• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Android Terhadap Self-Regulated Learning Siswa

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Android Terhadap Self-Regulated Learning Siswa "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Proceedings

Volume 1, Nomor 1 Desember 2021

603

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Android Terhadap Self-Regulated Learning Siswa

Siti Patimah

SDN Gohong 2 Pulang Pisau, [email protected]

ABSTRACT

An early perception in SDN Buntoi 1 turned into a personnel that carried out E-acquiring information on (dominating at homegrown), as yet utilizing sack books and loaned to understudies with out ordinary coach oversight, while really learning at homegrown teachers ought to have an arrangement or illustration plan , executing an e-learning model that remembers for line arranging, execution and evaluation. The reason for this notice is to catch the impact of android-put together thoroughly concentrating on media with respect to self- controlled acquiring information on of understudies and to secure the impact of android-put together learning media with respect to self-managed getting to know about undergrads in SDN Buntoi 1 Kahayan Hilir Sub-Region Pulang Pisau. The quantitative test approach changed into utilized on this gander at, connected with organizations. The test establishment comprised of 6th grade understudies from SDN Buntoi 1 with a total of 30 undergrads, and the oversee organization comprised of 6th grade understudies from SDN Buntoi three with a total of 30 undergrads. The aftereffects of the assessment demonstrated that there has been an impact between utilizing android-based learning media and parental jobs, as inside the test eminence, the recommend expansion in pre-check and set up-investigate was unique, score zero.004 <

zero.0.5 for matched outcome 1 and zero.000 < 0.half for combined final product 2, part of the effect of the use of android based dominating media become 70.6% added to oneself controlled examining of understudies in Pulang Pisau, SDN Buntoi 1 Kahayan Hilir street, the results of this investigate are the impact of android put together learning media with respect to SDN Buntoi 1 Kahayan Hilir oneself directed learning of Pulang Pisau undergrads in the street simultaneously represented 78.6% in the test and seventy four.five% inside the oversee class, and the rest had been impacted by various components that were presently not contemplated. in this glance at, there have been moreover varieties between the trial polish and the control style, for example, SRL ability results, pre actually take a look at seventy two.37 and set up test 83.30 in test tastefulness ,simultaneously as pre test 71.93 and distribute test seventy six.67 in control brilliance.

Keywords: Android, Self Regulated Lerning

ABSTRAK

SDN di desa Buntoi sebagian adalah sekolah dengan penerapan Elektronik Learning (Pembelajaran Jarak Jauh/BDR), yang selama ini justru memanfaatkan bahan bacaan yang dipinjamkan kepada siswa tanpa pemeriksaan dari master secara berkala, seharusnya master haru memiliki rencana atau rancangan untuk compositions belajar selama di rumah yang menerapkan model pembelajaran E-Learning, yang berisi rencana, pelaksanaan dan penilaian secara challenging (Online). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran berbasis android terhadap Self-regulated learning siswa, dan untuk mengetahui perbedaan antara kelas eksperiment dan kelas kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis Android sebesar 84,9% kelas

(2)

604 eksperimen dan 81,4 kelas kontrol memberikan kontribusi terhadap Self-directed learning siswa di SDN Buntoi Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau, hasil penelitian yang diperoleh secara simultan penggunaan media pembelajaran Android terhadap Self-managed learning siswa di SDN Buntoi Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau kelas eksplorasi sebesar 78,6% dan 74,5%

dari kelas kontrol, sisanya dipengaruhi oleh variabel yang berbeda tidak dianalisis dalam penelitian ini, serta adanya perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan hasil kemampuan Self-regulated learning (SRL), kelas eksperimen pre-test 72,37 post-test 83,30, sedangkan kelas kontrol 71,93 dan post-test 76,67.

Kata Kunci: Android, Self Regulated Lerning

PENDAHULUAN

Dalam sistem pendidikan nasional, Pendidikan Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran wajib untuk semua jenjang pendidikan, sebagaimana diungkapkan oleh Muhaimin “Persekolahan Islam adalah suatu tindakan edukatif yang dilakukan atau didirikan dengan kerinduan dan harapan untuk mengakui pelajaran dan kualitas Islam.

