PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RUMAH BARU DENGAN PENDAPATAN SEBAGAI
VARIABEL MODERASI
( Studi Kasus Keluarga Muda Di Kota Takalar )
SKRIPSIH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah SatuhSyarat Meraih Gelar Sarjana Manajemen
Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar
OLEH:
Anny Rasuna Ifaan 902001181091 JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anny Rasuna Ifaan
Nim : 90200118091
Tempat/Tanggal Lahir : Takalar, 10 Agustus 2000 Jenjang pendidikan : Strata Satu (S1)
Jurusan/ Konsentrasi : Manajemen/Pemasaran Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Alamat : Perumnas bumi bajeng permai takalar
Judul :“Pengaruh lokasi dan harga terhadapjkeputusan pembelian rumah baru dengan pendapatan sebagai variabel moderasi (studi kasus keluarga muda di kota takalar) ”.
Menyatakanndengan sesungguhnyah dan penuhhkesadarannbahwaaskripsih inin benardadalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenannya batal demi hukum.
Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Gowa, Januari 2022 Penyusun
Anny Rasuna Ifaan 90200118091
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pujihsyukurratasasegalaarahmat dan kehadirat AllahhSWT yanggtelahh dilimpahkannkepadahpenulisssehinggahbisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Salawat beserta Salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya, hingga akhir zaman, Aamin. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar. Atas izin Allah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul” pengaruh lokasi dan harga terhadap keputusan pembelian rumah baru dengan pendapatan sebagai variabel moderasi (studi kasus keluarga muda di kota takalar) ”.
Dalam penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak yang sangat berperan penting sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya, terkhusus kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda A.latif bella dan Ibundah kartini yang telah mencurahkan perhatian, kasih sayang, dukungan, biaya dan doa serta kehidupan yang bahagia kepada penulis hingga saat ini. Kepada keluarga Prof.Dr.H.Muslimin kara ,M.Ag dan Dr.Ahmad efendi,SE,M.M yang banyak sekali memberikan bantuan, motivasi, dan semangat kepada penulis. Dan Kepada keluarga besar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih untuk segala dukungan yang tiada hentinya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, tak lupa pula penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. H. Hamdan Juhannis, MA., Ph.D. selaku Rektor beserta Wakil Rektor I, II, III, dan IV UIN Alauddin Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag. Selaku Dekan beserta Wakil Dekan I,II, dan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Ibu Dr. Hj. Rika Dwi Ayu Parmitasari, SE., M.Comm. Selaku Ketua Jurusan dan Bapak Dr.Alim Syariati, SE., M.Si. Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen UIN Alauddin Makassar.
4. Ibu Dr. Hj. Rika Dwi Ayu Parmitasari, SE., M.Comm. selaku dosen Penasehat Akademik yang selalu memberikan nasehat dan arahannya.
5. Bapak Prof.Dr.H.Muslimin kara ,M.Ag Selaku pembimbing I dan Bapak Dr.Ahmad efendi,SE,M.M selaku pembimbing II yang dengan ikhlas memberikan bimbingan kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, terkhusus Bapak dan Ibu dosen jurusan Manajemen yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat sebagai bekal untuk kehidupan penulis.
7. Seluruh responden keluaraga muda kota takalar atas bantuan dan partisipasinya saat penulis melakukan penelitian.
8. Keluarga Besar Manajemen Angkatan 2018, terkhusus teman-teman Manajemen A dan Konsentrasi Manajemen pemasaran , atas doa, bantuan serta semangat yang diberikan kepada penulis.
9. Sahabat-sahabat tercinta seperjuangan dari awal menjadi Mahasiswa sampe saat ini (indah, liya, syifa, dan pipi ) yang menemani perjuangan penulis, yang memberikan bantuan serta selalu ada saat susah maupun senang, dari bangku awal perkuliahan sedari dulu hingga saat ini.
10. Teman-teman KKNangkatan 67 Desa saukang Kec. Sinjai Timur, Kab.Sinjai (fatur, nahir, marda, qalbi, evi dan isma ) yang telah bekerja sama dengan baik selama proses Kuliah Kerja Nyata berlangsung dan juga memberikan dukungan untuk penyelesaian skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sekali lagi penulis menyampaikan banyak terima kasih.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan. Aamiin.
Wassalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Gowa, Januari 2022 Penulis Anny Rasuna Ifaan
DAFTAR ISI
PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN ... i
RUMAH BARU DENGAN PENDAPATAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI ... i
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG ... 1
B. RUMUSAN MASALAH ... 9
C. HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
D. PENELITIAN TERDAHULU ... 14
E. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 27
BAB II ... 29
TINJAUAN PUSTAKA... 29
1. PENGERTIAN LOKASI ... 30
2. HARGA ... 33
3. PENDAPATAN ... 34
4. KEPUTUSAN PEMBELIAN ... 35
5. KERANGKA BERFIKIR... 38
A. PENGARUH LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ... 39
B. PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ... 40
C. PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN 41 D. KEPUTUSAN PEMBELIAN ... 42
BAB III... Error! Bookmark not defined.
METODOLOGI PENELITIAN ... 44
A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 44
1.Jenis penelitian ... 44
2. Lokasi penelitian ... 44
B. Pendekatan penelitian ... 45
C. Populasi Dan Sampel... 46
1.Populasi... 46
2.Sampel ... 46
A. Jenis Dan Sumber data ... Error! Bookmark not defined. D. Metode Pengumpulan Data ... 50
E. Instrumen Penelitian ... 51
F. Teknik pengolahan dan analisis data ... 54
BAB IV ... 57
PEMBASAHAN DAN HASIL ... 58
A. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ... 58
B. Karakteristik Responden ... 60
C. Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77
BAB V ... 81
PENUTUP ... 84
E. Penutup ... 84
F. Saran ... 85
Daftar pustaka ... 86
LAMPIRAN ... 94
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 penelitian terdahulu………...22
Tabel 2.1 instrumen penelitian………..6
Tabel 3.1 karakteristik responden berdasarkan usia………...67
Tabel 3.2 karakteristik responden berdasarkan lama berkeluarga...68
Tabel 3.3 karakteristik responden berdasarkan lama tinggal di suatu perumahan...69
Tabel 3.4 data hasil outer loading (meansurament model)...74
Tabel 3.5 avarange variance extracted (AVE)...75
Tabel 3.6 hasil cross loading...76
Tabel 3.7 hasil fornel lacker criterion...77
Tabel 3.8 hasil chronbach alpha dan composite reliability ...78
Tabel 3.9 ringkasan data hasil outer model (meansurament model)...79
Tabel 3.10 nilai R-square...80
Tabel 3.11 hasil pengujian hipotesis...82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik pertumbuhan penduduk sulawesi selatan .………3
Gambar 2.1 Gambar Pertumbuhan penduduk takalar ...………....5
Gambar 3.1 Kerangka berfikir ………...44
Gambar 4.1 Bukti uji coba data awal ……….…70
Gambar 4.2 Bukti uji coba data awal………...71
Gambar 4.3 Bukti uji coba data awa………...73
Gambar 4.4 Model Struktural………...81
ABSTRAK Nama : Anny Rasuna Ifaan
Nim : 90200118091
Judul : “Pengaruh Lokasi Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Rumah Baru Dengan Pendapatan Sebagai Variabel Moderasi”
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengaruh lokasi dan harga terhadap keputusan pembelian rumah baru dengan pendapatan sebagai Variabel Moderasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga muda yang ada di kota . takalar. Penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh karena jumlah populasi kecil, maka sampel dalam penelitian ini menggunakan seluruh jumlah sampel untuk digunakan sebagai responden sebanyak 75 orang.
Metode pengumpulan data yaitu menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung dan online. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui survei kuesioner. Analisis data menggunakan analisa data menggunakan SmartPLS terdapat beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai outer model atau measurement model yaitu: convergent validity, discriminant validity, dan consistency reliability
Hasil penelitian bahwa variabel harga terhadap pendapatan memiliki original sampel sebesar 0,608, T-Value 4,755 dan P-Value 0,00 sehingga menunjukkan jika harga terhadap pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel lokasi terhadap pendapatan memiliki original sample sebesar 0,183, T-Value sebesar 1,351 dan P-Value sebesar 0,177 berarti lokasi tidak memiliki hubungan yang positif dengan pendapatan. Sementara nilai (R Square) sebesar 0,456 hal ini berarti bahwa 45,6% yang berarti keputusan yang dapat dijelaskan oleh variabel lokasi dan harga, pendapatan sebagai moderasi, sisanya sebesar 55,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini..
Kata Kunci:lokasi, harga ,pendapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan penduduk yang pesat dan terus meningkat dari waktu ke waktu menyebabkan masalah akan kebutuhan tempat tinggal juga meningkat seiring dengan bertumbuhnya polulasi manusia semakin tinggi persaingan untuk setiap kebutuhan manusia.Kebutuhan manusia tidak hanya akan pakaian dan makanan, rumah sebagai tempat tinggal adalah merupakan suatu kebutuhan pokok atau mendasar.Setiap manusia membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal,berlindung,dan berkumpul dengan keluarganya.Ada juga menjadikan rumah sebagai Investasi dan sebagai tempat bekerja. pembangunan perumahan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia pada keadaan saat ini. peningkatan kebutuhan prasar ana dan sarana perumahan menjadi faktor penduduk mencari perumahan sesuai dengan tingkat ekonominya.
Salah satu kebutuhan manusia yang mendasar adalah masalah perumahan.Rumah sebagai tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain pakaian dan makanan.Tiap manusia membutuhkan rumah untuk tempat berlindung dan sebagai tempat berkumpul dan berlangsungnya aktivitas keluarga.Sekaligus sebagai sarana investasi.Fungsi rumah juga telah berubah, dari yang semula hanya sekedar sebagai tempat berlindung.Kini sebuah rumah tak cukup
2
hanya untuk berteduh namun juga dituntut untuk mengakomodir kebutuhan dan keinginan pemiliknya.Seperti lokasi yang stategis, bangunan yang bagus & kokoh, dan lingkungannya yang nyaman. Dengan kata lain tak cukup hanya asal untuk berteduh namun juga harus bisa menjadi tempat tinggal yang layak untuk jangka waktu yang lama..Disadari bahwa dari yang semula hanya sekedar sebagai tempat berlindung namun rumah adalah memiliki banyak fungsi sesuai dengan pemiliknya.
Saat ini pun dalam membeli rumah masyarakat tidak hanya melihat faktor harga saja namun mereka mulai mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti faktor lokasi, dan faktor pendapatan sehingga hal tersebut menjadi faktor pertimbangan yang cukup mendasar bagi para konsumen dalam mencari tempat tinggal.
3 Gambar 1.1
Pertumbuhan penduduk di sulawesi selatan
Jumlah penduduk Sulawesi Selatan paling banyak berada di Makasar dengan jumlah penduduk menembus 1,5 juta jiwa. Kemudian disusul Gowa 760 ribu penduduk, Bone 754 ribu, Bulukumba 418 ribu, Wajo 396 ribu, Pinrang 374 ribu, Jeneponto 361 ribu, Luwu 359 ribu, Maros 349 ribu, Pangkep 332 ribu, Luwu Utara 310 ribu, Sidrap 299 ribu.
4
PROYEKSI Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Sulawesi Selatan terbaru tahun 2018 ini mencapai 8,7 juta jiwa. Jumlah penduduk itu adalah gabungan akumulasi dari 24 kabupaten kota di Sulawesi Selatan.
Takalar 295 ribu, Luwu Timur 293 ribu, Sinjai 242 ribu, Tana Toraja 232 ribu, Toraja Utara 229 ribu, Soppeng 226 ribu, Enrekang 204 ribu, Bantaeng 186 ribu, Palopo 180 ribu, Barru 173 ribu, Pare Pare 143 ribu, dan terakhir Kepulauan Selayar 134 ribu.
Gambar 2.1
Kota Takalar merupakan salah satu kabupaten yang memiliki 9 kecamatan yang terletak di sulawesi selatan yang masyarakatnya dominan memiliki aktifitas yang banyak terutama disektor pertanian, bisnis baik di sector formal maupun informal.Masyarakat di kota takalar yang status social menengah keatas umumnya
5
memiliki rumah tinggal pribadi dan yang belum memiliki rumah pribadi senantiasa berkeinginan untuk dapat membeli rumah dan pemukiman dengan cara yang mudah maka dari itu tidak sedikit masyarakat memilih perumahan sebagai alternatif dalam mencari tempat tinggal yang sesuai baik dalam harga dan lokasinys.
Harga juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Semakin tinggi harga tanpa diimbangi dengan kualitas suatu produk dalam hal ini rumah maka keputusan konsumen dalam membeli rumah akan menurun. Namun, hal itu seringkali terbentur pada kebijakan penetapan harga.Penetapan harga oleh perusahaan harus disesuaikan dengan situasi lingkungan dan perubahan yang terjadi terutama pada saat persaingan yang semakin ketat dan perkembangan permintaan yang terbatas.(Rifa’IMuhamad. et al., 2020)
Semakin lama seorang pelanggan bertahan pada suatu perusahaan, semakin berharga pelanggan tersebut.
Bertambahnya jumlah pengembangan yang hadir dalam bisnis properti, dan dari segi penyediaan perumahan tentu memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memilih ukuran rumah, lokasi, lingkungan, dan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pengembang. Beberapa faktor-faktor yang paling berperan dalam keputusan pembelian rumah adalah harga lokasi dan lingkungan perumahan, pendapatan, kemudahan kredit, fasilitas dan gaya hidup dari calon pemilik rumah. Harga, adalah jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk produk atau jasa pada waktu tertentu dan dipasar tetentu. (Deisita et al., 2015)
6
Dalam hal ini harga jual rumah yang ditetapkan pengembang menjadi pertimbangan bagi calon pembeli rumah, tetapi bagi masyarakat menengah keatas harga tidak lagi menjadi penentu dalam pembelian rumah, tapi lebih ke lokasi, kenyaman an keamanan, desain rumah dan fasilitas. Lokasi dan Lingkungan perumahan.
lokasi dan lingkungan perumahan menjadi salah satu faktor penting bagi calon pembeli untuk menentukan pembelian rumah, apakah lokasi perumahan tersebut terletak di tengah kota, dekat dengan fasilitas umum, bebas banjir. Pendapatan, besar kecil pendapatan sangat berpengaruh pada kemampuan daya beli seseorang, pendapatan menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan pembelian rumah, calon pembeli harus menyesuaikan pendapatannya dengan harga rumah yang akan dibelinya.(Puspa et al., 2017)
Menurut Akhmad (2014) faktor yang mempengaruhi permintaan akan rumah dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, harga barang terkait, pendapatan konsumen, selera, jumlah penduduk, dan harapan masa yang akan datang. Berbeda lagi dengan Wijayanti (2015) keputusan konsumen akan pembelian rumah sederhana dipengaruhi oleh faktor lokasi, harga, kualitas produk, dan promosi .
nilai positif yang ditunjukkan oleh konsumen terhadap perusahaan (pengembang).Lebih lanjut Murwanti (2009), karakteristik konsumen mengenai tingkat pendidikan terhadap atribut produk harga, merupakan variabel yang mempunyai keterkaitan yang paling kuat. Variabel harga, pendapatan, lokasi, dan
7 fasilitas terbukti.(Daud, 2018)
Tantangan yang paling besar bagi pengembang adalah persaingan dipasar property sehingga membuat pengembang harus menyediakan rumah dengan kualitas yang baik dan disertai dengan fasilitas yang menarik serta pemilihan lokasi yang tepat, agar calon pembeli tertarik dan mau membeli rumah yang ditawarkan.Dengan terjadinya persaingan yang ketat dan pertumbuhan pengembang perumahan yang semakin banyak, maka untuk memenangkan persaingan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas penelitian ini mencoba mengetahui pengaruh harga, lokasi,terhadap keputusan konsumen dalam pembelian perumahan. Alasan pemilihan variabel independen tersebut mengacu pada hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Santoso (2015), Rakhmanita dan Vidada (2017) dan Sutianingsih (2010) yang menemukan hasil bahwa kualitas produk atau bangunan, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian perumahan. Pada penelitian lainnya, Ali (2017) menemukan hasil bahwa kualitas produk atau bangunan, harga dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian perumahan.
Faktor lainnya yang memberikan pengaruh pada keputusan pembelian konsumen adalah pendapatan.Menurut Sudono Sukirno (2005) menyatakan bahwa pendapatan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi permintaan, pada hakikatnya merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendapatan maka
8
semakin banyak permintaan barang tersebut.Sebaliknya, semakin rendah pendapatan maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. (Utami & dkk, 2015, hal.
93) Hubungan ini merupakan hubungan yang berbanding lurus, sehingga apabila terdapat kenaikan pendapatan, maka akan mengakibatkan permintaan akan lebih baik dan meningkat. (Dirwan, n.d.)
Karena besar kecilnya pendapatan seseorang akan berpengaruh terhadap kemampuan daya beli seseorang. Sedangkan Menurut Samuelson (2000) menyatakan bahwa pendapatan adalah suatu penerimaan bagi seseorang atau kelompok dari hasil sumbangan, baik tenaga dan pikiran yang dicurahkan sehingga akan memperoleh balas jasa. Pendapatan menunjukan seluruh uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa yang diterima oleh seseorang selama jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi.(Hanum, 2017, hal.
108).Pendapatan itu sendiri terdiri dari upah atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti asuransi pengangguran atau tunjangan sosial.
(Asmuruf & dkk, 2015, hal. 28
9 B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang identifikasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan keluarga muda membeli rumah baru ?
2. Apakah harga mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Keluarga muda memilih membeli rumah baru ?
3. Apakah pendapatan mampu memoderasi hubungan antara lokasi dan keputusan keluarga muda membeli rumah baru?
4. Apakah pendapatan mampu memoderasi hubungan antara harga dan keputusan Keluarga muda membeli rumah baru ?
10 C. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis Penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Hipotesis dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang, misalnya secara etimologis, teknis, statistik, dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang yang diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Di duga lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah baru
Lokasi merupakan tempat dimana seorang individu atau kelompok menentukan sebuah aktivitas dalam suatu ruang lingkup baik dalam segi pemilihan lokasi untuk tempat tinggal maupun untuk melakukan usaha ,dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Lokasi yang strategis akan menjadi jalan pembuka yang menentukan kesuksesan sebuah usaha maupun tempat untuk dtinggali. dimana semakin baiknya lokasi yang di tempati semakin baik pula berbagai kegiatan yang akan di lakukan .
H1:lokasi berpengaruhpositif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah baru
11
2. Diduga harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah baru
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Biasanya penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa.Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis terkhusus dalam pembelian barang properti yang terbilang mengaitkan harga berupa digit nominal yang besar sehingga dapat bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli rumah baru..
