PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES FIKIH MTS BAB ZAKAT BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING
SKILLS (HOTS) DI MTs N 4 SLEMAN
Oleh :
Ahmad Alhadad (17204010078)
TESIS
Diajukan Kepada Program Magister
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Untuk
Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M. Pd) Program Studi Guru Pendidikan Agama Islam
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
Yogyakarta 2022
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan # Sesungguhnya beserta kesulitan pasti ada kemudahan”
1Q.S Al Insyiroh ( ٥-٦)
1Al-Qurān, surat Al-Insyiroh. 5-6.
vi
Halaman Persembahan
Tesis ini peneliti persembahkan kepada almamater tercinta:
Program magister
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan
Universitas islam negeri
Sunana kalijaga yogyakarta
vii Abstrak
Ahmad Alhadad, 1720401018. Pengembangan instrumen Tes Fikih Bab Zakat Berorientasi Higher Order Thingking Skills di MTs N 4 Sleman. Tesis Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Univeritas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Latar belakang penelitian ini berawal dari kumpulan soal fikih yang masih berada pada taraf tingkat rendah di MTs terutama di MTs N 4 Sleman. Dimana soal hanya masih berkutat pada tahapan mengingat dan memahami. Sedangkan kurikulum 2013 menuntut agar instrumen soal sudah berada pada tingkat tinggi yang sesuai dengan tingkatan taksonomi bloom. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat berpikir mandiri secara kritis, kreatif dan inovatif. .
Berdasakan keadaan tersebut perlu diadakannya pengembangan intrumen tes yang dimana tidak hanya mengarahkan hanya kepada pengetahuan, tapi juga dapat mengarahkan peserta didik agar berpikir kritis, kreatif, dan dapat mememecahkan segala permasalahan yang ada di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk pengembangan instrumen fikih dengan bentuk soal pilihan ganda bertingkat. Penelitian ini menggunakan penelitian R&D yang dimana menggunakan model tahap 3-D. pengembangan ini memiliki 3 tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Instrumen tes kemudian di validasi oleh ahli instrumen, ahli materi, dan siswa.
Berdasarkan analisis uji validasi, dapat simpulkan bahwa produk instrumen tes fikih bab zakat berortientasi higher order thingking skills (HOTS) memperoleh nilai 89,7%. Hal ini menunjukan bahwa produk layak untuk di implementasikan dalam penilaian tes tingkat tinggi.
Kata kunci: higher order thingking skills (HOTS), pengembangan, zakat.
viii
taksonomi bloom
3-D
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi adalah kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543b/U/1987
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ba‘ B be
Ta' T te
s\a S\ es (titik di atas)
Jim J je
h}a‘ H{ ha (titik di bawah)
Kha' kh ka dan ha
Dal d de
z\al z\\ zet (titik di atas)
ra‘ r er
Zai z zet
Sin s Es
syin sy es dan ye
s{ad s}} es (titik di bawah)
d}ad d{ de (titik di bawah)
t}a'> t} te (titik di bawah)
z}a z} zet (titik di bawah)
‘ain ‘ koma terbalik ( di atas)
gain g Ge
x
fa‘ f Ef
qaf q Qi
kaf k Ka
lam l El
mim m em
nun n en
wawu w we
ha>’ h h
hamzah ’ apostrof
ya' y ye
II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah ditulis Rangkap ditulis muta’addidah
Ditulis ‘iddah
III. Ta’ Marbutah diakhir kata a. Bila dimatikan tulis h
ditulis H}ikmah
Ditulis Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya)
b. Bila diikuti kata sandang ‚al‛ serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis h.
xi
ditulis Kara>mah al- auliya>’
c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah ditulis t.
ditulis Zaka>t al-fit}rah
IV. VokalPendek
َ fath}ah ditulis a
kasrah ditulis i
d{ammah ditulis u
V. VokalPanjang
1 FATHAH + ALIF ditulis
ditulis a>
Ja>hiliyah 2 FATHAH + YA’MATI ditulis
ditulis
a>
Tansa>
3 FATHAH + YA’MATI ditulis ditulis
i>
Kari>m 4 DAMMAH + WA>WU MATI ditulis
ditulis
u>
Furu>d{
VI. Vokal Rangkap
1 FATHAH + YA’ MATI ditulis ditulis
Ai bainakum
xii 2 FATHAH + WA>WU MATI ditulis
ditulis
Au qaul
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof ditulis a antum
ditulis u’iddat ditulis la’in syakartum
VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan "al"
ditulis al-Qur’a>n
ditulis al-Qiya>s ditulis al-Sama>'
ditulis al-Syams
IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau pengucapannya
ditulis Z|awī al- Furu>d{
ditulis Ahl al- Sunnah
xiii
KATA PENGANTAR نيحّرلا يوحّرلا للها نسب
لوكا يذلا للها دوحلا .ييلسرولاو ءايبًلأا نتاخ ىفطصولا ادّوحه اً دّيس لعجو ييّدلا
مىي ىلإ ىاسحإب نهعبت يهو هبحصو هلا ىلعو دوحه اٌبيبحو اً دّيس ىلع نّلسو ّلص نهللا ييّدلا
.
Alhamdulillah, segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan kenikmatan iman dan ilmu kepada kita. Sehingga atas limpahan rahmat, anugerah, dan karunia-Nyalah penyusunan tesis ini dapat terealiasasi dengan lancar dan baik. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW neserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu eksis membantu perjuangan beliau dalam menegakkan kebenaran di muka buni ini.
Dalam penulisan tesis ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hentinya kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Sri Sumarni, M.Pd. selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta jajarannya.
2. Bapak Prof. Dr. Mahmud Arif, M.Ag selaku ketua Prodi Pascasarjana Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan arahan dan nasihatnya.
3. Ibu Dr. Hj. Maemonah M. Ag, selaku dosen pembimbing tesis yang senantiasa sabar dalam membimbing dan memberikan arahan sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
4. Bapak Dr. Sabarudin, M.Si selaku dosen penguji saya yang senantiasa memberikan arahan dalam menyempurnakan tesis.
5. Bapak Dr. M. Agung Rokhimawan, M.Pd selaku penguji saya yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan dalam menyempurnakan tesis.
xiv
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
7. Bapak Drs. Bambang Irianto, M.M, selaku Kepala Madrasah MTs N 4 Sleman Yogtakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
8. Ibu Astuti Kusumawati, S.Pd selaku Waka Kurikulum MTs N 4 Sleman Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan nasihat bagi peneliti selama penelitian.
9. Ibu Hj. Istiqomah, M.Pd selaku guru pengampu fikih di MTs N 4 Sleman yogyakarta yang telah memberikan nasihat dan bekerjasama selama penelitian.
10. Bapak Yayan Rubiyanto, Selaku dosen Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah bersedia menjadi validator ahli instrumen.
11. Bapak Harjaka, S.Pd, S.Ag, M.Pd, M.Pd.I, Selaku pengawas MTs N 4 Sleman, yang telah bersedia menjadi validator ahli instrumen.
12. Seluruh peserta didik kelas VIII A MTs N 4 Sleman yogyakarta atas kerjasamanya.
13. Keluarga besar Guru dan Karyawan MTs N 4 Sleman yogyakarta yang selalu memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan tesis.
14. Keluarga tercinta, bapak H. Ahmad Oding, Ibu Hj. Edoh Komariah, kakak Siti eka Marliah, S.E, dan adikku tersayang nur fauziah, ahmad hasby rohman dan ahmad irfan rohim, dan muhammad kendra yang senantiasa memberikan doa‟ terbaik.
15. Keluarga besar H. Ahmad Apan (Alm), dan keluarga besar H. Karna yang selalu memberikan motivasi
16. Keluarga besar Pascasarjana 2017 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
17. Keluarga besar PP. Al Munawwir Krapyak Komplek Padang Jagad yang telah memberikan motivasi, semangat, dan pengalaman berharga.
xv
Penetliti juga mohon maaf apabila dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan. oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dinantikan demi karya-karya lain di masa yang akan datang.
Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi peneliti kuhususnya dan bermanfaat bagi orang lain. Semoga Allah meridhai, aamiin.
Yogyakarta, 28 Januari 2022
Peneliti,
Ahmad Alhadad, S.Pd
NIM. 17204010178
xvi DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN ASLI ... i
SURAT PERNYATAAN BEBAS PALGIASI ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
HALAMAN ABSTRAK ... vii
HALAMAN ABSTRACT ... viii
HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI ... ix
HALAMAN KATA PENGANTAR ... xiii
HALAMAN DAFTAR ISI ... xvi
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xviii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xx
BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfa‟at Penelitian ... 6
D. Ruang Lingkup Pengembangan ... 7
E. Spesifik Produk ... 8
F. Tinjauan pustaka ... 8
G. Metode Penelitian ... 10
H. Sistematika Penulisan ... 18
BAB II : KAJIAN TEORI A. Proses Pengembangan ... 20
B. Dimensi kognitif Pelajaran Fikih ... 25
C. Pengertian HOTS ... 26
D. Karakteristik Penilaian Berorientasi HOTS ... 33
E. Two-tier Multiple Choice ... 37
xvii
F. Langkah-langkah Penyusunan Soal HOTS ... 38
BAB II : GAMBARAN UMUM A. Identitas Madrasah ... 42
B. Sejarah Singkat ... 43
C. Letak Geografis ... 45
D. Visi dan Misi Madarasah ... 45
E. Tujuan Madrasah ... 46
F. Keadaan Siswa ... 46
G. Guru dan Karyawan ... 47
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Analisis kebutuhan Isntrumen Tes Mata Pelajaran Fikih Materi Zakat di MTs N 4 Sleman ... 48
2. Proses Pengembangan Instrrumen Tes Fikih Materi Zakat Berorientasi HOTS Dengan Two-Tier Multiple Choice Di Mts N 4 Sleman ... 52
3. Uji Validitas instrumen Fikih Bab Zakat Berorientasi Higher Order Thinking Skills di MTs N 4 Sleman ... 86
B. Pembahasan ... 93
BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan ... 110
B. Saran-saran ... 110
C. Kata Penutup ... 111 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentase Kelayakan Intrumen ... 17
Tabel 2.1 Tingkatan Kognitif Anderson And Kratwohl ... 30
Tabel 2.2 Dimensi Proses Kognitif Higher Order Thingking Skills ... 31
Tabel 2.3 Penskoran two-tier multiple choice. ... 41
Tabel 2.4 Hasil akhir ... 41
Tabel 4.1 KI, KD dan Indikator Fikih MTs N 4 Sleman ... 47
Tabel 4.2 Analisis Instrumen Tes Fikih Bab Zakat di MTs N 4 Sleman ... 48
Tabel 4.3 Analaisis Kompetensi Dasar dan Indikator Fikih Bab Zakat Kelas VIII di MTs N 4 Sleman ... 53
Tabel 4.4 Kisi-kisi Instrumen Tes Pelajaran Fikih Bab Zakat Kelas VIII di MTs N 4 Sleman ... 53
Tabel 4.5 Pengantar Soal Instrumen Tes Pelajaran Fikih Bab Zakat Kelas VIII MTs N 4 Sleman ... 55
Tabel 4.6 Petunjuk Soal Instrumen Fikih Bab Zakat Kelas VIII di MTs N 4 Sleman ... 55
Tabel 4.7 Instrumen Butir soal Fikih Bab Zakat Berorientai Higher Order Thingking Skills Dengan Two-Tier Multiple Choice di MTs N 4 Sleman ... 56
Tabel 4.8 Kompetensi dan Materi Pengembangan Instrumen tes fikih berorientasi HOTS di MTs N 4 Sleman ... 58
Tabel 4.9 Kisi-Kisi Instrumen Tes Pelajaran Fikih Bab Zakat Kelas VIII di MTs N 4 Sleman ... 60
Tabel 4.10 Instrumen Butir soal Fikih Bab Zakat Berorientai Higher Order Thingking Skills Dengan Two-Tier Multiple Choice di MTs N 4 Sleman ... 60 Tabel 4.11 Perbaikan Penulisan Butir Soal Pelajaran Fikih Materi Zakat
xix
Berorientasi Higher Order Thingking Skills Dengan
Two-Tier Multiple Choice ... 63 Tabel 4.12 Hasil Validasi Pengembangan Instrumen Tes Fikih Bab Zakat
Berorientasi Higher Order Thingking Skills dengan
Two-tier multiple choice di MTs N 4 Sleman ... 65 Tabel 4.13 Hasil Validitas Isi ... 66 Tabel 4.14 Hasil Validitas Konstruk ... 66
xx
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Kondisi Awal pembuatan Instrumen Tes fikih
di MTs N 4 Sleman ... 51 Gambar 4.2 ... 52 Gambar 4.3 ... 68
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di dunia khususnya di bidang pendidikan. Perkembangan ini sejalan dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, berbangsa dan negara.
Oleh karena itu pendidikan merupakan bekal utama untuk menyiapkan generasi masa depan. Hal ini terbukti dengan adanya usaha pemerintah untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional yaitu dengan penyempurnaan kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu unsur yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan kualitas peserta didik.
Kurikulum 2013 dirancang dengan segala penyempurnaan. Salah satunya pada standar isi yakni mengurangi materi yang tidak relevan, dengan memperluas materi yang relevan bagi peserta didik serta diperkaya dengan kebutuhan peserta didik untuk berfikir kitis dan dan analitis sesuai standar inernasional.
2
Selain itu Penyempurnaan lainnya juga dilakukan pada standar penilaian, dengan mengadaptasi secara bertahap model-model penilaian standar internasional. Dimana salah satu ciri dari model penilaian internasional ini lebih menekankan pada aspek kemampuan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thingking Skill). Konsep penilaian ini tidak hanya berfokus pada tujuan-tujuan Pendidikan yang telah ditetapkan, melainkan lebih kepada pembentukan kemampuan pribadi siswa secara mandiri dalam berfikir secara kritis, kreatif, dan inovatif serta memecahkan masalah yang lebih kompleks.
Teori yang dipakai oleh kurikulum 2013 ialah penilaian yang berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Taksonomi Bloom Revisi membagi tingkatan kognitif menjadi 6 yaitu; mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.2 kemudian ini dibagi lagi menjadi level kognitif (mengingat, dan memahami, dan mengaplikasikan), dan tinggi (menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta).
Guru yang merupakan penyelenggara terkait dalam penialaian harus memiliki kemampuan memilih dan mengembangkan prosedur penilaian yang tepat dan sesuai dengan standar Taksonomi Bloom Revisi guna tercapai penilaian yang baik dan tepat guna terciptanya pembelajaran yang berkualitas dan akan memotivasi peserta didik untuk belajar dengan baik.3
2 Wowo Sunaryo Kuswana, TAksonomi Kognitif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal 108
3 Abdul Munif, 2017, Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: FITK UIN Sunan Kalijaga), hal. 9
3
Untuk menghasilkan suatu penilaian yang baik maka perlu adanya pengembangan terhadap instrumen penilaian. Penilaian sendiri dapat dilakukan melalui dua teknik yaitu teknik tes dan teknik non-tes. Teknik tes ialah teknik penilaian yang yang menggunakan tes sebagai intsrumennya, sedangkan teknik non-tes ialah teknik penilaian yang tidak menggunakan tes sebagai instrumennya.4
Penilaian dengan menggunakan tes yang butir tes nya bermutu itu dapat membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. sebab butir tes yang bermutu dapat memberikan informasi yang tepat bagi guru tentang siswa yang sudah mencapai kompetensi dan belum mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian dengan tes, butir tes yang bermutu dapat membantu guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. sebab butir tes yang bermutu juga dapat memberikan informasi yang tepat tentang siswa mana yang sudah atau belum mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Dalam membuat penilaian yang berdasarkan revisi taksonomi Bloom ini bisa menggunakan penilaian dengan two-tier multiple choice. Penilaian ini merupakan penilaian dengan pilihan ganda bertingkat, dimana tingkat pertama merupakan jawaban dari pertanyaan dan tingkat kedua merupakan alasan mengapa jawaban yang dipilih. Dengan begitu peserta didik diajak untuk berpikir secara analitis atau berpikir HOTS.
Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Sleman sesuai dengan Peraturan Menteri Agama No. 207 Tahun 2014 “menetapkan kurikulum 2013 dapat
4Abdul Munif, 2017, Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: FITK UIN Sunan Kalijaga), hal. 53
4
dilaksanakan oleh seluruh kesatuan pendidikan”.5 oleh karena itu pada tahun 2014 seluruh madrasah di kabupaten sleman sudah menggunakan kurikulum 2013. Namun masih banyak sekali kekurangan dalam pengaplikasiannya, terutama dalam soal penilaian khususnya pada penialaian pada bidang pelajaran agama (Al Quran dan Hadits, Fikih, Aqidah Akhlak, dan Sejarah Kebudayaan Islam) dalam ranah pengetahuan ketika menyusun instrument tes.
Salah satu penilaian yang peneliti fokuskan adalah pembelajaran fikih dalam ranah pengetahuan. Berdasarkan observasi peneliti di salah satu MTs di kabupaten sleman yaitu di MTs 4 Sleman.6 Peneliti melihat instrument tes fikih dan kisi-kisi instrument tes pada pelajaran fikih masih cenderung membuat tes yang menekankan pada aspek mengingat, menyatakan kembali atau merujuk tanpa pengolahan, dimana ketiga aspek ini masih berada pada taraf kemampuan berfikir rendah (Lower Order Thingking Skill).
Fikih merupakan pelajaran atau salah satu keilmuan yang sangat populer dan berpengaruh dengan kehidupan umat islam, karena ilmu ini berkaitan dengan sikap dan perilaku sehari-hari yang membahas tentang kehidupan pribadi (ibadah) maupun dalam kehidupan bermasyarakat (muamalah). Oleh sebab itu ilmu fikih ini terus mengalami perkembangan yang dinamis, yang perlu diikuti dan dipelajari, agar fikih dapat menempati fungsinya yang solutif (memberi pemecahan) terhadap kebutuhan hukum dan aturan bagi umat islam sepanjang masa dan di semua tempat.
5 https://spmsleman.wordpress.com
6 Observasi di MTs N 4 Sleman pada hari sabtu, 15 Mei 2019.
5
Salah satu ilmu dari fikih ialah tentang zakat. Zakat berkaitan dengan ibadah (pribadi) dan masyarakat (muamalah), hal ini disebabkan zakat ini berkaitan dengan orang islam yang tak mampu. Fikih zakat ini merupakan materi yang harus dipelajari olehh anak-anak di kelas 2 atau 8 MTs, yang tujuan dari pembelajaran ini adalah paham akan tata cara membayar zakat.
Namun problem yang terjadi adalah anak masih terlihat kebingungan dalam tata-taa cara pelaksanaan zakat ketika diberikan soal yang berkaitan langsung dengan kehidupan nyata. Salah satu agar anak bisa memahami betul proses zakat ialah dengan memperbaiki proses pembelajaran dan peningkatan kualitas instrumen soal dalam penilaian.
Peningkatan kualitas instrument soal test ini penting dilakukan, karena di era yang semakin berkembang ini siswa tidak hanya di tuntut untuk mengetahui dan memahami dalam bentuk pengetahuan dan informasi saja.
Akan tetapi secara lebih jauh, siswa diharapkan mampu menganalisis dan memberikan solusi yang solutif terhdap berbagai bentuk masalah yang ada.
Hal ini sesuai dengan kajian fikih yang selalu mengalami perkembangan pada masanya. Ada berbagai macam probelamatika yang muncul di masyarakat seputar fikih ibadah dan muamalah baik secara teoritis maupun praktisnya. Oleh karenanya peneliti memilih mata pelajaran fikih khusunya bab zakat sebagai objek penelitian dan pengembangan instrument tes soal yang disesuaikan dengan konteks saat ini dan problematika yang ada pada masyarakat sekitar. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti
6
tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul “Peyusunan Intrumen Tes Fikih MTs Berorientasi Higher Order Thingking Skills di MTs N 4 Sleman”.
B. Rumusan Masalah
Dalam latar belakang masalah diatas yang telah peneliti uraikan, maka kajian penelitian ini berfokus pada:
1. Bagaimana pengembangan instrumen tes Fikih MTs N 4 Sleman ?
2. Bagaimana validitas instrument tes Fikih berorientasi higher order thingking skills MTs N 4 Sleman ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penilitian ini adalah :
1. Untuk menyusun instrument tes Fikih pada materi zakat di MTs N 4 Sleman.
2. Untuk melakukan uji validasi produk guna mengetahui penggunaan instrument tes Fikih pada materi zakat di MTs N 4 Sleman
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia Pendidikan dan penelitian terutama dalam membuat instrumen tes yang berorientasi HOTS.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
7
Menambah wawasan peneliti mengenai evaluasi dalam pembelajaran dan pengembangan instrumen penilaian berorientasi HOTS.
b. Bagi Lembaga
1) Sebagai masukan dalam membangun dalam meningkatkan kulaitas lembaga.
2) Dapat menjadi pertimbangan ketika membuat instrumen penilaian dalam pembelajaran.
c. Bagi peneliti Berikutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian yang sejenis, dan bahan untuk dikembangkan lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya.
D. Ruang Lingkup Pengembangan
1. Instrument tes Fikih pada materi zakat MTs yang didasarkan pada tingkatan berfikir Taksonomi Bloom, mengingat (C1) yaitu memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta(C6).
2. Intrument tes yang dikembangkan atau dibuat ini mengukur domain kognitif yang menggunakan soal pilihan ganda bertingkat (two tier multiple choice)
3. Intrumen hanya digunakan untuk tingkat MTs berdasarkan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan indikator yang sudah ada.
8
4. Subyek pengukuran yaitu siswa MTs N 4 Sleman
5. Acuan pengukuran berbasis Higher Order Thingking Skill (HOTS) E. Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
1. Intrumen tes Fikih zakat di MTs berorientasi Higher Order Thingking Skills yang dikembangkan dari 5 bagian, yakni (1) kisi-kisi soal, (2) pengantar soal, (3) petunjuk soal, (4) butir-butir soal pilihan ganda, (5) dan kunci jawaban.
2. Kisi-kisi soal disajikan dalam bentuk 9 kolom, yakni: (1) kompetensi dasar, (2) indikator, (3) indikator soal, (4) prosedur, (5) teknik, (6) jenis, (7), bentuk, (8) nomor butir soal, (9) tingkat kognitif.
F. Tinjauan Pustaka
Berkaitan dengan penelitian, peneliti melakukan kajian terhadap beberapa hasil penelitian agar tidak adanya pengulangan dari hasil penelitian sebelumnya. Adapun hasil hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan tema yang peneliti angkat antara lain:
Pertama, Dadan Rosana, Marina Rmadani, dan Deby Kurinia Dewi, yang berjudul “Instrumen Penilaian Kinerja Keterampilan Proses Sains Seusai Nature Of Science (NOS)”. Jurnal ini menjelaskan tentang uji kelayakan penilaian kinerja keterampilan proses sains sesuai NOS dari hasil
9
pengembangan melalui tes berupa non tes yaitu melaui observasi, dan kuesioner tentang kelayakan penggunaan.7
Kedua, sabrina hayatunnufus, abdul ghani, dan suhendryatna, yang berjudul “Pengembangan Intrumen Penilaian Sikap Berbasis Kurikulum 2013 Pada Pelajaran Kimia SMA” menjelaskan tentang cara-cara penilaian sikap melalui kurikulum 2013 melalui pengembangan dan uji kelayakan instrument tes.8
Ketiga, Achmad Fanani dan Dian Kusmaharti, yang bejudul
“Pengembangan Pembejaran Berbasis HOTS di SD Kelas V”. Jurnal ini menjelaskan tentang bagaimana cara pembelajaran berbasis HOTS di sekolah dasar kelas V, dengan Teknik pengumpulan data berupa angket dan tes.9
Keempat, Nur Rochmah Lailly, Asih Widi Wisudawati; 2015, Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) Dalam Soal UN Kimia SMA Rayon B Tahun 2012/2013, Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif jenis analisis isi atau dokumen (content or document analysis). Kesimpulan dari penelitian ini menujukkan bahwa karakteristik soal tipe Higher Order
7Jurnal Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, No. 03 Universitas Negeri Yogyakarta.
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/14731. Diakses pada 28 maret 2019, pukul 20.08 Wib
8Jurnal Pendidikan Sains Indonesia,Vol 05, No. 01, Hal 44-77, 2017 / http://jurnal.unsyiah.ac.id/JPSI/article/view/8406. Diakses pada 12 April 2019, Pukul 23.00 Wib.
9Jurnal Pendidikan Dasar. P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 25495801 http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpd/article/view/JPD.91.01, diakses pada 26 April 2019, pukul 11.00 Wib.
