• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Viskositas Oli Kompresor terhadap Performa Sistem Pendingin

N/A
N/A
Satrio Pris

Academic year: 2025

Membagikan "Pengaruh Viskositas Oli Kompresor terhadap Performa Sistem Pendingin"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK VISKOTAS OLI KOMPRESOR TERHADAP PERFORMA SISTEM PENDINGIN

MAKALAH MATA KULIAH TEKNIK PENDINGIN

Nama Kelompok :

Satrio Pristama 221010300341 Sahrul Saputra 221010300335

Dosen :

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

MARET 2025

(2)

i

KATA PENGANTAR

Rasa puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas Hikmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan baik dan tepat waktu dengan judul EFEK VISKOSITAS PLI KOMPRESOR TERHADAP PERFORMA SISTEM PENDINGIN Berkat

dukungan dan doa dari berbagai pihak, Makalah dapat diselesaikan serta izin untuk menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Raharjo S.T., M.T. selaku dosen pengampu makalah.

2. Bapak Nur Rohmat, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin.

3. Teman – teman dekat yang telah mendukung, membantu dan semangat secara materil dan moril selama masa perkuliahan penulis, serta senantiasa menemani pada masa senang dan sulit.

4. Saudara – saudara seperjuangan Angkatan 2022 S1 Teknik Mesin yang telah membantu penulis dalam hal apapun selama jenjang perkuliahan.

Sebagai penutup, penulis berharap kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini, serta berharap makalah ini dapat menjadi rekomendasi dan bermanfaat bagi berbagai pihak.

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR TABEL...iii

BAB I PENDAHULUAN...4

1.1 Latar Belakang... 4

1.2 Rumusan Masalah...5

1.3 Tujuan...5

1.4 Manfaat...6

BAB II PEMBAHASAN...7

2.1 Definisi Limbah B3...7

2.2 Mengevaluasi pengelolaan limbah B3 di sektor industri...8

2.3 Bagaimana pengemasan dan Penyimpanan limbah B3 dengan benar.9 2.4 Seperti apa pemanfaatan limbah B3 di sektor industri ...12

BAB III KESIMPULAN...17

3.1 Kesimpulan...17

3.2 Saran... 18

DAFTAR PUSTAKA...20

(4)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Evaluasi Kegiatan Pengemasan Limbah B3 PT.X...11 Tabel 1.2 Evaluasi Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 PT. X...13

(5)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pendingin, seperti sistem refrigerasi dan air conditioning, memegang peranan penting dalam berbagai bidang, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga proses industri. Komponen utama dalam sistem ini adalah kompresor, yang berfungsi untuk memampatkan refrigeran dan memungkinkan terjadinya siklus pendinginan. Untuk menjaga kinerja dan keandalan kompresor, diperlukan pelumasan yang efektif, yang salah satunya diberikan oleh oli kompresor.

Oli kompresor tidak hanya berfungsi sebagai pelumas, tetapi juga berperan dalam penyegelan dan pendinginan internal kompresor. Salah satu sifat penting dari oli ini adalah viskositas, yaitu ukuran kekentalan oli yang memengaruhi kemampuan oli dalam membentuk lapisan pelindung antar komponen yang bergerak. Viskositas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan hambatan mekanis dan konsumsi energi, sedangkan viskositas yang terlalu rendah dapat mengurangi efektivitas pelumasan, menyebabkan keausan dini pada kompresor.

Perubahan viskositas juga dipengaruhi oleh temperatur kerja sistem. Pada suhu tinggi, viskositas oli cenderung menurun, yang dapat mengakibatkan pelumasan yang tidak optimal.

Sebaliknya, pada suhu rendah, oli dapat menjadi terlalu kental dan menghambat pergerakan komponen. Oleh karena itu, pemilihan oli dengan viskositas yang sesuai sangat krusial untuk menjaga efisiensi sistem pendingin, memperpanjang umur kompresor, serta menurunkan konsumsi energi secara keseluruhan.

Melihat pentingnya peran viskositas oli dalam performa sistem pendingin, maka perlu dilakukan analisis yang mendalam mengenai bagaimana karakteristik viskositas oli kompresor memengaruhi efisiensi kerja sistem pendingin, baik dari segi daya yang dibutuhkan, kapasitas pendinginan, maupun umur pakai kompresor.

(6)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berikut ini rumusan masalah

1. Apa peran efek viskositas oli dalam sistem pelumasan kompresor pada sistem pendingin?

2. Bagaimana perubahan viskositasoli mempengaruhi performa dan efesisensi kerja kompresor?

3. Apa dampak viskositas oli yang terlalu tinggi atau terlalu rendah terhadap konsumsi energi dan umur pakai sistem pendingin?

1.3 Tujuan

Berikut ini tujuan penulisan

1. Menjelaskan definisi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

2. Mengevaluasi pengelolaan limbah B3 di sektor industri, termasuk aspek identifikasi, penyimpanan, pemrosesan, hingga pelaporan, guna menilai tingkat kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.

3. Menjelaskan tata cara pengemasan dan penyimpanan limbah B3 yang benar dan aman, agar tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan serta sesuai standar teknis yang berlaku.

4. Menguraikan bentuk-bentuk pemanfaatan limbah B3 di sektor industri, baik sebagai bahan baku alternatif, energi, maupun produk samping yang memiliki nilai ekonomi dan ramah lingkungan

(7)

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Apa peran efek viskositas pendingin Sistem pendingin oli dalam sistem pelumasan kompresor pada sistem

seperti sistem refrigerasi dan air conditioning, memegang peranan penting dalam berbagai bidang, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga proses industri. Komponen utama dalam sistem ini adalah kompresor, yang berfungsi untuk memampatkan refrigeran dan memungkinkan terjadinya siklus pendinginan. Untuk menjaga kinerja dan keandalan kompresor, diperlukan pelumasan yang efektif, yang salah satunya diberikan oleh oli kompresor.

Oli kompresor tidak hanya berfungsi sebagai pelumas, tetapi juga berperan dalam penyegelan dan pendinginan internal kompresor. Salah satu sifat penting dari oli ini adalah viskositas, yaitu ukuran kekentalan oli yang memengaruhi kemampuan oli dalam membentuk lapisan pelindung antar komponen yang bergerak. Viskositas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan hambatan mekanis dan konsumsi energi, sedangkan viskositas yang terlalu rendah dapat mengurangi efektivitas pelumasan, menyebabkan keausan dini pada kompresor.

Perubahan viskositas juga dipengaruhi oleh temperatur kerja sistem. Pada suhu tinggi, viskositas oli cenderung menurun, yang dapat mengakibatkan pelumasan yang tidak optimal.

Sebaliknya, pada suhu rendah, oli dapat menjadi terlalu kental dan menghambat pergerakan komponen. Oleh karena itu, pemilihan oli dengan viskositas yang sesuai sangat krusial untuk menjaga efisiensi sistem pendingin, memperpanjang umur kompresor, serta menurunkan konsumsi energi secara keseluruhan.

Melihat pentingnya peran viskositas oli dalam performa sistem pendingin, maka perlu dilakukan analisis yang mendalam mengenai bagaimana karakteristik viskositas oli kompresor memengaruhi efisiensi kerja sistem pendingin, baik dari segi daya yang dibutuhkan, kapasitas pendinginan, maupun umur pakai kompresor

(8)

7

2.2 Bagaimana perubahan viskositasoli mempengaruhi performa dan efesisensi kerja kompresor?

Peran Viskositas Oli dalam Sistem Pelumasan Kompresor

Viskositas oli adalah ukuran kekentalan atau resistensi oli terhadap aliran. Dalam sistem pendingin, khususnya pada bagian kompresor, viskositas oli memegang peran penting dalam menjamin kinerja dan umur panjang dari komponen-komponen yang bergerak.

Beberapa peran utama viskositas oli dalam pelumasan kompresor adalah:

1. Membentuk Lapisan Pelindung

Viskositas menentukan kemampuan oli untuk membentuk lapisan pelumas di antara

permukaan logam yang bergerak. Lapisan ini mengurangi gesekan dan mencegah kontak langsung antar komponen, seperti piston, silinder, dan bantalan

.

2. Mencegah Keausan dan Kerusakan

Oli dengan viskositas yang sesuai akan menjaga stabilitas pelumasan pada berbagai kondisi suhu dan tekanan. Ini penting untuk mencegah keausan dini akibat gesekan berlebih atau pelumasan yang tidak efektif.

3. Menyerap dan Mendisipasi Panas

Oli kompresor juga membantu menyerap panas dari komponen bergerak dan membawanya menjauh, menjaga suhu operasi tetap stabil. Viskositas memengaruhi kemampuan oli dalam mentransfer panas tersebut.

4. Menyegel Celah Kecil

Oli dengan viskositas tepat membantu menyegel celah antara komponen (seperti piston dan silinder), yang mencegah kebocoran refrigeran dan meningkatkan efisiensi kompresi.

5. Menjaga Sirkulasi Oli dalam Sistem

Oli dengan viskositas terlalu tinggi bisa menghambat aliran dan meningkatkan beban kerja kompresor. Sebaliknya, oli yang terlalu encer dapat dengan mudah lolos dari celah tanpa memberikan pelumasan yang cukup. Oleh karena itu, viskositas harus disesuaikan dengan suhu dan jenis sistem pendingin yang digunakan.

(9)

8

2.3 Apa dampak viskositas oli yang terlalu tinggi atau terlalu rendah terhadap konsumsi energi dan umur pakai sistem pendingin?

Dampak Viskositas Oli yang Terlalu Rendah terhadap Konsumsi Energi dan Umur Pakai Sistem Pendingin

Viskositas oli yang terlalu rendah (terlalu encer) dapat menyebabkan sejumlah masalah serius dalam sistem pendingin, khususnya pada kompresor, yang berujung pada penurunan efisiensi energi dan pemendekan umur pakai sistem.

Konsumsi Energi Meningkat

Pelumasan Tidak Efektif: Oli encer tidak mampu membentuk lapisan pelindung yang memadai di antara komponen logam yang bergerak.

Gesekan Langsung: Tanpa pelumasan yang cukup, terjadi gesekan logam ke logam, meningkatkan hambatan mekanis dan membuat kompresor bekerja lebih keras.

Efisiensi Kompresor Menurun: Beban kerja meningkat karena kompresor harus mengatasi gesekan dan panas berlebih, sehingga energi listrik yang dibutuhkan pun bertambah.

Kehilangan Refrigeran: Oli yang terlalu encer dapat menyebabkan kebocoran seal atau celah kecil, memengaruhi tekanan kerja dan menyebabkan sistem bekerja lebih lama untuk mencapai suhu yang diinginkan.

Umur Pakai Sistem Menjadi Pendek

Keausan Komponen Dipercepat: Pelumasan yang buruk menyebabkan keausan cepat pada piston, silinder, bearing, dan bagian lain dalam kompresor.

Overheating: Gesekan yang meningkat menghasilkan panas berlebih, yang tidak hanya merusak oli itu sendiri (oksidasi), tetapi juga mempercepat degradasi material dalam kompresor.

Kerusakan Prematur: Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada kompresor dan bahkan pada keseluruhan sistem pendingin

Seringnya Perawatan atau Penggantian Komponen: Akibat dari keausan dan panas yang tidak terkontrol, frekuensi perbaikan atau penggantian bagian meningkat, menambah biaya operasional.

Referensi

Dokumen terkait

Hendraputra, Roy Mahesa. Pengaruh Kuantitas Oli Mesin Sepeda Motor terhadap Performa Mesin Yamaha Scorpio. Prodi Pendidikan Teknik Otomotif. Jurusan Teknik Mesin.

Data hasil struktur makro dari setiap pengujian makro untuk setiap variasi media pendingin air, oli SAE 68, solar, udara kompresor dan coolant dapat dilihat dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi surfaktan terhadap tegangan permukaan dan viskositas oli mesin Enduro 4 Takproduksi

Pengaruh penambahan persen volume surfaktan SLS terhadap viskositas oli mesin Pertamina Enduro 4 Stroke yaitu semakin tinggi persen volumesurfaktan yang

sistem pendingin mobil dengan menggunakan bahan bakar etanol tersebut diatas terdapat 1 desain sistem pendingin yang paling optimum, yaitu kondisi desain no 10 yaitu daya

Sehingga dapat menyelesaikan tugas proyek akhir dengan judul “ Study Eksperimental Pengaruh Kecepatan Putar Blower Terhadap Performa Mesin Pendingin ” dengan baik dan

Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan dalam menguji performa kolektor surya tipe parabollic trough sebagai pengganti sumber pemanas pada generator sistem

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kekuatan tarik baja St 42 yang paling tinggi berada pada temepratur 600 0 C media pendingin