• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Minat Belajar Akidah Akhlak Siswa Di MTs Ma’arif Sukosari Tahun Pelajaran 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Minat Belajar Akidah Akhlak Siswa Di MTs Ma’arif Sukosari Tahun Pelajaran 2015/2016"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

Untuk itu penelitian ini dibatasi pada permasalahan yaitu pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat siswa dalam pembelajaran akhlak di MTs Ma'arif Sukosari pada tahun ajaran. Bagaimana pengelolaan kelas pada kelas Akidah Akhlak siswa MT Ma'arif Sukosari pada tahun ajaran. Adakah pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat siswa belajar Akidah Akhlak di MT Ma'arif Sukosari pada tahun pelajaran?

Landasan Teori 1. Pengelolaan Kelas

Minat Belajar

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya minat terhadap suatu hal, yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Pertama, yang timbul dari diri individu yang bersangkutan, misalnya: berat badan, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan. Kraai dan Kraai berpendapat ada tiga faktor yang menimbulkan minat, yaitu: Pertama, dorongan dari individu, misalnya dorongan untuk ingin tahu. Dorongan untuk mengetahui atau ingin tahu akan menimbulkan minat membaca, menelaah, menelaah, meneliti dan sebagainya.

Mata Pelajaran Akidah Akhlak a. Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Rasul-rasulnya, hari akhir, hingga iman kepada Qada dan Qadar dibuktikan dengan dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan al-asma’ al-husna dengan menunjukkan tanda/tanda tingkah laku seseorang dalam hakikat kehidupan individu dan sosial, serta mengamalkan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan seharian. Pada dasarnya, mata pelajaran Aqidah-Akhlak menyumbang dalam memotivasikan pelajar untuk mempelajari dan mengamalkan Aqidah mereka dalam bentuk pembiasaan untuk mengamalkan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan seharian. Ruang lingkup mata pelajaran Aqidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah meliputi: (1) Aspek akidah terdiri dari dasar dan tujuan aqidah Islam, sifat-sifat Tuhan, al-asma’ al-husna, kepercayaan kepada Tuhan, kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah, Hari Akhirat dan Qada Qadar. 2) Aspek akhlak terpuji yang terdiri daripada taqwa, ikhlas, taat, khauf, taubat, tawakkal, ihtiib, shabar, syukur, qanaa'ah, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta'aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Minat Belajar Siswa

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Dari hasil penelitian hubungan pengelolaan kelas dan motivasi belajar dengan hasil belajar fiqh kelas. Dalam tugas akhir ini peneliti mencoba untuk mengetahui minat belajar siswa, motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sambit Ponorogo untuk menentukan. Dari hasil penelitian mengenai pengaruh minat belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PAI siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sambit Ponorogo.

Kerangka Berfikir

Ketiga, makalah penelitian yang ditulis oleh Ahmad Rijalul Akhsan, pada tahun 2012 yang berjudul Pengaruh Minat Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sambit Ponorogo. Bertempat di SMA Negeri 1 Sambit Ponorogo dapat disimpulkan bahwa minat belajar dan motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sambit Ponorogo.

Pengajuan Hipotesis

Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa Akidah Akhlak di MTs Ma'arif Sukosari tahun pelajaran 2015/2016. Pengelolaan kelas tidak berpengaruh terhadap minat belajar siswa Akidah Akhlak di MTs Ma'arif Sukosari tahun pelajaran 2015/2016.

Rancangan Penelitian

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Apabila populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apalagi jika jumlah subjeknya banyak maka dapat diperoleh antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan dana, sempitnya tempat pengamatan dan luasnya. besar kecilnya risiko yang ditanggung peneliti.45. Sampling jenuh merupakan teknik pengambilan sampel yang apabila seluruh anggota populasi dijadikan sampel. 46 Sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2.

Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Pengumpulan data menggunakan angket dalam penelitian ini adalah untuk mencari data mengenai pengelolaan kelas dan minat belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk mengukur instrumen tes pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment. Rumus yang digunakan untuk mengukur instrumen tes pada penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown yang membaginya menjadi butir genap dan butir ganjil.

52 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Korelasi, Regresi dan Analisis Jalur dalam Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 52. Untuk menghindari kesalahan sebaran data yang tidak 100% normal (tidak normal sempurna) dalam menganalisis data hasil penelitian ini menggunakan rumus uji Lillifors. Setelah dilakukan perhitungan mean dan standar deviasi maka ditemukan hasilnya, kemudian dilakukan pengelompokan dengan menggunakan rumus MX + 1 SD dikatakan baik, MX - 1 SD dikatakan kurang baik dan antara MX - 1 SD dikatakan baik, MX - 1 SD dikatakan buruk dan antara MX - 1 SD dalam MX + 1 SD yang katanya cukup.55.

3 adalah dengan menggunakan regresi linier sederhana karena dalam penelitian ini kita akan mencari pola hubungan antara satu variabel terikat dengan satu variabel bebas. Sedangkan akan diperoleh model regresi linier sederhana yaitu: 56. Sum of Squares (SS) Mean Square (MS). 3) Langkah ketiga menghitung koefisien determinasi (besarnya pengaruh variabel x terhadap variabel y).

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen

Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. Dari hasil perhitungan reliabilitas di atas terlihat nilai reliabilitas instrumen variabel pengelolaan kelas siswa sebesar 0,8467, kemudian mengacu pada tabel “r” pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil perhitungan reliabilitas diatas terlihat nilai reliabilitas instrumen variabel minat belajar sebesar 0,8064, maka dengan melihat tabel “r” pada taraf signifikansi 5% adalah 0,304, karena “r” hitung " adalah > dari tabel "r", yaitu 0,806 > 0,304. Instrumen ini dapat dikatakan reliabel.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • S ejarah Singkat Berdirinya MTs Ma’arif Sukosari Babadan Ponorogo MTs Ma’arif Sukosari adalah sebuah lembaga pendidikan yang
  • Letak Geografis MTs Ma’arif Sukosari
  • Visi Dan Misi MTs Ma’arif Sukosari a. Visi
  • Struktur Organisasi MTs Ma’arif Sukosari

Pada bulan April 2007, madrasah ini memperoleh Piagam Akreditasi Madrasah nomor: B/Kw.13.4/MTs/1910/2007 tanggal 20 April 2007 sebagai Madrasah Terakreditasi B. Dan selanjutnya untuk memperkuat taraf Akreditasi Madrasah dilakukan oleh BAN-SM (Nasional Badan Akreditasi – Sekolah dan Madrasah, MTs Ma'arif Sukosari telah melaksanakannya pada tahun 2012 dengan memperoleh predikat B (Baik) dengan perolehan nilai akreditasi kumulatif sebesar 77,61 Sesuai dengan syarat penempatannya, MTs Ma'arif Sukosari berlokasi di tengah perkampungan pemukiman dan mempunyai batas-batas : sebelah utara sungai, desa Sukosari, sebelah timur persawahan, sebelah selatan Jalan Raya 6 Ponorogo Magetan, sebelah barat perkampungan pemukiman.62.

Struktur organisasi adalah suatu skema atau tatanan komando yang terkoordinasi dalam suatu lembaga atau badan atau perkumpulan ke arah organisasi. Untuk itu diperlukan suatu struktur organisasi yang dapat melaksanakan saluran koordinasi pelaksanaan tugas guna mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.Struktur organisasi MT Ma'arif Sukosari Babadan Ponorogo adalah sebagai berikut: BP3MNU : DR. Namun rata-rata mereka didukung oleh latar belakang pendidikan yang memadai, yakni gelar sarjana pendidikan yang sesuai dengan bidangnya.

Sarana dan prasarana yang dimiliki suatu lembaga pendidikan akan sangat diperlukan untuk membantu keberhasilan terselenggaranya proses kegiatan pembelajaran, yang pada akhirnya akan menentukan dan mempengaruhi keberhasilan suatu lembaga dalam mencapai tujuan pendidikan yang diprogramkan. Prasarana yang dimiliki Madresah Tsanawiyah Ma'arif Sukosari meliputi ruang kelas, ruang guru,.

Deskripsi Data

Pengelolaan Kelas MTs Ma’arif Sukosari

Minat Belajar Siswa MTs Ma’arif Sukosari

Analisis Data (Pengajuan Hipotesis) 1. Uji Normalitas

Pengelolaan Kelas Mts Ma’arif Sukosari

Setelah peneliti melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang penulis perlukan sesuai dengan pembahasan dalam skripsi ini, data-data tersebut belum dapat dipahami sampai dilakukan analisis data yang relevan. Untuk itu dibawah ini akan kami jelaskan mengenai analisis data mengenai pengelolaan kelas di Mts Ma'arif Sukosari tahun ajaran 2015/2016. Dalam analisis ini peneliti menggunakan rumus mean dan standar deviasi untuk mendapatkan jawaban mengenai tingkat pengelolaan kelas di Mts Ma'arif Sukosari tahun pelajaran 2015/2016.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa skor lebih dari 84 dikategorikan pengelolaan kelas baik, skor kurang dari 70 dikategorikan pengelolaan kelas buruk, dan skor 70-84 dikategorikan pengelolaan kelas sedang. Dari kategorisasi tersebut terlihat bahwa yang menyatakan pengelolaan kelas di MTs Ma'arif Sukosari berada pada kategori baik dengan frekuensi sebanyak 11 responden (16,18%), dalam kategori sedang dengan frekuensi sebanyak 48 responden (70,59%). ), dan dalam kategori buruk dengan frekuensi 9 responden (13,24%). Secara umum dapat dikatakan pengelolaan kelas di MTs Ma'arif Sukosari tahun pelajaran 2015/2016 adalah sedang dengan persentase (70,59%) yang dikemukakan oleh 48 responden.

Minat Belajar Siswa Mts Ma’arif Sukosari

Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai lebih dari 101 dikategorikan minat belajar siswa baik, nilai kurang dari 79 dikategorikan minat belajar siswa kurang baik, dan nilai 79-101 dikategorikan siswa sedang. . minat belajar. Dari kategorisasi tersebut terlihat bahwa yang menyatakan minat belajar siswa di MTs Ma'arif Sukosari berada pada kategori baik dengan frekuensi sebanyak 10 responden (14,71%), dalam kategori sedang dengan frekuensi sebanyak 48 responden (70,59). %). ), dan pada tingkat lebih rendah dengan

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Minat Belajar Siswa Mts Ma’arif Sukosari

Dari persamaan regresi linier sederhana di atas maka: Fhitung > Ftabel yang berarti variabel bebas (X) yaitu pengelolaan kelas berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) yaitu minat belajar siswa MTs Ma'arif Sukosari. 10) Perhitungan koefisien determinasi Hitung nilai R2.

Pembahasan dan Interpretasi

Dan membahas minat siswa dalam mempelajari akhlak moral di MTs Ma'arif Sukosari pada tahun ajaran, penulis juga mengumpulkan data dengan menyebarkan angket yang telah diisi oleh siswa kelompok VII dan VIII MTs Ma'arif Sukosari. Kategorisasi tersebut menunjukkan bahwa yang menunjukkan minat belajar siswa MTs Ma'arif Sukosari berada pada kategori baik dengan frekuensi sebanyak 10 responden (14,71%), berada pada kategori sedang dengan frekuensi sebanyak 48 responden (70,59%). ), dan lebih sedikit dengan frekuensi 10 responden (14,71%). Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pengelolaan kelas berpengaruh terhadap minat siswa dalam pembelajaran keyakinan moral di MTs Ma'arif Sukosari tahun pelajaran 2015/2016.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini Hayang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pengelolaan kelas terhadap minat siswa dalam mempelajari keyakinan moral di MTs Ma'arif Sukosari tahun pelajaran 2015/2016. Dari penjelasan di atas pengelolaan kelas di MTs Ma'arif Sukosari sudah baik, hal ini ditunjukkan dengan penataan tempat duduk yang baik dan rapi sehingga membuat siswa nyaman dalam belajar, penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan topik akhlak, misalnya: papan tulis dan LCD, kebersihan kelas yang menciptakan suasana asri, serta didukung dengan sikap guru yang baik, misalnya keramahan guru terhadap siswa pada saat mengajar. Oleh karena itu berdampak pada meningkatnya minat mempelajari keyakinan moral, hal ini ditunjukkan dengan semangat siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, misalnya keaktifan siswa dalam bertanya atau menjawab pertanyaan di kelas, keinginan siswa untuk berbagi hingga pembelajaran keyakinan moral.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh terhadap minat siswa dalam pembelajaran keyakinan moral di MTs M'arif Sukosari. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh bahwa pengelolaan kelas memberikan pengaruh sebesar 45,8767% terhadap minat siswa dalam mempelajari keyakinan moral di MTs Ma'arif Sukosari. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa adalah pengelolaan kelas.

PENUTUP

KESIMPULAN

Terdapat pengaruh antara pengelolaan kelas terhadap minat siswa dalam mempelajari keyakinan moral di MTs Ma'arif Sukosari. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh bahwa pengelolaan kelas mempunyai pengaruh sebesar 45,8767% terhadap minat siswa dalam mempelajari keyakinan moral di MTs Ma'arif Sukosari.

SARAN

Gambar

Tabel 3.1  Daftar populasi
Tabel 3.2  Daftar sampel

Referensi

Dokumen terkait

Jika Anda ingin mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (misalnya, penetapan norma kelompok yang produktif), Anda bermasalah dengan pengelolaan

Minat juga akan menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni seseorang (Surya: 2003:8). Minat belajar mempunyai pengaruh yang besar bagi siswa untuk selalu

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah kegiatan yang terencana dan sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan

Untuk menciptakan pengajaran yang efektif dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menciptakan serta mengkondisikan kelas yang optimal bagi

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti ketika proses pembelajaran akidah akhlak di dalam kelas IX-C ketika kegiatan belajar berlangsung dalam penyampaian materi,

Dari hasil penelitian tentang minat belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Biringkanaya Makassar terhadap bidang studi aqidah akhlak diperoleh gambaran bahwa minat belajar

2.961 dengan tingkat koefisien 0,004. Dengan kata lain, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas ikut mempengaruhi minat belajar siswa dalam proses pembelajaran siswa kelas X di

Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat, yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan