• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Transaksi Antarperusahaan pada Laporan Keuangan Konsolidasi

N/A
N/A
Nas Nes

Academic year: 2025

Membagikan " Pengaruh Transaksi Antarperusahaan pada Laporan Keuangan Konsolidasi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSFER

ANTARPERUSA HAAN ASET

TIDAK LANCAR

(2)

A. pengertian

• Transfer antarperusahaan aset tidak lancar adalah proses di mana induk perusahaan dan anak-anak

perusahaannya terlibat dalam berbagai transaksi antara mereka sendiri.

• Aset tidak lancar adalah aset yang bernilai dan akan dimiliki oleh

perusahaan selama lebih dari satu tahun.

.

• Transfer antarperusahaan terjadi ketika perusahaan induk dan anak perusahaan melakukan transaksi yang melibatkan aset. Contohnya termasuk:

• ·Transfer bahan baku: Perusahaan induk mengirim bahan baku ke anak

perusahaan.

• ·Penjualan bahan baku: Anak perusahaan menjual bahan baku kepada perusahaan induk.

• ·Produk pabrikasi: Transfer produk jadi antara perusahaan induk dan anak

perusahaan.

(3)

B. Eliminasi

antarperusahaan

Laporan keuangan konsolidasi harus menghilangkan semua transaksi antarperusahaan agar terlihat seolah-olah dari satu perusahaan saja, sesuai dengan PSAK 4. Ini mencakup eliminasi saldo antarperusahaan, pembelian, penjualan, dan pengeluaran/beban. Tidak peduli apakah perusahaan memiliki kepemilikan penuh atau tidak terhadap anak

perusahaan, semua transaksi harus dieliminasi. Konsolidasi fokus pada entitas tunggal, bukan persentase kepemilikan. Jika syarat konsolidasi terpenuhi, maka semua transaksi dengan perusahaan lain dianggap sebagai transfer internal yang harus dieliminasi

sepenuhnya.

(4)

C. transfer jasa

antarperusahaan

• Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi jasa antarperusahaan harus dieliminasi.

Meskipun eliminasi tersebut tidak mempengaruhi laba secara langsung, itu penting

karena mencegah pendapatan dan beban tercatat terlalu tinggi. Umumnya, pendekatan sederhana digunakan, mengasumsikan bahwa laba dari penjualan jasa telah direalisasi pada periode penjualan. Namun, dalam kasus di mana realisasi laba tidak terjadi pada periode pemberian jasa dan jumlahnya signifikan, eliminasi harus dilakukan hingga laba antarperusahaan direalisasi. Contohnya, jika induk perusahaan memberikan jasa desain kepada anak perusahaan, laba yang dihasilkan harus dieliminasi dari biaya fasilitas baru yang dilaporkan hingga laba antarperusahaan benar-benar direalisasi. Ini membutuhkan ayat jurnal eliminasi setiap tahun untuk memastikan konsistensi dalam pelaporan.

(5)

D. TRANSFER ASET BERUPA TANAH

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, saat transfer tanah

antarperusahaan terjadi dengan nilai buku, tidak diperlukan penyesuaian khusus.

Tanah tetap dinilai dengan nilai perolehan awal dalam entitas konsolidasi. Jika transfer dilakukan dengan nilai yang berbeda, keuntungan atau kerugian harus dieliminasi karena tanah masih dimiliki oleh entitas konsolidasi. Tidak ada

keuntungan atau kerugian yang dilaporkan hingga tanah tersebut dijual ke pihak di luar entitas konsolidasi.

Sebagai contoh, jika suatu perusahaan membeli tanah senilai Rp 10.000.000dan

menjualnya ke anak perusahaan senilai Rp 10.000.000, maka aset tersebut terus

dinilai sebesar Rp 10.000.000 biaya perolehan awal dari entitas konsolidasi.

(6)

Oleh karena penjual tidak mencatat keuntungan atau kerugian, maka dari sudut pandang

konsolidasi, laba maupun aset dinyatakan secara tepat. Transfer tanah yang lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai bukunya memerlukan perlakuan khusus dalam proses konsolidasi.

Keuntungan atau kerugian entitas penjual harus dieliminasi karena tanah tersebut masih dimiliki oleh entitas konsolidasi, dan tidak ada keuntungan atau kerugian yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi sampai tanah tersebut dijual ke pihak di luar entitas konsolidasi. Tanah juga harus dilaporkan sebesar biaya perolehan awalnya dalam laporan

keuangan konsolidasi selama tanah tersebut masih dimiliki di dalam entitas konsolidasi, siapa pun pihak afiliasi yang dimiliki tanah tersebut.

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa PT Induk mengakuisisi tanah senilai Rp 20.000.000 pada tanggal 1 Januari 20X1, dan menjual tanah tersebut ke anak perusahaannya, PT Anak, pada

tanggal 1 Juli 20X1, sebagai berikut. PT Induk mencatat pembelian tanah dan penjualan ke PT Anak dengan ayat jurnal berikut.

(7)
(8)

Transfer antar perusahaan mengakibatkan penjual mengakui keuntungan sebesar Rp 15.000.000 dan nilai tercatat tanah meningkat sebesar jumlah yang sama. Kedua angka tersebut tidak dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi karena keuntungan

antarperusahaan sebesar Rp 15.000.000 belum direalisasi dari sudut pandang entitas

konsolidasi. Tanah belum dijual ke pihak diluar entitas konsolidasi, tetapi hanya ditransfer

didalam, sehingga tanah harus tetap dilaporkan sebesar biaya perolehan awalnya dari entitas

konsolidasi. Keuntungan PT Induk PT Anak 1 Januari 20X1 1 Juli 20X1 Pembelian tanah senilai

Rp 20.000.000 Transfer tanah antarperusahaan senilai Rp 20.000.000 255 harus dieliminasi

dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi dan tanah harus dinyatakan kembali dari Rp

35.000.000 yang dicatat oleh PT Anak ke biaya perolehan awalnya sebesar Rp 20.000.000. hal

ini dilakukan dengan ayat jurnal eliminasi berikut dalam kertas kerja yang dibuat pada akhir

tahun 20X1.

(9)

E. alokasi eliminasi laba belum direalisasi

Keuntungan atau kerugian dari transfer antarperusahaan menjadi hak pemegang saham afiliasi penjual. Penjualan dari induk perusahaan ke anak perusahaan disebut penjualan arus kebawah, sementara

penjualan dari anak perusahaan ke induk perusahaan disebut penjualan arus keatas. Jika anak perusahaan dimiliki penuh, semua keuntungan

atau kerugian menjadi hak induk perusahaan, tetapi jika tidak, harus

dibagi dengan pemegang saham minoritas.

(10)

F. yang tergolong aset

lancar dan aset tidak lancar

• Aset tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan, seperti tanah, gedung, peralatan, dan mesin.

• Aset tak berwujud adalah aktiva yang tidak dapat disentuh tetapi memberikan manfaat ekonomi, seperti hak cipta,

goodwill, dan hak paten.

(11)

Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali

Kerangka pikir ini dibuat untuk memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun

Untuk tujuan pelaporan keuangan, induk perusahaan yang memenuhi kriteria konsolidasi tidak boleh menyajikan tersendiri laporan keuangannya (tanpa konsolidasi)

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31

Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (Catatan 1c). Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.. (Dengan Angka Perbandingan Untuk

Dokumen ini berisi laporan keuangan konsolidasi PT Medco Energi Internasional Tbk untuk tahun