10
Thinking Skill (HOTS) yng terdapat dalam soal UN Kimia SMA Rayon yaitu stimulus, sedangkan karakteristik yang lain yaitu kemampuan berfikir kritis dan kreatif belum dapat diambil kesimpulan karena hanya dilakukan analisis terhadap soal, tidak dengan penyelesaian soal oleh siswa.10
Dari beberapa tinjauan pustaka yang telah dilakukan terhadap penelitian yang serupa, penelitian yang akan dilakukan ini ini berbeda dari segi pengembanngan penyusunan dalam Teknik dan intrumen tes.
Pengembangan Teknik dan isntrumen tes yang akan peneliti kembangkan adalah berupa tes soal pilihan ganda (two-tier multiple choice) bertingkat pada materi fikih bab zakat di MTs N 4 Sleman.
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrument tes berbasis Higher Order Thingking Skills ini menggunakan ini adalah jenis penelitian dan pengembangan Research And Development.11 merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kefektifan produk tersebut.
Penelitian ini diawali dengan menganalisis kebutuhan guna mendesaian
10Nur Rochmah Lailly, Asih Widi Wisudawati 2015, “Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) Dalam Soal UN Kimia SMA Rayon B Tahun 2012/2013”, Kauni, UIN Sunan Kalijaga, ISSN 2301-8550 Vol XI No. 1, (April, 2015).
11 Nana Syaodih, Sukmadinata, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal 164
11
produk baru lalu dilakukan uji keefektifan terhadap produk tersebut.
Produk yang dihasilkan bisa berupa materi, media, alat atau model pembelajaran yang digunakan untuk mengatasi masalah di kelas atau laboratorium, dan banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui Research and Development. Adapun penelitian ini digunakan untuk menyusun instrumen tes Fikih bab Zakat berorientasi Higher Order Thingking Skill (HOTS) untuk siswa kelas VIII MTsN 4 Sleman, Yogyakarta.
2. Model Pengembangan
Model desain dalam pengembangan model ini adalah 4-D (Devine, Design, Development, Dessimenate).12 Model ini dipilih karena tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa instrumen tes penilaian. Produk yang dihasilkan kemudian diuji kelayakannya dengan proses validasi dan uji coba produk untuk mengetahui kelayakan pada instrumen tes pada materi fikih di MTs N 4 Sleman berorientasi HOTS.
Peneliti kemudian meringkas tahapan penelitian dan pengembangan kepada 3-D. hal ini disebabkan karena ruang lingkup pengembangan yang hanya mencakup uji coba tes instrument secara terbatas. Maka penelitian ini hanya terdiri dari pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (development).
12 Ratumanan T.G, & Rosmiati Imas. Perencanaan Pembelaaran, (Depok : Rajawali Pers, 2019), hal 61
12
Adapun tahap dalam pengembangan penyusunan intrumen nya yaitu :
a. Tahap Pendefinisian Define
dalam tahap pendefinisian ini terbagi menjadi tiga yaitu:
1) Analisis tujuan awal
Menentukan tujuan dilakukannya pengembangan instrumen tes berorientasi Higher Order Thingking Skills
2) Analisis Kompetensi Dasar dan Indikator
Menganalisis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang meliputi kompetensi dasar, indikator, dan indikator soal.
3) Analisis materi
Menganalisis materi dengan cara mengidentifikasi materi tertentu yang akan dibuat intrumen tes dan menyusunnya secara sistematis. Adapun Materi yang akan digunakan adalah zakat.
b. Tahap Pengembangan (Design)
Hasil yang didapat dari tahap pendefinisian, dialnjuttkan dengan tahap menentukan rancangan spesifikasi produk instrument tes yang terdiri dari :
13 1) Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi soal ini disajikan dalam bentuk tabel yang tediri dari kompetensi dasar, indikator, indikator soal, prosedur, teknik, jenis, bentuk, nomor butir soal, tingkat kognitif.
2) Pengantar Soal
Pengantar soal membuat gamabaran instrument tes untuk memberikan pemahaman awal kepada pembaca.
3) Petunjuk Soal 4) Butir-Butir Soal 5) Kunci Jawaban
c. Tahap Pengembangan (Development)
Tahap ini merupakan tahapan dalam pengembangan produk instrumen Higher Other Thingking Skills dengan Two-tier Multiple Choice pada materi fikih bab zakat di MTs N 4 Sleman. Proses pengembangan produk melalui beberapa tahap, yaitu:
1) Tahap pertama
Menetapkan materi dan kompetensi yang akan digunakan dalam pengembangan instrument tes yakni materi bab zakat. Setelah menetapkan materi, peneliti menganalisis permasalahan zakat dan ketentuan zakat yang ada di sekitar.
14 2) Tahap kedua
Menentukan jenis instrument tes yang digunakan dalam butir soal. Jenis instrumen tes yang akan digunakan adalah Two- tier Multiple Choice
3) Tahap ketiga
Membuat kisi-kisi instrument yang sesuai dengan tahap ke satu sampai ke tiga. Kisi-kisi soal ini disajikan dalam bentuk tabel yang tediri dari kompetensi dasar, indikator, indikator soal, prosedur, teknik, jenis, bentuk, nomor butir soal, tingkat kognitif.
