Pengelolaan Dana Zakat produktif untuk Kesejahteraan Mustahik Melalui Program Solok Sejahtera ( Studi pada BAZNAS Kota Solok )
Management of Productive Zakat Funds for Mustahik Welfare Through the Solok Sejahtera Program (Study at BAZNAS Solok
City)
Emrizal, Ahmad Muzaki
Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar [email protected], [email protected]
Abstract: BAZNAS Solok City uses program management, namely zakat received by officers from Muzakis is collected and managed to later be distributed to recipients of productive zakat funds while the mechanism for selecting and determining the criteria for receiving Solok Sejahtera program assistance, namely through the Solok City BAZNAS program, can be determined thoroughly through the fulfillment of 7 criteria in the SOP for the distribution of productive Zakat assistance in the Solok Program Prosperous. Meanwhile, the contribution of BAZNAS Solok Sejahtera City in Improving Mustahik Welfare, namely a. As a Productive Zakat Manager through the management of zakat for zakat aid recipients, mustahik prepares a requirement file which will later be submitted to the field of collection and distribution. b. As a Distributor of Zakat funds. The Solok Sejahtera program itself has 4 divisions, namely: (Individual Business Capital, Group Business Capital, Continue Business Capital, Business Capital. c. As a coach, BAZNAS Solok City conducts sustainable coaching.
Keywords: Management, Productive Zakat, Solok Sejahtera
Abstrak: BAZNAS Kota Solok menggunakan manajemen program, yaitu zakat yang diterima oleh petugas dari para Muzaki di himpun dan dikelolan untuk nantinya akan disalurkan kepada penerima dana zakat produktif tersebut sedangkan mekanisme pemilihan dan penetapan kriteria penerimaan bantuan program Solok Sejahtera yaitu melalui program BAZNAS Kota Solok dapat ditentukan secara menyeluruh melalui pemenuhan 7 kriteria yang ada pada SOP penyaluran bantuan Zakat produktif pada Program Solok Sejahtera. Sedangkan kontribusi BAZNAS Kota Solok Sejahtera Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik, yaitu a. Sebagai Pengelola Zakat Produktif melalui pengelolaan zakat untuk penerima bantuan zakat para mustahik mempersiapkan berkas persyaratan yang nantinya akan diajukan ke bidang pengumpulan dan pendistribusian. b. Sebagai Penyalur dana Zakat. Dalam program Solok Sejahtera sendiri memiliki 4 pembagian, yaitu: (Modal Usaha Perorangan, Modal Usaha Kelompok, Modal Usaha Continue, modal Usaha. c. Sebagai Pembinaan BAZNAS Kota Solok melakukan pembinaan secara berkelanjutan.
Kata Kunci: Pengelolaan, Zakat Produktif, Solok Sejahtera
Manuscript received 31 Juli 2023, processed 15 September 2023, published 31 Desember 2023
ZAWA: Management of Zakat and Waqf Journal Volume 3, Nomor 2, Desember 2023
Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa 32 PENDAHULUAN
Masalah ekonomi sangat perlu dan penting untuk dibahas karena masih tingginya tingkat pengangguran di indonesia. Negara selalu berusaha untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia, Karena pengangguran mempengaruhi munculnya kemiskinan (Zainullah, 2021). Walaupun di Indonesia mayoritas muslim dan terhitung Negara yang kaya, disisi lain tingkat kemiskinan semakin mengalami peningkatan ditingkat nasional maupun di daerah. Seperti yang terjadi di Kota Solok. Menurut data resmi Badan Statistik kota Solok pada tahun 2020 data kemiskinan tercatat sebanyak 1,99 ribu Jiwa jumlah penduduk miskis di kota Solok.
Hal ini menjadi alasan diperlukan para amil yang mengemban dan melaksanakan manajemen pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah secara optimal.
Menurut sebagian masyarakat tidak cukup dengan hanya membayar zakat tapi juga giat dalam berinfak dan sedekah. Dengan melaksanakan tiga perintah, baik perintah zakat, infaq dan sadaqah dan ini dapat menjadi jurus untuk mengurang kemiskinan seperti halnya yang dilakukan Umar bin Abdul Aziz yang mampu menjadikan rakyat menjadi adil dan sejahtera sehingga tidak ada yang menjadi mustahik karena semua telah menjadi muzakki dalam waktu tiga puluh bulan.
Sebagai bentuk peran zakat khususnya di Negara Indonesia, di tengah permasalahan ekonomi yang kurang sehat, zakat, infaq dan sadaqah muncul menjadi instrument dalam
pembangunan ekonomi dan menjadi prioritas pengentasan kemiskinan umat didesa maupun di kota. Zakat memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan sistem instrumen fiskal konvensional yang kini telah ada.
Sayangnya sistem pengumpulan zakat di Indonesia secara global masih belum berjalan apa yang menjadi harapan umat dan hal ini dapat terlihat dari besarnya potensi dana zakat yang dimiliki oleh bangsa ini yang memiliki potensi muslim terbesar nomor satu di dunia yang berkisar 207 juta pemeluk Islam.
Sebagaimana lumrahnya, Indonesia sebagai negara yang berpenduduk beragama Islam memiliki potensi yang besar dari segi penerimaan zakat. Zakat sebagai dimensi social berorientasi pada upaya untuk menciptakan harmonisasi kondisi sosial masyarakat. Solidaritas dan persaudaraan akan tumbuh dengan baik, melahirkan perasaan saling mencintai dan senasib sepenanggungan. Zakat dapat mewujudkan keamanan dan ketenteraman sosial di tengah-tengah masyarakat, sehingga mereduksi potensi konflik. Hal ini tertuang di dalam QS. At Taubah [9]:
71.
ُءۤاَيِل ْوَا ْمُهُضْعَب ُتٰنِم ْؤُمْلا َو َن ْوُنِمْؤُمْلا َو
ِنَع َن ْوَهْنَي َو ِف ْو ُرْعَمْلاِب َن ْو ُرُمْأَي ٍۘ ضْعَب
َن ْوُت ْؤُي َو َةوٰلَّصلا َن ْوُمْيِقُي َو ِرَكْنُمْلا
َكِٕى ٰۤلوُا ٗهَل ْوُسَرَو َ هاللّٰ َن ْوُعْيِطُيَو َةوٰكَّزلا
Emrizal, Ahmad Muzaki
Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 32
مْيِكَح زْي ِزَع َهاللّٰ َّنِا ُهاللّٰ ُمُهُمَح ْرَيَس
Artinya:
“Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain.328) Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) mungkar, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Zakat sebagai pranata keagamaan di bidang perekonomian sudah seharusnya mampu menjawab problematika ekonomi dengan menjalankan fungsi sosial zakat. Zakat harus memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan, pemberdayaan umat sebagai bentuk ketaatan secara individual.
Pelaksanaan zakat yang bersifat individual, bahwa zakat merupakan entitas pengamalan kewajiban setiap individu seorang muslim yang hidup dan mampu, bukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial sebagaimana pengambilan dana-dana lainnya seperti pajak.
Dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, disebutkan pengertian zakat, yaitu sebagai: harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
Selanjutnya Dalam UU No. 23 Tahun 2011 disebutkan pengertian pengelolaan zakat, yaitu pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
Pembahasan tentang zakat produktif sudah banyak yang meneliti pengelolaan zakat produktif Baznas Kota Solok tidak hanya menerima, mengumpulkan dan mendistribusikan dana zakat produktif, akan tetapi juga memberikan pengawasan dan pendampingan kepada mustahik.. Dalam hal distribusi dana zakat ada dua kriteria, yakni konsumtif dan produktif. Distribusi zakat konsumtif adalah memberikan dana zakat kepada mustahik tanpa di ikuti pemberdayaan mutahik. Sementara distribusi zakat produktif adalah pemberian dana zakat kepada mustahik yang diikuti dengan pemberdayaan. Sifat pemberdayaan yang dilakukan bisa untuk pemberian modal usaha sesuai dengan kemampuan apa yang di miliki oleh mustahik untuk dikembangkan.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Solok yang selanjutnya disebut dengan BAZNAS Kota Solok merupakan salah satu lembaga amil zakat yang berada di Kota Solok. Selaku lembaga amil zakat yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat di Kota Solok, dimulai dari pengumpulan zakat dari muzakki, penyaluran dan pendayagunaan zakat kepada mustahiq. Agar peran BAZNAS Kota Solok lebih maksimal dalam membantu pemerintah dan meningkatkan ekonomi masyarakat, dana
Emrizal, Ahmad Muzaki
Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 32 zakat produktif harus disalurkan
kepada mustahik yang memang benarbenar membutuhkan dan tepat sasaran. Ketepatan dalam menetapkan mustahik zakat produktif, tentu sangat dipengaruhi oleh bagaimana mekanisme yang digunakan BAZNAS Kota Solok.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Solok memiliki salah satu program yaitu Solok Sejahtera dimana program ini bermaksud untuk mampu meningkatkan kesejahteraan mustahik melalui pengelolaan dana zakat produktif. Program Solok sejahtera ini salah satunya berupa modal usaha seperti pedagang kecil, loundry, dan penjual lontong dan umkm lainnya, Solok cerdas berupa memberikan bantuan beasiswa, membantu para hafiz Quran, dan Solok peduli berupa memberikan bantuan ke masyarakat yang terdampak bencana atau musibah." Salah satu program pendistribusian yang dilakukan Baznas Kota Solok adalah pendistribusian zakat yang diterima oleh 247 orang mustahik se Kota Solok, masing-masing mustahik menerima Rp. 500.000/orang untuk bantuan modal usaha. Diharapkan bantuan yang diberikan bakal berkembang dan bisa menjadi salah satu penyumbang peningkatan ekonomi bagi masyarakat yang butuh bantuan usaha.
“Pemerintah Daerah Kota Solok bersama Baznas Kota Solok akan terus mendukung setiap usaha masyarakat yang ingin berkembang. Bantuan yang diberikan beragam tergantung jenis usaha yang mereka geluti. Baik
dalam bentuk perorangan maupun kelompok,”(Aswan Malin Parmato).
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Solok Tahun 2021
Berdasarkan keterangan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa mustahik mendapat bantuan melalui program Solok Sejahtera yaitu bantuan dana modal usaha senilai Rp.500.000 untuk masing masing mustahik.
Tabel 1
Pendistribusian Modal Usaha 2017-2021 Tahun Jumlah Penyaluran
2017 Rp.312.400.000
2018 Rp.552.350.000
2019 Rp.469.500.000
2020 Rp.544.150.000
2021 Rp.123.500.000
Sumber: Dokumen BAZNAS Kota Solok, 2021
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan penulis ialah field research yaitu penelitian lapangan yang dikenal degan pendekatan deskriptif dalam metode kualitatif. Dalam tipe penelitian kuatitaif ini peneliti mencoba menggambarkan berbagai keadaan dan fenomena yang sebenarnya terjadi, dengan secara alamiah (natural). (Ahmadi, 2014:15).
Metode deskriptif dalam penelitian ini terdiri dari kumpulan narasi kata-kata, dokumentasi dan lampiran pendukung.
PEMBAHASAN
Pengelolaan Dana Zakat Produktif Untuk Kesejahteraan Mustahik Melalui Program Solok Sejahtera (Studi pada BAZNAS Kota Solok).
BAZNAS Kota Solok ialah lembaga
ZAWA: Management of Zakat and Waqf Journal Volume 3, Nomor 2, Desember 2023
Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa 32 yang bergerak di bidang pengelolaan zakat
untuk wilayah Kota Solok. Salah satu program pendukung kinerja BAZNAS Kota Solok adalah program pengelolaan, pendistribusian dan pendayagunaan Zakat produktif untuk kesejahteraan mustahik yang berada di Kota Solok melalui program Solok Sejahtera. Dengan adanya program Solok Sejahtera, BAZNAS kota Solok berharap agar tercapainya taraf hidup masyarakat Kota Solok yang lebih sejahtera.
Kesejahteraan masyarakat di tingkatkan melalui bantuan-bantuan program solok sejahtera oleh BAZNAS Kota Solok. Adapun penjelasan tersebut penulis ketahui melalui wawancara langsung dengan Wakil Ketua II pendisribusian dan pendayagunaan, Bapak H. Rusli, KH Suleman, BAZNAS kota Solok memiliki suatu program pendukung kesejahteraan masyarakat Kota Solok yaitunya melalui program Solok Sejahtera, dengan adanya program Solok Sejahtera BAZNAS Kota Solok berharap agar masyarakat Kota Solok mencapai taraf kehidupan yang sejahtera dan lebih baik, penyaluran dari program tersebut ialah untuk seluruh masyarakat Kota Solok yang memenuhi syarat penerima kami di BAZNAS.
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua Pelaksana pengumpulan dan pendistribusian, Bapak Aswan,. S.Ag Malin Parmato, pengelolaan Zakat Produktif di lakukan untuk membantu para mustahik di Kota Solok agar menjadi sejahtera, melalui program pengelolaan zakat di rencanakan, disusun dan disalurkan kepada masyarakat yang kemudian di lakukan pembinaan kepada masyarakat penerima
tersebut.
Kemudian pernyataan di atas dijelaskan juga oleh Ketua BAZNAS Kota Solok, Bapak AKBP (purn) H. Zaini,. S.H, tentang pengelolaan zakat produktif yang dikelola di Kota Solok melalui program Solok Sejahtera, BAZNAS Kota Solok berharap dengan adanya program ini dapat meningkatkan kesejahteraan mustahik terutama yang berada di wilayah kota solok.
Zakat dikeelola di BAZNAS Kota Solok ialah zakat yang dihimpun dari para Muzaki yang berada di wilayah kerja BAZNAS Kota Solok ini, diantaranya adalah instansi- instansi, seperti: Pemkot Kota Solok, Dinas Pendidikan, Perpustakaan Kota, dan Instansi lainnya, juga menghimpun zakat tersebut dengan cara penjemputan secara langsung ke para Muzaki.
Dalam pengelolaan dana zakat produktif BAZNAS Kota Solok, menggunakan Supporting manajemen, yaitu zakat yang diterima oleh petugas dari para Muzaki di himpun dan dikelolan untuk di nantinya akan disalurkan kepada para mustahik penerima dana zakat produktif tersebut. Adapun hasil wawancara yang penulis ketahui melalui wawancara langsung dengan Ketua Pelaksana bidang pengumpulan dan pendistribusian, Bapak Aswan,. S.Ag Malin Parmato, bahwa pengelolaan dana zakat produktif di BAZNAS Kota Solok dilakukan dengan cara pendataan, survey dan penyaluran.
Dalam proses pendistribusian akan mendata
Emrizal, Ahmad Muzaki
Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 34 dan mensurvey apakah mustahik tersebut
termasuk kedalam asnaf 8 Maka pada pendistribusian inilah termasuk tugas pokok BAZNAS Kota Solok sebagai AMIL Pelaksana.
Pelaksanaan dalam pengelolaan dana zakat produktif melalui program sejahtera, bagi para mustahik yang ingin meminta bantuan zakat ke BAZNAS Kota Solok dapat mempersiapkan berkas persyaratan yang nantinya akan diajukan ke bidang pengumpulan dan pendistribusian, setelah Langkah permohonan bantuan zakat dari para mustahik, petugas amil pelaksana akan memproses secara langsung, dalam proses itu Ketua pelaksana bertugas memeriksa dan memvalidasi data tersebut karena sudah oke untuk selanjutnya akan diteruskan ke tahap servey ke lapangan untuk memastikan kebenaran data yang diberikan oleh pemohon, dan pada tahap akhirnmya untuk permohonan yang sudah melalui seluruh alur pencairan maka akan langsung di saluran oleh BAZNAS Kota Solok kepada mustahik penerima bantuan zakat produktif dari program Solok Sejahtera.
BAZNAS Kota Solok melakukan pengelolaan zakat produktif melalui program Solok Sejahtera, diantaranya memberikan bantuan kepada mustahik berupa modal usaha.
Adapun beberapa contoh usaha yang dibantu yaitu; sepeti menjual lontong, usaha laundry dan usaha-usaha kecil lainnya. Program Solok Sejahtera mengutamakan kesejahteraan untuk kalangan kecil, melalui pemilihan dan penetapan terhadap masyarakat yang berhak menerima bantuan tersebut.
BAZNAS Kota Solok menetapkan penerima bantuan dari Program Solok Sejahtera berdasarkan berkas permohonan yang di ajukan langsung ke bagian pengumpulan dan pendistribusian dengan kriteria yang telah ditetapkan melalui SOP Penyaluran BAZNAS Kota Solok melalui Program Solok Sejahtera, Adapun hal tersebut dapat penulis ketahui melalui wawancara Bersama Ketua Pelaksana pengumpulan dan pendistribusian, Bapak Aswan,. S.Ag Malin Parmato, menjelaskan bahwa setiap masyarakat yang ingin meminta bantuan untuk modal usaha maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.