H2 :Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah baru
12
3. Diduga Pendapatan mampu memoderasi hubungan lokasi terhadap keputusan pemebelian rumah baru
pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan atau organisasi dari kegiatan aktivitasnya seperti penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi pemerintah seperti pendapatan melalui penerimaan atau pungutan pajak. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran , adapapun dari segi pembelian suatu barang atau produk pendapatan menjadi tolak ukur bagi sebagaian besar individu sebelum mengambil keputusan dalam membeli produk dengan beberapa pertimbangan . H3 : Pendapatan mampu memoderasi hubungan lokasi terhadap keputusan
pembelian rumah baru
4. Diduga pendapatan mampu memoderasi harga terhadap keputusan konsumen membeli rumah baru
Menurut Reksoprayitno dalam Huda (2017) pendapatan merupakan total uang yang diterima oleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, sewa bunga, dan laba termasuk juga
beragam tunjangan, seperti kesehatan dan pensiun sedangkan lokasi adalah letak, tempat atau penempatan suatu benda, keadaan pada permukaan bumi dari kedua definisi masing-masing diduganya pendapatan dapat memoderasi
13
lokasi karena pendapatan merupakan alat ukur bagi konsumen dalam menyesuaikan keputusan pembeliannya di dukung oleh definisi yang di kemukakan reksoprayitno dalam huda (2017).
H4 : Pendapatan mampu memoderasi hubungan harga terhadap keputusan pembelian rumah baru
14 D. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. penulis menjadikan beberapa penelitian sebagai referensi dalam mempeluas bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Tabel 1.1 Penelitian terdahulu No Nama peneliti Nama judul jurnal ,
dan tahun
Hasil penelitian
1. Deisita Memah Altje Tumbel Paulina Van Rate
Analisis strategi promosi , harga , lokasi dan fasilitas terhadap kepuusan prmbelian rumah di citra land manado
1. Strategi promosi, harga, Lokasi dan fasilitas secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
rumah di Citraland
15
Manado
2. Strategi promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di Citraland Manado.
3. Harga menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah di Citraland Manado.
4. Lokasi berpangaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
16
5. Fasilitas
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen 2. Sandro Christian Pengaruh kualitas
produk dan harga terhadap
keputusan
pembelian: peran minat beli sebagai variabel moderating
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh kualitas poduk dan
harga terhadap keputusan
pembelian sepatu futsal specs dengan minat beli sebagai moderating variabel, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil
17
penelitian sebagai berikut: pertama, kualitas
produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian sepatu futsal specs sehingga
manajemen perlu mempertimbangkan kualitas produk apabila ingin kegiatan yang dilakukan dapat efektif dalam meningkatkan penjualan sepatu futsal specs. Kedua, harga
18
berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepatu futsal specs.
Sehingga, tanpa adanya variabel independen yaitu kualitas produk, dan minat beli, maka tidak akan terjadi keputusan
pembelian
sepatu futsal specs.
3. Amin Budi Aryad
Andi Tri Haryono SE MM Dra Cicik Harini MM
The influence of promotion price and service to purchasing decision motor matic yamaha mio and income as a
moderating variabel
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dan seluruh data yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan Hasil Uji - t Coefficientsa
19
(pengaruh promosi harga dan layanan terhadap keputusan pembelian motor matic yamaha mio dan penghasilan sebagai variabel moderasi)
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std.
Keputusan
Pembelian Sumber:
Data Primer yang diolah, 2017 Koefesien
determinasai (R2 ) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics
DurbinWatson R Square Change F Change df1 df2 Sig.
F Change 1 .937a .
20
pelayanan, promosi, x2*z b. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber data primer diolah, 2007 Hasil
penelitian
menunjukan bahwa variabel promosi yamha mio sudah baik. Hal ini dapat dilihat bahwa responden sebagin besar memberikan respon penilaian baik terhadap promosi yamaha mio. Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban resonden mengenai variabel
21
promosi seperti persepsi mengenai iklan yamaha mio, persepsi mengenai penjualan yamaha mio, persepsi mengenai personal selling dan persepsi mengenai
pemasaran langsung dilkuakan yamaha mio yang
merupakan
pertanyaan variabel promosi (X1) mempunyai pengaruh pada variabel keputusan pembelian.
Bersarnya koefesien determinasi (R2 )
22
promosi terhadap keputusan
pembelian sebesar 50,5% menunjukan bahwa 50,5%
dijelaskan oleh variabel promosi, sementara sisanya 49,5% di jelaskan oleh variabel atau faktor lainya.
4. Sutianingsih Keputusan konsumen
dalam membeli perumahan
Hasil dari uji parsial (t-tes) menjawab permasalahan bahwa variabel kualitas
bangunan, harga, lokasi, dan promosi secara
parsialmaupun simultan
23
mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen.
Koefisien
determinasi 0,611 menunjukkan bahwa 61,1%
keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh
variabelkualitas bangunan, harga, lokasi, dan promosi.
Sedangkan 38,9%
lainnya dijelaskan oleh variabel-
24
variabel lain yang tidak masuk dalam model.
5. Zikriatul Ulya Daud Pengaruh Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian
Rumah pada Green
Avina Birem
Puntong Langsa Baro
Hasil persamaan regresi linier berganda diperoleh bahwa produk, harga dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah pada Green Avina Birem Puntong.
2. Hasil uji keofisien determinasi (R2 ) sebesar 42,3%
variabel produk,
25
promosi dan harga memberikan pengaruh terhadap keputusan
pembelian rumah pada Green Avina di Birem Puntong Langsa Baro dan sisanya sebesar 57,7% dipengaruhi variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini seperti lokasi dan fasilitas.
3. Hasil uji t untuk variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian rumah pada Green Avina
26
Birem Puntong Langsa Baro. Pada variabel harga berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian rumah pada Green Avina Birem Puntong Langsa Baro.
Variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian rumah pada Green Avina Birem
Puntong Langsa Baro.
4. Hasil uji F,
27
secara simultan produk, harga dan promosi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian rumah pada Green Avina Birem Puntong Langsa Baro.
E. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini :
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian tersebut adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh adanya pengaruh variabel harga,terhadap keputusan keluarga muda membeli rumah baru.
28
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebakan lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah baru .
3. Untuk mengetahui diantara harga, lokasi, dan pendapatan yang manakah mempunyai pengaruh paling besar terhadap minat konsumen dalam membeli rumah baru.
Manfaat Penelitan
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan bagi keluarga muda dalam memilih rumah atau hunian baru di kabupaten takalar .
2. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang permasalahan kehidupan masyarakat di kabupaten takalar dalam hal mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhannya.