Tercapainya tujuan pendidikan dipengaruhi beragam faktor, diantaranya media yang digunakan. Dalam hal pemilihan media guru dituntut untuk mampu menysuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Semakin pesatnya perkembangan teknologi juga membawa perubahan terhadap paradigma pada ranah pendidikan. Salah satunya ialah pergeseran penggunaan media, contohnya media yang mempresentasikan pembelajaran dari papan tulis ke OHP (Over Head Projektor), kemudian ke LCD Projektor. Semakin pesatnya perkembangan teknologi dibidang seluler (gadget) juga berdampak pada penggunaan media, dimana sebelumnya media berbasis komputer marak digunakan sekarang berpindah menggunakan media berbasis android dengan bermacam--macam platform yang ditawarkan, seperti game edukasi, multimedia interaktif dan lain-lainnya (Said & Muslimah, 2021).

Sebelum pandemi melanda (awal tahun 2020), pemerintah telah memberikan dukungan penuh melalui Kemendikbud dalam upaya meningktkan mutu pendidikan serta demi kelancaran penerapan pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunaka teknologi, yaitu pada tahun 2019 telah diluncurkan program bantuan dana BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. Dana ini dikhususkan untuk pembelian Tablet dan perangkat komputer lainnya.

(3)

605 Setelah pandemi melanda Indonesia yaitu sekitaran awal tahun 2020, yang dikenal dengan corona virus, berbagai upaya dilakukan demi menekan penyebaran virus ini sehingga pemerintah mengambil kebijakan yang mengharuskan berbagai sektor termasuk pendidikan dilakukan dari rumah. Proses pembelajaran ini menuntut agar peserta didik mampu mengatur dan belajar secara mandiri atau dalam istilah pendidikan dikenal dengan Self Regulated Learning yang secara harfiah dapat dimaknai dengan pembelajaran yang dikelola oleh dirinya sendiri (Syafrin & Muslimah, 2021).

Pada awal observasi, dua diantara sekolah yang berada di Desa Buntoi, Kahayan Hilir, Kab. Pulang Pisau merupakan penerima BOS Afirmasi yang artinya sekolah tersebut telah memiliki perlengkapan tablet yang cukup (data Dinas Pendidikan Kab.Pulang Pisau). Kedua sekolah tersebut juga menggunakan proses pembelajaran dari rumah yang menerapakan media android sebagai sarana dalam proses belajar mengajar.

Pada penerapan pembelajarannya sering kali ditemukan orang tua yang memegang peranan dalm pengerjaan tugas bahkan ada yang hampir seluruh tugas dikerjakan oleh orang tua, akan tetapi adapula keadaan dimana orang tua tidak perduli terhadap pembelajaran anaknya, bahkan ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugasnya selama 1 bulan (wawancara YR), disinilah apabila peserta didik tidak bisa mengatur dirinya sendiri dalam proses pembelajaran maka tentu dia akan tertinggal jauh dari peserta didik lainnya.

PEMBAHASAN

Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Android

Kebijakan pemerintah saat ini mengharuskan agar proses belajar mengajar hendaknya dilakukan di rumah saja, mengakibatkan pergeseran pemanfaatan media pembelajaran khususnya teknologi selular dimana yang dulunya hanya sebatas proses komunikasi kini digunakan dengan sedemikian rupa untuk memperoleh media pembelajaran yang menarik dengan menerapkan Model pembelajaran e-picking up atau elektronik yang terdiri dari kata “E” kependekan dari kata “elektronic” dan kata

“Lear(Darmawan, 2011)ning” yang berati “pembelajaran” (Darmawan, 2011). E- Learning ialah aktifitas belajar mengajar dengan pemanfaatan jaringan (web, LAN, dan WAN) sebagai teknik untuk penyampaian, koneksi, kantor, dan berbagai jenis

(4)

606 administrasi pembelajaran. Dengan kata lain E-Learning adalah pembelajaran yang menggunakan perangkat elektronik sebagai media, yang dalam penelitian ini adalah Smartphone yang dilengkapi sistem Android.

