• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh sertifikasi guru terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh sertifikasi guru terhadap"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Sertifikasi Guru

Pendidikan berkelanjutan sertifikasi guru diperuntukkan bagi guru eksisting, baik guru negeri maupun swasta, yang belum memiliki sertifikat profesi guru. Pola sertifikasi guru PPG terbaru tahun 2018, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon peserta PPG dan seleksi calon peserta PPG tahun 2018. Pola sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas guru baik dari segi pedagogi, kepribadian, sosial dan pendidikan. kompetensi profesional.

Guru adalah pendidik profesional yang tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan prasekolah dan anak usia dini melalui pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.7. Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa guru adalah suatu profesi yang memerlukan keahlian khusus dan seperangkat kompetensi dalam tugas pokoknya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan pra sekolah dan anak usia dini. pendidikan formal, pendidikan dasar. dan pendidikan menengah..

Kualitas Pembelajaran

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan hidup. Belajar adalah modifikasi dan penguatan tingkah laku melalui pengalaman 14 Menurut definisi tersebut, belajar adalah suatu proses mengubah tingkah laku seseorang. Klasifikasi atau tingkatan jenis-jenis perilaku belajar terdiri atas tiga ranah atau domain, yaitu: (a) ranah kognitif (Bloom, dkk) yang mencakup enam jenis atau tingkatan perilaku, (b) ranah afektif (Krathwohl, Bloom dkk.), yang mencakup lima jenis perilaku, (c) ranah psikomotorik (Simpson) yang terdiri dari tujuh perilaku atau keterampilan psikomotorik yang masing-masing ranahnya dijelaskan di bawah ini.

Pengetahuan mencakup kemampuan mengingat hal-hal yang telah dipelajari dan disimpan dalam memori. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu entitas menjadi bagian-bagian sehingga keseluruhan strukturnya dapat dipahami dengan baik. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk pola baru, misalnya terlihat pada kemampuan menyusun program kerja.

Penilaian dan penentuan sikap, yang meliputi penerimaan nilai, evaluasi, pengenalan dan penentuan sikap. Merancang gaya hidup yang mencakup kemampuan mengapresiasi nilai-nilai dan membentuknya menjadi pola nilai-nilai kehidupan pribadi. Persepsi, yang melibatkan kemampuan untuk mengklasifikasikan sesuatu secara spesifik dan menyadari perbedaan di antara mereka.

Kesiapan, meliputi kemampuan menempatkan diri pada situasi dimana suatu gerakan atau rangkaian gerakan akan terjadi. Gerakan kompleks, termasuk kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan dalam berbagai fase dengan lancar, efisien dan akurat. Penyesuaian pola pergerakan, termasuk kemampuan melakukan perubahan dan mengadaptasi pola pergerakan agar sesuai dengan kebutuhan khusus yang berlaku.

Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan komponen pendukung, termasuk kinerja profesional guru. Oleh karena itu permasalahan yang diangkat adalah sebagai berikut: (1) adakah pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru, (2) seberapa besar pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) adakah pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru, (2) seberapa besar pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru.

Variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini adalah sertifikasi guru ( ) dan motivasi kerja ( ) sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru (Y). Dewi Zulaekah, 2011. Dampak sertifikasi guru terhadap kualitas pembelajaran pelatihan menjahit mesin bagi siswa di SMK Negeri 6 Semarang Skipsi. Universitas Negeri Semarang Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Tata Busana SMK Negeri 6 Semarang yang berjumlah 119 siswa.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa sertifikasi guru secara umum berdampak baik terhadap kualitas pembelajaran siswa dalam kegiatan belajar mengajar (TLA). Hasil analisis persentase deskriptif menunjukkan bahwa pengaruh sertifikasi guru terhadap kualitas belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar sebesar 75,5%. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa dampak sertifikasi guru terhadap kualitas pembelajaran pada 92 siswa adalah baik. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa sertifikasi guru memberikan dampak yang baik terhadap kualitas pembelajaran pada pelatihan menjahit mesin untuk siswa di SMK Negeri 6 Semarang.

