• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KOREKSI SECARA LANGSUNG PADA KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SIABU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KOREKSI SECARA LANGSUNG PADA KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SIABU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

e- ISSN 2548 9402 | | DOI : 10.31604/linguistik.v8iii.499-513

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

499 PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KOREKSI SECARA LANGSUNG PADA KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SIABU

Sultiah Siregar, Nikmah Sari Hasibuan, Eli marlina Harahap

Email: sultiah@gmail.com, nikmah.sari@um-tapsel.ac.id, eli.marlina@um-tapsel.ac.id Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Abstrak

The purpose of this study was to determine the effect of using correction techniques directly on the poetry writing skills of grade X students at SMA Negeri 1 SiabuSchool Year 2022-2023. The type of research used is quantitative with experimental design. The sampling technique was carried out randomly so that class X IPS-1 was obtained as a research sample with a total of 20 people. The research instruments used were questionnaires to measure the level of use of correction techniques directly and poetry writing tests to measure students' ability to write poetry. Hypothesis testing is carried out through the "r" product moment correlation technique with the help of the SPSS Statistic program version 26. The results showed that most students (95%) used correction techniques well and a small percentage (25%) experienced problems in using correction techniques directly. The majority of students (80%) have good poetry writing skills, and only a small percentage of students (5%) still need improvement in poetry writing skills.

The correlation test results show the value of r = 0.499 (strong) and the value of sig. 0.025

< 0.05 so it can be interpreted that the hypothesis is accepted. The conclusion is that the use of correction techniques directly has a significant positive influence on the ability to write poetry of students in Class X IPS-1 SMA Negeri 1 SiabuSchool Year 2022-2023.

Keywords: Poetry Writing Skills, Influence, Direct Correction Techniques.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain eksperimen. Teknik pengamapabilan sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh kelas X IPS-1 sebagai sampel penelitian dengan jumlah 20 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket untuk mengukur tingkat penggunaan teknik koreksi secara langsung dan tes menulis puisi untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi.

Uji hipotesis dilakukan melalui teknik kolerasi “r” product moment dengan bantuan program SPSS Statistic versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (95%) menggunakan teknik koreksi dengan baik dan sebagian kecil (25%) mengalami kendala dalam penggunaan teknik koreksi secara langsung. Mayoritas siswa (80%) memiliki keterampilan menulis puisi yang baik, dan hanya sebagian kecil siswa (5%) yang masih perlu perbaikan dalam keterampilan menulis puisi. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai r = 0,499 (kuat) dan nilai sig. 0,025 < 0,05 sehingga dapat diinterpretasikan bahwa hipotesis diterima. Kesimpulannya adalah penggunaan teknik koreksi secara langsung memiliki pengaruh positif yang signifikan dengan kemampuan menulis puisi siswa di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023.

(2)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

500 Kata Kunci: Keterampilan Menulis Puisi, Pengaruh, Teknik Koreksi Langsung.

PENDAHULUAN

Puisi merupakan hasil ungkapan perasaan penyair yangdituangkan melalui kata- kata (bahasa) yang sengaja dipilihpenyair. Siswa dapat mengungkapkan perasaan, ide, dangagasannya melalui kegiatan menulis puisi. Oleh sebab itu, perlu diadakan latihankemampuan menulis puisi agar siswa dapat menyampaikan ideatau perasaan kedalam tulisan dengan baik.

Keterampilanmenulis puisiperlu ditanamkan kepada siswa di sekolah-sekolah sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk mengapresiasikan puisidengan baik.

Mengapresiasikan sebuah puisi bukan hanya ditujukan untukpenghayatan dan pemahaman puisi, melainkan berpengaruh mempertajamterhadap kepekaan perasaan, penalaran, serta kepekaan anak terhadapmasalahkemanusiaan. Kemampuan tersebut ditentukan oleh beberapa faktorpenting dalam proses pembelajaran menulis puisi. Selain penerapan model,metode, dan strategi yang tepat, juga yang sangat menentukan adalah peranan gurudalam proses pembelajaran terhadap siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Denisma Simanjuntak, S.Pd. selaku Guru Bahasa Indonesia di kelas XSMA Negeri 1 Siabu menyebutkan bahwa siswa mengalami kesulitan ketika menulis puisi. Beberapa kesulitan yang disebutkan di antaranya:

(1)kesulitan memunculkan dan mengembangkan ide, pikiran, perasaan, dan imajinasi, (2)kesulitan menyesuaikan tema dengan isi puisi,dan (3)kesulitan dalam pemilihan kata yang tepat, citraan, dan dengan gaya bahasa yang sesuai dengan objek yang dihadapi sehingga hasilnya kurang maksimal. Hal itu yang mengakibatkan keterampilan menulis puisi siswa rendah.

