Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana e-learning dikelola untuk meningkatkan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Bandar Lampung. Hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai manajemen e-learning dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Bandar Lampung adalah pengelolaan e-learning sudah berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen E-learning dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Bandar Lampung.
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Manajemen E-learning dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di MTs Negeri 1 Bandar Lampung” benar-benar merupakan hasil karya sendiri, dan bukan merupakan duplikasi atau karya orang lain, kecuali bagian yang diacu dan dinyatakan. dalam catatan kaki atau daftar referensi. Drs.M.Iqbal selaku Kepala Madrasah MTs Negeri 1 Bandar Lampung Bandar Lampung yang mengizinkan penulis melakukan penelitian di SDIT Fitrah Insani Bandar Lampung. Siti Romlah, M.Pd.I selaku Kepala Bidang Kurikulum MTs Negeri 1 Bandar Lampung Bandar Lampung yang membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan.
Seluruh pendidik MTs Negeri 1 Bandar Lampung yang telah turut serta dan membantu penulis hingga terselesaikannya tugas ini.
Penegasan Judul 1. Pengelolaan
4Supriyanta, “Pengembangan e-learning sebagai pelengkap pembelajaran tatap muka pada program gelar III Amik BSI Yogyakarta,” Amik BSI Yogyakarta.
Latar Belakang
Salah satu indikator pendidikan yang bermutu adalah harus mampu memfasilitasi peserta didik untuk berpikir pada tingkat berpikir yang tinggi. Pendidikan yang bermutu merupakan salah satu penopang pembangunan bangsa melalui pengembangan potensi individu. Dalam proses pendidikan, salah satu pengaruh perkembangan teknologi dan komunikasi adalah penggunaan e-education.
Untuk mencapai hal tersebut maka lembaga pendidikan sangat membutuhkan manajemen,25 oleh karena itu manajemen harus dilaksanakan untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, juga dalam hal pengelolaan e-learning sebagai salah satu upaya dalam proses pembelajaran. MTS Negeri 1 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran berbasis e-learning. E-learning digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan materi pembelajaran, memberi dan mengumpulkan tugas, serta melakukan penilaian.
Fokus Penelitian
Implementasi e-learning di MTs Negeri 1 Bandar Lampung dipusatkan menggunakan website resmi sekolah yaitu pada halaman https://elearning.mtsn1bandarlampung.sch.id/, pada website ini siswa dapat memperoleh bahan ajar, selain itu juga situs ini juga digunakan sekolah untuk menyelenggarakan CBT (computer based test). Untuk mendukung penerapan e-learning, pihak sekolah juga mengadakan pelatihan bagi guru yang dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 18 Agustus 2020 hingga 22 Agustus 2020 untuk membantu guru menguasai TIK. Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran memerlukan persiapan sarana prasarana, sumber daya manusia, materi, sistem manajemen, oleh karena itu berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mencoba melihat pengelolaan e-learning secara keseluruhan dalam peningkatan mutu pendidikan di MTs. Negeri 1 BandarLampung.
Sub Fokus Penelitian
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis
Penelitian Relevan
- Nama Peneliti : Ali Mas’udi
- Nama Peneliti : Alfian
- Nama Peneliti : Sri Winarsih, Tri Hasanah, Dessy Maulina
- Nama Peneliti : Muhammad Rouful Wahab Judul Penelitian : Manajemen Pembelajaran
- Nama Peneliti : Nisak Ruwah Ibnatur Husnul Judul Penelitian :Strategi Dosen Dalam Manajemen E-
- Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Sumber Data
- Metode Penelitian
- Analisis Data
- Keabsahaan Data
Kesiapan guru dan siswa di SMK Islam Al-Hikmah Mayong Jepara terhadap pembelajaran berbasis e-learning masih kurang, dengan belum meratanya kemampuan dan kapasitas guru dan siswa dalam menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan internet. Perbedaan : Objek Penelitian di SMK Islam Al-Hikmah Mayong Jepara Persamaan : Variabel penelitian yang diteliti. 30Muhammad Rouful Wahab, “Manajemen Pembelajaran Berbasis E-Learning di SMA Al Islam 1 Purwakarta.” (Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013).
Penelitian adalah suatu penelitian menyeluruh, penyelidikan, pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan masalah atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Pendidikan di MTS Negeri 1 Bandar Lampung merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan pertama-tama langsung dari sumbernya, peneliti menjadi bagian dari instrumen analisis utama. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan tiga metode yaitu metode wawancara, dokumentasi dan observasi, agar data yang diperoleh pada evaluasi ini lengkap dan valid.
Dalam penelitian ini, dokumen atau data yang diperlukan adalah materi pembelajaran yang didokumentasikan pada website E-learning sekolah. Dalam pengumpulan data pastinya banyak sekali data yang diperoleh, oleh karena itu data tersebut harus dicatat dengan cermat. Reduksi data artinya peneliti memilih dan merangkum data yang dianggap penting dan mendasar oleh peneliti, sesuai dengan tema penelitian yang dilakukan.
Dengan demikian, data yang ada akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data setelahnya. Setelah selesai reduksi data, selanjutnya peneliti harus menampilkan data atau melakukan penyajian data agar data yang telah dikumpulkan dapat tersusun dan terorganisir sehingga mudah untuk dipahami. Triangulasi merupakan suatu metode untuk memperoleh data yang benar-benar valid dengan menggunakan pendekatan metode ganda.
Pengelolaan Pembelajaran 1. Definisi Pengelolaan
Pengelolaan Pembelajaran
Manajemen atau pengelolaan pembelajaran merupakan suatu gagasan tentang prinsip-prinsip umum pembelajaran dalam rangka melaksanakan tugas belajar mengajar, dalam interaksi antara guru dan siswa, langsung maupun tidak langsung di dalam kelas. Dengan demikian, konsep manajemen pembelajaran meliputi: Kemampuan atau keterampilan yaitu mengelola kegiatan pembelajaran, Tujuan yang ingin dicapai yaitu perubahan perilaku, Hasil yang ingin dicapai yaitu mutu dan. Disiplin manajemen pembelajaran berkaitan dengan upaya menghasilkan pengetahuan tentang berbagai prosedur manajemen, kombinasi prosedur yang optimal dan situasi di mana manajemen beroperasi secara optimal.49.
Artinya manajemen pembelajaran adalah proses dimana seluruh komponen (sumber belajar) yang saling berinteraksi digunakan untuk mencapai tujuan program pembelajaran.50.
Fungsi Manajemen Pembelajaran
Dalam hal ini, pihak pengurusan hendaklah mengatur strategi awal untuk mencapai matlamat yang telah ditetapkan. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang mengetahui apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan. Ia merupakan proses pelaksanaan program agar dapat dijalankan oleh semua pihak dalam organisasi serta proses motivasi agar semua pihak dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan penuh kesedaran dan produktiviti yang tinggi 57.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan pelaksanaan serangkaian rencana yang telah disusun dalam tahap perencanaan dan mencakup beberapa hal yaitu: 58. 58 Rahma Dwi Septiani, Manajemen Pembelajaran Berbasis Islam (Purwokerto: Pustaka Senja, 2020), http://repository. iainpare .ac.id/1051/1/Abdul Halik _1.pdf. Merupakan kegiatan pemberian materi yang dilakukan dengan menggunakan metode pengajaran yang berbeda-beda disesuaikan dengan karakteristik dan jenis mata pelajaran.
Guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan dari pembelajaran yang diberikan, melaksanakan penilaian secara konsisten dan terencana, memberikan stimulus dan respon terhadap proses dan hasil pembelajaran serta memberikan informasi mengenai rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.59. Kegiatan evaluasi pembelajaran bertujuan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana sebelumnya. 60 Musdalifa dan Surahmin Adna Panu, “Penerapan Fitur Manajemen Pembelajaran Berbasis Komputer di SMA,” Meraja Jurnal 2, no.
Jika wewenang dan hak diutamakan dan tanggung jawab serta kewajiban diabaikan, maka mau tidak mau akan timbul permasalahan dan konflik yang menyebabkan kurang optimalnya pencapaian tujuan pendidikan. Pemimpin mendelegasikan dan memberikan wewenang serta tanggung jawab kepada stafnya, maka harus memperhatikan kemampuan dan tanggung jawab staf terkait, termasuk pembelajaran tentang karakter dan kepribadian. Peran dan tanggung jawab manajemen adalah mengamankan, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai positif yang mendukung keberhasilan dalam bekerja dan pencapaian tujuan organisasi.
