25 A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu pada perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Selain itu, penelitian kuantitatif juga digunakan dalam penyelesaian masalah yang diteliti dengan menggunakan data berupa angka dan data statistik (Sugiyono, 2013).
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh ROA dan DER terhadap tax avoidance pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan pada periode tahun 2018 hingga 2021. Daftar populasi penelitian termuat dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Nama Perusahaan Kode Tanggal IPO 1. Adaro Energy Indonesia Tbk. ADRO 16 Jul 2008 2. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk AIMS 20 Jul 2001 3. Atlas Resources Tbk. ARII 08 Nov 2011 4. Pelayaran Nasional Bina Buana BBRM 09 Jan 2013 5. Batulicin Nusantara Maritim Tb BESS 09 Mar 2020 6. Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. BOSS 15 Feb 2018 7. Baramulti Suksessarana Tbk. BSSR 08 Nov 2012 8. Bumi Resources Tbk. BUMI 30 Jul 1990 9. Bayan Resources Tbk. BYAN 12 Agt 2008 10. Capitol Nusantara Indonesia Tbk. CANI 16 Jan 2014 11. Exploitasi Energi Indonesia Tbk. CNKO 20 Nov 2001 12. Dwi Guna Laksana Tbk. DWGL 13 Des 2017 13. Dian Swastatika Sentosa Tbk DSSA 10 Des 2009 14. Alfa Energi Investama Tbk. FIRE 09 Jun 2017 15. Golden Energy Mines Tbk. GEMS 17 Nov 2011 16. Garda Tujuh Buana Tbk GTBO 09 Jul 2009 17. Harum Energy Tbk. HRUM 06 Okt 2010 18. Indika Energy Tbk. INDY 11 Jun 2008 19. Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG 18 Des 2007 20. Resource Alam Indonesia Tbk. KKGI 01 Jul 1991 21. Mitrabara Adiperdana Tbk. MBAP 10 Jul 2014 22. Mitrabahtera Segara Sejati Tbk MBSS 06 Apr 2011 23. Bukit Asam Tbk. PTBA 23 Des 2002 24. IMC Pelita Logistik Tbk. PSSI 05 Des 2017 25. Indo Straits Tbk. PTIS 12 Jul 2011 26. Rig Tenders Indonesia Tbk. RIGS 05 Mar 1990 27. Golden Eagle Energy Tbk. SMMT 01 Des 1997 28. Sumber Global Energy Tbk. SGER 10 Agt 2020 29. TBS Energi Utama Tbk. TOBA 06 Jul 2012 30. Trans Power Marine Tbk. TPMA 20 Feb 2013 31. Trada Alam Minera Tbk. TRAM 10 Sep 2008 32. Transcoal Pacific Tbk. TCPI 06 Jul 2018 33. Dana Brata Luhur Tbk. TEBE 18 Nov 2019 Sumber : www.idx.co.id, (2023)
Pemilihan periode tersebut dikarenakan untuk meneliti perusahaan Pertambangan Batu Bara dengan tahun terbaru.
Menurut Sugiyono (2013) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki pada populasi tersebut. Pada penelitian ini teknik
pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel yang akan dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu atau kriteria tertentu. Kriteria dalam pemilihan sampel penelitian ini yaitu Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Penentuan Sampel
No Kriteria Jumlah
1. Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. 33
2. Perusahaan yang selalu menerbitkan laporan keuangannya secara lengkap pada Bursa Efek Indonesia..
20 Total perusahaan yang akan dijadikan sampel 20 Total data sampel selama periode penelitian 65 Sumber : Data diolah, (2023)
Berdasarkan Tabel 3.2, maka diperoleh 20 data perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2021. Adapun perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan Kode Saham Tanggal IPO 1. Adaro Energi Indonesia Tbk. ADRO 16 Jul 2008 2. Pelayaran Nasional Bina Buana
Tbk.
BSSR 09 Jan 2013 3. Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. BOSS 15 Feb 2018
4. Indika Energi Tbk. INDY 11 Jun 2008
5. Bumi Resources Tbk. BUMI 30 Jul 1990 6. Bayan Resources Tbk. BYAN 12 Agt 2008 7. Capitol Nusantara Indonesia Tbk. CANI 16 Jan 2014
8. Indo Straits Tbk. PTIS 12 Jul 2011
9. Bukit Asam Tbk. PTBA 23 Des 2002
10. Alfa Energi Investama Tbk. FIRE 09 Jun 2017 11. Golden Energi Mines Tbk. GEMS 17 Nov 2011
12. Harum Energi Tbk. HRUM 06 Okt 2010
13. Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG 18 Des 2007 14. Resource Alam Indonesia Tbk. KKGI 01 Jul 1991 15. Mitrabara Adiperdana Tbk. MBAP 10 Jul 2014 16. Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. MBSS 06 Apr 2011 17. Rig Tenders Indonesia Tbk. RIGS 05 Mar 1990 18. Sumber Global Energi Tbk. SGER 10 Agt 2020 19. TBS Energi Utama Tbk. TOBA 06 Jul 2012 20. Sumber Global Energi Tbk. SGER 10 Agt 2020 Sumber : www.idx.co.id, (2023)
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data sekunder, data berupa dokumen laporan keuangan tahunan perusahaan yang sudah di audit dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dan di website resmi perusahaan.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Dependen
Tax Avoidance adalah usaha yang dilakukan setiap wajib pajak untuk memastikan atau mengurangi dengan meminimalisir utang pajak yang tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pengukuran pada tax avoidance pada penelitian ini menggunakan Cash Effective Tax Rate (CETR) yang dirumuskan sebagai berikut (Abdullah, 2020) :
CETR= Pembayaran Pajak Laba Sebelum Pajak 2. Variabel Independen
Return on Asset (ROA) adalah tingkat pengembalian aset dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan yang biasanya diperoleh dari
pendapatan tahunan, dengan adanya total asetnya dan ditampilkan dalam bentuk persentase (%). Return on asset diukur dengan rumus sebagai berikut (Harmono, 2018) :
ROA=Laba Setelah Pajak Total Aset
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang membandingkan total utang dengan ekuitas. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Debt to equity ratio diukur dengan rumus sebagai berikut (Irfani, 2020) :
DER=Total Hutang Total Ekuitas
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan melihat, menggunakan dan mempelajari data-data di periode lalu yang diperoleh dari laporan tahunan Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018-2021.
G. Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data penelitian ini bertujuan untuk menguraikan data agar mudah dipahami dalam menentukan ringkasan hasil
penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yang disertai dengan uji asumsi klasik.
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk menunjukkan nilai residual yang berbeda pada penelitian yang memiliki distribusi normal maupun tidak normal. Uji normalitas dilihat menggunakan nilai signifikansi kolmogrov-smirnov (Machali, 2017).
Dengan berlandaskan ketentuan yang berlaku sebagai berikut : a. Apabila angka probabilitas > 0,05 maka model regresi dikatakan
baik karena berdistribusi normal.
b. Apabila angka probabilitas < 0,05 maka model regresi dikatakan tidak baik karena tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk dapat menguji ditemukannya korelasi antara variabel bebas maupun dikatakan variabel independen dalam model regresi (Ghozali, 2016) Pengujian dilakukan sebagai berikut :
a. Jika terdapat angka tolerance < 0,1 dan VIF > 10, dengan demikian menyebabkan terjadinya multikolineritas cukup serius.
b. Jika angka tolerance > 0,1 dan VIF < 10, dengan demikian tidak terjadinya multikolineritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Penelitian ini menggunakan uji glejser, uji glejser digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas (Ghozali, 2016). Adapun kriteria dalam pengujian glejser yaitu sebagai berikut :
1. Jika sig < α maka dalam pengujian terdapat heteroskedastisitas, 2. Jika sig > α maka dalam pengujian tidak terjadi
heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
Menurut Machali (2017), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji bagaimana model regresi liner ada pada korelasi dengan kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam model regresi maka dalam penelitian ini digunakan Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika d < dl atau d > (4-dl) maka terdapat autokorelasi (+)
b. Jika d terletak pada du dan (4-du) maka tidak menghasilkan terjadinya autokorelasi.
c. Jika d terletak diantara dl dan du atau diantara (4-du) dan (4-dl) maka tidak ada kesimpulan yang pasti.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, dimana variabel tersebut memiliki hubungan positif atau negatif. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan :
Y : Tax Avoidance α : Konstanta
b : Koefisien Regresi X1 : ROA
X2 : DER e : Error
3. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji t)
Pada dasarnya uji ini digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel independen dengan variabel dependen yaitu tax
avoidance. Menurut Ghozali (2016), uji ini akan melalui tahap pengujian sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis nol.
2. Menetapkan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 3. Menentukan p – value (sig)
4. Pengambilan keputusan
p – value (sig) > α, maka hipotesis nol diterima p – value (sig) < α, maka hipotesis nol ditolak
b. Uji Simultan (Uji F)
Menurut Ghozali (2016), uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak mempengaruhi variabel dependen. Pada dasarnya uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel dependen akan melalui tahap pengujian sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis nol.
2. Menetapkan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 3. Menentukan p – value (sig)
4. Pengambilan keputusan
p – value (sig) > α, maka hipotesis nol diterima p – value (sig) < α, maka hipotesis nol ditolak
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) sejauh ini mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai dari koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen menyampaikan bahwa variasi dependen sangat terbatas (Ghozali, 2016).
Jika R2 sama dengan nol, maka variabel independen tidak berpengaruh dengan variabel dependen dan jika R2 mendekati angka 1, maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
5. Koefisien Korelasi
Menurut Sugiyono (2013), koefisien korelasi yaitu angka yang mengarahkan kuatnya hubungan antara variabel independen secara bersama-sama, koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas -1 hingga +1 (-1 < r
≤ +1) yang menghasilkan :
a. Tanda positif membuktikan adanya korelasi positif disetiap variabel yang akan diuji, kemungkinan setiap kenaikan maupun penurunan nilai-nilai X akan diakui dengan kenaikan dan penurunan Y. Jika r = +1 atau mendekati 1 maka membuktikan adanya pengaruh positif antara variabel-variabel yang diuji sangat kuat.
b. Tanda negatif membuktikan adanya korelasi negatif antara variabel-variabel yang diuji, berarti setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai Y dan sebaliknya. Jika r = - 1 atau mendekati -1 maka membuktikan adanya pengaruh negatif dan korelasi variabel-variabel yang diuji lemah.
c. Jika r = 0 atau mendekati 0 maka membuktikan bahwa korelasi yang lemah atau tidak adanya korelasi sama sekali antara variabel yang diteliti dan diuji.
Terdapat keeratan dari koefisien korelasi menurut (Sugiyono, 2013) adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 4 Tingkat Keeratan Korelasi Interval Koefisien Koefisien Korelasi 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi Sumber : Sugiyono (2013).