• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG

PARIAMAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dova Amelia Andri *), Sofia Edriati**), Ainil Mardiyah**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research is comprehension concept students mathematic that still low and students interest in asking still less. The purpose of this study is to look the effect comprehension concept students mathematic with implement active learning strategy type learning starts with a question (LSQ) is better than comprehension concept students mathematic using convensional learning. This research is the experiment research by using random design toward subject. The technique selecting sampel do randomly, with clas VIII.1 as experiment class and class VIII.2 as control class. The instrument that be used in this research is comprehension concept students mathematic test that form essay test with reliability test r11 = 0,97. Based on analyzing data the last test, it know that the both of sampel distribute normal and homogen with . The result of hypothesis exam is got thitung = 1,72 more that ttabel = 1,69, because thitung > ttabel and hypothesis of this research was accepted. So that, it can be concluded that results of comprehension concept students mathematic wit active learning type learning start with a question (LSQ) is better than comprehension concept students mathematic with convensional learning.

Kata Kunci : understanding of mathematical concept, learning strategies of type Learning Starts with a Qestion (LSQ).

PENDAHULUAN

Siswa harus mampu menguasai materi matematika dengan baik agar dapat mengkomunikasikan gagasan dan memecahkan masalah. Penguasaan materi matematika tidak terlepas dari pemahaman konsep. Pemahaman konsep merupakan hal mendasar yang harus dimiliki siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Berdasarkan

Hasil observasi yang dilakukan di kelas VII SMPN 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman diperoleh gambaran bahwa pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga membuat siswa masih kurang optimal dalam berfikir. Jika guru memberikan soal latihan yang tidak sama dengan contoh, siswa kesulitan untuk menyelesaikan soal tersebut. Pada saat pembelajaran

(2)

siswa tidak mau bertanya jika ada konsep yang tidak jelas, mereka hanya diam seolah-olah mengerti apa yang dijelaskan guru. Tidak hanya itu, siswa cenderung pasif ketika dituntut untuk aktif, hal ini terlihat ketika guru mengajukan pertanyaan. Selain itu, terlihat juga bahwa pembelajaran juga kurang menarik perhatian siswa, siswa malas mencatat materi yang diberikan guru, dan siswa kurang mau memahami materi kecuali ada penekanan dari guru terhadap siswa tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VII SMPN 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman bahwa siswa jarang mengulang pelajaran di rumah terlihat ketika guru memberikan soal latihan siswa tidak dapat mengerjakanya dan ketika siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mereka hanya diam saja sehingga guru menganggap siswa mengerti dengan materi yang diajarkan.

Kondisi ini menunjukan pemahaman konsep siswa yang rendah terhadap materi pelajaran serta siswa kurang aktif dalam belajar.

Berbagai permasalahan yang di paparkan di atas, guru sebagai tongkat dalam proses pembelajaran seharusnya

dapat merancang bagaimana caranya membuat siswa untuk lebih aktif, memiliki pemahaman konsep yang baik serta dapat saling berbagi pengetahuan dengan teman-temannya. Pelajaran dapat dimengerti dan diingat oleh siswa apabila disajikan secara jelas dan menarik agar matematika tidak menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa. Sehingga untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan usaha agar pemahaman konsep matematis siswa meningkat. Zaini (2008: 44) mengemukakan bahwa “belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika peserta didik itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan oleh pengajar”.

Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts with a Question (LSQ).

Strategi pembelajaran ini merupakan proses mempelajari sesuatu yang baru adalah lebih efektif jika peserta didik tersebut aktif,mencari pola daripada menerima saja. Satu cara menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta didik untuk bertanya tentang mata pelajaran

(3)

mereka, tanpa penjelasan dari pengajar lebih dahulu.

