PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV. VALDEMAR MOTOR MAKASSAR
Agustinus Boli Wujon1, Rusdiah Hasanuddin2, Silvester Saman3
1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1[email protected], 2[email protected] , 3[email protected] ABSTRACT
This study aimed to describe the accounting information system for credit sales and internal control in CV.
Valdemar Motor Makassar, and also to analyze whether the accounting information system for credit sales that is run on CV. Valdemar Motor Makassar is in accordance with the theory and meets an adequate internal control system. This research method used qualitative. The technique collecting data was interviewing, observation, and documentation. The technique analysis data was comparative descriptive. The result shows that the accounting information system for credit sales and internal control in CV. Valdemar Motor Makassar in practice there is still something that is not in accordance with the theory. This is due to the presence of multiple functions positions in the sales admin and accounting, shipping and billing functions, and also in expenditure and warehouse. But on a computerized system of CV. Valdemar Motor Makassar is very good.
Keywords: Accounting Information Systems, Credit Sales and Internal Control PENDAHULUAN
Sistem penjualan merupakan salah satu kegiatan yang paling penting dalam perusahaan karena sumber utama pendapatan perusahan berasal dari penjualan, kegiatan penjualan dapat dilaksanakan dengan baik, jika di didukung oleh sistem penjualan yang memadai, sistem yang memadai akan menghasilakan informasi penting yang diperlukan oleh pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat dalam kemajuan perusahan. Sistem akuntansi penjualan merupakan sistem akuntansi yang menjelaskan bagaimana prosedur dalam melakukan kebijakan kegiatan penjualan, sehingga tindakan manipulasi terhadap penjualan dapat dihindari. Dalam sistem penjualan dibagi dua macam yaitu: penjualan tunai dan penjualan kredit (1) penjualan tunai, merupakan pembeli langsung menyerahkan sejumlah uang tunai dan dicatat oleh penjual melelui register kas.
(2) penjualan kredit, memungkinkan perusahan menambah volume penjualan dengan memberi kesempatan kepada para pembeli membelanjakan sekarang penghasilan yang akan diterima mereka dimasa yang akan datang.
Sistem penjualan kredit perusahan didahului dengan seleksi pelanggan yang
secara keuangan dapat diberikan hak untuk melakukan pembelian secara kredit yang dilakukan oleh perusahaan. Pembelian yang akan dilakuan oleh pelanggan yang terpilih selama jangka waktu tertentu (biasanya satu bulan) dicatat sebagai piutang, dan secara perodik (biasanya akhir bulan) perusahaan akan melakukan penagihan kepada pelanggan yang bersangkutan. Sistem penjualan kredit umumnya digunakan perusahan manufaktur dalam penjualan produk mereka, dalam sistem penjualan ini seleksi pelanggan yang dapat diberi kesempatan untuk memberi kredit yang dilaksanakan oleh fungsi kredit. CV. Valdemar Motor Makassar merupakan dealer motor yang terpercaya serta memiliki harga yang terjangkau, tidak perlu ragu-ragu dengan kualitas motor yang ditawarkan karena dealer ini menjamin kondisi kendaraan yang ada.
Sebelum kita membawa pulang kendaraan yang dibeli kita dapat melakukan test drive.
Untuk pengurusan dokumen pun sangat mudah karena langsung dilayani secara cepat. Untuk sistem penjualan pada CV. Valdemar motor Makassar juga menerapkan sistem penjualan kredit, oleh karena itu dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: Pengaruh Sistem Akuntansi Penjualan Kredit dan Pengendalian Intern pada CV. Valdemar Motor Makassar.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah Apakah sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang dijalankan pada CV. Valdemar Motor Makassar sesuai dengan teori dan memenuhi sistem pengendalian intern yang memadai. Dan tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang di jalankan oleh CV.
Valdemar Motor Makassar.
TINJAUAN LITERATUR
Menurut Krismiaji (2015) sistem dapat didefenisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai tujuan.
Sesuai dengan defenisi tersebut, sebuah sistem memiliki tiga karakteristik, yaitu (1) komponen atau sesuatu yang dapat dilihat, didengar (2) proses, yaitu kegiatan untuk mengkoordinasi komponen yang terlibat dalam sebuah sistem (3) tujuan, yaitu saran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi komponen tersebut.
Diana dan Setiawati (2017) mendefenisiskan sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerkeja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub- sub sistem yang lebih kecil yang juga saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Selanjutnya Susanto (2017) juga menyatakan sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Romny dan Steinbart (2017) sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendikung sistem yang lebih besar.