Menurut hasil observasi awal, peneliti menemukan bahwa guru masih menggunakan teknik koreksi yang bersifat monoton seperti teknik koreksi secara tidak langsung. Teknik ini melibatkan siswa dalam mengoreksisendiritulisan puisi yang dibuat lalusiswa memperbaiki sendiri jika ada kesalahan atau hal yang kurang cocok. Guru hanya menjelaskan poin-poin pentingnya saja dalam menulis puisi tanpa melakukan koreksi secara langsung terhadap tulisan siswa. Penggunaanteknik seperti ini dapat membuat siswa merasa kurang diperhatikan dan kurang dihargai dengan puisi yang sudah dibuat.Siswamalahsibukdengankesibukannyamasing-masingsepertimenyelesaikan tugas mata pelajaran lain, berbicara, dan bergurau dengan teman sebangku. Hal itu terjadi karena siswa tidak paham mengenai cara menulis puisi dengan benar,dan tidak ada rangsangan dari guru untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam menulis puisi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka alternatifpemecahan masalah yang cocok untukmemperbaiki dan mengatasi permasalahansiswa dalam pembelajaran menulis puisi adalah dengan menerapkan teknik koreksi secara langsung. Koreksi adalah pembetulan, perbaikan, pemeriksaan, sedangkan langsung adalah terus dengan tidak melalui perantara, tidak berhenti. Oleh karena itu, maka teknik koreksi secara langsung adalah pembetulan, perbaikan, pemeriksaan secara langsung tanpa perantara(Aprilliyani, dkk., 2014:32).

Melalui teknik koreksi secara langsung, guru dapat memeriksa segala kesalahan yang terdapat dalam tulisan yang dibuat oleh siswa kemudian menyuruh siswa tersebutmelakukan perbaikan dan menulis kembali karangannya (Tarigan, 2018:190).

Teknik koreksi secara langsung merupakan suatu pembetulan, perbaikan, atau pemeriksaan secara langsung untuk menilai hasil karya siswa dihadapan siswa tersebut yang dilakukan oleh guru untuk mengevaluasi hasil penulisan siswa sebelum guru bisa

(3)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

501 membenarkan hasil karya siswa dalam menulis sebuah karya puisi tersebut (Kurniawan, 2013:6).

Alasan-alasan yang mengakibatkan penulis beranggapan bahwa teknik koreksi secara langsung tepat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi adalah: (1)terdapat interaksi antara guru dengan siswa untuk mengetahui kesalahan dan kekuarangan dari teknik menulis puisi siswa, kemudian siswa langsung melakukan pembetulan terhadap tulisannya. Berdasarkan pembetulan yang dilakukan diharapkan tulisan yang dihasilkan akan lebih baik dan benar, serta dari kesalahan-kesalahan yang telah dikoreksi dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik guru untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran berikutnya, (2)Siswa bisa lebih meningkatkan, mendalami, dan lebih memahami dalam menulis puisi dengan diterapkannya teknik koreksi secara langsung, (3)Siswa bisa lebih termotivasi dalam menulis sebuah puisi dari kesalahan-kesalahannya yang sebelumnya dan bisa mengubah pola perilakunya, (4)Siswa lebih leluasa untuk menuangkan gagasan pikirannya dalam bentuk tulisan sebuah puisi dengan pilihan kata yang menarik (Kurniawan, 2013:7).

Pada saat memperbaiki kesalahan dalam pembelajaran menulis puisi, peserta didik memerlukan arahan, rangsangan, bahkan teguran dari guru. Pendidik, dalam hal ini guru bahasa Indonesia, setidaknya dapat memberikan respons baik untuk anak didiknya. Hal tersebut memang merupakan tugas utama guru. Tanggung jawab guru berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut memerlukan bimbingan pendidik dalam membimbing peserta didik agar lebih baik lagi.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Penggunaan Teknik Koreksi Secara Langsung pada Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Siabu”.

Menurut Sugiyono (2018:290) secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan, dan membuktikan pengetahuan. Oleh karena itu, sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah mengetahui penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023, mengetahui keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023 dan mengetahui pengaruh penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023.

METHODE

Penelitian melibatkan berbagai jenis dan desain yang digunakan untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang suatu fenomena. Jenis penelitian mencakup kualitatif, kuantitatif, dan campuran, sementara desain penelitian termasuk eksperimen, survei, studi kasus, dan lainnya. Pemilihan jenis dan desain penelitian yang tepat memainkan peran penting dalam mendapatkan data yang valid dan relevan.

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 7 kelas yaitu 3 kelas jurusan IPA dan 4 kelas jurusan IPS dengan jumlah keseluruhan populasi sebanyak 203 orang. Sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 14 orang perempuan.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa angket dan tes. Angket berisi sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengukur tingkat keberhasilan dari penggunaan teknik koreksi secara

(4)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

502 langsung di kelas. Angket ini bersifat tertutup, ketika jawaban atas pertanyaannya telah disediakan.Dimana angket terdapat empat aspek yang dinilai, yaitu penggarisbawahan kata serta memberi petunjuk, mengurung kata-kata yang salah tempat, memberi tanda silang pada kata-kata berlebihan, dan memberi bentuk yang tepat atau struktur yang benar secara menyeluruh. Angket terdiri dari 10 butir pernyataan.Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kinerja atau performansi. Peneliti menilai hasil karya tulisan puisi siswa berdasarkan rubrik penilaian dengan kriteria yang sudah ditentukan. Terdapat lima aspek penilaian dan skala penilaian yang terdiri dari angka 1 hingga 4. Aspek penilaian yang dicantumkan mencakup ketepatan isi dengan judul puisi, pilihan kata atau diksi, penggunaan majas dan perlambangan, pemanfaatan versifikasi (rima dan ritma), serta penggunaan tipografi. Setiap aspek penilaian memiliki patokan kriteria yang harus dipenuhi. Total skor penilaian akan dihitung berdasarkan jumlah kategori patokan yang terpenuhi. Skor penilaian diberikan dengan rentang skala 1 hingga 4.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambaran umum tentang keadaan kedua variabel yaitu penggunaan teknik koreksi secara langsung (variabel X) dan keterampilan menulis puisi (Variabel Y). Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis deskriptif adalah sebagai berikut.

a. Menentukan nilai variabel X dan Y

Nilai variabel X dan Y dapat dituntukan dengan menggunakan rumus : 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Nilai masing-masing variabel kemudian diinterpretasikan ke dalam tabel berikut.

