Sejarah perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia mencerminkan dinamika aspirasi dan keinginan masyarakat Indonesia sendiri untuk memiliki sistem perbankan alternatif yang menerapkan sistem bagi hasil yang menguntungkan nasabah dan bank. Selain BMI, pionir perbankan syariah lainnya adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Mardhatillah dan BPR Berkah Amal Sejahtera yang didirikan pada tahun 1991 di Bandung yang diprakarsai oleh Institute for Sharia Economic Development (ISED). Mudharabe adalah produk perbankan syariah yang memuat keuntungan dan kerugian, jika keuntungannya besar maka bagi-bagi.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Bank
Bank Umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah serta memberikan jasa pembayaran dalam kegiatannya. BPR adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah dan kegiatannya tidak memberikan jasa pembayaran. Bank devisa adalah bank yang dapat melakukan transaksi di luar negeri atau yang berkaitan dengan mata uang asing.
Bank Umum dan Jenis Kegiatan Usahanya
Apabila suku bunga simpanan lebih tinggi dibandingkan suku bunga pinjaman maka disebut selisih negatif (Kasmir, 2002; 38). Bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bank yang dalam kegiatannya baik dalam penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dana menawarkan dan membebankan imbalan berdasarkan prinsip syariah.
Perbedan Bank Syariah dengan Bank Konvensional Tabel 1
Operasional - dana masyarakat (dana pihak ketiga/DPK) dalam bentuk simpanan yang bunganya harus dibayar pada saat jatuh tempo. Dana masyarakat (dana pihak ketiga/DPK) berbentuk simpanan (wadiah dan investasi. mudharabah) yang hanya akan membawa hasil jika. dilakukan terlebih dahulu - Penyaluran dana. pembiayaan).
Pengertian Bagi Hasil (Profit Sharing)
Al-Muayarakah adalah kemitraan antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak menyumbangkan uang (amal/keahlian) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan. Al-Mudarabah merupakan perjanjian kemitraan usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul kali) menyediakan seluruh modal (100%) sedangkan pihak yang lain menjadi pengelola. Al-muzara’ah merupakan suatu kemitraan pengelolaan pertanian antara pemilik tanah dan penggarap, dimana pemilik tanah memberikan lahan pertanian kepada penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagi hasil (persentase) tertentu dari hasil panen.
Al-musaqah merupakan bentuk Al-muzara'ah yang lebih sederhana dimana penggarap hanya bertanggung jawab pada pengairan dan pemeliharaan. Prinsip bagi hasil merupakan ciri umum dan landasan mendasar operasional perbankan syariah secara keseluruhan. Berdasarkan prinsip tersebut maka bank syariah akan berperan sebagai mitra baik dengan penabung maupun dengan pengusaha peminjam dana dengan bank penabung bertindak sebagai mudharib.
Pengertian Mudharabah
Berdasarkan prinsip ini, tidak ada batasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Simpanan yang diperbaharui setelah tanggal jatuh tempo diperlakukan sama dengan simpanan baru, namun nilai akadnya sudah termasuk perpanjangan otomatis, sehingga tidak perlu membuat akad baru. e) Ketentuan lain mengenai tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. b.. a) Al-Mudharabah muqayyadah pada neraca. Mudharabah muqayyadah dalam neraca merupakan perjanjian antara pemilik modal dan pengelola dana untuk melakukan usaha, dimana pemilik dana dapat menentukan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh bank.
Pemilik dana wajib menentukan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank, dan wajib mengadakan kontrak yang mengatur syarat-syarat penyaluran dana tabungan khusus. Wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai hubungan dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan/atau pembagian keuntungan berdasarkan risiko yang mungkin timbul dari dana milik. Sebagai bukti simpanan, bank menerbitkan bukti simpanan khusus, dan bank wajib mengalokasikan dana dari rekening lain.
