• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL MURID KELAS TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL MURID KELAS TINGGI "

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Relevan yang Relevan

Smartphone

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden memberikan pernyataan Tidak Pernah yaitu 46% kadang-kadang 20%. Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden menyatakan Tidak Pernah 70%, jarang 12%, kadang-kadang 10%, sering 8% dan selalu 0%. Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden memberikan pernyataan Tidak Pernah 70%, jarang 12%, kadang-kadang.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden memberikan pernyataan Tidak Pernah 70%, jarang 12%, kadang-kadang 10%, selalu 8% dan sering 0%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah menggunakan smartphone (menggunakan Internet, chatting, bermain game, dan lain-lain) hingga larut malam. Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diartikan mayoritas responden menyatakan tidak pernah yaitu 46% kadang-kadang 22%.

Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden tidak pernah memberikan pernyataan sebesar 46%, jarang sebesar 18%, kadang-kadang sebesar 18%, selalu sebesar 12% dan sering sebesar 6%. Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat diartikan mayoritas responden menyatakan tidak pernah yaitu 46%, jarang 20%, kadang-kadang 8%, sering 6% dan selalu 2%. Berdasarkan tabel 4.18 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden tidak pernah memberikan pernyataan sebesar 60%, jarang sebesar 16%, selalu sebesar 12%, kadang-kadang sebesar 10% dan sering sebesar 2%.

Berdasarkan tabel 4.21 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden tidak pernah memberikan pernyataan sebesar 56%, selalu sebesar 18%, jarang sebesar 12%, kadang-kadang sebesar 10% dan sering sebesar 6%. Berdasarkan tabel 4.22 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden tidak pernah memberikan pernyataan sebesar 56%, jarang sebesar 16%, selalu sebesar 12%, kadang-kadang sebesar 10% dan sering sebesar 6%. Berdasarkan tabel 4.23 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden tidak pernah memberikan pernyataan sebesar 52%, jarang sebesar 16%, sering sebesar 14%, kadang-kadang sebesar 14% dan selalu sebesar 4%.

Berdasarkan tabel 4.24 diatas dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak pernah 50%, kadang-kadang 20%, jarang 14%, sering 8% dan selalu 8%. Berdasarkan tabel 4.27 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak pernah 44%, jarang 16%, sering 12%. Berdasarkan tabel 4.30 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak pernah 36%, jarang 20%, kadang-kadang 20%, selalu 16% dan sering 8%.

Gambar 2.1  Bagan Kerangka Pikir  B.  Hipotesis
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir B. Hipotesis

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Sugiyono (2017:8) penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian, menganalisis data kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode ekspos fakta yaitu penelitian yang dilakukan untuk mempelajari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan bersifat korelasional, karena penelitian ini tidak memberikan perlakuan terhadap responden maka peneliti langsung menyelidiki pengaruh variabel bebas terhadap variabel bebas. variabel tak bebas.

Desain Penelitian

Populasi dan Sampel

Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah menelpon dengan smartphone selama lebih dari satu jam. Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diartikan mayoritas responden memberikan pernyataan selalu 60%, sering 16%, kadang-kadang 8%, jarang 8% tidak pernah 6% dan tidak menjawab 2. Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diartikan bahwa responden mayoritas yang memberikan pernyataan selalu 42%, sering 12%, kadang 16%, jarang 14% tidak pernah 16%.

Dari Tabel 4.10 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak pernah, 42%, sering 20%, jarang 16%, kadang-kadang 14% dan selalu 8%. Dari Tabel 4.11 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak pernah, 42%, sering 20%, jarang 16%, kadang-kadang 14% dan selalu 8%. Dari tabel 4.15 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden memberikan pernyataan selalu 26%, sering 26%, tidak pernah 24%, kadang-kadang 16% dan jarang 8%.

Dari Tabel 4.17 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden memberikan pernyataan tidak pernah sebesar 42%, kadang-kadang 20%, selalu 16%, sering 16% dan jarang 6%. Dari tabel 4.19 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden memberikan pernyataan kadang-kadang 34%, tidak pernah 30%, jarang 8%, selalu 12% dan sering 8%. Dari tabel 4.20 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden memberikan pernyataan tidak pernah sebesar 38%, kadang-kadang 22%, selalu 18%, jarang 12% dan sering 10%.