Ardana dan Lukman (2016) menyatakan bahwa setiap sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri pokok sebagai berikut: a) Dalam satuan unit/ entitas (A unit, an entity), b) Ada Komponen-komponen (Components, elements, parts), c) Setiap komponen slaing beiteraksi (Interface, interaction), d) Ada batasan sistem (System boundary), e) Ada lingkungan luar
sistem (Environment), f) Model aktivitas sistem masukan (input), proses (process), keluaran (output), g) Ada tujuan sistem (Goal, objective), h) Suatu kegiatan yang berulang secara natural (Natural repeating).
Krismiaji (2015) menyatakan Meskipun sistem memiliki bemacam-macam bentuk sistem tersebut memiliki karakteristik yang universal. Konsep sistem mengelompokan sistem ke dalam empat kelompok: a) Sistem tertutup (Closed Systems), yaitu sistem yang secara total trisolisasi dari lingkungan tidak ada perhubung dengan pihak eksternal sehingga sistem ini tidak memiliki pengaru terhadap lingkungan yang berada diluar batas sistem. b) Sistem relatif tertutup (Relatively Closed Systems), sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara terkendali. Sistem semacam ini memiliki perhubung yang menghubungkan sistem dengan lingkungan dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang dilakukan oleh sistem.
c). Sistem terbuka (Open Systems), yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkugan secara tidak terkendali. Disamping memperoleh input dari lingkungan, dan memberikan output bagi lingkungan, sistem terbuka juga memperoleh gangguan, atau imput yang tidak terkendali yang akan mempengaruhi proses dalam sistem. d) Sistem umpan balik (Feedback Control Systems), yaitu sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya. Sebuah sistem dapat dirancang untuk memberikan umpan balik guna membantu sistem tersebut mencapai tujuan.
Kartikahadi (2015) Akuntansi adalah sebuah sistem yang menyajikan informasi keuangan dengan tujuan menghasilakan dan melaporkan riabel dan efisien bagi pihak yang berkepentingan. Selanjutnya Menurut Sarwenda dan Hermawan (2016) akuntansi merupakan kegiatan jasa yang dimana funsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif tentang unit-unit usaha ekonomi, terutama yang bersifat keuangan yang diperkirakan berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2017) Akuntansi merupakan proses identifikasi, pengumpulan dan penyimpanan data secara proses pengembangan pengukuran dan komunikasi
informasi. Dan menurut Mannaga (2015) Akuntansi merupakan proses proses pengidentikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, unuk memungikan adanya penilaian, keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Dari defenisi di atas, dapat di peroleh ruang lingkup akuntansi tersebut yang meliputi aktivitas akuntansi itu sendiri dan manfaat yang diperoleh dari informasi yang disajikan oleh aktivitas akuntansi tersebut. Aktivitas akuntansi, meliputi: 1) Proses pengidentifikasian, 2) Proses pencatatan transaksi keuangan, 3) Proses pengukuran dan pelaporan.
Ardana dan Lukman (2016) mendefinisikan sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, dan memproses data keuangan dan data nonkeuangan yang terkait dengan transaksi keuangan untuk menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan. Menurut TMbooks (2015) Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta informasi lainya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk: 1) Mendukung kegiatan rutin, seperti menangani order pelanggan, mengirimkan barang dan jasa, melakukan penagihan dan menerima pembayaran. 2) Mendukung keputusan, dengan mengetahui produk mana yang paling laku, maka manjemen dapat memutuskan produk mana yang harus selalu tersedia dalam stok dan memutuskan cara untuk memasarkannya. 3) Mengfasilitas transaksi proses perencanaan dan pengendalian, dengan memiliki informasi yang berkaitan dengan anggaran dan biaya standar, maka manjemen dapat membandingkan anggaran dengan biaya sesunggunya. 4) Menerapkan pengendalian internal, prosedur dan sisten informasi digunakan untuk melindungi aset perusahan dari risiko kerugian.
Krismiaji (2015), untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan, sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut: 1) Mengumpulkan transaksi- transaksi dan data lain kemudian memasukannya kedalam sistem. 2) Memproses data transaksi. 3) Menyimpan data
untuk keperluan di masa mendatang. 4) Menghasikan informasi yang diperlukan dengan memprodusi laporan atau memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di komputer. 5) Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
Dari beberapa defenisi dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi akuntansi dengan mengumpulkan, mencatat dan mengelola data menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Menurut Sujarweni (2015) Penjualan Merupakan suatu sistem pokok perusahaan untuk menjual dan membeli barang dan jasa yang perusahaan hasilkan. Dalam penjualan terdapat dua macam, yaitu (1) penjualan tunai (2) penjualan kredit. Sedangkan menurut Zulkarnain (2012) penjualan merupakan kegiatan yang terkait proses produksi, finansial, sumber daya manusia, riset pengembangan. Dalam artian penjualan bukanlah aktivitas yang berdiri sendiri tetapi ditopang oleh aktivitas lainya dengan tujuan menyampaikan barang dan jasa ke konsumen.
Penjualan seling diartikan dalam artian negatif merupakan mitos-mitos yang selalu muncul dan mitos- penjualan tersebut di kelompokan menjadi lima bagian yaitu: a) Penjualan adalah manipulasi. b) Penjualan menunjukan suatu kepribadian yang khilaf. c) Penjualan adalah tidak produktif. d) Penjualan adalah untuk para extrovert. e) Penjualan adalah berstatus rendah. Selanjutnya Setiawati (2017) menyatakan bahwa penjualan merupakan nilai imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dengan jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi penjualan biasanya merupakan kesepakatan antara perusahaan dengan pembeli atau pengguna aset. Untuk setiap teransaksi penjualan yang terjadi, perusahaan harus menentukan kapan resiko dan manfaat kepemilikan yang dipindakan ketangan pembeli.
Menurut Rudianto (2018) penjualan keredit adalah metode penjualan yang digunakan peruashaan di mana pihak pembeli tidak perluh melakukan pembayaran pada saat penerimaan produk yang dibelinya, tapi dapat
dilakukan beberapa waktu setela penyerahan produk. Perusahaan yang melakukan penjualan kredit akan menciptaka piutang usaha pada asetnya. Artinya, perusahan memiliki klaim atau tagihan kepada pelanggan atas sejumlah uang akibat transaksi penjualan kredit yang terjadi. Menurut Mulyadi (2016) penjualan kredit merupakan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Untuk menghindari tidak tertaginya piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kali kepada seorang pembeli selalu didahului analisis terhadap kelayakan pembeli kredit kepada pembeli tersebut
.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para alhi diatas terkait penjualan kredit berbeda-beda tapi mempunyai arti dan tujuan yang sama yang dimana penjualan kredit merupakan pemberian kredit pada konsumen atau pembeli dengan proses penjualan barang dengan sistem pembayaranya sesuai kesepakatan dari penjual dan pembeli dengan jangka waktu yang ditentukan.
Akuntansi penjualan kredit menurut Mulyadi (2001) yaitu penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai order yang diterima dari pembeli untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli terdebut. Jadi dalam sistem akuntansi penjualan kredit terdapat unsur- unsur yang mendukung dan kesemua unsur tersebut diorganisasi sedemikian rupa dalam sebuah sistem akuntansi yang disebut sistem akuntansi penjualan kredit.
Menurut Mulyadi (2001) jaringan yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit adalah sebagai berikut: a) Proses order penjualan, Untuk menerima order dar pembeli dan menamba informasi penting pada surat order dari pembeli. b) Proses persetujuan kredit, untuk meminta persetujuan penjualan kredit pada pada pembeli. c) Prosedur pengiriman, mengirim barang pada pembeli sesuai dengan surat order pengiriman. d) Prosedur penagihan, membuat faktur penjualan dan mengirimkan pada pembeli. e) Prosedur pencatatan piutang, mencatat tembusan faktur penjualan kedalam kartu piutang. f) Prosedur distribusi penjualan, mendistribusikan data penjualan menurut
informasi yang diperlukan oleh manajemen. g) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan, mencata secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode tertentu.
Dan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit berupa: 1) Surat order pengiriman, 2) Faktur penjualan kredit, 3) Rekapitulasi harga pokok penjualan, 3) Bukti memorial. Sedangkan untuk
Catatan akuntansi yang digunakan adalah: 1) Jurnal penjualan, dikunakan mencatat transaksi penjualan baik penjualan tunai maupun kredit. 2) Kartu piutang, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi piutang perusahan kepada tiap debitnya. 3) Kartu gudang, diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang ada digudang. 3) Jurnal umum, digunakan untuk mencatat harga pokok produk dijual selama perode tertentu.
Dalam prosesnya dikenal juga ada istilah sistem pengendalian intern.
Pengendalian intern m
enurut Krismiaji (2015) adalah sebagai rencana organisasi dan metoda yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Sedangkan Sujarweni (2015) medefinisikan pengendalian intern sebagai suatu sistem yang dibuat untuk memberi jaminan keamanan bagi unsur-unsur yang ada dalam perusahaan.
Tujuan dari pada dilaksanakan pengendalian intern adalah: a) Untuk menjaga
kekayaan organisasi, b) Untuk menjaga keakuratan laporan keuangan perusahaan, c) Untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan, d) Untuk menjaga kedisiplinan dipatuhinya kebijakan manajemen, 5) Agar semua lapisan yang ada diperusahaan tunduk pada hokum dan aturan yang sudah ditetapkan di perusahaan (Sujarweni, 2015).
Berdasarkan latar belakang maka peneliti menduga bahwa CV. Valdemar Motor
Makassar dalam menjalankan sistem penjualan kredit belum sesuai dengan teori dan pengendalian intern yang memadai.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini diperlukan perancangan agar penelitian tersebut berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini penulis menerapkan desain penelitian adalah mengidentitifikasi tentang sistem penjualan kredit dan penendalian intern yang diterapkan pada CV. Valdemar motor Makassar.
Penelitian dilaksanakan di CV. Valdemar Motor, Jl. Veteran Selatan, dengan waktu penelitian selama dua bulan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angga dan diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan dokumen tentang sistem penjualan kredit.
Sedangkan sumber data yang digunakan berupa Data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yakni:
Observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dengan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif koperatif. Setelah data-data dikumpulkan kemudian peneliti akan membandingkan dengan teori yang ada dalam menganalisis, serta dapat mengambil suatu kesimpulan serta memberikan saran yang diperlukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep penjualan merupakan sebuah gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup kecuali perusahaan mengadakan penjualan dengan cara promosi berskala besar. CV.
Valdemar Motor Makassar melakukan promosi dalam strategi penjulannya agar mendorong anggotanya untuk berperan aktif dalam mengembangkan perusahaan. Pada CV.
Valdermar Motor Makassar, melakukan penjualan dengan dua sistem yaitu dengan penjualan cash dan kredit.
Alasannya memaksimalkan penjualan kredit dikerenakan kredit mampu meperluas daerah jaringan pemasaran dan bisa meringankan konsumen dalam melakukan pembelian barang pada CV. Valdemar Motor Makassar.
Gambar 1
Bagian Alur Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada Penjualan CV. Valdemar
Motor Makassar
Sumber: CV. Valdemar Motor Makassar Analisis alur sistem akuntansi penjualan kredit pada bagian penjualan di CV. Valdemar Motor Makassar menerima surat order dari pembeli kemudian bagian penjualan membuat surat order 3 rangkap dari pembeli kemudian menyerakahnya pada bagian gudang.
Gambar 2
Alur Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Bagian Gudang Pada Valdemar Motor
Makassar
Sumber: CV. Valdemar Motor Makassar Mulai
Menerima order dari pembeli
Surat order
Membuat surat order
Bagian gudang
Surat order pembeliBagian gudang Surat order pembeli
Menyiapkan barang
Nota penjualan
Bagian pengiriman
Analisis alur sistem akuntansi penjualan kredit pada bagian gudang menerima surat order dari bagian penjualan kemudian menyiapkan barang yang di pesan oleh pembeli setelah itu membuat nota penjualan dan menyerahkan pada bagian pengiriman.
Gambar 3
Alur Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada Bagian Kredit Di Valdemar Motor
Makassar
Sumber: CV. Valdemar Motor Makassar
Analisis alur sistem penjualan kredit pada bagian kredit di CV. Valdemar Motor Makassar bagian kredit membuat surat order pembelian selanjutnya memberikan otoritas kredit lalu membuat surat order pembelian 2 lembar utus surat order pebelian kemudian diserakan bagian penagihan pada bagian penagihan dengan nota penjualan diserakan kepada pembeli.Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit pada CV. Valdemar Motor Makassar sebagai berikut:
Prosedur persetujuan kredit
Prosedur penjualan kredit di CV.
Valdemar Motor Makassar berawal dari
adanya permintaan dari pembeli melalui bagian penjualan atau admin penjualan.
Pimpinan mempunyai kekuasaan penuh untuk menyetujui permintaan kredit tersebut.
Prosedur yang ditempu adalah sebagai berikut:
a) Permintaan pembeli untuk melakukan pembelian kredit melalui admin penjualan, b) Refrensi dari orang yang di percaya, c) Jika setuju proses penandatangaanan kontrak.
