• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN GURUN PANJANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh:

Rika Afriningsih*, Melisa**, Hamdunah**

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemahaman konsep matematis siswa rendah dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share-Listen-Create lebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII MTsN Gurun Panjang dan mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran matematika. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek.

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsN Gurun Panjang Tahun Pelajaran 2016/2017. Sampel diambil secara acak, siswa kelas VIII2 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII3 sebagai kelas kontrol. Intsrumen penelitian adalah tes akhir berbentuk essay yang reliabel dengan . Teknik analisis data tes akhir menggunakan uji t satu pihak. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai dan 1,68 artinya tolak H0.

Sehingga dapat disimpulkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII MTsN Gurun Panjang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share-Listen-Create lebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII MTsN Gurun Panjang. Analisis aktivitas siswa pada setiap pertemuan dengan mengolah data lembar observasi aktivitas belajar siswa. Hasil analisis menunjukkan aktivitas belajar siswa meningkat pada setiap pertemuan.

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Formulate-Share-Listen-Create

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu ilmu dalam dunia pendidikan yang harus diperhatikan. Tujuan pembelajaran matematika yaitu agar siswa mempunyai kemampuan

pemahaman konsep, kemampuan pemecahan masalah, serta kemampuan bernalar dan berkomunikasi.

Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 19 sampai 23 Juli 2016

(2)

di kelas VIII MTsN Gurun Panjang Kabupaten Pesisir Selatan, diketahui saat proses pembelajaran ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami materi pelajaran hanya sebagian siswa yang berusaha untuk memahaminya.

Ketika guru mengajukan pertanyaan hanya beberapa orang siswa yang berusaha menjawab, karena sebagian siswa belum bisa mengumpulkan informasi dari materi yang diamati.

Saat guru memberikan latihan sebagian siswa kurang bertanggungjawab dalam menyelesaikannya, ini dikarenakan siswa belum bisa mengolah informasi, sehingga sebagian siswa tidak bisa mengkomunikasikan informasi kepada teman sebangkunya.

Solusi untuk mengatasi permasalahan diatas perlu dilakukan pembaharuan dalam pembelajaran matematika agar pemahaman konsep matematis siswa meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share-Listen-Create.

Johnson et al, dalam Watskins,

& Lodge (2007) mengemukakan:

Model kooperatif tipe FSLC mengajak siswa secara individu untuk membuat kesimpulan-kesimpulan sendiri (formulate), kemudian hasil eksplorasi siswa dikomunikasikan dengan pasangannya (share & listen).

Lalu guru mengajak semua siswa berdiskusi dan menyimpulkan solusi yang terbaik (create.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajran kooperatif tipe Formulate-Share- Listen-Create lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran konvensional di kelas VIII MTsN Gurun Panjang Kabupaten Peisisr Selatan.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Benni Al Azhri (2014) dengan judul “Pengaruh Model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen- Create untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis siswa”.

(3)

b. Penelitian yang dilakukan oleh Mega Trianita (2016) dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Formulate-Share-Listen- Create Terhadap Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 2 Painan”.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu random terhadap subjek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Gurun Panjang Kabupaten Pesisir Selatan tahun pelajaran 2016/2017 dengan kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII 2 dan kelas kontrol adalah kelas VIII 3. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 Januari sampai dengan 26 Januari 2017.

Model pembelajaran kooperatif tipe FSLC sebagai variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Pemahaman konsep matematis sebagai variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk esai.

Sebelumnya, dilakukan uji coba di MTsN Lumpo. Tingkat Kesukaran (TK) soal tes uji coba menyatakan nomor soal bernomor 1a, 1b, 2, 3a, 3b, 4, 5 berkriteria sedang, soal bernomor 1c berkriteria mudah. Daya Pembeda (DP) menyatakan soal tes uji coba termasuk butir tes baik, dan reliabilitas tes .

Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan setelah melakukan tes akhir pada kelas sampel dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Perhitungan Rata-rata( ̅), Skor Tertinggi ( ), Skor Terendah ( ) Tes Akhir Kelas Sampel

Kelas ̅ S

Eksperimen 75,16 11,12 93 56 Kontrol 66,50 14,44 89 33 Tabel 1 memperlihatkan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol. Kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen,

(4)

maka untuk uji hipotesis digunakan uji t dengan rumus statistik diperoleh

dan 1,68 dengan , karena maka hipotesis penelitian diterima. Sehingga dapat disimpulkan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share-Listen-Create lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran konvensional dikelas VIII MTsN Gurun Panjang Kabupaten Pesisir Selatan.

1. Aktivitas Siswa

Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini yaitu Oral Activities, Listening Activities dan Mental Activities. Aktivitas siswa dalam pembelajaran ditunjukkan melalui lembar observasi yang diisi oleh observer. Hasil penelitian menunjukkan secara umum bahwa aktivitas siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share-Listen-Create

bervariasi dalam setiap pertemuan karena dipengaruhi tingkat kesulitan materi dan kebiasaan siswa belajar

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share- Listen-Create.

2. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share- Listen-Create terlihat bahwa siswa telah berusaha menemukan sendiri konsep-konsep penting dalam materi yang dipelajari dengan saling bertukar pendapat satu sama lain. Soal yang diberikan oleh guru kepada siswa mengandung indikator pemahaman konsep matemtis. Tujuannya untuk membantu siswa memahami materi secara umum dan bisa menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

Selanjutnya guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share-Listen-Create. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk merumuskan sebuah jawaban secara individu (Formulate), siswa saling berbagi jawaban dengan pasangannya (Share), siswa mendengarkan jawaban pasangannya (Listen), siswa membuat jawaban

(5)

terbaik di depan kelas dari hasil diskusi (Create).

Berdasarkan tes akhir dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share-Listen-Create lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa menerapkan model pembelajaran konvensional, dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Jawaban Tes Akhir Siswa Berkemampuan Rendah Pada Kelas Eksperimen

Pada Gambar 1 siswa berkemampuan rendah pada kelas eksperimen sudah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

Gambar 2. Jawaban Tes Akhir Siswa Berkemampuan Rendah Pada Kelas Kontrol

Pada Gambar 2 siswa berkemampuan rendah pada kelas kontrol masih belum mampu mengaplikasikan konsep atau

algoritma pada pemecahan masalah dengan baik, siswa masih belum tepat melakukan perkalian dan pengurangan dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan persamaan linear dua variabel yang menggunakan metode eliminasi.

Gambar 3. Jawaban Tes Akhir Siswa Berkemampuan Sedang Kelas Eksperimen

Pada Gambar 3 siswa berkemampuan sedang pada kelas eksperimen sudah benar dalam mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya pada pemecahan masalah.

Gambar 4. Jawaban Tes Akhir Siswa Berkemampuan Sedang Kelas Kontrol

Pada Gambar 4 siswa berkemampuan sedang pada kelas kontrol masih belum benar dalam mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, dimana siswa belum bisa dalam membuat jawaban berapa nilai a,b,c.

(6)

Gambar 5. Jawaban Tes Akhir Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Eksperimen

Pada Gambar 5, siswa berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar.

Gambar 6. Jawaban Tes Akhir Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Kontrol

Pada Gambar 6, siswa berkemampuan tinggi pada kelas kontrol bisa menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share-Listen-Create.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa disetiap pertemuan.

2. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan

menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Formulate-Share-Listen-Create lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

DAFTAR PUSTAKA

Azhri, Benni Al. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Informal Tipe Formulate-Share-Listen- Create (FSLC) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Matematis Siswa.

Skripsi. UIN. Jakarta

Mega Trianita (2016). Pengaruh

Penerapan Model

Pembelajaran Kooperaif Tipe Formulate-Share-Listen- Create Terhadap Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 2 Painan. Skripsi Sarjana tidak diterbitkan.

STKIP PGRI Padang.

Tim Dosen. (2013). Panduan penulisan skripsi. Padang STKIP PGRI.

Watkins, Carnell, & Lodge (2007).

Effective Learning In Classrooms. Gateshead : Athenaeum Press.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah motivasi belajar matematika siswa kelas X IIS SMAN 1 Kecamatan Suliki menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe