PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kami berharap penelitian ini dapat berkembang dalam bidang keilmuan dan mendukung penelitian terkait return on aset, rasio utang terhadap ekuitas, dan pertumbuhan aset dalam kebijakan dividen. Kami berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam mengambil keputusan dan mengevaluasi perbaikan kinerja keuangan perusahaan dalam hal return on aset, rasio utang terhadap ekuitas, dan pertumbuhan aset terkait kebijakan dividen.
Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Penelitian
Berdasarkan hal yang telah disebutkan sebelumnya, penelitian ini berkaitan dengan pengaruh return on assets, debt to equity ratio dan pertumbuhan aset terhadap kebijakan dividen perusahaan. Berdasarkan kerangka tersebut dapat disimpulkan bahwa return on assets berpengaruh terhadap kebijakan dividen, rasio antara hutang dan ekuitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen, pertumbuhan aset berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Pengembangan Hipotesis
Semakin tinggi laba yang diterima perusahaan maka semakin tinggi ketersediaan dana yang dialokasikan perusahaan untuk dividen, atau dengan kata lain semakin tinggi return on assets (ROA) maka semakin besar pula kemungkinan untuk membagikan dividen. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin tinggi arus kas perusahaan dan semakin tinggi pula ekspektasi pembayaran dividen perusahaan. Bukti empiris hubungan ROA terhadap kebijakan dividen dilakukan oleh Febrian dan Waseso (2014), Liza (2013) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Rasio utang terhadap ekuitas (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang menunjukkan seberapa besar modal yang digunakan untuk membayar utang. Oleh karena itu, semakin rendah DER maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajibannya. Bukti empiris yang menghubungkan DER dengan kebijakan dividen dilakukan oleh Waseso & Rini (2015) dan Liza (2013) menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Bukti empiris yang menghubungkan pertumbuhan modal dengan dividen dilakukan oleh Liza (2013) dan Ikhsan (2014) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR).
Hasil Penelitian Terdahulu
Populasi dalam penelitian ini adalah 134 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh return on assets, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan debt to equity ratio terhadap pembayaran dividen pada perusahaan manufaktur sub sektor perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010. -2014. Hasil dari penelitian ini adalah Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap pembayaran dividen.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets Ratio (ROA), Pertumbuhan Penjualan (GROWTH), Logaritma Natural Total Aktiva (SIZE) dan Dividen Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini adalah peluang investasi (Tobin's Q) dan profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan pembayaran dividen (DPR). Debt-to-Equity Ratio, Net Profit Margin, Asset Growth, Return on Assets dan Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011.”
Pengaruh Kinerja Keuangan, Debt-to-Equity Ratio, Pertumbuhan Aset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividend Payout Ratio”.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Populasi dan Sampel
- Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
- Metode Analisis Data
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Aset. Ho1 : b1= b2= b3 = 0, return on assets, rasio utang terhadap ekuitas dan pertumbuhan aset secara simultan tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Ha1 : b1≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, return on assets, rasio debt to equity dan pertumbuhan aset secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kebijakan Dividen (DPR), sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan Assets Growth. Hasil hipotesis kedua menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Pengaruh Debt to Equity Ratio, Profitabilitas, Pertumbuhan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).
Pengaruh Cash Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Pertumbuhan Aset dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris Pada Emiten Pembentukan Indeks LQ45 di BEI Periode 2011-2013).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Nilai DPR terendah sebesar 0,041 dimiliki oleh Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE) dan nilai DPR tertinggi sebesar 0,999 dimiliki oleh Unilever Indonesia Tbk. Nilai ROA terendah sebesar 0,016 dimiliki oleh Adhi Karya (Persero) Tbk. ADHI) dan nilai tertinggi sebesar 0,715 dimiliki oleh Unilever Indonesia Tbk. Nilai DER terendah sebesar 0,130 dimiliki oleh Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP) dan skor tertinggi 5280 dimiliki oleh Adhi Karya (Persero) Tbk.
Nilai pertumbuhan aset terendah dimiliki oleh Unilever Indonesia Tbk -0,375. UNVR) dan nilai pertumbuhan aset tertinggi sebesar 0,908 dimiliki oleh Unilever Indonesia Tbk. Hasil uji hipotesis yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar asumsi klasik yang mendasari model regresi linier berganda. Uji multikonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Konstanta sebesar 0,422 dan bertanda positif menunjukkan bahwa variabel rasio pembayaran dividen akan meningkat sebesar 0,422 jika variabel independen yaitu rasio hutang terhadap ekuitas dan pertumbuhan aset dianggap konstan atau nol.
