• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh promosi, kualitas pelayanan, lokasi, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh promosi, kualitas pelayanan, lokasi, dan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PELAYANAN, LOKASI, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA

MEMILIH KULIAH DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Shinta Putri, Dina Amaluis, Rika Verawati

Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Shintaputri981@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to see the influence of promotion, service quality, location, and price perception partially and simultaneously towards the decision of students to choose college in economic education program STKIP PGRI West Sumatra.

Type of research used in this research is descriptive research, associative and inductive. The population of this study is 162 people and the sample of this study is a student of economic education program STKIP PGRI Sumatera Barat force of 2017 which amounted to 116 people. Data analysis techniques used are multiple regression analysis techniques with the help of SPSS version 16.0 and Eviews version 9. The result of the research shows that promotion, service quality, location, and price perception together have positive and significant effect on student decision to choose lecture in economic education program STKIP PGRI West Sumatera. Based on the analysis results can be seen that the value Fcount 82.777> Ftable 2.45 and significant value 0,000 <0.05. This means H0 is rejected and Ha accepted.

Keywords: Student Decisions, Promotion, Service Quality, Location, And Price Perception

PENDAHULUAN

Pendidikan pada saat ini merupakan suatu yang sangat penting dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang pada UUD 1995 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

(2)

kekuatan spiritual, keagaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

Pendidikan dapat ditempuh melalui pendidikan formal dan pendidikan informal.Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Manengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi.

Perguruan tinggi merupakan salah satu usaha jasa yang diberikan kepada mahasiswa setelah lulus dari SMA. Lupiyoadi & A.Hamdani (2008:148) menjelaskan bahwa

“perguruan tinggi termasuk kedalam kelompok jasa murni dimana pemberian jasa yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana pendukung semata, seperti ruangan kelas, meja, kursi, buku-buku dan lain sebagainya”.

Lembaga pendidikan tinggi mempunyai semua karakteristik dari industri jasa, yang mana pendidikan sebagai “people based”, dan

menekankan pentingnya hubungan dengan pelanggan. Menurut Kotler &

Armstrong (2008:36) jasa adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat atau tidak terkait dengan produk fisik.

Perguruan tinggi dapat mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat untuk mampu bersaing di dunia kerja.Untuk itu banyak siswa siswi

SMA memutuskan untuk

melanjutkan kuliah baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Menurut Kotler &

Armstrong (2008:171) keputusan konsumen merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa yang telah diyakini akan memberikan kepuasan dan kesediaanya menanggung resiko yang mungkin ditimbulkan.

Sebagian masyarakat yang memilih memutuskan kuliah dihadapkan pada berbagai pilihan dan permasalahan yaitu banyaknya

(3)

perguruan tinggi, program studi, jenjang pendidikan, dan berbagai permasalahan lainnya.Banyak calon mahasiswa yang ditolak di perguruan tinggi negeri memutuskan untuk beralih ke perguruan tinggi swasta.Untuk itu perguruan- perguruan tinggi swasta harus memiliki konsep bauran pemasaran yang bagus dan terencana, agar dapat menarik calon mahasiswa untuk masuk di perguruan tinggi swasta tersebut, salah satunya STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Sumatera

Barat yang berbasis

kependidikan.STKIP PGRI Sumatera Barat menduduki peringkat ke-5 daftar perguruan tinggi se-Sumatera kategori sekolah tinggi dan peringkat ke-25 se-Sumatera dalam kategori penilaian dari region Sumatera seluruhnya.Untuk tingkat nasional STKIP PGRI Sumatera Barat menduduki peringkat ke 154.(Website Kopertis Wilayah X Padang)

Banyaknya calon mahasiswa yang memutuskan berkuliah di STKIP PGRI Sumatera Barat salah satunya dikarenakan banyaknya program studi yang disediakan yaitu Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Geografi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, Pendidian Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Informatika, dan pada tahun 2017 baru saja dibuka program studi baru yaitu Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan jenjang pendidikan Sarjana (S1). Dengan banyaknya program studi yang disediakan tersebut, maka dapat menarik minat calon mahasiswa untuk berkuliah di STKIP PGRI Sumatera Barat terutama pada program studi pendidikan ekonomi yang berdiri sejak tahun 2009 dan memiliki akreditasi B.Apabila dibandingkan dengan universitas ekasakti, program studi pendidikan ekonominya hanya

(4)

terakreditasi C, sehingga dapat mengurungkan niat calon mahasiswa untuk melanjutkan studinya disana.

Dengan akreditasi B pada prodi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat, hal ini dapat membuat calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di STKIP PGRI Sumatera Barat.

Berikut disajkan data jumlah mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat tahun 2016:

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat Tahun 2016

Program Studi Jumlah

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia

1.136 Pendidikan Ekonomi 1.104 Pendidikan Biologi 883 Pendidikan Bahasa Inggris 871 Pendidikan Sosiologi 758 Pendidikan Bimbingan dan Konseling

728 Pendidikan Matematika 640 Pendidikan Geografi 521 Pendidikan Sejarah 336 Pendidikan Informatika 230 Pendidikan Fisika 139

Jumlah 7346

Sumber: Website STKIP PGRI Sumatera Barat

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pendidikan ekonomi berada pada peringkat ke-2 memiliki jumlah mahasiswa terbanyak setelah pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dan yang memiliki

peringkat terendah jumlah mahasiswanya diduduki oleh program studi fisika yaitu sebanyak 139.Dengan banyaknya jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi tersebut, dapat membuat calon mahasiswa nantinya untuk memutuskan kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

METODE PENELITIAN Populasi

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat angkatan 2017.

Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin. (Umar, 2008:78) dapat ditarik jumlah anggota sampel yang akan dijadikan responden:

Rumus: n

Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 116 orang.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Variabel Keputusan Mahasiswa (Y)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel keputusan mahasiswa adalah sebesar 4,24 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 84,80%. Hal ini membuktikan keputusan mahasiswa berada pada kategori baik.

Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator pengenalan kebutuhan sebesar 4,39dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 87,87%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator evaluasi alternatif adalah sebesar 4,05 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 81,03%.

Deskripsi Variabel Promosi (X1) Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel promosi adalah sebesar 4,20 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 84,08%. Hal ini membuktikan promosi berada pada kategoribaik.

Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator waktu promosi sebesar 4,31dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,37%. Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator jangkauan promosi adalah sebesar 4,13dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 82,64%.

Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel kualitas pelayanan adalah sebesar 3,95 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 79,10%. Hal ini membuktikan kualitas pelayanan berada pada kategori sedang.

Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator tangibles (bukti langsung) sebesar 4,125dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 82,5%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator responsiveness (daya tanggap) adalah sebesar 3,82 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar

76,46%.

Deskripsi Variabel Lokasi (X3) Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel lokasi adalah sebesar 3,97 dengan tingkat capaian

(6)

responden (TCR) sebesar 78,76%.

Hal ini membuktikan lokasi berada pada kategori sedang. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator tempat parkir yang luas dan aman sebesar 3,99dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 79,82%. Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator akses lokasi adalah sebesar 3,89 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 77,84%.

Deskripsi Variabel Persepsi Harga (X4)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel persepsi harga

adalah sebesar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,92%. Hal ini membuktikan lokasi berada pada kategori baik.

Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator kesesuaian harga dengan manfaat sebesar 4,30dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,03%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada

Indicator keterjangkauan harga adalah sebesar 4,06dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 81,3%

Tabel 2. Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients(a) Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 12,011 3,244 3,702 ,000

X1 ,839 ,049 ,891 17,080 ,000

X2 ,026 ,039 ,032 ,671 ,504

X3 -,064 ,047 -,068 -1,366 ,175

X4 -,051 ,060 -,043 -,846 ,400

a Dependent Variable: Y

Model persamaan regresi pada penelitian ini adalah :

Y= 12,011+ 0,839X1 + 0,026X2- 0,064X3- 0,051X4

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 12,011, yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel

(7)

promosi, kualitas pelayanan, lokasi, dan persepsi harga maka keputusan mahasiswa dalam memilih telah mencapai 22,942.

Koefisien regresi variabel promosi (X1) yang bertanda positif sebesar 0,839. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel promosi (X1) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan naik sebesar 0,839 dengan asumsi variabel lain tetap.

Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (X2) yang bertanda positif sebesar 0,026. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel kualitas pelayanan (X2) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan naik sebesar 0,026 dengan asumsi variabel lain tetap.

Koefisien regresi variabel lokasi (X3) yang bertanda negatif sebesar 0,064. Ini menunjukkan

bahwa variabel lokasi (X3) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel keputusan mahasiswa (Y). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel lokasi (X3) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan turun sebesar 0,064 dengan asumsi bahwa variabel lain tetap.

Koefisien regresi variabel persepsi harga (X4) yang bertanda negatif sebesar 0,051. Ini menunjukkan bahwa variabel persepsi harga (X4) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel keputusan mahasiswa (Y). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel persepsi harga (X4) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan turun sebesar 0,051 dengan asumsi variabel lain tetap.

Tabel 3. Koefisien Determinasi

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,865(a) ,749 ,740 2,96722

a Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel 35

diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,749 yang artinya 74,9% perubahan

(8)

pada variabel dependen (keputusan mahasiswa) dapat dijelaskan oleh variabel independen (promosi, kualitas pelayanan, lokasi, dan persepsi harga), sedangkan sisanya sebesar 25,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan).

