• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Word of mouth (WOM) terhadap Keputusan Pembelian Bagi Konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Word of mouth (WOM) terhadap Keputusan Pembelian Bagi Konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Pengaruh Word of Mouth (WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Alfamart Di Lembang Kabupaten Pinrang. Nur Asia, Pengaruh Word of Mouth (WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Alfamart Di Lembang Kabupaten Pinrang (Dibimbing oleh Muzdalifah Muhammadun dan Andi Bahri S). Hasil penelitian ini menyimpulkan: Pertama, One Sample T-test seberapa baik word of mouth (WOM) konsumen mencapai nilai 71,6%.

Tabel  Judul Tabel  Halaman
Tabel Judul Tabel Halaman

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara word of mouth (WOM) dengan keputusan pembelian pada konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang. Bagaimana pengaruh word of mouth (WOM) terhadap keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh word of mouth (WOM) terhadap keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Penelitian Relevan
  • Tinjauan Teoritis
    • Teori Word of mouth (WOM)
    • Teori Keputusan Pembelian
  • Kerangka Pikir
  • Hipotesis

Nilai koefisien korelasi word of mouth (WOM) yang diperoleh sebesar 0,734 yang berarti memiliki hubungan yang kuat, dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,397 yang berarti bahwa pengaruh word of mouth (WOM) terhadap keputusan pembelian adalah 39, 7%. Berdasarkan penelitian ini ditemukan word of mouth (WOM) dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. H04 : Word of mouth (WOM) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang Ha4 : Word of mouth (WOM) berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Gambar 2.1. Kerangka Pikir
Gambar 2.1. Kerangka Pikir

METODOLOGI PENELITIAN

  • Pendekatan Dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Populasi Dan Sampel
  • Jenis Dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
  • Definisi Operasional Variabel
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Istilah “populasi” sering digunakan dalam metode penelitian untuk menggambarkan sekelompok benda yang menjadi subjek penelitian, istilah ini mengacu pada seluruh alam semesta, yang dapat mencakup manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap. . Objek penelitian ini adalah seluruh warga Lembang Kabupaten Pinrang yang pernah berbelanja di Alfamart Lembang Kabupaten Pinrang. Data subjek adalah jenis data dalam penelitian yang didasarkan pada pendapat, tingkah laku, pengalaman dan karakteristik dari setiap individu atau kelompok individu yang dijadikan subjek penelitian (responden) 37 Dalam artian, data tersebut diperoleh dari penelitian yang dilakukan. dilakukan oleh peneliti dengan memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh responden. Oleh karena itu, responden dalam penelitian ini tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya.40 Dalam penelitian, hal utama yang perlu diketahui tentang penelitian ini adalah pengaruh kata.

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Butir-butir pernyataan dalam penelitian harus akurat dan konsisten dengan indikator yang ditetapkan oleh peneliti. Saya pernah menyarankan kepada kerabat, teman atau kerabat untuk membeli produk dari Alfamart Lembang.

Saya menceritakan pengalaman baik saya berbelanja di Alfamart Lembang kepada keluarga, teman atau kerabat. Saya mempromosikan layanan dan produk di Alfamart Lembang kepada keluarga, teman atau kerabat. Saya menceritakan kepada keluarga, teman atau kerabat saya tentang keuntungan yang saya dapatkan ketika berbelanja di Alfamart Lembang.

Merek-merek produk yang dijual di Alfamart Lembang merupakan merek-merek terkenal dan umumnya dikenal oleh masyarakat sekitar. Di Alfamart Lembang, saya tidak menemukan merek produk kadaluarsa.

Tabel 3.1. Defenisi Operasional Variabel
Tabel 3.1. Defenisi Operasional Variabel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Karakteristik Responden
  • Deskripsi Variabel Penelitian

Pernyataan X1 berbunyi: "Saya tidak pernah menyarankan kepada keluarga, teman atau kerabat untuk membeli produk dari Alfamart Lembang". Pernyataan X2 berbunyi: "Saya meyakinkan keluarga, teman atau kerabat saya untuk membeli dari Alfamart Lembang". Pernyataan X3 berbunyi: "Saya akan memberi tahu keluarga, teman, atau kerabat saya tentang pengalaman baik saya berbelanja di Alfamart Lembang".

Pernyataan X4 berbunyi: "Saya mempromosikan layanan dan produk Alfamart Lembang kepada keluarga, teman, atau kerabat saya." Pernyataan X5 berbunyi: "Saya memberi tahu keluarga, teman, atau keluarga saya tentang manfaat yang saya dapatkan dari berbelanja di Alfamart Lembang". Pernyataan X6 berbunyi: "Saya telah mendengar orang lain berbagi pengalaman atau kepuasan mereka setelah berbelanja di Alfamart Lembang".