Saran yang dapat peneliti sampaikan kepada guru mengenai tata cara guru adalah: mengembangkan alat penilaian agar lebih variatif, memperbanyak kegiatan pembukaan pembelajaran dengan memberikan wawasan lebih kepada siswa sebelum memulai materi baru, pada tahap penilaian guru diharapkan lebih banyak memberikan kegiatan perbaikan dan diharapkan dapat selalu mengikuti perkembangan terkait sertifikasi guru dengan mengikuti seminar, workshop, rapat kerja atau mempelajari buku-buku tentang sertifikasi guru, selain itu guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang profesional agar proses pembelajaran lebih kualitatif. Mengacu pada observasi penelitian yang dilakukan oleh Apriliana Nindya Pitasari (2008) dengan judul “Dampak Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Guru Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Kelompok Bisnis dan Manajemen SMK N Di Kabupaten Sleman”, yang menunjukkan bahwa: (1 ) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Persepsi Guru terhadap Sertifikasi Jabatan Guru dengan Kinerja Guru dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,500, koefisien determinasi (r2) sebesar 0,250 dan nilai thitung lebih besar dari tabel (5,599>1,99) . 2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) 0,420, koefisien determinasi (r2) 0,176 dan angka t lebih besar dari t tabel (4,483 > 1,99) pada taraf signifikansi 5%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas terletak pada variabel bebas yaitu Motivasi Kerja Guru dan variabel terikat yaitu Kinerja Guru.

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

METODEPENELITIAN

  • Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
  • Lokasi dan ObjekPenelitian
  • Variabel Penelitian
  • Defenisi Operasional Variabel
  • Populasi dan Sampel
  • Instrument Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian untuk mengungkap dampak sertifikasi guru terhadap kualitas pembelajaran. Hasil analisis deskriptif kualitas pembelajaran di SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa yang dilakukan oleh guru non-sertifikasi. Distribusi frekuensi dan persentase hasil analisis deskriptif kualitas pembelajaran di SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo.

Hasil Analisis Deskriptif Kualitas Pembelajaran di SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa oleh Guru Bersertifikasi. Setelah diberikan perlakuan berupa angket terlihat kualitas pembelajaran guru bersertifikat lebih baik. Dilihat dari rata-rata skornya, terlihat bahwa rata-rata skor kualitas pembelajaran oleh guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa adalah 82,6, sedangkan kualitas pembelajaran oleh guru non-sertifikasi di SMP Negeri 1 Bontonompo adalah 73,8. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran guru bersertifikasi lebih baik dibandingkan dengan kualitas pembelajaran guru non-sertifikasi.

Dari hasil analisis terlihat bahwa rata-rata skor kualitas pembelajaran oleh guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa adalah 82,6 pada rentang skor 12, sedangkan kualitas pembelajaran oleh guru non-sertifikasi - Guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Bontonompo sebesar 73,8 pada rentang skor 4. Jadi disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran guru bersertifikat lebih baik dibandingkan dengan kualitas pembelajaran guru non-sertifikasi. Dapat dilihat bahwa skor rata-rata dilihat dari skor rata-rata. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa berbeda dengan kualitas pembelajaran guru non-sertifikasi di SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sertifikasi guru mempunyai pengaruh yang besar terhadap kualitas pembelajaran di SMP Negeri 1 Bontonompo. Terdapat pengaruh positif sertifikasi guru terhadap mutu pembelajaran di SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Sertifikasi guru berdampak baik terhadap kualitas pembelajaran di SMP Negeri 1 Bontonompo yang sudah baik.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian di SMP Negeri 1 Bontonompo  Kec.Bontonompo Kab.Gowa
Tabel 3.1 Populasi Penelitian di SMP Negeri 1 Bontonompo Kec.Bontonompo Kab.Gowa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kondisi Objektif Lokasi Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi dan studi dokumentasi resmi dari sekolah, diperoleh data antara lain profil sekolah yang diteliti yaitu SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumen administrasi, SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa mempunyai visi dan misi sekolah. Visi SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa adalah “Unggul, Berprestasi, IPTEK, Peduli Lingkungan Berbasis Imtaq”.

Sedangkan misi SMP Negeri 1 Bontonompo Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa adalah “(1) Menyelenggarakan pembelajaran yang menunjang keberhasilan siswa, kecerdasan intelektual dan spiritual (2) Mengembangkan seluruh potensi untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, hijau dan sehat (3 ) Menciptakan lingkungan di sekolah yang nyaman dan aman untuk kegiatan pembelajaran (4) Mengembangkan potensi sumber daya manusia yang peduli lingkungan sehingga mampu menjaga, melestarikan dan mencegah pencemaran lingkungan hidup Menurut data yang diperoleh dari administrasi Dokumen tersebut, tenaga pengajar/pengajar di SMP Negeri 1 Bontonompo terdiri dari 50 orang guru dengan keterangan 39 orang guru tetap dan 11 orang guru honorer.

Gambaran sertifikasi guru

Gambaran Kualitas Pembelajaran

Dari pengelompokan ketiga kategori di atas juga dapat dikatakan bahwa mutu pembelajaran guru non-sertifikasi adalah sedang dengan rata-rata skor 73,8 pada rentang skor 4 dengan standar deviasi 1,74. Jika hasil angket sekelompok guru bersertifikat dikelompokkan menjadi lima kategori, maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi beserta skor dan persentasenya sebagai berikut. Dari pengelompokan ketiga kategori di atas dapat dikatakan juga bahwa mutu pembelajaran guru bersertifikat berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor 82,6 pada rentang skor 12 dengan standar deviasi 15,15.

Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kualitas pembelajaran

Hal ini menunjukkan nilai p-value > 0,5 yang berarti kualitas pembelajaran berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan p > α yang berarti skor mutu pembelajaran kedua perlakuan mempunyai varian yang tidak homogen. Hasil uji prasyarat menunjukkan bahwa skor mutu pembelajaran oleh guru dan mutu pembelajaran oleh guru non-sertifikasi berasal dari populasi yang berdistribusi normal sehingga analisis dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis.

Berdasarkan rata-rata skor kedua perlakuan pada hasil deskriptif terlihat bahwa kualitas pembelajaran kedua perlakuan berada pada kategori berbeda. Mutu pembelajaran guru bersertifikasi berada pada kategori tinggi dengan rerata skor 82,6 dengan standar deviasi 15,15, sedangkan guru yang tidak tersertifikasi berada pada kategori sedang dengan rerata skor 73,8 dengan standar deviasi 1,74. Sertifikasi guru memberikan dampak yang baik terhadap keseluruhan proses kegiatan belajar mengajar (TLC), namun tidak menutup kemungkinan terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran di SMP Negeri 1 Bontonompo.

Hasil Analisis Statistika Inferensial

Pembahasan

Selalu mengikuti perkembangan seputar sertifikasi guru dengan mengikuti seminar, workshop, rapat kerja atau membaca buku tentang sertifikasi guru.Selain itu, guru hendaknya menggunakan pola pembelajaran yang profesional agar proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas. Sehubungan dengan tahap persiapan kegiatan pengembangan alat evaluasi, hendaknya guru mengembangkan alat evaluasi agar lebih bervariasi. Berkaitan dengan tahapan proses kegiatan pembukaan pelajaran, sebaiknya guru melakukan upaya untuk meningkatkan kegiatan pembukaan pelajaran dengan memberikan persepsi lebih kepada siswa sebelum memulai materi baru.

Berkaitan dengan tahap evaluasi hasil evaluasi, hendaknya guru lebih banyak memberikan kegiatan perbaikan dan peningkatan kemampuan dalam proses penilaian secara mandiri dan berkesinambungan.

PENUTUP

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian di SMP Negeri 1 Bontonompo  Kec.Bontonompo Kab.Gowa
Tabel 3.2 : Sampel Penelitian di SMP Negeri 1 Bontonompo  Kec.Bontonompo Kab.Gowa

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif di Kota Bandung serta menganalisis faktor manakah yang paling memengaruhi intensi