4) Tahap keempat
Menyusun butir soal sesuai dengan kisi-kisi instrument, pengantar soal, dan petunjuk soal.
5) Tahap kelima
Membuat kunci jawaban, pengolahan skor, dan analisis karakter HOTS dalam soal
6) Tahap keenam
Melakukan uji validasi, yang bertujuan untuk melihat validasi isi dan konstruk dan realibilitas.
15 7) Tahap ketujuh
Merevisi produk yang dilakukan berdasarkan penilaian dari ahli instrumen evaluasi dan ahli materi. Apabila sudah tidak ditemukan kesalahan maka telah menghasilkan produk instrumen yang tervalidasi
8) Tahap kedelepan
Melakukan uji coba lapangan di MTs N 4 Sleman secara terbatas di kelas VIII A
3. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh dari pengembangan ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data dari kualitatif diambil dari catatan, komentar, kritik, maupuan saran-saran yang diberikan validator yang selanjutnya digunakan untuk merevisi instrument.
Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil rata-rata kuesioner. Pada penelitian ini menggunakan skala Likert dengan interval 1 - 4, dimana skor 1 sangat kurang, 2 kurang, 3 baik, dan 4 sangat baik.13 4. Instrumen pengumpulan data
13 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal 308
16
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data mengunakan angket untuk ahli dan praktisi. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data verbal dan numerik mengenai validitas dan realibilitas produk instrumen tes.
5. Teknik Analisis Data
Analisis dalam penelitian ini di analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang berasal dari catatan, komentar, kritik, dan saran dari ahli, dan praktisi.
Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari penilaian ahli praktisi.
Adapun analisis kuantitatif yang dilakukan pada penelitian ini merupakan pengolahan data angket yang telah disebarkan kepada ahli materi dan ahli evaluasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan rumus berikut:
a. rumus pengolahan data per item
p = Persentase
x = Jawaban responden dalam satu item
= Nilai ideal dalam satu item b. Rumus pengolahan data secara keseluruhan
17 ∑
∑
P = Persentase
∑x = Jumlah total
∑ = Jumlah total nilai ideal
100% = konstanta
Maka untuk menentukan kesimpulan yang telah dicapai dari hasil nilai rata-rata, harus dikembangkan pada kriteria validitas.
Penelitian ini menggunakan skala likert dengan interval 1-4 peneliti mengambil pedoman kriteria interpretasi kelayakan instrumen tes sebagai berikut.
Tabel 1.1
Persentase Kelayakan Intrumen
Kategori Hasil Persentasi Kualifikasi Tindak lanjut
4 81% - 100% Sangat Layak Implementasi
3 61% - 80 % Layak Implementasi
2 41% - 60% Kurang Layak Revisi
1 <40% Tidak Layak Revisi
1) apabila instrumen tes yang diuji kelayakan tersebut mencapai tingkat persentase 61% - 80 %, instrumen tesebut layak dan dengan revisi kemudian siap diimplementasikan
18
2) apabila instrumen tes yang diuji kelayakan tersebut mencapai tingkat persentase 41% - 60%, instrumen tesebut kurang layak dan dan harus revisi
3) apabila instrumen tes yang diuji kelayakan tersebut mencapai tingkat persentase <40%, instrumen tesebut kurang layak dan dan harus di revisi dengan skala besar
6. Tahap Revisi Produk
Setelah pengembangan dan uji validasi telah dilakukan, selanjutnya dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan instrumen tes.
Hal ini harus sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh ahli materi dan ahli evaluasi.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab.
Adapun BAB I adalah pendahuluan yang berisi permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan keguanan peneltitian, spesifikasi produk, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II membahas tentang kajian teoritik, disana akan dipaparkan beberapa hal proedur pengembangan, dimensi kognitif pada mata pelajaran fikih, pengertian hots, karakteristik instrumen penilaian kognitif berorientasi hots, two-tier multiple choice, dan langka-langkah penyusunan soal-soal fikih bab zakat berbasis hots
19
BAB III membahas tentang deskripsi madrasah MTs N 4 Sleman seperti idetitas madrasah, sejarah singkat, letak geografis, visi dan misi madrasah, dan tujuan madrasah.
BAB IV akan diuraikan tentang hasil produk pembuatan instrumen tes fikih di MTs N 4 Sleman, dan pembahasan produk pembuatan intrumen tes fikih bab zakat di MTs N 4 Sleman.
BAB V penutup yang berisi berupa kesimpulan, saran – saran, dan kata penutup.
110 BAB V Penutup A. Kesimpulan
1. Kualitas instrumen tes pelajaran fikih materi zakat di MTs N 4 Sleman pelajaran fikih materi zakat masih banyak berada pada tingkat kognitif rendah, yakni pada tingkat mengetahui (C1), dan Memahami (C2).
2. Proses pengembangan fikih materi zakat memiliki tiga tahapan, yaitu: 1) tahap pendefinisian, 2) tahap perancangan, 3) tahap pengembangan
3. Produk pengembangan instrumen tes fikih materi zakat berorientasi higher order thingking skills dengan two-tier multiple choice kelas VIII di MTs N 4 Sleman menunjukan kriteria layak dengan persentae 89,5%
sehingga sangat layak untuk di implementasikan. Hal itu dapat dilihat dari 3 aspek penilaian yang meliputi: 1) Validitas isi, 2) Validitas konstruk, 3) Relibilitas.
