PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PELAYANAN, LOKASI, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA
MEMILIH KULIAH DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMATERA BARAT
Shinta Putri, Dina Amaluis, Rika Verawati
Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Shintaputri981@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to see the influence of promotion, service quality, location, and price perception partially and simultaneously towards the decision of students to choose college in economic education program STKIP PGRI West Sumatra.
Type of research used in this research is descriptive research, associative and inductive. The population of this study is 162 people and the sample of this study is a student of economic education program STKIP PGRI Sumatera Barat force of 2017 which amounted to 116 people. Data analysis techniques used are multiple regression analysis techniques with the help of SPSS version 16.0 and Eviews version 9. The result of the research shows that promotion, service quality, location, and price perception together have positive and significant effect on student decision to choose lecture in economic education program STKIP PGRI West Sumatera. Based on the analysis results can be seen that the value Fcount 82.777> Ftable 2.45 and significant value 0,000 <0.05. This means H0 is rejected and Ha accepted.
Keywords: Student Decisions, Promotion, Service Quality, Location, And Price Perception
PENDAHULUAN
Pendidikan pada saat ini merupakan suatu yang sangat penting dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang pada UUD 1995 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.
Pendidikan dapat ditempuh melalui pendidikan formal dan pendidikan informal.Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Manengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi.
Perguruan tinggi merupakan salah satu usaha jasa yang diberikan kepada mahasiswa setelah lulus dari SMA. Lupiyoadi & A.Hamdani (2008:148) menjelaskan bahwa
“perguruan tinggi termasuk kedalam kelompok jasa murni dimana pemberian jasa yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana pendukung semata, seperti ruangan kelas, meja, kursi, buku-buku dan lain sebagainya”.
Lembaga pendidikan tinggi mempunyai semua karakteristik dari industri jasa, yang mana pendidikan sebagai “people based”, dan
menekankan pentingnya hubungan dengan pelanggan. Menurut Kotler &
Armstrong (2008:36) jasa adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat atau tidak terkait dengan produk fisik.
Perguruan tinggi dapat mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat untuk mampu bersaing di dunia kerja.Untuk itu banyak siswa siswi
SMA memutuskan untuk
melanjutkan kuliah baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Menurut Kotler &
Armstrong (2008:171) keputusan konsumen merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa yang telah diyakini akan memberikan kepuasan dan kesediaanya menanggung resiko yang mungkin ditimbulkan.
Sebagian masyarakat yang memilih memutuskan kuliah dihadapkan pada berbagai pilihan dan permasalahan yaitu banyaknya
perguruan tinggi, program studi, jenjang pendidikan, dan berbagai permasalahan lainnya.Banyak calon mahasiswa yang ditolak di perguruan tinggi negeri memutuskan untuk beralih ke perguruan tinggi swasta.Untuk itu perguruan- perguruan tinggi swasta harus memiliki konsep bauran pemasaran yang bagus dan terencana, agar dapat menarik calon mahasiswa untuk masuk di perguruan tinggi swasta tersebut, salah satunya STKIP PGRI Sumatera Barat.
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Sumatera
Barat yang berbasis
kependidikan.STKIP PGRI Sumatera Barat menduduki peringkat ke-5 daftar perguruan tinggi se-Sumatera kategori sekolah tinggi dan peringkat ke-25 se-Sumatera dalam kategori penilaian dari region Sumatera seluruhnya.Untuk tingkat nasional STKIP PGRI Sumatera Barat menduduki peringkat ke 154.(Website Kopertis Wilayah X Padang)
Banyaknya calon mahasiswa yang memutuskan berkuliah di STKIP PGRI Sumatera Barat salah satunya dikarenakan banyaknya program studi yang disediakan yaitu Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Geografi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, Pendidian Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Informatika, dan pada tahun 2017 baru saja dibuka program studi baru yaitu Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan jenjang pendidikan Sarjana (S1). Dengan banyaknya program studi yang disediakan tersebut, maka dapat menarik minat calon mahasiswa untuk berkuliah di STKIP PGRI Sumatera Barat terutama pada program studi pendidikan ekonomi yang berdiri sejak tahun 2009 dan memiliki akreditasi B.Apabila dibandingkan dengan universitas ekasakti, program studi pendidikan ekonominya hanya
terakreditasi C, sehingga dapat mengurungkan niat calon mahasiswa untuk melanjutkan studinya disana.
Dengan akreditasi B pada prodi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat, hal ini dapat membuat calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di STKIP PGRI Sumatera Barat.
