• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan model pembelajaran brain writing

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan model pembelajaran brain writing"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BRAIN WRITING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

Tri Desmiani¹, Indriani Nisja², Upit Yulianti DN²

¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Ani405744@gmail.com

ABSTRACT

This research based on the law value of students in scientific writing, in writing of background is not suitable whit the title, the students is not interst and less motivation in scientific writing, students difficult to write background in scientific writing. The purpose of this research to describe ability in scientific writing students class XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya before using model of Brain Writing learning, and describe ability in scientific writing students clas XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya after using model of Brain Writing learning, and to describe effect using model of Brain Writing model in writing skill students class XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya. The kind of research is quantitative research by using experiment method.

The result of this research are, first the ability scientific writing students class XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya before using model of Brain Writing learning with the count flats 59,52 with extend 56-65% enaugh qualification (C). Second, the abality scientific writing students class XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya after using model of Brain Writing learning with the count flats 81,35 with extand 78-85% good qualification (B). Third, significant effect by using model of Brain Writing students class XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya. This prove with research result value thitung (4,98) > ttabel (1,70) maked hipotesis nol was push and hipotesis alternative was accept.

Keyword: Model Of Brain Writing Learning, Scientific Writing

PENDAHULUAN

Karya ilmiah merupakan tulisan yang ditulis berdasarkan fakta dan data dengan menggunakan kaidah-kaidah yang telah ditentukan. Kegiatan menulis karya ilmiah bukan hanya sekedar menulis, melainkan sebuah kegiatan yang menuntut untuk berpikir logis,

menggunakan bahasa yang efektif dan sesuai dengan kaidah kebahasaan, serta disusun secara sistematis. Hal ini sesuai dengan pendapat Dalman (2014: 155) menyatakan bahwa karya ilmiah merupakan karangan yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah- kaidah keilmuan, atau karya tulis yang

(2)

dibuat berdasarkan pada kegiatan- kegiatan ilmiah (penelitian lapangan, percobaan laboratorium, telaah buku, dan lain-lain).

Kegiatan menulis tidak banyak disukai, terutama kegiatan menulis karya ilmiah. Dalam pembelajaran menulis karya ilmiah, lebih banyak diajarkan teori-teori, sehingga untuk kemampuan menulis karya ilmiah cenderung tidak dikuasai. Menulis karya ilmiah tidak cukup hanya dengan penguasaan materi saja, tetapi harus dituntut untuk dapat terampil dalam mengembangkan ide yang ada serta lebih dapat berpikir kritis.

Menulis karya ilmiah sangat bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan menulis. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan karya ilmiah. Menurut Dalman (2014: 167) manfaat menulis karya ilmiah sebagai berikut ini. Pertama, penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.

Kedua, penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya. Ketiga, penulis dapat berkenalan dengan kegiatan

perpustakaan. Keempat, penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan data dan fakta. Kelima, penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.

Keenam, penulis terus memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Sesuai dengan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) salah satu keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa yaitu keterampilan menulis karya ilmiah. Keterampilan menulis karya ilmiah terdapat pada kelas XI semester 2 dengan Standar Kompetensi (SK) 12 yang berbunyi

“Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman atau ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah” dan Kompetensi Dasar (KD) 12.3. yang berbunyi “Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan dan penelitian”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru bidang studi bahasa Indonesia yaitu ibu Hilda, S.S.

dan beberapa siswa kelas XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya dapat diketahui bahwa ada beberapa permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis

(3)

karya ilmiah yaitu sebagai berikut.

Pertama, masih rendahnya nilai siswa dalam menulis karya ilmiah. Rendahnya nilai siswa disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi menulis karya ilmiah. Sekitar 60% siswa belum memahami dan 40% sudah memahaminya. Kedua, dalam menulis latar belakang masih banyak ditemukan yang tidak sesuai dengan judul.

Pemahaman siswa dalam menulis karya ilmiah pada latar belakang masih kurang.