29 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam jual beli barang harus dipajang dan ditunjukkan keistimewaan- keistimewaannya agar pihak lain tertarik untuk membelinya. Itulah yang disebut dengan marketing (pemasaran). Dalam Al-Qur'an Allah berfirman,
ْمُكُّلُدَأ ْلَه اوُنَمآ َنْيِذَّلا اَهُّيَأ اَي ( ٍمْيِلَأ ٍباَذَع ْنِم ْمُكْي ِجْنُت ٍة َراَجِت ىَلَع
ْمُكِلا َوْمَأِب َنوُدِهاَجُت َو ِهِلوُس َر َو ِللهاِب َنوُنِمْؤُت )10
( َنوُمَلْعَت ْمُتْنُك ْنِإ ْمُكَل ٌرْيَخ ْمُكِلاَذ ْمُكِسُفْنَأ َو ْنِم ْي ِرْجَت ٍتاَّنَج ْمُكْل ِخْدُي َو ْمُكَبوُنُذ ْمُكَل ْرِفْغَي )11
ِكاَسَم َو ُراَهْنَلأا اَهِتْحَت َن
( ُمْيِظَعلا ُزوَفلا َكِلاَذ ٍنْدَع ِتاَّنَج يِف ًةَبِ يَط ( َنْي ِرِباَّصلا ِرِ شَب َو ٌبْي ِرَق ٌحْتَف َو ِالله َنِم ٌرْصَن اَهَنوُّب ِحُت ى َرْخُأ َو )12
13 )
"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa- dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surge yang mengalir dibawahnya sungai- sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikan-lah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (Ash-Shaff:10-13)
Quraish shihab dalam tafsir al-misbah menjelaskan maksud tijarah pada ayat di atas sebagai amal saleh memang Al-quran seringkali menggunakan kata itu untuk makna tersebut karena motivasi .
30
Imam baighawi dalam tafsir baighawi juga menjelaskan bahwa perdangang itu munguntungkan.namun dengan ridha allah sehingga mendapat surga-nya dan tertolong dari api neraka .
Sementara imam as-syaukani dalam tafsir fathul qadr menjelaskan ayat 10 di atas sebagai balasan. Allah menjadikan amal tersebut seperti perniaagaan .karna mereka akan memperoleh keuntungan didalamnya yaitu memaksukkan mereka ke surga dan menyelamatkan mereka dari neraka.
Dengan demikian ayat 10 diatas dengan mudah dapat di pahami.bahwa allah swt menawarkan satu bentuk tijarah perdagangang yang akan menyelamatkan dan membebaskan manusia dari api neraka.
1. PENGERTIAN LOKASI
Teori lokasi dikemukan oleh Hoover dan Giarratani (2007:22) dapat didefinisikan yaitu lokasi berupa tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang alokasi secara geografis dari sumber daya yang langka, serta hubungannya atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain (activity). Secara umum, pemilihan lokasi oleh suatu unit aktivitas ditentukan oleh beberapa faktor seperti: bahan baku lokal (local input);
permintaan lokal (local demand); bahan baku yang dapat dipindahkan (transferred input); dan permintaan luar (outside demand).(ZULIANI, 2005)
lokasi adalah pendorong biaya dan pendapatan, maka lokasi seringkali memiliki
31
kekuasanaan untuk membuat strategi bisnis perusahaan. Lokasi yang strategis bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bari perusahaan.Menurut Munawaroh salah satu strategi yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah pemilihan lokasi, baik lokasi pabrik untuk perusahaan manufaktur ataupun lokasi usaha untuk perusahaan jasa/retail maupun lokasi perkantorannya.Pemilihan lokasi, diperlukan pada saat perusahaan mendirikan usaha baru, melakukan ekspansi usaha yang telah ada maupun memindahkan lokasi perusahaan ke lokasi lainnya.Pemilihan lokasi sangat penting karena berkaitan dengan besar kecilnya biaya operasi, harga maupun kemampuan bersaing. Tujuan dari strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan benefit perusahaan.(VANIA et al., 2019)
Menurut Schmenner dalam jurnal Zuliarni dan Hidayat (2013), mengembangkan suatu pendekatan untuk mempelajari pemilihan lokasi usaha.
Pendekatan tersebut terdiri atas dua tahap, pertama memilih area yang akan dijadikan tempat bisnis secara umum, dan kedua memilih lokasi usaha dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut dibedakan menjadi dua yakni “musts” dan “wants”, dimana pemilik bisnis menentukan lokasi usaha yang telah memenuhi kriteria
“musts”, kemudian mempertimbangkan kriteria “wants” dari lokasi usaha.
Ada beberapa indikator strategi lokasi ditemukan oleh Fitzsimmons (2014) yakni:
(a) Fleksibilitas lokasi adalah ukuran tingkat di mana layanan dapat bereaksi terhadap perubahan situasi ekonomi. Karena keputusan lokasi merupakan komitmen jangka
32
panjang dengan aspek intensif modal, penting untuk memilih lokasi yang dapat responsif terhadap perubahan ekonomi, demografi, budaya, dan persaingan di masa depan. misalnya, lokasi penempatan di sejumlah negara dapat mengurangi risiko keseluruhan krisis keuangan akibat kemunduran ekonomi regional. pendekatan portofolio ke lokasi multisite ini dapat ditambah dengan memilih situs individual yang mendekati permintaan inelastis (misal, lokasi hotel dekat pusat konvensi).
(b) Posisi, kompetitif mengacu pada metode dimana perusahaan dapat membangun dirinya sendiri relatif terhadap pesaingnya. beberapa lokasi dapat berfungsi sebagai penghalang untuk persaingan melalui membangun posisi kompetitif perusahaan dan membangun kesadaran pasar. memperoleh dan memegang lokasi utama sebelum pasar berkembang dapat menjaga persaingan dari mendapatkan akses ke lokasi yang diinginkan.
(c) Manajemen permintaan, adalah kemampuan untuk mengontrol kualitas, kuantitas, dan waktu permintaan. Sebagai contoh, hotel tidak dapat memanipulasi kapasitas secara efektif karena sifat fasilitas yang tetap; namun, hotel dapat mengontrol permintaan berdasarkan lokasi di dekat beragam pasar yang memasok permintaan tetap terlepas dari kondisi ekonomi, dari waktu seminggu bahkan musim.
d) Fokus, dapat dikembangkan dengan menawarkan layanan yang didefinisikan secara sempit yang sama di banyak lokasi. Banyak perusahaan jasa multisite mengembangkan fasilitas standar (atau formula) yang dapat diduplikasi di lokasi.
33
Tujuan Penentuan Lokasi Ada beberapa tujuan strategi lokasi yang bisa diperoleh dari penentuan dan pemililhan lokasi usaha yang baik.Menurut Warsono (1997) Bagi usaha jasa fokus keputusan analisis lokasi seperti industri eceran dan organisasi jasa profesional, bertujuan untuk memaksimumkan tingkat laba. Hal ini disebabkan karena derajat interaksi antara pengusaha dengan pelanggannya pada proses produksi untuk menghasilkan produk jasa relatif besar.