Berikut disajkan data jumlah mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat tahun 2016:
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat Tahun 2016
Program Studi Jumlah
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
1.136 Pendidikan Ekonomi 1.104 Pendidikan Biologi 883 Pendidikan Bahasa Inggris 871 Pendidikan Sosiologi 758 Pendidikan Bimbingan dan Konseling
728 Pendidikan Matematika 640 Pendidikan Geografi 521 Pendidikan Sejarah 336 Pendidikan Informatika 230 Pendidikan Fisika 139
Jumlah 7346
Sumber: Website STKIP PGRI Sumatera Barat
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pendidikan ekonomi berada pada peringkat ke-2 memiliki jumlah mahasiswa terbanyak setelah pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dan yang memiliki
peringkat terendah jumlah mahasiswanya diduduki oleh program studi fisika yaitu sebanyak 139.Dengan banyaknya jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi tersebut, dapat membuat calon mahasiswa nantinya untuk memutuskan kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
METODE PENELITIAN Populasi
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat angkatan 2017.
Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin. (Umar, 2008:78) dapat ditarik jumlah anggota sampel yang akan dijadikan responden:
Rumus: n
Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 116 orang.
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Variabel Keputusan Mahasiswa (Y)
Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel keputusan mahasiswa adalah sebesar 4,24 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 84,80%. Hal ini membuktikan keputusan mahasiswa berada pada kategori baik.
Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator pengenalan kebutuhan sebesar 4,39dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 87,87%.
Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator evaluasi alternatif adalah sebesar 4,05 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 81,03%.
Deskripsi Variabel Promosi (X1) Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel promosi adalah sebesar 4,20 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 84,08%. Hal ini membuktikan promosi berada pada kategoribaik.
Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator waktu promosi sebesar 4,31dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,37%. Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator jangkauan promosi adalah sebesar 4,13dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 82,64%.
Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel kualitas pelayanan adalah sebesar 3,95 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 79,10%. Hal ini membuktikan kualitas pelayanan berada pada kategori sedang.
Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator tangibles (bukti langsung) sebesar 4,125dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 82,5%.
Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator responsiveness (daya tanggap) adalah sebesar 3,82 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar
76,46%.
Deskripsi Variabel Lokasi (X3) Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel lokasi adalah sebesar 3,97 dengan tingkat capaian
responden (TCR) sebesar 78,76%.
Hal ini membuktikan lokasi berada pada kategori sedang. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator tempat parkir yang luas dan aman sebesar 3,99dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 79,82%. Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator akses lokasi adalah sebesar 3,89 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 77,84%.
Deskripsi Variabel Persepsi Harga (X4)
Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel persepsi harga
adalah sebesar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,92%. Hal ini membuktikan lokasi berada pada kategori baik.
Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator kesesuaian harga dengan manfaat sebesar 4,30dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,03%.
Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada
Indicator keterjangkauan harga adalah sebesar 4,06dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 81,3%
Tabel 2. Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients(a) Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B
Std.
Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 12,011 3,244 3,702 ,000
X1 ,839 ,049 ,891 17,080 ,000
X2 ,026 ,039 ,032 ,671 ,504
X3 -,064 ,047 -,068 -1,366 ,175
X4 -,051 ,060 -,043 -,846 ,400
a Dependent Variable: Y
Model persamaan regresi pada penelitian ini adalah :
Y= 12,011+ 0,839X1 + 0,026X2- 0,064X3- 0,051X4
Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 12,011, yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel
promosi, kualitas pelayanan, lokasi, dan persepsi harga maka keputusan mahasiswa dalam memilih telah mencapai 22,942.
Koefisien regresi variabel promosi (X1) yang bertanda positif sebesar 0,839. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel promosi (X1) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan naik sebesar 0,839 dengan asumsi variabel lain tetap.
Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (X2) yang bertanda positif sebesar 0,026. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel kualitas pelayanan (X2) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan naik sebesar 0,026 dengan asumsi variabel lain tetap.
Koefisien regresi variabel lokasi (X3) yang bertanda negatif sebesar 0,064. Ini menunjukkan
bahwa variabel lokasi (X3) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel keputusan mahasiswa (Y). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel lokasi (X3) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan turun sebesar 0,064 dengan asumsi bahwa variabel lain tetap.
Koefisien regresi variabel persepsi harga (X4) yang bertanda negatif sebesar 0,051. Ini menunjukkan bahwa variabel persepsi harga (X4) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel keputusan mahasiswa (Y). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel persepsi harga (X4) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan turun sebesar 0,051 dengan asumsi variabel lain tetap.