Tabel 3.5. Kriteria Nilai Vriabel X dan Y

No. Nilai Kriteria

1. 85 - 100 Sangat Baik

2. 70 - 84 Baik

3. 60 - 69 Cukup

4. 40 - 59 Kurang

5. 0 - 39 Sangat Kurang

b. Menentukan jumlah nilai, maximum, minumum, dan rata-rata menggunakan Microsoft Excel versi 2021 dengan mengikuti langkah-langkah pengujian menurut Sundayana (2020:180).

c. Membuat tabel distribusi frekuensi data menggunakan Microsoft Excel versi 2021 dengan mengikuti langkah-langkah pengujian menurut Sundayana (2020:181).

Analisis Statistik

Analisis statistik dalam penelitian ini merupakan analisis secara matematis yang bertujuan untuk menguji hipotesis. Analisis statistik dilakukan melalui uji kolerasi “r”

product moment menggunakan bantuan program SPSSStatistic. Hal ini disebabkan karena beberapa hal: 1) SPSS Statistic merupakan salah satu software statistik yang sangat populer dan umum digunakan dalam analisis data penelitian dan memudahkan pengguna untuk mengolah dan menganalisis data secara efisien, 2). SPSS Statistic menyediakan berbagai metode analisis statistik yang sudah terprogram dan teruji, termasuk uji korelasi "r"

product moment, dan 3) untuk menghindari kesalahan manusia yang mungkin terjadi

(5)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

503 dalam perhitungan manual dan memastikan keakuratan dan konsistensi hasil analisis (Sari, 2018:12).

Aplikasi SPSS yang digunakan adalah versi 26 pada taraf kepercayaan 95% dengan melihat acuan nilai pearson correlation sebagai berikut.

Tabel 3.6. Kriteria Nilai Koefisien Korelasi (r) No. Pearson Correlation (r) Kriteria

1 > 0,20 Tidak ada korelasi

2 0,21 – 0,40 Korelasi lemah

3 0,41 – 0,60 Korelasi sedang

4 0,61 – 0.80 Korelasi kuat

5 0,81 - 1 Korelasi sempurna

Dasar pengambilan keputusan yang digunakan menurut Sundayana (2020:120) yaitu sebagai berikut.

a. Jika nilai P-value (sig) < 0,05, maka hipotesis diterima, artinya ada pengaruh penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023.

b. Jika nilai P-value (sig) > 0,05, maka hipotesis ditolak, artinya tidak ada pengaruh penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

1. Penggunaan Teknik Koreksi Secara Langsung pada Keterampilan Menulis Puisi Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

Keberhasilan penggunaan teknik koreksi secara langsung di kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 SiabuTahun Ajaran 2022-2023dapat diketahui dengan membagi angket terhadap 20 orang siswa. Kemudian dilakukan analisis data secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut.

Tabel 4.1. Hasil Angket Penggunaan Teknik Koreksi Langsung (Variabel X) di Kelas X SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

No Nama Jenis Kelamin Nilai Keterangan

1 Cindy Hutagalung Perempuan 80 Baik

2 Elan Fare Sihombing Perempuan 65 Cukup

3 Elisa Azarya Perempuan 80 Baik

4 Fauziah Dalimunthe Perempuan 72.50 Baik

5 Flora Pebriana Aritonang Perempuan 85 Sangat baik

6 Humairoh Sani Perempuan 50 Kurang

7 Ibrahim Laki-laki 70 Baik

8 Jovqndri Andreas Lubis Laki-laki 60 Cukup

9 Keja Nainggolan Perempuan 70 Baik

10 Mutiara Indah Perempuan 82.50 Baik

11 Natalia Mariana Simbolon Perempuan 50 Kurang

12 Permata Syahfii Laki-laki 62.50 Cukup

13 Purnama Perempuan 42.50 Kurang

14 Rahmat H Laki-laki 60 Cukup

15 Ridoan Saputra Pasaribu Laki-laki 70 Baik

(6)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

504

16 Rizky Febrian Laki-laki 75 Baik

17 Saskia Ika Putri Lubis Perempuan 65 Cukup

18 Suraidah Perempuan 40 Kurang

19 Susi Olivia Silitonga Perempuan 50 Kurang

20 Yolasefani Sitorus Perempuan 72.50 Baik

Jumlah 1302.50

Maximum 85

Minumum 40

Rata-rata 65.13

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, maka dapat dilihat bahwa nilai tertinggi (maksimum) sebesar 85.00 dan nilai terendah (minimum) sebesar 40. Rata-rata penggunaan teknik koreksi secara langsung di kelas tersebut adalah sebesar 65.13.Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023menunjukkan variasi dalam skor yang diperoleh. Meskipun rata-rata penggunaan teknik tersebut berada di angka 65.13, terdapat perbedaan yang signifikan antara skor maksimum dan minimum. Hal ini mengindikasikan adanya tingkat keberhasilan dan efektivitas yang beragam dalam penerapan teknik koreksi. Selain itu, standar deviasi yang tinggi menunjukkan adanya variasi yang cukup besar dalam penggunaan teknik koreksi di antara siswa-siswa tersebut.