Banyak siswa yang kesulitan dalam menulis latar belakang dan siswa kurang memahami sistematika penulisan yang baik dan benar. Ketiga, siswa tidak berminat dan tidak termotivasi dalam menulis karya ilmiah. Hal ini disebabkan karena siswa menganggap bahwa menulis karya ilmiah itu sulit. Siswa mengalami kesulitan dalam menulis karya ilmiah karena siswa belum terbiasa untuk menulis sehingga siswa kesulitan menuangkan idenya dan merangkainya dalam jalinan kalimat untuk membentuk tulisan sehingga orang lain mengerti maksud dari tulisannya. Keempat, siswa kesulitan membuat latar belakang masalah dalam menulis karya ilmiah.

Siswa kurang memahami dalam pembuatan latar belakang masalah.

Banyak siswa yang menulis latar belakang masalah tidak sesuai dengan judul tulisannya.

Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya guru memilih model pembelajaran yang lebih membangun kreativitas berpikir siswa sehingga pembelajaran menulis karya ilmiah dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru harus mampu memilih strategi atau model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Brain Writing.

Brokop dan Bill Persal (2009: 9) yang menyatakan bahwa Brain Writing merupakan cara yang memungkinkan setiap individu untuk berbagi ide yang ditulis di atas kertas. Secara lebih lanjut, Paulus dan Nijstad (2003: 129) mengemukakan bahwa Brain Writing dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mencurahkan ide atau pendapat secara lisan. Dengan menggunakan model pembelajaran Brain Writing ini

(4)

diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap kemampuan menulis karya ilmiah.

Paulus dan Nijstad (2003: 129) menjelaskan bahwa Brain Writing dilakukan untuk menghasilkan gagasan yang beranekaragam tentang suatu hal atau topik pembicaraan. Brain Writing bertujuan untuk membentuk atau menumbuhkan ide-ide secara tertulis.

Ada beberapa siswa yang terkadang tidak dapat menyampaikan idenya secara lisan.

Oleh karena itu, dengan adanya Brain Writing dapat membantu siswa yang mengalami kendala dalam mengungkapkan idenya secara lisan.

Model pembelajaran Brain Writing merupakan salah satu model yang dapat diterapkan dalam keterampilan menulis, salah satunya yaitu keterampilan menulis karya ilmiah.

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Brain Writing sebagai berikut. Pertama, siswa dan guru mendiskusikan tema tulisan yang akan dituliskan. Kedua, siswa diberi kesempatan untuk melakukan proses pra-penulisan secara individu atau kelompok, baik di kelas maupun di luar

kelas. Ketiga, siswa diberi kesempatan untuk menulis secara mandiri. Keempat, setelah selesai menulis draft, tulisan siswa ditukarkan dengan siswa lain, berpasangan/acak, masing-masing siswa melakukan tahap pasca-menulis. Para siswa melakukan Brain Writing dalam menyunting tulisan teman lainnya.

Kelima, siswa diminta memberi saran, komentar, gagasan dan sebagainya atas tulisan teman yang dibacanya secara tertulis dalam lembar/kartu gagasan.

Keenam, setelah tulisan dikembalikan beserta kartu gagasan, para siswa memperbaiki tulisannya kembali.

Ketujuh, beberapa siswa diminta menyajikan tulisannya secara lisan.

Kedelapan, guru dan siswa merefleksi tulisan teman yang disajikan.

Kesembilan, tulisan dikumpulkan dan dievaluasi oleh guru (Asih, 2016: 150).

Berdasarkan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebelum menggunakan model pembelajaran Barin Writing. Kedua, mendeskripsikan

(5)

kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sesudah menggunakan model pembelajaran Brain Writing. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan model pembelajaran Brain Writing terhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010: 12) yang menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dimulai dari pengumpulan data, penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap hasil yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2013: 72). Dikatakan metode eksperimen karena penelitian ini bertujuan untuk mengontrol dan mengendalikan setiap

gejala yang terjadi. Rancangan penelitian ini yaitu One Group Pretest-Postest Designs. Menurut Sukmadinata (2010:

208) One Group Pretest-Postest Designs dilakukan dengan cara mengadakan tes awal, kemudian diberi pelatihan dalam jangka waktu tertentu, pada akhir masa pelatihan diberi tes akhir.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sitiung yang terdaftar tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 260 orang yang tersebar pada 9 kelas. Arikunto (2006:

134) menyatakan bahwa pengambilan sampel jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100, dapat diambil antara 10- 15% atau 20-25% atau lebih. Oleh karena itu, dilakukan penarikan sampel dalam penelitian yang dilakukan. Cara penarikan sampel menggunakan teknik Pusposive Sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan atas strata, random, daerah, tetapi didasarkan atas tujuan tertentu. Sampel yang dipilih yaitu kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 28 orang. Kelas tersebut dipilih menjadi sampel karena kelas tersebut memiliki kemampuan yang homogen. Variabel

(6)

bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Brain Writing. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sitiung. Data dari penelitian ini yaitu skor dari keterampilan menulis karya ilmiah yang ditulis oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sitiung.

Menurut Sugiyono (2013: 102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yaitu tes unjuk kerja atau tes menulis karya ilmiah dengan indikator: (1) latar belakang, (2) permasalahan (3) pembahasan masalah, (4) kesimpulan, (5) saran, dan (6) daftar pustaka. Teknik yang diterapkan dalam pengumpulan data ini yaitu dengan memberi tes kepada sampel penelitian.

Langkah kerja dalam pengumpulan data ini adalah sebagai berikut. Pertama, dilaksanakan dengan memberikan pembelajaran tentang menulis karya ilmiah. Kedua, siswa diberikan tes awal menulis karya ilmiah dengan tema

“Kenakalan Remaja”. Ketiga, lembar kerja siswa dikumpulkan dan dinilai sesuai dengan indikator penilaian yang telah ditentukan. Keempat, guru melaksanakan pembelajaran menulis karya ilmiah menggunakan model Brain Writing dengan cara siswa secara berpasangan memberi gagasan, saran, komentar terhadap tulisan temannya sesuai dengan tema “Teknologi”.

Kelima, siswa memperbaiki tulisan yang telah diberikan ide, saran, atau komentar.

Keenam, siswa diberikan tes akhir menulis karya ilmiah dengan tema

“Lingkungan”. Ketujuh, lembar kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari tes kemampuan menulis karya ilmiah dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, membaca dan memeriksa tulisan siswa sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Kedua, menentukan skor terhadap kemampuan menulis karya ilmiah. Ketiga, mengubah skor menjadi nilai dengan menggunakan rumus presentase. Keempat,

(7)

mengklasifikasikan kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sitiung menulis karya ilmiah sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Brain Writing dengan menggunakan skala 10.

Kelima, menentukan skor rata-rata kemampuan menulis karya ilmiah sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Brain Writing siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya berdasarkan rata-rata hitung. Keenam, menampilkan data kemampuan menulis karya ilmiah dengan membuat diagram pengaruh penggunaan model pembelajaran Brain Writing terhadap kemampuan menulis karya ilmiah secara keseluruhan.

Ketujuh, melakukan uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis data.

Kedelapan, membahas hasil analisis dan menyimpulkan hasil pembahasan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Brain Writing Siswa Kelas XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya

Kemampuan menulis karya ilmiah sebelum menggunakan model

Brain Writing memperoleh nilai 38,89 sampai 83,33. Data secara lengkap tentang keterampilan menulis karya ilmiah sebelum menggunakan model Brain Writing sebagai berikut. Pertama, yang mendapat nilai 38,89 diperoleh 2 siswa dengan persentase 7,1%. Kedua, yang mendapat nilai 44,44 diperoleh 3 siswa dengan persentase 10,7%. Ketiga, yang mendapat nilai 50 diperoleh 5 siswa dengan persentase 18%. Keempat, yang mendapat nilai 55,56 diperoleh 3 siswa dengan persentase 10,7%. Kelima, yang mendapat nilai 61,11 diperoleh 2 siswa dengan persentase 7,1%. Keenam, yang mendapat nilai 66,67 diperoleh 8 siswa dengan persentase 28,6%. Ketujuh, yang mendapat nilai 72,22 diperoleh 2 siswa dengan persentase 7,1%. Kedelapan, yang mendapatkan nilai 77,78 diperoleh 2 siswa dengan persentase 7,1%.