E-Learning
- Definisi E-Learning
- Karakteristik E-Learning
- Tahapan E-learning
- Manfaat E-Learning
- Kelebihan Dan Kekurangan E-Learning
Pengayaan, kegiatan pembelajaran, dan penyajian materi memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi, dan animasi.71. Proses yang dijelaskan di bawah ini bersifat komprehensif, mencakup semua opsi yang dapat dimasukkan dalam proyek pembelajaran yang kompleks dan dapat diterapkan baik untuk belajar mandiri maupun e-learning yang difasilitasi. Desain dan penyampaian e-learning akan dipengaruhi oleh karakteristik utama peserta didik (misalnya pengetahuan dan keterampilan mereka sebelumnya, asal geografis, konteks pembelajaran dan akses terhadap teknologi).74.
72 Beatrice Ghirardini, Metode e-learning dan praktik yang baik, 2 ed. 74 Di tempat yang sama. . terutama digunakan dalam pembelajaran yang dirancang untuk membangun keterampilan. Dalam pembelajaran yang difasilitasi dan dipimpin instruktur, langkah ini berkaitan dengan penyampaian pembelajaran yang sebenarnya kepada sekelompok peserta dan juga mencakup mengarahkan dan memfasilitasi kegiatan siswa.82. Dari sisi teknologi informasi; Internet memberikan peluang terjadinya revisi total terhadap konsep-konsep pembelajaran yang sebelumnya dapat diterapkan. 84.
Konten e-learning, konten e-learning adalah isi dan bahan ajar yang terdapat dalam sistem e-learning (LMS). Konten dan materi pembelajaran tersebut misalnya dapat berupa konten berbasis multimedia atau konten yang berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya atau konten berbasis teks yaitu konten dalam bentuk teks seperti pada buku teks di wikipedia.org, Ilmukomputer.com dll. Biasanya disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga siswa dapat menjalankannya kapanpun dan dimanapun.
Selain itu materi pembelajaran dapat disimpan dalam komputer sehingga siswa dapat mengulang atau mempelajari kembali materi pembelajaran yang telah dipelajarinya kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhannya. Dalam pembelajaran, siswa tidak sepenuhnya bergantung pada guru, namun belajar mandiri menggali (mengeksplorasi) pengetahuan melalui internet atau media teknologi informasi dan komunikasi lainnya. Kemandirian siswa akan meningkat karena setiap siswa dituntut mempelajari dan mengembangkan bahan ajar secara mandiri.
Mutu Pendidikan
- Definisi Mutu Pendidikan
- Karakteristik Mutu Pendidikan
- Indikator Mutu Pendidikan
- Karakteristik Meningkatkan Mutu Pendidikan dalam Konteks Sekolah Konteks Sekolah
Proses pendidikan yang bermutu mencakup berbagai masukan, antara lain: bahan ajar (kognitif, afektif, atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), fasilitas sekolah, penunjang administrasi dan prasarana serta sumber daya lainnya, serta penciptaan suasana yang kondusif. . Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi topik yang terus dibahas dalam manajemen pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan upaya yang harus diupayakan secara terus menerus, sehingga harapan terhadap pendidikan yang bermutu dan relevan dapat tercapai.
Indah (estetika), misalnya eksterior dan interior sekolah ditata menarik, guru menciptakan media pendidikan yang menarik. Akurasi yaitu ketepatan dalam pelayanan, misalnya sekolah mampu memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diinginkan klien sekolah 102. Mutu pendidikan Islam dapat dilihat dari hasil akhir pendidikan (Ultimate outcome) yang merupakan hakikat dari segala upaya dalam Pendidikan Islam yang biasa menjadi ukuran perilaku lulusan suatu lembaga Islam setelah terjun ke masyarakat.
103 Thoyib, Manajemen Mutu Pendidikan Islam Kontemporer, Toeri, Fakta dan Tindakan Mutu Pendidikan Islam dalam Rangka Internasionalisasi Pendidikan Indonesia. Cara lain untuk melihat mutu pendidikan adalah dengan mengukur hasil pendidikan secara langsung (immediate result). Ketiga, gambaran mutu pendidikan Islam juga dapat dilihat dari sudut pandang proses pendidikan, karena proses pendidikan dianggap menentukan hasil langsung dan akhir pendidikan.
Crosby (1989) mengemukakan bahwa daya saing mutu pendidikan, termasuk pendidikan Islam, dapat dilihat dari masukan, proses dan produk yang diinginkan oleh pemangku kepentingan.104. Standar pengelolaan merupakan kriteria minimal perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan, agar pengelolaan pendidikan efektif dan efisien. Manajemen mutu pendidikan Islam kontemporer, teori, fakta dan ukuran mutu pendidikan Islam dalam konteks internasionalisasi pendidikan Indonesia.