Mukni'ah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru (FTIK) yang memberikan dukungan berbagai fasilitas dalam kelanjutan pendidikan hingga selesainya skripsi ini. Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Kiai Haji Achmad Siddiq Universitas Islam Negeri Jember (UIN KHAS) Jember yang membantu dan membimbing dalam penyerahan judul.
Latar Belakang Masalah
Oleh karena itu, diperlukan adanya bahan ajar penunjang dalam bentuk booklet yang dapat menunjang kegiatan pengajaran biologi pada materi tumbuhan paku-pakuan (pteridophyta). Berdasarkan jenis bahan ajar cetak yang tersedia, bahan ajar yang memenuhi syarat di SMA Argopuro Panti Jember adalah bahan ajar dalam bentuk booklet.
Tujuan Penelitian dan Pengembangan
Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Manfaat Praktis a. Bagi Peserta Didik
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi sekolah berupa bahan ajar mengenai tumbuhan paku (pteriofita) yang dapat digunakan pada saat proses belajar mengajar di kelas serta dapat dijadikan inovasi baru bagi guru lainnya sebagai bahan ajar praktis. Dapat meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengembangkan dan menyusun bahan ajar biologi yang sesuai dengan kebutuhan bahan ajar.
Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
Definisi Istilah
Booklet Sebagai Pelengkap Materi Pembelajaran Kingdom Animalia Untuk Siswa Kelas X SMA/MA” Syamsurizal (2021) berjudul “Booklet Sebagai Pelengkap Materi Pembelajaran Kingdom Animalia Untuk Siswa Kelas X SMA/MA”.
Kajian Teori
Dengan melakukan penilaian oleh para ahli dan mencapai perbaikan, maka perangkat pembelajaran yang dikembangkan direvisi sesuai saran para ahli. Uji coba dan revisi dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk mencapai perangkat pembelajaran yang efektif dan konsisten.
Bahan Ajar
Prastowo menjelaskan bahan pembelajaran cetak adalah bahan pembelajaran yang berbentuk tulisan dan diproduksi dengan media cetak. Selain itu, booklet juga merupakan bahan pelengkap pembelajaran yang dapat digunakan siswa.
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Fase gametofit pada tumbuhan paku berupa prothallium sedangkan fase sporofitnya berupa tumbuhan paku itu sendiri. Menurut Khisnul Faiz, golongan Filicinae lebih dikenal dengan sebutan pakis sejati atau pakis.
Taman Botani Sukorambi
Abdul Kahar Muzakir kemudian mendirikan kawasan rekreasi alam sebagai alternatif pilihan rekreasi masyarakat Jember dan sekitarnya.
Kerangka Berpikir
Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4-D yang terdiri dari 4 tahapan yaitu Define, Design, Develop, Disseminate (Arywiantari, 2015: 3). Salah satu kelebihan model pengembangan 4-D adalah lebih tepat digunakan sebagai landasan pengembangan perangkat pembelajaran dibandingkan pengembangan sistem pembelajaran.
Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Tahap Pendefinisian (Define)
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan yang bertujuan untuk menentukan entitas yang akan menggunakan material tersebut. Rumusan tujuan pembelajaran ini disesuaikan dengan unsur Hasil Belajar (CP) dan tujuan pembelajaran pada kurikulum mandiri materi tumbuhan paku (pteridophyta) yang termasuk dalam materi keanekaragaman hayati.
Tahap Perancangan (Design)
Dalam hal ini bahan ajar yang sesuai dengan lingkungan sekolah dan karakteristik siswa adalah bahan ajar visual yaitu booklet. Dalam penelitian ini format bahan ajar booklet yang digunakan mengacu pada format yang sudah ada, yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
Tahap Pengembangan (Develop)
Masukan dan saran berdasarkan pendapat para ahli menjadi acuan penyempurnaan bahan ajar booklet pada tahap ini. Hasil pre dan post test digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan bahan ajar booklet.
Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba
Subjek Uji Coba
Ahli media berperan dalam menilai keabsahan bahan ajar serta memberikan kritik dan saran terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Ahli bahasa menilai bahasa yang digunakan dalam bahan ajar booklet serta memberikan kritik dan saran terhadap produk yang dikembangkan. Validator guru biologi adalah guru biologi kelas X SMA Argopuro Panti Jember yang akan menggunakan produk setelah selesai uji coba produk.
Jenis Data
Kuesioner validasi terdiri dari item pertanyaan dengan menggunakan checklist dan komentar dari validator. Lembar angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap booklet materi pembelajaran yang dikembangkan. Tes dilakukan dengan menggunakan pre-test dan post-test berupa tes pilihan ganda yang terdiri dari 15 soal.
Sebelum tes dibagikan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar, terlebih dahulu diuji validitas soalnya. Validitas soal bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian soal dengan pencapaian jaringan yang dirancang (Jakni, 2016:54). Berdasarkan Tabel 3.2 validitas butir soal menunjukkan bahwa seluruh soal valid sehingga pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk keperluan penelitian.
Teknik Analisis Data
Hasil rata-rata penilaian validitas produk diklasifikasikan berdasarkan penilaian kriteria validitas pada Tabel 3.3 berikut ini:. Analisis data deskriptif kuantitatif dilakukan dengan menghitung persentase respon siswa dan kriteria persentase respon siswa yang diperoleh dari siswa. Sebelum melakukan uji efisiensi, dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat yang berguna untuk menentukan apakah data berdistribusi normal.
Untuk menguji normalitas data kelas eksperimen digunakan uji Kolmogorov Spirnov dengan menggunakan SPSS versi 25. Jika nilai signifikan > 0,05 maka data berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah suatu data terdistribusi normal atau tidak dapat menggunakan rumus berikut: Untuk mengetahui keefektifan bahan ajar booklet dihitung menggunakan uji t dengan SPSS versi 25.
Tahap Pendefinisian (Define) a. Analisis Pendahuluan
Menurut Anda, apakah bahan ajar yang digunakan dapat memberikan gambaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa? 5 Jika penyajian bahan ajar didominasi gambar, apakah membantu anda dalam mempelajari tumbuhan paku? Oleh karena itu peneliti mendapatkan fakta dan solusi pada tahap ini yaitu diperlukan bahan ajar yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, karakteristik dan pengalaman siswa.
Pada tahap perancangan bertujuan untuk mempersiapkan dan merencanakan pengembangan booklet bahan ajar materi tumbuhan paku (pteridophyta). Sedangkan poin-poin buklet memuat makna dari isi poin-poin yang tercantum dalam bahan ajar buklet. Bagian terakhir dari bahan ajar terikat dalam penelitian dan pengembangan ini terdiri dari daftar pustaka dan identitas penulis.
Tahap Pengembangan (Development)
Jadi bahan ajar ini masuk dalam kategori sangat valid untuk diterapkan di SMA Argopuro Panti Jember. Jadi bahan ajar ini masuk dalam kategori sangat valid untuk diterapkan di SMA Argopuro Panti Jember. Oleh karena itu, sebagai bahan ajar, booklet ini dinyatakan sangat layak digunakan dalam pembelajaran di SMA Argopuro Panti Jember.
Dengan kata lain, bahan ajar. Brosur ini dinyatakan sangat valid untuk digunakan dalam pembelajaran di SMA Argopuro Panti Jember. Jadi bahan ajar booklet ini dinyatakan valid untuk digunakan dalam pembelajaran di SMA Argopuro Panti Jember. Jadi bahan ajar booklet ini dinyatakan valid untuk digunakan dalam pembelajaran di SMA Argopuro Panti Jember.
Tahap Penyebaran (Disseminate)
Analisis Data
Oleh karena itu, buklet ini termasuk dalam kategori sangat valid untuk digunakan sebagai bahan ajar tumbuhan paku (pteridophyta) di kelas X SMA Argopuro Panti Jember. Oleh karena itu, booklet bahan ajar tumbuhan paku (pteridophyta) dapat digunakan di kelas X SMA Argopuro PAnti Jember. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa booklet bahan ajar dapat digunakan sebagai bahan ajar di SMA Argopuro Panti Jember pada materi tumbuhan paku (pteridophyta).
Jadi nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa bahan ajar booklet dapat digunakan kepada siswa dalam skala kecil. Artinya, hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar booklet tentang tumbuhan paku (pteridophyta) sangat menarik untuk digunakan siswa selama pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Sukmawati bahwa bahan ajar booklet dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Revisi Produk
Hal ini menunjukkan bahwa nilai posttest menggunakan materi pembelajaran booklet lebih baik dibandingkan dengan nilai pretest. Nilai pretest dan posttest diuji normalitas untuk pretest dan uji t untuk mengetahui nilai akhir. Hasil normalitas (tabel 4.16) menunjukkan nilai signifikansi pre-test dan post-test sebesar 0,196 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Jadi dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar booklet. Rata-rata persentase validator ahli materi sebesar 93,5% dengan kategori sangat valid, rata-rata persentase validator ahli media sebesar 89,77% dengan kategori sangat valid, persentase rata-rata validator ahli bahasa sebesar 95,83% dengan kategori sangat valid, dan persentase validator ahli bahasa sebesar 95,83% dengan kategori sangat valid, dan persentase validator ahli bahasa sebesar 95,83% dengan kategori sangat valid. dari validator guru biologi sebesar 93,05% berada pada kategori sangat valid. Hasil uji keefektifan menggunakan uji beda berpasangan (paired sample t-test) diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,00 < 0,05, sehingga bahan ajar booklet efektif digunakan siswa dalam proses pembelajaran.