Self Regulated Learning

Berdasarkan pendapat beberapa ahli seperti Pintrich dan juga De Groot definisi Self Regulated Learning (Seto, n.d.) strategi metakognitif (kemampuan mengontrol domain) digunakan siswa dalam merencanakan, memantau, dan memodifikasi kognisi, bagaimana siswa mengelola upaya akademis mereka dan strategi kognisi yg secara konkret dipakai peserta didik untuk belajar, mengingat, serta mengerti materi.

Zimmerman berpendapat bahwa seseorang disebut memiliki Self Regulated Learning jika mempunyai upaya mengaktifkan metagoknisi, perilaku, motivasi untuk pembelajarannya secara individu. Selanjutnya Zimmerman mengartikannya sebagai kemampuan peserta didik dalam berpartisipasi secara aktif pada kegiatan pembelajaran, baik secara metakognitif, motivasional maupun (Fasikhah & Fatimah, 2013) perilaku (Fasikhah & Fatimah, 2013). Secara metakognitif merencanakan, mengatur, mengajar, memantau, dan mengevaluasi individu yang mengatur diri sendiri selama proses pembelajaran. Pembelajar motivasional merasa kompeten, efikasi diri, dan percaya diri.

Sementara itu, orang yang mempelajari memilih, menyebarkan, dan mengatur lingkungan mereka agar optimal untuk belajar.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan self-regulated learning ialah pembelajaran aktif penyesuaian diri yang diawali dari perencanaan, pemantauan, pengendalian, dan evaluasi yang sistematis dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi kognitif, motivasi, dan perilaku.

Pentingnya mempunyai kemandirian dalam belajar ini sudah dibahas dalam kitab suci al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat ar-Ra’du ayat 1:

ْهَأ ْن ِه ُهَنىُظَفْحَي ِهِفْلَخ ْنِه َو ِهْيَدَي ِنْيَب ْنِه ٌتاَبِّقَعُه ُهَل ٰىهتَح ٍم ْىَقِب اَه ُرِّيَغُي َلَ َ هاللَّ هنِإ ۗ ِ هاللَّ ِر

ْن ِه ِهِنوُد ْنِه ْنُهَل اَه َو ۚ ُهَل هد َرَه َلََف اًءىُس ٍم ْىَقِب ُ هاللَّ َدا َرَأ اَذِإ َو ۗ ْنِهِسُفْنَأِب اَه او ُرِّيَغُي

ٍلا َو

(5)

607 Artinya : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Quraish Shihab memaknai Firman Allah SWT diatas yaitu bahwasanya Allah SWT tidaklah merubah nasib satu kaum dari kesulitan menjadi kebahagiaan, atau dari tidak mampu menjadi mampu jika bukan mereka juga yang merubah keinginan mereka (Quraish Shihab). Berdasarkan tafsir tersebut jika dihubungkan kedalam dunia pendidikan, maka bisa disimpulkan bahwa peserta didik tidak dapat mengubah keadaan dirinya dari tidak tahu sesuatu ke mengetahui, dan yang tidak memahami ke faham, dari tidak berbakat menjadi berbakat jika mereka tidak mengubah desain pembelajaran mereka sendiri (SHIHAB, 2016).

Sebagai kelas eksperimen pada penelitian disini mengambil tempat di SDN 1 Buntoi, Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau dan kelas kontrolnya ada di SDN 3 Buntoi, di Wilayah Kahayan Hilir kedua sekolah tersebut merupakan penerima bantuan tablet sehingga dipilihlah sekolah tersebut. Penelitian ini menerapkan metode penelitian secara eksperimen yaitu sebuah metode pencarian pengaruh tindakan tertentu terhadap tindakan lainnya dengan keadaan yang telah direkayasa (Sugiyono, 2013)Di segi dunia pendidikan eksperimen ini memiliki tujuan untuk meneliti pengaruh perlakuan instruktif dari perilaku siswa, atau menguji spekulasi tentang dampaknya atau tidak berpengaruhnya suatu tindakan dengan tanpa tindakan.

Terdapat bermacam bentuk desain eksperimen, sebagaimana pendapat Sugiyono yaitu Rencana Uji Asli, Rencana Pra Percobaan, Rencana Semi Tes dan Rencana Faktorial (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menggunakan rencana semi uji (Semi Trial Plan), yaitu rencana yang memiliki kelompok acuan, namun tidak sepenuhnya berfungsi sebagai variabel kontrol.Pemilihan metode ini bertujuan untuk mengetahui dampak suatu perlakuan, yaitu dalam hal ini ialah pelaksanaan pembelajaran PAI dengan media berbasis android yang diterapkan pada kelompok eksperimen berbanding dengan kelompok benchmark yang menyelesaikan PAI mulai terbiasa memanfaatkan media

(6)

608 video pendidikan. Review ini menggunakan Nonequivalent Benchmark Group Plan, yang secara praktis merupakan rencana serupa dengan Konfigurasi pretest-posttest control gathering, namun dalam rencana ini, explorer gathering dan benchmark group tidak dipilih secara sembarangan (Sugiyono, 2013). Penelitian ini meliputi dua pertemuan, yaitu kelompok uji coba dan kelompok acuan. Seperti pada tabel dibawah ini:

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Buntoi 1 sebanyak 30 siswa dan siswa Kelas VI di SD Negeri Buntoi 3 sebanyak 30 siswa.

Arikunto mengatakan, jika subjeknya kurang dari 100 maka contoh yang diambil adalah seluruh masyarakat (Hughes & Hitchcock, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 SD Negeri Buntoi 1 dan siswa kelas VI SD Negeri Buntoi 3. Strategi pengumpulan informasi dalam penelitian ini menggunakan survey atau polling yang menjadi informasi penting dan informasi pendukungnya adalah persepsi, pertemuan, dan dokumentasi.

Data penelitian yang digunakan ialah pilihan ganda yang terdiri dari dua puluh tes yang dianalisa berdasarkan langkah-langkah yaitu menghitung perolehan nilai, dan menghitung nilai item yang menerapkan rumus berikut :

(7)

609 Dalam penyusunan tabel ditribusi frekuensi dan histogram, menggunakan langkah:

1. Tentukan jumlah kelas peregangan (menggunakan persamaan Sturgess) K = 1 +3,3 log n = 1 + 3,3 log 20 = 1 + 3,3 . 1,301 = 1 + 4,293 = 5,293 Jadi regangan yang digunakan adalah 5;

2. Menghitung range;

3. Data rentang = nilai maksimum - nilai minimun = 97 – 67 = 28;

4. Panjang kelas = rentang informasi : jumlah kelas yang terbentang = 28 : 5 = 5,6 dikumpulkan menjadi 6;Dari perhitungan diatas selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Pada tabel diatas diketahui frekuensi skor terbanyak adalah 14 dan ada antara kelas interval 78-82, dengan mean sebesar 47% kemudian didapat skor dibawah skor rata-rata ada 2 responden atau 7%. Kemudian selanjutnya diolah menjadi histogram berikut ini:

(8)

610 Gambar 1

Grafik Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Android

Selanjutnya adalah mengklasifikasikan data menjadi persentase (%). Untuk mendapatkan Tingkat faktor pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Android di SD Negeri Buntoi, Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, informasi dibagi menjadi lima klasifikasi, yaitu: bagus, bagus, cukup, jelek, dan jelek, seperti yang terlihat di tabel berikut:

Hasil ujian siswa di SD Negeri Buntoi Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau pada umumnya menunjukkan pemanfaatan media pembelajaran berbasis Android di kelas sangat baik dengan tingkat 47%, kemudian 53% di kelas yang sangat baik.

klasifikasi. Sehingga pemanfaatan media pembelajaran berbasis Android di SD Negeri Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir Pulang Pisau dikenang sebagai kelas unggulan..

(9)

611 1. Fariabel Self-Reguler Learning

Hasil pengujian pada siswa menunjukkan bahwa Self Regulation Learning berada pada kelas yang umumnya sangat baik, yaitu 60%, kemudian pada saat itu 17% pada klasifikasi sangat baik, dan 3% pada kelas sangat baik. Kemudian, disimpulkan bahwa Self-Regulated Learning di SDN Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau termasuk dalam kelas yang luar biasa.

2. Konsekuensi Investigasi Grafik Dan Uji T

Dari kelas uji coba dan kelas kontrol, hasil pemeriksaan diperoleh melalui survei. Kelas eksploratori diberi perlakuan dengan membiasakan menggunakan media berbasis android, dan pada kelas kontrol digunakan rekaman pembelajaran, dan hasilnya ada pada tabel di bawah ini:

(10)

612 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada Pair 1 pretest dan posttest kelas eksperimen diperoleh nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar mandiri siswa. Dan Pair 2 untuk pretest dan posttest kelas kontrol diperoleh nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti juga terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar mandiri siswa di kelas tersebut.

(11)

613 Berdasarkan tabel di atas, dapat diduga adanya pengaruh pemanfaatan media pembelajaran android-put bersama terhadap pembelajaran mandiri siswa, hal ini dapat dilihat dari efek samping contoh faktual yang cocok dimana nilai normal kelas uji pada pretest 72,37 dan posttest 83,30, dan kelas kontrol pretest 71,93 dan posttest 79,67.

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan informasi dari hasil uji t diketahui bahwa akibat dari sig. (2- diikuti) pasangan 1 adalah 0,004 < 0,005, sebenarnya dimaksudkan bahwa ada perbedaan konsekuensi dari pretest dan posttest kelas tes. Sedangkan after effect Pair 2 diperoleh nilai 0,000 < 0,005 yang sebenarnya berarti terdapat perbedaan antara pretest dan posttest kelas kontrol. Disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media pembelajaran android-put together terhadap kesadaran swakelola siswa dimana terdapat perluasan implikasi yang berbeda antara pretest dan posttest di kelas eksploratif.

Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Android

Pengaruh konsentrat sebagian besar menunjukkan pemanfaatan media pembelajaran berbasis android pada klasifikasi sangat baik dengan tingkat 43,33%, kelas sangat baik 53,33%, dan kelas sangat baik 3,33%. Sehingga diduga pemanfaatan media pembelajaran berbasis android berada pada kelas yang bagus. Sedangkan dampak terhadap self-managed learning memberikan kontribusi sebesar 84,9%.

Perbedaan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Akibat kontras antara kelas tes dan kelas kontrol mendapat nilai normal kelas uji coba pada nilai pretest 72,37 dan posttest 83,30 dan kelas kontrol pretest 71,93 dan posttest 79,67 yang berimplikasi bahwa pemanfaatan media pembelajaran berbasis android lebih efektif daripada pemanfaatan media video latihan instruksional.

KESIMPULAN

Terdapat pengaruh antara pemanfaatan media pembelajaran berbasis android mengingat hubungan nilai Pearson antara pemanfaatan media pembelajaran berbasis android dengan pekerjaan wali adalah 0,636 > 0,05. Ada pengaruh pemanfaatan media

(12)

614 pembelajaran berbasis Android sebesar 70,6%, menambah pembelajaran siswa yang dikelola sendiri di SDN Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau.

REFERENSI

Darmawan, D. (2011). Teknologi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Fasikhah, S. S., & Fatimah, S. (2013). Self-regulated learning (SRL) dalam meningkatkan prestasi akademik pada mahasiswa. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 145–155.

Hughes, D., & Hitchcock, G. (2008). Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 6. Unpublished Thesis.

Said, A., & Muslimah, M. (2021). Evaluation of Learning Outcomes of Moral Faith Subjects during Covid-19 Pandemic at MIN East Kotawaringin (Penilaian Hasil Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak pada Masa Pandemi Covid-19 di MIN 1 Kotawaringin Timur). Bulletin of Science Education, 1(1), 7–15.

Seto, M. (n.d.). dkk. 2017. Psikologi Pendidikan Dengan Pendidikan Teori-Teori Baru Dalam Psikologi. Depok: Rajawali Pers.

SHIHAB, M. Q. (2016). Konsep Tawakal. Dan Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Islam: An-Nuha, 3.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Syafrin, S., & Muslimah, M. (2021). Problematika Pembelajaran E-learning dimasa Pandemi Covid-19 bagi Santri Pondok Pesantren Al-Hasyimiyyah Kotawaringin Barat. Jurnal Al-Qiyam, 2(1), 10–15.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data awal yang telah diperoleh, dapat diketahui kondisi siswa di kelas XI IPA 2 SMAN 1 Kahayan Kuala, kemudian peneliti dan rekan guru membicarakan rancangan untuk