Judul Disertasi: Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Kategori Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011). Judul Disertasi: Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Kategori Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011).
Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Apakah Corporate Social Responsibility perusahaan mempunyai dampak terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return on Assets pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018? Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk meneliti dampak Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Sistematika Penulisan
Bagi para investor dapat dijadikan sebagai bahan tinjauan mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan berinvestasi, agar tidak hanya terfokus pada aspek-aspek yang berkaitan dengan keuangan saja.
PENDAHULUAN
LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS
METODE PENELITIAN
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
LANDASAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Sementara itu, ekonomi politik klasik tidak banyak menjelaskan praktik pengungkapan sosial perusahaan, dan menyatakan bahwa pengungkapan sosial perusahaan dilakukan secara sukarela. Menurut Deegan (2002) dalam Harsanti (2011), perspektif yang dicakup oleh teori legitimasi dan juga teori ekonomi politik adalah bahwa masyarakat, politik dan ekonomi tidak dapat dipisahkan.
PEOPLE
Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Pertama, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dapat diperlakukan sebagai tambahan terhadap aktivitas akuntansi konvensional. Pendekatan alternatif kedua menempatkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada pemeriksaan peran informasi dalam hubungan masyarakat dan organisasi.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan dan nilai pasar, sehingga semakin besar total aset, penjualan dan nilai pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Semakin besar harta, semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak pula penjualannya, semakin besar peredaran uangnya dan semakin besar pula nilai pasarnya, maka semakin besar pula pengakuannya di masyarakat.
Kinerja Perusahaan
Return on Assets (ROA) menentukan besarnya laba bersih yang dihasilkan oleh aset perusahaan dengan cara menghubungkan laba bersih dengan total aset (Keown, dkk, 2011). Oleh karena itu, semakin tinggi return on aktiva maka semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tersebut.
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Pengungkapan Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh positif terhadap ROA, ROE, EVA dan berpengaruh positif terhadap harga saham. Corporate Social Responsibility mempunyai hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA dan ROE).
Rerangka Pemikiran
Corporate Social Responsibility mempunyai hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA dan ROE). 1976) dalam Anwar, dkk (2009) yang menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada manajemen untuk menyatakan tanggung jawab sosial kepada pemegang saham. Perusahaan yang lebih banyak mengungkapkan CSR cenderung mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset perusahaan dan tingkat leverage perusahaan.
Alasan penggunaan variabel kontrol ini karena terdapat hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat financial leverage perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan.
Perumusan Hipotesis
Perusahaan memerlukan dukungan pemangku kepentingan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan, semakin besar peran pemangku kepentingan maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan. Perusahaan dengan pengungkapan CSR yang baik mempunyai tingkat pengungkapan CSR yang lebih luas dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR. Semakin luas informasi yang disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, maka semakin besar pula informasi yang diperoleh mengenai perusahaan tersebut.
Dengan tingkat kepercayaan yang tinggi, investor tentu akan memberikan respon positif terhadap perusahaan berupa pergerakan harga saham yang cenderung naik. Peningkatan laba per saham dapat menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang meningkat pada setiap sahamnya.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Identifikasi dan Definisi Operasionalisasi Variabel
- Identifikasi Variabel
- Definisi Operasionalisasi Variabel
- Variabel Bebas (Independent Variable)
- Variabel Kontrol (Control Variable)
Rasio leverage digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal perusahaan guna melihat tingkat risiko kredit macet. Oleh karena itu, untuk lebih meyakinkan investor, perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi mempunyai kewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dibandingkan perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Pertimbangan ukuran perusahaan adalah perusahaan yang tergolong besar mengungkapkan lebih banyak informasi dibandingkan perusahaan kecil.
Hal ini dikarenakan perusahaan besar akan menghadapi risiko yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil. 2006) dalam Nur Syafitri (2012) mengatakan bahwa ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kinerja sosial perusahaan karena perusahaan besar mempunyai pandangan yang lebih jauh sehingga lebih berpartisipasi dalam pertumbuhan kinerja sosial perusahaan. Apakah penerapan hutang terhadap kebutuhan modal perusahaan dan total aset perusahaan akan mempengaruhi hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan kinerja keuangan perusahaan, oleh karena itu diharapkan financial leverage dan total aset dapat memperkuat hubungan antara Corporate Social Responsibility dan total aset. . hasil keuangan perusahaan, sehingga keduanya saling mempengaruhi.
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
Pengujian Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
- Uji Multikolinearitas
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Autokorelasi
Terdapat beberapa pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya adalah dengan menggunakan uji White dengan melihat probabilitas Chi Square. Apabila nilai probabilitas Chi-squares dari Obs*R-Square lebih besar dari α = 5%, maka menerima Ho yang berarti tidak terjadi gejala heteroskedastisitas (Widarjono, 2007). Teknik mendeteksi gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan uji putih, dimana jika hasil perkalian data dalam kuadrat r dikalikan dengan jumlah data > nilai kritis tabel skala kebebasan jumlah variabel independen atau jumlah koefisien regresi di luar intersep, maka dapat diputuskan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Nachrowi dan Usman, 2006).
Terdapat beberapa pengujian untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak, salah satunya menggunakan uji Durbin-Watson. Jika probabilitas Obs*R-squared < 5% maka data mengandung masalah autokorelasi. Untuk melihat probabilitas Obs*R-squared dapat digunakan uji Lagrange Multiplier (LM).
