah bagian dari keyakinan bahwa siswa mengingat apa yang mereka pelajari. Ini adalah kemampuan memori kerja seseorang karena beberapa siswa tidak dapat menyimpan pengetahuan atau mengingat untuk waktu yang lama (memori jangka pendek) dan yang lain memiliki kapasitas untuk menyimpan pengetahuan yang telah disimpan untuk beberapa waktu atau untuk waktu yang lama (jangka panjang) Penyimpanan.44

Retensi merupakan istilah yang menunjukkan kualitas atau kekuatan ingatan seseorang. Ingatan terdiri atas tiga komponen utama, yaitu sensory register, short term memory, dan long term memory. Sensory register adalah ingatan dalam proses waktu yang sangat singkat terhadap hal-hal yang telah diterima oleh panca indera. Informasi yang diterima tanpa perhatian aktif memungkinkan hilangnya memori dan menjadikan lupa. Ingatan jangka pendek sendiri ialah sistem penyimpanan yang dapat menahan 5 – 7 item informasi

43 Susanti, E. D., Indrawati, I., & Yushardi, Y. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Instruction Disertai Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar dan Retensi Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Fisika SMA (Studi Pada Kelas X MIA SMAN Arjasa Jember). Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(3), 255-260.

44Adejoh, M. J., Iji, C. O., & Ochu, A. N. O. (2017). Effect Of Guided Inquiry Instructional Method On Secondary School Students’retention In Biology In Plateau State, Nigeria. ATBU Journal of Science, Technology and Education, 5(2), 131-138.

(33)

dalam waktu yang pendek45. Retensi belajar perlu diberdayakan agar sejumlah pengetahuan, keterampilan, maupun sikap yang telah dipelajari siswa di kelas dapat terus disimpan, terutama untuk digunakan kembali pada konteks lainnya di waktu mendatang. Demikian pula peningkatan retensi belajar akan mengarah pada peningkatan hasil belajar kognitif siswa46. Ada dua teori kognitif yang secara langsung diterapkan pada pembelajaran kooperatif, teori perkembangan dan teori elaborasi dan teori perkembangan mengasumsikan bahwa interaksi di antara siswa di sekitar tugas yang sesuai meningkatkan retensi siswa. Teori elaborasi mengemukakan bahwa salah satu sarana pembelajaran yang paling efektif adalah dengan menjelaskan materi kepada orang lain. Kegiatan pembelajaran kooperatif meningkatkan pemikiran elaboratif dan lebih sering memberi dan menerima penjelasan, yang berpotensi meningkatkan kedalaman pemahaman, kualitas penalaran, dan akurasi retensi jangka panjang47.

Retensi yang kuat akan membuat apa yang mereka ketahui akan tersimpan dalam memori dan akan memudahkan sel otak untuk berkoneksi satu sama lain. Agar tingkat retensi siswa tetap tinggi, maka diperlukan suatu usaha yang mana mampu membantu siswa agar aktif selama kegiatan belajar

45 Ngadiyono, Y. (2009). Pengaruh Strategi Pengulangan Terhadap Kemampuan Retensi Belajar Pneumatik Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNY. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 18(1), 129-149.

46 Maharani, S. D. (2016). Perbandingan Potensi Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching dan Cooperative Script Dalam Memberdayakan Retensi Siswa Berkemampuan Akademik

Rendah. Wacana Didaktika, 4(2), 171-182.

47 Joshi, P. The Impact Of Cooperative Learning Method On Achievement And Retention Of History Students.

(34)

mengajar berlangsung48. Proses belajar mengajar kemungkinan besar dapat meningkatkan prestasi dalam mata pelajaran tersebut, untuk meningkatkan retensi maksimum pengetahuan atau keterampilan lama setelah mereka diperoleh baik di dalam kelas maupun di luar kelas menggunakana model pembelajaran kooperatif49.

C.Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar kelompok yang diselenggarakan dengan prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada pertukaran informasi antara kelompok-kelompok belajar. Setiap peserta didik bertanggung jawab untuk belajar sendiri dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari anggota lain. Upaya pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kegiatan proses belajar melalui kerja kelompok dan juga meningkatkan kegiatan sosial50.

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk

48 Astuti, T. A., Nurhayati, N., Ristanto, R. H., & Rusdi, R. (2019). Pembelajaran Berbasis Masalah Biologi Pada Aspek Kognitif: Sebuah Meta-Analisis. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 4(2), 67-74.

49Samuel, I. R. (2018). Effects of jigsaw IV, group investigation and reversed jigsaw cooperative instructional strategies on basic science students’ achievement and retention. International Journal of Innovative Education Research, 6(2), 54-62.

50Setiawan, A., & Ismaniati, C. (2019, June). The Effectiveness of Cooperative Learning Approach type Student Teams-Achivement Division and Numbered Head Together in Social Skill at Elementary School Students. In 3rd International Conference on Current Issues in Education (ICCIE 2018). Atlantis Press.

(35)

bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran yang berorientasi pada siswa adalah model pembelajaran kooperatif, sedangkan gurunya adalah sebagai fasilitator untuk mengarahkan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk menekankan siswa pada interaksi sosial, dengan tujuan agar siswa dapat bersama-sama mencapai suatu tujuan pembelajaran secara bersamaan51.

Karakteristik dasar dari model pembelajaran kooperatif harus bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri dalam mempelajari materi, mereka harus merasa bahwa mereka memiliki pandangan yang sama pada sesuatu pembelajaran, mereka harus membagi tugas dan tanggung jawab mereka sendiri di antara anggota kelompok, siswa diberikan evaluasi atau penghargaan yang mempengaruhi penilaian kelompok siswa52.

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan strategi pembelajaran kerja sama yang mana pembelajaran kelompok kecil, dengan tingkat kemampuan berbeda untuk bekerja bersama-sama menyelesaikan tujuan pembelajaran53. Pada model

51Andri, Y., & Yeni, L. F. (n.d.). Media Flipbook Terhadap Hasil Belajar Siswa. 1–9.

52Maonde, F., Bey, A., Salam, M., Suhar, L., Anggo, M., & Tiya, K. (2015). The Discrepancy of Students‟ Mathematic Achievement through Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages and Science. International Journal of Education and Research, 3(1), 141-158.

53Ramadhan, F., Mahanal, S., & Zubaidah, S. (2016). Potensi Remap STAD ( Reading Concept Mapping Student Teams Achievement Division ) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pentingnya Berpikir Kritis dalam Potensi Remap STAD. 13(1), 203–208.

(36)

pembelajaran ini setiap anggota kelompok yang menekankan pada aktivitas peserta didik, belajar dengan cara membentuk kelompok dengan anggota 4 (empat) orang secara heterogen, digunakan dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar54. STAD merupakan variasi model pembelajaran kooperatif yang membagi kelompok dengan memperhatikan kemampuan, dan jenis kelamin55. Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, yang anggotanya heterogen dan menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran untuk menuntaskan materi pembelajaran56.

Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan model pembelajaran, setelah guru memberikan pemahaman belajar yang maksimal, baik secara individu maupun kelompok57. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat membuat belajar siswa aktif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD), yang merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik

54Handayani, S., Purwaningsih, Y., & Murtini, W. (2017, October). The Application of STAD Cooperative Learning Using Picture as the Media to Improve Students' Learning Outcomes and Motivation in Learning Social Science. In International Conference on Teacher Training and Education 2017 (ICTTE 2017). Atlantis Press.

56 Sapitri, S., & Hartono, H. (2015). Keefektifan cooperative learning STAD dan GI ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2(2), 273-283.

(37)

untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif. Siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan mengkoordinasikan usahanya dalam menyelesaikan tugas. Tipe pembelajaran ini juga dapat membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa58.

b. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh model pembelajaran yang lain adalah:

1. Semua siswa lebih siap atau sudah menyiapkan terlebih dahulu pembelajaran yang akan di bahas pada setiap pertemuan dan melatih siswa untuk bekerja sama untuk saling membantu dalam memahami materi59.

2. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.

3. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.

59Al Ayubi, S. (2017). Improving Students Learning Outcomes by Using Cooperative Learning with Student Teams Achievement Divisions (STAD) type. JURNAL AXIOMA: Jurnal Matematika dan Pembelajaran, 2(1), 14-24

(38)

4. Aktif berperan dalam menyampaikan materi untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok60.

5. Pemberian penghargaan, team dimungkinkan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka melebihi kriteria tertentu.

Penghargaan ini juga berlaku bagi siapa saja yang bisa memenangkan kuis yang biasanya diberikan oleh guru61.

6. Dapat menunjukkan hasil dari pemahaman belajar siswa selama kegiatan pembelajaran dan mampu menetapkan konsep yang digunakan62.

7. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran karena mereka sudah terbiasa untuk belajar kooperatif dalam arti bekerja secara kelompok untuk memecahkan setiap persoalan.

8. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat menciptakan rasa percaya diri pada diri siswa, suasana rukun, saling berbagi dan bertanggung jawab63.

60Uno, H. B., Panjaitan, K., & Lamatenggo, N. (2019, December). Improving Students‟

Learning interest and Outcome through STAD Cooperative Learning Model at SDN 8 Elementary School Kwandang of North Gorontalo Regency. In International Conference on Education Technology (ICoET 2019). Atlantis Press.

61Muhlisin, A., Penelitian, P., Pascasarjana, P., & Semarang, U. N. (2012).

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD ) TEMA POLUSI UDARA. 1(2).

62Maonde, F., Bey, A., Salam, M., Suhar, L., Anggo, M., & Tiya, K. (2015). The Discrepancy of Students‟ Mathematic Achievement through Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages and Science. International Journal of Education and Research, 3(1), 141-158

(39)

c. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) antara lain :

1. Siswa yang tidak memiliki kemampuan akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap memiliki kemampuan.

2. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok.

3. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran kelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali penerapan strategi ini.

4. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.

5. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

6. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD).

63 Marsih, M. (2013). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Soal Cerita Pecahan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Kalam Cendekia Pgsd Kebumen, 1(4).

(40)

7. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama64. d. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams

Achievement Divisions (STAD)

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu metode koperatif paling sederhana dalam belajar, dan merupakan model terbaik bagi guru untuk tahap awal dalam menggunakan kooperatif. model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terdiri dari 5 tahapan sintak, yaitu:

1. Presentasi kelas, Dengan kegiatan ini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberikan perhatian penuh selama kegiatan presentasi kelas berlangsung.

2. Belajar dalam kelompok, siswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, fungsi utama tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih fokus untuk mempersiapkan anggota mereka untuk mengerjakan kuis dengan baik.

3. Tes individu, setelah pembelajaran selesai, lanjutkan dengan tes individual (ulangan). Diantara siswa tidak diperbolehkan untuk kerja sama, setiap siswa secara individual bertanggung jawab untuk memahami materi.

64Ariani, T., & Agustini, D. (2018). Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT): Dampak terhadap Hasil Belajar Fisika. SPEJ (Science and Physic Education Journal), 1(2), 65-77.

(41)

4. Skor perkembangan individu, skor didapat dari hasil tes direkam oleh guru untuk perbandingan dengan hasil pencapaian sebelumnya.

5. Tim memberikan penghargaan, pemberian hadiah didasarkan pada skor rata-rata tim, sehingga mereka bisa memotivasi mereka. Penggunaan sistem penilaian dalam model pembelajaran kooperatif tipe Student Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah untuk menekankan kemajuan daripada persentase jawaban yang benar65.