Bagian order penjualan
Fungsi ini merupakan proses kelajutan setelah kesepakatan kredit dan persetujuan pimpinan, fungsi ini yang dilakukan adalah admin penjualan
Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur penyerahan barang maka fungsi pengiriman membandingkan faktur lembar pertama dari pembeli dan faktur lembar kedua bagian gudang, kemudian menyerakan barang kepada pembeli kepada pembeli dengan faktur lembar ke 1 sedangkan faktur lembar kedua disimpan sebagai arsip Prosedur pengiriman
Dalam prosedur pengiriman, barang yang dibeli oleh pembeli akan dikirim sesuai surat order dan nota tagihan berupa nota tanda terima rangkap dua, nota lembar pertama diberikan kepada transportasi, nota lembar kedua diberikan dan dicatat oleh penjualan Prosedur pencatatan piutang
Dalam prosedur ini, pencatatan piutang dari proses penjualan yang akan dicatat pada kartu piutang yang dilakukan oleh admin penjualan.
Dari hasil penelitian, terkait fungsi yang ada pada teori dan praktek pada CV. Valdemar motor Makassar sedikit berbeda hal ini desebabkan fungsi penagihan dan fungsi akutansi tidak pada posisi masing-masing karena fungsi penagihan termaksud dalam fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi masuk pada andmin penjualan hal ini dikarenakan perangkapan funsi dan tugas-tugas dilihat dari segi anggota karyawan pada CV.Valdemar Motor Makassar.
Dalam kaitannya dengan aktivitas penjualan kredit, maka prosedur di atas telah memberikan gambaran yang memadai tentang tahapan kegiatan yang harus dilakukan.
Meskipun dalam praktek pada CV. Valdemar motor Makassar dengan perangkapan tugas dan tanggung jawab namun dengan adanya prosedur ini maka aktivitas penjualan dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan setiap Membuat surat order pembelian
Pemberian otorisasi kredit
Surat order pembelian 2 lembar Bagian penagihan
Nota penjualan
Penyerahan barang ke customer
bagian yang terlibat dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik dan terorganisir sesuai dengan harapan dan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Catatan yang digunakan pada CV.
Valdemar Motor Makassar tidak jauh berbeda dengan yang diungkap pada teori, seperti terlihat pada tabel di atas yang mana menjelaskan catatan yang digunakan pada CV.Valdemar Motor Makasar dan teori- yang ada. Dari uraian di atas peneliti mengatakan bahwa catatan-catatan yang digunakan pada CV. Valdemar Motor Makassar telah memenuhi beberapa unsur pada teori yang digunakan dengan beberapa catatan tambahan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kegiatan bisnis.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang diterapkan oleh CV.
Valdemar Motor Makassar maka penggunaan sistemnya dengan baik namun dalam praktek, ada yang kurang sesuai dengan teori hal tersebut dikarenakan perakangpan fungsi, tugas dan tanggung jawab pada karyawannya dikarenakan kekurangan karyawan pada CV. Valdemar Motor Makassar dan pada pelaksanaan sistem informasi akuntansi penjualan pada CV. Valdemar Motor Makassar belum memenuhi komponen-komponen sistem pengendalian intern yang memadai. Pada pengendalian intern diketahui bahwa struktur organisasi pada CV. Valdemar Motor Makassar belum terdapat fungsi akuntansi yang baik untuk penjualan kredit. Pada perusahaan, tugas-tugas yang seharusnya dijalankan oleh fungsi akuntansi pun harus dilaksanakan oleh fungsi lainnya.
Berdasarkan penelitian disarankan kepada pihak CV. Valdemar Motor Makassar: 1) Perkembangan sistem informasi penjualan kredit pada CV.
Valdemar Motor Makassar sudah baik dan mampu memenuhi kebutuhan, meskipun demikian setidaknya salah satu atau lebih dari fungsi-fungsi terkait tidak rangkap
atau tidak dilakukan oleh satu orang, sehingga mampu meminimalisir adanya kesalahan atau kecurangan. 2) Sebaiknya CV. Valdemar Motor Makassar harus lebih baik untuk memperhatikan efektivitas pengendalian intern agar sistem informasi yang dihasilkan lebih efektif dan efisien seperti melakukan pemisahan atar fungsi dari fungsi pengiriman dan penagihan untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan yang terlibat dalam aktivitas penjualan kredit.
DAFTAR PUSTAKA