• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI MAKE A MATCH KELAS IV MATERI SURAH AL-FALAQ DI SDN PANTIK 2 PULANG PISAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI MAKE A MATCH KELAS IV MATERI SURAH AL-FALAQ DI SDN PANTIK 2 PULANG PISAU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

MENGGUNAKAN STRATEGI MAKE A MATCH KELAS IV MATERI SURAH AL-FALAQ DI SDN PANTIK 2

PULANG PISAU

NURUL HIDAYAH

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : nhidayah881@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SDN Pantik 2 dengan menggunakan strategi Make a Match. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi Make a Match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam materi surah al-Falaq kelas 4 di SDN Pantik 2 Pulang Pisau. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 pada bulan Desember 2022.

Temuan yang diperoleh saat melakukan penelitian adalah strategi Make a Match tidak pernah diterapkan pada siswa, siswa merasa bosan dengan strategi yang sama seperti, membaca, menulis, didikte dan mengerjakan tugas. Selain itu juga ditemukan banyak siswa yang belum mampu membaca, melafalkan dan menulis arab dengan benar. Sesuai dengan rumusan masalah dalam PTK ini, peneliti yakin bahwa penelitian yang dilakukan berhasil. Diketahui bahwa penerapan strategi Make a Match pada materi Pendidikan Agama Islam materi surah al-Falaq ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 di SDN Pantik 2 Pulang Pisau.Dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi surah al-Falaq mengalami peningkatan setelah diterapkannya strategi Make a Match. Hal tersebut sesuai dengan hasil belajar dan data yang diperoleh peneliti pada siklus I dan siklus II. Rata-rata yang diperoleh siswa adalah pada pra siklus 64 naik menjadi 70 pada siklus I dan naik lagi menjadi 81 pada siklus II.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Strategi Make a Match, Surah al-Falaq

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah hal penting yang dibutuhkan oleh setiap manusia untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan juga meningkatkan martabat bagi kehidupan.Pendidikan yang layak berhak didapatkan oleh siapapun juga sesuai dengan perkembangannya.Dari pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi diperoleh melalui proses pendidikan.

Pengetahuan yang didapat melalui pendidikan akan sangat berguna bagi kehidupan yang akan datang tatkala setiap orang mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan pendidikan yang diperolehnya selama ini. Manusia harus mengerti bahwa pendidikan yang diperolehnya selama ini tidak hanya sekedar formalitas belaka. Tetapi lebih dari itu, pendidikan akan sangat menentukan kehidupan berbangsa dan bernegara yang semestinya sudah dipupuk dari tingkat dasar.

Pendidikan pantas diberikan secara optimal,terkhusus pada siswa Sekolah Dasar. Pengetahuan yang diberikan pada tingkat Sekolah Dasar merupakan pengetahuan dasar siswa berguna untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Pendidikan merupakan usaha agar manusia bisa mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran.Sesuai dengan Undang-undang Guru dan Dosen No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyatakan : Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pada prakteknya pembelajaran Agama Islam yang terjadi di sekolah- sekolah saat ini lebih menekankan pada metode mengajar secara informatif yaitu guru menjelaskan atau ceramah dan siswa mendengarkan atau mencatat.

Metode ceramah merupakan metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar (Syaiful Bahri Djamarah,2006:97).

Pembelajaran dengan metode ceramah merupakan yang paling disenangi oleh guru karena metode ini paling mudah dilaksanakan. Komunikasi yang terjadi dalam proses ini umumnya satu arah yaitu dari guru kepada siswa sehingga pembelajaran terpusat pada apa yang disampaikan oleh guru.Pembelajaran di sekolah-sekolah juga cenderung hanya menekankan pada kemampuan intelektual dan kurang menekankan segi yang lain. Satu cara yang

(3)

diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa selama di kelas adalah penerapan pembelajaran, dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.

Penerapan model pembelajaran yang bervariasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena dengan menggunakan model pembelajaran.

Pusat pembelajaran bukan lagi terletak pada guru melainkan pusat pembelajaran (Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 97) pada siswa. Siswa bukan lagi sebagai objek dalam pembelajaran namun sebagai subjek pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh seorang guru dalam melatih peserta didik dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan model pembelajaran guru akan dapat mengembangkan keterampilan intelektual, sosial, dan personal siswa.Pembelajaran yang melibatkan siswa akan menjadikan pembelajaran lebih bermakna sehingga diharapkan materi dapat tersampaikan dengan maksimal.

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan (Aris Shoimin, 2014:130).Model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah terdapat beberapa macam strategi, salah satu strategi tersebut adalah strategi Make a Match. Dengan menggunakan Make a Match siswa diajak untuk belajar sambil bermain, dengan cara saling menjodohkan kartu yang dimilikinya sehingga pembelajaran Agama Islam menjadi lebih menarik dan siswa dapat menyukai pembelajaran Agama Islam dan dapat dengan mudah memahami isi materi di sampaikan oleh guru sehingga hasil belajar siswa akan meningkat.

Berdasarkan kenyataan yang saya hadapi di SD Negeri Pantik 2 terhadap pembelajaran Agama Islam yang belum optimal. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Siswa cenderung pasif, meskipun ada materi yang belum jelas baginya. Hal itu terjadi karena sebagian siswa tidak memperhatikan saat pembelajaran. Pembelajaran masih bersifat teacher centered bukan student centered. Saya belum menerapkan berbagai model pembelajaran.

Alasan utamanya karena dengan metode konvensional yang biasa digunakan selama ini, akan mempermudah dalam proses pembelajaran.

Penerapan model pembelajaran yang masih konvensional mengakibatkan siswa menjadi bosan. Siswa hanya saya berikan buku teks pelajaran yang berisi bermacam-macam materi untuk dipelajari tanpa menggunakan metode dan model pembelajaran yang merangsang siswa aktif dan tertarik untuk mengikuti pelajaran,terutama pada mata pelajaran Agama Islam yang cakupan materinya

(4)

sangat luas. Oleh karena itu perlu adanya inovasi kegiatan pembelajaran,dan dalam hal ini saya mencoba menggunakan strategi Make a Match dalam pembelajaran, yang diharapkan akan lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga membuat pembelajaran lebih bermakna karena adanya keterlibatan siswa secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Melalui strategi ini, siswa juga akan terlatih untuk mengungkapkan gagasan, pendapat dan kritikan terhadap orang lain. Sehingga akan mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa.

Penerapan strategi Make a Match diharapkan bisa lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga membuat pembelajaran lebih bermakna karena adanya keterlibatan siswa secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Melalui strategi ini, siswa juga akan terlatih untuk mengungkapkan gagasan, pendapat dan kritikan terhadap orang lain. Sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka akan diadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul : Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Make A Match Kelas IV Materi Surah Al-Falaq Di SDN Pantik 2 Pulang Pisau.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan melalui dua siklus untuk memperhatikan peningkatan hasil belajar siswa pada materi Mari Belajar Q.S al- Falaq melalui Strategi Make a Match.

Di pembelajaran Make a Match ini siswa diarahkan untuk mendapatkan pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, yang bisa mencocokkan kartunya diberi poin atau nilai. Pada pembelajaran ini siswa lebih aktif dari pada gurunya.

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang terdiri atas pengamatan, pendahuluan/ perencanaan, dan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan terdiri atas beberapa siklus.Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pemberian tindakan, observasi, dan refleksi.Tahap-tahap penelitian dalam masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas.

Dalam penelitian ini strategi yang digunakan adalah menggunakan

(5)

pendekatan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Menurut Arikunto terdapat empat tahapan penelitian tindakan kelas yaitu: (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengamatan, (d) refleksi.

Model untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut : Tahap Perencanaan , tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana serta oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap Pelaksanaan , merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu menggunakan tindakan di kelas. Tahap Pengamatan, Menurut Arikunto bahwa tahap pengamatan merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.Saat proses pembelajaran berlangsung, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. Tahap Refleksi, menurut Arikunto bahwa refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk ke siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa pengidentifikasian masalah dari hasil temuan di pra siklus.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Pantik 2 yang berlokasi di Desa Pantik Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau dengan subyek penelitian adalah peserta didik Kelas IV SDN Pantik 2 yang berjumlah 10 orang pada Pendidikan Agama Islam materi Surah al-Falaq. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, yaitu berupa kegiatan pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang ditemukan di lokasi penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, seperti proses belajar mengajar, penggunaan metode, strategi, keadaan guru dan siswa serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran. Serta tes tertulis dan lisan.

Dari hasil data -data tersebut, nantinya akan diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif, yaitu berupa nilai hasil belajar siswa yang didapat dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif misalnya,mencari nilai rata- rata.Tolak ukur keberhasilan dalam penelitian ini jika hasil post tes siswa selama siklus I meningkat dibandingkan dengan hasil pretes dengan nilai di atas 70. Dan hasil siklus II mengalami perbaikan dibandingkan dengan hasil siklus.

Guna menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putarannya.Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana sebagai berikut :

(6)

X = Σx ΣΝ

Keterangan : X = nilai rata-rata

Σx = Jumlah semua nilai siswa ΣΝ = jumlah siswa

Ketuntasan Belajar

Ada dua penilaian dalam ketuntasan belajar yaitu secara individual dan kelompok. Siswa dapat dikatakan tuntas belajar jika telah mencapai 60% atau nilai 60 dan kelas disebut tuntas belajar jika di kelas terdapat 70% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65% . Untuk menghitung ketuntasan belajar bisa menggunakan rumus di bawah ini :

P = Σ Siswa yang tuntas belajar x 100 Σ siswa

HASIL PENELITIAN

Penelitian pada siklus I dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi Make a Match untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan strategi Make a Match pada materi Mari Belajar QS. al-Falaq dilaksanakan pada pembelajaran dalam setiap siklus, yaitu : siklus 1, siklus 2.

Dalam pembelajaran materi Mari Belajar QS. al-Falaq dengan strategi Make a Match mengantarkan peserta didik semakin baik hasil belajarnya karena mudah,tidak menyulitkan, menyenangkan dalam permainan dan tidak membosankan peserta didik, sehingga mereka dapat merespon materi pembelajaran dengan baik dan dapat memenuhi tujuan pembelajaran.

Pada siklus I hasil post tes nilai tertinggi 100 dan terendah 40. Nilai 100 hanya 1 siswa, nilai nilai 80 didapat oleh 5 siswa, nilai 60 ada 2 siswa dan nilai 40 ada 2 siswa, sehingga siswa yang tuntas ada 6 siswa dan masih ada 4 siswa yang belum tuntas. Dari data ini diketahui bahwa ketuntasan kelas baru mencapai 60

% lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu 70%.

Adapun pada siklus II penelitian tindakan kelas dilakukan karena pada siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan, bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran surah al-Falaq dengan strategi Make a Match masih kurang maksimal.Di siklus II ini dilaksanakan dengan perangkat pembelajaran yang sama dengan siklus I. Pada siklus II hasil post tes nilai tertinggi 100 dan nilai terendahnya 50. Nilai 100 diperoleh 3 siswa, nilai 80 diperoleh 5 siswa, nilai 60 ada 1 siswa dan nilai 50 juga 1 siswa. Sehingga siswa

(7)

yang tuntas nilainya, ada 8 siswa dan masih ada 2 siswa yang belum tuntas.

Namun secara keseluruhan hasil penelitian pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran Make a Match.

Dari data pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan strategi Make a Match pada peserta didik pada materi membaca QS. al-Falaq mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Dari hasil tes siklus I diketahui bahwa peserta didik yang tuntas dari KKM yang ditentukan 70 sebanyak 6 anak (60 %) dari 10 anak sedangkan pada siklus II ini meningkat menjadi 8 anak dari 10 anak yang tuntas KKM dengan nilai tertinggi: 100 dan terendah: 50 dengan nilai rata-rata: 81.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas “Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Makea Match Kelas IV Materi Surah al-Falaq di SDN Pantik 2 Pulang Pisau”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Penerapan strategi Make a Match, mampu meningkatkan hasil belajar siswa,dikarenakan mudah, tidak menyulitkan, menyenangkan dalam permainan kartu dan tidak membosankan peserta didik, sehingga mereka dapat merespon materi pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Sebelum menerapkan strategi Make a Match atau di pra siklus nilai rata- rata siswa hanya mencapai 64, namun setelah penerapan strategi Make a Match dalam materi Mari Belajar QS. al-Falaq hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Pantik 2 Tahun Ajaran 2022 / 2023 mengalami peningkatan, siklus 1 dengan rata- rata nilai 70, dan diperbaiki lagi di Siklus II dan nilai rata-rata siswa meningkat dengan rata-rata nilai 81.

Melalui penerapan strategi Make a Match, pada siklus I dan II dapat diketahui tingkat ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada prasiklus siswa yang tuntas hanya sebanyak 3 orang ( 30 %), kemudian di perbaiki di siklus 1 jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat sebanyak 6 siswa (60 %),kemudian meningkat lagi pada siklus II dengan siswa yang tuntas belajar sebanyak 8 siswa (80 % ).

DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Bahri Djamarah.2006. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Aris Shoimin.2014. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.

Yokyakarta: AR-ruz media.

(8)

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali Pers.

Ricardo dan Rini Intan Sari Melani, 2017. Dampak Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. (Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran) Mulyatiningsih ,Endang. (2014). MetodePenelitianTerapanBidangPendidikan.

Bandung: Alfabeta

http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-team-games-tournament- tgt/

Suharsimi Arikunto,dkk. 2009.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara http://blog.umy.ac.id/retnoeno/2012/01/07/keberhasilan-belajar-mengajar/

Referensi

Dokumen terkait

Rast kod kojeg se individualna stopa fekunditeta (radanja) ne mijenja s veliˇcinom po- pulacije, a populacija raste to brˇze ˇsto je stopa ve´ca (ve´ci se broj jedinki

Analisis dilanjutkan dengan multivariat untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan fisik rumah penderita tuberculosis paru dan perilaku penderita tuberculosis paru secara

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan pada dua siklus,serta hasil pembahasan dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode drill dalam

Melalui metode Drill dapat meningkatkan aktivitas hasil belajar pendidikan agama islam materi surah surah pendek pilihan pada siswa kelas IV SDN Palimbang Gusti

Dalam tinjauan pustaka yang telah di lakukan banyaknya penelitian-penelitian mahasiswa yang sudah membuat sistem yang komputerisasi dengan menggunakan website, pada sistem

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Riyanto (2008) menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku menyusui adalah dukungan tenaga kesehatan, sehingga

PGMI Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Make A Match Dengan Media Power Point Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas Iv Sdn Bulay 2

“Bagaimana penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam upaya meningkatkan hasil belajar memahami materi Q.S Al Kafirun siswa kelas VI SDN 1