Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan terhadap 30 mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas HKBP Nommensen mengajukan pertanyaan mengenai “diskon harga sangat penting ketika berbelanja di Shoppe”. Peran diskon suatu produk, terutama produk yang relevan dengan perilaku konsumen, dapat saling berhubungan. Dalam jual beli online, para pelaku usaha kerap menawarkan sejumlah diskon sebagai salah satu strategi pemasaran perusahaannya.
Dengan maraknya penggunaan internet di kalangan generasi muda atau pelajar, serta perilaku konsumen ketika mendapatkan diskon, maka penulis bertujuan untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Diskon Harga dan Kemudahan Transaksi Belanja Online Shopee Terhadap Perilaku Konsumen (Studi Empiris pada Program Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas HKBP Nommensen)”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kerangka teori mengenai dampak diskon harga dan kemudahan transaksi belanja online. dalam perilaku rasional konsumen dan nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya. Menurut Simamora, rabat merupakan potongan tunai bagi pelanggan yang melakukan pembelian suatu barang.
Dari definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa pemotongan harga merupakan suatu strategi yang dilakukan perusahaan dengan memberikan pengurangan harga dari harga yang telah ditentukan, guna meningkatkan penjualan suatu barang atau produk. Potongan tunai adalah potongan harga yang diberikan kepada pembeli atas pembayaran tunai atau pembayaran sesuai jadwal pelunasan. Tunjangan promosi merupakan potongan harga yang diberikan penjual sebagai imbalan atas promosi yang dilakukan pembeli.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih jenis diskon, tergantung pada jenis perusahaannya, jenis diskon tersebut dapat digunakan.
Tujuan Potongan Harga atau Diskon
Produk yang didiskon menyebabkan peningkatan persepsi konsumen terhadap penghematan dan nilai yang diperoleh dari harga asli yang diberikan toko sebelum menerima diskon, yang kemudian akan dibandingkan dengan harga barang setelah menerima diskon. Jenis produk yang mendapat diskon akan mempengaruhi minat beli konsumen, terutama produk yang mempunyai merek terkenal, yang akan menyebabkan tingkat pembelian lebih tinggi, dibandingkan dengan produk yang belum dikenal konsumen. .
Kemudahan Transaksi
Pengertian Kemudahan Transaksi
Menurut Rahayu, kenyamanan bertransaksi adalah suatu kondisi dimana konsumen yakin bahwa penggunaan teknologi itu mudah dan tidak memerlukan banyak usaha dalam penggunaannya. Saat calon pembeli pertama kali bertransaksi, mereka akan menemui kesulitan karena tidak mengetahui cara bertransaksi secara online. Pembeli cenderung mengurungkan niatnya untuk berbelanja online. Kemudahan bertransaksi menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh penyedia atau penjual online. Kenyamanan ini berada pada tingkat yang sama bagi seluruh pengguna dan diharapkan faktor kenyamanan ini akan mempengaruhi perilaku yaitu semakin tinggi persepsi seseorang terhadap kenyamanan maka semakin tinggi pula tingkat penggunaan teknologi informasi (Wardoyo, Andi 2017).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kemudahan bertransaksi adalah tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan suatu sistem merupakan sesuatu yang tidak sulit untuk dipahami dan tidak memerlukan banyak usaha dari pengguna untuk dapat menggunakannya. Kemudahan bertransaksi pada aplikasi Shopee sangat mudah karena aplikasi memberikan instruksi yang jelas mengenai transaksi pembayaran yang akan dilakukan nantinya. Proses transaksi pembayaran pada aplikasi Shopee dapat dilakukan dengan menggunakan transaksi tunai atau COD (Cash on Delivery), yaitu membayar dengan uang pada saat barang pesanan sudah ada di tangan.
Indikator Kemudahan Transaksi
Perilaku konsumen
- Pengertian Perilaku Konsumen
- Jenis-jenis Perilaku Konsumen
- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
- Indikator Perilaku Konsumen
Menurut Winardi dan Suparwarman, pengertian perilaku konsumen adalah perilaku yang diarahkan oleh masyarakat dalam merencanakan, membeli, dan menggunakan barang dan jasa ekonomi. Namun apabila hal tersebut dapat dilakukan maka perusahaan yang memproduksi barang dan jasa akan mampu meraih keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya, karena dengan memahami perilaku konsumen maka perusahaan dapat memberikan kepuasan yang lebih baik kepada konsumennya. Dari definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku konsumen adalah serangkaian tindakan nyata individu yang digunakan untuk mengevaluasi, memilih, memperoleh dan menggunakan barang dan jasa yang diinginkannya.
Jika setiap konsumen mempunyai perilaku yang konsisten, mungkin studi tentang perilaku konsumen tidak akan begitu penting. Perilaku konsumen di sini penting untuk memahami mengapa dan apa yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen, yaitu menempatkan konsumen sebagai titik fokus perhatian pemasaran, sehingga pemahaman konsumen dapat mengarahkan pemasar pada kebijakan yang tepat dan pemasaran yang efektif.
Dengan memahami berbagai aspek konsumen, tujuannya adalah menemukan dan mengembangkan kebijakan pemasaran yang sukses. Pada dasarnya perilaku konsumen secara umum dibedakan menjadi 2 yaitu perilaku konsumen rasional dan irasional. Irasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk dengan iming-iming diskon atau pemasaran suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan.
Menurut Dharmmesth dan Handoko, indikator perilaku konsumen dibedakan menjadi dua, yaitu indikator lingkungan eksternal dan indikator internal. Indikator yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler dan Armstrong adalah indikator budaya (budaya, subkultur, kelas sosial), indikator sosial (kelompok referensi, keluarga, peran dan status), indikator pribadi (usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, posisi ekonomi, kehidupan). gaya). , kepribadian dan citra diri) dan indikator psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap). Berdasarkan pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa indikator utama keputusan pembelian berasal dari faktor internal dan eksternal.
Indikator internal adalah yang berasal dari dalam diri konsumen, antara lain a) motivasi pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu tersebut untuk melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu rangsangan yang membuat seseorang melakukan tindakan tertentu untuk memenuhi suatu kebutuhan atau tujuan. Proses pembelian yang dilakukan konsumen merupakan suatu proses pembelajaran yang merupakan bagian dari kehidupan konsumen.
Proses pembelajaran terjadi. Apabila konsumen ingin memberikan respon dan memperoleh kepuasan maka konsumen selalu belajar sesuatu dari barang yang dibeli pada saat melakukan pembelian.Dapat kita simpulkan bahwa belajar adalah perilaku konsumen berdasarkan pengetahuan atau pengalamannya terhadap produk atau jasa tersebut. Kepribadian dapat digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen dalam memilih produk atau merek tertentu. e) Sikap konsumen dapat berupa sikap positif atau negatif terhadap produk tertentu.
Belanja Online
Kriteria yang biasa digunakan untuk mengukur kelas sosial seseorang adalah kekayaan, kekuasaan, kehormatan dan pengetahuan. Perilaku belanja online atau disebut juga perilaku pembelian online dan perilaku belanja internet mengacu pada proses pembelian produk atau jasa melalui Internet. Hubungan antara niat dan perilaku didasarkan pada asumsi bahwa orang berusaha membuat keputusan rasional berdasarkan informasi yang tersedia.
Penelitian Terdahulu
Saat ini, konsumen online memiliki kontrol dan daya tawar yang lebih besar dibandingkan konsumen toko fisik karena Internet menawarkan lebih banyak interaktivitas antara konsumen dan pemasok produk, serta ketersediaan informasi yang lebih besar tentang produk dan layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga, kualitas produk dan religiusitas berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap perilaku konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemasan mempunyai hubungan yang kuat dan positif terhadap perilaku konsumen di CV.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi kenyamanan berpengaruh langsung terhadap perilaku konsumen dan persepsi kemudahan, persepsi kegunaan berpengaruh langsung terhadap perilaku konsumen, perilaku konsumen berpengaruh langsung terhadap minat penggunaan. Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial variabel diskon harga terhadap variabel keputusan penggunaan dompet digital shopeepay 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial variabel kemudahan penggunaan terhadap variabel keputusan penggunaan dompet digital shopeepay 3.
Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel harga diskon dan variabel kemudahan penggunaan terhadap variabel keputusan penggunaan dompet digital shopeepay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen berbelanja online.
Kerangka Pikir
Pengaruh Potongan Harga Belanja Online Terhadap Perilaku Konsumen
Pengaruh Kemudahan Transaksi Belanja Online Terhadap Perilaku Konsumen
Pengaruh Potongan Harga Belanja Online dan Kemudahan Transaksi Belanja Online Terhadap Perilaku Konsumen
Hipotesis penelitian
Dikatakan penelitian kuantitatif dapat diartikan menurut (Sugiyono, 2015:13) sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis data kuantitatif statistik dengan tujuan menguji hipotesis. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, digunakan untuk mengukur variabel independen: Pengaruh Diskon Harga dan Kemudahan Transaksi Belanja Online Shopee dan variabel dependen: Perilaku Konsumen (Studi Empiris pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi HKBP Universitas Nommensen.
Populasi dan Sampel .1 Populasi
Sampel
Jenis Data Penelitian
Pengumpulan Data
Pengukuran Variabel
Definisi Variabel Operasional
Uji Validitas dan Reliabilitas .1 Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal serta menunjukkan pola sebaran normal maka regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal serta tidak menunjukkan pola sebaran normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji Heteroskedasitas
Uji Multikolinearitas
Metode Analisis Data
Uji Parsial (t)
Uji t atau disebut juga uji parsial biasanya dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hasil regresi masing-masing variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel) secara signifikan (benar), dengan kata lain, apakah itu signifikan positif atau signifikan negatif. H0 artinya tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara diskon harga, kemudahan bertransaksi dan perilaku konsumen. Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah seluruh variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh gabungan terhadap variabel dependen.
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur secara bersama-sama besarnya pengaruh diskon harga (X1), kemudahan transaksi belanja online shopee (X2), terhadap perilaku konsumen (Y).
Koefisien Determinasi (R 2 )