Distribusi frekuensi nilai angket penggunaan teknik koreksi secara langsung dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Penggunaan Teknik Koreksi Secara Langsung di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

No. Kriteria Frekuensi Persentase (%) Persentase Kumulatif (%)

1 Kurang 5 25 25

2 Cukup 5 25 50

3 Baik 9 45 95

4 Sangat baik 1 5 100

Total 20 100

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, maka dapat dilihat bahwa 5 siswa (25%) dikategorikan sebagai "Kurang" dalam penggunaan teknik koreksi, sementara 5 siswa (25%) lainnya dikategorikan sebagai "Cukup." Sebanyak 9 siswa (45%) menunjukkan penggunaan teknik koreksi yang dikategorikan sebagai "Baik," dan hanya 1 siswa (5%) yang mencapai kriteria "Sangat baik." Selanjutnya, terdapat persentase kumulatif yang menunjukkan akumulasi persentase dari setiap kriteria. Pada persentase kumulatif, terlihat bahwa 25% siswa memiliki penggunaan teknik koreksi yang dikategorikan sebagai

"Kurang" atau kurang dari memadai. Persentase kumulatif meningkat menjadi 50% untuk kategori "Cukup." Ketika mencapai kategori "Baik," persentase kumulatif meningkat secara signifikan menjadi 95%. Dan akhirnya, hanya 5% siswa yang mencapai kriteria

"Sangat baik" dalam penggunaan teknik koreksi.

(7)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

505 Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, maka akan terlihat seperti Gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi Penggunaan Teknik Koreksi Secara Langsungdi Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

Berdasarkan analisis data di atas, secara kumulatif maka dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa (95%) menunjukkan penggunaan teknik koreksi yang baik atau lebih baik. Meskipun demikian, masih terdapat sejumlah siswa (25%) yang mengalami kendala dalam penggunaan teknik koreksi.

2. Keterampilan Menulis Puisi Siswa di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

Keterampilan menulis puisi siswa di kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023 dapat diketahui dengan melakukan tes menulis puisi terhadap 20 orang siswa. Kemudian dilakukan koreksi dan analisis data secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4.3. Hasil Tes Menulis Puisi Siswa (Variabel Y) di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

No Nama Jenis Kelamin Nilai Keterangan

1 Cindy Hutagalung Perempuan 95 Sangat baik

2 Elan Fare Sihombing Perempuan 70 Baik

3 Elisa Azarya Perempuan 85 Sangat baik

4 Fauziah Dalimunthe Perempuan 75 Baik

5 Flora Pebriana Aritonang Perempuan 80 Baik

6 Humairoh Sani Perempuan 65 Cukup

7 Ibrahim Laki-laki 75 Baik

8 Jovqndri Andreas Lubis Laki-laki 65 Cukup

9 Keja Nainggolan Perempuan 70 Baik

10 Mutiara Indah Perempuan 75 Baik

11 Natalia Mariana Simbolon Perempuan 70 Baik

12 Permata Syahfii Laki-laki 70 Baik

13 Purnama Perempuan 50 Kurang

14 Rahmat H Laki-laki 80 Baik

15 Ridoan Saputra Pasaribu Laki-laki 75 Baik

16 Rizky Febrian Laki-laki 80 Baik

17 Saskia Ika Putri Lubis Perempuan 70 Baik

18 Suraidah Perempuan 80 Baik

19 Susi Olivia Silitonga Perempuan 85 Sangat baik

20 Yolasefani Sitorus Perempuan 85 Sangat baik

Kurang 25%

Cukup 25%

Baik 45%

Sangat baik 5%

(8)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

506

Jumlah 1500

Maximum 95

Minumum 50

Rata-rata 75

Berdasarkan Tabel 4.3di atas, maka dapat dilihat bahwa nilai tertinggi (maksimum) sebesar 95 dan nilai terendah (minimum) sebesar 50. Rata-rata dari nilai tersebut adalah 75. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi nilai siswa dalam keterampilan menulis puisi tidak terlalu bervariasi sebagaimana terlihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Puisi Siswa di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

No. Kriteria Frekuensi Persentase (%) Persentase Kumulatif (%)

1 Kurang 1 5 5

2 Cukup 2 10 15

3 Baik 13 65 80

4 Sangat baik 4 20 100

Total 20 100

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa bahwa hanya 1 siswa (5%) yang dikategorikan sebagai "Kurang" dalam keterampilan menulis puisi, sementara 2 siswa (10%) lainnya dikategorikan sebagai "Cukup." Sebanyak 13 siswa (65%) menunjukkan keterampilan menulis puisi yang dikategorikan sebagai "Baik," dan 4 siswa (20%) mencapai kriteria "Sangat baik." Selanjutnya, terdapat persentase kumulatif yang menunjukkan akumulasi persentase dari setiap kriteria. Pada persentase kumulatif, terlihat bahwa 5% siswa memiliki keterampilan menulis puisi yang dikategorikan sebagai

"Kurang" atau masih memerlukan perbaikan. Persentase kumulatif meningkat menjadi 15.0% untuk kategori "Cukup." Ketika mencapai kategori "Baik," persentase kumulatif meningkat secara signifikan menjadi 80.0%. Akhirnya, hanya 20% siswa yang mencapai kriteria "Sangat baik" dalam keterampilan menulis puisi.

Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, maka akan terlihat seperti Gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2. Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Puisi Siswadi Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

Berdasarkan analisis data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara kumulatif, mayoritas siswa (80%) menunjukkan keterampilan menulis puisi yang baik atau sangat baik. Hanya sebagian kecil siswa (5%) yang masih perlu perbaikan dalam keterampilan menulis puisi siswa. Hasil ini menunjukkan adanya potensi dan kemampuan yang cukup baik dalam kelas tersebut dalam hal keterampilan menulis puisi.

Kurang 5%

Cukup 10%

Baik 65%

Sangat baik 20%

(9)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

507 3. Pengaruh Penggunaan Teknik Koreksi Secara Langsung pada Keterampilan

Menulis Puisi Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 SiabuTahun Ajaran 2022-2023 Pengaruh penggunaan teknik koreksi secara langsung terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 SiabuTahun Ajaran 2022-2023 dapat diketahui melalui uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan secara statistik melalui teknik uji korelasi.

Pada penelitian ini, teknik kolerasi “r” product moment oleh pearsondilakukan menggunakan program SPSS statistic versi 26. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut.

Gambar 4.3. Output SPSS Hasil Uji Korelasi (rxy)

Berdasarkan output SPSS pada Gambar 4.3, ditemukan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dengan Y. Hal ini dapat diketahui dari nilai sig sebesar 0,025 lebih kecil daripada 0,05 sehingga dapat diinterpretasikan bahwa hipotesis diterima. Selanjutnya, hasil korelasi Pearson menunjukkan koefisien sebesar 0,499. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung bernilai positif dan masuk dalam kriteria korelasi sedang, artinya penggunaan teknik koreksi secara langsung memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan menulis puisi siswa di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023 (ditandai dengan adanya tanda bintang di atas nilai korelasi). Dengan kata lain, semakin baik penggunaan teknik koreksi secara langsung, maka kemampuan menulis puisi siswa juga cenderung meningkat.

Pembahasan

Pembahasan penelitian merupakan tahap yang krusial dalam suatu studi yang melibatkan analisis dan interpretasi terhadap data yang telah dikumpulkan. Melalui pembahasan, peneliti menggali temuan-temuan yang ditemukan dan menjelaskan signifikansi serta implikasi dari hasil penelitian tersebut. Selain itu, pembahasan juga menjadi ruang untuk membandingkan hasil dengan penelitian sebelumnya, mengidentifikasi pola atau tren yang muncul, dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil(Sari, 2018:99). Oleh karena itu, pada pembahasan ini, peneliti memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang temuan dan memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang yang bersangkutan.

1. Penggunaan Teknik Koreksi Secara Langsung pada Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

Penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023 memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi. Teknik koreksi secara langsung melibatkan memberikan umpan balik yang spesifik dan langsung kepada siswa mengenai kesalahan atau kekurangan yang terdapat dalam tulisan puisi siswa. Langkah-langkah

Correlations

Variabel X Variabel Y

Variabel X Pearson Correlation 1 0.499*

Sig. (2-tailed) 0.025

N 20 20

Variabel Y Pearson Correlation 0.499* 1

Sig. (2-tailed) 0.025

N 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(10)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

508 penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa di kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023 akan diuraikan sebagai berikut.

Peneliti memulai dengan langkah pertama, yaitu membaca dan menganalisis puisi siswa yang telah ditulis. pada tahap ini, peneliti membaca puisi dengan cermat, mencoba memahami pesan yang ingin disampaikan, dan mengidentifikasi kesalahan atau aspek yang perlu diperbaiki. Analisis ini mencakup struktur puisi, penggunaan gaya bahasa, kejelasan pesan, dan alur cerita yang terdapat pada puisi siswa.Setelah menganalisis puisi siswa, peneliti melanjutkan dengan langkah kedua, yaitu memberikan umpan balik spesifik.

Peneliti menggunakan pengetahuan dan pemahamannya untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam karya tulis tersebut. pada memberikan umpan balik, peneliti menyoroti bagian-bagian yang baik pada puisi, seperti penggunaan imajinasi yang kuat, penggunaan kata-kata yang tepat, atau pemilihan struktur puisi yang menarik. Di sisi lain, peneliti juga mengidentifikasi kesalahan atau kekurangan pada puisi dan memberikan saran perbaikan yang konstruktifsebagaimana terlihat pada Gambar 4.4 berikut.

Gambar 4.4. Hasil Koreksi Guru Terhadap Tulisan Puisi Siswa (Sumber: Tulisan Puisi Siswa Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu, 2023)

Setelah memberikan umpan balik, peneliti melanjutkan ke langkah ketiga, yaitu diskusi dan penjelasan. Peneliti berkomunikasi dengan siswa untuk menjelaskan alasan di balik kritik atau saran yang diberikan. pada diskusi ini, peneliti dapat memberikan contoh- contoh atau menjelaskan konsep-konsep yang relevan dalam menulis puisi. Tujuannya adalah membantu siswa memahami dengan lebih baik mengapa perubahan atau perbaikan diperlukan dalam karya siswa.

Selanjutnya, peneliti melanjutkan ke langkah keempat, yaitu mendorong siswa untuk merevisi dan meningkatkan puisi siswa. Peneliti memberikan waktu dan ruang bagi siswa untuk melakukan perbaikan secara mandiri. Selama proses revisi, peneliti memberikan bimbingan dan dukungan tambahan jika diperlukan. Siswa didorong untuk melihat kembali puisi siswa, merevisi bagian yang perlu diperbaiki, dan meningkatkan kualitas keseluruhan karya tulis siswa.