Penentuan Model Regresi Data Panel
Selain itu, model Fixed Effect juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) adalah konstan antar perusahaan dan dari waktu ke waktu (Widarjono, 2007). Dimasukkannya variabel dummy pada model Fixed Effect dimaksudkan untuk merepresentasikan ketidaktahuan kita terhadap model sebenarnya. Statistik uji F digunakan untuk memilih antara metode OLS (joint) tanpa variabel dummy atau Fixed Effect.
Hausman mengembangkan uji statistik untuk menentukan apakah akan menggunakan model efek tetap atau efek acak. Sedangkan jika Ho ditolak maka H1 diterima, sehingga pengujiannya menggunakan Fixed Effect yaitu menggunakan hasil uji Chow.
Pengujian Hipotesis
- Metode Regresi Linear Berganda
Uji Hausman didasarkan pada pemikiran bahwa Least Square Variance (LSDV) pada metode fixed effect dan Generalized Least Square (GLS) efisien sedangkan metode OLS tidak efisien, sebaliknya alternatifnya adalah metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Oleh karena itu, uji hipotesis nol adalah hasil kedua estimasi tersebut tidak berbeda sehingga uji Hausman dapat dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. Apabila Chi Square tabel hitung < Chi Square maka Ho diterima yang berarti menggunakan model Random Effect.
ROA : Return on Assets EPS : Earnings per Share ROE : Return on Equity SIZE : Ukuran Perusahaan LEVERAGE : Tingkat Hutang.
Uji Signifikansi Parsial ( Uji t)
Uji Signifikansi Simultan ( Uji F)
Koefisien Determinasi
Gambaran Umum Penelitian
Perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi mengenai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan keuangan tahunan atau laporan keberlanjutan perusahaan. Dari total 18 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2011 dan termasuk dalam kategori pertambangan, terdapat tiga perusahaan yang tidak memenuhi kriteria pengambilan sampel sehingga harus dikeluarkan dari subjek penelitian. Di bawah ini adalah nama-nama perusahaan kategori pertambangan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel.
Analisis Hasil Penelitian
- Analisis Statistik Deskriptif
- Uji Normalitas
- Metode Estimasi Model Data Panel
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Autokorelasi
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Multikolinearitas
- Analisis Regresi Berganda
- Teknik Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Parsial (Uji t)
- Pengujian Simultan (Uji F)
- Koefisien Determinasi(R 2 )
Adaro Energy Tbk akan memperoleh pengaruh tunggal terhadap return on assets sebesar 10,7591% yang merupakan penjumlahan dari konstanta dan pengaruh individual pada perusahaan sampel. Aneka Tambang Tbk akan memperoleh dampak individual terhadap return on assets sebesar 10,85899% yang merupakan penjumlahan dari konstanta dan pengaruh individual pada perusahaan sampel. Timah, Tbk., akan mendapatkan pengaruh individual terhadap return on assets sebesar jumlah konstanta dan pengaruh individual pada perusahaan sampel.
Ratu Prabu Energy Tbk.Tbk akan memberikan dampak individual terhadap Return On Equity sebesar jumlah konstanta dan efek individual per contoh perusahaan. Bayan Resources Tbk akan memberikan dampak individual terhadap Return on Equity sebesar 1052,49% yang merupakan penjumlahan dari konstanta dan efek individual per contoh perusahaan. Pengembalian ekuitas adalah 1040,77%, yang merupakan jumlah dari konstanta dan efek individu per perusahaan pengambilan sampel.
Timah Tbk diberikan dampak return on equity secara individual sebesar 1311,02% yang merupakan penjumlahan dari konstanta dan efek individual per perusahaan sampel.
Pembahasan Hasil Penelitian
- Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Return On Asset Menurut Kieso et al (2011), terdapat beberapa rasio untuk mengukur
- Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Return On Equity
Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa semakin luas pengungkapan Corporate Social Responsibility maka akan semakin berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Assets perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indriana, dkk (2008), Anwar, dkk (2009) dan Marte (2011) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap Return of Assets. Namun hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Brine, dkk (2003) dan Wijayanti, dkk (2011) yang menyatakan. bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap Return on Assets perusahaan.
Hasil tersebut menggambarkan bahwa semakin luas pengungkapan CSR, maka akan semakin besar pula pengaruh positif signifikan terhadap return on equity perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Noorhadi (2007) dan Cahyon (2011) yang menyatakan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap return on equity capital.
Implikasi Manajerial
Simpulan
Keterbatasan dan Saran
Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambah sampel penelitian tidak hanya pada kategori perusahaan pertambangan saja dan juga menggunakan rincian variabel CSR yang terbagi menjadi 6 jenis yaitu ekonomi, lingkungan, masyarakat, produk, manusia dan hak asasi manusia, sehingga memberikan gambaran yang lebih baik mengenai dampak tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, penambahan periode atau rentang waktu penelitian yang lebih panjang juga dapat dilakukan untuk mengetahui lebih akurat dampak pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan. Keterbatasan penelitian ini adalah penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan-perusahaan yang berkategori pertambangan saja, tidak mencakup industri lain seperti manufaktur, makanan, real estate, dll, sehingga tidak menggambarkan dampak pengungkapan CSR terhadap kinerja perusahaan. . secara keseluruhan sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak sampel perusahaan dari industri lain.
Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kemungkinan Perusahaan Dalam Manajemen Properti Di Asia, Jurnal Universitas Bina Nusantara, 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.