• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Terhadap Perilaku Seks Bebas di Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Terhadap Perilaku Seks Bebas di Masyarakat "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan Tambusai 12835

Pengaruh Pengetahuan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Terhadap Perilaku Seks Bebas di Masyarakat

Nia Rizki Kartika1, Susilawati2

12Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UIN Sumatera Utara

Email : [email protected], [email protected] Abstrak

Wawasan kesehatan reproduksi pada anak muda ialah perihal yang amat berarti alhasil data yang diserahkan wajib pas supaya tidak memunculkan anggapan yang salah dimasyarakat. Tujuan riset ini buat mengenali kalau ada akibat wawasan program pkpr untuk anak muda kepada sikap seks leluasa yang dicoba oleh anak muda. Tata cara yang dipakai merupakan Kesusastraan yang berasal dari sebagian harian, website, serta postingan. Pencarian pangkal memakai google scholar dengan tutur kunci:“ Seks Leluasa”,“ PKPR”,“ Kesehatan Pembiakan”,“ Anak muda”,“ Jasa Kesehatan”, serta lain serupanya. Hasil riset jangkauan anak belia yang mengakses program PKPR di Indonesia sedang kecil. Rendahnya jumlah anak muda pengguna layanan berakibat pada kurang efektifnya program dalam menanggulangi permasalahan kesehatan anak muda. sedang banyak anak muda yang kurang wawasan hendak program PKPR serta berartinya PKPR untuk orang mereka. Wawasan yang sedang minimun dan aplikasi yang belum menyeluruh menimbulkan perihal sejenis sikap seks leluasa di kira perihal yang alami dicoba.

Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku Seks Bebas, PKPR Abstract

Insight on reproductive health in young people is a very important matter so that the data submitted must be correct so as not to give rise to wrong assumptions in the community.

The purpose of this research is to identify if there is an impact on the insight of the PKPR program for young people on the free sex attitude that young people try. The method used is literature that comes from several dailies, websites, and posts. Search base using Google Scholar with the keywords: “Sex Freedom”, “PKPR”, “Breeding Health”, “Youth”,

“Health Services”, and others similar. The results of research on the reach of young children who access the PKPR program in Indonesia are low. The low number of young people who use services results in the ineffectiveness of the program in tackling the health problems of young people. while many young people lack knowledge about the PKPR program and the meaning of PKPR for their people. Insight that is minimal and application that is not yet comprehensive raises about a kind of sexual behavior that is considered a natural thing to try.

Keywords: Knowledge, Free Sex Behavior, PKPR

PENDAHULUAN

Wawasan kesehatan reproduksi pada anak muda ialah perihal yang amat berarti alhasil data yang diserahkan wajib pas. Data yang tidak pas bisa memunculkan anggapan tiap orang salah. Perihal itu jadi salah satu penanda melonjaknya sikap seks leluasa

(2)

Jurnal Pendidikan Tambusai 12836 digolongan anak muda. Salahnya menemukan data terpaut kesehatan pembiakan bisa menjerumuskan anak muda kedalam permasalahan semacam sikap seks leluasa, berbadan dua diluar berjodoh, pengguguran, sampai terkena HIV. Dikala ini seks leluasa diindonesia memanglah amat memprihatinkan. Seks leluasa diluar berjodoh yang dicoba oleh anak muda dari bermacam golongan dapat dibilang bukan kenakalan lagi melainkan perihal yang alami. Aspek pemicu terbentuknya sikap intim pranikah merupakan wawasan, sokongan social serta keluarga, religiusitas, teknologi, serta angka adat. Seks pranikah terjalin dalam bermacam kaum, agama, serta adat. Bersumber pada World Health Organization Tiap tahun 340 juta permasalahan terkini peradangan kuman melalui ikatan intim, semacam chlamydia serta gonorrhea paling utama pada golongan baya 15- 49 tahun.( World Health Organization, 2011). Kenakalan anak muda melaksanakan seks leluasa bisa menimbulkan hancurnya era depan orang anak muda itu. Anak muda merupakan golongan beresiko yang mempunyai karakter khusus yang berkontribusi kepada permasalahan kesehatan, tercantum sikap intim yang beresiko.

Bersumber pada informasi dari Komisi Proteksi Anak Indonesia( KPAI) dikenal sebesar 32 Persen anak muda umur 14 sampai 18 tahun di kota besar di Indonesia ialah Jakarta, Surabaya, serta Bandung sempat berkaitan. Kenakalan anak muda ini bisa mengganggu era depan si anak muda, perihal ini disebabkan kenakalan anak muda pula hendak membagikan akibat yang minus kepada alat badan dirinya tercantum pula kesehatan pembiakan merupakan terjangkit PMS tercantum HIV atau AIDS. Para anak muda kerapkali melaksanakan ikatan seks yang tidak nyaman dengan Kerutinan bergantiganti pendamping serta melaksanakan anal seks menimbulkan anak muda terus menjadi rentan buat terjangkit PMS atau HIV semacam sifilis, gonorhoe, herpes, klamidia, serta AIDS. Kenakalan anak muda, semacam sikap seks, kehamilan tidak di idamkan, pengguguran yang dikala ini sering dicoba oleh para anak muda pula hendak bawa mereka berhubungan dengan hukum sebab sudah berlawanan dengan norma yang terdapat, bagus itu norma hukum, norma agama, norma adat ataupun norma sopan santun yang terdapat dilingkungannya( Lumongga, 2013). Hasil survey KPAI( 2011), membuktikan kalau 32 Persen remajausia 1418 tahun di Jakarta, Surabaya, serta Bandung sempat berkaitan seks. Salah satu pemicunya, bagasi pornografi yang diakses di internet. Kenyataan yang lain, dekat 21, 2 Persen anak muda putri Indonesia sempat melaksanakan pengguguran. Setengah wanita anak muda yang lain berterus terang paham.

Di Jakarta, 5, 3 Persen anak didik SMA serta 63 Persen anak muda di Jakarta free di sebagian area besar, bagi Survey Strategi Kesehatan Anak muda Nasional( 2011) yang dicoba Departemen Kesehatan serta Survey( 2012) yang dicoba oleh BKKBN. Anak muda di bumi ialah seperlima dari keseluruhan populasi bumi, ataupun dekat 1, 3 milliar pada tahun 2007. Bagi Informasi Web Populasi Bumi 2012, populasi lalu meningkat sampai 7 miliyar. Sebesar 1, 2 milyar dari masyarakat bumi, dikenal nyaris 1 perlimanya berumur 1019 tahun. Ada pula 900 juta orang antara lain bermukim di negeri bertumbuh.

Di Indonesia tahun 2013 jumlah seks leluasa digolongan anak muda umur 10- 14 tahun menggapai 4, 38 Persen, sebaliknya pada umur 14- 19 seks leluasa menggapai 41, 8 Persen kurang dari 800 ribu anak muda melaksanakan pengguguran di tiap tahunnya. Di Jawa Tengah mengatakan penderita HIV atau AIDS sudah menggapai 16. 965 permasalahan 40 Persen nya merupakan dari golongan anak muda. Dibilang kalau 60 Persen anak muda berterus terang sudah mengaplikasikan sex pra berjodoh. Dengan jumlah yang tidak sedikit, anak muda Indonesia, mengalami dengan bermacam perkara dalam kehidupan bumi anak muda.( Anonim, 2010). Perkara yang mengemuka di golongan anak muda merupakan pertanyaan seks leluasa. Anak muda di Surakarta 650 ribu wanita yang telah kehabisan keperawanannya di karenakan seks leluasa pada umur

(3)

Jurnal Pendidikan Tambusai 12837 15- 17 tahun serta 5 juta anak muda, 26 Persen nya ataupun 2, 6 juta merupakan laki- laki serta perempuan yang masuk kalangan ABG, 50 Persen saja dari mereka yang sempat melaksanakan ikatan akrab, sehingga jumlah anak muda yang melaksanakan seks leluasa sebesar 1, 3 juta orang( BKKBN, 2013). Banyaknya permasalahan seks leluasa mereka sehingga salah satu pemecahan terbaik yang dicoba merupakan pengguguran.

Seluruh perlakuan ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang setelah itu tidak diiringi oleh atensi orang berumur pada anakanaknya. Dari 2, 5 juta wanita anak muda tercantum mahasiswa yang melaksanakan seks leluasa, terdapat dekat 700 ribu anak muda mahasiswa yang melaksanakan pengguguran.