Langkah terakhir adalah mengadakan sesi presentasi dan umpan balik lanjutan.

Setelah siswa merevisi puisi siswa, peneliti mengatur sesi presentasi ketika siswa memiliki kesempatan untuk membacakan puisi siswa kepada teman sekelas. Setelah presentasi, peneliti memberikan umpan balik lanjutan berdasarkan perbaikan yang telah dilakukan

(11)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

509 oleh siswa. Umpan balik ini bertujuan untuk memberikan pengakuan atas kemajuan yang telah dicapai dan memberikan dorongan positif kepada siswa.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini secara beruntut, peneliti dapat menggunakan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu. Langkah-langkah ini melibatkan peneliti dalam membaca dan menganalisis puisi siswa, memberikan umpan balik spesifik, melakukan diskusi dan penjelasan, mendorong siswa untuk merevisi, dan mengadakan sesi presentasi dan umpan balik lanjutan. Proses ini melibatkan komunikasi terbuka antara peneliti dan siswa, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mendorong siswa untuk terus memperbaiki karya siswa. Melalui penggunaan teknik koreksi secara langsung, siswa memiliki kesempatan untuk memahami kekuatan dan kelemahan dalam menulis puisi siswa, dan secara progresif meningkatkan kemampuan siswa.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwaterdapat 5 siswa (25%) dikategorikan sebagai "Kurang" dalam penggunaan teknik koreksi, sementara 5 siswa (25%) lainnya dikategorikan sebagai "Cukup." Sebanyak 9 siswa (45%) menunjukkan penggunaan teknik koreksi yang dikategorikan sebagai "Baik," dan hanya 1 siswa (5%) yang mencapai kriteria "Sangat baik."Secara kumulatif, sebagian besar siswa (95%) menunjukkan penggunaan teknik koreksi yang baik. Meskipun demikian, masih terdapat sejumlah siswa (25%) yang mengalami kendala dalam penggunaan teknik koreksi dan perlu mendapatkan perhatian lebih. Hal ini menunjukkan bahwa ada ruang untuk meningkatkan penggunaan teknik koreksi secara langsung di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu. Diperlukan langkah-langkah tambahan seperti pelatihan, pembimbingan, atau strategi pengajaran yang lebih efektif untuk membantu siswa yang masih berada dalam kategori "Kurang" atau "Cukup." Dengan demikian, diharapkan penggunaan teknik koreksi secara langsung dapat lebih merata dan memberikan manfaat yang maksimal kepada seluruh siswa di kelas tersebut.

2. Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

Berdasarkan analisis data di atas, maka dapatdiketahui bahwaketerampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023sudah termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis data tes menulis puisi menunjukkan bahwa hanya 1 siswa (5%) yang dikategorikan sebagai "Kurang" dalam keterampilan menulis puisi, sementara 2 siswa (10%) lainnya dikategorikan sebagai "Cukup." Sebanyak 13 siswa (65%) menunjukkan keterampilan menulis puisi yang dikategorikan sebagai "Baik," dan 4 siswa (20%) mencapai kriteria "Sangat baik". Secara kumulatif, mayoritas siswa (80%) menunjukkan keterampilan menulis puisi yang baik. Hanya sebagian kecil siswa (5%) yang masih perlu perbaikan dalam keterampilan menulis puisi. Hasil ini menunjukkan adanya potensi dan kemampuan yang cukup baik dalam kelas tersebut dalam hal keterampilan menulis puisi sebagaimana terlihat pada Gambar 4.6 berikut.

(12)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

510

(a) (b)

Gambar 4.5 Keterampilan Menulis Puisi Siswa; (a) Hasil Koreksi, (b) Hasil Perbaikan.

(Sumber: Tulisan Puisi Siswa Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu, 2023) Dengan adanya distribusi keterampilan menulis puisi yang mayoritas baik dan sangat baik, ini menunjukkan bahwa program pembelajaran dan upaya pengajaran di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023telah memberikan hasil yang positif. Tetapi tetap perlu adanya peningkatan dalam memberikan dukungan dan bimbingan agar siswa yang masih memiliki keterampilan yang kurang dapat terus meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.

3. Pengaruh Penggunaan Teknik Koreksi Secara Langsung pada Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023

Berdasarkan analisis korelasi antara teknik koreksi secara langsung dan kemampuan menulis puisi, ditemukan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Hasil korelasi Pearson menunjukkan koefisien sebesar 0.499 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.025.Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kemampuan menulis puisi siswa di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 SiabuTahun Ajaran 2022-2023 (hipotesis diterima). Dengan kata lain, semakin baik penggunaan teknik koreksi secara langsung, maka kemampuan menulis puisi siswa juga cenderung meningkat.

Dalam konteks ini, hasil analisis menyiratkan bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung dapat berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.

Teknik koreksi secara langsung dapat membantu siswa untuk memahami kesalahan- kesalahan yang siswa buat dalam menulis puisi dan memperbaikinya secara langsung.

Dengan adanya korelasi positif yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa upaya dan perhatian dalam menerapkan teknik koreksi secara langsung berpotensi memberikan dampak positif pada kemampuan menulis puisi siswa.

