• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan strategi pembelajaan kooperatif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan strategi pembelajaan kooperatif"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJAAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

SISWA KELAS IX MTsN KAYU KALEK KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

JURNAL

Oleh :

CICI MARDANTI NIM: 10050065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA KELAS IX MTsN KAYU KALEK KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Cici Mardanti*), Zulfaneti**), Dewi Yuliana Fitri**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research by the low learning outcomes mathematic because students easy to forget the material that has been studied. One way for students to remember longer and improve student learning outcomes is with apply the type cooperative learning Make A Match. The purpose of this research was to know whether students mathematics learning outcomes using strategies type cooperative learning Make A Match is better than students mathematics learning outcomes using conventional learning. The type of this research is experimental research with randomized design toward the subject. Population of this research are all students of class IX MTsN Kayu Kalek in study year 2015/2016. The sampling technique carried randomly selected IX.5 class as an experimental class and a control class IX.3. The instrument used in this research is a test of learning outcomes in essay from. Analysis of the data used is the t-test. Results of the data analysis shows that the students are not easy to forget the material learned each meeting. Grade achievement test samples obtained were normal distributed and had homogen variance. According results hypothesis test obtained by value

= 2.482 and = 1.669 with α = 0.05, because > then the research hypothesis is accepted. So that can conclude mathematics students learning outcomes with type cooperative learning Make A Match is better than learning outcomes using conventional learning.

Keywords: Learning Outcomes Mathematic, Make A Match.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi. Pentingnya peranan matematika menjadikan matematika sebagai ilmu dasar yang harus dipelajari mulai dari tingkat sekolah

dasar sampai ke tingkat perguruan tinggi.

Pembelajaran matematika dapat mengembangkan pemikiran- pemikiran yang kritis, logis dan sistematis. Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari peran guru. Dalam proses pembelajaran, seorang guru dituntut untuk kreatif dalam memilih metode-

(3)

metode pembelajaran sehingga membuat siswa aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran. Jika siswa termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran maka potensi yang dimiliki siswa dengan sendirinya dapat dikembangkan dan hasil belajar juga akan maksimal.

Kenyataan yang ditemukan di MTsN Kayu Kalek, hasil belajar matematika yang diperoleh siswa belum sesuai dengan harapan.

Hasil observasi pada tanggal 25-27 November 2014, ditemukan bahwa proses pembelajaran matematika belum berjalan dengan baik. Siswa masih bersifat menunggu dan mendengar penjelasan guru tanpa mau bertanya meskipun konsep-konsep yang diberikan guru belum dipahami. Sementara guru cenderung berperan sebagai informasi utama. Guru sudah melaksanakan pembelajaran kelompok. Namun tugas yang diberikan berkelompok tersebut sering hanya siswa tertentu saja yang mengerjakan. Masih banyak siswa yang hanya mencatat dan mendengar serta siswa kurang berdiskusi atau memberikan pertanyaan. Sehingga

ketika guru menanyakan atau mengulang tentang materi sebelumnya masih banyak siswa yang tidak bisa menjawab. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mudah lupa dengan materi-materi yang sudah diajarkan. Proses pembelajaran seperti ini akan mengakibatkan hasil belajar siswa masih rendah.

Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan di atas. Pembelajaran kooperatif tipe Make A Match merupakan salah satu alternatif solusi. Pembelajaran kooperatif tipe Make A Match merupakan pencarian pasangan dengan cara menemukan pasangan kartu yang sesuai.

Pencarian pasangan akan menuntut siswa berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan. Strategi ini dapat mendorong siswa mengulang materi yang telah dipelajari sehingga siswa kembali mengingat materi yang telah dipelajari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih baik dari pada hasil belajar

(4)

matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas IX MTsN Kayu Kalek.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 pada tanggal 03-23 agustus 2015 di MTsN Kayu Kalek Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek.

Rancangan penelitian ini digambarkan seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Rancangan penelitian Kelas Perlakuan Tes akhir Eksperimen

Kontrol

X -

O O Sumber : Arikunto (2010:126) Keterangan:

X = perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen O = tes akhir yang diberikan

kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada akhir penelitian.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX MTsN Kayu Kalek tahun pelajaran 2015/2016 dengan sampel kelas IX.5 sebagai

kelas eksperimen dan kelas IX.3 sebagai kelas kontrol.

