• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) SEBAGAI DESINFEKTAN TERHADAP DAYA HIDUP DAN MORTALITAS EMBRIO PADA TELUR TETAS ITIK MOJOSARI (Anas domesticus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) SEBAGAI DESINFEKTAN TERHADAP DAYA HIDUP DAN MORTALITAS EMBRIO PADA TELUR TETAS ITIK MOJOSARI (Anas domesticus)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) SEBAGAI DESINFEKTAN TERHADAP DAYA HIDUP DAN MORTALITAS EMBRIO PADA

TELUR TETAS ITIK MOJOSARI (Anas domesticus) Tursiah1, Aam Gunawan2, Sugiarti2

Fakultas pertanian program studi peternakan

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, Jalan Adhyaksa No. 2 Kayu Tangi Banjarmasin

Email : tursiahdsiah@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik penggunaan bawang putih (Allium sativum L.) sebagai desinfektan terhadap daya hidup dan mortalitas embrio telur tetas itik Mojosari (Anas domesticus).

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan tersebut adalah (A0) larutan bawang putih 0%, (A1)larutan bawang putih 5%, (A2) larutan bawang putih 10% dan (A3) larutan bawang putih 15%. Materi yang digunakan pada penelitian ini 400 butir telur tetas itik Mojosari dan 1 unit mesin tetas kapasitas 450 butir. Variabel dianalisis menggunakan sidik ragam ANOVA, bila sidik ragam menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Variabel utama yang diukur adalah daya hidup embrio dan mortalitas embrio. Fertilitas diukur sebagai variabel pendukung. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh bahwa tingkat dosis penggunaan larutan bawang putih sampai dengan konsentrasi 15% tidak berpengaruh nyata terhadap fertilitas, daya hidup embrio dan mortalitas embrio.

Kata kunci : Itik Mojosari; Fertilitas; Daya Hidup Embrio; Mortalitas Embrio; Bawang Putih.

THE EFFECT OF THE USE OF GARLIC(Allium sativum L.) AS A DISINFECTANT ON THE LIFE FORCE AND MORTALITY OF EMBRYOS IN HATCHED EGGS

MOJOSARI DUCKS (Anas domesticus)

ABSTRACT

This study aims to find out the best dose of garlic use (Allium sativum L.) as a disinfectant against the life force and mortality of embryonic hatched eggs Mojosari (Anas domesticus). This study used a complete randomized design (RAL) of 4 treatments with 5 repetitions. The treatment is (A0) garlic solution 0%, (A1) garlic solution 5%, (A2) garlic solution 10% and (A3) garlic solution 15%. The material used in this study was 400 hatched eggs Mojosari ducks and 1 unit of hatching machine capacity of 450 grains. Variables are analyzed using ANOVA variance, if the variance shows a significant effect (P <0.05) then continued with Duncan's multiple range test (DMRT) to see the differences between treatments. The main variables measured are the life force of the embryo and the mortality of the embryo. Fertility is measured as a supporting variable. Based on the results of statistical analysis obtained that the dose level of use of garlic solution up to a concentration of 15% has no significant effect on fertility, embryo life force and embryo mortality.

Key words: Mojosari Ducks; Fertility; Embryo Life Force; Embryo Mortality; Garlic.

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abror F N A, L Silitonga, dan S Wibowo. 2018. Pengaruh perbandingan jantan betina dan lama penyimpanan telur terhadap daya tetas telur burung puyuh (coturnix-caturnix japonica).

Jurnal Ilmu Hewani Tropika 7 (1): 1-6.

Arifin, C.S. 2013. Pengaruh konsentrasi infusa daun sirih (piper betle Linn.) pada pencelupan telur itik terhadap daya tetas dan kematian embrio. Jurnal Indon. Trop. Anim. Agric. 26 (4) Benkeblia N. 2004. Antimicrobial activity of essential oil exstracts of various onions (Allium

cepa) and garlic (Allium sativum). Lebensm. – wiss.u.Technol. 37:263-268 Buckle, K.A. 2010. Ilmu Pangan. UI Press. Jakarta

Gulfraz M, Imran M, Khadam S. 2014. A comparative study of antimicrobial and antioxidant activities of garlic (Allium sativum L) extracts in various localities in Pakistan. Afr J Plant Sci. 8:298-306. Tersedia dari: URLhttp://www.academic journal. org/article 1403521690 _Gulfraz %20et%20al.pdf

Hartono, dan T. Isman. 2010. Kiat Sukses Menetaskan Telur Ayam. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Iswanto, H., 2005. Ayam Kampung Pedaging. Agromedia pustaka. Jakarta

Indrawati E, Takdir S, Rahadi S, Nafiu L.O, 2015. Fertilitas, daya hidup embrio, daya tetas dan bobot tetas telur ayam ras hasil inseminasi buatan dengan ayam tolaki: Universitas Haluoleo: Kendari

Kartasudjana, R. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lembong, J. E., 2015. Analisis break event point usaha ternak itik pedaging (studi kasus pada usaha itik milik kelompok masawang di Desa Talikuran Kecamatan Remboken). Jurnal Zootek. Vol 35 No 1 : 39-45.

Londhe. 2011. Role Of Garlic (Allium sativum) in various Disense: an overview. J Pham Res Opin.

Mahfudz, L. D. 2006. Hidrogen Peroksida sebagai desinfektan pengganti gas formaldehyde pada penetasan telur ayam. Jurnal Protein 13 (2):6-12

Majewski, M. 2014. Allium sativun. Fact and Myths Regarding Humant Healt, Nasional Institute of Public Health. 65 (1): hal 1-8

Mikaili P, Maadirad S, Moloudizargari M. 2013. Therapeutic uses and pharmacological properties of garlic, shallot, and their biologically active compounds. Iran J Basic Med Sci.

16 (10): 1031-1048

North, N. O. and Donald D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. Fourth Edition Newyork University of California Poultry Specialist.

Onyeagba, R., Uogbogu O., Okeke, C., 2006, Studies on the antimicrobial effects of garlic (Allium sativum Linn), ginger (Zingiber officinale Roscoe) and lime (Citrus aurantifolia Linn). Afr. J. Biotechnol 552-554 p.

Paimin, F.B. 2004. Membuat dan mengelola mesin tetas. Jakarta: Penebar Swadaya.

(3)

Pamungkas, R.S., Ismoyowati dan S.A.Santoso. 2013. Kajian bobot tetas, bobot badan umur 4 dan 8 minggu serta korelasinya pada berbagai itik local (Anas plathyrynchos) dan itik manila (Cairina moscata) jantan. J. Ilmiah Peternakan 1 (2) : 488 – 500

Putra, Z. 2009. Fertilitas dan Daya Tetas. PSK Unggas Kelas Dua Untuk Siswa/I SPP-SPMAN Saree Provinsi Aceh. Banda Aceh.

Polana, A. 2018. Beternak Itik Petelur Produktivitas hingga 95%. Jakarta Selatan: Agromedia Pustaka

Sujionohadi K. dan A.I. Setiawan. 2007. Ayam kampung petelur. Niaga Swadaya, “Jakarta.

Latihan pertanian. Ciawi. Bogor.

Septiyani, D., Prrakoso, H. dan Warnoto. 2016. Pengaruh Sanitasi dengan Metode Pengelapan pada Penetasan Telur Itik Menggunakan Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L.) Terhadap Daya Tetas dan Mortalitas Embrio. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. Fakultas Peternakan Universitas Bengkulu. Bengkulu

Zamzamy, S.P., Sudjarwo, E., dan A.A. Hamiyanti. 2014. Pengaruh penggunaan ekstrak daun beluntas (Pluchea less) pada pencelupan telur tetas itik Mojosari terhadap daya tetas dan mortalitas embrio. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Perlakuan Terhadap Daya Tetas Secara rinci daya tetas telur itik dengan fumigasi asap cair tempurung kelapa tertinggi 66,67 persen dihasilkan dari telur

substitusi tepung ikan dalam ransum terhadap fertilitas, daya tetas dan mortalitas. embrio

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh indeks bentuk telur terhadap daya tetas dan mortalitas dari itik Magelang generasi pertama serta

daun kersen dalam proses pencelupan telur tetas yang optimal adalah pada konsentrasi 20% yaitu mampu menurunkan mortalitas embrio sebesar 43,42%.. Hasil

Hasil analisis ragam menunjukkan bah- wa dengan adanya pencelupan telur tetas menggunakan ekstrak daun sirih sampai dengan 30% memberikan pengaruh yang tidak nyata

Pengalaman dari Kelompok Tani Ternak Rayahu di Desa Sidodadi tersebut yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh umur telur tetas itik

Hasil analisis ragam menunjukkan bah- wa dengan adanya pencelupan telur tetas menggunakan ekstrak daun sirih sampai dengan 30% memberikan pengaruh yang tidak nyata

Telur dibagi menjadi tiga bagian yang diberi perlakuan yaitu 70 butir telur fertil dari candling hari ke-7 tiap mesin tetas. Telur diputar secara otomatis dari hari