Anak muda merupakan aspek genting pada pembangunan sesuatu bangsa dimana anak muda hendak selaku peninggalan& kemampuan untuk perkembangan bangsa pada era depan. Tahap anak muda merupakan tahap kemajuan dengan cara raga, intelektual, penuh emosi, social& terjalin kenaikan keinginan hendak independensi serta kemajuan seksualitas selaku akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam anak muda. Di Indonesia aspek resiko pokok masalah kesehatan dalam anak muda ialah norma merokok, vitamin balance, kurang kegiatan raga, hygiene serta sanitasi orang, tekanan mental atau stress, mengkonsumsi obat- obatan ilegal serta mengkonsumsi minuman beralkohol. Lekas diselesaikan hendak mensugesti berkembang bunga bersumber pada anak muda pada Indonesia. Buat menanggulangi bentrokan dalam anak muda pada Indonesia dalam tahun 2003 Indonesia menghasilkan layanan kesehatan anak muda ialah Jasa Kesehatan Hirau Anak muda( PKPR).

PKPR ialah jasa kesehatan yang ada pada Puskesmas memakai mengadopsi patokan jasa ramah anak muda World Health Organization, ialah dapat dijangkau si anak muda, mengasyikkan, menemukan anak muda memakai tangan terbuka, menghormati anak muda, melindungi kerahasiaan, siuman hendak keinginan terpaut memakai kesehatannya, serta efisien; berdaya guna pada penuhi keinginan mulanya.

Pada tahun 2018, persentase Puskesmas yang menyelenggarakan aktivitas kesehatan anak muda di semua Indonesia adalah 62, 08 Persen, yang mencapai sasaran nasional 40 Persen. Tetapi, informasi nasional mengenai capaian akses anak muda kepada program PKPR belum ada. Bagi survey Violita serta Hadi( 2019) mengenai pemakaian PKPR di Makassar, cuma 24, 3 Persen anak didik yang memakai layanan teknologi pembiakan berbantuan dari anak muda. Usaha mempengaruhi bagian kesehatan lewat warga antara lain menghasilkan kandidat kesehatan( Sistiarani, 2013).

Dalam menciptakan anak muda segar, salah satu usaha penguasa ialah program ini dapat dilaksanakan pada Puskesmas, Rumah Sakit ataupun pusat- pusat dimana anak muda terkumpul misalnya mall ( Depkes, 2005). Dalam aplikasi PKPR pada Puskesmas, anak muda diserahkan jasa khusus lewat perlakuan khusus yang diadaptasi memakai kemauan, kegemaran& keinginan anak muda.

Dengan cara khusus, kegiatan PKPR bermaksud untuk meningkatkan penyediaan jasa kesehatan anak muda yg bermutu, meningkatkan eksploitasi layanan puskesmas para anak muda untuk menyambut jasa kesehatan, meningkatkan wawasan serta keahlian anak muda pada penangkalan masalah kesehatan serta meningkatkan keikutsertaan anak muda pada pemograman, penerapan serta penilaian jasa kesehatan anak muda. Orang yang tercakup dalam program ini ialah laki- laki dewasa 10- 19 tahun dan perempuan, dan belum menikah. Tujuan studi ini untuk mengidentifikasi jika terdapat dampak pengetahuan program pkpr buat anak belia pada tindakan seks lapang yang dicoba oleh anak muda.

(4)

Jurnal Pendidikan Tambusai 12838 METODE

Tata cara yang dipakai merupakan Kesusastraan yang berasal dari sebagian harian, website, serta postingan. Pencarian pangkal memakai google scholar dengan tutur kunci:“ seks leluasa”,“ PKPR”,“ Kesehatan Pembiakan”,“ Anak muda”,“ Jasa Kesehatan”, serta lain serupanya. Riset ini memakai analisa informasi inferior dimana pengarang menganalisa informasi yang telah terdapat tanpa melaksanakan tanya jawab, survei, pemantauan, serta metode pengumpulan informasi yang lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan uraian sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Peneliitian

Survei Rahmawati tentang pemanfaatan PKPR di kota Surabaya (2016)

Mengatakan 37 anak muda( 28, 47 Persen) dari 130 responden memakai poli PKPR di Puskesmas Kota Surabaya. Bersumber pada sebagian amatan di atas, nampak kalau jangkauan anak belia yang mengakses program PKPR di Indonesia sedang kecil. Rendahnya jumlah anak muda konsumen layanan berakibat pada kurang efektifnya program dalam menanggulangi permasalahan kesehatan anak muda. Pengumpulan informasi buat riset ini memakai angket.

Juliani, Erwina. 2019. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Kelas XI di SMA B Kota Bandung Tahun 2019.

Universitas Bhakti Kencana

Hasil survey ini membuktikan kalau 34, 5 Persen anak didik mempunyai tingkatan kecakapan kecil, 34, 5 Persen anak didik mempunyai tingkatan kecakapan lumayan, serta 31 Persen anak didik mempunyai tingkatan kecakapan besar. Ada 46, 6 Persen persoalan pada seks pranikah enteng serta 53, 4 Persen pada seks pranikah berat. Hasil analisa diperoleh p- value sebesar 0, 421( p- value 0, 05). Bisa disimpulkan kalau tidak terdapat ikatan antara wawasan kesehatan pembiakan dengan sikap intim pranikah pada anak muda kategori XI di SMA B Kota Bandung tahun 2019. Melakukan program PKPR di sekolah supaya berperan dengan bagus selaku media konseling anak muda.

Penelitian Paulete Esterlina Peswarissa,, et al. 2019.

Gambaran Implementasi Program Kesehatan Reproduksi Remaja di Puskesmas Getasan.

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.(2019)

Survey ini menggunakan tata cara deskriptif kualitatif. Kontestan dalam survey ini merupakan pengelola program kesehatan anak muda serta arahan Puskesmas. Dari riset, terpaut dengan 3 poin dari, ialah program puskesmas terpaut kesehatan pembiakan anak muda, kebijaksanaan serta sarana puskesmas yang berkaitan dengan kesehatan pembiakan anak muda serta halangan yang dirasakan dikala menerapkan program itu. Aplikasi yang dicoba di Puskesmas Getasan telah terjalankan dengan bagus yang dibantu oleh kebijakan program serta sarana alhasil terlayani anak muda yang terletak pada lingkup dekat.

Ni Luh Putu Rustiari Dewi, IB Wirakusuma. Pengetahuan dan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMA di Wilayah Kerja Puskesmas Tampaksiring I. E- JURNAL MEDIKA, VOL. 6 NO.

10, OKTOBER, 2017 : 50 - 54 ISSN: 2303-1395

Ilustrasi survey merupakan anak didik kategori XII dari SM Amarawati serta Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Darmawisata Trisakti, dengan jumlah daya muat responden, 15 di antara lain tidak memenuhi survey serta tidak diikutsertakan dalam analisa. Pengumpulan informasi memakai angket membuktikan kalau 48, 1 Persen kanak- kanak mempunyai wawasan yang amat sedikit mengenai sikap intim serta cuma 38 Persen yang menanggapi dengan betul. Dikala ini anak yang lagi berpacaran dan sempat berpacaran sebesar 90, 7 Persen anak, dengan 81 Persen mempunyai kegiatan intim paling tinggi dengan merangkul ataupun mengesun pipi mereka. Cuma 11 anak( 10, 2 Persen) yang mengaku berkaitan seks.

Muhammad Dicky Alfaridzi ; et al. 2022. Faktor yang Mempengaruhi Program PKPR pada Puskesmas. Jurnal Ilmiah Stikes Kendal. Universitas Airlangga

Riset ini bertabiat kualitatif, serta salah satu kontestan dalam riset ini merupakan pimpinan program PKPR di Puskesmas Ngasem Klampis.

Informasi berbentuk informasi pokok didapat dari tanya jawab dengan Ketua Program PKPR serta informasi inferior didapat langsung dari informasi dari Puskesmas Klampis Ngasem. Hasil riset membuktikan kalau faktor- faktor yang pengaruhi program PKPR Puskesmas Ngasem diamati dari 5 pandangan ialah kesehatan, pangkal energi orang, sarana kesehatan, anak muda, jejaring, serta jasa kesehatan. Era anak muda ialah salah satu pandangan yang kurang, dibantu oleh minimnya atensi serta pemasyarakatan dalam PKPR. Menurut hasil tanya jawab kalau ruang lingkup anak muda

(5)

Jurnal Pendidikan Tambusai 12839 didalam program PKPR berumur 10- 19 tahun. Tidak hanya itu, diperlihatkan di sekolah arahan Puskesmas Klampis Ngasem yang terdiri dari SMA GIKI 3, SMA Raden Pakis, SMP Negara 19, SMP Terbuka serta SMPLB YPA bersumber pada program PKPR. Pelaksanaan PKPR tidak bebas dari bermacam jejaring social. Bersumber pada hasil wawancara disebutkan bahwa jejaring program PKPR mencakup anak muda, kelompok warga, lintas program, lintas sektor terpaut, dan badan swadaya warga. Dengan terjalinnya jejaring yang baik ini diharapkan program PKPR hendak berjalan serta lalu bertumbuh dalam membuat anak muda yang segar.

Pembahasan

Program aktivitas terpaut PKPR yang dibuat bermaksud buat mengecap angkatan belia yang segar. Dari hasil riset disimpulkan kalau sedang banyak anak muda yang kurang wawasan hendak program PKPR serta berartinya PKPR untuk orang mereka.

Wawasan yang sedang minimun dan aplikasi yang belum menyeluruh menimbulkan perihal sejenis sikap seks leluasa di kira perihal yang alami dicoba. Sikap intim leluasa merupakan seluruh sikap yang diakibatkan oleh ambisi intim, bagus itu sendiri, rival tipe, ataupun sesama tipe tanpa jalinan pernikahan agama. Salah satu metode buat meredam sikap seks leluasa pada era anak muda merupakan dengan membagikan pengarahan seks, ialah metode mengedarkan catatan mengenai kesehatan pembiakan, dalam perihal ini pembelajaran seks, yang mengantarkan catatan mengenai berartinya ancaman intim.

Sebagian anak muda yang dimintai opini berterus terang kalau PKPR amat berarti.

Penerapan PKPR sendiri sedang banyak hambatan bagus untuk anak muda, sarana ataupun daya kesehatannya sendiri. Ada pula program aktivitas yang tercantum dalam tujuan PKPR antara lain: 1) Penyediaan data serta pembelajaran, 3) Layanan klinis kedokteran tercantum pengecekan cagak serta referensi. 3) Edukasi Pengarahan, 4) Pembelajaran Keahlian Hidup Segar( PKHS), 5) Penataran pembibitan Konsultan Seangkatan, 6) Layanan referensi social serta adat hukum.

Program dilaksanakan dengan cara menyeluruh lewat kegiatan serupa dengan karyawan atau bagian lain semacam program UKS( Upaya Kesehatan Sekolah), program PKM( Pembelajaran Kesehatan Warga), program kesehatan gigi, program kesehatan bunda serta anak atau keluarga berencana( KIA atau KB), jasa poliklinik spesialnya jasa peradangan meluas intim( IMS) serta HIV atau AIDS, jasa makmal serta penangkalan penyakit meluas( P2M). Lewat kegiatan- kegiatan yang dicoba rute bagian itu diharapkan hendak bisa membagikan layanan yang menyeluruh untuk anak muda. Dalam penerapannya, sebagian besar aktivitas itu telah terselenggara cocok dengan pemograman.

Andersen serta Newman( 2005) Filosofi mengenai pembatas orang dari pemakaian layanan kedokteran melukiskan bentuk sikap. Penggunaan layanan kedokteran orang dipengaruhi oleh 3 aspek, ialah: predisposisi( Demografi, social adat, keyakinan), aspek yang membolehkan( keluarga, komunitas) serta aspek hidangan(

anggapan, evaluasi). Bersumber pada riset lebih dahulu mengenai pemakaian layanan PKPR di antara Puskesmas, membuktikan faktor- faktor yang terpaut: wawasan, tindakan, sokongan keluarga, paparan data anggapan, kerentanan, khasiat, serta halangan.

Filosofi serta hasil amatan mengatakan bahwa banyak aspek yang bisa pengaruhi penerapan program PKPR. Beberapa besar survey pemakaian oleh kalangan belia pada layanan PKPR masih dicoba dengan memakai pendekatan kualitatif. Riset kuantitatif kepada orang sedang tidak sering dicoba. Oleh sebab itu, peneliti bersumber pada kerangka filosofi Andersen serta Newman bermaksud buat menarangkan aspek yang pengaruhi pemakaian pelayanan, serta bersumber pada riset yang terdapat dengan poin

(6)

Jurnal Pendidikan Tambusai 12840 pemakaian pelayanan PKPR. Pembatas orang jasa kesehatan memakai serta sasaran bonus ialah buat memastikan jangkauan atau penekanan pemakaian PKPR.

Sebagian wujud identifikasi program PKPR bisa dicoba lewat penyampaian data bagus langsung ataupun tidak langsung yang bagi para anak muda bisa dicoba oleh pihak terpaut antara lain: 1) Lewat sekeha teruna teruni( golongan anak muda pemudi) yang terdapat di tiap- tiap alur; 2) Memakai slogan ataupun edaran yang berisikan data hal terdapatnya PKPR yang membagikan jasa spesial untuk anak muda; 3) Web yang bisa diakses oleh anak muda dengan cara leluasa; 4) Konseling ke sekolah- sekolah; 5) Lewat promosi di radio. Penyampaian data itu juga tidak wajib senantiasa langsung dari Puskesmas, tetapi bisa dicoba dengan cara berantai oleh para anak muda alhasil bisa kurangi bobot kegiatan aparat kesehatan. Bersumber pada riset lebih dahulu anak muda menemukan bermacam khasiat untuk orang dari terdapatnya program PKPR ini merupakan: 1) Memperoleh data yang betul hal kesehatan anak muda; 2) Memperoleh data hal metode melindungi kesehatan pembiakan; 3) Tempat bertanya hal bermacam kasus anak muda alhasil tidak terperosok ke perihal yang negative; 4) Selaku tempat memberi dengan anak muda lain spesialnya hal kesehatan; 5) Sahabat serta pengalaman di aspek kesehatan anak muda meningkat.

Di Indonesia, bagian penanggungjawab penajaan usaha kesehatan buat tahapan tingkatan awal merupakan puskesmas. Dimana sudah berdiri nyaris di semua ceruk Tanah Air. Bersumber pada Pesan Ketetapan Menteri Kesehatan tahun 2004, guna Puskesmas mencakup Pusat Pembinaan Pembangunan dari Perspektif Kesehatan, Pusat Pemberdayaan Warga, serta Pusat Jasa Kesehatan Jenjang Awal Orang serta komunitas.

Bersumber pada hasil survey, diresmikan salah satu dari 6 kewajiban PKPR tidak terselenggara ialah penataran pembibitan konsultan seangkatan. Belum terealisasinya aktivitas itu terpaut dengan menumpang tindihnya aktivitas penataran pembibitan konsultan yang dicoba oleh Komisi Pemberantasan AIDS( KPA). Tidak hanya itu, penerapan aktivitas lain semacam layanan data serta pembelajaran, pembelajaran kesehatan, layanan klinis, referensi serta konseling belum terjangkau oleh seluruh angkatan belia. Aspek penghalang merupakan personel yang terbatas, durasi serta bayaran. Mengenang luasnya wilayah kegiatan Puskesmas, sehingga butuh didukunsssg tidak cuma satu penjamin jawab program PKPR, namun juga karyawan program UKS(

Upaya Kesehatan Sekolah) dan karyawan dari program lain semacam Program PKM(

Pembelajaran Kesehatan Warga), Kesehatan Gigi, Program KIA atau KB ( Kesehatan Bunda serta Anak atau Keluarga Berencana), Jasa Poliklinik spesialnya Jasa IMS(

Penyakit Meluas Intim) serta HIV atau AIDS, Jasa Makmal serta P2M( penangkalan penyakit).

Kesimpulan

Usaha mempengaruhi bagian kesehatan lewat warga antara lain menghasilkan kandidat kesehatan( Sistiarani, 2013). Dalam menciptakan anak muda segar, salah satu usaha penguasa ialah program ini dapat dilaksanakan pada Puskesmas, Rumah Sakit ataupun pusat- pusat dimana anak muda terkumpul misalnya mall ( Depkes, 2005). Dalam aplikasi PKPR pada Puskesmas, anak muda diserahkan jasa khusus lewat perlakuan khusus yang diadaptasi memakai kemauan, kegemaran serta keinginan anak muda. Pada tahun 2018, persentase Puskesmas yang menyelenggarakan aktivitas kesehatan anak muda di semua Indonesia adalah 62, 08 Persen, yang mencapai sasaran nasional 40 Persen.

Tetapi, informasi nasional mengenai capaian akses anak muda kepada program PKPR belum ada. Program aktivitas terpaut PKPR yang dibuat bermaksud buat mengecap angkatan belia yang segar. Dari hasil riset disimpulkan kalau sedang banyak anak muda yang kurang wawasan hendak program PKPR serta berartinya PKPR untuk

(7)

Jurnal Pendidikan Tambusai 12841 orang mereka. Wawasan yang sedang minimun dan aplikasi yang belum menyeluruh menimbulkan perihal sejenis sikap seks leluasa di kira perihal yang alami dicoba.

Sikap seksual tidak segar di golongan anak muda spesialnya anak muda yang belum menikah terus menjadi bertambah. Dampak dari sikap intim pranikah mempunyai dampak intelektual yang menyebabkan rasa bersalah, cepat marah, serta tekanan mental yang kelewatan dampak dari sikap itu.

DAFTAR PUSTAKA

1Bab I Kata pengantar A. Kerangka Balik Kenakalan Anak muda. https: atau atau eprints.

ums. ac. id. pdf.

Adyani, Si Cantik Made. 2019. Pengarahan Seangkatan Selaku Penangkalan Sikap Intim Beresiko Pada Anak muda. Harian Objektif Ilmu Keperawatan( JIIKI) Sekolah Besar Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Vol 9 Nomor. 1

Afrilia, Eka Mardiana. 2019. Ikatan Kedudukan Orang Berumur kepada Sikap Intim Pranikah Anak muda di Sma Darrul Falahiyah Tahun 2019. Indonesian Midwifery Journal Vol 3 Nomor. 1

Agustin, Ni Nyoman Mestri serta Ni Luh Kadek Alit Arsani. 2013. Anak muda Segar lewat Jasa Kesehatan Hirau Anak muda di Tingkatan Puskesmas. Universitas Pembelajaran Ganesha Singaraja. Harian Kesehatan Warga Kemas 9( 1) 66- 73.

Alfaridzi, Muhammad Dicky. 2022. Aspek yang Pengaruhi Program PKPR pada Puskesmas. Harian Objektif Stikes Kendal. Universitas Airlangga

A, Andi Sastria. 2019. Akibat Konseling Seks Pranikah kepada Wawasan serta Tindakan Anak muda. Harian Objektif Kesehatan Penaksiran. Vol. 13 Nomor. 6( 2019)

Bachruddin, Wustha; Flora Kalalo; dkk. Akibat Konseling mengenai Ancaman Seks Leluasa kepada Wawasan Anak muda mengenai Seks Leluasa di Sma Negara Binsus 9 Manado. Universitas Sam Ratulangi. e- journal Keperawatan( e- Kp) Daya muat 5 No 1, Mei 2017.

Bidadari, Ni Luh Putu Rustiari, et angkatan laut(AL). Wawasan serta Sikap Intim Pranikah pada Anak muda SMA di Area Kegiatan Puskesmas Tampaksiring I.

E- Jurnal Medika, VOL. 6 Nomor. 10, OKTOBER, 2017: 50- 54 ISSN: 2303- 1395

Hanifah, Rizki ulfattun. 2020. Cerminan Sikap Intim Pranikah di SMA 16 Bekasi Tahun 2020. Poltekkes Jakarta III

Juliani, Erwina. 2019. Ikatan Wawasan Kesehatan Pembiakan dengan Sikap Seks Pranikah pada Anak muda Kategori XI di SMA B Kota Bandung Tahun 2019.

Universitas Bhakti kencana

Maesaroh; et angkatan laut(AL). 2020. Pengaruh Empat Faktor terhadap Pemberdayaan Anak muda dalam Usaha Pencegahan Seks Leluasa pada Program PKPR. Syntax Literate: Harian Objektif Indonesia ISSN: 2541- 0849 Vol. 5. Politeknik Kesehatan Bhakti Bumi Husada Cirebon

Mike, Ayu Wulandari. 2021. Analisa Faktor- Faktor yang Berkaitan dengan Sikap Seks Pranikah pada Anak muda di Sma Negara di Kota Bukittinggi 2021. Universitas Andalas.

Muzaky, Muhammad Salman Ali; Izzatul Arifah. 2021. Aspek yang Berkaitan dengan Eksploitasi Jasa Kesehatan Hirau Anak muda( Pkpr): Suatu Amatan Kesusastraan.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Harian kebijaksanaan kesehatan indonesia: JKKI Perihal 171- 18

Novitriasti, Tifani; Aditya Kusumawati; dkk. Eksploitasi Pengarahan Kesehatan Pembiakan pada PKPR Area Kegiatan Puskesmas Bulu Lor. Fakultas Kesehatan Warga Universitas Diponegoro. Harian Kesehatan Warga( e- Journal) Daya muat 8, No 3, Mei 2020 ISSN: 2715- 5617 atau e- ISSN: 2356- 3346

(8)

Jurnal Pendidikan Tambusai 12842 Pesiwarissa, Paulete Esterlina, et angkatan laut(AL). 2019. Cerminan Aplikasi Program

Kesehatan Pembiakan Anak muda di Puskesmas Getasan. Universitas Kristen Satya Artikel Salatiga. Harian Keperawatan Respati Yogyakarta, p- ISSN: 2088- 8872; e- ISSN: 2541- 2728

Gadis, Mona Rahayu. 2021. Akibat Alat Social serta Kedudukan Keluarga kepada Sikap Intim Anak muda di Area Kegiatan Puskesmas Kabil. Zahra: Journal Of Health And Medical Research Vol. 1 Nomor. 1( 2021)

Gadis, Ratna Bidadari Gadis. 2021. Akibat Konseling Ancaman Seks Leluasa kepada Tindakan Anak muda. Journal Of Community Health Issues.

R, Riski; Marlina Fitrya Lailatul K; dkk. 2021. Bimbingan Ancaman Seks Leluasa pada Anak muda. Poltekkes Kemenkes Martil. Harian Dedikasi Suster Nasuha e- ISSN:

2828- 8327 Daya muat 2 No 1, Laman 17- 23.

Steven, Stevenanderson. 2021. Description of Adolescent Knowledge About Premarital Sexual Behavior in High School. Harian Medika Hutama. Stikes Hang Berkat Pekanbaru

Wati, Yesi Septina. Aspek Sikap Seks Leluasa pada Anak muda. STIKes Al- Insyirah Pekanbaru. Harian Photon Vol. 8 Nomor. 1, Oktober 2017

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak : Hambatan Pemanfaatan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Di SMP N 6 Denpasar Tahun 2015.Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui

Dari hasil penelitian dengan penilaian PKPR dengan menggunakan format buku pedoman PKPR dapat disimpulkan bahwa kedua Puskesmas tidak ada yang memiliki nilai lebih dari 74

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA ANGGOTA PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)

Masalah penelitian ini adalah belum diketahui determinan penyebab perilaku seks pranikah pada anggota pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) di SMA Negeri 1

Dalam pelaksanaan PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) sudah ada kesediaan dari para implementor untuk menyelesaikan kebijakan publik tersebut. 1) Petugas sudah

Pendidik Sebaya (peer educator) di komunitas baru terbentuk bulan Mei 2013 sehingga belum mempunyai keterlibatan dalam pelaksanaan langkah strategis PKPR bahkan

Dalam penelitian ini diketahui bahwa stakeholder kesehatan memiliki beberapa tantangan dalam melaksanakan PKPR, antara lain belum adanya support penuh daari kepala puskesmas

Berdasarkan jawaban responden, dapat diketahui bahwa belum semua puskesmas melaksanakan program PKPR, pernyataan tersebut berbeda dengan jawaban Dinas Kesehatan