Menurut Zaini (2008: 46) langkah- langkah pembelajaran aktif tipe Learning Starts with a Question (LSQ) yaitu siswa diberikan bahan bacaan, siswa disuruh untuk mempelajari bacaan sendiri atau dengan teman, siswa diminta untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, siswa disuruh duduk berpasangan, kem dan menulis pertanyan yang belum dipahami pada lembar pertanyaan yang disediakan guru, guru menjelaskan materi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dari siswa.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII SMPN 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe learning Starts with a Question (LSQ) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitisan yang

dilakukan oleh Yuwandra (2013) dengan judul “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts with a Question (LSQ) terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 27 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 19 september 2015 sampai dengan 01 oktober 2015 di kelas VIII pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMPN 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan eksperimen yang digunakan adalah Random terhadap subjek Arikunto (2010: 126). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan sampel kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah berupa tes akhir dalam bentuk essay dengan indikator pemahaman konsep yang berfungsi

(4)

untuk mengukur tingkat pemahaman konsep siswa dengan menggunakan rubrik analitik berpedoman pada Iryanti (2004:13)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Learning Starts with Question (LSQ) merupakan proses mempelajari sesuatu yang baru dan lebih efektif dalam menciptakan pola belajar aktif. Strategi ini merangsang siswa untuk bertanya tentang pelajaran tanpa penjelasan dari guru terlebih dahulu serta menandai bahan bacaan yang belum dipahami.

Berikut contoh materi yang ditandai dalam bahan bacaan

Gambar 1. Bahan bacaan yang ditandai siswa

Setelah masing-masing siswa menandai bahan bacaan yang tidak dimengerti, kemudian siswa dengan kelompoknya masing-masing membuat pertanyaan pada lembar kertas pertanyaan yang diberikan guru. Berikut adalah pertanyaan yang dibuat oleh kelompok dengan lembar pertanyaan

Gambar 2. Lembar pertanyaan kelompok siswa Berdasarkan pengamatan peneliti pada kelas eksperimen siswa mau ikut berpartisipasi pada pembelajaran di lihat dari adanya siswa menandai bahan bacaan yang diberikan guru dan bertanya hal-hal yang kurang dipahami dari materi yang diterangkan oleh guru.

Tanggung jawab siswa juga mulai terlihat karena siswa mau mendiskusikan dengan pasanganya masing-masing tentang bahan bacaan yang belum mereka pahami dan antusias siswa dalam membuat daftar pertanyaan.

Analisis data berupa tes akhir diperoleh rata-rata ( ̅), simpangan baku (S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin), seperti pada Tabel 1.

(5)

Tabel 1. Hasil tes akhir belajar siswa pada kelas sampel

Kelas Sampel

̅ S Xmax Xmin

Eksperimen 64,52 26,49 100 24 Kontrol 55,31 31,08 100 12

Tabel 1 menunjukan nilai rata-rata tes akhir siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Gambaran hasil tes akhir dari tiap indikator dapat dilihat dari lembar jawaban siswa di kelas sampel. Berikut ini adalah hasil tes akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Pada soal no.1 bagian A yang memiliki indikator pemahaman konsep Menyatakan ulang sebuah konsep salah satunya dapat dilihat dari lembar jawaban siswa seperti terlihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.

Gambar 3. Jawaban siswa pada kelas eksperimen

Gambar 4. Jawaban siswa pada kelas kontrol

Berdasarkan Gambar 3. terlihat siswa kelas eksperimen sudah dapat menyatakan ulang sebuah konsep.

Siswa sudah mampu menuliskan rumus fungsi. Berdasarkan Gambar 4.

Terlihat siswa kelas kontrol terdapat sedikit kesalahan dalam menuliskan rumus fungsi

Data hasil tes akhir dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Setelah data normal dan homogen dilakukan uji hipotesis utnuk mengetahui apakah berpengaruh atau tidak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t satu pihak.

Berdsarkan dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,72 dan ttabel = 1,69, karena thitung > ttabel maka terima H1 (Sudjana, 2005: 239) sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts with a Question (LSQ) lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional

(6)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts with a Question (LSQ) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMPN 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Iryanti, Puji.(2004). Penilaian Unjuk Kerja.Yogyakarta: Depdiknas.

Sudjana. (2005). Metode Statistika.

Bandung : Tarsito Bandung Zaini, Hisyam dkk. (2008). Strategi

Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: CTSD (Center For Teaching Staff Development).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui apakah media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Guppi Samata

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI RODA KEBERUNTUNGAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL NUR SALIAH