2. HARGA
Menurut kotler dan amstrong (2012) dalam arti sempit harga (price) adalah jumlah yang di tagihkan atas suatu produk atau jasa , lebih luas lagi harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatau produk atau jasa.
Menurut Tjiptono (2005), Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu barang dan jasa.(Prihandoyo & Arrywibowo, 2010)
Dalam proses penetapan harga sebaiknya dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan dan pemasaran. Penetapan harga dilakukan perusahaan berdasarkan banyak pertimbangan.Jika konsumen menerima tawaran berarti harga tersebut sudah tepat. Jika mereka menolak b iasanya harga akan cepat diganti atau bila perlu produk bisa ditarik dari pasar.(SUBARNAS & AGUSTIN, n.d.)
34 3. PENDAPATAN
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung mau pun tidak lagsung (Suroto, 2000).
pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan yang sangat besar. Pendapatan merupakan faktor penting dalam operasi suatu perusahaan, karena pendapatan akan mempengaruhi tingkat laba yang diharapkan akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Pengertian pendapatan menurut Kartikahadi, dkk (2012:186) adalah: Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. (S.Pd. & Syafi’i, 2020)
Menurut Sodikin dan Riyono (2014:37), “Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.Penghasilan meliputi pendapatan
35
(revenue) dan keuntungan (gain).Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti dan sewa”. Ikatan Akuntan Indonesia (2015:23.1) mendefinisikan: Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa.
Pendapatan adalah penghasilan yang berasal dari aktivitas normal dari suatu entitas dan merujuk kepada istilah yang berbeda-beda seperti penjualan (sales), pendapatan jasa (fees), bunga (interest), dividen (dividend), dan royalti (royalty).
Dilihat dari berbagai definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah jumlah masukan yang didapat atas jasa yang diberikan oleh perusahaan yang bisa meliputi penjualan produk dan atau jasa kepada pelanggan yang diperoleh dalam suatu aktivitas operasi suatu perusahaan untuk meningkatkan nilai aset serta menurunkan liabilitas yang timbul dalam penyerahan barang atau jasa.
4. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Pengambilan keputusan menurut pendapat Amirullah (2002:61), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi yaitu: posisi/kedudukan, maslah, situasi, kondisi, tujuan, tersedianya informasi yang diperlukan dan kepribadian dan kecakapan pengambilan keputusan.
36
Pentingnya pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju mundurnya suatu organisasi , terutama karena masa depan suatu organisasi banyak ditentukan oleh pen gambilan keputusan sekarang. Pentinya pengambilan keputusan dilihat oleh Mintzberg (1979) dari segi kekuasan untuk membuat keputusan yaitu apakah mengikuti pola sentralisasi atau desentralisasi.pengmabilan keputusan itu sangat penting juga merupakan kegiatan politik yang paling kompleks dalam organisasi .(Jacklin et al., 2019) bukan hanya keputusan yang berkaitan dengan pelaksaan program, penempatan, dan penganggaran,merupakan titik-titik kritis terhadap mantapnya suatu kebijakasanaan. (Puspa et al., 2017)
Tentang hal ini misalnya ditegaskan oleh summer bahwa strategi adalah suatau jaringan kebijaksaan yang luas, komprehensif dan holistik yang menggambarkan tentang produk barang dan jasa yang akan di tawarkan ke masyarkat.keputusan juga mempunyai beberapa tingkatan seperti kadar yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak mempunyai makna berarti, sebaliknya ada yang mempunyai makna global yang luar biasa . ada yang keputusan yang sangat sederhana ada pula keputusan yang sangat kompleks. (Prof.dr.j.salusu, 1996)
Harga ekonomi yang sesungguhnya ini merupakan harga wajar secara teoretis
( theoretical fair value ). Dalam hal ini investor tidak mampu memperoleh return di atas return yang cukup hanya untuk kompensasi tingkat risiko yang di tanggungnya.
(Dirwan, n.d.)
37
Pemasar telah jauh mendalami berbagai hal yang mempengaruhi konsumen dan mengembangkan suatu pengertian bagaimana konsumen dalam kenyataannya membuat suatu keputusan pada waktu membeli sesuatu, sehingga pemasar harus mengetahui siapa-siapa saja yang terlibat dalam keputusan berbelanja yang tercakup didalamnya dan bagaimana langkah-langkah pembelian tersebut. Menurut ( Swastha, 2003 : 120 - 122 ).(ADITYA et al., 2018)
Proses pengambilan keputusan untuk membeli merupakan pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas 5 tahap, yaitu :
a. Menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan jika kebutuhan tersebut diketahui maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum terpenuhi atau masih bisa ditunda yang belum terpenuhi atau masih bisa yang sama- sama harus segera dipenuhi. Jadi, dari tahap inilah proses pembelian itu dimulai.
b. Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber
Pembelian sumber - sumber pembelian yang diperoleh dari berbagai informasi berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah orang yang tersedia untuk membeli, jika uang yang tersedia tidak begitu banyak sedangkan kebutuhan cukup besar, maka konsumen akan cenderung lebih menyukai pembelian secara kredit.
.(S.Pd. & Syafi’i, 2020)
c. Penilaian seleksi terhadap alternatif pembelian. Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya.
38
d. Keputusan untuk membeli. Merupakan proses pembelian nyata, konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian putusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, lokasi penjualan, kuantitas, kwalitas, waktu pembelian, dan cara pembelian.(Rifa’IMuhamad. et al., 2020)
5. KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun sebuah kerangka pemikiran opersional dimana kerangka operasional ini menjelaskan variabel yang diangkat oleh peneliti berdasarkan konsep yang diteliti. Umumnya jenis ini sering digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antar variable satu dengan yang lain.
seperti yang tersaji dalam gambar sebagai berikut : Gambar 3.1 H1
H3
H4 H2
LOKASI
(XI)
HARGA (X2)
KEPUTUSAN PEMEBELIAN
(Y)
PENDAPATAN
(Z)
39
A. PENGARUH LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Menurut Lamb (2001), pemilihan lokasi yang baik, merupakan keputusan yang sangatpenting. Pertama, karena keputusan lokasi mempunyai dampak yang permanen dan jangka panjang, apakah lokasi tersebut telah dibeli atau hanya disewa. Kedua, lokasi akan mempengruhi pertumbuhan usaha di masa mendatang. Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat bertahan.(Jacklin et al., 2019) Dan yang terakhir, apabila nilai lokasi memburuk akibat perubahan lingkungan yang dapat terjadi setiap waktu, mungkin saja usaha tersebut harus dipindahkan atau ditutup. Menurut Lamb (2001), pemilihan lokasi yang baik, merupakan keputusan yang sangat penting. (Rani Puspa, n.d.)
