PENDAHULUAN
Latar Belakang
Faktor luar yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan bilirubin total antara lain sinar matahari atau cahaya, tabung penyimpanan, suhu, dan lama penyimpanan.Kandungan sinar matahari atau cahaya yang dapat mempengaruhi penurunan kadar bilirubin adalah cahaya biru. Cahaya biru yang terdapat pada cahaya lampu mengikat bilirubin bebas sehingga mengubah sifat molekul bilirubin bebas yang semula terikat pada lemak, sulit larut dalam air, menjadi mudah larut dalam air, sehingga mengurangi konsentrasi kadar bilirubin yang mencapai 50% dalam 1 jam. Penelitian Supriyanto menunjukkan kadar bilirubin total serum segera sebesar 3,3869 mg/dL dan meningkat menjadi 3,4075 mg/dL pada penundaan 1 jam, dan kadar bilirubin total menurun dengan penundaan 3 jam diturunkan menjadi 3,2747 mg/dL.
Penelitian Seswoyo juga menemukan bahwa pemeriksaan bilirubin total dengan serum yang diberi paparan cahaya mempunyai nilai rata-rata 0,60 mg/dL dan 0,13 mg/dL dibandingkan dengan pemeriksaan serum yang dibungkus kertas gelap mempunyai nilai rata-rata masing-masing 0,97 mg/dL dan 0,72 mg. /dL. Selain itu, penelitian Ninda tahun 2016 menunjukkan rata-rata kadar bilirubin total pada sampel plasma EDTA tertunda 2 jam yang terkena cahaya adalah 0,10 mg/dL dan sampel plasma EDTA tertunda 2 jam yang tidak terkena cahaya adalah 0,15 mg/dL. 8,6,9. Berdasarkan latar belakang di atas, penundaan dan paparan cahaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi keakuratan hasil pemeriksaan kadar bilirubin total, namun hal tersebut sering diabaikan oleh sebagian petugas laboratorium sehingga pengambilan sampel tidak ditangani dengan baik.
Oleh karena itu, faktor inilah yang menjadi latar belakang penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Jeda Waktu 3 Jam Terhadap Kadar Bilirubin Serum”.
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
- Manfaat Bagi Akademis
- Manfaat Bagi Masyarakat
- Manfaat Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah, menambah ilmu pengetahuan dan mampu mengaplikasikannya di dunia kerja agar lebih memperhatikan persiapan tahap pra analitis dalam penanganan sampel sebagai upaya untuk memperoleh hasil yang akurat untuk meningkatkan kualitas hasil survei.
TINJAUAN PUSTAKA
- Organ Hati
- Fungsi Hati
- Fungsi Hati Yang Terkait Bilirubin
- Struktur Hati
- Bilirubin
- Jenis-Jenis Bilirubin
- Sifat Bilirubin
- Metabolisme Bilirubin
- Pemeriksaan Bilirubin
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Bilirubin Total
- Metode Pemeriksaan Bilirubin Total
- Kesalahan Pemeriksaan Laboratorium
- Serum
- Hipotesis
- Kerangka Teori
Bilirubin tidak langsung masuk ke dalam sel setelah mencapai hati, sedangkan yang lainnya tetap berada dalam sirkulasi tubuh melalui jantung. Bilirubin yang masuk ke dalam sel hati bersifat bebas, berikatan dengan asam glukuronat disebut bilirubin terkonjugasi atau lebih dikenal dengan bilirubin langsung. Setelah itu sebagian besar bilirubin direk masuk ke sirkulasi umum, ada bilirubin tidak langsung dan tidak langsung, pada kondisi normal bilirubin tidak langsung < 0,75 mg/dL dan bilirubin langsung < 0,25 mg/dL, dan bilirubin total tidak lebih dari 1 mg/dL. dL. Bilirubin terbagi menjadi 2 jenis, yaitu bilirubin tidak langsung yaitu bilirubin yang tidak terkonjugasi dengan asam glukuronat oleh hati, sedangkan bilirubin langsung terkonjugasi dengan asam glukuronat di hati.
Pemeriksaan laboratorium bilirubin bertujuan untuk membedakan bilirubin langsung dan tidak langsung, oleh karena itu dilakukan pula pemeriksaan bilirubin total yaitu penjumlahan bilirubin langsung dan tidak langsung. Bilirubin langsung atau bilirubin terkonjugasi merupakan bilirubin bebas yang larut dalam air, sehingga mudah bereaksi pada saat pengujian. Peningkatan kadar bilirubin langsung atau bilirubin terkonjugasi dapat menyebabkan gangguan ekskresi bilirubin intrahepatik, termasuk sindrom Dubin Johnson dan Rotor, kolestasis intrahepatik, nekrosis hepatoseluler, obstruksi saluran empedu.
Bilirubin tidak langsung atau bilirubin tak terkonjugasi (hematobilirubin) adalah bilirubin bebas yang terikat pada albumin, bilirubin. Konjugat bilirubin bebas yang terkonsentrasi di sel hati mengalami konjugasi dengan asam glukuronat membentuk bilirubin glukuronida atau bilirubin terkonjugasi atau bilirubin langsung. Reaksi ini, dikatalisis oleh enzim mikrosomal glukuronil-transferase, menghasilkan bilirubin yang larut dalam air.
Sampel akan selalu berhubungan langsung dengan faktor eksternal dan internal dalam pemeriksaan bilirubin total, hal ini sangat erat kaitannya dengan kestabilan sampel yang akan diperiksa, sehingga dalam pemeriksaan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan bilirubin. kadar bilirubin total dalam sampel. Faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan sampel pemeriksaan bilirubin total antara lain faktor eksternal dan internal. Lama penyimpanan sampel merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan bilirubin total.
Jika sampel disimpan atau dibiarkan dalam waktu lama, maka akan mempengaruhi kualitas hasil tes bilirubin total serum. Bilirubin glukuronida yang larut dalam air dapat bereaksi langsung dengan DSA, namun bilirubin yang terkandung dalam albumin yaitu bilirubin terkonjugasi hanya dapat bereaksi jika ada akselerator. Prinsipnya adalah bilirubin total bereaksi dengan dikloroanilin yang diazotisasi membentuk senyawa azo yang berwarna merah tua.
Metode ini menggunakan pereaksi Ehlirch diazo. Bila direaksikan dengan bilirubin langsung dalam larutan berair, dalam waktu 1 menit akan terbentuk kompleks senyawa berwarna merah muda hingga ungu, sedangkan dalam larutan metil alkohol 50%, pereaksi Ehlirch diazo akan bereaksi dengan bilirubin total membentuk warna merah muda hingga ungu dalam waktu suspensi 30 menit.16.
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Desain Penelitian
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Populasi Sampel
- Variabel dan Kerangka Konsep
- Definisi Operasional
- Alur Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Pengambilan Darah Vena
- Cara Pembuatan Serum
- Prosedur Pemeriksaan Bilirubin Total
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Pengolahan Data
Data diperoleh dari data primer, data tersebut diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar bilirubin total yang dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Binawan. Analisis data dilakukan setelah data diekstraksi dari data yang meliputi variabel bebas yaitu serum dan variabel terikat yaitu hasil kontrol kadar bilirubin total. Analisis bivariat ini menyajikan hasil analisis tertinggal kadar bilirubin total dalam serum segera dan serum tertunda 3 jam.
Setelah mengetahui tingkat normalitas data, selanjutnya dilakukan uji T sampel berpasangan yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan bermakna antara kadar bilirubin total pada sampel serum segera dan sampel serum tertunda 3 jam. Pada Tabel 4.3 Uji Paired sample T-test terlihat bahwa dari 16 sampel serum diperoleh rerata kadar bilirubin total segera sebesar 0,9850 mg/dl dengan standar deviasi 0,05203 dan diambil satu sampel serum dengan penundaan 3 jam. rata-rata. kadar bilirubin total sebesar 0,9231 dengan standar deviasi sebesar 0,10150. Nilai signifikansinya sebesar 0,010 yang berarti sig < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar bilirubin total sampel serum segera dan sampel serum tertunda 3 jam.
Gambar 4.1 menunjukkan hasil penelitian rata-rata kadar bilirubin total yang menurun dengan penundaan serum selama 3 jam. Pada penelitian yang dilakukan pada pemeriksaan tertunda kadar bilirubin total serum di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Binawan didapatkan umur 20 tahun berjumlah 5 orang (31,3%), umur 21 tahun berjumlah 6 orang (37,5%). ), usia 22 tahun sebanyak 4 orang (25,0%) dan usia 23 tahun sebanyak 1 orang (6,3%). Universitas Binawan, pengaruh jeda waktu terhadap kadar bilirubin total serum segera dan serum tertunda 3 jam.
Pada penelitian ini juga didapatkan peningkatan kadar bilirubin total pada 4 sampel, namun peningkatannya tidak berlebihan, masih dalam batas normal. Berdasarkan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan kadar bilirubin total serum yaitu jeda waktu. Hasil kadar bilirubin total sampel serum dengan penundaan 3 jam diperoleh rerata 0,9231 mg/dL.
Hal ini dapat dibuktikan dengan uji Paired Sample T-test yang menunjukkan sig sebesar 0,01 yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap kadar bilirubin total serum segera dan serum dengan penundaan 3 jam. Pengaruh Cahaya Lampu terhadap Kadar Bilirubin Total pada Sampel Tabung Gelap Delay 1, 2, dan 3 pada Suhu Kamar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Univariat
- Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 16 responden mahasiswa TLM Universitas Binawan tahun 2020, diperoleh karakteristik responden sebagai berikut.
Analisis Bivariat
- Uji Normalitas
- Uji Paired Sample T Test
Pada tabel 4.2 uji Normalitas Shapiro Wilk, dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh data antara lain pemeriksaan total bilirubin serum segera diperoleh nilai sig = 0,071 dan diperoleh penundaan serum selama 3 jam nilai penglihatan = 0,934. Hasil penelitian diperoleh data total bilirubin segera dalam serum dengan kadar terendah 0,86 mg/dL, kadar tertinggi 1,05 mg/dL dan nilai rata-rata yang diperoleh 0,9850 mg/dL sedangkan data total bilirubin pada 3 jam. dengan kadar terendah 0,75 mg/dL, kadar tertinggi 1,10 mg/dL dan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 0,9231 mg/dL. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil uji normalitas Shapiro Wilk dengan nilai signifikansi serum segera sebesar 0,071 dan serum tertunda 3 jam sebesar 0,934 sehingga dapat disimpulkan kedua data berdistribusi normal sehingga dapat dilanjutkan. untuk uji-T Sampel Berpasangan.
Dalam penelitian ini, penurunan total bilirubin diamati pada 12 sampel dengan selisih penurunan sampel sebesar 6%. Penurunan kadar bilirubin total dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi kestabilan serum, antara lain faktor atau pengaruh intrinsik dan ekstrinsik. Dari keduanya, hal inilah yang menyebabkan nilai bilirubin tidak stabil. Mekanisme penurunan kadar bilirubin total karena bilirubin merupakan cairan berwarna kuning yang berasal dari unsur porfirin pada hemoglobin, yang terbentuk akibat penghancuran sel darah merah oleh sel retikuloendotelial, bilirubin merupakan bagian dari protein. Bilirubin yang mengalami proses denaturasi dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan kompleks warna yang terbentuk karena kadar bilirubin serum bereaksi dengan reagen yang digunakan, sehingga mempengaruhi nilai saat dibaca menggunakan fotometer. 2 Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Supriyato 2017. Kadar bilirubin total mengalami penurunan penundaan 3 jam yang awalnya diperoleh rata-rata adalah 3,3869 mg/dL menjadi 3,2747 mg/dL.
Sinar matahari langsung dapat menyebabkan penurunan kadar bilirubin serum hingga 50% dalam satu jam pada serum yang tertunda 14 Penurunan kadar bilirubin total dapat disebabkan oleh efek umur simpan yang lama sehingga menyebabkan kestabilan serum berubah. juga disebutkan dalam brosur kit reagen Biomaxima. Universitas Binawan yang menyatakan bahwa serum yang dapat disimpan pada suhu 2-8°C dapat bertahan selama 4 hari dan selama 2 bulan pada suhu -20°C dan hal ini juga dapat disebabkan karena serum tidak disimpan di lemari es. . ditutup dengan wadah yang sesuai atau tutup berwarna gelap karena kadar bilirubin juga dipengaruhi oleh paparan cahaya 21 Penelitian yang dilakukan oleh Saeswoyo 2016 tentang pengukuran kadar bilirubin serum total segera dengan tabung yang dibungkus kertas gelap memiliki nilai rata-rata 0,97 mg/dL hingga 0,72 mg/dL sehingga terdapat perbedaan nilai penurunan kadar bilirubin sebesar 25%. Peningkatan kadar bilirubin mengacu pada tingginya kadar bilirubin yang menumpuk di dalam darah dan ditandai dengan penyakit kuning atau jaundice, perubahan warna pada kulit, sklera, dan kuku.
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan kadar bilirubin total sesegera mungkin sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk menghindari kesalahan. Apabila pemeriksaan kadar bilirubin total tertunda, sampel disimpan pada suhu rendah dan dibungkus dengan kertas berwarna gelap agar kestabilan sampel tetap terjaga.
Pembahasan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Setelah dilakukan analisis data dapat disimpulkan bahwa serum yang diperiksa dengan penundaan 3 jam mempunyai perbedaan pengaruh penurunan terhadap sampel sebesar 6%.
Saran