Tabel 4.Hasil Uji t

Coefficients(a) Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Const

ant) 12,011 3,244 3,702 ,000

X1 ,839 ,049 ,891 17,080 ,000

X2 ,026 ,039 ,032 ,671 ,504

X3 -,064 ,047 -,068 -1,366 ,175

X4 -,051 ,060 -,043 -,846 ,400

a Dependent Variable: Y

Hipotesis 1, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi(X1) terhadap keputusan mahasiswa (Y). Nilai koefisien regresi 0,839 dan nilai thitung17,080> ttabel1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,000 <0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian pengaruh positif dan signifikan antara promosi terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hipotesis 2, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X2) terhadap keputusan mahasiswa (Y). Nilai koefisien regresi 0,026 dan nilai thitung0,671<ttabel 1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,504 >0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program Studi Pendidikan

(9)

Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hipotesis 3, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi (X3) terhadap keputusan mahasiswa (Y). Nilai koefisien regresi -0,064 dan nilai thitung- 1,366<ttabel1,65857sedangkan nilai signifikan 0,175>0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima dengan demikiandapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Hipotesis 4, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi harga (X3) terhadap keputusan mahasiswa (Y). Nilai koefisien regresi -0,051 dan Nilai thitung-0,846<ttabel 1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,400 >0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruhyang signifikan antara persepsi harga terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Tabel 5.Hasil Uji F

ANOVA(b) Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2915,221 4 728,805 82,777 ,000(a)

Residual 977,288 111 8,804

Total 3892,509 115

a Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y

Dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Fhitung

82,777> Ftabel 2,45 dan nilai signifikan 0,000<0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwap

romosi, kualitas pelayanan, lokasi, dan persepsi harga bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

(10)

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,839. Nilai koefisien ini signifgikan karna nilai thitung 17,080 > ttabel1,65857, sedangkan nilai signifikan 0,000 <

0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Nilai koefisien regresi bsebesar 0,839 yang bertanda positif sebesar 0,839. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel promosi (X1) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan naik sebesar 0,839 dengan asumsi variabel lain tetap.

2. Kualitas Pelayanan yang bertanda positif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih

kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,026. Nilai ini signifikan karena nilai thitung 0,671

< ttabel1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,504 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Nilai koefisien regresi sebesar 0,026 yang bertanda positif mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel kualitas pelayanan (X2) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan naik sebesar 0,026 dengan asumsi variabel lain tetap.

3. Lokasi yang bertanda negatif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi -0,064.

Nilai ini signifikan karena nilai thitung -1,366 < ttabel 1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,175 >

(11)

0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Nilai koefisien regresi sebesar 0,064 yang bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel lokasi (X3) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel keputusan mahasiswa (Y). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel lokasi (X3) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan turun sebesar 0,064 dengan asumsi bahwa variabel lain tetap

4. Pesepsi harga yang bertanda negative tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi -0,051. Nilai ini signifikan karena nilai thitung -0,846 < ttabel

1,65857 sedangkan nilai signifikan 0,400 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Nilai koefisien regresi sebesar 0,051 yang

bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel persepsi harga (X4) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel keputusan mahasiswa (Y). Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel persepsi harga (X4) sebesar satu satuan, maka variabel keputusan mahasiswa (Y) akan turun sebesar 0,051 dengan asumsi variabel lain tetap.

5. Promosi, Kualitas Pelayanan, Lokasi, dan Persepsi harga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah Di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai Fhitung 82,777 >

Ftabel 2,45 dan nilai signifikan 0,000 <0,05. Hal ini berarti H0

ditolak dan Ha diterima,

DAFTAR PUSTAKA

Dewita Hia, Yulna (2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusann Pembelian Minyak Goreng Sari Murni.Jurnal Economica, 1(1), 137- 143.Http://dx.doi.org/10.22202/e conomica.2012.V1.i1.109

(12)

Kotler, Philiip dan Gary Armstrong.

2008. Prinsip-prinsip Pemasaran.

Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.

2006. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Jakarta: Erlangga Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:

Salemba Empat.

Nandiroh dan Yolamalinda (2013).

Pengaruh Penetapan Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Di Dhamasraya. Journal of

Economic and Economic Education, 2(1), 28- 32.Https://doi.org/10.22202/eco nomica.2013.V2.i1.214

Tjiptono, Fandy. 2008. Stategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Tjiptono, Fandy. 2009. Service

Marketing. Esensi dan Aplikasi.

Yogyakarta: Marknesis

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra.

2009. Pemasaran Strategi.

Yogyakarta: Andi Ofset

Referensi

Dokumen terkait

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa berarti Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara variabel perilaku