Berdasarkan tabel 4.25 diatas dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak pernah 30%, kadang-kadang 20%, selalu 30%, jarang 16% dan sering 16%. Dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah suka jika diganggu saat menggunakan ponsel pintarnya (baik oleh kakak, adik atau temannya). Berdasarkan tabel 4.26 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden memberikan pernyataan tidak pernah 62%, kadang-kadang 12%, jarang 12%, sering 10% dan selalu 14%.

Berdasarkan tabel 4.28 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden selalu melontarkan pernyataan sebesar 36%, tidak pernah sebesar 30%, kadang-kadang sebesar 16%, sering sebesar 14% dan jarang sebesar 4%. Berdasarkan tabel 4.29 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden tidak pernah memberikan pernyataan sebesar 40%, jarang sebesar 24%, kadang-kadang sebesar 12%, selalu sebesar 10% dan sering sebesar 4%. Berdasarkan tabel 4.31 diatas dapat diartikan bahwa mayoritas responden selalu melontarkan pernyataan sebesar 40%, tidak pernah sebesar 34%, kadang-kadang sebesar 12%, sering sebesar 10% dan jarang sebesar 4%.

Tabel 3.1 Keadaan Populasi Murid Kelas  Tinggi MIS Rembon  Kecamatan Rembon Kabupaten Tana Toraja Tahun Ajaran 2019/2020
Tabel 3.1 Keadaan Populasi Murid Kelas Tinggi MIS Rembon Kecamatan Rembon Kabupaten Tana Toraja Tahun Ajaran 2019/2020

Defenisi Operasional Variabel

Instrumen Penelitian

Instrumen mempunyai rentang pengukuran dalam 5 pilihan berdasarkan skala likert atau skala 5, instrumen disusun dalam bentuk kalimat tanya positif (favorable) dan negatif (unfavorable) yang berkaitan dengan variabel penelitian dan setiap perilaku instrumen mempunyai arti. titik evaluasi. . Poin diurutkan berdasarkan skala lima (5) yang diwujudkan dalam lima pilihan item pernyataan positif yaitu SL selalu mendapat skor 5, SR sering mendapat skor 4, KD kadang mendapat skor 5 3. . , JR, jarang mendapat nilai 4 dan TP, tidak pernah mendapat nilai 5.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen ini digunakan untuk mengukur variabel interaksi sosial sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebasnya adalah penggunaan smartphone. Teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sehingga diperoleh data yang lengkap, valid dan tidak berdasarkan perkiraan. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait jumlah siswa dan dampak smartphone terhadap interaksi sosial siswa.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diartikan mayoritas responden yang memberikan pernyataan kadang-kadang sebesar 30%, jarang sebesar 24%, tidak pernah sebesar 24%, sering sebesar 14% dan selalu sebesar 12%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka tidak pernah lebih mengandalkan aplikasi Google untuk mencari tugas dibandingkan buku. Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat diartikan bahwa mayoritas responden yang memberikan pernyataan kadang-kadang sebesar 28%, selalu 22%, tidak pernah 22%, sering 18%, dan jarang 18%.

Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diartikan bahwa mayoritas responden yang memberikan pernyataan selalu sebesar 30%, tidak pernah sebesar 24%, kadang-kadang sebesar 22%, sering sebesar 18%, dan jarang sebesar 6%. Terhadap pernyataan positif sebagian besar siswa menjawab tidak pernah yaitu (menggunakan smartphone untuk mengakses berita, menggunakan smartphone untuk menonton YouTube, tidak mencari di internet jika menemukan sesuatu yang belum diketahui, menggunakan aplikasi tutorial di smartphone untuk belajar). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah memilih bermain game online dibandingkan bermain bersama teman di rumah.

Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka tidak pernah lebih sibuk dengan ponsel pintarnya selain membantu orang tuanya di rumah. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengan ponsel pintarnya dibandingkan berkumpul bersama keluarga. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol dengan teman di media sosial.

Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah memilih untuk menyapa teman di media sosial dibandingkan teman di sekitar rumah. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka tidak pernah lebih akrab dengan teman yang juga memiliki smartphone dibandingkan dengan teman yang tidak memiliki smartphone di sekolah. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah hanya bergaul dengan teman-temannya di sekitar rumah yang mempunyai smartphone.

Dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka tidak pernah memilih berkomunikasi dengan teman melalui jejaring sosial dibandingkan bertatap muka. Dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka tidak pernah lebih sibuk dengan ponsel pintarnya dibandingkan bermain dengan saudara-saudaranya di rumah.

tabel data yang dinyatakan dengan persen kemudian dianalisis dan hasilnya adalah  sebagai berikut
tabel data yang dinyatakan dengan persen kemudian dianalisis dan hasilnya adalah sebagai berikut

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Anak-anak usia sekolah dasar di kelas atas akan sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, terutama teman sebayanya. Seperti kita ketahui, saat ini banyak anak sekolah dasar yang memiliki atau menggunakan smartphone dalam kesehariannya. Tentu sangat memprihatinkan ketika anak usia sekolah dasar lebih memilih berkomunikasi melalui smartphone dibandingkan langsung dengan orang disekitarnya.

Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Interaksi Sosial Siswa SMA Negeri MIS Rembon Kecamatan Rembon Kabupaten Tana Toraja, temuan penulis mendukung penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Ina Astari Utaminingsih (2016:19) dengan judul “Pengaruh penggunaan telepon seluler di kalangan remaja terhadap interaksi antara remaja dan masyarakat” (Contoh.. SMUN 68, Salemba Jakarta Pusat, DKI Jakarta). Seperti diketahui, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan telepon genggam tidak mempengaruhi interaksi sosial siswa secara tatap muka, meskipun sering menggunakan smartphone di rumah tidak mempengaruhi hubungannya dengan keluarga di rumah, baik dengan orang tua, saudara atau teman di lingkungannya. Untuk hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial dengan keluarga atau teman sebaya, mereka masih lebih memilih interaksi langsung atau interaksi tatap muka.Walaupun di masyarakat saat ini kita bisa melihat bahwa smartphone mempermudah komunikasi, namun siswa berprestasi di MIS Rembon sub Rembon masih lebih memilih interaksi langsung. interaksi sosial karena tidak semua siswa mempunyai smartphone.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan angket peneliti dapat mengetahui pengaruh penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa kelas atas di MIS Rembon Kecamatan Rembon Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019 adalah. /tahun ajaran 2020. Angka tersebut merupakan angka konstan yang artinya jika tidak ada penggunaan smartphone (X), maka nilai konstanta interaksi sosial (Y) adalah sebesar 21,413. Angka tersebut berarti setiap peningkatan 1% tingkat penggunaan smartphone (X), maka interaksi sosial (Y) akan meningkat sebesar 0,694.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa. Untuk menjaga interaksi sosial yang baik, siswa harus selalu menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang di sekitarnya. Pengaruh interaksi sosial terhadap prestasi belajar matematika (siswa kelas 4 Damar Wulan I Kepung Kediri). http://www.pustakabisnis.com/ Influence-merdeka-social-terhadap-prestasi-belajar-matematika-1459.html diakses pada 10 Januari 2019).

Pengaruh penggunaan telepon genggam terhadap proses interaksi sosial pada mahasiswa Akademi Kebidanan Sinar Kasih Tana Toraja.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini 2010, (http://pgpaud.unpkediri.ac.id/index.php/web/detberita/berita/23 diakses 10 Januari 2019). Diakses melalui http://www.kompasiana.com/omi/ dampak smartphone terhadap kehidupan pelajar pada 18 Februari 2020.

Gambar

Tabel             Halaman
Gambar 2.1  Bagan Kerangka Pikir  B.  Hipotesis
Gambar 3.1 Desain Penelitian  Keterangan :
Tabel 3.1 Keadaan Populasi Murid Kelas  Tinggi MIS Rembon  Kecamatan Rembon Kabupaten Tana Toraja Tahun Ajaran 2019/2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

also describe that women favour online methods for advertising and recruitment for weight manage- ment trials.13 Athletes equally prefer the internet and dieti- tians as their nutrition

Sem Course title Author/Editor Title Ed & Year Publisher 1 Nursing Informatics - NNI 9103 McGonigle, Dee; Mastrian, Kathleen Garver & Mastrian, K Nursing Informatics and the