• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan personal protective equipment

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan personal protective equipment"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG PENELITIAN

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA

REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

Tinjauan penelitian terdahulu merupakan uraian teori temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan referensi untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian guna mengembangkan kedudukan yang jelas berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti. Evaluasi dan perbaikan sistem manajemen lingkungan kerja (SMK3) untuk menekan perilaku tidak aman pekerja (studi kasus PT.DPS). Polypet Karyapersada adalah kebakaran, ledakan dan mesin, sedangkan faktor bahayanya berasal dari bahan baku hingga proses produksi, dan limbah telah dikendalikan sesuai dengan Undang-undang Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja.

LANDASAN TEORI

  • PENGERTIAN PENGARUH
  • PENGERTIAN PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT (PPE) 9

DEFINISI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) Alat Pelindung Diri (APD) atau dalam bahasa Indonesia Alat Pelindung Diri (APD) atau dalam bahasa Indonesia Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat keselamatan yang wajib digunakan oleh seluruh pekerja termasuk di atas kapal laut, dalam untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat perlengkapan keselamatan yang berfungsi melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari bahaya atau risiko kecelakaan kerja di atas kapal, seperti tertimpa benda jatuh, karat pada mata, terinjak benda tajam, tersengat listrik, terbentur, terjepit sesuatu, dan sebagainya. Penggunaan alat pelindung diri (APD) tidak dapat mencegah terjadinya kecelakaan di kapal, namun setidaknya dapat mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja tersebut.

Kode Kerja Aman Kapal Dagang bab 8 (2015) menjelaskan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD). Selain itu juga dijelaskan berbagai jenis alat pelindung diri mulai dari pelindung kepala, telinga, mata dan wajah, pernafasan, tangan dan kaki, serta pelindung tubuh yang akan digunakan dan cara penggunaan alat tersebut. Dari penjelasan yang telah diuraikan di atas terlihat bahwa Alat Pelindung Diri (APD) merupakan suatu hal yang wajib dan wajib digunakan oleh seluruh awak kapal baik yang berada di atas kapal baik dek maupun mesin, pada pekerjaan yang beresiko tinggi maupun tidak beresiko, karena pada saat bekerja di kapal kita memberikan mengutamakan keselamatan, selain penggunaan alat pelindung diri. Hal ini juga akan mengurangi resiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human error, machine error dan lain sebagainya. Alat pelindung diri harus mampu memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang dihadapi awak kapal di kapal.

Alat pelindung diri (APD) ada banyak sekali jenis dan jenisnya, namun pada Makalah Sains Terapan ini penulis hanya akan membahas tentang alat-alat keselamatan yang sering digunakan dan wajib digunakan dalam melakukan pekerjaan di kapal, seperti pada saat pembongkaran, pemuatan dan diunduh. , tambatan, tambatan, tugas jaga mesin induk dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sering dilakukan sehari-hari oleh awak kapal baik di geladak maupun di ruang mesin. Peralatan yang jarang digunakan seperti safety harness atau alat pelindung diri pada saat bekerja di ketinggian tidak akan dibahas, karena penggunaannya hanya pada saat melakukan pekerjaan tertentu dan khusus. Oleh karena itu penulis hanya akan membahas tentang alat pelindung kepala, mata dan wajah, telinga, pernapasan, tangan dan kaki, serta pelindung tubuh.

Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan atau terjatuh dari benda tajam dan berat yang beterbangan atau meluncur di udara, rambut yang tersangkut benda berputar, melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia atau suhu ekstrim. Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dan wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan partikel di udara, cipratan benda kecil, panas atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik, cipratan bahan kimia atau logam cair, debu dan radiasi cahaya. . Alat ini berfungsi untuk melindungi organ pendengaran dari kebisingan (kebisingan di atas 85 dB) atau tekanan.

Alat ini berfungsi melindungi organ pernafasan dengan cara menyalurkan udara bersih atau menyaring zat-zat kimia, mikroorganisme, partikel baik berupa debu, uap, asap, gas, dan lain-lain. Alat ini berfungsi untuk melindungi tangan dan jari dari api, panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, goresan, infeksi virus, bakteri dan mikroorganisme. Alat-alat tersebut berfungsi untuk melindungi kaki dari tertindih atau terbentur benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, suhu ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya, terkena arus listrik, terpeleset.

Alat ini berfungsi untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh terhadap suhu yang sangat tinggi atau rendah, benda panas, percikan bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, radiasi, semburan atau kebocoran tekanan. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kaca mata, sarung tangan dan segala ukuran harus sesuai agar karyawan merasa nyaman memakainya.

Gambar 2. 2 Safety spectacles
Gambar 2. 2 Safety spectacles

KERANGKA PENELITIAN

METODE PENELITIAN

  • JENIS PENELITIAN
  • LOKASI PENELITIAN
  • JENIS DAN SUMBER DATA
  • PEMILIHAN INFORMAN
  • TEKNIK ANALISIS DATA

Semakin dalam dan rinci data yang diperoleh maka semakin baik pula kualitas penelitian kualitatif tersebut. Jenis data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi: 1. Data primer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau terlebih dahulu melalui sumber yang sesuai dan yang penulis daftarkan sebagai responden dalam penelitian. Peneliti memperoleh data primer ini melalui wawancara langsung dengan responden atau informan yang ada di kapal, sehingga diperoleh data yang tepat dan akurat.

Data sekunder merupakan data yang telah tersedia, sehingga peneliti hanya perlu mencari dan mengumpulkan informasi yang telah tersedia. Data yang diperoleh peneliti berupa data lokasi sebenarnya karena data tersebut sudah tersedia di kapal. Observasi merupakan suatu metode yang saling melengkapi, teknik observasi digunakan dengan tujuan memperoleh atau mengumpulkan data secara langsung tentang gejala-gejala tertentu dengan melakukan observasi dan mencatat data tentang subjek yang diteliti.

Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, sehingga perlu dilakukan pencatatan secara cermat dan detail. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data lebih lanjut dan menemukannya bila diperlukan. Dalam penelitian kualitatif, data dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

Cara paling umum untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks naratif. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin bisa menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, namun bisa juga tidak, karena seperti yang telah disebutkan bahwa permasalahan dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, digunakan teknik deskriptif kualitatif, yaitu analisis terhadap temuan yang ditemukan di lapangan dengan alat ukur berupa teori-teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, sehingga ditemukan penyebab masalah tersebut.

Baik atau buruknya penelitian tergantung pada metode pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan. Pengumpulan data yang relevan adalah untuk memperoleh data yang relevan, akurat dan mengidentifikasi data yang ada. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan dari hasil analisis tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penyusunan karya ilmiah terapan ini, baik dari permasalahannya maupun hasil akhirnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

Gambar

Tabel 2. 1 Review Penelitian Sebelumnya
Gambar 2. 2 Safety spectacles
Gambar 2. 5 Ear plugg dan Ear muff
Gambar 2. 6 Respirator
+5

Referensi

Dokumen terkait

This study assesses the knowledge and practices of obstetricians and midwives about personal protective equipment PPE; their risk perception of COVID-19 and satisfaction with the