4. Instrumen tes fikih materi zakat berorientasi higher order thingking skills ini masih memiliki kekurangan, yaitu: 1) instrumen tes yang dihasilkan belum diuji tingkat kesukaran dan daya beda soal, 2) materi yang digunakan terbatas yaitu nateri zakat, 3) soal yang digunakan masih belum mencapai untuk mengukur berfikir tingak tnggi C6 (berkreasi).
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan penelitian menjelaskan bahwa produk pengembangan tes fikih materi berorientasi higher order thingking skills
111
dengan two-tier multiple choice ini dapat diterima dalam pengembangan tes.
Sehingga peneliti menyarankan kepada guru untuk dapat menerapkan model instrumen tes kepada peserta didik dalam menilai ulangan harian.
Bagi mahasiswa hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini, baik dari afektif maupun aspek psikomotrik peserta didik, karena dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada aspek kognitif peserta didik saja.
C. Kata Penutup
Alhamdulillahi rabibbil‟aalamiin puji dan syukur hanya tercurahkan kepada sang pemilik hidup ini Allah SWT yang telah memberikan segala kekuatan, petunjuk serta kemudahan sehingga peneliti bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada panutan umat Islam yakni nabi Muhammad SAW. Peneliti menyadari bahwa karya sederhana ini masih banyak sekali kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang peneliti miliki. Meskipun demikian peneliti sangat berharap karya sederhana ini bisa bermanfaat khsusunya bagi peneliti dan semua orang dikemudian hari
111
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Sani Ridwan, 2019. Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thingking Skills), Tangerang: Tira Smart
Ahmad Fanani & dian Kusumawati, Pengembangan Pembelajaran Berbasis HOTS di SD Kelas V , Jurnal Pendidikan Dasar. P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801. http://doi.org/10.21009/JPD.091.01 , diakses pada 26 April 2019, pukul 11.00 Wib.
Badrun Katrowagiran, Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013, Pelatihan Penialain Otentik Bagi Guru SMP Wonosari yang mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tanggal 29 Agustus 2014.
Basuki Ismet & Hariyanto, 2014. Asesmen Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Farida Ida, 2017. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Gunawan Adi W, 2013. Genius Learning Strategi, Jakarta: Gramedia Pustaka
Agama
Helmawati, 2019. Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Hots, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Hosnan M, 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontektual Dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, Bogor: Ghalia Indonesia
http://p4tkipa.net/data.jurnal/HOTS.poppy.pdf, diaskes pada 1 Mei 2019, pukul 10.00 wib
https://spmsleman.wordpress.com
Ibrahim, Pengembangan Bahan Ajar Matematika Sekolah Berbasis Masalah Terbuka untuk Memfasilitasi Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa, (Makalah disajikan dalam seminar matematika dan Pendidikan matematika, di Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2011.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Modul Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti, Tahun 2019
Kusaeri & Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta:
Graha Ilmu), hal 151
Kusnawa Wowo Sunaryo, 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Matt Jarvis, 2011. Teori – teori Psikologi: Pendekatan Modern untuk Memahami Perilaku, Perasaan dan Pikiran Manusia (diterjemahkan dari Theoretical Approaches In Psychology, Bandung: Nusa Media
Nugroho R Arifin, 2019. Higher Order Thingking Skills, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Nur Rochmah Lailly Asih Widi Wisudawati 2015, “Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) Dalam Soal UN Kimia SMA Rayon B Tahun 2012/2013”, Kauni, UIN Sunan Kalijaga, ISSN 2301-8550 Vol XI No. 1 Observasi Di SMA N 1 Jatisari Karawang Bersama Guru PAI Kelas X Bapak H.
Deden Sarkosih, S.Ag. pada tanggal 15 April 2019.
Sabrina Hayatun Nupus, Abdul gani, Supharayatna, Pengembangan Intrumen Penilain Sikap Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Kimia SMA, Jurnal
Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, No.03 Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada 28 maret 2019, pukul 20.08 Wib
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Sukiman, 2017. Sistem Penilaian Pembelajaran, Yogyakarta: Media Akademi Supahar, Dadan Rosana, Marina Ramadani, Deby Kurinia Dewi, Intrumen
Penilaian Kinerja Keterampilan Proses Sesuai Nature Of Science. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol 05, No.01, Hal 44-77, 2017 /
http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi. Diakses pada 12 April 2019, Pukul 23.00 Wib.
Syaodih Nana, Sukmadinata, 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung:
Remaja Rosdakarya
Thiagarajan, Sivasailam, dkk. 1974. Intructional Development For Training Teacher Of Exeptional Children, Minnesota: University Of Minnisota Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen
Usman zer Moh, 2001, Menjadi Guru Professional, Bandung: Remaja Rosdakarya
W. Anderson, Lorin dan David R Kratwohl, 2017. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, Yogyakarta: Pustaka dan Pelajar.