Suatu lokasi disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan populasi, kemudahan mencapainya menyangkut transportasi umum,kelancaran lalu lintas dan arahnya tidak membingungkan konsumen (Nugroho dan Paramita,2009).
Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.
pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:
(1) Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau. Misalnya, lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum; (2) Visiabilitas yaitu lokasi
40
atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal; (3) Lalu-lintas menyangkut dua pertimbangan utama berikut: (a) Banyaknya orang yang lalu-lalang bias memberikan peluang besar terhadap terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembeli yang seringkali terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus; (b) Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas bias pula menjadi hambatan; (4) Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
(Maya et al., 2016)
B. PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Menurut Basus Swasta (1984). Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan jumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi.Keputusan mengenai harga tidaklah mudah dilakukan. Disatu sisi, harga yang terlalu mahal dapat meningkatkan laba jangka pendek, tetapi disisi lain akan sulit di jangkau konsumen, Sedangkan Harga yang rendah atau harga yang terjangkau menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja pemasaran (Ferdinand, 2000).
Menurut Tjiptono (2006), harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. (Deisita et al., 2015)
41
(1) Peranan lokasi dari harga yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
(2) Peranan informasi dari harga yaitu fungsi harga dalam menjaring konsumen mengenai faktor-faktor produk, misalnya kualitas.
Kotler (1998) mengutarakan harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan.(IUKA & ME, 2019) Pada perusahaan perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divisi atau lini produk, akan tetapi pihak manajemen teras tetap menentukan tujuan dan kebijakan umum mengenai harga jual, dan sering juga menyetujui usulan harga yang diajukan oleh para manajernya.
Angipora (2002) menyatakan bahwa tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut; Mendapatkan laba maksimum, Sesuai dengan yang ingin dicapai, maka melalui penetapan harga atas setiap barang yang dihasilkan, perusahaan mengharapkan akan mendapatkan laba maksimal melalui pendapatan laba maksimal.(Rifa’IMuhamad. et al., 2020)
C. PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Pendapatan adalah jumlah penghasilan riil seluruh anggota keluarga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun
perseorangan dalam keluarga (Sumardi, 2002:323). Menurut istilah
42
pendapatan adalah proses atau cara perbuatan menghasilkan, memperoleh uang. Menurut Hasan Alwi (2005), pendapatan adalah pemasukan uang untuk membiayai segala kebutuhan yang ada. Dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia akan terlibat dengan masalah ekonomi. Dapat dan tidaknya manusia memenuhi kebutuhan hidupnya tergantung pada kondisi ekonomi yang ada di dalam keluarganya.Hal ini memberikan pengertian bahwa manusia saling berhubungan satu dengan lainnya (makhluk sosial) yang merupakan bagian dari masyarakat dan mempunyai arti serta peranan dalam kehidupan ekonomi.Pada penelitian Waheed, et.al (2013) pendapatan dapat diindikatorkan dengan membuat klasifikasi tingkat pendapatan para responden. Pada penelitian tersebut, pendapatan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.(Tiara, 2019)
D. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Keputusan pembelian merupakan salah satu bagian pokok dalam prilaku konsumen yang mengarah kepada pembelian produk atau jasa.Dalam membuat sebuah keputusan pembelian, konsumen tidak terlepas dari faktor- faktor yang mempengaruhi dan memotivasi konsumen untuk melakukan pembelian. Dari faktorfaktor inilah, maka konsumen akan melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tertentu. Kotler dan Armstrong (2004) mengemukakan bahwa keputusan
43
pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk.(SUPARNO OCTAVION, 2019)
Dalam melakukan keputusan pembelian, konsumen banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pihak produsen maupun pemasar sebaiknya lebih jeli dalam mengidentifikasikan siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan yang terlibat dan langkah- langkah dalam proses pembelian.
Menurut Swastha dan Handoko (2000) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian berbeda-beda untuk masing-masing pembeli di samping produk yang dibeli dan saat membelinya berbeda.
.(Ani & Vidada, n.d.)
44 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1.Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif deskriptif. Kuantitatif deskriptif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan pendekatan korelasi (correlational research).Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Penelitian korelasi memperlajari dua variabel atau lebih yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.Dalam penelitian ini diharap dapat menjawab masalah tujuan penelitian yaitu mengetahuipengaruh lokasi dan harga terhadap keputusan konsumen membeli rumah baru di kabupaten takalar .
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di beberapa perumahan yang berada di kabupaten takalar dengan pertimbangan kedua perumhan tersebut memenuhi standar penelitian yang akan menghasilkan data yang lebih akurat .
45 B. Pendekatan penelitian
Pendekatan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana Penelitian kuantitatif adalah metode pengukuran data kuantitatif dan statistika objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang- orang atau penduduk yang diminta menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
Berdasarkan dari perspektif tujuannya, penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin. Diantaranya bertujuan untuk mengembangkan model matematis, dimana penelitian ini tidak sekedar menggunakan teori yang diambil dari kajian literatur atau teori saja, tetapi juga penting sekali untuk membangun hipotesis yang memiliki keterhubungan dengan fenomena alam yang akan diteliti. Jadi penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan penting dalam melakukan pengukuran. Bagaimanapun juga, pengukuran sebagai pusat penelitian, karena dari hasil pengukuran akan membantu dalam melihat hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dengan hasil data secara kuantitatif.
Adapun tujuan lain, yaitu membantu dalam menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah populasi. Termasuk pula membantu dalam menentukan desain penelitian. Membicarakan desain penelitian kuantitatif, memiliki dua bentuk, yaitu studi deskriptif dan studi eksperimental.
46 C. Populasi Dan Sampel
1.Populasi
Populasi adalah keseluruhan elemen/subyek riset (misalnya manusia).Populasi dapat terbatas atau tak terbatas.Populasi terbatas jika elemen-elemen dapat dihitung.Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Menurut Bugin (2000: 40),
Populasi adalah sekumpulan individu dengan kualitas dan karakter yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Ciri, karakteristik, dan kualitas itu yang dinamakan sebagai variable. Ia membagi populasi menjadi dua yakni populasi finit dan infinit. Menurut Nazir (2005),Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang memliki keputusan pembelian terhadap rumah baru terkhusus keluarga muda .
2.Sampel
Sampel atau dalam Bahasa Inggris sample adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, bukan bukan populasi itu sendiri.Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya
47
mewakili keseluruhan gejala yang diamati.Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik atau tidaknya sampel yang diambil.