Terdapat beberapa teori pendukung dan penelitian yang relevan yang dapat menguatkan hasil penelitian mengenai adanya pengaruh penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu. Di antaranya yaitu teori keterampilan menulis oleh Jusuf (2019), teori ini menekankan pentingnya praktik dan umpan balik dalam mengembangkan keterampilan menulis.

Menurut teori ini, praktik yang berkelanjutan dan umpan balik yang efektif dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. pada konteks penggunaan teknik koreksi secara langsung pada menulis puisi, teori ini dapat mendukung hipotesis bahwa umpan balik yang

(13)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

511 spesifik dan bimbingan langsung dari guru dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kurniawan, N.F.R. (2013) dengan judul ”Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik Koreksi Secara Langsung Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 5 Sragi Kabupaten Pekalongan” yang menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi siswa mengalami peningkatan dan perubahan tingkah laku yang positif setelah mengikuti proses pembelajaran melalui teknik koreksi secara langsung. Wahyuni, E., & Taris, R. S. (2019) menemukan bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung dan tidak langsung memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan menulis puisi siswa bahasa Inggris. Agustina, D. P., & Maryanti, E.

(2020) juga menyebutkan bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan menulis puisi siswa.

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung memiliki pengaruh yang positif terhadap kemampuan menulis puisi siswa. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa umpan balik langsung dari guru dalam bentuk koreksi yang spesifik dan bimbingan langsung dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Hasil- hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung memberikan dorongan dan bantuan yang diperlukan oleh siswa dalam mengembangkan keterampilan menulis puisi siswa. Oleh karena itu, para guru dapat mempertimbangkan untuk menggunakan teknik koreksi secara langsung sebagai salah satu pendekatan dalam mengajar dan meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 SiabuTahun Ajaran 2022-2023 sudah termasuk dalam kategori baik. Dari hasil analisis data angket diketahui bahwa terdapat 5 siswa (25%) dikategorikan sebagai "Kurang" dalam penggunaan teknik koreksi, sementara 5 siswa (25%) lainnya dikategorikan sebagai "Cukup." Sebanyak 9 siswa (45%) menunjukkan penggunaan teknik koreksi yang dikategorikan sebagai "Baik," dan hanya 1 siswa (5%) yang mencapai kriteria "Sangat baik." Secara kumulatif, sebagian besar siswa (95%) menunjukkan penggunaan teknik koreksi yang baik. Meskipun demikian, masih terdapat sejumlah siswa (25%) yang mengalami kendala dalam penggunaan teknik koreksi dan perlu mendapatkan perhatian lebih.

2. Keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 SiabuTahun Ajaran 2022- 2023sudah termasuk dalam kategori baik. Dari hasil analisis data tes menulis puisi, diketahui bahwa hanya 1 siswa (5%) yang dikategorikan sebagai "Kurang" dalam keterampilan menulis puisi, sementara 2 siswa (10%) lainnya dikategorikan sebagai

"Cukup." Sebanyak 13 siswa (65%) menunjukkan keterampilan menulis puisi yang dikategorikan sebagai "Baik," dan 4 siswa (20%) mencapai kriteria "Sangat baik".

Secara kumulatif, mayoritas siswa (80%) menunjukkan keterampilan menulis puisi yang baik. Hanya sebagian kecil siswa (5%) yang masih perlu perbaikan dalam keterampilan menulis puisi.

(14)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

512 3. Ada pengaruh penggunaan teknik koreksi secara langsung pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Siabu Tahun Ajaran 2022-2023.Hasil korelasi Pearson menunjukkan koefisien sebesar 0,499 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung memiliki pengaruh positif yang signifikan dengan kemampuan menulis puisi siswa di Kelas X IPS-1 SMA Negeri 1 SiabuTahun Ajaran 2022-2023 (hipotesis diterima).

Dengan kata lain, semakin baik penggunaan teknik koreksi secara langsung, maka kemampuan menulis puisi siswa juga cenderung meningkat.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh penggunaan teknik koreksi secara langsung terhadap kemampuan menulis puisi siswa, berikut adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut.

1. Implementasikan teknik koreksi secara langsung secara konsisten: Berdasarkan hasil penelitian, penting untuk menerapkan teknik koreksi secara langsung secara konsisten dalam pengajaran menulis puisi. Pastikan guru memberikan umpan balik yang spesifik dan bimbingan langsung kepada siswa untuk membantu siswa memperbaiki dan meningkatkan keterampilan menulis puisi.

2. Kembangkan suasana yang mendukung kreativitas: Dalam mengajar menulis puisi, penting untuk menciptakan suasana yang mendukung kreativitas siswa. Berikan siswa kebebasan untuk bereksperimen dengan berbagai gaya dan tema puisi. Dorong siswa untuk mengekspresikan ide-ide siswa secara bebas dan kreatif. Hal ini akan membantu meningkatkan motivasi siswa dan hasil akhir dari karya puisi siswa.

3. Terus evaluasi dan berikan umpan balik: Penting untuk terus menerus mengevaluasi kemajuan siswa dalam menulis puisi dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Selalu berikan dorongan dan pujian atas perkembangan yang dicapai, namun tetap berfokus pada area yang perlu diperbaiki. Dengan evaluasi dan umpan balik yang terus menerus, siswa akan terus meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, D. P., & Maryanti, E. 2020. The Effectiveness of Direct Correction Technique on Students' Ability in Writing Poetry. English Education: Jurnal Tadris Bahasa Inggris, 13(1), 57-66, http://dx.doi.org/10.33474/jipemas.v3i2.

