BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain dalam riset ini ialah mixed methods yang artinya menurut (Sugiyono, 2011:18) adalah “metode penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian sekaligus, kualitatif dan kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga akan diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif”.
Dalam penelitian kuantitatif terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja Personil Polri dan motivasi kerja, sedangkan variabel (dependent) adalah penanggulangan pencurian kendaraan bermotor.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Personil Polri Samapta Kota Metro yang berjumlah 54 personil.
2. Sampel
Menurut (Noor, 2017: 148) Sampel adalah “proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi”. Dikarenakan jumlah sampel yang akan diteliti sebesar 54 personil, maka metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling.
Menurut (Sugiyono, 2017:85) random sampling adalah “pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel”. Dimana pengambilan sampel yang penulis gunakan ialah “rumus slovin dalam perhitungan sampel dengan tingkat kesalahan sebesar 5%
atau 0,05, berikut rumus Slovin yang dikemukakan” oleh (Andika, R., 2018: 103).
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑛 (𝑒)2 Dimana:
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
24
e = Batas Toleransi kesalahan (error tolerance)
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dengan menggunakan rumus Slovin, ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut:
𝑛 = 54
1+54 (0,05)2 = 54
1+54 (0,05)2 = 54
1,13 = 47,78 atau dibulatkan menjadi 48 responden.
Sehingga sampel yang mewakili dalam riset ini adalah Personil Polri Samapta Kota Metro yang berjumlah 48 personil.
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampling menurut (Sugiyono, 2017: 67) secara accidental sampling digunakan “untuk teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu Personil Polri Samapta Kota Metro dengan kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam riset adalah metode primer dan metode sekunder, metode primer adalah angket, dan metode sekunder adalah metode wawancara dan observasi..
1. Angket
Interogasi adalah metode pengumpulan data melalui serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis dari orang yang diwawancarai. Metode survei ini sering digunakan untuk memperoleh data mengenai dampak kinerja dan motivasi pegawai Polri terhadap data anti maling kendaraan Kota Metro yang diinterpretasikan sebagai data ordinal.
2. Observasi
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang berperan dalam kegiatan sehari-hari pengamat atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Jika Anda melihat, Anda juga melakukan apa yang dilakukan sumber data, berbagi kegembiraan dan kekhawatiran dari survei yang aktif dalam survei, seperti foto status karyawan ketika mereka mengisi kuesioner atau pertanyaan.
C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kinerja (X1) dan motivasi kerja (X2) pegawai Polri, dan variabel terikatnya adalah pencegahan pencurian kendaraan bermotor (Y) 2. Definisi Operasional Variabel
Secara cepat menggambarkan variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian untuk menarik kesimpulan tentang batas dan ruang lingkup penelitian. Dari variabel yang dianalisis perlu ditentukan secara cepat, konsisten dan konsisten sebagai berikut : a. Konseptual Kinerja Pegawai Personil Polri
Serangkaian proses dalam Employee Assessment, yaitu memberikan cara yang sistematis untuk mengevaluasi pekerjaan dan potensi pegawai Polri pada setiap personil Samapta di Polres Kota Metro.
b. Operasional variabel
Kinerja pegawai personil polri ialah karya atau hasil kerja organisasi dan staf Samapta dilaksanakan dengan sebaik mungkin sesuai dengan instruksi atau peraturan yang diberikan oleh manajemen, dengan indikator yang diukur dalam penelitian ini meliputi kuantitas, kualitas, kinerja tugas, kecepatan dan efisiensi. dalam mengerjakan suatu tugas di Polres Kota Metro.
c. Konseptual Motivasi kerja ialah serangkaian elemen “yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja terhadap sikap seseorang dan bertangungjawab akan pekerjaannya agar memunculkan rasa puas pada” pekerjaannya.
d. Operasional variabel
Motivasi kerja adalah keadaan psikologis yang memotivasi seseorang atau pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi dan individu. Sedangkan indikator motivasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini antara lain: Kondisi lingkungan kerja, Remunerasi yang memadai, Pengawasan yang baik, adanya jaminan karir, status dan tanggung jawab serta aturan yang fleksibel.
e. Konseptual pencegahan pencurian kendaraan bermotor
Dapat didefinisikan konsep polisi akan penting dalam pencegahan kejahatan penerbangan, kita tentu akan membahas penerapan hukum, khususnya kekuatan hukum pidana hukum (acara) dan orientasi tidak dapat dipisahkan dari likuidasi . Proses kasus pidana melalui proses peradilan, yaitu prosedur hukum dengan peradilan pidana.
f. Operasional variabel
Pentingnya pemberantasan tindak pidana pencurian tentunya kita hanya akan memasuki penerapan hukum khususnya penerapan hukum pidana terhadap perilaku (insiden), yang perilakunya tidak terlepas dari penyelesaian proses pidana. yaitu prosedur pidana, dengan indikator sebagai alat ukur diantaranya: tindakan preventif, tindakan represif, dan Pre-emtif.
D. Instrumen Penelitian 1. Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitan ini adalah dengan menggunakan angket.
Untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabilitas, perlu memperhatikan prosedur penyusunan sebagai berikut:
b. Menjelaskan variabel menjadi indikator termasuk membuat kisi-kisi yang menunjukan banyaknya butir setiap variabel.
c. Menyusun pernyataan sesuai dengan kisi-kisi X1,X2 dan Y.
d. Setiap instrumen dengan petunjuk untuk mengerjakan.
e. Menguji cobakan terhadap responden.
f. Memeriksa kerja responden, jika terdapat ketidak lengkapan data peneliti dan meminta responden untuk melengkapinya.
g. Menentukan kisi-kisi instrumen.
2. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3. kisi-kisi Instrumen
No Variabel Indikator
Butir Item Jml
Butir
nomor Butir 1. Kinerja Pegawai
Personil Polri
1) kuantitas 4 1, 2, 3, 4 1) Kualitas pekerjaan 4 5, 6, 7,8
No Variabel Indikator
Butir Item Jml
Butir
nomor Butir 2) Pelaksanaan
tugas
4 9,10,11,12 3) Ketepatan waktu 4 13,14,15,16 4) Efektivitas 4 17,18,19,20
Jumlah total 20
2. Motivasi Kerja 1) Kondisi lingkungan 3 1, 2, 3, 2) Kompensasi yang
memadai
4 4, 5, 6, 7, 8 3) Supervisi yang
baik
3 9,10,11 4) Jaminan karir 3 12, 13,14, 5) Status dan
tanggungjawab
3 15,16,17 6) Peraturan yang
fleksibel
3 18,19,20
Jumlah total 20
3. Pencegahan pencurian kendaraan bermotor
1) Tindakan preventif 6 1,2,3,4,5,6 2) Tindakan represif 6 7,8,910,11,12 3) Tindakan Pre-emtif 6 13,14,15,16,17,18
Jumlah total 18
3. Penetapan Skor dan Penjelasannya Penetapan Skor
Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner atau angket. Penelitian ini menggunakan angket dengan beberapa alternatif sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. Nilai dan Kategori jabawan Koesioner
No Alternatif Skor
Positif
1 A = Selalu 5
2 B = Sering 4
3 C = Kadang-kadang 3
4 D = Pernah 2
5 E = Tidak Pernah 1
4. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan
“gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihatdari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,minimum, sum, range.
Analisis ini merupakan statistik deskriptif yang memberikan informasi tentang data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji” hipotesis.
5. Teknik Analisis Data a. Uji Validitas
Validasi dipakai untukiimengukur validitas suatu item survei untuk menentukan layak atau tidaknya digunakan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 25.
𝑟𝑖 = 𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥 ∑ 𝑦)
√{𝑛 ∑ 𝑥2− (∑ 𝑥)2}{𝑛 ∑ 𝑦2− (∑ 𝑦)2}
Keterangan :
r1 : koefisien korelasi y : skor total dari y x : skor item
n : jumlah banyaknya subjek
b. Uji ReliabilitasMenurut (Ghozali, 2016:44) Uji reliabilitas sebenarnya dilakukan untuk “mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur sama”.
Pengukuran relibilitas dapat dilakukan dengan cara shot study atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu IBM SPSS 25 uji statistik croanbanch Alpha (α).
𝑟𝑖𝑖= [ k
k − 1] [1 −∑ σ2 𝜎12]
Keterangan:
𝑟𝑖𝑖 = “reliabilitas intrumen
k = banyaknya item pertanyaan
∑ σ2 = jumlah varian butir σ 12 = jumlah varian total”
6. Uji Prasarat Analisis a. Uji Normalitas Data
Menurut (Ghozali, 2016:160), Uji normalitas bertujuan untuk “menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov (K-S) yang dilakukan dengan membuat hipotesis nol (Ho) untuk data berdistribusi normal dan hipotesis alternatif (Ha) untuk data tidak berdistribusi normal”. apabila “signifikansi hasil uji Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, maka data dikatakan memenuhi asumsi normalitas atau berdistribusi” normal.
 k 
i Ei
Ei x Oi
1 2
Sumber: (Yusiana, 2015: 311)
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas adalah “suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians sama (homogen)”.
