• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh total assets turnover, debt to assets ratio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh total assets turnover, debt to assets ratio"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

PENGARUH TOTAL ASET TURNOVER, DEBT TO ASSETS RATIO, DAN NET LABA MARGIN TERHADAP KINERJA KEUANGAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Total Asset Turnover, Debt to Assets Ratio dan Net Profit Margin terhadap kinerja keuangan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Apakah Total Asset Turnover (TATO), Debt to Asset Ratio (DAR) dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.

Apakah Total Asset Turnover (TATO), Debt Asset Ratio (DAR) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh semi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan farmasi di pasar modal Indonesia. Diantara variabel Total Asset Turnover (TATO), Debt to Asset Ratio (DAR) dan Net Profit Margin (NPM), variabel mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja keuangan perusahaan farmasi di pasar modal Indonesia.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Penelitian
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini penulis dapat menambah pengetahuan tentang pengelolaan keuangan khususnya kinerja keuangan perusahaan. Diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan yang berguna mengenai pengelolaan keuangan khususnya yang berkaitan dengan hutang dan keuntungan.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Landasan Teori

  • Laporan Keuangan
    • Tujuan Laporan Keuangan
    • Jenis Laporan Keuangan
    • Catatan atas Laporan Keuangan
  • Analisis Laporan Keuangan
    • Pengertian Analisis Laporan Keuangan
    • Tujuan Analisis Laporan Keuangan
  • Net Profit Margin
  • Kinerja Keuangan
    • Tujuan Kinerja Keuangan
    • Indikator Kinerja Keuangan

Hubungan Antar variabel terhadap Kinerja Keuangan

  • Hubungan Total Assets Turnover terhadap ROA
  • Hubungan Debt to Asset Ratio terhadap ROA
  • Hubungan Net Profit Margin terhadap ROA

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Kerangka Proses Berpikir

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

  • Variabel Independen
  • Variabel Dependen

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

  • Populasi Penelitian
  • Sampel Penelitian
  • Teknik Pengambilan Sampel

Lokasi dan Waktu penelitian

  • Lokasi Penelitian
  • Waktu Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Jenis Data
  • Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

  • Metode Analisis Data
    • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Regresi Linier berganda
  • Uji Hipotesis
  • Pengujian Hipotesis
    • Uji F (Uji Simultan)
    • Uji T (Uji Parsial)
    • Uji Determinasi
    • Pembuktian Dominan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Obyek Penelitian

  • PT. Merck Indonesia Tbk
  • PT. Kalbe Farma Tbk
  • PT. Tempo Scan Pacific Tbk
  • PT. Darya Varia Laboratoria Tbk
  • PT. Kimia Farma (Perseroan) Tbk

PT Merck Tbk menjadi perusahaan publik pada tahun 1981 dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kemudian pada tahun 2007 perusahaan mengekspor produk farmasi menjadi Merck Serono dan memiliki sertifikat ISO 14001 & OHSAS 18001. Kemudian pada tahun 2008, perusahaan memperkenalkan nilai-nilai Merck dan memisahkan bisnis Merck Serono dan obat OTC.

Pada tahun 1994, perusahaan ini menjadi perseroan terbatas publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia/BEI (sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta/BEJ). Pada tahun 2003, perusahaan menerapkan SAP untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan secara lebih efisien dan efektif. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk didirikan pada tahun 1976 sebagai perusahaan farmasi 'Penanaman Modal Dalam Negeri/DI'.

Berdasarkan kebijakan nasionalisasi perusahaan-perusahaan bekas Belanda pada awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia menggabungkan sejumlah perusahaan farmasi ke dalam PNF (Perusahaan Farmasi Negara) Bhinneka Kimia Farma. Pyridam Farma merupakan perusahaan farmasi yang didirikan pada tahun 1976, yang bermula dari sebuah pabrik kecil. Pada tahun yang sama, PT Pyridam menyelesaikan Penawaran Umum Perdana (IPO) saham biasa, dan sejak itu tercatat di Bursa Efek Jakarta, yang kemudian berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.

Pada tahun yang sama, Ibu Rakhmat Sulistio mulai membuat obat herbal masuk angin yang kini dikenal dengan nama Tolak Angin. Pada tahun 1951, didirikanlah sebuah perusahaan sederhana dengan nama Sido Muncul yang berarti "Mimpi yang Menjadi Kenyataan" di Jalan Mlaten Trenggulun, Semarang. Kemudian pada tahun 1975 dibentuklah perseroan terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (sebelumnya berbentuk CV pada tahun 1970).

Data dan Deskripsi Hasil Penelitian

  • Total Assets Turnover (X 1 )
  • Debt to Assets Ratio (X 2 )
  • Net Profit Margin (X 3 )
  • Kinerja Keuangan(Y)

Dari tabel perhitungan total perputaran aset diatas terlihat bahwa nilai rata-rata total perputaran aset pada setiap tahunnya mengalami penurunan dan peningkatan setiap tahunnya, dari tahun 2017 yang memiliki nilai rata-rata sebesar 0,96 pada tahun 2018 memiliki menurun menjadi 0,86 pada tahun 2019. meningkat sebesar 0,93. Sedangkan rata-rata perputaran total aktiva tiap perusahaan yang tertinggi terdapat pada PT. Yang memiliki nilai rata-rata rasio utang terhadap aset tertinggi pada tahun 2018 dengan nilai rata-rata sebesar 0,43.