Pernyataan Y1 berbunyi “Saya berbelanja di Alfamart Lembang karena memiliki produk yang bermanfaat atau berharga bagi saya”. Keterangan Y3 berbunyi “Produk branded yang dijual di Alfamart Lembang merupakan brand ternama dan dikenal luas oleh masyarakat sekitar”. Pernyataan Y7 berbunyi “Saya selalu memilih Alfamart Lembang setiap ingin melakukan pembelian suatu produk atau jasa”.

Pernyataan Y8 berbunyi: “Saya membeli produk atau jasa dari Alfamart Lembang, minimal sebulan sekali untuk berbelanja”.

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan  Pendidikan
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan

Pengujian Persyaratan Analisis Data

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Uji Normalitas

Keenam item pernyataan variabel X dalam kuesioner memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel, yang berarti semua item pernyataan dalam kuesioner valid. Kesepuluh item pernyataan variabel Y dalam kuesioner memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel, yang berarti semua item pernyataan dalam kuesioner valid. Jadi, jika hasil uji reliabilitas nilai Cronbach Alpha diatas 0,60 maka dapat dikatakan reliabel untuk digunakan sebagai alat ukur dalam kuesioner ini.

Berdasarkan tabel 4.23 uji reliabilitas tiap item pernyataan untuk suatu variabel diberi nilai Cronbach Alpha (rhitung) 0,871 > rtabel 0,60 maka instrumen pernyataan dinyatakan reliabel atau konsisten (reliable). Uji instrumen data pada semua variabel dengan demikian valid dan reliabel untuk semua item pernyataan, sehingga dapat digunakan untuk pengukuran data dalam rangka pengumpulan data. Kemudian sesuai dengan kriteria keputusan dalam uji normalitas Kolmogrof-Sumirnov yang berarti bahwa residual berdistribusi normal.

Tabel 4.22. Hasil Uji Validitas Variabel Y
Tabel 4.22. Hasil Uji Validitas Variabel Y

Pengujian Hipotesis

  • Uji One Sample T-Test
  • Uji Korelasi Parsial Pearson Product Moment
  • Uji Regresi Linear Sederhana
  • Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari perhitungan sampel di atas, didapatkan skor rata-rata item variabel word of mouth (WOM) = 30% dari nilai yang diinginkan, nilai keinginan jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan adalah 2.400. Dapat disimpulkan word of mouth (WOM) konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang dalam kategori baik dengan melihat Tabel 3.4 Klasifikasi Skor. Dilihat dari Tabel 3.5 klasifikasi nilai koefisien korelasi, nilai korelasi sebesar 0,530 terletak pada interval koefisien yang berarti bahwa hubungan antara variabel word of mouth (WOM) dengan variabel keputusan pembelian memiliki hubungan yang sedang.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa H03 ditolak dan Ha3 diterima yang berarti word of mouth (WOM) memiliki hubungan positif dan signifikan dengan keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang. Dimana a sebesar 17,027, angka ini merupakan angka konstan yang artinya tidak ada word of mouth (WOM) (X), sehingga nilai konsistensi regresi keputusan pembelian (Y) adalah 17,072. Nilai konstanta sebesar 17,072 menunjukkan bahwa tingkat keputusan pembelian sebesar 17,072 jika variabel Word of Mouth (WOM) (X) bernilai 0 (nol).

Berdasarkan persamaan regresi ternyata variabel word of mouth (WOM) (X) memiliki koefisien regresi yang arahnya positif dengan keputusan pembelian (Y) yaitu β = 0,941 yang artinya pengaruhnya sebesar 0,941 dimana jika Word of mouth (WOM) meningkat sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,941 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Dari tabel tersebut terlihat nilai signifikansi (sig.) variabel word of mouth (WOM) sebesar 0,000. Jadi word of mouth (WOM) berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang.

Berdasarkan tabel 4.28 diperoleh nilai R-squared sebesar 0,281 yang berarti pengaruh variabel Keputusan Pembelian terhadap variabel lisan sebesar 28,1%.