Alviah. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Pancing Kata Kunci pada Siswa kelas VII SMP Negeri Mojotengah Kabupaten Wonosobo. Skripsi. Semarang: UniversitasNegeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Citraningrum,DinaMerdeka. 2016.MenulisPuisidenganTeknikPembelajaranyangKreatif. Jember:

Universitas Muhammadiyah Jember.

Dalaman. 2013. Keterampilan Menulis. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Danim. 2011. Metode Penelitian untuk Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Depdiknas. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Devi,Lisna Pebriana. 2021. Kemampuan Mengidentifikasi Informasi Menggunakan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok pada Teks Ulasan Puisi Doa Karya Chairil Anwar oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Natal.Skripsi. Padangsidimpuan: Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

Effendy, Onong Uchjana. 2015. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(15)

© UM-Tapsel Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

513 Fitri, A’isah. 2020. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan Menulis. Depok: PT

Raja Grafindo Persada.

Fitriani. 2018. Pengantar Apresiasi Puisi. Bandung: Angkasa.

Hidayah, Army. 2009. Upaya Meningkatkan Menulis Puisi Melalui MediaGambar Fotografi Kelas VIII A SMP Negeri 5 Depok Sleman. Skripsi SI.Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. FakultasBahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta.

Idawati., Hasibuan, Nikmah Sari&Nurkholija, Adek.2021. Pembinaan Minat Sastra Anak Melalui Pelatihan Menulis Puisi Bebas dengan Aksara Arab Melayu di MDTA Muhammadiyah Sigiring Giring dan MDTA Muhammadiyah Sadabuan.Aptekmas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat). 4(2):53-58, http://dx.doi.org/10.36257/apts.vxix.

Jabrohim. 2013. Cara Menulis Kreatif. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Jusuf, M. I. (2019). Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Kemendikbud. (2021). Panduan Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kurniawan, N.F.R.2013.Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik Koreksi Secara Langsung Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 5 Sragi Kabupaten Pekalongan.

Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Masyhud. 2016. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakaya.

Nasution,Afifah Amini. 2019.Pengaruh Keterampilan Menulis terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Struktur Isi Teks Laporan Hasil Observasi Oleh Siswa Kelas X MAN Panyabungan.Skripsi.Padangsidimpuan: Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

Parapat, Lili Herawati & Harahap, Eli Marlina. 2018. Pendekatan Wacana Kritik Karakter Sastrawan Kota Medan Melalui Karya SastraPuisi”. Linguistik (Jurnal Bahasa dan Sastra), 3(1):46-54, e-issn: 2548-9402, p-issn: 2541-3775 http://u.lipi.go.id/1476282193 .

Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.

Sari, E. K. 2018. Panduan Praktis Mengolah Data Statistik dengan SPSS. Jakarta:Puspa Swara.

Slamet. 2009. Belajar & Faktor–Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. RinekaCipta.

Somad Adi Abdul. 2010. Mengenal Berbagai Karya Sastra. Bekasi: Adi Aksara.

Sudjana, Nana &Ahmad, Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung. Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta.

Suharno & Retroningsih. 2006. KamusBesarBahasaIndonesia. Semarang:CV. Widya Karya.

Sumiyati. 2022.Keefektifan Teknik Akrostik dalam Keterampilan Menulis Puisi. Language : Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2(3): 242-249, E-ISSN:2807-1670,P- ISSN:2807-2316,DOI:https://doi.org/10.51878/language. v2i3.1526.

Sundayana, Rostina. 2020. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2018. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2021. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuni, E., & Taris, R. S. 2019. The Effectiveness of Direct and Indirect Feedback in Teaching Writing Poetry to EFL Students. Proceedings of the First International Conference on Education and Language, 1(1), 507-513, https://doi.org/10.24114/kultura.v1i1.11.

Waluyo, Herman J. 2010. Teori dan Apresiasi Puisi Edisi 5 Cetakan ke-2. Jakarta:Erlangga.

Wardoyo, Sigit Mangun. 2013. Teknik Menulis Puisi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widiyantoro. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Teknik … (Mahruyuni, 93:102) 102 juga merupakan akhir dari penelitian ini, maka ada peningkatan yang sangat signifikan mengenai keterampilan berbicara siswa

Adapun objek yang diamati berdasarkan identifikasi masalah di atas adalah disekitar sekolah, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan teknik teratai

Teknik penelitian pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis artinya penelitian ini akan menguraikan secara jelas korelasi antara keharmonisan

Keunggulan teknik personifikasi adalah penggunaan format pra-menulis dan format draf untuk mengawali menulis sehingga siswa dengan mudah dapat mengikutinya sebagai sebuah

Nilai yang diperoleh untuk keterampilan menulis teks hasil observasi tanpa menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII MTsN 1 Lubuk Basung nilai berkisar

Dalam teknik pemodelan selain guru secara langsung menjadi model, dapat juga menggunakan model (contoh) siswa yang berprestasi dalam bidang musikalisasi puisi, sehingga

Hipotesis tindakan yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah jika dalam pembelajaran menulis puisi dilakukan dengan teknik ubah catatan harian, keterampilan siswa kelas X D

Uji Hipotesis Kriteria yang dipilih untuk menguji hipotesis  Tidak terdapat pengaruh penggunaan media gambar animasi terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII karena