Saran Pemanfaatan, Diseminasi dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut Lanjut
Petunjuk Penilaian
Judul Penelitian : Pengembangan Bahan Ajar Booklet Berdasarkan Hasil Identifikasi Tumbuhan Pakis (Pteridophyta) Di Kawasan Kebun Raya Sukorambi untuk Siswa Kelas X IPA SMA Argopuro Panti Jember. Judul Materi Pelajaran : Tumbuhan Pakis (Pteridophyta) di Kawasan Taman Botani Sukorambi Materi Tumbuhan Kelas X IPA SMA/MA.
Angket Penilaian
Dialogis dan interaktif
Kesesuaian dengan kaidah bahasa 9. Ketepatan tata bahasa
Komentar dan Saran
Kesimpulan
If sangat efektif menyampaikan pesan/informasi secara visual menggunakan gambar 4 If sangat efektif menyampaikan pesan/informasi secara visual. Jika penyampaian pesan/informasi secara visual menggunakan gambar tidak efektif 2 Jika menyampaikan pesan/informasi secara visual menggunakan gambar sangat tidak efektif 1 3 Kesesuaian. Jika kemampuan siswa termotivasi tinggi 4 Jika kemampuan siswa termotivasi 3 Jika kemampuan siswa tidak termotivasi 2 Jika kemampuan siswa sangat tidak termotivasi 1 Kemampuan Jika kemampuan mendorong berpikir kritis 4.
Jika penggunaan istilah sangat konsisten 4 Jika penggunaan istilah konsisten 3 Jika penggunaan istilah tidak konsisten 2 Jika penggunaan istilah sangat tidak konsisten 1 Konsistensi. Jika penggunaan simbol sangat konsisten 4 Jika penggunaan simbol konsisten 3 Jika penggunaan simbol tidak konsisten 2 Jika penggunaan simbol sangat tidak konsisten 1. Pengembangan bahan ajar booklet berdasarkan hasil identifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta ) ) di kawasan Kebun Raya Sukorambi.
Cakupan Materi
Keakuratan Materi
Kemutakhiran Materi
1 Jika gambar ulasan yang digunakan tidak berhubungan dengan materi. 2 Saat gambar ulasan digunakan. 2 Ketika fakta dan data yang disajikan kurang akurat dan kurang efisien. 3 Jika fakta dan data yang disajikan adalah. 2 Jika konsep dan definisi kata yang disajikan belum sesuai. 3 Jika konsep dan definisi kata yang disajikan belum sesuai.
1 Jika ukuran foto, gambar dan grafik yang digunakan kurang menarik. 2 Jika ukuran foto, gambar dan grafiknya.
Penyajian
Silakan tulis komentar atau saran anda pada kolom yang tersedia. Terima kasih atas kesediaan Anda untuk melengkapi lembar konfirmasi ini.
Kebahasaan
Desain Grafis
Informasi Umum Perangkat Ajar
Kompetensi Awal Pengetahuan dan/atau
Profil Pancasila Profil Pelajar
Target Peserta didik Peserta didik dengan kemampuan rendah, sedang dan tinggi
Jumlah Peserta didik
Komponen Inti
Capaian Pembelajaran (Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup)
Kegiatan Pembelajaran
Guru memeriksa hasil presentasi siswa dengan tambahan penjelasan mengenai diskusi, jika terdapat kesalahan pada hasil presentasi kelompok individu. Kesimpulan Siswa menyelesaikan hasil belajar yang dibahas dan guru memberikan umpan balik atau menambahkan penjelasan siswa.
Asesmen Asesmen
Silakan memberikan catatan atau saran untuk perbaikan produk yang sedang dikembangkan pada kolom yang tersedia.
Penilaian Kelayakan Aspek
Rekomendasi/kesimpulan evaluasi keseluruhan mengenai pertanyaan 1: Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi 2: Dapat digunakan dengan banyak revisi. Tumbuhan mempunyai banyak peranan dalam kehidupan manusia, diantaranya sebagai tanaman hias, tumbuhan dibawah ini mempunyai peranan sebagai tanaman hias. Seorang guru menjelaskan bahwa tumbuhan paku (pteridophyta) dibagi menjadi 4 kelas, dibawah ini adalah kelas pasti tumbuhan paku.
Daun tumbuhan paku tumbuh dari urat daun yang bercabang-cabang disebut..dan keseluruhan daun pada satu helai daun disebut. Prothallium dan pinna b. Pinna dan daun palem c. Daun palem dan pinna d. Rimpang dan pelepah... 9. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri generasi sporofit pada tumbuhan paku, yaitu... Seorang siswa diberi tugas oleh gurunya untuk mengelompokkan jenis-jenis tumbuhan paku berdasarkan ciri-ciri morfologi dan . klasifikasi.