Kesembilan, yang mendapatkan nilai 83,33 diperoleh 1 siswa dengan persentase 3,6%. Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung yaitu 59,52. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis karya ilmiah berada pada tingkat 56-65%

berkualifikasi Cukup (C).

(8)

2. Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Brain Writing Siswa Kelas XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya

Kemampuan menulis karya ilmiah sesudah menggunakan model Brain Writing memperoleh nilai 50 sampai 94,44. Data secara lengkap tentang keterampilan menulis karya ilmiah sesudah menggunakan model Brain Writing sebagai berikut. Pertama, yang mendapat nilai 50 diperoleh 1 siswa dengan persentase 3,6%. Kedua, yang mendapat nilai 61,11 diperoleh 1 siswa dengan persentase 3,6%. Ketiga, yang mendapat nilai 66,67 diperoleh 1 siswa dengan persentase 3,6%. Keempat, yang mendapat nilai 72,22 diperoleh 2 siswa dengan persentase 7,1%. Kelima, yang mendapat nilai 77,78 diperoleh 6 siswa dengan persentase 21,4%. Keenam, yang mendapat nilai 83,33 diperoleh 8 siswa dengan persentase 28,6%. Ketujuh, yang mendapat nilai 88,89 diperoleh 5 siswa dengan persentase 17,8%. Kedelapan, yang mendapat nilai 94,44 diperoleh 4 siswa dengan persentase 14,3%. Berikut ini tabel kemampuan menulis karya ilmiah sesudah menggunakan model

Brain Writing siswa kelas XI SMAN I Sitiung. Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung yaitu 81,35.

Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis karya ilmiah berada pada tingkat 76-85%

berkualifikasi Baik (B).

3. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Brain Writing terhadap Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMAN I Sitiung sebelum menggunakan model pembelajaran Brain Writing secara keseluruhan memperoleh rata-rata hitung sebesar 59,52 berada pada rentangan 56-65% berkualifikasi Cukup (C), sedangkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMAN I Sitiung sesudah menggunakan model pembelajaran Brain Writing secara keseluruhan memperoleh rata-rata hitung sebesar 81,35 berada pada rentangan 76- 85% berkualifikasi Baik (B). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMAN I Sitiung sebelum menggunakan

(9)

model pembelajaran Brain Writing lebih rendah dibanding kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMAN I Sitiung sesudah menggunakan model pembelajaran Brain Writing.

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan, diketahui nilai thitung sebesar 4,98. Nilai ttabel diperoleh pada signifikasi 95% (0,05) dengan derajat kebebasan = n–1 = 28-1 = 27 sehingga didapat ttabel = 1,7. Hasil analisis menunjukkan bahwa thitung (4,98) > ttabel

(1,7). Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model pembelajaran Brain Writing dalam kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya, diperoleh tiga kesimpulan. Pertama, kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMAN I Sitiung sebelum menggunakan model pembelajaran Brain

Writing secara keseluruhan memperoleh rata-rata hitung sebesar 59,52 berada pada rentangan 56-65% berkualifikasi Cukup (C). Kedua, kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMAN I Sitiung sesudah menggunakan model pembelajaran Brain Writing secara keseluruhan memperoleh rata-rata hitung sebesar 81,35 berada pada rentangan 76- 85% berkualifikasi Baik (B). Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model pembelajaran Brain Writing dalam kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai thitung (4,98) > ttabel (1,70), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asih. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung:

Pustaka Setia.

(10)

Brokop, Flo and Bill Persall. 2009.

Writing Strategies for Learners who are Deaf. Edmonton:

NorQuest College.

Dalman. 2014. Keterampilan Menulis.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Paulus and Nijstad. 2003. Group Creativity. New York: Oxford University Press.

Sudjana, Nana. 2005. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah.

Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pemberian Pertanyaan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMAN