Artikel ilmiah ini ditulis untuk memenuhi persyaratan tugas akhir di SMA Negeri 1 Garut. Rheina Isaury Suryohadi dan Haykal Yusuf Pratama yang selalu menjadi pendukung penulis dalam menyelesaikan artikel ini. Rekan-rekan pengurus OSIS yang selalu mendukung dan menyemangati penulis untuk menyelesaikan artikel ini.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan karya penulis di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya. Oleh karena itu, didirikanlah sebuah organisasi kesiswaan di SMA Negeri 1 Garut yaitu Organisasi Siswa Intramural atau OSIS MERDEKA 91 yang beranggotakan sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama untuk suatu tujuan.
Dampak negatif dari perfeksionisme akan terjadi ketika individu menetapkan standar yang terlalu tinggi dan tidak realistis bagi dirinya (Chang, 2006). Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis terdorong untuk menulis karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Perfeksionisme Terhadap Kinerja Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Garut Periode. Dalam tulisan ini ruang lingkup permasalahan yang dikemukakan ada dua hal. yaitu batasan konseptual dan pembahasan kontekstual.
Organisasi dapat menjadi tempat yang terpengaruh oleh perfeksionisme, oleh karena itu penulis mengambil pengurus OSIS SMA Negeri 1 Garut periode tahun 2022-2023 sebagai batasan kontekstual dan sampel dalam penelitian ini karena pengurus OSIS SMA Negeri 1 Garut periode tahun 2022 -2023 telah melaksanakan kegiatan atau program kerja pada organisasi minimal 1 tahun.
Maksud dan Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perfeksionisme, kinerja dalam organisasi dan hubungan keduanya. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya menghadapi perfeksionisme dan pengaruh perfeksionisme terhadap kinerja.
KAJIAN TEORI
Perfeksionisme
- Pengertian Perfeksionisme
- Aspek-Aspek Perfeksionisme
- Faktor-Faktor Penyebab Perfeksionisme
Perfeksionis adaptif, seseorang menetapkan standar yang tinggi, disertai keyakinan bahwa kinerja yang ditunjukkan mampu mencapai standar yang telah ditetapkan. Perfeksionisme maladaptif, seseorang memiliki standar yang tinggi, namun hal ini tidak diimbangi dengan keyakinan bahwa dirinya mampu mencapai standar yang telah ditetapkan, serta terdapat kesenjangan antara standar yang ditetapkan dengan cara menilai prestasi kerjanya, sehingga cenderung untuk mengkritik diri mereka sendiri. Perfeksionisme positif berarti fokus untuk memberikan yang terbaik, didorong oleh kebutuhan untuk tertib dan menikmati ekspektasi tinggi orang lain terhadap diri sendiri, sedangkan perfeksionisme negatif berarti keinginan untuk memberikan yang terbaik tetapi takut gagal dan merasa tidak puas dengan apa yang telah dihasilkan, sehingga seseorang selalu mempunyai keraguan – keraguan ketika mengambil keputusan atau tindakan.
Perfeksionisme Berorientasi Diri Aspek ini memberikan pemahaman bahwa seseorang mempunyai standar yang tinggi dalam menciptakan atau menyelesaikan sesuatu. Memiliki standar yang tinggi akan membuat seseorang merasa tidak puas dan menyalahkan diri sendiri ketika gagal memberikan yang terbaik. Perfeksionisme Berorientasi pada Orang Lain Aspek ini memberikan pemahaman bahwa seseorang mempunyai ekspektasi yang tinggi atau menyamakan standarnya dengan orang lain.
Artinya Anda menuntut orang lain untuk memberikan kesempurnaan sesuai ekspektasinya dan akan mengkritik jika tidak sesuai ekspektasi. Perfeksionisme yang ditentukan secara sosial Aspek ini berarti keyakinan bahwa orang-orang di lingkungannya mempunyai harapan yang tinggi terhadap dirinya untuk memberikan sesuatu yang sempurna. Berdasarkan pernyataan Adelhort dan Elliot, terdapat 5 ciri guru dan siswa yang dapat mencapai perfeksionisme.
Kinerja Organisasi .1 Pengertian Kinerja
- Pengertian Organisasi
- Pengertian Kinerja Organisasi
- Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Organisasi
Artinya keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja merupakan hasil kegiatan bersama antar anggota atau komponen suatu organisasi dengan tujuan mencapai tujuan organisasi. Secara sederhana kinerja merupakan hasil kegiatan administratif, yaitu kegiatan kerja sama dalam suatu organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan, yang pengelolaannya biasa disebut dengan manajemen.
Lebih lanjut, kinerja juga merupakan hasil serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi adalah suatu struktur pembagian kerja dan suatu struktur hubungan kerja antara sekelompok orang yang menduduki jabatan-jabatan yang bekerja sama dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama-sama. “Organisasi adalah segala bentuk perkumpulan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama dan terikat secara formal untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan dalam suatu hubungan dimana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang/sekelompok orang yang disebut atasan. disebut ketergantungan".
Organisasi adalah sekelompok orang (dua orang atau lebih) yang secara formal bersatu dalam kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Suatu organisasi terbentuk karena mempunyai landasan dan tujuan yang ingin dicapai seperti yang dikemukakan oleh James D. Suatu organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti kesatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan terwujudnya keberadaan organisasi. sekelompok orang.
Kinerja organisasi merupakan indikator tingkat kinerja yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi dan merupakan hasil yang diperoleh dari perilaku anggota organisasi. Lebih lanjut, kinerja juga merupakan hasil serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi tertentu. Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil kegiatan kerja sama antar anggota atau komponen organisasi.
Kinerja organisasi adalah seperangkat hasil kerja yang dicapai oleh suatu organisasi. Kinerja suatu organisasi dapat dilihat dari sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.” Menurut Baban Sobandi, kinerja organisasi adalah sesuatu yang dicapai oleh suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, baik berupa input, output, hasil, manfaat maupun dampak. Ruky, 2001:7) Hal di atas menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi dalam mencapai pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh suatu organisasi atau instansi pemerintah.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
Kepemimpinan merupakan upaya mengendalikan anggota organisasi agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi. Peningkatan kinerja suatu organisasi atau instansi pemerintah merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi dan instansi pemerintah ketika memaksimalkan suatu kegiatan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 226/C/Kep/0/1992 menyatakan bahwa organisasi siswa di sekolah adalah OSIS.
Dalam hal ini organisasi diartikan sebagai suatu kesatuan atau kelompok peserta didik yang bersifat kolaboratif yang dibentuk dalam upaya mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pengembangan peserta didik. Sekolah adalah suatu satuan pendidikan tempat diselenggarakannya kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini sekolah dasar dan menengah atau sekolah sederajat. Oleh karena itu, setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang tidak mempunyai hubungan organisasi dengan OSIS sekolah lain dan bukan merupakan bagian dari organisasi lain di luar sekolah.
Dalam rangka pelaksanaan kebijakan pendidikan khususnya di bidang pengembangan peserta didik, makna yang terkandung lebih lanjut dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pengembangan peserta didik, di samping tiga jalur lainnya yaitu pelatihan kepemimpinan, program ekstrakurikuler. , dan ilmu Wiyatam Andala. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai suatu sistem, dimana sekelompok siswa berkoordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuannya. Oleh karena itu OSIS dipandang sebagai suatu sistem yang mempunyai beberapa ciri utama, yaitu sebagai berikut.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Jadwal Penelitian
Rencana Anggaran
Daftar Pustaka
Pengaruh perfeksionisme terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.