D. Konsep Meta Analisis 1. Pengertian Meta Analisis

Meta analisis adalah suatu bentuk penelitian kuantitatif yang menggunakan angka angka dengan metode statistik dari beberapa hasil penelitian untuk mengorganisasikan dan menggali informasi sebanyak mungkin dari data yang diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan dengan maksud-maksud lainnya. Salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan meta analisis adalah pengkajian terhadap hasilhasil penelitian yang sejenis66. Meta analisis bersifat kuantitatif karena perhitungannya menggunakan angka-angka dan

65 Rachmawati, L. A., Supriyanto, T., & Doyin, M. (2019). The Effectiveness of Learning to

Write Poetry with The Student Team Achievement Division (STAD) Model. Journal of Primary Education, 248-253.

66 Chandra, E. (2011). Efektivitas Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Biologi (Meta Analisis Terhadap Penelitian Eksperimen dalam Pembelajaran Biologi). Holistik, 12(1).

(42)

statistik yang bertujuan untuk mengolah informasi dari banyak sumber data67. Meta analisis secara sederhana dapat diartikan sebagai analisis atas analisis.

Sebagai penelitian, meta analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis68.

Pada meta analisis ini dilakukan studi terhadap artikel-artikel penelitian yang mebahas tentang pemebelajaran biologi sepuluh tahun terakhir yang telah dipublikasi pada jurnal nasional ber-ISSN. Artikel-artikel yang digunakan semua artikel yang mebahas tentang media pembelajaran di Indonesia, dengan pencarian daring melalui SINTA dan Google Schoolar. Kemudian dilakukan klasifikasi berdasarkan jenis metode penelitian yang digunakan, jenis media, tingkat Pendidikan, dan materi yang digunakan sebagai konten dalam media yang diteliti69.

2. Kelebihan Meta Analisis

a. Lebih sedikit subjektivitas dan judgement dibanding 3 metode lain.

b. Termasuk pendekatan kuantitatif, maka banyak mengambil sampel, sehingga hasil bisa lebih representatif. Hasil akhirnya dinamakan “effect size”.

67 Kurniawti, A., Festiyed, F., & Asrizal, A. (2019). Meta-Analisis Efektifitas Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Kemampuan Berfikir Kritis Peserta

Didik. Pillar Of Physics Education, 12(4).

68 Sawitri, Y., & Azis, H. (2020). Meta Analisis: Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 6(1).

69 Surata, I. K., Sudiana, I. M., & Sudirgayasa, I. G. (2020). Meta-Analisis Media Pembelajaran Pada Pembelajaran Biologi. Journal Of Education Technology, 4(1), 23-28.

(43)

c. Meta analisis memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah ada sebelumnya.

d. Metode ini fokus pada pengakumulasian impact dari hasilhasil yang tidak signifikan, sehingga bisa menghasilkan suatu hasil yang signifikan.

e. Metode ini juga dapat menjwab pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari studi yang bermacam-macam.

f. Pada penelitian bidang bisnis, Meta analisis membuat organizational behaviour yang baik.

2. Kekurangan Meta Analisis

a. Banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan akan terjadi/memiliki sampel – sampel yang bias serta datadata yang tidak perlu (sampah).

b. Meta analisis seringkali membuat hasil yang dipublikasikan hanya yang signifikan saja, sedangkan yang tidak signifikan tidak dipublikasikan.

c. Metode bersifat meng-aggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang berbeda bisa jadi dipandang sama oleh metode ini.

d. Metode ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil.

e. Bisa saja terjadi metodological error70.

70 Chandra, E. (2011). Efektivitas Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Biologi (Meta Analisis Terhadap Penelitian Eksperimen dalam Pembelajaran Biologi). Holistik, 12(1).

Gambar

Gambar 4.1  Model  pembelajaran  kooperati  tipe  Student  Teams  Achievement  Division  (STAD)  berpikir  kritis  pada  jenjang pendidikan, 41
Tabel 2.1 Rubrik keterampilan Berpikir Kritis 41
Tabel  4.1  Data  hasil  analisis  keseluruhan  artikel  yang  memenuhi  kriteria  inklusi  pada  variabel  berpikir  kritis  maupun  variabel  retensi
Tabel  4.2  Data  analisis  artikel  model  pembelajaran  Student  Teams  Achievement  Divisions (STAD) terhadap berpikir kritis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achivement Division) Dan Nht (Numbered