Dalam buku yang ditulis (Sudjana 2006: 250), Sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan uji levene, dengan kaidah keputusan hipotesis sebagai berikut:
 “Jika nilai signifikansi (p) ≥ 0.05 menunjukkan kelompok data berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen)
 Apabila nilai signifikansi (p) < 0.05 menunjukkan masing-masing kelompok data berasal dari populasi dengan varians yang berbeda (tidak homogen)”.
c. Uji Linearitas
Linieritas merupakan sifat berhubungan yang linier antara variabel, yang artinya
“setiap terjadi perubahan satu variabel akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainya. Uji linieritas biasanya bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara” signifikan. Dasar pengambilan kesimpulan dari uji linieritas apabila nilai Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antar variabel bersifat linier.
E. Pengujian Model Analisis
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel idependen (kinerja personil polri, dan motivasi kerja) terhadap variabel dependen (Penanggulangan pencurian kendaraan bermotor). Secara umum persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut :
(Atmaja, 2009:177)
Ŷ = 𝒂 + 𝒃𝟏𝑿𝟏 + 𝒃𝟐𝑿𝟐 + 𝒆t
Keterangan :
Ŷ
= Penanggulangan pencurian kendaraan bermotor
α = Kostanta
X
1= kinerja personil polri X
2= motivasi kerja
b
1b
2= kooefisien multi regres ganda
e = Eror Term
2. Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk “mengetahui ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh yang berarti (signifikan) antara variabel bebas (Kinerja personil polri dan motivasi Kerja) secara parsial terhadap variabel terikat (penanggulangan pencurian kencaraan bermotor)”
(Sunyoto, 2015 : 135).
1) Uji T untuk variabel X1 terhadap Y
thitung = 𝛽1
𝑆𝛽1
Ket:
𝛽1 : Koofesien regresi
𝑆𝛽1 ∶ Simpanan baku
2) Uji T untuk variabel X2 terhadap Y
thitung = 𝛽2
𝑆𝛽2
Ket:
𝛽₂ : Koofesien regresi 𝑆𝛽₂ ∶ Simpanan baku
Kriteria pengujian hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :
 “Jika signifikan < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima, berate ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
 Jika signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berati ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen”.
3. Uji (Simultan) F
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independent yaitu “kinerja personil polri (X1), dan motivasi Kerja (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu penangulangan pencurian kendaraan bermotor (Y), kriteria pengambilan keputusan dalam uji F dengan menggunakan SPSS dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan 5%” adalah (Agung Edy Wibowo, 2012:135) :
a. “Jika nilai signifikan ≤ 0,05, atau f hitung ˃ dari f tabel maka terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikasi ˃ 0,05, atau f hitung ˂ dari f tabel maka tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen”.
Menggunakan rumus:
F = 𝑅2 / 𝐾
(1 − 𝑅2)/(𝑁 − 𝐾 − 1) Keterangan:
F = F hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan F table.
R2 = Korelasi parsial yang ditemukan.
N = Jumlah sampel.
K = Jumlah Variabel bebas.
Dasar Interprestasi pengujian:
“Jika F hitung > F table maka Ha diterima dan Ho di tolak.
Jika F hitung ≤ F table maka Ha ditolak dan Ho di terima”.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Dengan memeriksa koefisien determinasi (R2), Anda dapat menggunakan informasi tentang variabel dependen untuk melihat ukuran variabel independen. Hal ini ditentukan dengan melihat output SPSS pada tabel pivot model (R2). (Atmaja, 2009:170)
Menggunakan rumus :
𝑅2 = ∑(𝑌∗− 𝑌̅)2/𝐾
∑(𝑌 − 𝑌̅)2/𝐾 = Jumlah kuadrat regresi jumlah kuadrat total Keterangan:
Y = “Nilai pengamatan
𝑌∗= Nilai y yang ditaksir dengan model regresi 𝑌̅ = Nilai rata-rata pengamatan
K = Jumlah variabel independen”