Tabel 3. Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,865(a) ,749 ,740 2,96722
a Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel 35
diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,749 yang artinya 74,9% perubahan
pada variabel dependen (keputusan mahasiswa) dapat dijelaskan oleh variabel independen (promosi, kualitas pelayanan, lokasi, dan persepsi harga), sedangkan sisanya sebesar 25,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.
Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan).
Tabel 4.Hasil Uji t
Coefficients(a) Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Const
ant) 12,011 3,244 3,702 ,000
X1 ,839 ,049 ,891 17,080 ,000
X2 ,026 ,039 ,032 ,671 ,504
X3 -,064 ,047 -,068 -1,366 ,175
X4 -,051 ,060 -,043 -,846 ,400
a Dependent Variable: Y
Hipotesis 1, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi(X1) terhadap keputusan mahasiswa (Y). Nilai koefisien regresi 0,839 dan nilai thitung17,080> ttabel1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,000 <0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian pengaruh positif dan signifikan antara promosi terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
Hipotesis 2, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X2) terhadap keputusan mahasiswa (Y). Nilai koefisien regresi 0,026 dan nilai thitung0,671<ttabel 1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,504 >0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program Studi Pendidikan
Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
Hipotesis 3, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi (X3) terhadap keputusan mahasiswa (Y). Nilai koefisien regresi -0,064 dan nilai thitung- 1,366<ttabel1,65857sedangkan nilai signifikan 0,175>0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima dengan demikiandapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
Hipotesis 4, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi harga (X3) terhadap keputusan mahasiswa (Y). Nilai koefisien regresi -0,051 dan Nilai thitung-0,846<ttabel 1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,400 >0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruhyang signifikan antara persepsi harga terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
Tabel 5.Hasil Uji F
ANOVA(b) Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2915,221 4 728,805 82,777 ,000(a)
Residual 977,288 111 8,804
Total 3892,509 115
a Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Fhitung
82,777> Ftabel 2,45 dan nilai signifikan 0,000<0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwap
romosi, kualitas pelayanan, lokasi, dan persepsi harga bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
KESIMPULAN
Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,839. Nilai koefisien ini signifgikan karna nilai thitung 17,080 > ttabel1,65857, sedangkan nilai signifikan 0,000 <
0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Nilai koefisien regresi bsebesar 0,839 yang bertanda positif sebesar 0,839. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel promosi (X1) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan naik sebesar 0,839 dengan asumsi variabel lain tetap.
2. Kualitas Pelayanan yang bertanda positif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih
kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,026. Nilai ini signifikan karena nilai thitung 0,671
< ttabel1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,504 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Nilai koefisien regresi sebesar 0,026 yang bertanda positif mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel kualitas pelayanan (X2) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan naik sebesar 0,026 dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Lokasi yang bertanda negatif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi -0,064.
Nilai ini signifikan karena nilai thitung -1,366 < ttabel 1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,175 >
0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Nilai koefisien regresi sebesar 0,064 yang bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel lokasi (X3) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel keputusan mahasiswa (Y). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel lokasi (X3) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan turun sebesar 0,064 dengan asumsi bahwa variabel lain tetap
4. Pesepsi harga yang bertanda negative tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi -0,051. Nilai ini signifikan karena nilai thitung -0,846 < ttabel
1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,400 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Nilai koefisien regresi sebesar 0,051 yang
bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel persepsi harga (X4) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel keputusan mahasiswa (Y). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel persepsi harga (X4) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan turun sebesar 0,051 dengan asumsi variabel lain tetap.
5. Promosi, Kualitas Pelayanan, Lokasi, dan Persepsi harga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai Fhitung 82,777 >
Ftabel 2,45 dan nilai signifikan 0,000 <0,05. Hal ini berarti H0
ditolak dan Ha diterima,
DAFTAR PUSTAKA
Dewita Hia, Yulna (2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusann Pembelian Minyak Goreng Sari Murni.Jurnal Economica, 1(1), 137- 143.Http://dx.doi.org/10.22202/e conomica.2012.V1.i1.109
Kotler, Philiip dan Gary Armstrong.
2008. Prinsip-prinsip Pemasaran.
Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
2006. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Jakarta: Erlangga Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Salemba Empat.
Nandiroh dan Yolamalinda (2013).
Pengaruh Penetapan Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Di Dhamasraya. Journal of
Economic and Economic Education, 2(1), 28- 32.Https://doi.org/10.22202/eco nomica.2013.V2.i1.214
Tjiptono, Fandy. 2008. Stategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Tjiptono, Fandy. 2009. Service
Marketing. Esensi dan Aplikasi.
Yogyakarta: Marknesis
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra.
2009. Pemasaran Strategi.
Yogyakarta: Andi Ofset