Mustahik atas pengusulan pengurus BAZNAS Kota Solok, atau yang tidak tertampung pada program lain. 2. Mustahik memenuhi kriteria asnaf. 3. Memehami rukun islam di buktikan dengan wawancara.
4. Diusulkan oleh pribadi pengurus BAZNAS dengan jumlah tertentu diberikan rokomendasi zakat. 5. Mustahik perorangan atau kelompok memiliki bukti usaha, foto usaha atau izin usaha (jika ada). 6. Lembaran persetujuan yang ditanda tangani oleh pimpinan. 7. Dibantu sesuai rekomendasi maksimal Rp. 2.500.000,- untuk perorangan, untuk kelompok maksimal Rp. 10.000.000,- atau sesuai kemampuan keuangan BAZNAS Kota Solok.
Penetapan penerimaan Zakat Produktif melalui program BAZNAS Kota Solok dapat ditentukan secara menyeluruh melalui pemenuhan kriteria yang ada pada
ZAWA: Management of Zakat and Waqf Journal Volume 3, Nomor 2, Desember 2023
Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa 32 SOP penyaluran bantuan Zakat produktif pada
Program Solok Sejahtera. Adapun 7 kriteria yang ditetapkan untuk penerima bantuan modal usaha adalah sebagai berikut:
1) Mustahik atas pengusulan pengurus BAZNAS Kota Solok, atau yang tidak tertampung pada program lain.
2) Mustahik memenuhi kriteria asnaf.
3) Memehami rukun islam di buktikan dengan wawancara.
4) Diusulkan oleh pribadi pengurus BAZNAS dengan jumlah tertentu diberikan rokomendasi zakat.
5) Mustahik perorangan atau kelompok memiliki bukti usaha, foto usaha atau izin usaha (jika ada).
6) Lembaran persetujuan yang ditanda tangani oleh pimpinan.
7) Dibantu sesuai rekomendasi maksimal Rp.
2.500.000,- untuk perorangan, untuk kelompok maksimal Rp. 10.000.000,- atau sesuai kemampuan keuangan BAZNAS Kota Solok
Dalam penetapan dan pemilihan kriteria yang berhak menerima bantuan modal usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BAZNAS Kota Solok merujuk kepada ketetapan yang telah ada pada SOP Penyaluran dalam kolom penetapan kriteria yang berhak menerima Zakat Produktif pada Program Solok Sejahtera.
Kontribusi BAZNAS Kota Solok Sejahtera Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik Melalui Program Solok Sejahtera.
Dalam hal ini kontribusi dan peran dari
BAZNAS sangat diperlukan. BAZNAS Kota Solok dalam pengelolaan zakat produktif, tidak hanya memberikan modal usaha, bantuan barang dan sebagainya.
Namun juga turut andil dalam menciptakan Sumber daya manusia yang memadai untuk mewujudkan tujuan dari zakat produktif.
Adapun data tersebut penulis ketahui melalui wawancara dengan Ketua BAZNAS Kota Solok, Bapak AKBP (purn) H. zaini.
S.H, menjelaskan bahwa BAZNAS Kota Solok memiliki 5 Program yang digalakkan oleh BAZNAS Kota Solok berusaha meningkatkan perekonomian mustahik.
Baik dari segi Kesehatan agar mustahik bisa memperbaiki taraf hidup, kemudian juga diberikan bantuan beasiswa untuk Pendidikan, agar mustahik bisa menjadi sumber daya manusia yang memiliki kemampuan agar bisa mensejahterakan diri sendiri.
BAZNAS Kota Solok sebagai lemabaga pengelola dana Zakat berperan penting dalam menyalurkan seluruh Zakat yang dihimpun, melalui program-program yang ada. Adapun hal tersebut dapat penulis ketahui melalui wawancara dengan Wakil Ketua II, Bapak H. Rusli. KH Suleman, menjelaskan bahwaa adapun program- program penyaluran dana zakat yang kami miliki dalam BAZNAS Kota Solok yaitu: 1.