Ukuran sampel ialah persentase kecil dari populasi yang digunakan untuk analisis statistik. Misalnya, ketika ingin mencari tahu berapa banyak orang yang akan memilih orang tertentu dalam pemilihan, tidak mungkin (baik secara finansial atau logistik) untuk bertanya kepada setiap orang di suatu negara tentang preferensi pemilihan mereka.
Oleh sebab itu, diambil sampel kecil dari suatu populasi. Ukuran sampel dapat beberapa ratus atau beberapa ribu tergantung pada karakteristik yang diinginkan peneliti dari sampel populasi tersebut, dan seberapa akurat hasil yang diinginkan peneliti.maka pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin . Rumus Slovin adalah rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya sampel minimum suatu survei populasi terbatas (finite population survey), dimana tujuan utama dari survei tersebut adalah untuk mengestimasi proporsi populasi berikut rumus slovin yang di gunakan :
𝒏 = 𝑵
𝟏 + 𝑵 (𝒆𝟐) Keterangan:
n = jumlah sampel yang dicari
48 N = ukuran populasi
e = nilai margin of error (besar kesalahan) dari ukuran populasi
Dalam perhitungan rumus Slovin di atas, nilai margin of error (e) dapat ditentukan sendiri oleh para peneliti. Disebutkan jika margin of error (besaran kesalahan) semakin kecil, maka nilai sampel akan semakin besar. Adapun besaran dari margin kesalahan tadi biasanya ditulis dalam bentuk persentase. Maka pengambilan sampel di lakukan dengan rumus:
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁 (𝑒2)
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁 (0, 102)
𝑛 = 300
1 + 300 (0,01)
𝑛 = 300 1 + 3
𝑛 =300 4 𝑛 = 75
maka nilai sampel yang didapatkan dari populasi tadi ialah sebesar 75 orang.
49 A. Jenis dan sumber data
Dalam sebuah penelitian data yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya.Sumber data penelitian dibedakan menjadi 2, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder (Sugiyono, 2015).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data Primer
Pengertian data primer menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.Data primer diperoleh dari menyebar kuesioner ke karyawan pengguna sistem informasi akuntansi pada perusahaan distributor alat kesehatan di Semarang yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.
Data Sekunder
Pengertian data sekunder menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder penelitian ini adalah daftar perusahaan distributor alat kesehatan di Semarang yang diperoleh dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Semarang.
50 D. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan dalam mengumpulkan informasi kuantitatif, yaitu kuesioner, wawancara terencana, tes, observasi terencana, inventarisasi, skala rating, ukuran biasa (Hamdi dan Bahruddin, 2012, p.47 – 48). Kemudian, Unaradjan (2019, p.130 – 131) menjelaskan terdapat lima jenis teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:
1. Angket atau kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai hal-hal yang diketahui olehnya. Kuesioner adalah satu set tulisan tentang pertanyaan yang diformulasi supaya responden mencatat jawabannya, biasanya secara terbuka alternatif jawaban ditentukan (Silalahi, 2012, p.296). Teknik ini dapat menggunakan kuesioner, daftar cocok (checklist), dan skala (scala) sebagai instrumen penelitiannya.
2. Wawancara dapat dilakukan dengan individu tertentu untuk mendapatkan data atau informasi tentang masalah yang berhubungan dengan satu subjek tertentu atau orang lain (Silalahi, 2012, p.312).
Instrumen penelitian dari teknik wawancara dapat menggunakan pendoman wawancara (interview guide) dan daftar cocok (checklist).
51
3. Pengamatan atau Observasi, dapat menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan, panduan pengamatan, panduan observasi (observation sheet atau observation schedule), dan daftar cocok (checklist).
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini adapun instrument yang digunakan yaitu, menggunakan skala likert 4 titik (versi modifikasi) dengan menghilangkan pilihan jawaban netral.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata dan diberikan skor, seperti (Suryani dan hendryadi, 2015: 132) dalam (Manajemen et al., 2019)
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis instrumen angket atau kuesioner dengan pemberian skor sebagai berikut:
1. SS : Sangat setuju Diberi skor 5 2. S : Setuju Diberi skor 4 3. N : Netral Diberi skor 3 4. TS : Tidak setuju Diberi skor 2 5. ST : Sangat tidak setuju Diberi skor 1
52 Tabel 2.1
No Variabel Indikator/dimensi Sumber/rujukan Ukuran 1 Lokasi (XI) Strategis
Akses Visibilitas Lingkungan Lalu lintas
Deisita Memah Altje Tumbel Paulina Van Rate
( 2015 ) vol 3 no 1
Eko nur fu’ad
Skala Likert
2 Harga (X2) Keterjangkauan harga
Kesesuaian harga Daya saing harga
Zikriatul Ulya Daud Vol.7,N0.2 Tahun 2018
Skala Likert
3 Pendapatan ( YI )
Hasil yang
diterima perbulan Pekerjaan
Novia Bramastuti, Tahun 2009
Skala Likert
53 4 Keputusan
pembelian ( Y2 )
Strategi pemasar Sadar akan adanya masalah
Mencari informasi Mengevaluasi Evaluasi pasca
Mongilala Priscilia R Jacklin Silvya Mandey Jeffry
Tampenawas Vol.7 No.1 2019
Skala Likert
1. Skala pengukuran variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2005:21), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah disediakan. Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative, yang berupa kata-kata antara lain:
54
Tujuan dari penggunaan partial least square ( PLS ) yaitu untuk melakukan prediksi hubungan antar konstruk dalam metode (PLS) Partial least square , teknik analisa yang di lakukan adalah sebagai berikut :
F. Teknik pengolahan dan analisis data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni, Pemodelan Persamaan Struktural (Structural Equation Modelling) dengan menggunakan software Partial Least Square (PLS). Structural Equation Modeling (SEM) adalah sekumpulan teknik statistika yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear (Uji Statistik). SEM dianggap sebagai gabungan dari analisis regresi dan analisis faktor. Disisi lain disebut juga Path Analysis atau Confirmatory factor Analysis, karena keduanya merupakan jenis-jenis khusus dari SEM. Hubungan tersebut dapat dibangun antara satu atau
beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa varibel independen Di dalam SEM dengan penggunaan PLS terdapat 3 (tiga) kegiatan secara bersamaan, yaitu
pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen (confirmatory factor analysis), pengujian model hubungan antara variabel (path analysis), dan mendapatkan model yang cocok untuk prediksi (model struktural dan analisis 35 regresi). Sebuah pemodelan lengkap pada dasamya terdiri dari model pengukuran (measurement model) dan structural model atau causal model.