Tabel 4.26. Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment  Correlations
Tabel 4.26. Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment Correlations

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Word of mouth (WOM) Konsumen Alfamart di Lembang
  • Keputusan Pembelian Bagi Konsumen Alfamart di Lembang
  • Hubungan Word of mouth (WOM) dengan Keputusan

Berdasarkan rumusan masalah kedua seberapa baik keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang. Hubungan word of mouth (WOM) dengan keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang Konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang. Berdasarkan rumusan masalah ketiga, apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara word of mouth (WOM) dengan keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H03 ditolak dan Ha3 diterima yang berarti word of mouth (WOM) memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang. Pengaruh Word of Mouth (WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Alfamart Di Lembang Kabupaten Pinrang. Berdasarkan rumusan masalah keempat, mengenai pengaruh word of mouth (WOM) terhadap keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H04 ditolak dan Ha4 diterima yang artinya word of mouth (WOM) berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen Alfamart di Lembang Kabupaten Pinrang. Promosi dari mulut ke mulut (WOM) dianggap sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen. Hal yang sama juga ditemukan oleh Nindy bahwa word of mouth memiliki hubungan yang positif dengan keputusan pembelian.

Nilai koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang cukup tinggi antara word-of-mouth dengan keputusan pembelian.

PENUTUP

Simpulan

Dengan demikian, meskipun nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut berhubungan (berkorelasi). Berdasarkan tabel 3.6 Tingkat korelasi dan nilai R, nilai 0,281 atau 28,1% berada pada interval tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat korelasi dan kekuatan hubungan dengan nilai R memiliki hubungan yang rendah.

Saran

Untuk menciptakan word-of-mouth (WOM) konsumen, sebaiknya Alfamart sering mengadakan promosi sehingga dapat menimbulkan word-of-mouth (WOM) di antara konsumen Alfamart dan yang tidak. Pengaruh Word of Mouth (WOM) Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Keputusan Pembelian Sebagai Variabel Mediasi (Studi Kasus Warung Bakso & Soto Asih Pak Birin Purwokerto). Pengaruh Word of Mouth dan Humas Terhadap Keputusan Nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.

Pengaruh word of mouth (WOM) dan pendapatan terhadap keputusan pembelian sepeda motor bekas (studi kasus konsumen di Pasarbatang Brebes Jawa Tengah). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Toko Media Online Shopee Di Pekanbaru (Survei Pada Mahasiswa Semester VII Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau), Journal of Currency, Vol. 34; Analisis pengaruh word of mouth dan brand image terhadap keputusan pembelian produk kosmetik makeup di Kota Semarang”, Economic Forum, Vol.

34; Pengaruh Word of Mouth (WOM), Iklan dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Genio di Yogyakarta", Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi 7.1 Pengaruh Word of Mouth dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Tentang Bjong Ngopa di Sleman).

4 Nur Haziah Latief Perempuan 21 ˃ 30 Tahun Pelajar/Mahasiswa SMA 5 Nurul Ramadhani Perempuan 10 ˃ 20 Tahun Pelajar/Mahasiswa SMA 6 Muhammad Ikram Laki-laki 10 ˃ 20 Tahun Pelajar/Mahasiswa S1. 9 Andi Riswanda Irawan Laki-laki 10 ˃ 20 tahun Pelajar/Mahasiswa SMA 10 Haisya Hambali Perempuan 10 ˃ 20 tahun Pelajar/Mahasiswa S1 11 Kartika Karim Perempuan 10 ˃ 20 tahun Pelajar/Mahasiswa DIPLOMA. 62 Nurfadilla Perempuan 10 ˃ Pelajar SMA 20 tahun 63 Fitria Ananda Perempuan 10 ˃ 20 tahun Pelajar S1 64 Sri Wahyuni ​​​​​​· Rahim Perempuan 10 ˃ 20 tahun Pelajar DIPLOMA.

Gambar

Tabel  Judul Tabel  Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pikir
Tabel 3.1. Defenisi Operasional Variabel
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrument Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

eWOM produk Samsung dalam website www.android-indonesia.com dengan keputusan pembelian konsumen pada komunitas Android Bandung yang diukur.. melalui komponen

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Word of Mouth, Price, Product dan Promotion terhadap keputusan konsumen dalam memilih

Dalam salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawan, menunjukan bahwa bila konsumen Indonesia yang puas, maka mereka akan bercerita kepada sekitar 5

Menurtu Kotler, (2013) perilaku konsumen akan menentukkan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyesuaian

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas WoMM dalam mempengaruhi keputusan membeli konsumen

Implikasi dalam penelitian ini adalah semakin banyak produk maka semakin meningkat pula keputusan konsumen untuk membeli karena banyaknya pilihan yang tersedia, konsumen

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Supriono (2015) tentang Pengaruh faktor budaya, sosial, individu, dan pisikologis terhadap keputusan konsumen membeli

WOM yang dibentuk dari indikator ketika akan membeli produk akan mengacu pada orang-orang sekitar (WOM1), ketika akan membeli produk akan melihat saran orang lain