Instrumen penelitian adalah tes akhir dalam bentuk tes essay.

Instrumen tes akhir untuk melihat hasil belajar dengan 8 butir soal esai, yang diuji cobakan dikelas IX.b MTsN Balai Selasa dengan 30 orang siswa pada tanggal 13 Agustus 2015.

Berdasarkan analisis indeks kesukaran diperoleh soal no. 2 tergolong mudah dan soal no. 1a, 1c, 3a, 3b, 4a, dan 4b tergolong sedang dan soal no 1b tergolong sukar. Daya pembeda yang diperoleh untuk soal no. 1a, 1b, 1c, 2, 3a, 3b, 4a, dan 4b soal signifikan. Menurut kriteria dalam Arikunto (2010: 239) instrumen tersebut reliabel.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas IX MTsN Kayu Kalek menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih baik dari pada menggunakan pembelajaran konvensional. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan uji-t satu pihak. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas

(5)

(Sudjana, 2005: 249), kemudian hipotesis dengan uji-t satu pihak (Sudjana, 2005:239).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan nilai terendah dari masing-masing kelas diperoleh data seperti Tabel 2.

Tabel 2. Rata-Rata, Simpangan Baku, Nilai Tertinggi dan Terendah Hasil Belajar Matematika Kelas Sampel Kelas

Ekspe rime n

77,03 1

17,079 100 40

Kontr ol

68,62 5

18,012 100 30

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa skor rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata siswa kelas kontrol, simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah dari pada kelas kontrol dan jangkauan kelas eksperimen lebih rendah dari pada kelas kontrol.

Hal ini berarti bahwa hasil belajar kelas eksperimen sudah lebih terpusat dibandingkan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa kedua kelas sampel

berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen serta hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh

dan .

Karena maka

ditolak. Hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional.

Proses pembelajaran yang berlangsung dalam penelitian menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

Strategi ini membuat siswa lebih aktif dan memudahkan siswa mengingat materi yang telah dipelajari. Hal ini terlihat saat siswa mencocokkan kartu dengan temannya. Kartu tersebut berisi materi yang baru saja dipelajari.

Setelah siswa menemukan pasangan kartu siswa bergabung dan membentuk kelompok. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan mencek siswa yang sudah menemukan pasangan kartu. Setelah semua siswa menemukan pasangan kartu, siswa berebutan untuk

(6)

mempersentasikan hasil diskusi ke depan kelas.

Gambar 1. Contoh pasangan kartu.

Pada Gambar 1 terlihat bahwa siswa sudah bisa menemukan pasangan kartu yang cocok dan sesuai.

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam pembelajaran menggunakan strategi kooperatif tipe Make A Match sudah terlihat bahwa siswa lebih aktif, tidak mudah lagi lupa dengan materi yang sudah dipelajari dan hasil belajar matematika siswa menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terlihat pada saat dilakukan tes akhir di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Gambar 2. Jawaban siswa pada kelas eksperimen.

Gambar 3. Jawaban siswa pada kelas kontrol.

Pada gambar 2 terlihat bahwa siswa di kelas eksperimen sudah mampu menjawab dengan benar pertanyaan no 3 yaitu menentukan panjang sisi pada dua segitiga yang sebangun dan menentukan sisi yang sebanding, sedangkan pada gambar 3 di kelas kontrol siswa masih belum bisa menentukan sisi yang sebanding dari dua segitiga yang sebangun.

Berdasarkan tes akhir hasil belajar matematika pada akhir dikedua kelas terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IX MTsN Kayu kalek lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa

(7)

dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan guru matematika MTsN Kayu Kalek diharapkan dapat menerapkan pembelajaran kooperatif Tipe Make A Match dan guru atau peneliti selanjutnya agar lebih bisa mendorong siswa mengulang materi yang telah dipelajari sehingga siswa mudah untuk mengingat materi yang telah dipelajari.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sudjana.(2005). Metode Statistika.

Bandung : Tarsito Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berpengaruh terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 1 Balun

Result and Discussion There are seven aspects of the learning application the researchers want to discover in this study, those are: Visual Appearance Aspect, Material Organization