Untuk simpanan mudharabi, bank wajib memberikan sertifikat simpanan atau kuitansi titipan (bilyet) kepada penyimpan. b) Perjanjian off-balance sheet Mukayidah Mudharabe. Mudharabah muqayyadah off-balance sheet adalah suatu pengaturan dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan pemilik dana dan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi bank ketika mengupayakan kegiatan usaha untuk membiayai dan melaksanakan usahanya.
Bank menerima komisi atas jasa penggabungan kedua pihak, dimana berlaku perbandingan bagi hasil antara pemilik dan penyelenggara kegiatan.
PENGERTIAN BUNGA
Penentuan nisbah atau nisabi bagi hasil dilakukan pada saat penutupan akad berdasarkan kemungkinan-kemungkinan. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin rendah pula keinginan untuk berinvestasi, hal ini disebabkan karena seorang pengusaha akan meningkatkan pengeluaran investasinya jika ekspektasi pengembalian investasi lebih besar dari tingkat bunga yang harus dibayarkannya kepada dana investasi sebagai biaya penggunaan. dana (biaya modal). Semakin rendah tingkat suku bunga maka semakin terdorong pengusaha untuk melakukan investasi, karena biaya penggunaan dana juga akan semakin rendah, tingkat suku bunga dalam keadaan ekuilibrium (artinya tidak terjadi penurunan-kenaikan) akan tercapai jika keinginan masyarakat untuk menabung sama dengan keinginan pengusaha untuk berinvestasi.
Dalam penelitian ini komoditas dianggap sebagai deposito mudharabah dan harga di pasar adalah suku bunga dan suku bunga. Artinya jika harga atau suku bunga bank umum naik maka permintaan deposito mudharabah akan berkurang atau menurun dan sebaliknya jika bagi hasil lebih besar dari suku bunga bank umum maka permintaan deposito mudharabah akan meningkat karena nasabah mempunyai motif keuntungan. Dilihat dari sisi permintaan simpanan, hubungan antara suku bunga dengan simpanan mudharabah bersifat negatif.
Dari fungsi permintaan di atas terlihat bahwa deposito mudharabah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain bunga dan bagi hasil. Jika suku bunga bank umum meningkat maka permintaan deposito mudharabah akan menurun, namun jika suku bunga menurun maka permintaan deposito mudharabah akan meningkat atau meningkat. Di sini diasumsikan bahwa bagi hasil merupakan pengganti atau perbandingan suku bunga pada bank umum dimana keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya didasari oleh motif keuntungan yaitu ingin memperoleh keuntungan yang besar.
Hubungan yang timbul adalah jika tingkat bagi hasil meningkat maka jumlah simpanan mudharabah juga akan meningkat dan sebaliknya jika dibagikan.
Kerangka pikir
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber data
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
Sistematika penulisan
Gambaran umum PT. BANK SULSELBAR
- Sejarah didirikannya PT. BANK SULSELBAR
- Visi dan Misi PT. BANK SULSELBAR
- Job Description
- Syarat dan Prosedur Bagi Nasabah Deposan
- NPWP
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 13 tanggal 15 Februari 2005, Tambahan Nomor 1655/2005. Pada tahun 2011, PT Bank Sulsel resmi berganti nama perusahaan menjadi PT Bank SulSelBar sesuai dengan rencana Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk masuk dalam jajaran pemegang saham terbesar bank pembangunan daerah tersebut. Cek dan bilyet giro dalam bentuk giro dan simpanan atas nama Bank SulSelBar dan Unit Usaha Syariah Bank Sulsel juga dinyatakan masih berlaku untuk jangka waktu tiga tahun sejak diumumkannya pengumuman tersebut.
Perubahan penggunaan izin usaha menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT Bank SulSelBar telah mendapat persetujuan Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI No. 13/32/KEP.GBI/2011 tanggal 10 Mei 2011,” demikian kutipan pengumuman tersebut. Pada Maret 2011, pemegang saham Bank SulSelBar adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 43,80%, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulsel 51,77%, dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulawesi Barat 4,43%. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berencana menanamkan modal dalam jumlah besar di bank tersebut dalam waktu dekat.