Analisis Hasil Pengujian Hipotesis
Dengan asumsi variabel independen lainnya konstan, artinya setiap kenaikan variabel ROA sebesar 1% menyebabkan variabel Dividen Payout Ratio mengalami penurunan sebesar 2,4%. Dengan asumsi variabel independen lainnya konstan, artinya setiap kenaikan variabel ROA sebesar 1% menyebabkan variabel Dividen Payout Ratio mengalami penurunan sebesar 42,5%. Artinya Return On Assets, Debt to Equity Ratio dan Assets Growth yang dimasukkan dalam model hanya dapat menjelaskan variance kebijakan dividen sebesar 0,291 atau sebesar 29,1% dan sisanya sebesar 0,709 atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model ini. model penelitian. .
Uji parsial atau uji t menunjukkan sejauh mana pengaruh satu variabel independen akan menjelaskan variasi variabel dependen. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut. Nilai kepentingan variabel Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,277 nilai kepentingan ini lebih besar dari gt; 0,05), hal ini menunjukkan Ha2 ditolak yang berarti rasio utang terhadap ekuitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Nilai signifikansi variabel Pertumbuhan Aset sebesar 0,001 nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari lt; 0,05), hal ini menunjukkan bahwa Ha3.
Pembahasan
Hal ini dikarenakan perusahaan yang mempunyai kemampuan menghasilkan laba yang tinggi akan cenderung memberikan sinyal positif bahwa perusahaan akan membagikan dividen yang lebih besar kepada pemegang saham. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi yang dihasilkan yaitu 0,277 > 0,05, arah koefisiennya -0,024 menunjukkan bahwa DER tidak menjadi bahan pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kewajiban suatu perusahaan maka akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.
Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi yang dihasilkan yaitu 0,001 < 0,05, arah koefisiennya adalah -0,425 yang berarti pertumbuhan aset meningkat dan diikuti dengan penurunan Dividen Payout Ratio. Inilah alasan mengapa manajer perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan lebih memilih untuk berinvestasi pada laba setelah pajak dan mengharapkan kinerja yang lebih baik dalam pertumbuhan aset secara keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mengharapkan tingkat pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi akan mempertahankan rasio pembayaran dividen yang rendah untuk memperkuat internal perusahaan. Berdasarkan hasil uji simultan (F) pada tabel terlihat nilai signifikan F sebesar 0,000 yang berarti Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan Asset Growth berpengaruh secara simultan. dalam dividen. politik.
Artinya return on assets (ROA), debt-equity rasio (DER) dan pertumbuhan aset hanya dapat memberikan 29,1% informasi yang diperlukan untuk memprediksi perubahan kebijakan dividen, dan sisanya sebesar 70,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak. digunakan. dalam model penelitian ini.
Implikasi Managerial
Hasil hipotesis pertama menyatakan bahwa Return On Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Hutang terhadap ekuitas, Net profit margin, Return on assets terhadap dividen payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Growth dan Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
Analisis Pengaruh Cash Balance, Debt-to-Equity Ratio, Return on Assets, Cash Ratio, Asset Growth, dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012). Pengaruh Profitabilitas dan Peluang Investasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Return on Assets, Current Ratio, Debt-Equity Ratio dan Firm Growth Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang dan Konsumen yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013.
Analisis Pengaruh Cash Ratio, Firm Size, Debt-Equity Ratio, Growth Opportunities, Return on Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di BEI.
PENUTUP
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak dapat melihat kenaikan dan penurunan data perusahaan, karena perusahaan yang diteliti berbeda-beda selama periode 2013-2016. Variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Aset, walaupun masih banyak faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen seperti struktur kepemilikan, struktur modal, peluang investasi, arus kas bebas, aset lancar dan lain-lain. laporan keuangan.
Saran
Pengaruh Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Terhadap Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2014. Pengaruh Return On Asset, Current Ratio, Rasio Hutang terhadap Total Aktiva, Pertumbuhan dan Ukuran Perusahaan terhadap Pembayaran Dividen (Studi pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013). Pengaruh Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Dividen Payout Ratio Jurnal Ilmu dan Penelitian Manajemen, Vol.5 No.5.
Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Earnings Per Share Terhadap Dividen Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2011-2015). Analisis Pengaruh Cash Position, Ukuran Perusahaan, Growth Opportunities, Ownership dan Return On Asset Terhadap Dividen Payout Ratio. Pengaruh kinerja keuangan, peluang investasi dan siklus hidup perusahaan terhadap kebijakan dividen (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.
Pengaruh return on equity, leverage dan sales growth terhadap kebijakan dividen pada perusahaan Go Public di BEI tahun 2013.