• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PREHEATING PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) TERHADAP NILAI KEKERASAN SAMBUNGAN BAJA SS 400 - Repository Universitas Islam Majapahit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH PREHEATING PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) TERHADAP NILAI KEKERASAN SAMBUNGAN BAJA SS 400 - Repository Universitas Islam Majapahit"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji kekerasan dengan proses preheating pengelasan SMAW, banyak mempengaruhi nilai kekerasan pada material baja SS 400. Dari pengelasan non- preheating pada daerah HAZ didapatkan nilai kekerasan sebesar 81,67 HRʙ sedangkan pada daerah weld metal nilai kekerasan yang didapat sebesar 80 HRʙ.

Proses pengelasan dengan preheating 100 °C nilai kekerasan pada daerah HAZ sebesar 81,5 HRʙ sedangkan daerah weld metal nilai kekerasan sebesar 78,5 HRʙ.

Proses pengelasan dengan preheating 180 °C nilai kekerasan pada daerah HAZ sebesar 80,17 HRʙ dan pada daerah weld metal nilai kekerasan sebesar 72,5 HRʙ.

Sedangkan untuk pengelasan preheating 260 °C nilai kekerasan pada daerah HAZ sebesar 71,83 HRʙ dan pada daerah weld metal nilai kekerasan sebesar 68 HRʙ.

2. Adapun prosentase dari penurunan nilai kekerasan pada daerah HAZ terhadap uji non-preheating pada kenaikan temperatur preheating 100 °C sebesar 0.2%, pada temperatur preheating 180 °C sebesar 1.8% dan pada temperatur preheating 260

°C sebesar 12%. Sedangkan prosentase dari penurunan nilai kekerasan pada daerah

weld metal terhadap uji non-preheating pada kenaikan temperatur preheating 100

°C sebesar 1,9%, pada temperatur preheating 180 °C sebesar 9,4% dan pada temperatur preheating 260 °C sebesar 15%.

3. Pada proses pengelasan dengan temperatur preheating 180 °C dan 260 °C pada daerah weld metal nilai kekerasannya lebih rendah dibanding daerah base metal, bisa dikarenakan struktur mikro pada material terlebih dulu berubah karena temperatur preheating yang tinggi mengalami pendinginan lambat. Sehingga saat dilakukan proses pengelasan hanya mempengaruhi sedikit perubahan struktur mikro-nya.

(2)

4. Pada struktur mikro diperlihatkan pada daerah HAZ dan weld metal dari masing – masing proses pengelasan non-preheating maupun preheating terdapat perbedaan, pada susunan struktur. Pada non-preheating struktur mikro pearlite lebih banyak disbanding ferrite, daerah weld metal ukuran pearlite lebih renggang. Pada preheating 100 °C daerah HAZ struktur ferrite kecil sedangkan pearlite terlihat jarang, daerah weld metal batas ferrit cukup sempit dan pearlite menghilang. Pada preheating 180 °C daerah HAZ struktur ferrit dan pearlite lebih lebar, daerah weld metal ferrit tetap lebar strukturnya. Pada preheating 260 °C daerah HAZ struktur ferrit mendominasi dan pearlite yang sedikit, dengan perbandingan persebaran struktur mikro lebih merata, daerah weld metal struktur ferrit lebih renggang dan pearlite tidak merata

5.2 Saran

1. Perlu adanya variasi pengujian yang lain, misalnya variasi pada elektroda yang digunakan, maupun pengujian struktur makro pada spesimen pengelasan.

2. Pengembangan dan penelitian pengelasan baja pada konstruksi cukup diperlukan untuk mendapatkan sambungan yang lebih baik dan kuat, mengingat cukup banyak faktor yang mempengaruhi ketahanan suatu sambungan untuk diteliti, misalnya posh weld heat treatment (PWHT), kecepatan pengelasan, ketebalan lapisan fluks dan lain sebagainya.

3. Adanya penelitian yang keberlanjutan terhadap pengelasan ini, dan guna membantu wawasan teknologi pengelasan dan juga teknologi pendukung seperti uji sifat mekanik dan lain – lain.

Referensi

Dokumen terkait

Membentuk benda uji sesuai dengan standart uji tarik dari hasil pengelasan sesuai (standar JIS). Spesimen uji disiapkan dan dibersihkan dari kotoran maupun korosi agar

Pada pengamatan struktur mikro pendinginan air pada daerah logam induk didapatkan bahwa struktur karbida chrom memiliki jumlah lebih banyak dan tersebar disemua bagian

Menurut Harsono (2000), las SMAW atau yang sering dikenal dengan sebutan las busur nyala listrik merupakan suatu proses pengelasan dengan menggunakan panas untuk

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur preheating pada pengelasan

Dari data hasil pengujian OCP diperoleh nilai laju korosi terendah dari variasi kuat arus pengelasan yaitu pada pengelasan arus 155A, dimana didapatkan laju korosi sebesar 0,10089

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan nilai ketangguhan dan perbedaan struktur mikro dari hasil Underwater Shielded Metal Arc Welding SMAW pada baja JIS SS400 dengan

Dari beberapa uraian yang telah dijelasakan, maka penelitian yang saya lakukan bertujuan untuk mengetahui kekuatan mekanis pada proses pengelasan SMAW berdasarkan variasi sudut kampuh

Jurnal Pendidikan Tambusai 12661 Rancang Bangun Virtual Lab Teknik Pengelasan Shield Metal Arc Welding SMAW Devica Agesty1, Bayu Ramadhani Fajri2 1Prodi Pendidikan Teknik