Jika Pemprov Sulbar menjadi pemegang saham, Bank SulSelBar berharap pemerintah selalu memasukkan anggaran tahun berjalan ke bank tersebut. Saat ini Bank SulSelBar memiliki tiga kantor cabang utama, 34 kantor cabang, tiga subdivisi, tiga divisi syariah, 34 unit kantor, dan enam unit kasir keliling. Dan sejak saat itu, dimulailah situs baru perjalanan SulSelBar Bank, yang menampilkan wajah baru sekaligus logo baru berupa layar yang dikembangkan secara imajinatif, penuh makna dan dinamis dalam mengiringi setiap langkah SulSelBar Bank untuk selalu menjadi yang terdepan. . bank kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Menjadi perusahaan jasa perbankan dengan kinerja terbaik di provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat serta di Indonesia.
HASIL PENELITIAN
Analisis Regresi Sederhana terhadap tingkat suku bunga
PERIODE 1 Bln
TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO (%)
Analisis korelasi terhadap tingkat suku bunga
Hasil analisis regresi diatas menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga merupakan variabel yang mempengaruhi jumlah simpanan. Jadi terdapat hubungan yang kuat antara suku bunga dengan aset simpanan, terlihat dari tabel interpretasi koefisien korelasi. Oleh karena itu dari keseluruhan penelitian ditemukan bahwa penggunaan suku bunga deposito berpengaruh signifikan terhadap jumlah simpanan, besar kecilnya suku bunga deposito mempengaruhi jumlah simpanan tetap pada PT Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar.
Analisis Regresi Sederhana terhadap tingkat Bagi Hasil
Agar tetap kompetitif dengan bank konvensional, Bank Sulselbar Syariah dapat memberikan special rasio yang indikasinya kurang lebih sama dengan special rate pada bank konvensional. Caranya dengan mengurangi porsi bank atau dengan kata lain meningkatkan biaya bagi hasil bagi nasabah pihak ketiga. 11/012 /OPS, tanggal 28 Mei 2012 dapat diterapkan rasio khusus, Cabang diberikan kewenangan untuk memberikan rasio simpanan khusus kepada nasabah perorangan dan institusi yang meminta rasio berbeda dengan counter rasio.
Nominal 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
- Analisis korelasi terhadap tingkat suku bunga
Pada tabel diatas terlihat gambaran dua variabel yang diregresi yaitu dana simpanan (y) dengan bagi hasil (x). Dari hasil analisis regresi diatas terlihat bahwa variabel suku bunga simpanan merupakan variabel yang mempengaruhi jumlah simpanan. Pada bagian ini dijelaskan mengenai variabel-variabel yang dianalisis, dimana variabel yang dianalisis adalah bagi hasil (X) dan tidak ada variabel yang dianalisis pengaruh variabel X (Bagi Hasil) terhadap variabel Y (Jumlah Dana Pihak Ketiga).
Coefficientsa
KESIMPULAN
Kesimpulan
Sebaliknya jika bagi hasil yang diperoleh kecil maka peluang bank memperoleh dana simpanan syariah akan semakin kecil. Dapat dikatakan juga bahwa sebagian besar nasabah Bank Sulselbar Syariah mempunyai motif ekonomi atau keuntungan dalam menginvestasikan dana simpanannya di Bank Sulselbar Syariah.
Saran
Harus ada sosialisasi yang konsisten tentang perbankan syariah yang benar-benar sesuai dengan prinsip syariah, agar masyarakat awam benar-benar memahami perbankan syariah, sehingga pada akhirnya kesadaran masyarakat untuk beralih ke bank syariah tidak dipertanyakan. Disarankan agar Bank SulSelBar memberikan suku bunga deposito yang tinggi untuk meningkatkan jumlah nasabah simpanan, apalagi perusahaan harus memperhatikan keinginan nasabah agar mau menyimpan uangnya di Bank SulSelBar. Bank Sulselbar Syariah harus lebih giat mengembangkan bisnisnya dan menciptakan strategi pengelolaan dana pihak ketiga untuk menghasilkan keuntungan tanpa melanggar aturan syariah.