Program Solok Sejahtera. 2. Program Solok Sehat. 3. Program Solok Peduli. 4. Program Solok Taqwa. 5. Program Solok Cerdas, sedagkan dalam program Solok Sejahtera
Emrizal, Ahmad Muzaki
Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 36 sendiri memiliki 4 pembagian, yaitu: (Modal
Usaha Perorangan, Modal Usaha Kelompok, Modal Usaha Continue, modal Usaha Bedah Rumah. Itulah seluruh program-program yang kami miliki di BAZNAS Kota Solok tersebut.
BAZNAS Kota Solok selain memberi bantuan modal usaha kepada mustahik juga melakukan pembinaan agar modal usaha ini terfungsikan dengan baik. Hal tersebut dapat penulis ketahui melalui hasil wawancara langsung bersama Wakil Ketua II bidang pendistribusian dan pendayagunaan, Bapak H Rusli,. KH Suleman, menjelaskan bahwa BAZNAS juga melakukan pembinaan kepada mustahik, yang menerima bantuan modal usaha dari BAZNAS Kota Solok. BAZNAS membina mustahik dengan cara memberi arahan tentang pentingnya pengelolaan keuangan dengan baik, mulai dari mempertahankan modal yang ada sampai bagaimana memanfaatkan keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan agar mustahik tidak kesulitan untuk masa-masa yang akan datang.
KESIMPULAN
1. Pengelolaan Dana Zakat Produktif Untuk Kesejahteraan Mustahik Melalui Program Solok Sejahtera, BAZNAS Kota Solok menggunakan Supporting manajemen, yaitu zakat yang diterima oleh petugas dari para Muzaki di himpun dan dikelolan untuk nantinya akan disalurkan kepada para mustahik penerima dana zakat produktif tersebut sedangkan mekanisme pemilihan dan penetapan kriteria penerimaan bantuan program Solok Sejahtera yaitu melalui program BAZNAS Kota Solok dapat ditentukan secara menyeluruh
melalui pemenuhan 7 kriteria yang ada pada SOP penyaluran bantuan Zakat produktif pada Program Solok Sejahtera.
2. Kontribusi BAZNAS Kota Solok Sejahtera Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik Melalui Program Solok Sejahtera yaitu a. Sebagai Pengelola Zakat Produktif melalui program Solok Sejahtera, BAZNAS Kota Solok mengelola zakat untuk penerima bantuan zakat dari BAZNAS Kota Solok mustahik mempersiapkan berkas persyaratan yang nantinya akan diajukan ke bidang pengumpulan dan pendistribusian.b. Sebagai Penyalur dana Zakat melalui program- program penyaluran dana zakat yang ada di BAZNAS Kota Solok yaitu: (Program Solok Sejahtera. Program Solok Sehat. Program Solok Peduli. Program Solok Taqwa.
Program Solok Cerdas), sedagkan dalam program Solok Sejahtera sendiri memiliki 4 pembagian, yaitu: (Modal Usaha Perorangan, Modal Usaha Kelompok, Modal Usaha Continue, modal Usaha Bedah Rumah). c.
Sebagai Pembinaan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Solok dilakukan secara berkelanjutan, dan pihak BAZNAS memberikan arahan akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
________. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
________. 2015. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
BPS Kota Solok, Data Kemiskinan
Isbandi Rukminto Hadi, Kesejahteraan
ZAWA: Management of Zakat and Waqf Journal Volume 3, Nomor 2, Desember 2023
Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa 32 Sosial, Jakarta: Rajawali Grafindo
Persada, 2015.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Moh Jurianto, Buku Panduan Ibadah Zakat (Tangerang: Yayasan Pengkajian Hadis elBukhari, 2020).
Mujamil Qomar, (20050 Manajemen Islam, Jakarta: Erlangga, 2005
Sugiyono, .Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D, Bandung:Alfabeta, 2011.
Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010) Undang- Undang.No.23 Tahun 2011
tentang.pengelolaan zakat.
Zamzuri Zakariya, ‘Zakat Galian: Sumber yang Diitifaq dan Diikhtilaf’, dalam Zakat:
Pensyariatan, Perekonomian dan Perundangan (ed. Abdul Ghafar Ismail dan Hailani Muji Tahir ; Bangi:
Penerbit UKM, 2006),