Sehingga dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa rasio utang terhadap aset mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Yang memperoleh nilai rata-rata tertinggi pada tahun 2018 yaitu dengan nilai 0,11, kemudian terjadi penurunan pada tahun 2019 yaitu nilai rata-rata terendah dengan nilai 0,10. Pada setiap perusahaan rata-rata nilai laba bersih tertinggi terdapat pada perusahaan PT.

Industri Obat Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk sebesar 0,31, sedangkan nilai mean terendah pada perusahaan adalah PT. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan adalah melalui Return on Assets (ROA). Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata kinerja keuangan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Nilai rata-rata tertinggi terdapat pada tahun 2019 dengan nilai sebesar 0,10, dan nilai rata-rata terendah sebesar 0,08 pada tahun 2017 dan 2018. Nilai kinerja keuangan masing-masing perusahaan dengan rata-rata nilai kinerja keuangan tertinggi terdapat pada PT. Sidomuncul Industri Jamu dan Farmasi Tbk dengan nilai 0,14 dan rata-rata nilai kinerja keuangan terendah adalah PT.

Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis

  • Uji Asumsi Klasik
  • Analisis Regresi Linier Berganda
    • Uji F (Simultan)
    • Uji T (Parsial)
    • Koefisien Determinasi (R 2 )
    • Pembuktian Variabel Dominan

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa nilai sisa data perputaran total aset, rasio utang terhadap aset, margin laba bersih dan kinerja keuangan (return on assets) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,200 yang berarti lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai toleransi data total aset turnover sebesar 0,277 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 3,611 < 10,00. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur dan mengetahui besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen yaitu total perputaran aset (X1), rasio utang terhadap aset (X2) dan net profit margin (X3), terhadap satu variabel terikat yaitu hasil keuangan (Y ).

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu Total Asset Turnover, Debt to Asset Ratio dan Net Profit Margin secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independen Total Asset Turnover, Debt to Asset Ratio dan Net Profit Margin secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA). Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu Total Asset Turnover, Debt to Asset Ratio dan Net Profit Margin secara parsial terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan.

Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa total pencapaian variabel asset turnover adalah βTATO = 0,015 dan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,718 lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti total assets turnover secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Jadi dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti Debt to Assets Ratio secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).

Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Net profit margin yang dicapai sebesar βNPM = 0,310 dan mempunyai nilai signifikansi sebesar. Uji determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen yaitu yang terdiri dari total pendapatan, debt to assets dan net profit margin, secara simultan atau bersama-sama menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen yaitu kinerja keuangan (ROA). ). Artinya variabel independen yaitu Total Assets Turnover, Debt to Assets Ratio dan Net Profit Margin secara bersama-sama dapat menjelaskan variasi variabel dependen kinerja keuangan sebesar 65,7%, sedangkan sisanya sebesar 34,3% dipengaruhi oleh variabel lain.

Pembahasan

  • Hipotesis Pertama
    • Pengaruh TATO, DAR, dan NPM Secara
  • Hipotesis ketiga
    • Dominasi Variabel Terhadap Kinerja

Sehingga total perputaran aset, rasio hutang terhadap aset dan rasio laba bersih secara bersama-sama mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tersebut. Hipotesis yang menyatakan bahwa total aset turnover, debt-to-asset rasio dan net profit margin secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan, terbukti kebenarannya. H2 = Bahwa Total Assets Turnover (TATO), Debt to Assets Ratio (DAR) dan Net Profit Margin (NPM) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara parsial total aset turnover berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turnover mempunyai pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA), sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa Total Asset Turnover (TATO) mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kinerja Keuangan. dari industri farmasi. perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode tersebut yang belum terbukti kebenarannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara parsial rasio hutang terhadap aset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) perusahaan farmasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Debt to Asset Ratio (DAR) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Debt to Asset Ratio (DAR) mempunyai pengaruh yang signifikan dan negatif. tentang kinerja keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah terbukti kebenarannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa net profit margin secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) perusahaan farmasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tersebut terbukti benar. H3 = Bahwa variabel Net Profit Margin (NPM) berpengaruh dominan dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa variabel Net Profit Margin merupakan variabel dominan terhadap kinerja keuangan (ROA).

Simpulan

Saran

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini dan dapat menggunakan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dengan baik, serta dapat memperluas objek penelitiannya. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover dan Net Profit Margin Sebagai Alat Ukur Untuk Menilai Kinerja Keuangan Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Bergerak Di Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. aset, margin laba usaha, dan margin laba bersih terhadap hasil keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2014”.

“Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Current Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. “Dampak Penerapan Good Corporate Governance, Total Asset Turnover, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.” “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt Service Ratio (DAR), Capital Intensity (IM) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor Infrastruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015- Periode 2017.”

Pengaruh rasio lancar, rasio hutang terhadap aset, total perputaran aset dan inflasi terhadap return on assets”.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Current Ratio, Working Capital Turnover, Debt To Equity Ratio, Dan Total Assets Turnover Terhadap Return on Investment Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di